Teknik routing Internet membahas konsep IP address, network address, subnet mask, dan broadcast address. Dokumen ini menjelaskan konsep-konsep tersebut dengan menggunakan analogi jaringan telepon dan alat bantu seperti kalkulator biner. Cara menentukan netmask dan menambahkan route juga dijelaskan secara singkat.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian IP address dan cara mengatur IP address pada komputer. IP address adalah deretan angka biner yang menunjukkan alamat komputer dalam jaringan berbasis TCP/IP. Cara mengatur IP address meliputi mengakses panel kendali, memilih koneksi jaringan, mengaktifkan TCP/IP, dan mengisi IP address, subnet mask, serta DNS server.
IP address adalah alamat numerik 32-bit yang mengidentifikasi setiap komputer yang terhubung ke internet. Ada tiga kelas utama IP address yaitu kelas A, B, dan C yang membedakan jumlah bit untuk network dan host. Selain itu ada address khusus seperti network address, broadcast address, dan netmask yang digunakan untuk keperluan routing dan pengiriman data ke seluruh host dalam suatu jaringan.
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)Parwito An
Teks tersebut merangkum tentang TCP/IP dan alamat IP. TCP/IP terdiri atas empat lapisan yaitu aplikasi, transport, internet, dan interface jaringan. Alamat IP terdiri atas dua bagian yaitu alamat jaringan dan komputer lokal, yang digunakan untuk routing dan mengidentifikasi komputer. Ada dua versi IP yaitu IPv4 dan IPv6, dengan pengalamatan dan notasi yang berbeda.
Pratikum 2 installasi perangkat jaringanWilly Winas
1. Laporan pratikum ini membahas tentang instalasi dan konfigurasi jaringan komputer lokal dengan menggunakan protokol TCP/IP dan menguji koneksinya menggunakan perintah ping.
2. IP address digunakan untuk memberi identitas setiap komputer dalam jaringan dan harus unik di dalam satu jaringan.
3. Koneksi antar dua komputer berhasil diuji dengan mendapatkan respon 'Reply' saat menggunakan perintah ping.
IP address terdiri dari 32 bit yang membentuk 4 oktet dan mengidentifikasi komputer di jaringan. IP address terbagi menjadi network ID dan host ID berdasarkan prefik yang menunjukkan berapa bit yang merupakan network ID dan berapa bit yang merupakan host ID.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian IP address dan cara mengatur IP address pada komputer. IP address adalah deretan angka biner yang menunjukkan alamat komputer dalam jaringan berbasis TCP/IP. Cara mengatur IP address meliputi mengakses panel kendali, memilih koneksi jaringan, mengaktifkan TCP/IP, dan mengisi IP address, subnet mask, serta DNS server.
IP address adalah alamat numerik 32-bit yang mengidentifikasi setiap komputer yang terhubung ke internet. Ada tiga kelas utama IP address yaitu kelas A, B, dan C yang membedakan jumlah bit untuk network dan host. Selain itu ada address khusus seperti network address, broadcast address, dan netmask yang digunakan untuk keperluan routing dan pengiriman data ke seluruh host dalam suatu jaringan.
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)Parwito An
Teks tersebut merangkum tentang TCP/IP dan alamat IP. TCP/IP terdiri atas empat lapisan yaitu aplikasi, transport, internet, dan interface jaringan. Alamat IP terdiri atas dua bagian yaitu alamat jaringan dan komputer lokal, yang digunakan untuk routing dan mengidentifikasi komputer. Ada dua versi IP yaitu IPv4 dan IPv6, dengan pengalamatan dan notasi yang berbeda.
Pratikum 2 installasi perangkat jaringanWilly Winas
1. Laporan pratikum ini membahas tentang instalasi dan konfigurasi jaringan komputer lokal dengan menggunakan protokol TCP/IP dan menguji koneksinya menggunakan perintah ping.
2. IP address digunakan untuk memberi identitas setiap komputer dalam jaringan dan harus unik di dalam satu jaringan.
3. Koneksi antar dua komputer berhasil diuji dengan mendapatkan respon 'Reply' saat menggunakan perintah ping.
IP address terdiri dari 32 bit yang membentuk 4 oktet dan mengidentifikasi komputer di jaringan. IP address terbagi menjadi network ID dan host ID berdasarkan prefik yang menunjukkan berapa bit yang merupakan network ID dan berapa bit yang merupakan host ID.
Modul 6 membahas konsep subnetting untuk membagi jaringan besar menjadi subnet-subnet kecil. Terdapat dua pendekatan pembentukan subnet, yaitu berdasarkan jumlah jaringan dan jumlah host. Subnetting memanfaatkan bit ID host untuk membentuk ID subnet baru.
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkombalahong
Dokumen tersebut membahas tentang IP address, format penulisan IP address, pembagian kelas IP address, address khusus, aturan pemilihan network ID dan host ID, subnetting, dan router. Secara ringkas, IP address digunakan untuk mengidentifikasi setiap perangkat di internet dan terdiri dari empat oktet yang dipisahkan titik. Ada lima kelas IP address yang berbeda berdasarkan jumlah bit untuk network ID dan host ID.
IP address merupakan alamat logik yang digunakan untuk mengenalpasti setiap host dalam rangkaian komputer atau Internet. Ia terdiri daripada empat oktet yang dipisahkan titik dan terdapat dalam format dotted decimal. Terdapat pelbagai jenis alamat IP seperti alamat persendirian dan awam."
Ringkasan Pengalamatan Internet Protocol (IP) Versi 4I Putu Hariyadi
IPv4 menggunakan 32 bit untuk alamatnya yang dibagi menjadi kelas berdasarkan bit jaringan dan host. Kelas A memiliki 8 bit jaringan, B 16 bit, dan C 24 bit. Alamat dapat ditentukan publik atau privat, dengan privat untuk kelas A antara 10.0.0.0-10.255.255.255, B 172.16.0.0-172.31.255.255, dan C 192.168.0.0-192.168.255.255.
Teks tersebut merupakan pengantar dasar tentang jaringan komputer yang membahas beberapa poin penting, yaitu:
1) Jenis-jenis jaringan komputer seperti LAN, MAN, WAN dan komponen dasarnya seperti router, switch, hub
2) Model OSI dan fungsi setiap layer pada model tersebut
3) Konsep dasar TCP/IP seperti alamat IP, subnet mask, dan private IP address
4) Fungsi dan cara melakukan subnetting untuk membagi jaringan besar men
Menghitung IP Address dengan Cepat membahas cara menghitung IP address secara cepat untuk Network Administrator. Dokumen menjelaskan konsep dasar tentang kelas IP, network ID, subnet mask, prefix, dan latihan menghitung jumlah host dan rentang IP untuk beberapa contoh.
Dokumen menjelaskan tentang subnetting pada alamat IP kelas C dengan mengorbankan sebagian bit host ID untuk membuat network ID tambahan, termasuk cara menghitung jumlah subnet, netmask, dan range alamat setiap subnet.
Dokumen ini membahas tentang IP address dan cara menentukannya. IP address berfungsi untuk mengidentifikasi setiap perangkat yang terhubung ke jaringan. IP address terdiri dari kelas A, B, C, dan lainnya, yang membedakan jumlah host ID dan network ID. Dokumen ini juga menjelaskan IP private dan public serta contoh soal pembagian IP address.
Badan yang mengatur pemberian IP address dan pengelolaan DNS secara global adalah IANA. Pembagian IP address dilakukan berdasarkan wilayah oleh lima RIR yaitu ARIN, APNIC, LACNIC, RIPE NCC, dan AfriNIC. Pembagian lebih lanjut dilakukan oleh badan pengelola nasional seperti APJII untuk Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang IP Address. IP Address merupakan alamat untuk identifikasi suatu jaringan dan komputer dalam jaringan komunikasi data. Terdapat dua versi IP Address yaitu IPv4 yang menggunakan 32 bit dan IPv6 yang menggunakan 128 bit. Badan pengatur pemberian IP Address adalah IANA dan dibagi berdasarkan wilayah oleh RIR.
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Riyo D'lasphaga
Laporan ini membahas tentang subnetting pada jaringan komputer. Topik utama yang dibahas adalah pengertian subnet mask, cara menentukan network identifier menggunakan subnet mask, dan contoh-contoh penerapan subnetting pada alamat IP kelas A, B, C beserta evaluasi praktikumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang alamat IP dan subnetting. Secara ringkas:
1. Alamat IP terdiri dari network ID dan host ID yang membedakan masing-masing komputer dalam jaringan.
2. Teknik subnetting memperbanyak jumlah subnet dengan meminjam bagian host untuk dijadikan bagian network.
3. Proses subnetting melibatkan penentuan jumlah subnet, host per subnet, dan blok alamat subnet.
IP Address,Sistem Bilangan dan KonversinyaRefita Dinda
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dasar IP Address, sistem bilangan yang terkait, dan proses konversi antara sistem bilangan biner, desimal, dan heksadesimal. Dokumen tersebut juga menjelaskan struktur dan komponen penting IPv4 address seperti network ID, host ID, netmask, serta cara menentukan network ID, host pertama, host terakhir, dan broadcast address berdasarkan IP address dan netmask.
Modul 6 membahas konsep subnetting untuk membagi jaringan besar menjadi subnet-subnet kecil. Terdapat dua pendekatan pembentukan subnet, yaitu berdasarkan jumlah jaringan dan jumlah host. Subnetting memanfaatkan bit ID host untuk membentuk ID subnet baru.
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkombalahong
Dokumen tersebut membahas tentang IP address, format penulisan IP address, pembagian kelas IP address, address khusus, aturan pemilihan network ID dan host ID, subnetting, dan router. Secara ringkas, IP address digunakan untuk mengidentifikasi setiap perangkat di internet dan terdiri dari empat oktet yang dipisahkan titik. Ada lima kelas IP address yang berbeda berdasarkan jumlah bit untuk network ID dan host ID.
IP address merupakan alamat logik yang digunakan untuk mengenalpasti setiap host dalam rangkaian komputer atau Internet. Ia terdiri daripada empat oktet yang dipisahkan titik dan terdapat dalam format dotted decimal. Terdapat pelbagai jenis alamat IP seperti alamat persendirian dan awam."
Ringkasan Pengalamatan Internet Protocol (IP) Versi 4I Putu Hariyadi
IPv4 menggunakan 32 bit untuk alamatnya yang dibagi menjadi kelas berdasarkan bit jaringan dan host. Kelas A memiliki 8 bit jaringan, B 16 bit, dan C 24 bit. Alamat dapat ditentukan publik atau privat, dengan privat untuk kelas A antara 10.0.0.0-10.255.255.255, B 172.16.0.0-172.31.255.255, dan C 192.168.0.0-192.168.255.255.
Teks tersebut merupakan pengantar dasar tentang jaringan komputer yang membahas beberapa poin penting, yaitu:
1) Jenis-jenis jaringan komputer seperti LAN, MAN, WAN dan komponen dasarnya seperti router, switch, hub
2) Model OSI dan fungsi setiap layer pada model tersebut
3) Konsep dasar TCP/IP seperti alamat IP, subnet mask, dan private IP address
4) Fungsi dan cara melakukan subnetting untuk membagi jaringan besar men
Menghitung IP Address dengan Cepat membahas cara menghitung IP address secara cepat untuk Network Administrator. Dokumen menjelaskan konsep dasar tentang kelas IP, network ID, subnet mask, prefix, dan latihan menghitung jumlah host dan rentang IP untuk beberapa contoh.
Dokumen menjelaskan tentang subnetting pada alamat IP kelas C dengan mengorbankan sebagian bit host ID untuk membuat network ID tambahan, termasuk cara menghitung jumlah subnet, netmask, dan range alamat setiap subnet.
Dokumen ini membahas tentang IP address dan cara menentukannya. IP address berfungsi untuk mengidentifikasi setiap perangkat yang terhubung ke jaringan. IP address terdiri dari kelas A, B, C, dan lainnya, yang membedakan jumlah host ID dan network ID. Dokumen ini juga menjelaskan IP private dan public serta contoh soal pembagian IP address.
Badan yang mengatur pemberian IP address dan pengelolaan DNS secara global adalah IANA. Pembagian IP address dilakukan berdasarkan wilayah oleh lima RIR yaitu ARIN, APNIC, LACNIC, RIPE NCC, dan AfriNIC. Pembagian lebih lanjut dilakukan oleh badan pengelola nasional seperti APJII untuk Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang IP Address. IP Address merupakan alamat untuk identifikasi suatu jaringan dan komputer dalam jaringan komunikasi data. Terdapat dua versi IP Address yaitu IPv4 yang menggunakan 32 bit dan IPv6 yang menggunakan 128 bit. Badan pengatur pemberian IP Address adalah IANA dan dibagi berdasarkan wilayah oleh RIR.
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Riyo D'lasphaga
Laporan ini membahas tentang subnetting pada jaringan komputer. Topik utama yang dibahas adalah pengertian subnet mask, cara menentukan network identifier menggunakan subnet mask, dan contoh-contoh penerapan subnetting pada alamat IP kelas A, B, C beserta evaluasi praktikumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang alamat IP dan subnetting. Secara ringkas:
1. Alamat IP terdiri dari network ID dan host ID yang membedakan masing-masing komputer dalam jaringan.
2. Teknik subnetting memperbanyak jumlah subnet dengan meminjam bagian host untuk dijadikan bagian network.
3. Proses subnetting melibatkan penentuan jumlah subnet, host per subnet, dan blok alamat subnet.
IP Address,Sistem Bilangan dan KonversinyaRefita Dinda
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dasar IP Address, sistem bilangan yang terkait, dan proses konversi antara sistem bilangan biner, desimal, dan heksadesimal. Dokumen tersebut juga menjelaskan struktur dan komponen penting IPv4 address seperti network ID, host ID, netmask, serta cara menentukan network ID, host pertama, host terakhir, dan broadcast address berdasarkan IP address dan netmask.
Subnetting digunakan untuk memecah jaringan menjadi subjaringan lebih kecil untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan memudahkan pengelolaan jaringan. Teknik ini melibatkan penggunaan subnet mask untuk menentukan bagian alamat IP mana yang digunakan untuk identifikasi jaringan dan host. Proses konversi antara sistem bilangan biner, desimal, oktal, dan heksadesimal diperlukan dalam melakukan subnetting.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep IP Address di Internet. IP Address terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 segmen dan masing-masing segmen berisi 8 bit. IP Address dibedakan menjadi beberapa kelas berdasarkan bit pertama, yaitu kelas A, B, C, D dan E. Setiap kelas memiliki cara tersendiri untuk membagi antara bit jaringan dan bit host. IP Address juga memiliki fungsi khusus seperti address jaringan, address siar dan netmask.
Modul ini membahas tentang sistem pengalamatan dalam jaringan komputer. Ada beberapa kelas pengalamatan IP yaitu kelas A, B, C, D dan E. Kelas A, B dan C adalah yang paling sering digunakan. Modul ini juga membahas tentang subnetting yang berguna untuk mengelola jaringan secara lebih efisien dengan membatasi jumlah host pada subnet. Contoh penggunaan subnetting untuk perusahaan dengan 5 divisi dan 30 komputer per divisi meng
Dokumen tersebut membahas tentang topologi jaringan, alamat IP, dan teknik subnetting secara cepat untuk kelas C. Secara ringkas, dibahas tentang struktur jaringan yang ada, pengalokasian dan pengelolaan alamat IP, serta cara menghitung subnet baru dengan mengorbankan bit host ID untuk memperbanyak network ID menggunakan netmask.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar IP addressing dan netmask. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa IP address terdiri dari dua bagian yaitu network ID dan host ID berdasarkan netmask. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi jaringan internet berdasarkan panjang bit network ID dan host ID.
Laporan praktikum ini membahas tentang konfigurasi alamat IP pada sistem operasi Windows dan Linux untuk menghubungkan dua komputer dalam jaringan lokal. Langkah-langkah konfigurasinya meliputi pengaturan alamat IP, subnet mask, dan pengujian koneksi jaringan menggunakan perintah ping. Topologi jaringan yang digunakan adalah bus dengan menggunakan kabel UTP dan tipe jaringannya adalah peer-to-peer.
KONSEP DAN IMPLEMENTASI TCP ESQ W3 [Autosaved].pptxadithya53
Dokumen tersebut membahas konsep dan implementasi TCP/IP. TCP/IP adalah serangkaian protokol yang digunakan untuk berkomunikasi di jaringan komputer. IP address digunakan untuk mengidentifikasi setiap perangkat dalam jaringan, sementara TCP bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima data secara benar. TCP/IP terdiri dari empat lapis protokol yang menangani komunikasi data mulai dari aplikasi hingga media transmisi."
Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang konfigurasi koneksi jaringan di Linux, meliputi pengaturan alamat IP, subnet mask, dan pengujian konektivitas menggunakan perintah ping.
1. Dokumen membahas konsep subnetting dan cara pembentukannya. Subnetting digunakan untuk membagi jaringan besar menjadi jaringan kecil-kecil berdasarkan jumlah jaringan atau jumlah host. 2. Ada dua cara pembentukan subnet, yaitu berdasarkan jumlah jaringan dan berdasarkan jumlah host. Kedua cara melibatkan pengubahan IP address dan netmask menjadi biner. 3. Beberapa contoh pembentukan subnet dan penyelesaian mas
Dokumen tersebut membahas tentang rancangan jaringan komputer dan internet untuk sebuah perusahaan dengan 5 divisi. Terdapat penjelasan mengenai subnetting, perangkat jaringan yang dibutuhkan, diagram jaringan, serta penggunaan VPN untuk menghubungkan kantor pusat dan cabang.
Dokumen tersebut membahas tentang IPv4 addressing, termasuk format alamat IP, network dan host address, subnet mask, private IP address, dan lembaga pengelola alamat IP. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa:
1) Alamat IP terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 oktet dan menentukan identitas host dan network
2) Network address dan broadcast address ditentukan berdasarkan prefix, sementara sisa bit menentukan host address
3) Subnet mask digunakan untuk menentukan mana
1. Teknik Routing Internet
Onno W. Purbo
Konsep IP address, network address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari teknik
routing di Internet. Untuk memahami ini semua kemampuan matematika khususnya matematika
boolean, atau matematika binary akan sangat membantu memahami konsep routing Internet. Contoh
pertanyaan yang sering dilontarkan,
• Mengapa kita memilih IP address 192.168.1.5?
• Mengapa subnet mask yang digunakan 255.255.255.224? mengapa bukan angka lain?
• Mengapa network address 167.205.10.0?
• Mengapa broadcast address-nya 202.159.32.15?
• Dll.
Bagaimana menentukan semua alamat-alamat tersebut? Hal tersebut yang akan dicoba dijelaskan
secara sederhana dalam tulisan ini.
Kalkulator - Alat bantu yang dibutuhkan
Untuk memudahkan kehidupan anda, ada baiknya menggunakan fasilitas kalkulator yang ada di
Windows. Di Windows 98 dapat di akses melalui Start Programs Accessories Calculator.
2. Calculator yang standar memang sulit digunakan untuk membantu kalkulasi biner, oleh karena itu pilih
View Scientific untuk memperoleh tampilan kalkulator scientifik yang dapat digunakan untuk
perhitungan biner.
Dengan cara memindah mode operasi ke bin, maka nilai yang ada akan berubah menjadi binary. Pada
gambar contoh diperlihatkan nilai awal 15 desimal, di pindahkan menjadi 1111 binary.
3. Sedikit Aljabar Boolean
Aljabar boolean adalah teknik menghitung dalam bilangan binary 101010111 dsb. Proses konversi dari
desimal ke binary sudah tidak perlu kita pikirkan lagi karena sudah dibantu menggunakan kalkulator
yang ada di Windows 98.
Dari sekian banyak fungsi yang ada di aljabar boolean, seperti and, or, xor, not dll., untuk keperluan
teknik routing di Internet, kita hanya memerlukan fungsi “dan” atau “and”. Contoh,
1 and 1= 1
1 and 0 = 0
0 and 1 = 0
0 and 0 = 0
atau yang lebih kompleks
11001010.10011111.00010111.00101101
di AND dengan
11111111.11111111.11111111.00000000
menjadi
11001010.10011111.00010111.00000000
Tidak percaya? Coba saja masukan angka-angka di atas ke kalkulator Windows, anda akan
memperoleh hasil persis seperti tertera di atas. Pusing? Mari kita konversikan bilangan binary di atas
menjadi bilangan desimal supaya anda tidak terlalu pusing melihat angka 10101 dsb. Dalam notasi
desimal, kalimat di atas menjadi,
202.159.23.45
di AND dengan
255.255.255.0
menjadi
202.159.23.0
Cukup familiar? Coba perhatikan nilai-nilai alamat IP yang biasa kita masukan di Start Settings
Control Panel Network TCP/IP Properties.
Kalau kita perhatikan baik-baik maka panjang sebuah alamat IP adalah 32 bit, yang dibagi dalam empat
(4) segmen yang di beri tanda titik “.” antar segmen-nya. Artinya setiap segmen terdapat delapan (8)
bit.
4. Alokasi jumlah alamat IP di Jaringan
Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan sejumlah alamat IP di
sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi penting bila kita mempunyai alokasi IP
yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang akan di distribusikan ke beberapa LAN.
Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat IP dari 192.168.1.0 s/d
192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter yang digunakan untuk alokasi adalah:
192.168.1.255 – broadcast address LAN
255.255.255.0 - subnet mask LAN
192.168.1.0 – netwok address LAN.
192.168.1.25 – contoh IP address salah workstation di LAN.
Perhatikan bahwa,
• Alamat IP yang pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation, tapi untuk
menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan alamat 192.168.1.0. Istilah keren-nya
alamat IP 192.168.1.0 di sebut network address.
• Alamat IP yang terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk workstation, tapi digunakan
untuk alamat broadcast. Alamat broadcast digunakan untuk memberikan informasi ke seluruh
workstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut. Contoh informasi broadcast adalah
informasi routing menggunakan Routing Information Protocol (RIP).
• Subnet mask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana dapat di terjemahkan bahwa
setiap bit “1” menunjukan posisi network address, sedang setiap bit “0” menunjukan posisi host
address.
Konsep network address & host address menjadi penting sekali berkaitan erat dengan subnet mask.
Perhatikan dari contoh di atas maka alamat yang digunakan adalah
192.168.1.0 network address
192.168.1.1 host ke 1
192.168.1.2 host ke 2
192.168.1.3 host ke 3
……
192.168.1.254 host ke 254
192.168.1.255 broacast address
Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama sekali. Hal ini menyebabkan network
address yang digunakan 192.168.1.0. Jika diperhatikan maka 192.168.1 terdiri dari 24 bit yang konstan
tidak berubah, hanya delapan (8) bit terakhir yang berubah memberikan identifikasi mesin yang mana.
Tidak heran kalau netmask yang digunakan adalah
(binary) 11111111.11111111.11111111.00000000
(desimal) 255.255.255.0.
5. Walaupun alamat IP workstation tetap, tapi netmask yang digunakan di masing-masing router akan
berubah-ubah tergantung posisi router dalam jaringan. Bingung? Mari kita lihat analogi di jaringan
telepon yang biasa kita gunakan sehari-hari, misalnya kita mempunyai nomor telepon yang dapat di
telepon dari luar negeri dengan nomor,
+62 21 420 1234
Lokasi nomor telepon tersebut di Jakarta, dengan sentral sekitar senen & cempaka putih. Kita
perhatikan perilaku sentral telepon di tiga lokasi
1. Sentral di Amerika Serikat
2. Sentral di Indosat Jakarta
3. Sentral telepon di Telkom Jakarta Gatot Subroto
4. Sentral telepon di Senen, Cempaka Putih.
Pada saat kawan kita di amerika serikat akan menghubungi rekannya di Jakarta dengan nomor +62 21
420 1234.
Pada sentral di Amerika Serikat, hanya memperhatikan dua digit pertama (+62), setelah membaca
angka +62 tanpa memperdulikan angka selanjutnya maka sentral di Amerika Serikat akan
menghubungi gerbang SLI di Indosat Jakarta untuk memperoleh sambungan. Perhatikan di sini
netmask di sentral amerika serikat untuk jaringan di Indonesia hanya cukup dua digit pertama,
selebihnya di anggap host (handset) di jaringan telepon Indonesia yang tidak perlu di perdulikan oleh
sentral di Amerika Serikat.
Pada sentral Indosat Jakarta, berbeda dengan sentral di Amerika Serikat, akan memperhatikan dua digit
selanjutnya (jadi total +62 21). Dari informasi tersebut sentral indosat mengetahui bahwa trafik tersebut
untuk Jakarta dan akan meneruskan trafik ke sentral Telkom di Jl. Gatot Subroto di Jakarta. Perhatikan
sekarang netmask menjadi empat (4) digit.
Pada sentral Telkom di Gatot Subroto Jakarta akan melihat tiga (3) digit selanjutnya (+62 21 420).
Dari informasi tersebut maka sentral Telkom Gatot Subroto akan meneruskan trafik ke sentral yang
lebih rendah kemungkinan di Gambir atau sekitar Senen. Perhatikan sekarang netmask menjadi tujuh
(7) digit.
Pada sentral terakhir di Gambir atau Senen, akan dilihat pelanggan mana yang di tuju yang terdapat
dalam empat digit terakhir (1234). Maka sampailah trafik ke tujuan. Nomor pelanggan kira-kira
ekuivalen dengan host address di jaringan Internet.
Mudah-mudahan menjadi lebih jelas fungsi netmask. Secara sederhana netmask digunakan untuk
memisahkan antara network address & host address untuk memudahkan proses routing di jaringan
Internet. Dengan adanya netmask kita tidak perlu memperhatikan seluruh alamat IP yang ada, tapi
cukup memperhatikan segelintir network address saja.
Beberapa contoh network address di Internet di Indonesia, dapat dengan mudah mengidentifikasi ISP
atau pemilik jaringan tersebut, misalnya,
202.134.0.0 telkom.net
6. 202.154.0.0 rad.net.id
202.159.0.0 indo.net.id
202.158.0.0 cbn.net.id
167.205.0.0 itb.ac.id
terlihat jelas bahwa terdapat sebuah struktur penomoran, terlihat sekali bahwa IP address dengan
awalan 202 umumnya ISP dari Indonesia yang di alokasikan oleh penguasa IP di Internet seperti
www.icann.org. Dengan teknik ini sebetulnya dari Internet untuk mengarah ke Indonesia cukup
melakukan masking dengan mask
255.0.0.0
karena delapan (8) bit pertama yang perlu di mask. Biasanya pada router dapat juga di tulis dengan
kalimat
202.159.0.0/8
ada slash /8 di belakang IP address menandakan bahwa cukup delapan (8) bit pertama yang perlu
diperhatikan.
Selanjutnya untuk mengarahkan paket data ke jaringan internal di IndoNet (indo.net.id), maka masking
pada router di IndoNet atau berbagai ISP di Jakarta adalah
255.255.0.0
atau pada router tersebut dapat digunakan routing ke arah
202.159.0.0/16
perhatikan sekarang slash yang digunakan adalah slah 16 (/16), artinya cukup diperhatikan 16 bit saja
dari total 32 bit IP address yang ada.
Selanjutnya mengarahkan paket ke PT. Antah Berantah yang memiliki sambungan leased line di
IndoNet, pada router di IndoNet dapat digunakan masking yang tidak terlalu normal misalnya
255.255.255.240
atau dapat digunakan pengalamatan
202.159.12.0/24
artinya router harus memperhatikan 24 bit pertama dari IP address.
7. Sintaks Penambahan Route
Setelah kita mengetahui pola fikir routing pada Internet, maka langkah selanjutnya yang perlu kita tahu
adalah cara menambahkan route pada tabel route di komputer. Hal ini tidak terlalu sukar, perintah yang
dapat digunakan adalah
C:> route (di Windows)
# route (di Linux)
di Windows format penambahan route tersebut sangat sederhana yaitu
C:> route add 202.159.0.0 netmask 255.255.0.0 192.168.0.1 metric 3
Di Linux format-nya dapat menjadi
# route add –net 202.159.0.0/16 gw 192.168.0.1 metric 3
Dimana 202.159.0.0 adalah network address (dapat juga kalau dibutuhkan kita memberikan routing ke
sebuah host); 255.255.0.0 atau /16 adalah netmask yang digunakan; 192.168.0.1 adalah gateway yang
digunakan; metric 3 menandakan prioritas routing, yang dapat dikosongkan saja.
Untuk melihat tabel routing di komputer kita dapat dilakukan dengan perintah
C:> netstat –nr (di Windows)
C:> route print (di Windows)
# netstat –nr (di Linux)
# route (di Linux)
Tentunya akan pusing kepala jika kita beroperasi pada jaringan yang kompleks. Sebaiknya kita
menggunakan teknik routing yang automatis. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah di Linux dengan
menjalankan software seperti
# routed
atau
# gated
software routing seperti ini mungkin ada di Windows NT atau Windows 2000, tapi tidak pada
Windows 98.
Sumber :
http://www.google.co.id/search?q=menentukan+subnet+mask&hl=id&cr=countryID&start=10&sa=
N
habib_wahyoedi@yahoo.co.id