Dokumen tersebut membahas tentang Perjanjian Kerja dan Peraturan Perusahaan PT Geo Given Visi Mandiri. Perjanjian Kerja mengatur hubungan antara perusahaan dengan pekerja dan memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Sedangkan Peraturan Perusahaan wajib dibuat oleh perusahaan yang mempekerjakan 10 orang atau lebih dan berisi tata tertib serta syarat kerja. Kedua dokumen tersebut berdasarkan
Dokumen tersebut membahas peraturan perusahaan yang mencakup undang-undang dan peraturan terkait pembuatan, pengesahan, perubahan, dan pembaharuan peraturan perusahaan serta sanksi pelanggarannya.
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)AmirahPFardhan
Dokumen tersebut membahas perbandingan ketentuan pemutusan hubungan kerja antara UU Ketenagakerjaan dan PP Cipta Kerja. PP Cipta Kerja mengatur berbagai ketentuan baru terkait besaran pesangon, penghargaan masa kerja, dan penggantian hak dalam berbagai kondisi pemutusan hubungan kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh mengenai syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
hubungan kerja, pk, pkwt, pkwtt & outsourcingWahyu Saputro
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan kerja dan perjanjian kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dibahas mengenai definisi hubungan kerja dan jenis-jenisnya, serta ketentuan mengenai perjanjian kerja untuk waktu tertentu dan tidak tertentu."
Bagi Anda yang ingin dibantu dalam masalah Pengelolaan SDM Perusahaan nya, maka dapat menghubungi Kami : HARD-Hi SMART CONSULTING ( Hotline: 0878-7063-5053 )
Dokumen tersebut membahas peraturan perusahaan yang mencakup undang-undang dan peraturan terkait pembuatan, pengesahan, perubahan, dan pembaharuan peraturan perusahaan serta sanksi pelanggarannya.
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)AmirahPFardhan
Dokumen tersebut membahas perbandingan ketentuan pemutusan hubungan kerja antara UU Ketenagakerjaan dan PP Cipta Kerja. PP Cipta Kerja mengatur berbagai ketentuan baru terkait besaran pesangon, penghargaan masa kerja, dan penggantian hak dalam berbagai kondisi pemutusan hubungan kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh mengenai syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
hubungan kerja, pk, pkwt, pkwtt & outsourcingWahyu Saputro
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan kerja dan perjanjian kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dibahas mengenai definisi hubungan kerja dan jenis-jenisnya, serta ketentuan mengenai perjanjian kerja untuk waktu tertentu dan tidak tertentu."
Bagi Anda yang ingin dibantu dalam masalah Pengelolaan SDM Perusahaan nya, maka dapat menghubungi Kami : HARD-Hi SMART CONSULTING ( Hotline: 0878-7063-5053 )
Dokumen tersebut membahas strategi penyusunan perjanjian kerja bersama (PKB), mulai dari memahami peraturan perundangan ketenagakerjaan, melakukan perundingan, menyusun isi PKB, hingga menghadapi putusan-putusan Mahkamah Konstitusi. Strategi yang dibahas antara lain mengambil nilai dan kebijakan yang ada, mengisi kevakuman peraturan, serta menyatukan serikat pekerja untuk kelompok
Outline
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Alih Daya
Lembur
Pengupahan
Pemutusan Hubungan Kerja
Penggunaan Tenaga Kerja Asing
PKWT – Perubahan UU Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja
PKWT dibuat berdasarkan (i) jangka waktu, atau (ii) selesainya suatu pekerjaan tertentu;
Jangka waktu atau selesainya pekerjaan tertentu diatur dalam perjanjian kerja;
Ketentuan lebih lanjut PKWT diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Alih Daya - Perubahan UU Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja
UU Cipta Kerja menghapus ketentuan mengenai:
penyerahan sebagian pekerjaan melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau perjanjian penyediaan jasa pekerja;
persyaratan pemborongan dan penyediaan jasa pekerja;
syarat-syarat pekerjaan yang dapat dilakukan pemborongan dan penyediaan jasa pekerja;
peralihan hubungan kerja dari perusahaan pemborongan/penyediaan jasa pekerja ke perusahaan pemberi pekerjaan dalam hal tidak dipenuhinya persyaratan penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan...
Dokumen tersebut membahas mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) antara perusahaan dengan pekerja/buruh. Terdapat beberapa jenis PHK seperti PHK yang dilakukan oleh perusahaan, pekerja/buruh, PHK demi hukum, dan PHK oleh pengadilan. Dokumen juga menjelaskan syarat dan kompensasi yang diterima pekerja/buruh dalam hal terjadi PHK.
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana kerja Lembaga Kerja Sama Tripartit (LKS Tripartit) Kabupaten Banyuwangi untuk tahun 2012-2014 yang mencakup visi, misi, dan target pembentukan sarana hubungan industrial serta peningkatan kepesertaan Jamsostek di perusahaan-perusahaan di Kabupaten Banyuwangi.
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBFardalaw Labor
Dokumen tersebut merupakan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. Peraturan ini mengatur tentang tata cara pembuatan PP oleh pengusaha dengan melibatkan wakil pekerja, serta pengesahan PP oleh instansi ketenagakerjaan. Juga mengatur tentang pembuatan dan pendaftaran PKB antara serikat pekerja dan pengusaha.
7. hubungan kerja dan perjanjian kerjaGindha Wayka
Hubungan kerja dituangkan dalam perjanjian kerja lisan atau tertulis antara pekerja dan pengusaha berdasarkan unsur pekerjaan, upah, dan perintah. Perjanjian kerja mencakup hak dan kewajiban para pihak, syarat-syarat kerja, dan dapat berakhir karena berbagai hal seperti berakhirnya jangka waktu."
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker riInstansi
This document summarizes four government regulations (PPs) implementing the Job Creation Law regarding labor issues.
The four PPs cover:
1) Use of foreign workers
2) Fixed-term employment contracts, outsourcing, working hours and breaks, and termination of employment
3) Wages
4) Implementation of a job loss insurance program
The summary provides key points from PP 34/2021 on use of foreign workers, including procedures for permits and exemptions, obligations of employers, and administrative sanctions. It also outlines elements of PP 35/2021 related to fixed-term contracts, outsourcing, working hours and breaks.
Dokumen tersebut merupakan Peraturan Perusahaan PT. Mipacko Farrela yang mengatur tentang hubungan kerja, hak dan kewajiban karyawan serta perusahaan. Dokumen tersebut membahas tentang masa percobaan, jam kerja, upah, tunjangan, cuti, keselamatan kerja, dan pemutusan hubungan kerja.
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxmelzmelone
Dokumen tersebut merangkum ketentuan-ketentuan penting terkait kontrak kerja di Indonesia, termasuk jenis kontrak kerja, hak dan kewajiban para pihak, waktu kerja dan istirahat, pemutusan hubungan kerja, serta kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang Lembaga Kerjasama Bipartit (LKS Bipartit) yang merupakan forum komunikasi dan konsultasi antara pengusaha dan serikat pekerja/buruh untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis di perusahaan. LKS Bipartit dibentuk di setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 orang pekerja atau lebih, dan bertugas untuk membahas masalah hubungan industrial serta mencari solusi demi meningkatkan produkt
Dokumen tersebut membahas tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Dokumen tersebut menjelaskan ketentuan-ketentuan mengenai syarat PKWT, perubahan PKWT menjadi PKWTT, dan persyaratan kerja tambahan yang harus diatur dalam perjanjian kerja.
Dokumen tersebut membahas strategi penyusunan perjanjian kerja bersama (PKB), mulai dari memahami peraturan perundangan ketenagakerjaan, melakukan perundingan, menyusun isi PKB, hingga menghadapi putusan-putusan Mahkamah Konstitusi. Strategi yang dibahas antara lain mengambil nilai dan kebijakan yang ada, mengisi kevakuman peraturan, serta menyatukan serikat pekerja untuk kelompok
Outline
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Alih Daya
Lembur
Pengupahan
Pemutusan Hubungan Kerja
Penggunaan Tenaga Kerja Asing
PKWT – Perubahan UU Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja
PKWT dibuat berdasarkan (i) jangka waktu, atau (ii) selesainya suatu pekerjaan tertentu;
Jangka waktu atau selesainya pekerjaan tertentu diatur dalam perjanjian kerja;
Ketentuan lebih lanjut PKWT diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Alih Daya - Perubahan UU Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja
UU Cipta Kerja menghapus ketentuan mengenai:
penyerahan sebagian pekerjaan melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau perjanjian penyediaan jasa pekerja;
persyaratan pemborongan dan penyediaan jasa pekerja;
syarat-syarat pekerjaan yang dapat dilakukan pemborongan dan penyediaan jasa pekerja;
peralihan hubungan kerja dari perusahaan pemborongan/penyediaan jasa pekerja ke perusahaan pemberi pekerjaan dalam hal tidak dipenuhinya persyaratan penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan...
Dokumen tersebut membahas mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) antara perusahaan dengan pekerja/buruh. Terdapat beberapa jenis PHK seperti PHK yang dilakukan oleh perusahaan, pekerja/buruh, PHK demi hukum, dan PHK oleh pengadilan. Dokumen juga menjelaskan syarat dan kompensasi yang diterima pekerja/buruh dalam hal terjadi PHK.
Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana kerja Lembaga Kerja Sama Tripartit (LKS Tripartit) Kabupaten Banyuwangi untuk tahun 2012-2014 yang mencakup visi, misi, dan target pembentukan sarana hubungan industrial serta peningkatan kepesertaan Jamsostek di perusahaan-perusahaan di Kabupaten Banyuwangi.
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBFardalaw Labor
Dokumen tersebut merupakan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. Peraturan ini mengatur tentang tata cara pembuatan PP oleh pengusaha dengan melibatkan wakil pekerja, serta pengesahan PP oleh instansi ketenagakerjaan. Juga mengatur tentang pembuatan dan pendaftaran PKB antara serikat pekerja dan pengusaha.
7. hubungan kerja dan perjanjian kerjaGindha Wayka
Hubungan kerja dituangkan dalam perjanjian kerja lisan atau tertulis antara pekerja dan pengusaha berdasarkan unsur pekerjaan, upah, dan perintah. Perjanjian kerja mencakup hak dan kewajiban para pihak, syarat-syarat kerja, dan dapat berakhir karena berbagai hal seperti berakhirnya jangka waktu."
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker riInstansi
This document summarizes four government regulations (PPs) implementing the Job Creation Law regarding labor issues.
The four PPs cover:
1) Use of foreign workers
2) Fixed-term employment contracts, outsourcing, working hours and breaks, and termination of employment
3) Wages
4) Implementation of a job loss insurance program
The summary provides key points from PP 34/2021 on use of foreign workers, including procedures for permits and exemptions, obligations of employers, and administrative sanctions. It also outlines elements of PP 35/2021 related to fixed-term contracts, outsourcing, working hours and breaks.
Dokumen tersebut merupakan Peraturan Perusahaan PT. Mipacko Farrela yang mengatur tentang hubungan kerja, hak dan kewajiban karyawan serta perusahaan. Dokumen tersebut membahas tentang masa percobaan, jam kerja, upah, tunjangan, cuti, keselamatan kerja, dan pemutusan hubungan kerja.
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxmelzmelone
Dokumen tersebut merangkum ketentuan-ketentuan penting terkait kontrak kerja di Indonesia, termasuk jenis kontrak kerja, hak dan kewajiban para pihak, waktu kerja dan istirahat, pemutusan hubungan kerja, serta kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang Lembaga Kerjasama Bipartit (LKS Bipartit) yang merupakan forum komunikasi dan konsultasi antara pengusaha dan serikat pekerja/buruh untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis di perusahaan. LKS Bipartit dibentuk di setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 orang pekerja atau lebih, dan bertugas untuk membahas masalah hubungan industrial serta mencari solusi demi meningkatkan produkt
Dokumen tersebut membahas tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Dokumen tersebut menjelaskan ketentuan-ketentuan mengenai syarat PKWT, perubahan PKWT menjadi PKWTT, dan persyaratan kerja tambahan yang harus diatur dalam perjanjian kerja.
Mata kuliah ini membahas tentang peran strategis manajemen sumber daya manusia, meliputi hubungan industrial dan norma yang berlaku, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, jenis perjanjian kerja, serikat pekerja, mogok kerja dan lock out, serta perselisihan hubungan industrial.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan perusahaan, perjanjian kerja, dan perjanjian kerja bersama. Peraturan perusahaan wajib dibuat oleh perusahaan yang mempekerjakan 10 orang atau lebih, sedangkan perjanjian kerja dibuat untuk setiap pekerja secara individu. Perjanjian kerja bersama dinegosiasikan antara serikat pekerja dan manajemen perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum ketenagakerjaan khususnya mengenai perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan perjanjian kerja bersama. Dibahas pula mengenai unsur-unsur perjanjian kerja, jenis-jenis perjanjian kerja, dan ketentuan terkait pekerja anak dan pekerja perempuan.
Dokumen tersebut membahas mengenai perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan Indonesia. PKWT dapat diterapkan untuk pekerjaan tertentu yang bersifat sementara atau berjangka waktu tertentu paling lama 3 tahun, sedangkan PKWTT bersifat tetap. Dokumen tersebut juga menjelaskan ketentuan pelaksanaan dan j
hukum ketenagakerjaan dari bentuk bentuk perjanjian yang ada di hukum ketenagakerjaan seperti perjanjian kerja bersama,perjanjian kerja dan peraturan perusahaan
Dokumen tersebut membahas tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang merupakan perjanjian kerja antara pekerja dan pengusaha untuk jangka waktu tertentu atau pekerjaan tertentu. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum dan jenis-jenis PKWT menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja.
Dokumen tersebut merangkum hak dan kewajiban pengusaha berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam 39 poin, meliputi pemberian perlakuan yang sama kepada pekerja, penyediaan pelatihan kerja, pembuatan perjanjian kerja, pengaturan outsourcing, pelindungan pekerja cacat, dan larangan mempekerjakan anak di bawah usia tertentu.
Similar to Tata cara membuat peraturan perusahaan (20)
2. Perjanjian Kerja
• Perjanjian kerja adalah perjanjian antara
pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja.
• Perjanjian tersebut memuat syarat-syarat kerja, hak,
dan kewajiban para pihak. Hubungan kerja adalah
hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh
berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur
pekerjaan (yang harus dikerjakan pekerja/buruh),
upah, dan perintah (yang harus dilaksanakan
pekerja/buruh).
3. • Perjanjian kerja harus memuat informasi sebagai berikut:
Dari perusahaan :
- Nama perusahaan,
- Alamat perusahaan,
- Jenis usaha; nama,
Dari Pekerja :
- Jenis kelamin,
- Umur,
- Alamat pekerja/buruh;
- jabatan atau jenis pekerjaan;
- tempat pekerjaan;
- besarnya upah dan cara pembayarannya;
- syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh;
- mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;
- tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat;
Dan tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.
Isi Perjanjian Kerja
4. Pasal 1, 50-55 dan 63
UU Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003)
• Perjanjian kerja dibuat rangkap 2 (dua), yang mempunyai kekuatan
hukum yang sama, serta pekerja/buruh dan pengusaha masing
masing mendapat 1 (satu) salinan perjanjian kerja. Perjanjian kerja
dapat ditarik kembali dan/atau diubah, kesepakatan bersama
• Bila perjanjian kerja dibuat secara lisan, maka pengusaha wajib
membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh yang bersangkutan.
Surat pengangkatan yang dimaksud sekurang kurangnya memuat
keterangan: nama dan alamat pekerja/buruh; tanggal mulai bekerja;
jenis pekerjaan yang dilakukan pekerja/buruh; dan besarnya upah
yang diterima oleh pekerja/buruh.
5. Syarat Syarat PKWT
(Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
• PKWT dibuat secara tertulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan huruf
latin
• Tidak mensyaratkan masa percobaan kerja
• Tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap
• Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau
kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :
a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya
b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang
tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun
c. Pekerjaan yang bersifat musiman, atau
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru,
atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.
6. Ketentuan Hukum PKWT
• Hukum mengijinkan perpanjangan dan pembaruan perjanjian waktu tertentu.
• Sebuah perjanjian kerja waktu tertentu tidak boleh lebih dari 2 (dua) tahun.
• Perjanjian ini boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1
(satu) tahun.
Jika pengusaha bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu
tersebut, pengusaha harus memberitahukan kepada pekerja/buruh yang
bersangkutan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja waktu
tertentu berakhir.
• Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat dilakukan setelah
melewati masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari dari berakhirnya perjanjian
kerja waktu tertentu yang lama.
• Pembaruan perjanjian kerja hanya boleh dilakukan untuk masa paling lama 2
(dua) tahun.
7. Landasan Hukum Perpanjangan PKWT
Menurut Permenakertrans No. 100/2004:
1. Keabsahan dari perjanjian kerja waktu tertentu dan kesempatannya untuk
diperpanjang/dibarui tergantung dari jenis pekerjaan yang diperjanjikan.
2. Jika pekerjaannya bersifat sementara dan sekali selesai, maka jangka waktu
perjanjian kerja adalah 3 tahun dan tidak dapat diperpanjang.
Jenis perjanjian kerja ini dapat dibarui selama 2 tahun setelah masa jeda 30 hari.
3. Jika pekerjaannya bersifat musiman, maka masa perjanjian kerja tergantung
pada cuaca, atau musim, atau pesanan/target.
4. Jika pekerjaan tersebut berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru
atau kegiatan pendukung (dalam tahap penelitian dan pengembangan), masa
perjanjian kerjanya adalah 2 tahun dan diperbolehkan untuk diperpanjang 1
tahun.
8. Sumber: Pasal 56-59 UU Ketenagakerjaan
(UU No. 13/2003);
Keputusan Menakertrans tentang Ketentuan
Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Menteri
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Kepmenakertrans No. KEP.100/MEN/VI/2004)
9. MASA PERCOBAAN
Menurut Undang-Undang ketenagakerjaan, perjanjian kerja waktu tidak
tertentu/permanen dapat mensyaratkan masa percobaan sampai dengan
tiga bulan.
Selama masa percobaan, pekerja/buruh berhak atas upah serendah-
rendahnya setara dengan nilai upah minimum yang berlaku.
Pekerja/buruh yang dipekerjakan berdasarkan perjanjian kerja waktu
tertentu tidak dapat dikenai masa percobaan.
• Sumber: Pasal 58 dan 60 UU Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003)
10. Perjanjan Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)
• Jika PKWT dibuat untuk karyawan kontrak, PKWTT diperuntukkan bagi
karyawan tetap dan untuk pekerjaan yang sifatnya tetap dan terus-
menerus.
• PKWTT dapat dibuat secara tertulis dan lisan.
• Jika perjanjiannya tak tertulis, perusahaan mewajibkan surat
pengangkatan pekerja yang minimal berisi: nama dan alamat pekerja
/ buruh; tanggal mulai bekerja; jenis pekerjaan; dan sumbangan
upah.
• Dalam PKWTT , boleh diberlakukan masa percobaan paling lama 3
bulan, namun perusahaan diseluruh masa percobaan tidak boleh
memberikan upah di bawah upah minimum.
11. Apa itu Peraturan Perusahaan (PP)?
• Peraturan Perusahaan adalah :
Peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat
syarat syarat kerja dan tata tertib perusahaan
• Ketentuan Peraturan Perusahaan :
1. Pasal 108 ayat (1) UU no 13/2003
Pengusaha yang memperkerjakan pekerja / buruh sekurang kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib
membuat peraturan perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau pejabat
yang ditunjuk.
2. Pasal 188, UU no. 13/2003
Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud dikenakan sanksi pidana denda paling
sedikit Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) dan paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah)
12. Ketentuan PERATURAN PERUSAHAAN (PP)
• Wajib bagi pengusaha yang mempekerjakan pekerja / buruh sekurang
kurangnya 10 (sepuluh) orang
• Berisi syarat kerja yang belum diatur dalam peraturan perundangan –
undangan dan rincian pelaksanaan ketetuan dalam peraturan
perundang – undangan
• Dibuat dan disusun oleh pengusaha dengan memperhatikan saran
dan pertimbangan dari wakil pekerja / buruh di perusahaan yang
bersangkutan
• Disahkan oleh pejabat berwenang
13. Pembuatan Peraturan Perusahaan (PP)
• Dalam 1 (satu) perusahaan hanya dibuat 1 (satu) PP
• Berlaku bagi seluruh pekerja / buruh di perusahaan yang
bersangkutan baik PKWT maupun PKWTT
• Berlaku di semua cabang / unit kerja / perwakilan perusahaan
• Dalam hal ada kondisi yang berbeda di suatu cabang / unit kerja /
perwakilan perusahaan, maka dapat dibuat PP turunan yang hanya
berlaku di lokasi tersebut
• Dalam hal beberapa perusahaan tergabung dalam 1 (satu) grup, maka
PP dibuat oleh masing masing perusahaan
14. Pengesahan PP
• Pengusaha harus mengajukan permohonan pengesahan PP kepada
pejabat berwenang
• Pejabat meneliti kelengkapan dokumen dan materi yang diajukan
tidak boleh lebih rendah dari peraturan perundang undangan
• Pejabat memberikan jawaban (menolak/mengesahkan) dalam waktu
7 hari sejak kelengkapan permohonan
• Permohonan pengesahan diajukan kepada :
1. Kadisnaker Kabupaten / Kota
2. Kadisnaker Provinsi
3. Dirjen PHI dan Jamsos, Kemenaker
15. Materi Muatan PP (Lengkap)
• Pengertian umum (istilah – istilah)
• Ruang Lingkup
• Kode etik dan pasal pertentangan
• Hubungan kerja (status, berakhir)
• Rotasi (mutasi, promosi dan demosi)
• Waktu kerja ( istirahat, cuti, kesempatan)
• Pengupahan (lembur, struktur dan skala upah)
• Jaminan Sosial
• Hak, kewajiban, larangan dan sanksi
• Usia Pensiun
• Hak Hak dalam PHK (Uang pisah, hak tambahan)
• Fasilitas kesejahteraan