SlideShare a Scribd company logo
Sistem PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan
baku Air. Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk
menghasilkan uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU
terdapat proses yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya
antara air menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses
inilah yang dimaksud dengan Siklus PLTU.
Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin
(Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk
menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Untuk mendapatkan air
demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan
Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini.
Secara sederhana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses
memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak
dan kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala
dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air terus mengalami
kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya. Karena
pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik
didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan
untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan
menghasilkan energi listrik.
Siklus PLTU
1. Pertama-tama air demin ini berada disebuah tempat bernama Hotwell.
2. Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian
dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya untuk
menghangatkan tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate pump terletak
di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut Ground Floor.
Selanjutnya air mengalir masuk ke Deaerator.
3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih
tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula
dikatakan deaerator memiliki fungsi untuk menghilangkan buble/balon yang
biasa terdapat pada permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung
sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah
selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamai beberapa proses
pemanasan oleh peralatan yang disebut LP Heater. Letak dearator berada di
lantai atas (tetapi bukan yang paling atas).
4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di
Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP
(Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat “memasak” air. Bisa
dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum berukuran raksasa.
Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu
syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah
konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP
berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian
membuat air menjadi bertekanan tinggi.
5. Sebelum masuk ke Boiler untuk “direbus”, lagi-lagi air mengalami
beberapa proses pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater).
Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada dilantai atas.
6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan uap.
Proses ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara
sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan
(Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil tank.
7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar
PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak, minyak dan gas
atau istilahnya dual firing dan batubara.
8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan
mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam
perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater
(pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler.
8. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai
berubah wujud menjadi uap.
Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar
turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih
mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin,
karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk
membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.
9. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di
keringkan di super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi
uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.
10. Ketika Turbin berhasil berputar maka secara otomastis generator
akan berputar, karena antara turbin dan generator berada pada
satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik.
11. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran
generator menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut.
Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik.
12. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya
dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN.
13. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun
kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses
kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah
wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.
PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
Gas Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG)
akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya
menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa
berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam).
Kelebihan : (a). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi
pembakaran dan prosesnya. (b). lokasi bisa dimana saja (pantai sampai
pegunungan) dengan kapasitas bisa disesuaikan (bagi yang bahan bakar BBM),
Kekurangan : menggunakan sumber daya alam terbatas/tak terbaharukan/fosil
(bagi yang bahan bakar BBM), sedangkan yang bahan bakar gas alam terbatas
lokasi sumber gas.
Prinsip kerja
Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara
dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring
udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor
tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan
ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.
Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar
dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur
dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM, harus dilakukan proses
pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan dibakar. Pembakaran
bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi
yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy
gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk
menghasilkan listrik.
Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack.
Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang
sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang pada
turbin. Untuk mencegah korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan
bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan
Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm).
PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel).
Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil,
terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam
perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).
Kelebihan : (a). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi
pembakaran dan prosesnya. (b). lokasi bisa dimana saja (pantai sampai
pegunungan) dengan kapasitas bisa disesuaikan, malahan di desa
terpencil dengan pengguna sedikit,
Kekurangan : menggunakan sumber daya alam terbatas/tak
terbaharukan/fosil
Prinsip kerja
Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar
tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah
menjadi energi putar.
Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang merubahnya
menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur
dengan bahan bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo
charger. turbo charger ini digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari
ruang bakar. Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2
langkah dan 4 langkah. Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga
dalam putaran toraknya. Pada mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan pada
tiap 2 langkah atau 1 kali putaran. Sedang pada mesin 4 langkah, tenaga akan
dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran. Seharusnya mesin 2 langkah
dapat menghasilkan daya 2 kali lebih besar dari mesin 4 langkah, namun
karena proses pembilasan ruang bakar silindernya tidak sesempurna mesin 4
langkah, tenaga yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Selain kedua
jenis mesin di atas, mesin diesel yang digunakan di PLTD ada yang berputaran
tinggi (high speed) dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran rendah
(low speed) dengan bentuk yang lebih besar.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik
konvensional, yaitu ; air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran.
Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada
tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator,
sehingga menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik
konvensional bahan bakar untuk menghasilkan panas menggunakan bahan
bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan gas. Dampak dari pembakaran
bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur
dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung
logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan ter-emisikan ke udara dan
berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bisa menimbulkan hujan
asam dan peningkatan suhu global.
Sedangkan pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap
yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium)
dalam reactor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air
yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi.
Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak
melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak
mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang
dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit
listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari
pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk
padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi
PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
Keselamatan terpasang : Keselamatan terpasang dirancang
berdasarkan sifat-sifat alamiah air dan uranium. Bila suhu dalam teras
reaktor naik, jumlah neutron yang tidak tertangkap maupun yang tidak
mengalami proses perlambatan akan bertambah, sehingga reaksi
pembelahan berkurang. Akibatnya panas yang dihasilkan juga
berkurang. Sifat ini akan menjamin bahwa teras reactor tidak akan rusak
walaupun system kendali gagal beroperasi.
Penghalang ganda : PLTN mempunyai sistim pengamanan yang ketat dan
berlapis-lapis, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan maupun akibat yang
ditimbulkan sangat kecil. Sebagai contoh, zat radioaktif yang dihasilkan selama
reaksi pembelahan inti uranium sebagian besar (> 99 %) akan tetap tersimpan di
dalam matriks bahan bakar, yang berfungsi sebagai penghalang pertama. Selama
operasi maupun jika terjadi kecelakaan, selongsong bahan bakar, akan berperan
sebagai penghalang kedua untuk mencegah terlepasnya zat radioaktif tersebut
keluar kelongsong. Kalau zat radioaktif masih dapat keluar dari dalam kelongsong,
masih ada penghalang ketiga yaitu sistim pendingin. Lepas dari sistim pendingin,
masih ada penghalang keempat berupa bejana tekan terbuat dari baja dengan
tebal + 20 cm. Penghalang kelima adalah perisai beton dengan tebal 1,5 - 2 m.
Bila saja zat radioaktif itu masih ada yang lolos dari perisai beton, masih ada
penghalang keenam, yaitu sistim pengungkung yang terdiri dari pelat baja setebal
+ 7 cm dan beton setebal 1,5 - 2 m yang kedap udara.
Pertahanan berlapis : Disain keselamatan suatu PLTN menganut falsafah
pertahanan berlapis (defence in depth). Pertahanan berlapis ini meliputi :
Lapisan keselamatan pertama , PLTN dirancang, dibangun dan dioperasikan
sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi
mutakhir. Lapis keselamatan kedua PLTN dilengkapi dengan sistim
pengamanan/keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi
akibat-akibat dari kecelakaan yang mungkin dapat terjadi selama umur PLTN.
Keselamatan ketiga , PLTN dilengkapi dengan sistim pengamanan tambahan,
yang dapat diandalkan untuk dapat mengatasi kecelakaan hipotesis, atau
kecelakaan terparah yang diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun
kecelakaan tersebut kemungkinannya tidak akan pernah terjadi selama umur
PLTN.
Limbah Radioaktif : Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan
oleh zat radioaktif terhadap lingkungan dapat dikatakan tidak ada. Air
laut atau sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari
kondensor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena tidak
bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reactor.
Sedangkan gas radioaktif yang dapat keluar dari sistim reactor tetap
terkungkung di dalam sistim pengungkung PLTN dan sudah melalui
sistim ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas yang dilepas
melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar 2 milicurie/tahun)
sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Teknik Tenaga Listrik-2

More Related Content

What's hot

Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1
Dewi Izza
 
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Fathan Hakim
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energi
Hamid Abdillah
 
Tugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikTugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikRafli Guswandrii
 
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jatiSistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jatiSupriyanto .
 
Plt angin ppt
Plt angin pptPlt angin ppt
Plt angin pptattiesh
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga Listrik
Charis Muhammad
 
Generator
GeneratorGenerator
Generator
ironsand2009
 
Pembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi anginPembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi angin
chairini fikry
 
Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1UDIN MUHRUDIN
 
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
Selly Riansyah
 
Sistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrikSistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrik
Agus Tri
 
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_teBab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
EnDra Susilo
 
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
Sudiantoro -
 
Jurnal Teknik mesin
Jurnal Teknik mesinJurnal Teknik mesin
Jurnal Teknik mesin
Luckman alfanudin
 
Soal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama PembangkitSoal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama Pembangkit
Hermawan Hermawan
 
Generator Design
Generator DesignGenerator Design
Generator Design
ideva
 
ppt energi tenaga terbarukan angin
ppt energi tenaga terbarukan anginppt energi tenaga terbarukan angin
ppt energi tenaga terbarukan angin
Sekar Arum
 
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
ENERGI TERBARUKAN  (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)ENERGI TERBARUKAN  (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
vikhi79
 

What's hot (20)

Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1
 
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energi
 
Tugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikTugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrik
 
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jatiSistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jati
 
Plt angin ppt
Plt angin pptPlt angin ppt
Plt angin ppt
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga Listrik
 
Generator
GeneratorGenerator
Generator
 
Pembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi anginPembangkit listrik energi angin
Pembangkit listrik energi angin
 
Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1
 
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
 
Sistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrikSistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrik
 
Kincir angin
Kincir anginKincir angin
Kincir angin
 
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_teBab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
 
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
 
Jurnal Teknik mesin
Jurnal Teknik mesinJurnal Teknik mesin
Jurnal Teknik mesin
 
Soal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama PembangkitSoal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama Pembangkit
 
Generator Design
Generator DesignGenerator Design
Generator Design
 
ppt energi tenaga terbarukan angin
ppt energi tenaga terbarukan anginppt energi tenaga terbarukan angin
ppt energi tenaga terbarukan angin
 
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
ENERGI TERBARUKAN  (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)ENERGI TERBARUKAN  (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
ENERGI TERBARUKAN (SHARING KNOWLEDGE-SCM EMP)
 

Similar to Teknik Tenaga Listrik-2

dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.pptdokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
siroedhie
 
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdfCoal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdf
MuhamadFatwa3
 
1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP.pptx
1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP.pptx1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP.pptx
1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP.pptx
EgaGinanjar1
 
Makalah soft skill
Makalah soft skillMakalah soft skill
Makalah soft skillalifperwira
 
penjelasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas.pptx
penjelasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas.pptxpenjelasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas.pptx
penjelasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas.pptx
vinmamba
 
PPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptx
PPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptxPPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptx
PPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptx
YobelitaLastardaMjrg
 
CoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant SystemCoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant Systems4712io
 
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Aristia Endah Renaningtyas
 
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdfPembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
IqballJr1
 
Pltu
PltuPltu
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
BoilerBoiler
Analisis Konversi Radiasi Termal Menjadi Energi Kimia.pptx
Analisis Konversi Radiasi Termal Menjadi Energi Kimia.pptxAnalisis Konversi Radiasi Termal Menjadi Energi Kimia.pptx
Analisis Konversi Radiasi Termal Menjadi Energi Kimia.pptx
pakpentung
 
Mpk pertemuan ke 1 (revised)
Mpk   pertemuan ke 1 (revised)Mpk   pertemuan ke 1 (revised)
Mpk pertemuan ke 1 (revised)
Yogga Haw
 
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdfBagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bambang Winardi
 
Pembangkit listrik tenaga uap presentasi.pptx
Pembangkit listrik tenaga uap presentasi.pptxPembangkit listrik tenaga uap presentasi.pptx
Pembangkit listrik tenaga uap presentasi.pptx
IlhamuDzinurainMuhan
 
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap Indonesia
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap IndonesiaPembangkit listrik tenaga gas dan uap Indonesia
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap Indonesia
RafliLayyan
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
irwankurniawan45
 
Modul 9-turbin-uap
Modul 9-turbin-uapModul 9-turbin-uap
Modul 9-turbin-uap
Wahyudi Yudy
 
PLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cyclePLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cycle
rezon arif
 

Similar to Teknik Tenaga Listrik-2 (20)

dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.pptdokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
 
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdfCoal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdf
 
1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP.pptx
1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP.pptx1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP.pptx
1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP.pptx
 
Makalah soft skill
Makalah soft skillMakalah soft skill
Makalah soft skill
 
penjelasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas.pptx
penjelasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas.pptxpenjelasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas.pptx
penjelasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas.pptx
 
PPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptx
PPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptxPPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptx
PPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptx
 
CoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant SystemCoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant System
 
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
 
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdfPembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
 
Pltu
PltuPltu
Pltu
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Analisis Konversi Radiasi Termal Menjadi Energi Kimia.pptx
Analisis Konversi Radiasi Termal Menjadi Energi Kimia.pptxAnalisis Konversi Radiasi Termal Menjadi Energi Kimia.pptx
Analisis Konversi Radiasi Termal Menjadi Energi Kimia.pptx
 
Mpk pertemuan ke 1 (revised)
Mpk   pertemuan ke 1 (revised)Mpk   pertemuan ke 1 (revised)
Mpk pertemuan ke 1 (revised)
 
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdfBagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
 
Pembangkit listrik tenaga uap presentasi.pptx
Pembangkit listrik tenaga uap presentasi.pptxPembangkit listrik tenaga uap presentasi.pptx
Pembangkit listrik tenaga uap presentasi.pptx
 
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap Indonesia
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap IndonesiaPembangkit listrik tenaga gas dan uap Indonesia
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap Indonesia
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
 
Modul 9-turbin-uap
Modul 9-turbin-uapModul 9-turbin-uap
Modul 9-turbin-uap
 
PLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cyclePLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cycle
 

More from UDIN MUHRUDIN

Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013UDIN MUHRUDIN
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakanUDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingUDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-AsbesRekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-AsbesUDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltuRekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltuUDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraUDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1UDIN MUHRUDIN
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemUDIN MUHRUDIN
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikUDIN MUHRUDIN
 

More from UDIN MUHRUDIN (16)

Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
 
Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-AsbesRekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
 
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltuRekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
 
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1
 
Metallurgi 1
Metallurgi 1Metallurgi 1
Metallurgi 1
 
Metallurgi 2
Metallurgi 2Metallurgi 2
Metallurgi 2
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 

Recently uploaded

1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
PES2018Mobile
 

Recently uploaded (11)

1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
 

Teknik Tenaga Listrik-2

  • 1. Sistem PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah yang dimaksud dengan Siklus PLTU. Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin (Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Untuk mendapatkan air demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini.
  • 2.
  • 3. Secara sederhana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya. Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik.
  • 4. Siklus PLTU 1. Pertama-tama air demin ini berada disebuah tempat bernama Hotwell. 2. Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya untuk menghangatkan tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk ke Deaerator. 3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan deaerator memiliki fungsi untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP Heater. Letak dearator berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas).
  • 5. 4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat “memasak” air. Bisa dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum berukuran raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi. 5. Sebelum masuk ke Boiler untuk “direbus”, lagi-lagi air mengalami beberapa proses pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada dilantai atas.
  • 6. 6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan uap. Proses ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil tank. 7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak, minyak dan gas atau istilahnya dual firing dan batubara. 8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler.
  • 7. 8. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis. 9. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.
  • 8. 10. Ketika Turbin berhasil berputar maka secara otomastis generator akan berputar, karena antara turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik. 11. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik. 12. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN. 13. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.
  • 9. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Gas Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Kelebihan : (a). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. (b). lokasi bisa dimana saja (pantai sampai pegunungan) dengan kapasitas bisa disesuaikan (bagi yang bahan bakar BBM), Kekurangan : menggunakan sumber daya alam terbatas/tak terbaharukan/fosil (bagi yang bahan bakar BBM), sedangkan yang bahan bakar gas alam terbatas lokasi sumber gas.
  • 10. Prinsip kerja Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.
  • 11. Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM, harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang pada turbin. Untuk mencegah korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm).
  • 12.
  • 13. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel). Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG). Kelebihan : (a). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. (b). lokasi bisa dimana saja (pantai sampai pegunungan) dengan kapasitas bisa disesuaikan, malahan di desa terpencil dengan pengguna sedikit, Kekurangan : menggunakan sumber daya alam terbatas/tak terbaharukan/fosil
  • 14. Prinsip kerja Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan bahan bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar. Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah. Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga dalam putaran toraknya. Pada mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 2 langkah atau 1 kali putaran. Sedang pada mesin 4 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran. Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan daya 2 kali lebih besar dari mesin 4 langkah, namun karena proses pembilasan ruang bakar silindernya tidak sesempurna mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Selain kedua jenis mesin di atas, mesin diesel yang digunakan di PLTD ada yang berputaran tinggi (high speed) dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran rendah (low speed) dengan bentuk yang lebih besar.
  • 15.
  • 16. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu ; air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan gas. Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan ter-emisikan ke udara dan berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bisa menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global.
  • 17. Sedangkan pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
  • 18. Keselamatan terpasang : Keselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat-sifat alamiah air dan uranium. Bila suhu dalam teras reaktor naik, jumlah neutron yang tidak tertangkap maupun yang tidak mengalami proses perlambatan akan bertambah, sehingga reaksi pembelahan berkurang. Akibatnya panas yang dihasilkan juga berkurang. Sifat ini akan menjamin bahwa teras reactor tidak akan rusak walaupun system kendali gagal beroperasi.
  • 19. Penghalang ganda : PLTN mempunyai sistim pengamanan yang ketat dan berlapis-lapis, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan maupun akibat yang ditimbulkan sangat kecil. Sebagai contoh, zat radioaktif yang dihasilkan selama reaksi pembelahan inti uranium sebagian besar (> 99 %) akan tetap tersimpan di dalam matriks bahan bakar, yang berfungsi sebagai penghalang pertama. Selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan, selongsong bahan bakar, akan berperan sebagai penghalang kedua untuk mencegah terlepasnya zat radioaktif tersebut keluar kelongsong. Kalau zat radioaktif masih dapat keluar dari dalam kelongsong, masih ada penghalang ketiga yaitu sistim pendingin. Lepas dari sistim pendingin, masih ada penghalang keempat berupa bejana tekan terbuat dari baja dengan tebal + 20 cm. Penghalang kelima adalah perisai beton dengan tebal 1,5 - 2 m. Bila saja zat radioaktif itu masih ada yang lolos dari perisai beton, masih ada penghalang keenam, yaitu sistim pengungkung yang terdiri dari pelat baja setebal + 7 cm dan beton setebal 1,5 - 2 m yang kedap udara.
  • 20. Pertahanan berlapis : Disain keselamatan suatu PLTN menganut falsafah pertahanan berlapis (defence in depth). Pertahanan berlapis ini meliputi : Lapisan keselamatan pertama , PLTN dirancang, dibangun dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir. Lapis keselamatan kedua PLTN dilengkapi dengan sistim pengamanan/keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-akibat dari kecelakaan yang mungkin dapat terjadi selama umur PLTN. Keselamatan ketiga , PLTN dilengkapi dengan sistim pengamanan tambahan, yang dapat diandalkan untuk dapat mengatasi kecelakaan hipotesis, atau kecelakaan terparah yang diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun kecelakaan tersebut kemungkinannya tidak akan pernah terjadi selama umur PLTN.
  • 21. Limbah Radioaktif : Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif terhadap lingkungan dapat dikatakan tidak ada. Air laut atau sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari kondensor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena tidak bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reactor. Sedangkan gas radioaktif yang dapat keluar dari sistim reactor tetap terkungkung di dalam sistim pengungkung PLTN dan sudah melalui sistim ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas yang dilepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar 2 milicurie/tahun) sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.