Dokumen tersebut membahas tentang gejala dan klasifikasi gangguan jiwa. Gejala gangguan jiwa dapat berupa gangguan kesadaran, emosi, perilaku motorik, dan berfikir. Gangguan-gangguan ini dapat berupa depresi, kecemasan, halusinasi, delusi, dan lainnya. Dokumen juga membahas konsep gangguan jiwa dan kriteria diagnosis gangguan jiwa serta membedakan antara gejala organik dan psikogenik.
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kesadaran dan ketidaksadaran menurut beberapa teori psikologi. Freud berpandangan bahwa sebagian besar kehidupan jiwa manusia berada di alam ketidaksadaran, sedangkan Jung beranggapan bahwa kesadaran dan ketidaksadaran saling berhubungan dan melengkapi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar dan dalam.
Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan berbagai pendekatan dalam memahami tingkah laku manusia, yaitu pendekatan neurobiologis, perilaku, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi. Juga membahas tentang atensi atau perhatian, proses dan fungsinya beserta gangguan yang dapat terjadi.
Dinamika kepribadian menurut sigmund freudelmakrufi
Freud menjelaskan dinamika kepribadian berdasarkan interaksi id, ego dan superego. Kecemasan dan konflik timbul dari frustrasi terhadap dorongan yang tidak terpenuhi, namun manusia dapat mengatasinya melalui identifikasi, displacement, sublimasi, dan mekanisme pertahanan ego seperti represi dan proyeksi.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep utama psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud seperti struktur kepribadian (id, ego, superego), teori seksual psikoseksual, dan penggunaan teknik asosiasi bebas dalam psikoterapi psikoanalisis.
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Teori psikologi Neo Freudianisme berfokus pada pengembangan teori Sigmund Freud, termasuk teori Alfred Adler tentang dorongan sosial, Carl Jung tentang arketipe dan fungsi psikologis, serta teori Erik Erikson tentang tahapan psikososial perkembangan manusia sepanjang hayat.
Dokumen tersebut membahas tentang gejala dan klasifikasi gangguan jiwa. Gejala gangguan jiwa dapat berupa gangguan kesadaran, emosi, perilaku motorik, dan berfikir. Gangguan-gangguan ini dapat berupa depresi, kecemasan, halusinasi, delusi, dan lainnya. Dokumen juga membahas konsep gangguan jiwa dan kriteria diagnosis gangguan jiwa serta membedakan antara gejala organik dan psikogenik.
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kesadaran dan ketidaksadaran menurut beberapa teori psikologi. Freud berpandangan bahwa sebagian besar kehidupan jiwa manusia berada di alam ketidaksadaran, sedangkan Jung beranggapan bahwa kesadaran dan ketidaksadaran saling berhubungan dan melengkapi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar dan dalam.
Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan berbagai pendekatan dalam memahami tingkah laku manusia, yaitu pendekatan neurobiologis, perilaku, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi. Juga membahas tentang atensi atau perhatian, proses dan fungsinya beserta gangguan yang dapat terjadi.
Dinamika kepribadian menurut sigmund freudelmakrufi
Freud menjelaskan dinamika kepribadian berdasarkan interaksi id, ego dan superego. Kecemasan dan konflik timbul dari frustrasi terhadap dorongan yang tidak terpenuhi, namun manusia dapat mengatasinya melalui identifikasi, displacement, sublimasi, dan mekanisme pertahanan ego seperti represi dan proyeksi.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep utama psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud seperti struktur kepribadian (id, ego, superego), teori seksual psikoseksual, dan penggunaan teknik asosiasi bebas dalam psikoterapi psikoanalisis.
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Teori psikologi Neo Freudianisme berfokus pada pengembangan teori Sigmund Freud, termasuk teori Alfred Adler tentang dorongan sosial, Carl Jung tentang arketipe dan fungsi psikologis, serta teori Erik Erikson tentang tahapan psikososial perkembangan manusia sepanjang hayat.
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, teori-teori, dan struktur kesadaran serta ketidaksadaran menurut beberapa ahli seperti Freud, Jung, dan Adler. Modul ini bertujuan membantu mahasiswa memahami konsep penting tersebut.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Menurut teori Sigmund Freud, kehidupan mental terbagi menjadi alam sadar dan tidak sadar. Ia membagi pikiran menjadi Id, Ego, dan Super-Ego. Freud juga menjelaskan tahap-tahap perkembangan psikoseksual yang meliputi fase oral, anal, falik, laten, dan genital serta kompleks Oedipus. Mekanisme pertahanan ego seperti represi, proyeksi, dan sublimasi berperan dalam mengurangi kecemasan.
Dokumen tersebut membahas tentang konasi atau kemauan, yang didefinisikan sebagai aktivitas psikis yang berhubungan dengan pelaksanaan tujuan. Dibahas pula teori-teori konasi, yang dibedakan menjadi konasi berpusat pada biologis/jasmani seperti tropisme, refleks, insting, dan konasi berpusat pada psikologis seperti kemauan yang didasarkan pada pertimbangan akal. Faktor-faktor yang mempengaruhi ke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori psikoanalisis Freud dan teori belajar sosial Bandura dibandingkan. Freud menekankan pengaruh masa lalu melalui alam tidak sadar, sedangkan Bandura menekankan pembelajaran tidak langsung dari model. Kedua teori ini memberikan sudut pandang yang berbeda tentang pengembangan manusia dan perilaku.
Makalah ini membahas teori psikologi analitik Carl Jung, termasuk struktur kepribadian menurut Jung, empat fungsi psikologis fundamental, dan dinamika kelompok psikis seperti kausalitas lawan teleologi, proses individuasi, dan fungsi transenden.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai psikologi bilazim dan berbagai jenis kecelaruan mental. Secara ringkas, dibahasikan konsep psikologi bilazim, pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk memahaminya seperti perspektif biologi, psikodinamik, dan tingkah laku, serta jenis-jenis kecelaruan seperti kebimbangan, somatoform, pemisahan, dan mood.
[Ringkasan]
1) Dokumen tersebut membahas tentang halusinasi sebagai salah satu gangguan persepsi yang sering dialami pasien dengan gangguan jiwa.
2) Beberapa penyebab halusinasi dijelaskan seperti isolasi sosial, faktor psikologis, biologis, dan sosial budaya.
3) Gejala dan tanda klinis halusinasi mencakup perubahan perilaku dan respon sensori seperti bicara sendiri dan menanggapi stimulus imajiner.
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, teori-teori, dan struktur kesadaran serta ketidaksadaran menurut beberapa ahli seperti Freud, Jung, dan Adler. Modul ini bertujuan membantu mahasiswa memahami konsep penting tersebut.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Menurut teori Sigmund Freud, kehidupan mental terbagi menjadi alam sadar dan tidak sadar. Ia membagi pikiran menjadi Id, Ego, dan Super-Ego. Freud juga menjelaskan tahap-tahap perkembangan psikoseksual yang meliputi fase oral, anal, falik, laten, dan genital serta kompleks Oedipus. Mekanisme pertahanan ego seperti represi, proyeksi, dan sublimasi berperan dalam mengurangi kecemasan.
Dokumen tersebut membahas tentang konasi atau kemauan, yang didefinisikan sebagai aktivitas psikis yang berhubungan dengan pelaksanaan tujuan. Dibahas pula teori-teori konasi, yang dibedakan menjadi konasi berpusat pada biologis/jasmani seperti tropisme, refleks, insting, dan konasi berpusat pada psikologis seperti kemauan yang didasarkan pada pertimbangan akal. Faktor-faktor yang mempengaruhi ke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori psikoanalisis Freud dan teori belajar sosial Bandura dibandingkan. Freud menekankan pengaruh masa lalu melalui alam tidak sadar, sedangkan Bandura menekankan pembelajaran tidak langsung dari model. Kedua teori ini memberikan sudut pandang yang berbeda tentang pengembangan manusia dan perilaku.
Makalah ini membahas teori psikologi analitik Carl Jung, termasuk struktur kepribadian menurut Jung, empat fungsi psikologis fundamental, dan dinamika kelompok psikis seperti kausalitas lawan teleologi, proses individuasi, dan fungsi transenden.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai psikologi bilazim dan berbagai jenis kecelaruan mental. Secara ringkas, dibahasikan konsep psikologi bilazim, pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk memahaminya seperti perspektif biologi, psikodinamik, dan tingkah laku, serta jenis-jenis kecelaruan seperti kebimbangan, somatoform, pemisahan, dan mood.
[Ringkasan]
1) Dokumen tersebut membahas tentang halusinasi sebagai salah satu gangguan persepsi yang sering dialami pasien dengan gangguan jiwa.
2) Beberapa penyebab halusinasi dijelaskan seperti isolasi sosial, faktor psikologis, biologis, dan sosial budaya.
3) Gejala dan tanda klinis halusinasi mencakup perubahan perilaku dan respon sensori seperti bicara sendiri dan menanggapi stimulus imajiner.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang berbagai istilah yang digunakan dalam psikiatri seperti kepribadian, kesadaran, emosi, sikap, tingkah laku, kontak psikik, daya ingatan, daya konsentrasi, orientasi, proses berfikir, insting, dan prinsip-prinsip dasar psikiatri seperti sikap elektif dan sikap holistik.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep penting dalam psikopatologi dan simtomatologi, termasuk kepribadian, penampilan, perilaku, pembicaraan, emosi, dan gejala-gejala gangguan kejiwaan seperti skizofrenia. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mendetail mengenai berbagai aspek kejiwaan dan penilaian klinis pasien.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepribadian, penggolongan manusia, struktur kepribadian, dan perkembangan kepribadian menurut beberapa ahli psikologi. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa kepribadian merupakan totalitas kompleks dari individu yang terbentuk dari faktor internal dan eksternal, serta terdiri dari berbagai struktur dan fungsi yang saling berintegrasi.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepribadian, penggolongan manusia, struktur kepribadian, dan perkembangan kepribadian menurut beberapa ahli psikologi. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa kepribadian merupakan totalitas kompleks dari individu yang terbentuk dari faktor internal dan eksternal, serta terdiri dari berbagai struktur dan fungsi yang saling berintegrasi.
Freud membahas teori psikoanalisisnya tentang struktur kepribadian manusia yang terdiri dari Id, Ego, dan Superego. Freud juga menjelaskan tentang tingkat kesadaran (sadar, bawah sadar, tidak sadar) dan mekanisme pertahanan ego untuk menghadapi kecemasan. Selain itu, Freud mengaitkan perkembangan kepribadian dengan enam tahapan kepekaan erogen yang berhubungan dengan bagian tubuh tertentu.
Dokumen tersebut menjelaskan definisi kesadaran menurut beberapa ahli seperti Jung, Freud, dan macam-macam kesadaran serta gangguan kesadaran. Kesadaran didefinisikan sebagai kemampuan menyadari stimulus internal dan eksternal serta terdapat berbagai tingkat kesadaran seperti saat tidur, bermimpi, menggunakan obat, dan bermeditasi.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. B. Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
1. Kesadaran
Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan
lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan mengadakan
pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian).
1.1 Gangguan Kesadaran
a. Pengaburan kesadaran : kejernihan ingatan yang tidak lengkap dengan gangguan
persepsi dan sikap.
b. Somnolen : keadaan mengantuk abnormal yang sering ditemukan pada proses
organik.
c. Stupor : hilangnya reaksi dan ketidaksadaran terhadap lingkungan sekeliling.
d. Delirium : gelisah, bingung, konfusi, reaksi disorientasi yang disertai dengan
halusinasi dan rasa takut.
e. Koma : derajat ketidaksadaran yang berat.
f. Koma vigil : koma dimana pasien tampak tidur tetapi dapat segera dibangunkan.
g. Keadaan seperti mimpi (dreamlike state) : seringkali digunakan secara sinonim
dengan kejang parsial kompleks atau epilepsi psikomotor.
h. Keadaan temaram (twilight state) : gangguan kesadaran dengan halusinasi
i. Disorientasi : gangguan orientasi waktu, tempat dan orang.
1.2 Gangguan atensi
Atensi adalah jumlah usaha yang dilakukan untuk memusatkan pada bagian tertentu
dari pengalaman, kemampuan untuk mempertahankan perhatian pada satu aktivitas,
kemampuan untuk berkonsentrasi.
a. Distraktibilitas : ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian, penarikan atensi
kepada stimuli eksternal yang tidak penting atau tidak relevan.
b. Inatensi selektif : hambatan hanya pada hal – hal yang menimbulkan kecemasan.
c. Hipervigilensi : atensi dan pemusatan yang berlebihan pada semua stimuli internal
dan eksternal, biasanya sekunder dari keadaan delusional atau paranoid.
d. Keadaan tidak sadarkan diri (trance) : atensi yang terpusat dan kesadaran yang
berubah, biasanya terlihat pada hipnosis, gangguan disosiatif, dan pengalaman religius
yang luar biasa.
1.3 Gangguan sugestibilitas
Adalah kepatuhan dan respon yang tidak kritis terhadap gagasan atau pengaruh
2. a. Folie a deux / folie a trios : penyakit emosional yang berhubungan atara dua
atau tiga orang.
b. Hipnosis : modifikasi kesadaran yang diinduksi secara buatan yang ditandai
dengan penigkatan sugestibilitas.
2. Emosi
Suatu kompleks keadaan perasaan dengan komponen psikis, somatik dan prilaku yang
berhubungan dengan afek dan mood.
2.1 Mood
Mood adalah suatu emosi yang meresap dan dipertahankan, yang dialami secara
subjektif dan dilaporkan oleh pasien dan terlihat oleh orang lain : contohnya elasi,
kemarahan, depresi.
a. Mood yang meluap-luap (expansive mood) : ekspresi perasaan seseorang tanpa
pembatasan
b. Mood eutimik : mood dalam rentang normal
c. Mood disforik : mood yang tidak menyenangkan
d. Mood yang meninggi (elevated mood) : suasana keyakinan dan kesayangan
e. Mood yang iritabel : dengan mudah diganggu atau diubah
f. Pergeseran mood (mood yang labil) : osilasi antara euforia dan depresi atau
kecemasan
g. Ektasi : perasaan kegairahan yang kuat
h. Euforia : elasi yang kuat dengan perasaan kebesaran
i. Depresi : perasaan sedih yang psikopatologis
j. Dukacita atau berkabung : kesedihan yang sesuai dengan kehilangan yang nyata
k. Aleksitimia : ketidakmampuan atau kesulitan dalam menggambarkan atau menyadari
emosi atau mood seseorang
l. Anhedonia : hilangnya minat dan menarik diri dari semua aktivitas rutin dan
menyenangkan
2.2. Afek
Merupakan suatu ekspresi emosi yang terlihat, mungkin tidak konsisten dengan emosi
yang dikatakan pasien.
a. Afek yang sesuai (appropriate affect) : kondisi dimana irama emosional harmonis
dengan gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertai.
3. b. Afek yang tidak sesuai (inappropriate affect) : ketidakharmonisan antara irama
perasaan emosional dengan gagasan, pikiran atau pembicaraan yang menyertai.
c. Afek yang terbatas : penurunan intensitas irama perasaan yang kurang parah daripada
afek tumpul tetapi jelas menurun.
d. Afek yang labil : perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba yang tidak
berhubungan dengan stimuli eksternal.
e. Afek yang tumpul : gangguan pada afek yang dimanifestasikan oleh penurunan berat
pada intensitas irama perasaan yang diungkapkan keluar.
f. Afek yang datar : tidak adanya atau hamper tidak ada tanda ekspresi afek, suara yang
monoton, wajah yang tidak bergerak.
2.3 Emosi yang lain
a. Ketakutan : kecemasan yang disebabkan oleh bahaya yang dikenali secara sadar
dan realistic.
b. Agitasi : kecemasan berat yang disertai dengan kegelisahan motorik.
c. Kecemasan yang mengambang bebas : rasa takut yang meresap dan tidak
terpusatkan yang tidak berhubungan dengan suatu gagasan.
d. Ketegangan (tension) : peningkatan aktivitas motorik dan psikologis yang tidak
menyenangkan.
e. Rasa malu : kegagalan membangun pengharapan diri.
f. Abreaksional : pelepasan emosional setelah mengingat pengalaman yang
menakutkan.
g. Panik : serangan kecamasan yang akut, episodic, dan kuat yang disertai dengan
perasaan ketakutan yang melanda dan pelepasan otonomik.
h. Apati : irama emosi yang tumpul disertai dengan pelepasan atau ketidakacuhan.
i. Kecemasan : perasaan ketakutan yang disebabkan oleh dugaan bahaya, yang
mungkin berasal dari dalam atau luar.
j. Ambivalensi : terdapatnya secara bersama-sama dua impuls yang berlawanan
terhadap hal yang sama pada satu orang yang sama pada waktu yang sama
k. Rasa bersalah : emosi sekunder karena melakukan sesuatu yang dianggap salah.
3. Perilaku motorik (Konasi)
a. Abullia : penurunan impuls untuk bertindak dan berfikir disertai dengan
ketidakacuhan tentang akibat tindakan, disertai dengan defisit neurologist
4. b. Negativisme : tahanan tanpa motivasi terhadap semua usaha untun menggerakkan
atau terhadap semua instruksi
c. Mannerisme : pergerakan yang tidak disadari yang mendarah daging dan
kebiasaan
d. Ekopraksia : peniruan pergerakan yang patologis seseorang pada orang lain
e. Katapleksi : hilangnya tonus otot dan kelemahan secara sementara yang
dicetuskan oleh berbagai keadaan emosional
f. Otomatisme : tindakan yang otomatis yang biasanya mewakili suatu aktivitas
simbolik yang tidak disadari
g. Hipoaktivitas (hipokinesis) : penurunan aktivitas motorik dan kognitif, seperti
pada retardasi psikomotor, perlambatan pikiran, bicara dan pergerakan yang dapat
terlihat
h. Mutisme : tidak bersuara tanpa kelainan struktural
i. Stereotipik : pola tindakan fisik atau bicara yang terfiksasi dan berulang
j. Memerankan : ekspresi langsung dari suatu harapan atau impuls yang tidak
disadari dalam bentuk gerakan
k. Mimikri ; aktivitas motorik tiruan dan sederhana pada anak
l. Otomatisme perintah : otomatisme mengikuti sugesti
m. Katatonia : kelainan motorik dalam gangguan nonorganik
- Cerea flexibilitas (fleksibilitas lilin) : seseorang dapat diatur dalam suatu
posisi yang kemudian dipertahankannya, jika pemeriksa menggerakkan
anggota tubuh pasien, anggota tubuh terasa seakan-akan terbuat dari lilin.
- Posturing katatonik : penerimaan postur yang tidak sesuai atau kaku yang
disadari, biasanya dipertahankan dalam waktu yang lama. .
- Luapan katatonik : aktivitas motorik yang teragitasi, tidak bertujuan, dan
tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.
- Stupor katatonik : penurunan aktivitas motorik yang nyata, seringkali
sampai tidak mobilitas dan tampaknya tidak menyadari sekeliling.
- Katalepsi : posisi yang tidak bergerak yang dipertahankan terus-menerus.
- Rigiditas katatonik : penerimaan postur yang kaku yang disadari,
menentang usaha untuk digerakkan
n. Overaktivitas
- Agitasi psikomotor : averaktivitas motorik dan kognitif yang berlebihan,
biasanya tidak produktif dan sebagai respon dari ketegangan.
5. - Hiperaktivitas (hiperkinesis) : kegelisahan, agresif, aktifitas destruktif,
seringkali disertai patologi otak dasar.
- Tidur berjalan : aktivitas motorik saat tidur.
- Tik : pergerakan motorik yang spasmodik dan tidak disadari.
- Ataksia: kegagalan koordinasi otot, irregularitas gerakan otot.
- Polifagia : makan berlebihan yang patologis.
- Akathisia : perasaan subjektif tentang tegangan motorik sekunder dari
medikasi antipsikotik atau medikasi lain yang dapat menyebabkan
kegelisahan, melangkah bolak-balik, duduk dan berdiri berulang-ulang,
dapat disalah artikan sebagai agitasi psikotik.
- Kompulsif : impuls tidak terkontrol untuk melakukan suatu tindakan
secara berulang.
i. Dipsomania : kompulsi untuk minum alkohol
ii. Kleptomania : kompulsi untuk mencuri
iii. Nimfomania : kebutuhan untuk koitus yang kuat dan kompulsif pada
seorang wanita
iv. Satiriasis : kebutuhan untuk koitus yang kuat dan kompulsif pada
seorang laki-laki
v. Trikotilomania : kompulsi untuk mencabut rambut
vi. Ritual : aktivitas kompulsif otomatis dalam sifat, menurunkan
kecemasan yang orisinil.
o. Agresi : tindakan yang kuat dan diarahkan dengan tujuan yang mungkin verbal
atau fisik; bagian motorik dari afek kekasaran, kemarahan atau permusuhan.
2. Berfikir
Aliran gagasan, simbol dan asosiasi yang diarahkan oleh tujuan dimulai oleh suatu
tugas dan mengarah pada kesimpulan yang berorientasi kenyataan. Jika terjadi urutan yang
logis, berfikir adalah normal. Parapraksis (tergelincir dari logis yang termotivasi secara tidak
disadari juga disebut pelesetan menurut Freud) dianggap sebagai bagian dari berfikir yang
normal.
A. Gangguan umum dalam bentuk atau proses berfikir
1. Gangguan mental
Sindroma perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis, disertai dangan
penderitaan atau ketidakmampuan, tidak hanya suatu respon yang diperkirakan dari
peristiwa tertentu atau terbatas pada hubungan antara seseorang dan masyarakat.
6. 2. Psikosis
Ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan dari fantasi. Gangguan tes realitas,
dengan menciptakan realitas baru (berlawanan dengan neurosis : gangguan mental
dimana tes realitas adalah utuh, perilaku tidak jelas melanggar norma-norma sosial,
relatif bertahan lama atau rekuren tanpa pengobatan)
3. Tes realitas
Pemeriksaan dan pertimbangan objektif tentang dunia di luar diri
4. Gangguan pikiran formal
Gangguan dalam bentuk pikiran, malahan isi pikiran : berpikir ditandai dengan
kekenduran asosiasi, neologisme, dan konstruksi yang tidak logis; proses berpikir
mengalami gangguan, dan orang didefinisikan sebagai psikotik
5. Berpikir tidak logis
Berpikir mengandung kesimpulan yang salah atau kontradiksi internal; hal ini adalah
patologis jika nyata dan tidak disebabkan oleh kultural atau defisit intelektual
6. Dereisme
Aktivitas mental yang tidak sesuai dengan logika atau pengalaman
7. Berpikir autistik
Preokupasi dengan dunia dalam dan pribadi
8. Berpikir magis
Suatu bentuk pikiran dereistik; berpikir adalah serupa dengan fase praopersional pada
masa anak-anak (Jean Piaget), dimana pikiran, kata-kata, atau tindakan mempunyai
kekuatan
9. Proses berpikir primer
Istilah umu untuk berpikir yang dereistik, tidak logis, magis. Normalnya ditemukan
dalam mimpi, abnormal pada psikosis