SlideShare a Scribd company logo
STRUCTURAL
GEOLOGY
RENALDIO KEINTJEM
14 528 007
GEOTHERMAL A
Structural geology atau struktur geologi merupakan
kenampakan yang dihasilkan oleh gerak tektonik yang
dipengaruhi oleh arus konveksi dari dalam bumi, sebagai
hasil dari deformasi
Deformasi merupakan perubahan struktur atau bentuk dari
suatu objek yang disebabkan oleh adanya gaya serta
perubahan suhu, waktu serta komposisi objek
Deformasi pada kerak bumi dipengaruhi oleh adanya gaya
tektonik akibat adanya arus konveksi dari dalam bumi
Ilmu yang mempelajari tentang struktur geologi yaitu
geologi struktur
DEFORMASI BATUAN
Deformasi batuan dipengaruhi oleh adanya stress
(tegasan) dan strain (regangan).
Pada batuan metamorf terdapat dua jenis stress,
yaitu:
• Uniform stress, menekan dengan besaran yang
sama dari segala arah
• Differensial stress, menekan dengan besaran
yang sama dengan arah yang berbeda
Differensial stress dapat dibedakan menjadi:
• Tensional Stress
Menarik batuan dengan arah yang berlawan
• Compressional Stress
Memampatkan atau menekan batuan dengan arah
berhadapan
• Shear Stress
Pergeseran atau translasi batuan dengan arah
berlawanan dan tidak dalam satu bidang
Batuan yang terkena stress akan mengalami peregangan
atau perubahan bentuk dan atau volume dalam keadaan
padat yang dikenal dengan strain atau regangan
Deformasi batuan berlangsung dalam 3 tahap
berurutan yaitu:
• Elastic Deformation
Deformasi sementara yang tidak permanen
(reversible)
• Ductile Deformation
Deformasi yang melampaui elastic limit dan tidak
kembali ke bentuk dan volume semula
• Fracture
Terjadi apabila elastic limit dan ductile deformation
dilampau. Batuan akan pecah dan tidak kembali
pada kondisi semula
STRUKTUR GEOLOGI
Dalam struktur geologi, terdapat dua jenis
pengelompokkan struktur yaitu:
• Struktur Primer
Struktur yang terbentuk sebelum atau bersamaan
dengan terbentuknya batuan
• Struktur Sekunder
Struktur yang terbentuk akibat deformasi yang
terjadi karena pengaruh gaya tektonik
 Struktur Primer
A. Struktur pada batuan sedimen seperti
1. Bidang Perlapisan
Bidang yang merupakan perlapisan dan dapat
diwujudkan berupa amparan dari suatu mineral.
2. Lapisan Bersusun (Graded Bedding)
Merupakan tipe perlapisan dimana setiap lapisan dicirikan
oleh perubahan besar butir dari dasar ke atas
3. Lapisan Silang Siur (Cross Bedding)
Merupakan lapisan terjungkit terhadap permukaan
awalnya, horizontal, dan terakumulasi sedimen pada
bagian atas
B. Struktur pada batuan beku
Struktur primer pada batuan beku yaitu rekahan-
rekahan yang terbentuk akibat pendinginan atau
dikenal dengan kekar kolom (columnar joints)
Jurus dan Kemiringan Bidang
Untuk mendeskripsikan terjadinya deformasi pada
suatu lapisan batuan, diperlukan posisi atau
kedudukan garis atau bidang setelah mengalami
deformasi. Setelah mengalami deformasi,
posisinya berubah seperti terlipat, posisi sayap
tidak horizontal lagi. Posisi atau kedudukan
bidang-bidang tersebut dinyatakan dalam jurus
atau strike dan kemiringan atau dip yang
dipergunakan untuk menyatakan kedudukan
semua bidang di alam
A. Jurus (Strike)
Jurus adalah arah garis yang merupakan perpotongan
antara bidang di alam dengan bidang horizontal,
dinyatakan terhadap arah Utara, searah jarum jam ke
Timur.
B. Kemiringan (Dip)
Kemiringan adalah sudut terbesar antara bidang (miring) di
alam dengan bidang horizontal yang dinyatakan dalam
derajat.
Jurus dan kemiringan diukur dengan mempergunakan
kompas geologi. Kompas geologi dilengkapi dengan water
pas (round level) untuk membuat bidang horizontal dan
klinometer (vernier for vertical angles) untuk mengukur
kemiringan bidang.
 Struktur Sekunder
Beberapa jenis dari struktur sekunder antara lain:
A. Lipatan (Fold)
Lipatan merupakan pelengkungan lemah yang luas, bisa
lebih dari ratusan kilometer sampai yang sangat kecil dan
berskala mikroskopis.
Lipatan sangat mudah dilihat pada batuan berlapis dan
merupakan hasil deformasi ductile akibat kompresi dan shear
stress.
Lipatan di Pegunungan Hood, Oregon, AS.
Gambaran sederhana tentang lipatan
• Geometri Lipatan
Antiklin, lipatan ke atas; melengkung ke atas; atau cekung
ke arah bawah. Dengan kedua lereng saling menjauhi.
Sinklin, lipatan kebawah; melengkung kebawah; bagian
bawah cembung. Lereng-lerengnya saling mendekati
Limb (sayap), lereng sebelah-menyebelah antiklin atau
sinklin
Crest, merupakan puncak dari lipatan
Trough, merupakan titik terendah dari lipatan
Axial plane (bidang sumbu), merupakan bidang simetri
antara sayap
Fold axis (sumbu lipatan), garis potong dengan permukaan
yang melalui crest maupun trough
Plunge, merupakan sumbu lipatan yang tidak dalam posisi
horizontal atau menunjam
Stres yang bekerja pada lipatan sangat berpengaruh
terhadap bentuk dari lipatan. Semakin kuat stress yang
bekerja pada lipatan, maka lipatan menjadi miring bahkan
hampir horizontal.
• Klasifikasi lipatan
Berdasarkan kedudukan sayap, lipatan terbagi atas:
a. Lipatan simetri, dicirikan dengan kemiringan sayap
yang sama
b. Lipatan asimetri, kemiringan sayap yang tidak sama
Berdasarkan kedudukan bidang sumbu, lipatan terbagi atas:
a. Lipatan tegak, kedudukan bidang sumbu tegak atau
vertikal
b. Lipatan miring, kedudukan bidang sumbu condong atau
miring
c. Lipatan rebah (recumbent fold), bidang sumbunya
sangat miring, hampir rebah
Berdasarkan keketatan (tightness), lipatan terbagi atas:
a. Lipatan landai (gentle), sudut antara kedua sayap 170º
atau lebih
b. Lipatan terbuka (open), besar sudutnya 90º
c. Lipatan ketat (tight), besar sudutnya 10º
d. Lipatan isoklinal, kedua sayapnya sejajar atau bersudut
0º
B. Sesar (Fault)
Sesar merupakan rekahan pada batuan yang mengalami
pergerakan yang sejajar dengan bidangnya.
Besar pergerakan yang terjadi pada sesar dan blok yang
bergerak tidak diketahui secara pasti karena telah bergerak
sejak masa lampau sehingga pergeseran yang terjadi pada
sesar disebut juga pergerakan relatif.
Pergeseran salah satu sisi pada bdiang sesar membuat
salah satu blok naik, turun, atau mendatar terhadap lainnya.
Blok di atas bidang sesar disebut hanging wall dan blok
dibawah bidang sesar disebut foot wall.
• Klasifikasi sesar
Berdasarkan dip bidang sesar dan arah relatifnya, sesar
dibedakan atas:
a. Sesar normal (normal fault)
Sesar normal atau disebut juga sesar turun disebabkan
oleh stress tensional yang menarik kerak.
Foot wallnya relatif naik terhadap hanging wall.
Dua atau lebih sesar normal dengan jurus sejajar dan
kemiringan berlawanan membentuk segmen tinggian dan
amblasan pada kerak.
Blok yang turun dinamakan graben atau rift, jika dibatasi oleh
dua sesar normal
Blok yang naik dinamakan horst jika dibatasi oleh dua sesar
normal
Bila pergeseran yang terjadi hanya pada satu sesar normal,
disebut half graben
b. Sesar naik (reverse fault) dan thrust fault
Sesar naik berkembang karena stress kompresional
Sesar naik terjadi karena kerak memendek.
Hanging wall relatif naik terhadap foot wall.
Bila kemiringan bidang sesar lebih kecil dari 45º disebut
dengan sesar anjak (thrust fault)
Sesar anjak berembang dari lipatan yang kemudian
disesarkan. Umumnya dijumpai pada pegunungan lipatan.
c. Sesar mendatar (strike slip fault)
Sesar mendatar atau sesar geser terjadi akibat shear
stress dengan arah horizontal sejajar bidang sesar.
Pergerakan lateral ditentukan dengan melihat bidang
sesar
Sesar mendatar dextral (right lateral strike slip fault) jika
dilihat dari depan blok sesar yang bergerak ke arah kanan
pengamat
Sesar mendatar sinister (left lateral strike slip fault) jika
dilihat dari depan blok sesar bergerak ke kiri pengamat
Pada umumnya sesar mendatar merupakan batas lempeng
dan berkaitan dengan pergerakan lempeng. Sesar mendatar
yang merupakan batas lempeng dan berkaitan dengan
pemekaran lempeng adalah sesar transform.
Beberapa sesar besar mendatar yang masih aktif antara lain:
Sesar Sumatra Sesar San Andreas
Hubungan antara Lipatan dan Sesar
Sesar dan lipatan tidak selalu menerus. Sesar cendering
berhenti sebagai lipatan. Lipatan akan berhenti dan ujungnya
makin mengecil. Beberapa sesar anjak awalnya adalah
lipatan yang kemudian teregangkan dan patah menjadi sesar.
Dua jenis batuan yang terkena tegakan yang sama, batuan
yang regas akan terdeformasi sebagai rekahan dan lainnya
lentur terdeformasi ductile. Menghasilkan sebuah lipatan
monoklin.
C. Kekar (Joint)
Kekar merupakan rekahan-rekahan pada batuan dan
berbentuk lurus, planar dan tidak bergeser.
Kekar membagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok
yang besarnya tergantung pada kerapatan kekar.
Kekar umumnya ditemukan pada batuan yang regas.
Kekar terbentuk akibat pembumbungan kerak atau dari
kompresi atau tarikan yang berkaitan dengan sesar atau
lipatan
• Jenis-jenis Kekar
a. Kekar Pengerutan (shrinkage joint)
Kekar yang terbentuk karena adanya gaya pengerutan
yang timbul dari pendinginan atau pengeringan.
Bentuknya adalah seperti pilar-pilar berbentuk segi 4 atau
segi 6 memanjang.
b. Kekar Lembaran (sheet joint)
Sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan
permukaan tanah, terutama pada batuan beku.
Terbentuknya kekar ini disebabkan oleh penghilangan
beban batuan yang tererosi.
c. Kekar Karena Tektonik
Merupakan kekar yang terbentuk karena proses endogen,
yang berupa pasangan garis yang lurus.
Kesimpulan
 Struktur Geologi merupakan kenampakan yang
dihasilkan oleh gerak tektonik yang dipengaruhi oleh
arus konveksi
 Deformasi merupakan perubahan struktur atau bentuk
dari suatu objek
 Struktur primer terbentuk sebelum atau bersamaan
dengan batuan. Seperti pada batuan sedimen dan
batuan beku
 Struktur sekunder merupakan struktur yang terbentuk
akibat adanya gaya tektonik. Struktur tersebut antara
lain, lipatan (fold); sesar (fault); dan kekar (joint)
 Ketiga struktur sekunder tersebut memiliki keterkaitan
satu sama lain

More Related Content

Similar to geologi struktur 2016 untuk jurusan teknik geologi

Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Gendis Wildah Nia
 
Tektonisme
TektonismeTektonisme
Tektonisme
Nurul Afdal Haris
 
Lipatan
LipatanLipatan
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptxPOWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
ElfisRidi
 
Geostruk
GeostrukGeostruk
Geostruk
mQChristopher
 
Kenampakan Bentuk muka bumi
Kenampakan Bentuk muka bumiKenampakan Bentuk muka bumi
Kenampakan Bentuk muka bumi
Sheryl Canely
 
Sesar atau fault
Sesar atau faultSesar atau fault
Sesar atau fault
R Aldi Kurnia Wijaya
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Mario Yuven
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
Agus Budiharso
 
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Debby Zalina
 
Gerak Tektonik
Gerak TektonikGerak Tektonik
Gerak Tektonik
Eva Susanti
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
Mario Yuven
 
Lipatan
LipatanLipatan
Lipatan
Radju Aryan
 
kekar.pdf
kekar.pdfkekar.pdf
kekar.pdf
ssuserf963a0
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
Tedi Eka
 
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Lovegood Loony
 
Lithosfer
LithosferLithosfer
Lithosfer
Fransisca Hening
 
TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN.pptx
TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN.pptxTEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN.pptx
TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN.pptx
Rahmat261158
 

Similar to geologi struktur 2016 untuk jurusan teknik geologi (20)

Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
 
Tektonisme
TektonismeTektonisme
Tektonisme
 
Lipatan
LipatanLipatan
Lipatan
 
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptxPOWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
POWER POINT SUPERVISI FIIXXXX.pptx
 
Geostruk
GeostrukGeostruk
Geostruk
 
Kenampakan Bentuk muka bumi
Kenampakan Bentuk muka bumiKenampakan Bentuk muka bumi
Kenampakan Bentuk muka bumi
 
Sesar atau fault
Sesar atau faultSesar atau fault
Sesar atau fault
 
Lithosfer plpg
Lithosfer plpgLithosfer plpg
Lithosfer plpg
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
 
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
 
Gerak Tektonik
Gerak TektonikGerak Tektonik
Gerak Tektonik
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
 
Lipatan
LipatanLipatan
Lipatan
 
Tektonisme
TektonismeTektonisme
Tektonisme
 
kekar.pdf
kekar.pdfkekar.pdf
kekar.pdf
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
 
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
 
Lithosfer
LithosferLithosfer
Lithosfer
 
TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN.pptx
TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN.pptxTEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN.pptx
TEKTONISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN.pptx
 

geologi struktur 2016 untuk jurusan teknik geologi

  • 2. Structural geology atau struktur geologi merupakan kenampakan yang dihasilkan oleh gerak tektonik yang dipengaruhi oleh arus konveksi dari dalam bumi, sebagai hasil dari deformasi Deformasi merupakan perubahan struktur atau bentuk dari suatu objek yang disebabkan oleh adanya gaya serta perubahan suhu, waktu serta komposisi objek Deformasi pada kerak bumi dipengaruhi oleh adanya gaya tektonik akibat adanya arus konveksi dari dalam bumi Ilmu yang mempelajari tentang struktur geologi yaitu geologi struktur
  • 3. DEFORMASI BATUAN Deformasi batuan dipengaruhi oleh adanya stress (tegasan) dan strain (regangan). Pada batuan metamorf terdapat dua jenis stress, yaitu: • Uniform stress, menekan dengan besaran yang sama dari segala arah • Differensial stress, menekan dengan besaran yang sama dengan arah yang berbeda
  • 4. Differensial stress dapat dibedakan menjadi: • Tensional Stress Menarik batuan dengan arah yang berlawan • Compressional Stress Memampatkan atau menekan batuan dengan arah berhadapan
  • 5. • Shear Stress Pergeseran atau translasi batuan dengan arah berlawanan dan tidak dalam satu bidang Batuan yang terkena stress akan mengalami peregangan atau perubahan bentuk dan atau volume dalam keadaan padat yang dikenal dengan strain atau regangan
  • 6. Deformasi batuan berlangsung dalam 3 tahap berurutan yaitu: • Elastic Deformation Deformasi sementara yang tidak permanen (reversible) • Ductile Deformation Deformasi yang melampaui elastic limit dan tidak kembali ke bentuk dan volume semula • Fracture Terjadi apabila elastic limit dan ductile deformation dilampau. Batuan akan pecah dan tidak kembali pada kondisi semula
  • 7. STRUKTUR GEOLOGI Dalam struktur geologi, terdapat dua jenis pengelompokkan struktur yaitu: • Struktur Primer Struktur yang terbentuk sebelum atau bersamaan dengan terbentuknya batuan • Struktur Sekunder Struktur yang terbentuk akibat deformasi yang terjadi karena pengaruh gaya tektonik
  • 8.  Struktur Primer A. Struktur pada batuan sedimen seperti 1. Bidang Perlapisan Bidang yang merupakan perlapisan dan dapat diwujudkan berupa amparan dari suatu mineral.
  • 9. 2. Lapisan Bersusun (Graded Bedding) Merupakan tipe perlapisan dimana setiap lapisan dicirikan oleh perubahan besar butir dari dasar ke atas
  • 10. 3. Lapisan Silang Siur (Cross Bedding) Merupakan lapisan terjungkit terhadap permukaan awalnya, horizontal, dan terakumulasi sedimen pada bagian atas
  • 11. B. Struktur pada batuan beku Struktur primer pada batuan beku yaitu rekahan- rekahan yang terbentuk akibat pendinginan atau dikenal dengan kekar kolom (columnar joints)
  • 12. Jurus dan Kemiringan Bidang Untuk mendeskripsikan terjadinya deformasi pada suatu lapisan batuan, diperlukan posisi atau kedudukan garis atau bidang setelah mengalami deformasi. Setelah mengalami deformasi, posisinya berubah seperti terlipat, posisi sayap tidak horizontal lagi. Posisi atau kedudukan bidang-bidang tersebut dinyatakan dalam jurus atau strike dan kemiringan atau dip yang dipergunakan untuk menyatakan kedudukan semua bidang di alam
  • 13. A. Jurus (Strike) Jurus adalah arah garis yang merupakan perpotongan antara bidang di alam dengan bidang horizontal, dinyatakan terhadap arah Utara, searah jarum jam ke Timur. B. Kemiringan (Dip) Kemiringan adalah sudut terbesar antara bidang (miring) di alam dengan bidang horizontal yang dinyatakan dalam derajat.
  • 14. Jurus dan kemiringan diukur dengan mempergunakan kompas geologi. Kompas geologi dilengkapi dengan water pas (round level) untuk membuat bidang horizontal dan klinometer (vernier for vertical angles) untuk mengukur kemiringan bidang.
  • 15.  Struktur Sekunder Beberapa jenis dari struktur sekunder antara lain: A. Lipatan (Fold) Lipatan merupakan pelengkungan lemah yang luas, bisa lebih dari ratusan kilometer sampai yang sangat kecil dan berskala mikroskopis. Lipatan sangat mudah dilihat pada batuan berlapis dan merupakan hasil deformasi ductile akibat kompresi dan shear stress.
  • 16. Lipatan di Pegunungan Hood, Oregon, AS.
  • 19. Antiklin, lipatan ke atas; melengkung ke atas; atau cekung ke arah bawah. Dengan kedua lereng saling menjauhi. Sinklin, lipatan kebawah; melengkung kebawah; bagian bawah cembung. Lereng-lerengnya saling mendekati Limb (sayap), lereng sebelah-menyebelah antiklin atau sinklin Crest, merupakan puncak dari lipatan Trough, merupakan titik terendah dari lipatan Axial plane (bidang sumbu), merupakan bidang simetri antara sayap
  • 20. Fold axis (sumbu lipatan), garis potong dengan permukaan yang melalui crest maupun trough Plunge, merupakan sumbu lipatan yang tidak dalam posisi horizontal atau menunjam Stres yang bekerja pada lipatan sangat berpengaruh terhadap bentuk dari lipatan. Semakin kuat stress yang bekerja pada lipatan, maka lipatan menjadi miring bahkan hampir horizontal.
  • 21. • Klasifikasi lipatan Berdasarkan kedudukan sayap, lipatan terbagi atas: a. Lipatan simetri, dicirikan dengan kemiringan sayap yang sama b. Lipatan asimetri, kemiringan sayap yang tidak sama
  • 22. Berdasarkan kedudukan bidang sumbu, lipatan terbagi atas: a. Lipatan tegak, kedudukan bidang sumbu tegak atau vertikal b. Lipatan miring, kedudukan bidang sumbu condong atau miring
  • 23. c. Lipatan rebah (recumbent fold), bidang sumbunya sangat miring, hampir rebah
  • 24. Berdasarkan keketatan (tightness), lipatan terbagi atas: a. Lipatan landai (gentle), sudut antara kedua sayap 170º atau lebih b. Lipatan terbuka (open), besar sudutnya 90º c. Lipatan ketat (tight), besar sudutnya 10º d. Lipatan isoklinal, kedua sayapnya sejajar atau bersudut 0º
  • 25. B. Sesar (Fault) Sesar merupakan rekahan pada batuan yang mengalami pergerakan yang sejajar dengan bidangnya. Besar pergerakan yang terjadi pada sesar dan blok yang bergerak tidak diketahui secara pasti karena telah bergerak sejak masa lampau sehingga pergeseran yang terjadi pada sesar disebut juga pergerakan relatif. Pergeseran salah satu sisi pada bdiang sesar membuat salah satu blok naik, turun, atau mendatar terhadap lainnya. Blok di atas bidang sesar disebut hanging wall dan blok dibawah bidang sesar disebut foot wall.
  • 26. • Klasifikasi sesar Berdasarkan dip bidang sesar dan arah relatifnya, sesar dibedakan atas: a. Sesar normal (normal fault) Sesar normal atau disebut juga sesar turun disebabkan oleh stress tensional yang menarik kerak. Foot wallnya relatif naik terhadap hanging wall.
  • 27. Dua atau lebih sesar normal dengan jurus sejajar dan kemiringan berlawanan membentuk segmen tinggian dan amblasan pada kerak. Blok yang turun dinamakan graben atau rift, jika dibatasi oleh dua sesar normal Blok yang naik dinamakan horst jika dibatasi oleh dua sesar normal
  • 28. Bila pergeseran yang terjadi hanya pada satu sesar normal, disebut half graben
  • 29. b. Sesar naik (reverse fault) dan thrust fault Sesar naik berkembang karena stress kompresional Sesar naik terjadi karena kerak memendek. Hanging wall relatif naik terhadap foot wall.
  • 30. Bila kemiringan bidang sesar lebih kecil dari 45º disebut dengan sesar anjak (thrust fault) Sesar anjak berembang dari lipatan yang kemudian disesarkan. Umumnya dijumpai pada pegunungan lipatan.
  • 31. c. Sesar mendatar (strike slip fault) Sesar mendatar atau sesar geser terjadi akibat shear stress dengan arah horizontal sejajar bidang sesar. Pergerakan lateral ditentukan dengan melihat bidang sesar Sesar mendatar dextral (right lateral strike slip fault) jika dilihat dari depan blok sesar yang bergerak ke arah kanan pengamat Sesar mendatar sinister (left lateral strike slip fault) jika dilihat dari depan blok sesar bergerak ke kiri pengamat
  • 32.
  • 33. Pada umumnya sesar mendatar merupakan batas lempeng dan berkaitan dengan pergerakan lempeng. Sesar mendatar yang merupakan batas lempeng dan berkaitan dengan pemekaran lempeng adalah sesar transform. Beberapa sesar besar mendatar yang masih aktif antara lain: Sesar Sumatra Sesar San Andreas
  • 34. Hubungan antara Lipatan dan Sesar Sesar dan lipatan tidak selalu menerus. Sesar cendering berhenti sebagai lipatan. Lipatan akan berhenti dan ujungnya makin mengecil. Beberapa sesar anjak awalnya adalah lipatan yang kemudian teregangkan dan patah menjadi sesar. Dua jenis batuan yang terkena tegakan yang sama, batuan yang regas akan terdeformasi sebagai rekahan dan lainnya lentur terdeformasi ductile. Menghasilkan sebuah lipatan monoklin.
  • 35.
  • 36. C. Kekar (Joint) Kekar merupakan rekahan-rekahan pada batuan dan berbentuk lurus, planar dan tidak bergeser. Kekar membagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang besarnya tergantung pada kerapatan kekar. Kekar umumnya ditemukan pada batuan yang regas. Kekar terbentuk akibat pembumbungan kerak atau dari kompresi atau tarikan yang berkaitan dengan sesar atau lipatan
  • 37. • Jenis-jenis Kekar a. Kekar Pengerutan (shrinkage joint) Kekar yang terbentuk karena adanya gaya pengerutan yang timbul dari pendinginan atau pengeringan. Bentuknya adalah seperti pilar-pilar berbentuk segi 4 atau segi 6 memanjang.
  • 38. b. Kekar Lembaran (sheet joint) Sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini disebabkan oleh penghilangan beban batuan yang tererosi.
  • 39. c. Kekar Karena Tektonik Merupakan kekar yang terbentuk karena proses endogen, yang berupa pasangan garis yang lurus.
  • 40. Kesimpulan  Struktur Geologi merupakan kenampakan yang dihasilkan oleh gerak tektonik yang dipengaruhi oleh arus konveksi  Deformasi merupakan perubahan struktur atau bentuk dari suatu objek  Struktur primer terbentuk sebelum atau bersamaan dengan batuan. Seperti pada batuan sedimen dan batuan beku  Struktur sekunder merupakan struktur yang terbentuk akibat adanya gaya tektonik. Struktur tersebut antara lain, lipatan (fold); sesar (fault); dan kekar (joint)  Ketiga struktur sekunder tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain