SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
TEORI PEMBAKARAN
Oleh:
PT. Tracon Industri
TEORI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
 Reaksi pembakaran terjadi ketika bahan organik (atom C dan H) dan agen
pengoksidasi (oksigen) bereaksi dan melepaskan panas.
Bahan organik + udara CO2 + H2O + N2 + CO + SOx + NOx + ash + DH
CONTOH REAKSI PEMBAKARAN
Bahan bakar + O2 CO2 + H2O + DH  Complete reaction
Bahan bakar + O2
CO2 + H2O + N2 + CO + NOx + SOx + ash
+ sisa bahan bakar + DH
 incomplete
Impact dari Reaksi Pembakaran
CxHy + (x + 1/4y ) O2 + N2  x CO2 + (y/2) H20 + N2 + Energi
PERS. UMUM REAKSI PEMBAKARAN
 Gas O2 yang diperlukan untuk pembakaran diambil dari udara karena udara
mengandung 20.8 % vol atau 23 % massa.
 Jumlah udara teoritis yang diperlukan untuk pembakaran disebut udara
stochiometri. Namun untuk membakar seluruh bahan bakar diperlukan udara
berlebih atau disebut excess air.
RUANG PEMBAKARAN
ruang terbuka
• Pembakaran dapat berlangsung di :
ruang semi terbuka ruang tertutup
Keuntungan pembakaran diruang tertutup adalah lebih efisien karena panas
berpindah (heat trasfer) menjadi lebih baik .
RUANG PEMBAKARAN
• Pembakaran yang di motor bakar berlangsung diruang yang kecil dan waktu
yang singkat disebut internal combustion.
RATIO UDARA & UDARA BERLEBIH
 Bagaimana menilai suatu pembakaran berlangsung efisien atau tidak ?
Dari perbandingan antara [Jumlah udara aktual : Jumlah udara teoritisnya]
atau dengan melihat seberapa besar kelebihan udara aktual dari kebutuhan udara
teoritisnya (dalam %).
Jumlah udara aktual diukur dari pengukuran kadar
O2 di exhaust gas
% Excess Air =
%O2
21 - %O2
X 100%
Jumlah udara aktual tergantung pada faktor-faktor berikut :
• Jenis bahan bakar dan komposisinya
• Disain ruang bakar (furnace)
• Kapasitas pembakaran atau firing rate (optimum: 70-90%)
• Disain dan pengaturan burner
Hubungan anatara excess air, CO, CO2 dan O2
A B C D E
 Titik A  bila laju udara dibawah kebutuhan teoritisnya, tidak semua atom
karbon, C dalam bahan bakar dapat diubah menjadi CO2, tetapi lebih banyak
CO yang terbentuk
 Titik B  dengan menambah udara, sebagian CO terkonversi menjadi CO2 dan
melepas lebih banyak panas. Kemudian CO dalam gas buang akan berkurang
seiring dengan peningkatan jumlah CO2.
 Titik C  Pada titik dimana jumlah udara teoritis terpenuhi, dimana seluruh
atom C dapat diubah menjadi CO2 (keadaan ideal)
 Titik D  optimum combustion, dicapai dengan cara menambah sedikit udara
diatas kebutuhan stoikiometriknya (excess air) untuk mencapai pembakaran
sempurna. Pada kondisi ini, CO2 pada level maksimumnya, dan produksi CO
pada level minimumnya dalam exhaust gas.
 Titik E  dengan semakin banyak udara yang ditambahkan, level CO2 kembali
turun karena bercampur dengan udara berlebih. Namun udara lebih yang tinggi
juga merugikan karena menurunkan temperatur pembakaran dan menyerap
panas berguna dalam gas buang.
HEATING VALUE (PANAS PEMBAKARAN)
 Jika bahan bakar dibakar maka besarnya energi yang dihasilkan tergantung
pada kandungan C, H dan H2O
 Secara teoritis nilai panas yang dihasilkan :
- HHV (kJkg) = 33.820C + 143.050(H–O/8) + 9.304S
HHV (high heating value) dimana C, H, O, S (% mass)
Satuan energi (kJ, kCal atau btu.
 Dalam prakteknya yang sering digunaka adalah LHV (Low Heating Value)
- LHV = HHV – (212 H + 24,4 M ) kJ/kg
EFISIENSI PEMBAKARAN
 Efisiensi pembakaran adalah energi yang dihasilkan dari suatu pembakaran
dibandingkan dengan enthalpi yang terkandung (heating value) dalam bahan
bakar tesebut.
 Jika bahan bakar terbakar sempurna (complete reaction) maka efisiensinya
100 %.
 Timbulnya sisa bahan bakar disebabkan oleh berbagai faktor antara lain
atomisasi atau pulverised, burner, exess air dan dimensi ruang bakar.
BERBAGAI PROFIL PEMBAKARAN DI BURNER
A
Bahan
bakar
Udara
CO2
Uap Air
N2
Rasio
ideal
Perpindahan panas
ideal/ teoritis
Panas hilang
ideal B
Bahan
bakar
Udara lebih
CO2
Uap Air
N2
Rasio
optimum
Perpindahan panas
maksimum
Panas hilang
minimum
C
Bahan
bakar
Udara berlebih
Panas hilang
bersama udara
berlebih
CO2
Uap Air
O2
N2
Perpindahan panas
tidak merata
D
Bahan
bakar
Udara kurang
Panas hilang
bersama bahan
bakar tak terbakar
Bahanbakar
tak terbakar
Uap Air
CO2
CO
N2
Perpindahan panas
berkurang
<O2
KOMPOSISI GAS BUANG (STACK GAS)
KOMPOSISI YANG DIREKOMENDASIKAN PADA GAS BUANG
KOMPOSISI UDARA PEMBAKARAN
BURNER
 Nyala api yang stabil
 Pembakaran yang sempurna
 Pengontrolan yang baik
 Perlindungan dari pengoperasian yang berbahaya
 Unjuk kerja yang tetap konsisten
SASARAN YANG DIHARAPKAN :
Suatu alat untuk mensuplai udara dan bahan bakar ke dalam suatu daerah (zone)
pembakaran, sehingga bisa terjadi reaksi pembakaran sempurna
 Liquid fuel burner
 Gas burner
 Pulverized coal burner
3 (TIGA) JENIS BURNER :
BURNER GAS
BURNER MINYAK
BURNER UNTUK PULVERISED COAL
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt

More Related Content

Similar to Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt

Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
8. Bahan bakar Fosil.pptx
8. Bahan bakar Fosil.pptx8. Bahan bakar Fosil.pptx
8. Bahan bakar Fosil.pptxRajaKicau
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdfudinbaihaqi485
 
Materi sistem emisi pada kendaraan ringan
Materi sistem emisi pada kendaraan ringanMateri sistem emisi pada kendaraan ringan
Materi sistem emisi pada kendaraan ringanKukuhIHT2020
 
termo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdftermo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdfHildaSarah2
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimiarizki2608
 
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi StandarKimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi StandarRamadhani Sardiman
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
TermokimiaMUNZAKI
 
Pembelajaran Elektronik Termokimia
Pembelajaran Elektronik TermokimiaPembelajaran Elektronik Termokimia
Pembelajaran Elektronik TermokimiaVetty Novitasari
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptPasificGrim
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptKOKOKUSUMAYANTO
 

Similar to Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt (20)

Emission control
Emission controlEmission control
Emission control
 
Bahan bakar gas
Bahan bakar gasBahan bakar gas
Bahan bakar gas
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
thermo file
thermo filethermo file
thermo file
 
8. Bahan bakar Fosil.pptx
8. Bahan bakar Fosil.pptx8. Bahan bakar Fosil.pptx
8. Bahan bakar Fosil.pptx
 
termokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdftermokimia+(12-13).pdf
termokimia+(12-13).pdf
 
Materi sistem emisi pada kendaraan ringan
Materi sistem emisi pada kendaraan ringanMateri sistem emisi pada kendaraan ringan
Materi sistem emisi pada kendaraan ringan
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
termo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdftermo_kim2_3 (1).pdf
termo_kim2_3 (1).pdf
 
Ppt termokimia
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimia
 
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi StandarKimia - Perubahan Entalpi Standar
Kimia - Perubahan Entalpi Standar
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Pembelajaran Elektronik Termokimia
Pembelajaran Elektronik TermokimiaPembelajaran Elektronik Termokimia
Pembelajaran Elektronik Termokimia
 
Motor Bakar
Motor BakarMotor Bakar
Motor Bakar
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
 
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.pptMateri-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
Materi-7-Dasar-dasar-Kompresi-Gas-dan-Klasifikasi-Kompresor-1.ppt
 
BAB 2 - Termokimia.pptx
BAB 2 - Termokimia.pptxBAB 2 - Termokimia.pptx
BAB 2 - Termokimia.pptx
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt

  • 2. TEORI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR  Reaksi pembakaran terjadi ketika bahan organik (atom C dan H) dan agen pengoksidasi (oksigen) bereaksi dan melepaskan panas. Bahan organik + udara CO2 + H2O + N2 + CO + SOx + NOx + ash + DH
  • 3. CONTOH REAKSI PEMBAKARAN Bahan bakar + O2 CO2 + H2O + DH  Complete reaction Bahan bakar + O2 CO2 + H2O + N2 + CO + NOx + SOx + ash + sisa bahan bakar + DH  incomplete
  • 4. Impact dari Reaksi Pembakaran
  • 5. CxHy + (x + 1/4y ) O2 + N2  x CO2 + (y/2) H20 + N2 + Energi PERS. UMUM REAKSI PEMBAKARAN  Gas O2 yang diperlukan untuk pembakaran diambil dari udara karena udara mengandung 20.8 % vol atau 23 % massa.  Jumlah udara teoritis yang diperlukan untuk pembakaran disebut udara stochiometri. Namun untuk membakar seluruh bahan bakar diperlukan udara berlebih atau disebut excess air.
  • 6. RUANG PEMBAKARAN ruang terbuka • Pembakaran dapat berlangsung di : ruang semi terbuka ruang tertutup Keuntungan pembakaran diruang tertutup adalah lebih efisien karena panas berpindah (heat trasfer) menjadi lebih baik .
  • 7. RUANG PEMBAKARAN • Pembakaran yang di motor bakar berlangsung diruang yang kecil dan waktu yang singkat disebut internal combustion.
  • 8. RATIO UDARA & UDARA BERLEBIH  Bagaimana menilai suatu pembakaran berlangsung efisien atau tidak ? Dari perbandingan antara [Jumlah udara aktual : Jumlah udara teoritisnya] atau dengan melihat seberapa besar kelebihan udara aktual dari kebutuhan udara teoritisnya (dalam %). Jumlah udara aktual diukur dari pengukuran kadar O2 di exhaust gas % Excess Air = %O2 21 - %O2 X 100%
  • 9. Jumlah udara aktual tergantung pada faktor-faktor berikut : • Jenis bahan bakar dan komposisinya • Disain ruang bakar (furnace) • Kapasitas pembakaran atau firing rate (optimum: 70-90%) • Disain dan pengaturan burner
  • 10. Hubungan anatara excess air, CO, CO2 dan O2 A B C D E
  • 11.  Titik A  bila laju udara dibawah kebutuhan teoritisnya, tidak semua atom karbon, C dalam bahan bakar dapat diubah menjadi CO2, tetapi lebih banyak CO yang terbentuk  Titik B  dengan menambah udara, sebagian CO terkonversi menjadi CO2 dan melepas lebih banyak panas. Kemudian CO dalam gas buang akan berkurang seiring dengan peningkatan jumlah CO2.  Titik C  Pada titik dimana jumlah udara teoritis terpenuhi, dimana seluruh atom C dapat diubah menjadi CO2 (keadaan ideal)  Titik D  optimum combustion, dicapai dengan cara menambah sedikit udara diatas kebutuhan stoikiometriknya (excess air) untuk mencapai pembakaran sempurna. Pada kondisi ini, CO2 pada level maksimumnya, dan produksi CO pada level minimumnya dalam exhaust gas.  Titik E  dengan semakin banyak udara yang ditambahkan, level CO2 kembali turun karena bercampur dengan udara berlebih. Namun udara lebih yang tinggi juga merugikan karena menurunkan temperatur pembakaran dan menyerap panas berguna dalam gas buang.
  • 12. HEATING VALUE (PANAS PEMBAKARAN)  Jika bahan bakar dibakar maka besarnya energi yang dihasilkan tergantung pada kandungan C, H dan H2O  Secara teoritis nilai panas yang dihasilkan : - HHV (kJkg) = 33.820C + 143.050(H–O/8) + 9.304S HHV (high heating value) dimana C, H, O, S (% mass) Satuan energi (kJ, kCal atau btu.  Dalam prakteknya yang sering digunaka adalah LHV (Low Heating Value) - LHV = HHV – (212 H + 24,4 M ) kJ/kg
  • 13. EFISIENSI PEMBAKARAN  Efisiensi pembakaran adalah energi yang dihasilkan dari suatu pembakaran dibandingkan dengan enthalpi yang terkandung (heating value) dalam bahan bakar tesebut.  Jika bahan bakar terbakar sempurna (complete reaction) maka efisiensinya 100 %.  Timbulnya sisa bahan bakar disebabkan oleh berbagai faktor antara lain atomisasi atau pulverised, burner, exess air dan dimensi ruang bakar.
  • 14. BERBAGAI PROFIL PEMBAKARAN DI BURNER A Bahan bakar Udara CO2 Uap Air N2 Rasio ideal Perpindahan panas ideal/ teoritis Panas hilang ideal B Bahan bakar Udara lebih CO2 Uap Air N2 Rasio optimum Perpindahan panas maksimum Panas hilang minimum C Bahan bakar Udara berlebih Panas hilang bersama udara berlebih CO2 Uap Air O2 N2 Perpindahan panas tidak merata D Bahan bakar Udara kurang Panas hilang bersama bahan bakar tak terbakar Bahanbakar tak terbakar Uap Air CO2 CO N2 Perpindahan panas berkurang <O2
  • 15. KOMPOSISI GAS BUANG (STACK GAS) KOMPOSISI YANG DIREKOMENDASIKAN PADA GAS BUANG KOMPOSISI UDARA PEMBAKARAN
  • 16. BURNER  Nyala api yang stabil  Pembakaran yang sempurna  Pengontrolan yang baik  Perlindungan dari pengoperasian yang berbahaya  Unjuk kerja yang tetap konsisten SASARAN YANG DIHARAPKAN : Suatu alat untuk mensuplai udara dan bahan bakar ke dalam suatu daerah (zone) pembakaran, sehingga bisa terjadi reaksi pembakaran sempurna  Liquid fuel burner  Gas burner  Pulverized coal burner 3 (TIGA) JENIS BURNER :