SlideShare a Scribd company logo
PSIKOLOGI SOSIAL
PENGERTIAN,RUANG LINGKUP,TEORI DAN KONSEP
DASAR
DISUSUN OLEH
ANGGI SEPTIYANI
NIM 201460046
FAKULTAS PSIKOLOGI
SEMESTER II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia yang saling berhubungan satu sama lain. Psikologi sosial adalah suatu
studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Dalam psikologi modern, psikologi
sosial mendapat posisi yang penting. Psikologi sosial telah memberikan pencerahan
bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat kita. Melalui
berbagai penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara sistematis, para
psikolog sosial telah menunjukkan bahwa untuk dapat memahami perilaku manusia
kita harus mengenali bagaimana peranan situasi, permasalahan, dan kultur budaya.
Tujuan keilmuan dari psikologi sosial itu adalah untuk memahami, menjelaskan,
meramalkan, memodifikasi, dan memecahkan masalah terkait dengan cara berpikir,
berperasaan, dan berperilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain. Apabila
ditinjau dari sudut kajian dan pengembangan konsep-konsepnya, psikologi sosial merupakan
perpaduan dari disiplin sosiologi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Psikologi sosial?
2. Bagaimana sejarah terbentuknya dan sejarah berkembangnya Ilmu Psikologi Sosial?
3. Apa saja ruang lingkup Psikologi Sosial?
4. Bagaimana konsep dasar psikologi sosial?
5. Apa saja teori yang dipakai dalam Psikologi Sosial?
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI-DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL MENURUT PARA AHLI
1. A.M . Chorus : Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
sebagai anggota suatu masyarakat
2. Gordon Allport (1985) : Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang
dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata/aktual, dalam
bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran yang tidak langsung (implied)
3. Davis O Sears : Psikologi Sosial merupakan usaha sistematis untuk memahami
prilaku sosial, yakni
a) Bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi sosial
b) Bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita
c) Bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi sosial
4. Myers (2002), psikologi sosial adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari secara
menyeluruh tentang hakikat dan sebab-sebab perilaku individu dalam lingkungan
sosial.
5. Sherif dan Musfer (1956), psikologi sosial adalah ilmu tentang pengalaman dan
perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus sosial. Dalam definisi ini,
stimulus sosial diartikan bukan hanya manusia, tetapi juga benda-benda dan hal-hal
lain yang diberi makna sosial.
6. Dalam wacana yang lebih umum, psikologi sosial adalah merupakan suatu studi
ilmiah tentang cara-cara berperilaku individu yang dipengaruhi sekaligus
mempengaruhi perilaku orang lain dalam konteks sosial.
Jadi, psikologi sosial ialah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang hakikat dan
bagaimana cara menjelaskan, berfikir dan bagaimana berperilaku yang kaitannya dengan
stimulus sosial.
Berdasarkan pengertian dari para ahli tentang psikologi sosial diatas, maka ada dua
istilah yang digunakan para ahli untuk menggambarkan Psikologi sosial, yakni dengan istilah
ilmu pengetahuan dan individu.Ilmu pengetahuan yang dimaksud disini adalah menjelaskan
bahwa psikologi sosial hanya mempelajari suatu gejala dalam kondisi yang terkontrol.
Penggunaan istilah individu dalam definisi di atas menunjukkan bahwa unit analisa dari
psikologi lebih dititik beratkan pada individu, bukan pada masyarakat secara keseluruhan
ataupun kebudayaan dari masyarakat tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan rangsangan-
rangsangan sosial yang ada di sekitar individu, termasuk dalam karya-karya manusia ini
antara lain adalah norma-norma, kelompok sosial dan produk-produk sosial lainnya.
B. SEJARAH PSIKOLOGI SOSIAL
Tokoh-tokoh filsafat Yunani klasik yang dapat dikategorikan sebagai pemikir
metafisika rasional psikologi sosial adalah Plato dan Aristoteles.
Kelahiran psikologi sosial ditandai dengan dipublikasikannya dua buku psikologi sosial
yaitu Introduction to Social Psychology (Pengantar Psikologi Sosial) yang ditulis oleh pakar
ilmu psikologi William McDougall pada tahun 1908 dan Social Psychology (Psikologi
Sosial) yang ditulis oleh pakar ilmu sosiologi A. Ross pada tahun yang sama (Stephan dan
Stephan, 1990). Selain itu, pada tahun 1924. Floyd Allport (dalam Baron dan Byrne, 2004)
menulis sebuah buku yang berjudul Social Psychology.
Pada saat terjadi Perang Dunia II banyak para ahli psikologi di Amerika Serikat dan
Eropa termasuk ahli psikologi sosial yang terlibat dalam perang dan memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan psikologi mereka untuk upaya-upaya memenangkan perang.
Setelah mengalami hambatan yang cukup signifikan akibat terjadinya Perang Dunia II,
perkembangan psikologi sosial menunjukkan perkembangan lebih lanjut pada periode
pertengahan 1940-an yang ditunjukkan mulai dilakukan penelitian terhadap pengaruh
kelompok pada perilaku individu, hubungan ciri-ciri kepribadian, perilaku sosial,
pengembangan teori disonansi kognitif oleh Leon Festinger tahun 1957.
Setelah Perang Dunia berakhir,Kurt Lewin untuk mengembangkan ilmu sosiologi sosial
ke arah yang lebih bermanfaat secara langsung bagi kesejahteraan manusia ditandai dengan
didirikannya organisasi yang disebut dengan Society for the Psychological Study of Social
Issues (Masyarakat untuk Studi Psikologis tentang Isu-Isu Sosial) (Sadava, 1997).
Pada periode 1960-an, para pakar psikologi sosial mulai mengarah pada topik persepsi
sosial, agresi, kemenarikan dan cinta, pengambilan keputusan dalam kelompok, dan
membantu orang lain yang membutuhkan. Pada periode 1970-an pakar psikologi sosial
mengembangkan topik-topik baru berhubungan dengan perilaku diskriminasi jenis kelamin,
proses atribusi, dan perilaku lingkungan. Pada periode 1990-an para pakar psikologi sosial
mulai mengembangkan secara lebih nyata aspek terapan teori-teori psikologi sosial seperti
bidang kesehatan, bidang media, proses hukum dan perilaku organisasi.
C. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIAL
Ditinjau dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu:
a. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia.
b. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan,yang umumnya lebih tegas disebut
psikologi hewan.
Psikologi sosial membatasi diri dengan mempelajari dan menyelidiki tingkah laku
individu dalam hubungannya dengan situasi perangsang sosial. Yang menjadi objek studi
psikologi sosial adalah segala tingkah laku yang timbul dalam konteks sosial atau
lingkungan sosialnya. Oleh karenanya masalah pokok yang dipelajari adalah pengaruh
sosial atau perangsang sosial. Hal ini terjadi karena pengaruh sosial inilah yang
mempengaruhi tingkah laku individu.
Objek pembahasan dari psikologi sosial tidaklah berbeda dengan psikologi secara
umumnya. Bila objek pembahasan psikologi adalah manusia dan kegiatannya, maka
psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosialnya. Masalah yang dikupas dalam psikologi
umum adalah gejala-gejala jiwa seprerti perasaan, kemauan, dan berfikir yang terlepas dari
alam sekitar. Sedangkan dalam psikologi sosial masalah yang dikupas adalah manusia
sebagai anggota masyarakat, seperti hubungan individu dengan individu yang lain dalam
kelompoknya.
Psikologi sosial dalam membicarakan objek pembahasannya dapat pula bersamaan
dengan sosiologi. Masalah-masalah sosial yang dibicarakan dalam sosiologi adalah
kelompok-kelompok manusia dalam satu kesatuan seperti macam-macam kelompok,
perubahan-perubahannya, dan macam-macam kepemimpinannya. Sedangkan dalam psikologi
sosial adalah meninjau hubungan individu yang satu dengan yang lainnya seperti bagaimana
pengaruh terhadap pimpinan, pengaruh terhadap anggota, pengaruh terhadap kelompok
lainnya.
Shaw & Constanzo membagi ruang lingkup Psikologi Sosial dalam 3 wilayah studi, yaitu:
1. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi,
motivasi proses belajar, atribusi (sifat).
2. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku
meniru, dan lainnya.
3. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan
kekuasaan, kerjasama, persaingan, dan konflik.
D. KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL
Konsep-konsep dasar psikologi sosial yang menjadi salah satu bagian dan kajian ilmu sosial
sebagai berikut
1. Emosi terhadap objek sosial
Tiap individu yang normal, memiliki potensi psikologis yang berkembang dan dapat
dikembangkan. Kadar potensinya bervariasi antara seseorang dengan yang lainnya
bergantung pada kondisi kesehatan, mauppun mental-psikologisnya. Mereka yang kesehatan
jasmani dan rohaninya prima, peluang pengembang potensi psikologisnya lebih baik daripada
mereka yang kurang sehat. Selain daripada itu, faktor lingkungan dalam anti yang seluas-
luasnya juga sangat berpengaruh. Ketajaman emosi dan reaksi emosional seseorang, sangat
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Emosi dan reaksi emosional dengan
pengendaliannya, sangat penting kedudukannya dalam kehidupan sosial termasuk dalam
interaksi sosial. Emosi dengan reaksi emosional, merupakan konsep dasar psikologi sosial
yang peranannya besar dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya. Tinggi-rendahnya,
terkendali-tidaknya emosi seseorang, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial yang
bersangkutan. Oleh karena itu, emosi sebagai suatu potensi kepribadian wajib diberi
santapan dengan berbagai pembinaan psikologis, termasuk santapan keagamaan.
2. Perhatian dan Minat
Dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), khususnya berkenaan dengan
peningkatan kualitas kemampuan intelektual, perhatian dan minat tersebut, memegang
peranan yang sangat bermakna. Tanpa perhatian dan minat dari SDM yang bersangkutan,
pengembangannya mustahil tercapai secara optimum.
3. Kemauan
Kemauan sebagai konsep dasar psikologi sosial, merupakan suatu potensi pendorong dan
dalam diri individu untuk memperoleh dan mencapai suatu yang diinginkan. Kemauan yang
kuat. merupakan modal dasar yang berharga dalam memperoleh suatu prestasi. Ada
ungkapan “di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Kemauan yang terbina dan termotivasi
pada diri seseorang termasuk pada diri Anda serta kita semua, menjadi landasan yang kuat
mencapai sesuatu, terutama mencapai cita-cita luhur yang menjadi idaman masing-masing.
Orang-orang yang kemauannya lemah, bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang tinggi.
4. Motivasi
Motivasi sebagai suatu konsep dasar, selain timbul dari dalam diri individu masing-masing,
juga dapat datang dari lingkungan, khususnya lingkungan sosial dan budaya. Seperti telah
dikemukakan di atas, motivasi diri itu juga merupakan kekuatan yang mampu mendorong
kemauan. Jika kita semua memiliki motivasi diri yang kuat, mempunyai harapan yang kuat
juga berkemauan keras mencapai suatu cita-cita.
5. Kecerdasan dalam menganggapi permasalahan sosial
Kecerdasan sebagai potensi psikologis bagi seorang individu, merupakan modal dasar
mencapai suatu prestasi akademis yang tinggi dan untuk memecahkan permasalahan sosial.
Kecerdasan sebagai unsur kejiwaan dan aset mental, tentu saja tidak berdiri sendiri,
melainkan berhubungan dengan unsur-unsur serat potensi psikologis lainnya. Dibandingkan
dengan potensi psikologis yang lain, kecerdasan ini relatif lebih mudah dipantau, dievaluasi
dari ungkapan perilaku individu. Potensi dan realisasi kecerdasan yang karakternya kognitif,
relatif lebih mudah diukur. Sedangkan potensi dan realisasi mental yang sifatnya afektif,
lebih sukar dievaluasi dibandingkan dengan aspek kecerdasan. Kecerdasan sebagai konsep
dasar psikologi sosial, memiliki makna yang mendalam bagi seorang individu, karena
kecerdasan tersebut menjadi unsur utama kecendekiaan. Sedangkan kecendekiaan;
merupakan modal yang sangat berharga bagi SDM menghadapi kehidupan yang penuh
masalah dan tantangan seperti yang kita alami dewasa ini.
6. Penghayatan
Proses kejiwaan yang sifatnya mendalam dan menuntut suasana yang tenang adalah
penghayatan. Proses ini tidak hanya sekadar merasakan, memperhatikan, dan menikmati,
melainkan lebih jauh daripada itu. Hal-hal yang ada di luar diri Anda dan kita masing-
masing, menjadi perhatian yang mendalam, dirasakan serta diikuti dengan tenang sehingga
menimbulkan kesan yang juga sangat mendalam pada diri kita masing-masing. Proses
penghayatan ini tidak dapat dilepaskan dari kondisi diri kita yang penuh kesadaran. Tanpa
kesadaran, penghayatan itu sukar terjadi atau sukar kita lakukan.
7. Harga Diri dan Sikap Menatal
Harga diri dan sikap mental, merupakan dua konsep dasar yang mencirikan manusia sebagai
makhluk hidup yang bermartabat. Oleh karena itu, harga diri ini jangan dikorbankan hanya
untuk sesuatu yang secara moral tidak berarti. Harga diri yang terbina serta terpelihara,
merupakan martabat kemanusiaan kita masing-masing yang selalu akan diperhitungkan oleh
pihak atau orang lain. Harga diri yang dikorbankan sampai kita tidak memiliki harga diri di
mata orang lain, akan menjatuhkan martabat kita yang tidak jarang dimanfaatkan orang lain
untuk memperoleh keuntungan.
Masalah ini wajib disadari dan dihayati oleh tiap orang yang ingin mempertahankan
martabatnya. Selanjutnya, sifat atau sikap mental, merupakan reaksi yang timbul dari diri kita
masing-masing jika ada rangsangan yang datang kepada kita. Reaksi mental atau sikap
mental dapat bersifat positif, negatif dan juga netral, bergantung pada kondisi diri kita
masing-masing serta bergantung pula pada sifat rangsangan yang datang.
8. Kepribadian
Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah kepribadian. Secara singkat, Brown &
Brown (1980:149) mengemukakan bahwa “kepribadian tidak lain adalah pola karakteristik,
sifat atau atribut yang dimiliki individu yang ajeg dari waktu ke waktu”. Sedangkan Honnel
Hart (Fairchild, H.P. dkk.: 1982:218) secara lebih rinci mengemukakan:
Kepribadian yaitu organisasi gagasan yang dinamika, sikap, dan kebiasaan yang dibina secara
mendasar oleh potensi biologis yang diwariskan melalui mekanisme psiko-fisikal organisme
tunggal dan yang secara sosial ditransmisikan melalui pola budaya, serta yang terpadu
dengan semua penyesuaian, motif, kemauan dan tujuan individu berdasarkan keperluan serta
kemungkinan dari lingkungan sosialnya.
Konsep dasar kepribadian yang dikemukakan oleh Brown & Brown hanya sebagai ungkapan
denotatif, sedangkan yang diketengahkan oleh Hart dalam pengertian konotatif yang lebih
komprehensif. Kepribadian itu bersifat unik yang memadukan potensi internal sebagai
warisan biologis dengan faktor eksternal berupa lingkungan yang terbuka. Pada kondisi
kehidupan yang demikian terbuka terhadap pengaruh yang sedang mengarus secara global,
faktor lingkungan itu sangat kuat. Oleh karena itu, pendidikan sebagai salah satu faktor
lingkungan, wajib terpanggil dan berperan aktif memberikan pengaruh positif aktif-kreatif
terhadap pembinaan kepribadian.
Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda yang menjadi subjek pembangunan masa yang
akan datang, wajib memiliki kepribadian yang kukuh-kuat, beriman, dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa, agar selalu siap serta sigap menghadapi masalah-tantangan
persaingan. Secara ideal SDM yang memiliki kepribadian yang demikian itu, dapat
diandalkan sebagai penyelamatan kehidupan yang telah makin menyimpang dan kebenaran
yang hakiki yang “mengorbankan nilai-nilai moral demi mencapai tujuan material semata”.
E. TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
1. Teori Behavioristik
Perspektif teori behavioristik sangat meneknkan pada cara individu sebagai organisme
membuat respons terhadap stimulus lingkungan melalui proses belajar. Dalam teori ini
hubungan yang terjadi antara stimulus dan respon merupakan paradigma yang utama.
Menurut John B. Watson, seorang tokoh pendiri aliran psikologi behavioristik bahwa status
ilmiah ilmu psikologi manusia menjadi lebih terjamin apabila aktivitas-aktivitas ilmiahnya
dilakukan oleh prosedur eksperimen seperti pada penelitian psikologi binatang.
Para kritikus perspektif behavioristik menyebut perspektif ini sebagai pendekatan “kotak
hitam dalam psikologi”. Dalam hal ini stimulus masuk ke dalam “kotak hitam” hanya sekedar
untuk mengeluarkan respons tertentu yang sudah dipastikan wujudnya. Para behavioristik
tradisional memiliki pendapat bahwa proses psikologis internal.
2. Teori Belajar Sosial
Akar perspektif teori belajar sosial (Social Learning Theory) adalah teori-teori yang telah
dikembangkan oleh para penganut psikologi behavioristik. Para pakar teori belajar sosial,
seperti Albert Bandura (dalam Baron dan Byrne, 2004) mengemukakan bahwa perilaku sosial
individu dipelajari dengan melakukannya dan secara langsung mengalami konsekuensi-
konsekuensi dari perilaku sosial itu. Selain itu, individu juga mempelajari perilaku baru
melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain (Observational Learnig).
3. Teori Gestalt dan Kognitif
Para ahli psikologi gestalt dan kognitif memandang organisme sebagai agen yang aktif dalam
menerima, memanfaatkan, memanipulasi, dan menstranformasi informasi yang diperolehnya.
Dan mereka berpendapat bahwa manusia adalh organisme yang memiliki kemampuan
berpikir, merencanakan, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Dalam perspektif
gestalt dan kognitif, kognisi adalah istilah yang mengacu pada proses mental yang memiliki
fungsi menstranformasikan semua masukan (input) sensorik ke dalam struktur yang
bermakna. Para pakar psikologi gestalt dan kognitif memiliki keyakinan bahwa pikiran
merupakan faktor utama terjadinya suatu perilaku dimana manusia sebagai makhluk yang
mampu mengambil keputusan secara rasional berdasarkan pada pemrosesan informasi yang
telah tersedia.
4. Teori Lapangan
Pendiri teori lapangan (field theory) adalah Kurt Lewin (1890-1947). Pemikiran teori
lapangan berbasis pada konsep lapangan atau ruang hidup (life space). Kurt Lewin
mengemukakan bahwa segenap peristiwa perilaku, seperti bermimpi, berkeinginan atau
bertindak, merupakan fungsi dari ruang hidupnya (Hergenhahn, 2000). Dalam formula yang
lebih matematis, pemikiran beliau dapat dirumuskan ke dalam rumusan berikut: b (behavior /
perilaku), p (person / oramg) dan e (enviroment / lingkungan). Dalam formula itu terkandung
suatu pengertian bahwa perilaku manusia, termasuk perilaku sosialnya, merupakan hasil dari
interaksi dari karakteristik kepribadian individu dan lingkungannya. Perilaku manusia
merupakan hasil tidak terpishkan kedua unsur itu.
5. Teori Pertukaran Sosial
Teori pertukaran sosial (social exchange theory) juga merupakan perkembangan lanjut
perspektif teori behavioristik. Prinsip belajar teori behavioristik berdasarkan prinsip ganjaran
(reward) dan hukuman (punishment) yang diintegrasikan bersama prinsip-prinsip teori
ekonomi klasik, salah satu tokoh teori pertukaran sosial adalah George Homan (Stephan dan
Stephan, 1990). Menurut teori pertukaran sosial, individu memasuki dan mempertahankan
suatu hubungan sosial dengan orang lain karena ia merassa mendapat banyak keuntungan-
keuntungan berupa ganjaran dari hubungan itu.
6. Interaksionisme Simbolik
Perspektif teori ini dalam psikologi sosial dan sosiologi banyak mendapat pengaruh dari
pakar-pakar filsafat pragmatisme Anglo Saxon. Dua orang di antara pakar-pakar filsafat
pragmatisme Anglo Saxon itu adalah William Jaames (1842-1910) dan John Dewey (1859-
1952). Di dalam teori Interaksionisme Simbolik terdapat dua jenis aliran yaitu aliran Chicago
dan Iowa. Aliran chicago lebih menekankan metode penelitian kualitatif dalam penelitian
psikologi sosial dan sosiologi, sedangkan aliran Iowa lebih menekankan pada metode
penelitian kuantitatif (Stephan & Stephan, 1990).
Terdapat tiga ciri utama perspektif teori interaksionisme simbolik (Zanden, 1984), yaitu:
a. Tindakan manusia terhadap sesuatu itu didasari oleh makna sesuatu itu bagi mereka.
b. Makna dari sesuatu itu merupakan hasil dari suatu interaksi sosial.
c. Makna itu terbentuk dan termodifikasi berdasar pada proses intrepretif yang dilakukan
oleh individu dalam berinteraksi dengan orang lain
Teori interaksionisme simbolik mengemukakan bahwa manusia bahwa manusia adalah
entitas sosial yang hidup dalam suatu kelompok. Berdasarkan pada informasi yang diperoleh
dari proses komunikasi sosial dan pewarisan nilai, maka individu-individu sebagai bagian
dari suatu masyarakat mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial budayanya dalam
upaya mencapai tujuan bersama.
7. Etnometodologi
Istilah ini biasanya digunakan oleh para ahli antropologi berkenaan dengan metode untuk
menganalisis keyakinan-keyakinan dan praktik-praktik hidup yang dilakukan oleh orang-
orang asli di daerah tertentu (Zanden, 1984). Dalam makna yang bersifat literer, etnometologi
berarti prosedur yang digunakan orang dalam usaha membuat kehidupan sosial dan
masyarakat menjadi lebih dapat dipahami dan memungkinkan untuk diteliti. Fokus utama
etnometodologi adalah mengkaji aktivitas praktis hidup sehari-hari orang yang secara etnis
hidup dalam wilayah geografis dan kebudayaan tertentu, termasuk perilaku sosial. Berbeda
dari interaksi simbolik yang lebih mementingkan interaksi antarindividu, perspekti
etnometodologi memiliki fokus pada metode yang menggambarkan cara individu
mengkonstruksi interaksi dan citra hidup sosial yang mempengaruhi kehidupan sosial.
8. Teori Peran
Peran adalah sekumpulan norma yang mengatur individu-individu yang brada daalam suatu
posisi atau fungsi sosial tertentu memiliki keharusan untuk berperilaku tertentu (Myers,
2002). Teori peran (role theory) memberi penelaah terhadap perilaku sosial dengan
penekanan pada konteks status, fungsi, dan posisi sosial yang terdapat dalam masyarakat.
Perilaku sosial seseorang dalam sebuah kelompok merupakan hasil aktualisasi dari suatu
peran tertentu.
Peran terdiri atas harapan-harapan yang melekat pada ciri-ciri perilaku tertentu yang
seharusnya dilaksanakan oleh seseorang yang menduduki posisi atau status sosial tertentu di
masyarakat. Posisi sosial yang menunjukkan peran tertentu misalnya peran guru, atasan,
bawahan, presiden, dan orang tua.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Psikologi sosial merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya yang
menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi
situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk
didalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayaan-nya.
2. Sejarah Psikologi Sosial dimulai dari tokoh-tokoh filsafat Yunani klasik yang dapat
dikategorikan sebagai pemikir metafisika rasional psikologi sosial adalah Plato dan
Aristotles,berkembang sampai sekarang kepadaterapan teori-teori psikologi sosial
dalam bidang kesehatan, bidang media, proses hukum dan perilaku organisasi.
3. Ruang lingkup Psikologi Sosial adalah segala tingkah laku manusia yang timbul
dalam konteks sosial atau lingkungan sosialnya.
4. Konsep dasar Psikologi Sosial adalah emosi terhadap objek sosial
perhatian,minat,kemauan,motivasi, kecerdasan dalam menanggapi persoalan
sosial,penghayatan,kesadaran,harga diri,sikap mental,kepribadian.
5. Teori Psikologi Sosial adalah teori Behavioristik,belajar sosial,teori Gestalt
Kognitif,teori lapangan,teori pertukaran sosial,teori interaksionisme simbolik,teori
etnometodologi,dan teori peran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gerungan, W. A. 2010. Psikologi Sosial. Bandung (Edisi Revisi III): PT. Refika
Aditama.
2. Hanurawan, Fattah. 2010. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
3. Mahmudah, Siti. 2012. Psikologi Sosial Teori & Model Penelitian. Malang: UIN
Maliki Press.
4. http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/psikologi-sosial.html
5. http://www.scribd.com/doc/11492677/Psikologi-Belajar-Sosial
6. http://fkmutu.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
Puryanto SS
 
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIALTEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
Arif Prastiyanto
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pengantar
PSIKOLOGI SOSIAL - PengantarPSIKOLOGI SOSIAL - Pengantar
PSIKOLOGI SOSIAL - Pengantar
Diana Amelia Bagti
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
Diana Amelia Bagti
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan PsikososialPSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
Diana Amelia Bagti
 
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialMakalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Anis Qurli
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialelmakrufi
 
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
frahmawati528
 
Psikologi sosial 1
Psikologi sosial 1Psikologi sosial 1
Psikologi sosial 1
Lalu Isrodin
 
Psikologi sosial
Psikologi sosial Psikologi sosial
Psikologi sosial
Fery Zahuri
 
Psi sos intro
Psi sos introPsi sos intro
Psi sos intro
Windrati
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialelmakrufi
 
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial   pendekatan beberapa teoriPsikologi sosial   pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
Fransiska Hapsari
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
istiyuliawati
 
Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]
Trisna Nurdiaman
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"vidyatiara
 
Perspektif behavioral
Perspektif behavioralPerspektif behavioral
Perspektif behavioralannisna
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
Diana Amelia Bagti
 

What's hot (19)

Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIALTEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pengantar
PSIKOLOGI SOSIAL - PengantarPSIKOLOGI SOSIAL - Pengantar
PSIKOLOGI SOSIAL - Pengantar
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan PsikososialPSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
 
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialMakalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
 
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Psikologi sosial 1
Psikologi sosial 1Psikologi sosial 1
Psikologi sosial 1
 
Psikologi sosial
Psikologi sosial Psikologi sosial
Psikologi sosial
 
Psi sos intro
Psi sos introPsi sos intro
Psi sos intro
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
 
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial   pendekatan beberapa teoriPsikologi sosial   pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
 
Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
Perspektif behavioral
Perspektif behavioralPerspektif behavioral
Perspektif behavioral
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 

Viewers also liked

Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
Septian Muna Barakati
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Sii AQyuu
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
elianaherawati
 
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Zara Neur
 
penelitian etnografi (kuliatatif)
penelitian etnografi (kuliatatif)penelitian etnografi (kuliatatif)
penelitian etnografi (kuliatatif)
adi wibawa
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
NajMah Usman
 
Daftar Pustaka Standar IPB
Daftar Pustaka Standar IPBDaftar Pustaka Standar IPB
Daftar Pustaka Standar IPB
Afdan Rojabi
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar66601
 
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengMakalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
kel1psikosos
 

Viewers also liked (9)

Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
 
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
 
penelitian etnografi (kuliatatif)
penelitian etnografi (kuliatatif)penelitian etnografi (kuliatatif)
penelitian etnografi (kuliatatif)
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
 
Daftar Pustaka Standar IPB
Daftar Pustaka Standar IPBDaftar Pustaka Standar IPB
Daftar Pustaka Standar IPB
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengMakalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 

Similar to 1 ruang lingkup psi sosial

Psikologi Ips 7
Psikologi Ips 7Psikologi Ips 7
Psikologi Ips 7
putrioktaviana2
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialDian Bunga Lestari
 
KELOMPOK 1.ppt
KELOMPOK 1.pptKELOMPOK 1.ppt
KELOMPOK 1.ppt
FIRYAL14
 
Penganatar psikososial aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Penganatar psikososial aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaPenganatar psikososial aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Penganatar psikososial aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
fitriwindasari3
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
DellaAp1
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
Ancha Madrista
 
Psikologi sosial
Psikologi sosial Psikologi sosial
Psikologi sosial
Fery Zahuri
 
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosialMetode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Anis Qurli
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapLingga - Universitas Riau
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
UNIVERSITY FOR TEACHERS XD
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi KomunikasiGadis Octory
 
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pptPENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
ashrafkhairulAzam
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - PengantarPsikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Haristian Sahroni Putra
 
Wawasan sosial budaya
Wawasan sosial budayaWawasan sosial budaya
Wawasan sosial budaya
KhairunnisaIcha9
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasiPengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
STIKOM Indonesia Maju
 
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosialppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
arifahnabilah2
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
Heru Paryono
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMFitriAmaliyah
 

Similar to 1 ruang lingkup psi sosial (20)

Psikologi Ips 7
Psikologi Ips 7Psikologi Ips 7
Psikologi Ips 7
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
 
KELOMPOK 1.ppt
KELOMPOK 1.pptKELOMPOK 1.ppt
KELOMPOK 1.ppt
 
Penganatar psikososial aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Penganatar psikososial aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaPenganatar psikososial aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Penganatar psikososial aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Psikologi sosial
Psikologi sosial Psikologi sosial
Psikologi sosial
 
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosialMetode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
Metode penelitian dan etika dalam psikologi sosial
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pptPENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - PengantarPsikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
 
Topik 1 apa itu sosiologi
Topik 1 apa itu sosiologiTopik 1 apa itu sosiologi
Topik 1 apa itu sosiologi
 
Apa itu sosiologi
Apa itu sosiologiApa itu sosiologi
Apa itu sosiologi
 
Wawasan sosial budaya
Wawasan sosial budayaWawasan sosial budaya
Wawasan sosial budaya
 
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasiPengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
Pengertian dan ruang lingkup psikologi komunikasi
 
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosialppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 

Recently uploaded

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

1 ruang lingkup psi sosial

  • 1. PSIKOLOGI SOSIAL PENGERTIAN,RUANG LINGKUP,TEORI DAN KONSEP DASAR DISUSUN OLEH ANGGI SEPTIYANI NIM 201460046 FAKULTAS PSIKOLOGI SEMESTER II
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia yang saling berhubungan satu sama lain. Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Dalam psikologi modern, psikologi sosial mendapat posisi yang penting. Psikologi sosial telah memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat kita. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa untuk dapat memahami perilaku manusia kita harus mengenali bagaimana peranan situasi, permasalahan, dan kultur budaya. Tujuan keilmuan dari psikologi sosial itu adalah untuk memahami, menjelaskan, meramalkan, memodifikasi, dan memecahkan masalah terkait dengan cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain. Apabila ditinjau dari sudut kajian dan pengembangan konsep-konsepnya, psikologi sosial merupakan perpaduan dari disiplin sosiologi. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian Psikologi sosial? 2. Bagaimana sejarah terbentuknya dan sejarah berkembangnya Ilmu Psikologi Sosial? 3. Apa saja ruang lingkup Psikologi Sosial? 4. Bagaimana konsep dasar psikologi sosial? 5. Apa saja teori yang dipakai dalam Psikologi Sosial?
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI-DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL MENURUT PARA AHLI 1. A.M . Chorus : Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu masyarakat 2. Gordon Allport (1985) : Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata/aktual, dalam bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran yang tidak langsung (implied) 3. Davis O Sears : Psikologi Sosial merupakan usaha sistematis untuk memahami prilaku sosial, yakni a) Bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi sosial b) Bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita c) Bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi sosial 4. Myers (2002), psikologi sosial adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari secara menyeluruh tentang hakikat dan sebab-sebab perilaku individu dalam lingkungan sosial. 5. Sherif dan Musfer (1956), psikologi sosial adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus sosial. Dalam definisi ini, stimulus sosial diartikan bukan hanya manusia, tetapi juga benda-benda dan hal-hal lain yang diberi makna sosial. 6. Dalam wacana yang lebih umum, psikologi sosial adalah merupakan suatu studi ilmiah tentang cara-cara berperilaku individu yang dipengaruhi sekaligus mempengaruhi perilaku orang lain dalam konteks sosial. Jadi, psikologi sosial ialah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang hakikat dan bagaimana cara menjelaskan, berfikir dan bagaimana berperilaku yang kaitannya dengan stimulus sosial. Berdasarkan pengertian dari para ahli tentang psikologi sosial diatas, maka ada dua istilah yang digunakan para ahli untuk menggambarkan Psikologi sosial, yakni dengan istilah
  • 4. ilmu pengetahuan dan individu.Ilmu pengetahuan yang dimaksud disini adalah menjelaskan bahwa psikologi sosial hanya mempelajari suatu gejala dalam kondisi yang terkontrol. Penggunaan istilah individu dalam definisi di atas menunjukkan bahwa unit analisa dari psikologi lebih dititik beratkan pada individu, bukan pada masyarakat secara keseluruhan ataupun kebudayaan dari masyarakat tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan rangsangan- rangsangan sosial yang ada di sekitar individu, termasuk dalam karya-karya manusia ini antara lain adalah norma-norma, kelompok sosial dan produk-produk sosial lainnya. B. SEJARAH PSIKOLOGI SOSIAL Tokoh-tokoh filsafat Yunani klasik yang dapat dikategorikan sebagai pemikir metafisika rasional psikologi sosial adalah Plato dan Aristoteles. Kelahiran psikologi sosial ditandai dengan dipublikasikannya dua buku psikologi sosial yaitu Introduction to Social Psychology (Pengantar Psikologi Sosial) yang ditulis oleh pakar ilmu psikologi William McDougall pada tahun 1908 dan Social Psychology (Psikologi Sosial) yang ditulis oleh pakar ilmu sosiologi A. Ross pada tahun yang sama (Stephan dan Stephan, 1990). Selain itu, pada tahun 1924. Floyd Allport (dalam Baron dan Byrne, 2004) menulis sebuah buku yang berjudul Social Psychology. Pada saat terjadi Perang Dunia II banyak para ahli psikologi di Amerika Serikat dan Eropa termasuk ahli psikologi sosial yang terlibat dalam perang dan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan psikologi mereka untuk upaya-upaya memenangkan perang. Setelah mengalami hambatan yang cukup signifikan akibat terjadinya Perang Dunia II, perkembangan psikologi sosial menunjukkan perkembangan lebih lanjut pada periode pertengahan 1940-an yang ditunjukkan mulai dilakukan penelitian terhadap pengaruh kelompok pada perilaku individu, hubungan ciri-ciri kepribadian, perilaku sosial, pengembangan teori disonansi kognitif oleh Leon Festinger tahun 1957. Setelah Perang Dunia berakhir,Kurt Lewin untuk mengembangkan ilmu sosiologi sosial ke arah yang lebih bermanfaat secara langsung bagi kesejahteraan manusia ditandai dengan didirikannya organisasi yang disebut dengan Society for the Psychological Study of Social Issues (Masyarakat untuk Studi Psikologis tentang Isu-Isu Sosial) (Sadava, 1997). Pada periode 1960-an, para pakar psikologi sosial mulai mengarah pada topik persepsi sosial, agresi, kemenarikan dan cinta, pengambilan keputusan dalam kelompok, dan
  • 5. membantu orang lain yang membutuhkan. Pada periode 1970-an pakar psikologi sosial mengembangkan topik-topik baru berhubungan dengan perilaku diskriminasi jenis kelamin, proses atribusi, dan perilaku lingkungan. Pada periode 1990-an para pakar psikologi sosial mulai mengembangkan secara lebih nyata aspek terapan teori-teori psikologi sosial seperti bidang kesehatan, bidang media, proses hukum dan perilaku organisasi. C. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI SOSIAL Ditinjau dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu: a. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia. b. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan,yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan. Psikologi sosial membatasi diri dengan mempelajari dan menyelidiki tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi perangsang sosial. Yang menjadi objek studi psikologi sosial adalah segala tingkah laku yang timbul dalam konteks sosial atau lingkungan sosialnya. Oleh karenanya masalah pokok yang dipelajari adalah pengaruh sosial atau perangsang sosial. Hal ini terjadi karena pengaruh sosial inilah yang mempengaruhi tingkah laku individu. Objek pembahasan dari psikologi sosial tidaklah berbeda dengan psikologi secara umumnya. Bila objek pembahasan psikologi adalah manusia dan kegiatannya, maka psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosialnya. Masalah yang dikupas dalam psikologi umum adalah gejala-gejala jiwa seprerti perasaan, kemauan, dan berfikir yang terlepas dari alam sekitar. Sedangkan dalam psikologi sosial masalah yang dikupas adalah manusia sebagai anggota masyarakat, seperti hubungan individu dengan individu yang lain dalam kelompoknya. Psikologi sosial dalam membicarakan objek pembahasannya dapat pula bersamaan dengan sosiologi. Masalah-masalah sosial yang dibicarakan dalam sosiologi adalah kelompok-kelompok manusia dalam satu kesatuan seperti macam-macam kelompok, perubahan-perubahannya, dan macam-macam kepemimpinannya. Sedangkan dalam psikologi sosial adalah meninjau hubungan individu yang satu dengan yang lainnya seperti bagaimana
  • 6. pengaruh terhadap pimpinan, pengaruh terhadap anggota, pengaruh terhadap kelompok lainnya. Shaw & Constanzo membagi ruang lingkup Psikologi Sosial dalam 3 wilayah studi, yaitu: 1. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat). 2. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru, dan lainnya. 3. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama, persaingan, dan konflik. D. KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL Konsep-konsep dasar psikologi sosial yang menjadi salah satu bagian dan kajian ilmu sosial sebagai berikut 1. Emosi terhadap objek sosial Tiap individu yang normal, memiliki potensi psikologis yang berkembang dan dapat dikembangkan. Kadar potensinya bervariasi antara seseorang dengan yang lainnya bergantung pada kondisi kesehatan, mauppun mental-psikologisnya. Mereka yang kesehatan jasmani dan rohaninya prima, peluang pengembang potensi psikologisnya lebih baik daripada mereka yang kurang sehat. Selain daripada itu, faktor lingkungan dalam anti yang seluas- luasnya juga sangat berpengaruh. Ketajaman emosi dan reaksi emosional seseorang, sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Emosi dan reaksi emosional dengan pengendaliannya, sangat penting kedudukannya dalam kehidupan sosial termasuk dalam interaksi sosial. Emosi dengan reaksi emosional, merupakan konsep dasar psikologi sosial yang peranannya besar dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya. Tinggi-rendahnya, terkendali-tidaknya emosi seseorang, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial yang bersangkutan. Oleh karena itu, emosi sebagai suatu potensi kepribadian wajib diberi santapan dengan berbagai pembinaan psikologis, termasuk santapan keagamaan.
  • 7. 2. Perhatian dan Minat Dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), khususnya berkenaan dengan peningkatan kualitas kemampuan intelektual, perhatian dan minat tersebut, memegang peranan yang sangat bermakna. Tanpa perhatian dan minat dari SDM yang bersangkutan, pengembangannya mustahil tercapai secara optimum. 3. Kemauan Kemauan sebagai konsep dasar psikologi sosial, merupakan suatu potensi pendorong dan dalam diri individu untuk memperoleh dan mencapai suatu yang diinginkan. Kemauan yang kuat. merupakan modal dasar yang berharga dalam memperoleh suatu prestasi. Ada ungkapan “di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Kemauan yang terbina dan termotivasi pada diri seseorang termasuk pada diri Anda serta kita semua, menjadi landasan yang kuat mencapai sesuatu, terutama mencapai cita-cita luhur yang menjadi idaman masing-masing. Orang-orang yang kemauannya lemah, bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang tinggi. 4. Motivasi Motivasi sebagai suatu konsep dasar, selain timbul dari dalam diri individu masing-masing, juga dapat datang dari lingkungan, khususnya lingkungan sosial dan budaya. Seperti telah dikemukakan di atas, motivasi diri itu juga merupakan kekuatan yang mampu mendorong kemauan. Jika kita semua memiliki motivasi diri yang kuat, mempunyai harapan yang kuat juga berkemauan keras mencapai suatu cita-cita. 5. Kecerdasan dalam menganggapi permasalahan sosial Kecerdasan sebagai potensi psikologis bagi seorang individu, merupakan modal dasar mencapai suatu prestasi akademis yang tinggi dan untuk memecahkan permasalahan sosial. Kecerdasan sebagai unsur kejiwaan dan aset mental, tentu saja tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan unsur-unsur serat potensi psikologis lainnya. Dibandingkan dengan potensi psikologis yang lain, kecerdasan ini relatif lebih mudah dipantau, dievaluasi dari ungkapan perilaku individu. Potensi dan realisasi kecerdasan yang karakternya kognitif, relatif lebih mudah diukur. Sedangkan potensi dan realisasi mental yang sifatnya afektif, lebih sukar dievaluasi dibandingkan dengan aspek kecerdasan. Kecerdasan sebagai konsep dasar psikologi sosial, memiliki makna yang mendalam bagi seorang individu, karena
  • 8. kecerdasan tersebut menjadi unsur utama kecendekiaan. Sedangkan kecendekiaan; merupakan modal yang sangat berharga bagi SDM menghadapi kehidupan yang penuh masalah dan tantangan seperti yang kita alami dewasa ini. 6. Penghayatan Proses kejiwaan yang sifatnya mendalam dan menuntut suasana yang tenang adalah penghayatan. Proses ini tidak hanya sekadar merasakan, memperhatikan, dan menikmati, melainkan lebih jauh daripada itu. Hal-hal yang ada di luar diri Anda dan kita masing- masing, menjadi perhatian yang mendalam, dirasakan serta diikuti dengan tenang sehingga menimbulkan kesan yang juga sangat mendalam pada diri kita masing-masing. Proses penghayatan ini tidak dapat dilepaskan dari kondisi diri kita yang penuh kesadaran. Tanpa kesadaran, penghayatan itu sukar terjadi atau sukar kita lakukan. 7. Harga Diri dan Sikap Menatal Harga diri dan sikap mental, merupakan dua konsep dasar yang mencirikan manusia sebagai makhluk hidup yang bermartabat. Oleh karena itu, harga diri ini jangan dikorbankan hanya untuk sesuatu yang secara moral tidak berarti. Harga diri yang terbina serta terpelihara, merupakan martabat kemanusiaan kita masing-masing yang selalu akan diperhitungkan oleh pihak atau orang lain. Harga diri yang dikorbankan sampai kita tidak memiliki harga diri di mata orang lain, akan menjatuhkan martabat kita yang tidak jarang dimanfaatkan orang lain untuk memperoleh keuntungan. Masalah ini wajib disadari dan dihayati oleh tiap orang yang ingin mempertahankan martabatnya. Selanjutnya, sifat atau sikap mental, merupakan reaksi yang timbul dari diri kita masing-masing jika ada rangsangan yang datang kepada kita. Reaksi mental atau sikap mental dapat bersifat positif, negatif dan juga netral, bergantung pada kondisi diri kita masing-masing serta bergantung pula pada sifat rangsangan yang datang. 8. Kepribadian Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah kepribadian. Secara singkat, Brown & Brown (1980:149) mengemukakan bahwa “kepribadian tidak lain adalah pola karakteristik, sifat atau atribut yang dimiliki individu yang ajeg dari waktu ke waktu”. Sedangkan Honnel Hart (Fairchild, H.P. dkk.: 1982:218) secara lebih rinci mengemukakan:
  • 9. Kepribadian yaitu organisasi gagasan yang dinamika, sikap, dan kebiasaan yang dibina secara mendasar oleh potensi biologis yang diwariskan melalui mekanisme psiko-fisikal organisme tunggal dan yang secara sosial ditransmisikan melalui pola budaya, serta yang terpadu dengan semua penyesuaian, motif, kemauan dan tujuan individu berdasarkan keperluan serta kemungkinan dari lingkungan sosialnya. Konsep dasar kepribadian yang dikemukakan oleh Brown & Brown hanya sebagai ungkapan denotatif, sedangkan yang diketengahkan oleh Hart dalam pengertian konotatif yang lebih komprehensif. Kepribadian itu bersifat unik yang memadukan potensi internal sebagai warisan biologis dengan faktor eksternal berupa lingkungan yang terbuka. Pada kondisi kehidupan yang demikian terbuka terhadap pengaruh yang sedang mengarus secara global, faktor lingkungan itu sangat kuat. Oleh karena itu, pendidikan sebagai salah satu faktor lingkungan, wajib terpanggil dan berperan aktif memberikan pengaruh positif aktif-kreatif terhadap pembinaan kepribadian. Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda yang menjadi subjek pembangunan masa yang akan datang, wajib memiliki kepribadian yang kukuh-kuat, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar selalu siap serta sigap menghadapi masalah-tantangan persaingan. Secara ideal SDM yang memiliki kepribadian yang demikian itu, dapat diandalkan sebagai penyelamatan kehidupan yang telah makin menyimpang dan kebenaran yang hakiki yang “mengorbankan nilai-nilai moral demi mencapai tujuan material semata”. E. TEORI PSIKOLOGI SOSIAL 1. Teori Behavioristik Perspektif teori behavioristik sangat meneknkan pada cara individu sebagai organisme membuat respons terhadap stimulus lingkungan melalui proses belajar. Dalam teori ini hubungan yang terjadi antara stimulus dan respon merupakan paradigma yang utama. Menurut John B. Watson, seorang tokoh pendiri aliran psikologi behavioristik bahwa status ilmiah ilmu psikologi manusia menjadi lebih terjamin apabila aktivitas-aktivitas ilmiahnya dilakukan oleh prosedur eksperimen seperti pada penelitian psikologi binatang. Para kritikus perspektif behavioristik menyebut perspektif ini sebagai pendekatan “kotak hitam dalam psikologi”. Dalam hal ini stimulus masuk ke dalam “kotak hitam” hanya sekedar
  • 10. untuk mengeluarkan respons tertentu yang sudah dipastikan wujudnya. Para behavioristik tradisional memiliki pendapat bahwa proses psikologis internal. 2. Teori Belajar Sosial Akar perspektif teori belajar sosial (Social Learning Theory) adalah teori-teori yang telah dikembangkan oleh para penganut psikologi behavioristik. Para pakar teori belajar sosial, seperti Albert Bandura (dalam Baron dan Byrne, 2004) mengemukakan bahwa perilaku sosial individu dipelajari dengan melakukannya dan secara langsung mengalami konsekuensi- konsekuensi dari perilaku sosial itu. Selain itu, individu juga mempelajari perilaku baru melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain (Observational Learnig). 3. Teori Gestalt dan Kognitif Para ahli psikologi gestalt dan kognitif memandang organisme sebagai agen yang aktif dalam menerima, memanfaatkan, memanipulasi, dan menstranformasi informasi yang diperolehnya. Dan mereka berpendapat bahwa manusia adalh organisme yang memiliki kemampuan berpikir, merencanakan, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Dalam perspektif gestalt dan kognitif, kognisi adalah istilah yang mengacu pada proses mental yang memiliki fungsi menstranformasikan semua masukan (input) sensorik ke dalam struktur yang bermakna. Para pakar psikologi gestalt dan kognitif memiliki keyakinan bahwa pikiran merupakan faktor utama terjadinya suatu perilaku dimana manusia sebagai makhluk yang mampu mengambil keputusan secara rasional berdasarkan pada pemrosesan informasi yang telah tersedia. 4. Teori Lapangan Pendiri teori lapangan (field theory) adalah Kurt Lewin (1890-1947). Pemikiran teori lapangan berbasis pada konsep lapangan atau ruang hidup (life space). Kurt Lewin mengemukakan bahwa segenap peristiwa perilaku, seperti bermimpi, berkeinginan atau bertindak, merupakan fungsi dari ruang hidupnya (Hergenhahn, 2000). Dalam formula yang lebih matematis, pemikiran beliau dapat dirumuskan ke dalam rumusan berikut: b (behavior / perilaku), p (person / oramg) dan e (enviroment / lingkungan). Dalam formula itu terkandung suatu pengertian bahwa perilaku manusia, termasuk perilaku sosialnya, merupakan hasil dari interaksi dari karakteristik kepribadian individu dan lingkungannya. Perilaku manusia merupakan hasil tidak terpishkan kedua unsur itu.
  • 11. 5. Teori Pertukaran Sosial Teori pertukaran sosial (social exchange theory) juga merupakan perkembangan lanjut perspektif teori behavioristik. Prinsip belajar teori behavioristik berdasarkan prinsip ganjaran (reward) dan hukuman (punishment) yang diintegrasikan bersama prinsip-prinsip teori ekonomi klasik, salah satu tokoh teori pertukaran sosial adalah George Homan (Stephan dan Stephan, 1990). Menurut teori pertukaran sosial, individu memasuki dan mempertahankan suatu hubungan sosial dengan orang lain karena ia merassa mendapat banyak keuntungan- keuntungan berupa ganjaran dari hubungan itu. 6. Interaksionisme Simbolik Perspektif teori ini dalam psikologi sosial dan sosiologi banyak mendapat pengaruh dari pakar-pakar filsafat pragmatisme Anglo Saxon. Dua orang di antara pakar-pakar filsafat pragmatisme Anglo Saxon itu adalah William Jaames (1842-1910) dan John Dewey (1859- 1952). Di dalam teori Interaksionisme Simbolik terdapat dua jenis aliran yaitu aliran Chicago dan Iowa. Aliran chicago lebih menekankan metode penelitian kualitatif dalam penelitian psikologi sosial dan sosiologi, sedangkan aliran Iowa lebih menekankan pada metode penelitian kuantitatif (Stephan & Stephan, 1990). Terdapat tiga ciri utama perspektif teori interaksionisme simbolik (Zanden, 1984), yaitu: a. Tindakan manusia terhadap sesuatu itu didasari oleh makna sesuatu itu bagi mereka. b. Makna dari sesuatu itu merupakan hasil dari suatu interaksi sosial. c. Makna itu terbentuk dan termodifikasi berdasar pada proses intrepretif yang dilakukan oleh individu dalam berinteraksi dengan orang lain Teori interaksionisme simbolik mengemukakan bahwa manusia bahwa manusia adalah entitas sosial yang hidup dalam suatu kelompok. Berdasarkan pada informasi yang diperoleh dari proses komunikasi sosial dan pewarisan nilai, maka individu-individu sebagai bagian dari suatu masyarakat mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial budayanya dalam upaya mencapai tujuan bersama. 7. Etnometodologi Istilah ini biasanya digunakan oleh para ahli antropologi berkenaan dengan metode untuk menganalisis keyakinan-keyakinan dan praktik-praktik hidup yang dilakukan oleh orang- orang asli di daerah tertentu (Zanden, 1984). Dalam makna yang bersifat literer, etnometologi
  • 12. berarti prosedur yang digunakan orang dalam usaha membuat kehidupan sosial dan masyarakat menjadi lebih dapat dipahami dan memungkinkan untuk diteliti. Fokus utama etnometodologi adalah mengkaji aktivitas praktis hidup sehari-hari orang yang secara etnis hidup dalam wilayah geografis dan kebudayaan tertentu, termasuk perilaku sosial. Berbeda dari interaksi simbolik yang lebih mementingkan interaksi antarindividu, perspekti etnometodologi memiliki fokus pada metode yang menggambarkan cara individu mengkonstruksi interaksi dan citra hidup sosial yang mempengaruhi kehidupan sosial. 8. Teori Peran Peran adalah sekumpulan norma yang mengatur individu-individu yang brada daalam suatu posisi atau fungsi sosial tertentu memiliki keharusan untuk berperilaku tertentu (Myers, 2002). Teori peran (role theory) memberi penelaah terhadap perilaku sosial dengan penekanan pada konteks status, fungsi, dan posisi sosial yang terdapat dalam masyarakat. Perilaku sosial seseorang dalam sebuah kelompok merupakan hasil aktualisasi dari suatu peran tertentu. Peran terdiri atas harapan-harapan yang melekat pada ciri-ciri perilaku tertentu yang seharusnya dilaksanakan oleh seseorang yang menduduki posisi atau status sosial tertentu di masyarakat. Posisi sosial yang menunjukkan peran tertentu misalnya peran guru, atasan, bawahan, presiden, dan orang tua.
  • 13. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Psikologi sosial merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya yang menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk didalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayaan-nya. 2. Sejarah Psikologi Sosial dimulai dari tokoh-tokoh filsafat Yunani klasik yang dapat dikategorikan sebagai pemikir metafisika rasional psikologi sosial adalah Plato dan Aristotles,berkembang sampai sekarang kepadaterapan teori-teori psikologi sosial dalam bidang kesehatan, bidang media, proses hukum dan perilaku organisasi. 3. Ruang lingkup Psikologi Sosial adalah segala tingkah laku manusia yang timbul dalam konteks sosial atau lingkungan sosialnya. 4. Konsep dasar Psikologi Sosial adalah emosi terhadap objek sosial perhatian,minat,kemauan,motivasi, kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial,penghayatan,kesadaran,harga diri,sikap mental,kepribadian. 5. Teori Psikologi Sosial adalah teori Behavioristik,belajar sosial,teori Gestalt Kognitif,teori lapangan,teori pertukaran sosial,teori interaksionisme simbolik,teori etnometodologi,dan teori peran.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA 1. Gerungan, W. A. 2010. Psikologi Sosial. Bandung (Edisi Revisi III): PT. Refika Aditama. 2. Hanurawan, Fattah. 2010. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 3. Mahmudah, Siti. 2012. Psikologi Sosial Teori & Model Penelitian. Malang: UIN Maliki Press. 4. http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/psikologi-sosial.html 5. http://www.scribd.com/doc/11492677/Psikologi-Belajar-Sosial 6. http://fkmutu.blogspot.com