SlideShare a Scribd company logo
Perjanjian Kerja
dan
Peraturan Perusahaan (PP)
PT Geo Given Visi Mandiri
Perjanjian Kerja
• Perjanjian kerja adalah perjanjian antara
pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja.
• Perjanjian tersebut memuat syarat-syarat kerja, hak,
dan kewajiban para pihak. Hubungan kerja adalah
hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh
berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur
pekerjaan (yang harus dikerjakan pekerja/buruh),
upah, dan perintah (yang harus dilaksanakan
pekerja/buruh).
• Perjanjian kerja harus memuat informasi sebagai berikut:
Dari perusahaan :
- Nama perusahaan,
- Alamat perusahaan,
- Jenis usaha; nama,
Dari Pekerja :
- Jenis kelamin,
- Umur,
- Alamat pekerja/buruh;
- jabatan atau jenis pekerjaan;
- tempat pekerjaan;
- besarnya upah dan cara pembayarannya;
- syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh;
- mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;
- tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat;
Dan tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.
Isi Perjanjian Kerja
Pasal 1, 50-55 dan 63
UU Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003)
• Perjanjian kerja dibuat rangkap 2 (dua), yang mempunyai kekuatan
hukum yang sama, serta pekerja/buruh dan pengusaha masing
masing mendapat 1 (satu) salinan perjanjian kerja. Perjanjian kerja
dapat ditarik kembali dan/atau diubah, kesepakatan bersama
• Bila perjanjian kerja dibuat secara lisan, maka pengusaha wajib
membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh yang bersangkutan.
Surat pengangkatan yang dimaksud sekurang kurangnya memuat
keterangan: nama dan alamat pekerja/buruh; tanggal mulai bekerja;
jenis pekerjaan yang dilakukan pekerja/buruh; dan besarnya upah
yang diterima oleh pekerja/buruh.
Syarat Syarat PKWT
(Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
• PKWT dibuat secara tertulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan huruf
latin
• Tidak mensyaratkan masa percobaan kerja
• Tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap
• Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau
kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :
a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya
b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang
tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun
c. Pekerjaan yang bersifat musiman, atau
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru,
atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.
Ketentuan Hukum PKWT
• Hukum mengijinkan perpanjangan dan pembaruan perjanjian waktu tertentu.
• Sebuah perjanjian kerja waktu tertentu tidak boleh lebih dari 2 (dua) tahun.
• Perjanjian ini boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1
(satu) tahun.
Jika pengusaha bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu
tersebut, pengusaha harus memberitahukan kepada pekerja/buruh yang
bersangkutan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja waktu
tertentu berakhir.
• Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat dilakukan setelah
melewati masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari dari berakhirnya perjanjian
kerja waktu tertentu yang lama.
• Pembaruan perjanjian kerja hanya boleh dilakukan untuk masa paling lama 2
(dua) tahun.
Landasan Hukum Perpanjangan PKWT
Menurut Permenakertrans No. 100/2004:
1. Keabsahan dari perjanjian kerja waktu tertentu dan kesempatannya untuk
diperpanjang/dibarui tergantung dari jenis pekerjaan yang diperjanjikan.
2. Jika pekerjaannya bersifat sementara dan sekali selesai, maka jangka waktu
perjanjian kerja adalah 3 tahun dan tidak dapat diperpanjang.
Jenis perjanjian kerja ini dapat dibarui selama 2 tahun setelah masa jeda 30 hari.
3. Jika pekerjaannya bersifat musiman, maka masa perjanjian kerja tergantung
pada cuaca, atau musim, atau pesanan/target.
4. Jika pekerjaan tersebut berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru
atau kegiatan pendukung (dalam tahap penelitian dan pengembangan), masa
perjanjian kerjanya adalah 2 tahun dan diperbolehkan untuk diperpanjang 1
tahun.
Sumber: Pasal 56-59 UU Ketenagakerjaan
(UU No. 13/2003);
Keputusan Menakertrans tentang Ketentuan
Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Menteri
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Kepmenakertrans No. KEP.100/MEN/VI/2004)
MASA PERCOBAAN
Menurut Undang-Undang ketenagakerjaan, perjanjian kerja waktu tidak
tertentu/permanen dapat mensyaratkan masa percobaan sampai dengan
tiga bulan.
Selama masa percobaan, pekerja/buruh berhak atas upah serendah-
rendahnya setara dengan nilai upah minimum yang berlaku.
Pekerja/buruh yang dipekerjakan berdasarkan perjanjian kerja waktu
tertentu tidak dapat dikenai masa percobaan.
• Sumber: Pasal 58 dan 60 UU Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003)
Perjanjan Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)
• Jika PKWT dibuat untuk karyawan kontrak, PKWTT diperuntukkan bagi
karyawan tetap dan untuk pekerjaan yang sifatnya tetap dan terus-
menerus.
• PKWTT dapat dibuat secara tertulis dan lisan.
• Jika perjanjiannya tak tertulis, perusahaan mewajibkan surat
pengangkatan pekerja yang minimal berisi: nama dan alamat pekerja
/ buruh; tanggal mulai bekerja; jenis pekerjaan; dan sumbangan
upah.
• Dalam PKWTT , boleh diberlakukan masa percobaan paling lama 3
bulan, namun perusahaan diseluruh masa percobaan tidak boleh
memberikan upah di bawah upah minimum.
Apa itu Peraturan Perusahaan (PP)?
• Peraturan Perusahaan adalah :
Peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat
syarat syarat kerja dan tata tertib perusahaan
• Ketentuan Peraturan Perusahaan :
1. Pasal 108 ayat (1) UU no 13/2003
Pengusaha yang memperkerjakan pekerja / buruh sekurang kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib
membuat peraturan perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau pejabat
yang ditunjuk.
2. Pasal 188, UU no. 13/2003
Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud dikenakan sanksi pidana denda paling
sedikit Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) dan paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah)
Ketentuan PERATURAN PERUSAHAAN (PP)
• Wajib bagi pengusaha yang mempekerjakan pekerja / buruh sekurang
kurangnya 10 (sepuluh) orang
• Berisi syarat kerja yang belum diatur dalam peraturan perundangan –
undangan dan rincian pelaksanaan ketetuan dalam peraturan
perundang – undangan
• Dibuat dan disusun oleh pengusaha dengan memperhatikan saran
dan pertimbangan dari wakil pekerja / buruh di perusahaan yang
bersangkutan
• Disahkan oleh pejabat berwenang
Pembuatan Peraturan Perusahaan (PP)
• Dalam 1 (satu) perusahaan hanya dibuat 1 (satu) PP
• Berlaku bagi seluruh pekerja / buruh di perusahaan yang
bersangkutan baik PKWT maupun PKWTT
• Berlaku di semua cabang / unit kerja / perwakilan perusahaan
• Dalam hal ada kondisi yang berbeda di suatu cabang / unit kerja /
perwakilan perusahaan, maka dapat dibuat PP turunan yang hanya
berlaku di lokasi tersebut
• Dalam hal beberapa perusahaan tergabung dalam 1 (satu) grup, maka
PP dibuat oleh masing masing perusahaan
Pengesahan PP
• Pengusaha harus mengajukan permohonan pengesahan PP kepada
pejabat berwenang
• Pejabat meneliti kelengkapan dokumen dan materi yang diajukan
tidak boleh lebih rendah dari peraturan perundang undangan
• Pejabat memberikan jawaban (menolak/mengesahkan) dalam waktu
7 hari sejak kelengkapan permohonan
• Permohonan pengesahan diajukan kepada :
1. Kadisnaker Kabupaten / Kota
2. Kadisnaker Provinsi
3. Dirjen PHI dan Jamsos, Kemenaker
Materi Muatan PP (Lengkap)
• Pengertian umum (istilah – istilah)
• Ruang Lingkup
• Kode etik dan pasal pertentangan
• Hubungan kerja (status, berakhir)
• Rotasi (mutasi, promosi dan demosi)
• Waktu kerja ( istirahat, cuti, kesempatan)
• Pengupahan (lembur, struktur dan skala upah)
• Jaminan Sosial
• Hak, kewajiban, larangan dan sanksi
• Usia Pensiun
• Hak Hak dalam PHK (Uang pisah, hak tambahan)
• Fasilitas kesejahteraan
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIAN
YANG DIBERIKAN

More Related Content

What's hot

MOGOK KERJA
MOGOK KERJAMOGOK KERJA
MOGOK KERJA
Fardalaw Labor
 
Slide pkb
Slide pkb Slide pkb
Slide pkb
Fardalaw Labor
 
14. tata tertib perusahaan
14. tata tertib perusahaan14. tata tertib perusahaan
14. tata tertib perusahaan
legalakses636
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Leks&Co
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja
Gindha Wayka
 
Surat perjanjian kerja pegawai kontrak
Surat perjanjian kerja pegawai kontrakSurat perjanjian kerja pegawai kontrak
Surat perjanjian kerja pegawai kontrak
Operator Warnet Vast Raha
 
Program lks tripartit
Program lks   tripartitProgram lks   tripartit
Program lks tripartit
fspi
 
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Fardalaw Labor
 
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBPermen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Fardalaw Labor
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
Gindha Wayka
 
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker riSosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
Instansi
 
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docTEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
MeneerGultom
 
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
ArsipBiwang
 
Lks bipartit 4
Lks bipartit 4Lks bipartit 4
Lks bipartit 4
Wahyu Saputro
 
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS WorldwideSurat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
Ramanda Hadi
 
Peraturan perusahaan pt mipacko farrela 2017
Peraturan perusahaan pt mipacko  farrela  2017Peraturan perusahaan pt mipacko  farrela  2017
Peraturan perusahaan pt mipacko farrela 2017
Pt.Mipacko Farrela
 
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxPresentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
melzmelone
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out
Gindha Wayka
 
Contoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahContoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahBudi Cahyadi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
Zarkasyi Koto
 

What's hot (20)

MOGOK KERJA
MOGOK KERJAMOGOK KERJA
MOGOK KERJA
 
Slide pkb
Slide pkb Slide pkb
Slide pkb
 
14. tata tertib perusahaan
14. tata tertib perusahaan14. tata tertib perusahaan
14. tata tertib perusahaan
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja
 
Surat perjanjian kerja pegawai kontrak
Surat perjanjian kerja pegawai kontrakSurat perjanjian kerja pegawai kontrak
Surat perjanjian kerja pegawai kontrak
 
Program lks tripartit
Program lks   tripartitProgram lks   tripartit
Program lks tripartit
 
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
 
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKBPermen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
Permen 28 tahun_2014 mencabut No.16 tahun 2011 tentang PP/ PKB
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
 
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker riSosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
 
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docTEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
 
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
01 SOP dan Kebijakan SDM.docx
 
Lks bipartit 4
Lks bipartit 4Lks bipartit 4
Lks bipartit 4
 
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS WorldwideSurat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
Surat perjanjian kontrak kerja freelance 2013 CDS Worldwide
 
Peraturan perusahaan pt mipacko farrela 2017
Peraturan perusahaan pt mipacko  farrela  2017Peraturan perusahaan pt mipacko  farrela  2017
Peraturan perusahaan pt mipacko farrela 2017
 
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxPresentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out
 
Contoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahContoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Similar to Tata cara membuat peraturan perusahaan

Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syaratBagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Operator Warnet Vast Raha
 
Forum SDM PKWT Kontrak
Forum SDM PKWT KontrakForum SDM PKWT Kontrak
Forum SDM PKWT Kontrak
Gunawan Wicaksono
 
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Mohammad Mustaqim
 
12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan
RakyatCerdas
 
Hi sesi6 pppk-bdanperjanjiankerja
Hi sesi6 pppk-bdanperjanjiankerjaHi sesi6 pppk-bdanperjanjiankerja
Hi sesi6 pppk-bdanperjanjiankerja
Alen Pepa
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
Kurnia Utami
 
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT i gede raka
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT  i gede rakaFORUM SDM BALI KONTRAK PKWT  i gede raka
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT i gede raka
Gunawan Wicaksono
 
Outsourcing
OutsourcingOutsourcing
Outsourcing
Fardalaw Labor
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanZul Kifli
 
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdfApindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
RickyNoverto1
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
hanggardatu
 
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MarselaM2
 
Kasus phk hrp swastono putro p
Kasus phk hrp swastono putro pKasus phk hrp swastono putro p
Kasus phk hrp swastono putro pswastono pirastyo
 
Hak hak pekerja
Hak hak pekerjaHak hak pekerja
Hak hak pekerja
Febry Fitriani
 
HUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptxHUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptx
ssuser26622a
 
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptxTUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
asikinAja5
 
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptxResume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
AfvialAffansyah1
 
PKWT.pptx
PKWT.pptxPKWT.pptx
PKWT.pptx
HidayaturRokhman
 
Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)
Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)
Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 

Similar to Tata cara membuat peraturan perusahaan (20)

Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syaratBagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
Bagaimana membuat kontrak kerja yang memenuhi syarat
 
Forum SDM PKWT Kontrak
Forum SDM PKWT KontrakForum SDM PKWT Kontrak
Forum SDM PKWT Kontrak
 
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
 
fgd bidakara.pptx
fgd bidakara.pptxfgd bidakara.pptx
fgd bidakara.pptx
 
12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan
 
Hi sesi6 pppk-bdanperjanjiankerja
Hi sesi6 pppk-bdanperjanjiankerjaHi sesi6 pppk-bdanperjanjiankerja
Hi sesi6 pppk-bdanperjanjiankerja
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT i gede raka
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT  i gede rakaFORUM SDM BALI KONTRAK PKWT  i gede raka
FORUM SDM BALI KONTRAK PKWT i gede raka
 
Outsourcing
OutsourcingOutsourcing
Outsourcing
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdfApindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
Apindo - Resume PP UUCK - Naker_25 Feb 2021.pdf
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
 
Kasus phk hrp swastono putro p
Kasus phk hrp swastono putro pKasus phk hrp swastono putro p
Kasus phk hrp swastono putro p
 
Hak hak pekerja
Hak hak pekerjaHak hak pekerja
Hak hak pekerja
 
HUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptxHUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptx
 
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptxTUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
 
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptxResume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
Resume PP UU Cipta Kerja - Klaster Ketenagakerjaan.pptx
 
PKWT.pptx
PKWT.pptxPKWT.pptx
PKWT.pptx
 
Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)
Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)
Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)
 

Tata cara membuat peraturan perusahaan

  • 1. Perjanjian Kerja dan Peraturan Perusahaan (PP) PT Geo Given Visi Mandiri
  • 2. Perjanjian Kerja • Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja. • Perjanjian tersebut memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan (yang harus dikerjakan pekerja/buruh), upah, dan perintah (yang harus dilaksanakan pekerja/buruh).
  • 3. • Perjanjian kerja harus memuat informasi sebagai berikut: Dari perusahaan : - Nama perusahaan, - Alamat perusahaan, - Jenis usaha; nama, Dari Pekerja : - Jenis kelamin, - Umur, - Alamat pekerja/buruh; - jabatan atau jenis pekerjaan; - tempat pekerjaan; - besarnya upah dan cara pembayarannya; - syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh; - mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja; - tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; Dan tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja. Isi Perjanjian Kerja
  • 4. Pasal 1, 50-55 dan 63 UU Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003) • Perjanjian kerja dibuat rangkap 2 (dua), yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta pekerja/buruh dan pengusaha masing masing mendapat 1 (satu) salinan perjanjian kerja. Perjanjian kerja dapat ditarik kembali dan/atau diubah, kesepakatan bersama • Bila perjanjian kerja dibuat secara lisan, maka pengusaha wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh yang bersangkutan. Surat pengangkatan yang dimaksud sekurang kurangnya memuat keterangan: nama dan alamat pekerja/buruh; tanggal mulai bekerja; jenis pekerjaan yang dilakukan pekerja/buruh; dan besarnya upah yang diterima oleh pekerja/buruh.
  • 5. Syarat Syarat PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) • PKWT dibuat secara tertulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan huruf latin • Tidak mensyaratkan masa percobaan kerja • Tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap • Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu : a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun c. Pekerjaan yang bersifat musiman, atau d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.
  • 6. Ketentuan Hukum PKWT • Hukum mengijinkan perpanjangan dan pembaruan perjanjian waktu tertentu. • Sebuah perjanjian kerja waktu tertentu tidak boleh lebih dari 2 (dua) tahun. • Perjanjian ini boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun. Jika pengusaha bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu tersebut, pengusaha harus memberitahukan kepada pekerja/buruh yang bersangkutan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja waktu tertentu berakhir. • Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat dilakukan setelah melewati masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari dari berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu yang lama. • Pembaruan perjanjian kerja hanya boleh dilakukan untuk masa paling lama 2 (dua) tahun.
  • 7. Landasan Hukum Perpanjangan PKWT Menurut Permenakertrans No. 100/2004: 1. Keabsahan dari perjanjian kerja waktu tertentu dan kesempatannya untuk diperpanjang/dibarui tergantung dari jenis pekerjaan yang diperjanjikan. 2. Jika pekerjaannya bersifat sementara dan sekali selesai, maka jangka waktu perjanjian kerja adalah 3 tahun dan tidak dapat diperpanjang. Jenis perjanjian kerja ini dapat dibarui selama 2 tahun setelah masa jeda 30 hari. 3. Jika pekerjaannya bersifat musiman, maka masa perjanjian kerja tergantung pada cuaca, atau musim, atau pesanan/target. 4. Jika pekerjaan tersebut berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru atau kegiatan pendukung (dalam tahap penelitian dan pengembangan), masa perjanjian kerjanya adalah 2 tahun dan diperbolehkan untuk diperpanjang 1 tahun.
  • 8. Sumber: Pasal 56-59 UU Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003); Keputusan Menakertrans tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kepmenakertrans No. KEP.100/MEN/VI/2004)
  • 9. MASA PERCOBAAN Menurut Undang-Undang ketenagakerjaan, perjanjian kerja waktu tidak tertentu/permanen dapat mensyaratkan masa percobaan sampai dengan tiga bulan. Selama masa percobaan, pekerja/buruh berhak atas upah serendah- rendahnya setara dengan nilai upah minimum yang berlaku. Pekerja/buruh yang dipekerjakan berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu tidak dapat dikenai masa percobaan. • Sumber: Pasal 58 dan 60 UU Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003)
  • 10. Perjanjan Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) • Jika PKWT dibuat untuk karyawan kontrak, PKWTT diperuntukkan bagi karyawan tetap dan untuk pekerjaan yang sifatnya tetap dan terus- menerus. • PKWTT dapat dibuat secara tertulis dan lisan. • Jika perjanjiannya tak tertulis, perusahaan mewajibkan surat pengangkatan pekerja yang minimal berisi: nama dan alamat pekerja / buruh; tanggal mulai bekerja; jenis pekerjaan; dan sumbangan upah. • Dalam PKWTT , boleh diberlakukan masa percobaan paling lama 3 bulan, namun perusahaan diseluruh masa percobaan tidak boleh memberikan upah di bawah upah minimum.
  • 11. Apa itu Peraturan Perusahaan (PP)? • Peraturan Perusahaan adalah : Peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat syarat kerja dan tata tertib perusahaan • Ketentuan Peraturan Perusahaan : 1. Pasal 108 ayat (1) UU no 13/2003 Pengusaha yang memperkerjakan pekerja / buruh sekurang kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib membuat peraturan perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. 2. Pasal 188, UU no. 13/2003 Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud dikenakan sanksi pidana denda paling sedikit Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) dan paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
  • 12. Ketentuan PERATURAN PERUSAHAAN (PP) • Wajib bagi pengusaha yang mempekerjakan pekerja / buruh sekurang kurangnya 10 (sepuluh) orang • Berisi syarat kerja yang belum diatur dalam peraturan perundangan – undangan dan rincian pelaksanaan ketetuan dalam peraturan perundang – undangan • Dibuat dan disusun oleh pengusaha dengan memperhatikan saran dan pertimbangan dari wakil pekerja / buruh di perusahaan yang bersangkutan • Disahkan oleh pejabat berwenang
  • 13. Pembuatan Peraturan Perusahaan (PP) • Dalam 1 (satu) perusahaan hanya dibuat 1 (satu) PP • Berlaku bagi seluruh pekerja / buruh di perusahaan yang bersangkutan baik PKWT maupun PKWTT • Berlaku di semua cabang / unit kerja / perwakilan perusahaan • Dalam hal ada kondisi yang berbeda di suatu cabang / unit kerja / perwakilan perusahaan, maka dapat dibuat PP turunan yang hanya berlaku di lokasi tersebut • Dalam hal beberapa perusahaan tergabung dalam 1 (satu) grup, maka PP dibuat oleh masing masing perusahaan
  • 14. Pengesahan PP • Pengusaha harus mengajukan permohonan pengesahan PP kepada pejabat berwenang • Pejabat meneliti kelengkapan dokumen dan materi yang diajukan tidak boleh lebih rendah dari peraturan perundang undangan • Pejabat memberikan jawaban (menolak/mengesahkan) dalam waktu 7 hari sejak kelengkapan permohonan • Permohonan pengesahan diajukan kepada : 1. Kadisnaker Kabupaten / Kota 2. Kadisnaker Provinsi 3. Dirjen PHI dan Jamsos, Kemenaker
  • 15. Materi Muatan PP (Lengkap) • Pengertian umum (istilah – istilah) • Ruang Lingkup • Kode etik dan pasal pertentangan • Hubungan kerja (status, berakhir) • Rotasi (mutasi, promosi dan demosi) • Waktu kerja ( istirahat, cuti, kesempatan) • Pengupahan (lembur, struktur dan skala upah) • Jaminan Sosial • Hak, kewajiban, larangan dan sanksi • Usia Pensiun • Hak Hak dalam PHK (Uang pisah, hak tambahan) • Fasilitas kesejahteraan