Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...istondoluanak
Â
Sebagai pendidik bukan hanya seorang Guru yang mengajar disekolah tetapi Pendeta jugabisa dikategorikan sebagai seorang pendidik, karena seorang pendeta juga memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu mengajarkan kebenaran dan mendidik jemaat agar Iman mereka dapat bertumbuh kokoh.
Jadi dari makalah ini penulis membahas secara terperinci seorang pendeta sebagai seorang pendidik didalam Gereja.
Tugas utama yang dilakukan orang percaya kepada Tuhan adalah melakukan 9 buah Roh yang diajarkan oleh Tuhan, yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...istondoluanak
Â
Sebagai pendidik bukan hanya seorang Guru yang mengajar disekolah tetapi Pendeta jugabisa dikategorikan sebagai seorang pendidik, karena seorang pendeta juga memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu mengajarkan kebenaran dan mendidik jemaat agar Iman mereka dapat bertumbuh kokoh.
Jadi dari makalah ini penulis membahas secara terperinci seorang pendeta sebagai seorang pendidik didalam Gereja.
Tugas utama yang dilakukan orang percaya kepada Tuhan adalah melakukan 9 buah Roh yang diajarkan oleh Tuhan, yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Keberadaan Allah
B. Allah adalah Roh
C. Allah adalah Kasih
D. Allah adalah Esa
a. Sifat keesaan Allah
E. Sifat-sifat Allah
a. Allah Mahahadir
b. Allah Mahatahu
c. Allah Mahakuasa
d. Allah Mahakasih
F. Nama-nama Allah
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kritik/saran
Daftar Pustaka
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam komunitas orang Kristen, Teologi tentang Allah bahkan doktrin
tentang Allah merupakan suatu hal yang sangat diperdebatkan, baik di kalangan
umat Kristen sendiri maupun di kalangan masyarakat non Kristen. Di mana, hal
ini selalu menjadi bahan perdebatan, bahkan tidak sedikit yang memilik pendapat
berbeda satu sama lain, yang pada akhirnya menimbulkan perpecahan karena
perbedaan pendapat.
Allah menurut Kekristenan adalah Keberadaan Mahakekal yang mencipta
dan memelihara segala sesuatu. Umat Kristen percaya bahwa Allah itu transenden
(sepenuhnya lepas dan terpisah dari jagat bendawi) sekaligus imanen (melibatkan
diri di dalam jagat bendawi).1
Maka dari itu, dalam makalah ini, akan mencoba menjelaskan teologi
tentang Allah untuk dapat kita pahami bersama-sama.
B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kepada kita umat
Kristen siapa itu Allah. Agar pemahaman kita terhadap Allahtidak hanya sebatas
mengenal saja. Akan tetapi, kita bisa menjadi lebih dekat kepada Allah.
1 https://id.wikipedia.org/wiki/Allah_(Kristen) (Diakses: Tanggal 22 November 2021.
Pukul 20:54)
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Keberadaan Allah
Keberadaan adalah merupakan salah satu pembahasan pokok dalam
pembahasan teologi. Keberadaan Allah selalu menjadi bahan persoalan baik yang
mencari Allah dan juga yang tidak percaya kepada Allah dan tidak mengakui
keberadaan-Nya adalah bagaimana mereka ataupun bagaimana manusia bisa
mengetahui bahwa Allah itu ada?
Bagi sebagian orang yang hidup atau tumbuh di lingkungan orang-orang
beragama termasuk Kristen, hal ini bukanlah suatu hal yang asing. Karena sudah
terbiasa meyakini bahwa Allah itu ada, bahkan pertanyaan-pertanyaan atau
persoalan yang seperti itu bisa saja diabaikan. Karena mereka sudah sangat yakin
bahwa Allah itu ada. Nurani mereka telah tergores sangat dalam untuk meyakini
bahwa Allah itu ada.2
Alkitab mulai dengan perkataan, “Pada mulanya Allah...” kita bisa
membacanya di dalam Kejadian 1:1 dan Yohanes 1:1-3. Dalam hal ini, tidak
satupun penulis Alkitab yang berani menyatakan atau mencoba mebuktikan
bahwa Allah ada. Manusia di seluruh dunia percaya bahwa Allah ada, karena
Allah telah menaruh kepercayaan itu di dalam hati manusia itu sendiri (Mzm.
14:1). Hanya orang bebal yang tidak percaya bahwa Allah ada.
2 Doktrin Allah, Erastus Sabdono, Rehobot Literature (Jakarta 2016). 1
5. Kita sebagai orang Kristen yang percaya kepada kepada Yesus Kristus,
percaya bahwa Allah itu ada. Hal ini diyakinkan di dalam hati kita, sebab kita
dapat mengalami persekutun dengan Allah itu sendiri.
Apabila kita ingin bukti dari keberadaan Allah, maka kita harus melihat
pada Yesus Kristus yang telah menjadi manusia. Dalam Injil Yohanes 14:9 dan
Ibrani 1:3, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” Tuhan Yesus
menyatakan kepada kita bahwa Ia sendiri adalah Allah (Yoh. 1:1).
Kenyataan bahwa Allah ada dibuktikan dalam sifat kesucian Yesus
Kristus. Alkitab juga membutikan bahwa Allah ada, sebab tanpa pertolongan
Allah manusia tidak mungkin menulis Alkitab. Di samping itu pekerjaan Yesus
Kristus membuktikan bahwa Allah ada. Jemaat Kristus juga membuktikan bahwa
Allah ada.3
Jadi, tidak ada alasan bagi kita sebagai umat Tuhan untuk tidak
mempercayai keberadaan Allah. Karena melalui Yesus Kristus sendirilah kita bisa
mengetahui keberadaan Allah. Juga dengan persekutuan dengan Allah, kita
meyakini dan kita mengetahui bahwa Allah memang ada.
B. Allah adalah Roh
Mengenai Allah adalah Roh, kita dapat melihat dalam I Korintus 2:10-12.
Mengenai hal ini pula, muncul suatu pertanyaan, apakah Roh itu? Untuk
menjawab pertanyaan ini, kita bisa melihat jawabannya di dalam Injil Lukas
3 Dasar Yang Teguh, J. Wesley Brill, Kalam Hidup (Bandung: 2003). 31
6. 24:39, “Roh itu tidak berdaing dan tidak bertulang, tidak berbentuk suatu wujud
seperti kita.” Roh ialah suatu oknum yang tidak terlihat oleh kita dan tidak
berbentuk atau berwujud.
Roh itu itu tidak mempunyai batasan seperti manusia. Jadi kalau kita
mengatakan “Allah itu Roh”, itu artinya bahwa Allah tidak ada rupanya, tidak
bertubuh seperti kita, tidak terlihat oleh kita dalam keadaan kita sekarang.4
Artinya bagi kita, yaitu bahwa Allah tidak dapat dilukiskan atau dibatasi dengan
akal budi manusia. Kita bisa mengenal Allah karena persekutuan kita dengan
Allah, bukan dengan indra kita.
Jadi, selain kita mengetahui bahwa Allah itu ada, kita juga bisa
mengetahui tentang Allah di dalam Alkitab, salah satunya ialah bahwa Allah itu
hidup. Kita bisa membuktikan hal ini apabila kita membacanya dalam Injil
Yohanes.
Bahkan, di dalam ini lebih menekankan bahwa Allah adalah pemilik hidup
itu Yohanes 5:26. Lebih lanjut lagi di dalam Yohanes 14:6 Yesus berkata,
“Akulah jalan kebenaran dan hidup...” Allah kita itu hidup, bahkan di dalam
Allah kehidupan itu ada.
Dapat kita simpulkan bahwa Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang
mati. Allah yang kita sembah adalah yang hidup. Bahkan Allah yang kita sembah
adalah pemilik kehidupan itu. Jadi, kehidupan kita adalah hanya ada di dalam
Tuhan, yaitu kehidupan kekal.
4 Dasar Yang Teguh, J. Wesley Brill, Kalam Hidup (Bandung: 2003). 32
7. C. Allah adalah Kasih
Rasul Yohanes di dalam surtanya I Yohanes, ia telah membahas bahwa
Allah adalah kasih. Dalam hal ini, lebih menekankan kepada sifat Allah itu
sendiri, yaitu kasih. “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih.” I Yohanes 4:8, 16. Dan dari sifat-Nya yang adalah
kasih, kasih itu telah nyata bagi kita sebagai umat Kristiani saat ini. Kita bisa
melihatnya di dalam Yohanes 3:16 “Karena begitu kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.” Kasih Allah
begitu besar kepada semua orang, sehingga Ia merelakan Anak-Nya yaitu Yesus
Kristus turun ke bumi, disalib, mati, dan dikuburkan, kemudian pada hari yang
ketiga Ia bangkit. Kasih Allah sangatlah besar kepada kita. Allah tidak ingin
orang-orang binasa. Melainkan yang Alah inginkan adalah semua umat manusia
selamat.
Begitu juga dengan rasul Paulus, rasul Paulus dalam surat Roma,
perhatiannya yang paling utama, yaitu kasih dan kepedulian-Nya kepada umat-
Nya. Dalam Roma 5:8 Paulus berkata demikian, “Allah menunjukkan kasih-Nya
kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Ini merupakan pokok pikiran rasul Paulus, dan ini juga merupakan dasar dari
semua tulisannya. Allah memberika kasih-Nya kepada kita umat manusia tanpa
batas, mencurahkannya melalui Roh Kudus (Rm. 5:5).5
5 Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru, Gandum Mas (Malang: 2014). 36, 37
8. Dalam kedua surat ini, dapat kita simpulkan bahwa inti dari pengajaran
mereka, yaitu menunjukkan bahwa Allah itu adalah kasih yang menyelamatkan
semua umat manusia. Allah adalah kasih.
D. Allah adalah Esa
Kita percaya bahwa Allah kita hanyalah satu, yaitu Allah yang kita
sembah di dalam Yesus Kristus. Jadi, mustahil ada dua Allah, sebab Allah
Mahakuasa dan tidak mungkin ada dua yang Mahakuasa.
Kunci memahami dan mengenal Allah yang Esa yakni terlebih dahulu
meyakini Alkitab adalah Firman Allah. Kiranya pemahaman yang dimiliki setiap
orang percaya dapat memberi makna secara pribadi, bagi orang lain, dan akhirnya
di atas kedua kepentingan tersebut kemuliaan dan hormat bagi Allah sendiri.6
1. Sifat Keesaan Allah
Allah adalah Esa, dan keesaan Allah tidaklah berlawanan dengan konsep
tritunggal. Karena meskipun ada tiga oknum dalam diri Allah, Allah itu adalah
Esa. Nah, dalam hal ini muncul suatu pertanyaan bagi kita, bagaimana mungkin
Allah yang Esa terdiri atas tiga tiga pribadi yang sama?
Allah itu adalah Esa, artinya satu. Allah juga terdiri dari tiga pribadi,
dalam hal ini bukan berdasarkan pada satu segi pandangan. Dan tidak ada jawaban
6 http://sttkalimantan.ac.id/e-journal/index.php/huperetes/article/view/20 (Dikses:
Tanggal 22 Oktober 2021. Pukul 20:23)
9. yang lebih detail untuk menjelaskan kepada kita tentang Allah yang Esa dan Allah
Tritunggal (terdiri atas tiga pribadi).7
Jadi, Allah hanya satu, dan Ia menyatakan diri-Nya kepada kita dalam tiga
pribadi, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus.
E. Sifat-sifat Allah
Dalam KBBI, sifat adalah rupa dan keadaan yang tampak pada suatu
benda, tanda lahiriah. Dalam bahasa Inggris nature artinya alam, sifat, kodrat,
sifat dasar, watak, jenis. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa sifat adalah suatu
kodrat yang dimiliki atau merupakan natur dari setiap orang, benda, dan lainnya.
Berbicara tentang sifat Allah, berarti kodrat Allah atau natur-Nya Allah.
sifat-sifat Allah ialah kesempurnaan-kesempurnaan yang terpancar dari pribadi-
Nya Allah itu sendiri.
1. Allah Mahatahu
Kita percaya bahwa sumber pengetahuan adalah dari Allah. Maka dari itu,
Allah mengetahui segala sesuatunya itu. Allah adalah Roh yang sempurna, oleh
sebab itu pengetahuan Allah sempurna. Allah Mahatahu juga berarti bahwa Ia
memahami segala seuatu dengan sempurna.
7 Dasar Yang Teguh, J. Wesley Brill, Kalam Hidup (Bandung: 2003). 39
10. Dapat kita artikan bahwa Allah mengetahui segalanya, tidak ada yang
Allah tidak ketahui dimanapu, kapanpun itu. Dalam Amsal 15:3 “Mata TUHAN
ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” Artinya, tidak ada
yang tersembunyi di hadapan Allah, Allah mengetahui dan melihat segala
sesuatunya itu.
Apa yang kita lakukan di dunia ini, semuanya tidak ada yang tersembunyi
di hadapan Allah. Allah mengawasi segala tindakan kita, baik itu perbuatan baik
dan perbuatan buruk. Bahkan ketika kita bersembunyi ditempat yang tidak bisa
dilihat oleh manusia sekalipun, Allah tetap tahu, sebab Ia Mahatahu.
2. Allah Mahahadir
Kehadiran Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Pada umumnya
orang-orang bergama mengakui bahwa Allah Mahahadir (omnipresent). Mereka
percaya Tuhan ada dimana-mana. Tidak ada wilayah di mana Allah tidak hadir.
Oleh karena itu tidak ada yang tersembunyi di mata Tuhan.8
Allah ada di segala tempat, Mazmur 139:7-10; Yeremia 23:23-24; Kisah
Para Rasul 17:24-28. Allah ada di seluruh bagian alam ini dan dekat kepada kita
masing-masing. Berarti, Allah selalu bersama-sama dengan kita, dimana pun itu.
8 Doktrin Allah, Erastus Sabdono, Rehobot Literature (Jakarta 2016). 57
11. 3. Allah Mahakuasa
Allah Mahakuasa berarti Allah berkuasa melakukan segala yang Ia
kehendaki. Kuasa Allah tidak terbatas.9 Kita dapat melihat kemahakuasaan Allah
melalui perbuatan-perbuatan-Nya yang sangat luar biasa, di dalam Perjanjian
Lama dan juga dalam Perjanjian Baru. Kemahakuasaan Allah tidak terbatas. Ini
menunjukkan bahwa Allah tidak berada di bawah kekuasaan siapa pun, selain
oleh diri-Nya sendiri.
Kemahakuasaan Allah adalah kekuasaan yang tidak ada batasnya, tidak
ada di dunia ini yang bisa mengatasi kekuasaan Allah. Tidak seorang pun yang
bisa. Artinya, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Ia adalah Mahakuasa,
segala sesuatunya itu berada di bawah kekuasaan-Nya Allah, baik itu pemerintah
di dunia ini. Semuanya ada di bawah kendali Allah.
4. Allah Mahakasih
Dalam Alkitab dinyatakan dengan tegas bahwa Allah adalah kasih (1 Yoh.
4:8, 16). Sehubungan dengan kasih Allah, kasih Allah yang paling besar kepada
dunia, yaitu Ia memberikan Anak-Nya yang Tunggal (Rm. 5:8; Yoh. 3:16). Kasih
Allah dalam bahasa aslinya, yaitu agape, artinya kasih diberikan sebagai kasih
karunia. Dan kasih ini merupakan isi pokok dari Injil.
Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:7-8, 16). Allah bukan hanya mengasihi,
tetapi Allah juga kasih. Kasih adalah sifat Allah. segala kasih berasal dari Allah,
9 Dasar Yang Teguh, J. Wesley Brill, Kalam Hidup (Bandung: 2003). 47
12. yaitu kasih yang suci.10 Kasih Allah dinyatakan dalam hal Allah mengajar dan
mendisiplinkan orang yang Ia kasihi (Ibr. 12:6-11).
Kasih Allah dinyatakan dalam hal Allah mengampuni dosa orang-orang
yang bertobat. Kasih Allah juga dinyatakan dalam hal Efesus 1:4-8:
a) Allah memberikan hidup kekal kepada orang yang telah mati oleh
kesalahan-kesalahannya.
b) Allah membangkitkan orang itu bersama dengan Kristus.
c) Allah memberikan tempat kepada orang itu bersama dengan Dia di sorga.
d) Pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih
karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap
kita dalam Kristus Yesus.11
Allah juga menyatakan kasih-Nya kepada kita umat manusia dalam hal Ia
menyebut kita anak-anak Allah 1 Yohanes 3:1. Kita karena disebut Allah adalah
Anak-anak-Nya. Maka kita memanggil Allah itu adalah Bapa kita.
F. Nama-nama Allah
Menurut Dr. Erastus Sabdono, dalam bukunya yang berjudul Doktrin
Allah, ia menuliskan beberapa tentang nama-nama Allah. Menurutnya, dalam
Alkitab dapat ditemukan beberapa sebutan untuk nama Allah, khususnya
Perjanjian Lama, yaitu:
10 Dasar Yang Teguh, J. Wesley Brill, Kalam Hidup (Bandung: 2003). 53
11 Dasar Yang Teguh, J. Wesley Brill, Kalam Hidup (Bandung: 2003). 55
13. 1. Elohim.
2. Yahweh.
3. Yehova.
4. Qedosi Yisrael.
5. Adonai.
6. Bapa. (Rehobot Literature: halaman 33-36).12
Sedangkan menurut J. Wesley Brill, dalam bukunya Dasar Yang Teguh, ia
menuliskan nama-nama Allah, yaitu:
1. Yehova Jireh : Tuhan yang mengadakannya atau mencukupkan (Kej.
22:14).
2. Yehova Rafa : Tuhan Tabibmu (Kel. 15:26).
3. Yehova Nissi : Tuhan panji-panjiku (Kel. 17:15).
4. Yehova Syalom : Tuhan pohon selamatku (Hak. 6:24).
5. Yehova Raah : Tuhan gembalaku (Maz. 23:1).
6. Yehova Tsidkenu : Tuhan kebenaran kami (Yer. 23:6).
7. Yehova Syemmah : Tuhan ada di sana (menyertai) (Yeh. 48:35).13
Dari pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa Allah adalah sumber
segala sesuatu yang kita butuhkan. Allah adalah Yang Mahatinggi dan Mahakuasa
atas segalanya. Allah adalah sember kekuatan, pengharapan kita.
12 Doktrin Allah, Erastus Sabdono, Rehobot Literature (Jakarta 2016). 33-36
13 Dasar Yang Teguh, J. Wesley Brill, Kalam Hidup (Bandung: 2003). 37
14. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah adalah sumber segala sesuatunya itu. Setiap apa yang terjadi di
dalam dunia ini adalah karena kemahakuasaan Allah. Allah tidak dapat dibatasi
oleh ruang dan waktu. Allah ada di dalam kita setiap orang yang percaya
kepadanya.
B. Kritik/saran
Marilah kita sebagai umat Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus sebagai Juruselamat, lebih dekat lagi kepada Allah dengan mempelajari
firman-Nya.
15. DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku-buku:
Alkitab LAI
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Brill Wesley J. Dasar Yang Teguh. Kalam Hidup (Bandung: 2003)
Morris Leon. Teologi Perjanjian Baru. Gandum Mas (Malang:2004)
Sabdono Erastus. Doktrin Allah. Rehobot Literature (Jakarta: 2016)
Sumber Internet:
https://id.wikipedia.org/wiki/Allah_(Kristen)
http://sttkalimantan.ac.id/e-journal/index.php/huperetes/article/view/20
Sumber Lain:
Sabda 5