naskh wa mansukh adalah salah satu cabang dari ilmu Al-Qur'an. dimana naskh adalah menghapus hukum syara’ sebelumnya dan menggatikan hukum baru sedangkan mansukh adalah hukum yang dihapus.
naskh wa mansukh adalah salah satu cabang dari ilmu Al-Qur'an. dimana naskh adalah menghapus hukum syara’ sebelumnya dan menggatikan hukum baru sedangkan mansukh adalah hukum yang dihapus.
Shalat adalah ibadah yang agung bagi setiap Muslim. Dalam sehari kita semestinya minimal melaksanakan shalat sebanyak lima kali. Betapa shalat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari diri seorang Muslim. Ia merupakan identitas seorang Muslim.
Di sisi lain, ibadah shalat pun banyak memiliki keutamaan. Ia adalah perkara yang pertama kali di hisab di hari kiamat. Ia juga menghapuskan dosa-dosa. Ia juga mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ia juga merupakan sebab terbesar untuk masuk ke surga. Shalat juga merupakan amalan yang paling utama setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Dan keutamaan-keutamaan yang lain. Maka kita bisa melihat ternyata begitu tinggi kedudukan shalat dalam Islam.
Namun sungguh disayangkan, masih banyak di antara kaum Muslimin lalai terhadap ibadah shalat. Baik lalai dalam mengerjakannya ataupun lalai dalam menyempurnakannya. Kita lihat masjid-masjid di negeri kita sekarang, jauh dari kata ramai. Masjid didirikan megah-megah namun hanya terlihat satu-dua shaf yang mengisinya. Sebagian kaum Muslimin, juga masih awam terhadap hukum-hukum terkait ibadah shalat. Bahkan mereka tidak menyempurnakan rukun-rukunnya. Yang ini bisa membuat shalat mereka tidak sah.
Maka marilah kita kembali bersimpuh duduk untuk mempelajari lagi bagaimana cara shalat yang benar. Tentunya cara shalat yang benar bukanlah menurut opini sendiri, bukan menurut kebanyakan orang, atau menurut kakek moyang kita. Shalat yang benar adalah sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: “shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al Bukhari no.631, no.6008).
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Shalat adalah ibadah yang agung bagi setiap Muslim. Dalam sehari kita semestinya minimal melaksanakan shalat sebanyak lima kali. Betapa shalat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari diri seorang Muslim. Ia merupakan identitas seorang Muslim.
Di sisi lain, ibadah shalat pun banyak memiliki keutamaan. Ia adalah perkara yang pertama kali di hisab di hari kiamat. Ia juga menghapuskan dosa-dosa. Ia juga mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ia juga merupakan sebab terbesar untuk masuk ke surga. Shalat juga merupakan amalan yang paling utama setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Dan keutamaan-keutamaan yang lain. Maka kita bisa melihat ternyata begitu tinggi kedudukan shalat dalam Islam.
Namun sungguh disayangkan, masih banyak di antara kaum Muslimin lalai terhadap ibadah shalat. Baik lalai dalam mengerjakannya ataupun lalai dalam menyempurnakannya. Kita lihat masjid-masjid di negeri kita sekarang, jauh dari kata ramai. Masjid didirikan megah-megah namun hanya terlihat satu-dua shaf yang mengisinya. Sebagian kaum Muslimin, juga masih awam terhadap hukum-hukum terkait ibadah shalat. Bahkan mereka tidak menyempurnakan rukun-rukunnya. Yang ini bisa membuat shalat mereka tidak sah.
Maka marilah kita kembali bersimpuh duduk untuk mempelajari lagi bagaimana cara shalat yang benar. Tentunya cara shalat yang benar bukanlah menurut opini sendiri, bukan menurut kebanyakan orang, atau menurut kakek moyang kita. Shalat yang benar adalah sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: “shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al Bukhari no.631, no.6008).
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Penjelasan tentang tiga landasan utama yang harus diketahui oleh seorang muslim yang salah satunya adalah ilmu tentang Allah. Oleh karena itu wajib bagi seorang muslim untuk mengetahui dan mengenal Allah agar ia tidak terseret dalam kesyirikan, mengenal bagaimana Islam melalui rukun-rukun islam dan Iman serta Ihsan. Juga mengenal Nabinya agar dapat mengambil tauladan darinya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Taat kepada allah swt rasulullah muhammad saw written by abdullah monday
1. . Taat Kepada Allah swt Rasulullah Muhammad saw Written by abdullah Monday, 20
April 2009 15:03 - Last Updated Monday, 20 April 2009 15:16 Taat kepada Allah swt
merupakan satu kewajiban yang tidak dapat diganggu-gugat. Ketika seseorang telah
mengucapkan dua kalimat syahadat atau telah berada di dalam naungan agama
Islam,maka wajib baginya untuk taat kepada segala bentuk perintah dan larangan Allah
swt. Kemudian, apakah dengan taat kepada Allah swt berarti kita tidak boleh taat kepada
selain Allah swt? Satu-satunya hamba Allah swt yang diwajibkan untuk mendapatkan
ketaatan dari umat Islam adalah Rasulullah Muhammad saw. Beliau adalah suri tauladan
bagai seluruh umat hingga akhir zaman. Beliaulah yang memiliki hak untuk ditaati oleh
umat manusia, khususnya umat Islam. Perintah untuk taat kepada Rasulullah saw ini
merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah swt, karena perintah tersebut
tertuang di dalam Al Quran. Adapun orang-orang, golongan, atau aliran-aliran yang tidak
percaya kepada Rasulullah Muhammad saw, tidak mau mematuhi sunnah-sunnahnya, dan
menganggap bahwa sunnah Rasulullah Muhammad saw tidak ada, maka sama halnya
dengan ia tidak mau mentaati perintah Allah swt. Orang-orang semacam inilah yang
disebut dengan orang-orang yang ingkar atau orang kafir. Taat kepada Allah swt, berarti
taat pula kepada Rasulullah Muhammad saw. Perintah tersebut banyak terdapat di dalam
Al Quran dan senantiasa beriring berdampingan. Jika seseorang tidak mau mentaati
perintah dan larangan Rasulullah saw, maka sama saja ia tidak mau mentaati perintah dan
larangan Allah swt. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa setiap muslim harus taat
kepada Rasulullah Muhammad saw, bukan hanya kepada Allah swt saja: 1. Karena,
perintah untuk taat kepada Rasulullah Muhammad saw merupakan perintah dari Allah
swt. Perintah untuk taat kepada Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw ini banyak
sekali terdapat dan saling beriringan di dalam Al Quran. 2. Karena rahmat Allah swt
hanya akan diberikan kepada orang-orang yang bertakwa dan beriman kepada Allah swt
dan ayat-ayatnya, dan mentaati Rasulullah saw adalah salah satu bentuk ketakwaan
seseorang kepada Allah swt daan ayat-ayat-Nya yang terdapat di dalam Al Quran. 3.
Karena, ketaatan kita kepada Rasulullah Muhammad saw merupakan sebuah jalan untuk
mendapatkan petunjuk dari Allah swt. 1/3
2. Taat Kepada Allah swt Rasulullah Muhammad saw Written by abdullah Monday, 20
April 2009 15:03 - Last Updated Monday, 20 April 2009 15:16 4. Karena, Allah swt akan
menimpakan azab yang sangat pedih kepada mereka yang menentang atau menyalahi
perintah Allah swt. Menentang atau menyalahi perintah Rasulullah Muhammad saw
merupakan salah satu bentuk pengingkaran terhadap perintah Allah swt. 5. Karena,
ketaatan dan kepatuhan seseorang terhadap ketetapan Rasulullah Muhammad saw
merupakan salah satu syarat sahnya iman seseorang kepada Allah swt. 6. Karena, hanya
dengan mengikuti atau mentaati Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw sajalah maka
kita akan memperoleh limpahan kasih sayang dan ampunan dari Allah swt. Demikianlah
beberapa alasan mengapa kita selaku umat muslim harus berlaku taat kepada Rasulullah
saw. Karena taat kepada Allah swt dan taat kepada Rasulullah Muhammad saw, cinta
kepada Allah swt dan cinta kepada Rasulullah Muhammad saw merupakan kewajiban
yang senantiasa beriringan, tidak dapat dipisah-pisah. Berikut keterangan yang berkaitan
dengan perintah taat dan cinta kepada Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw, yang
terdapat di dalam Al Quran: - “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan
Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar
(perintah-perintah-Nya)” (QS. Al Anfaal : 20) - “Hai orang-orang yang beriman,
2. penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang
memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi
antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
(Qs. Al Anfaal : 24) - “Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat;
sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku
akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala
sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang
menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.’" (QS. Al
A’raf : 156) - “Katakanlah: ‘Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka
berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada
Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk. ’” (QS. Al A’raf : 158) 2/3
3. Taat Kepada Allah swt Rasulullah Muhammad saw Written by abdullah Monday, 20
April 2009 15:03 - Last Updated Monday, 20 April 2009 15:16 - “Katakanlah: ‘Taat
kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya
kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian
adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya,
niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. ’" (QS. An Nur : 54) - ”Janganlah kamu
jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada
sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang
berangsur- angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka
hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau
ditimpa azab yang pedih.” (QS. An Nuur : 63) - “Maka demi Rabbmu, mereka (pada
hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS.
An Nisaa : 65) - “Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’. Allah Maha Pengampun lagi
Maha penyayang.” (QS. Ali Imron : 31) Demikianlah Allah swt telah memberikan
perintah yang jelas kepada seluruh umat manusia untuk senantiasa taat kepada-Nya dan
juga kepada Rasulullah Muhammad saw. Karena, taat kepada Allah swt dan taat kepada
Rasulullah Muhammad saw merupakan perintah yang harus dijalankan secara
menyeluruh dan beriringan. Semoga artikel sederhana ini dapat membukakan hati kita
semua untuk akhirnya menjadi hamba Allah swt yang senantiasa mentaati ketetapan
Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw, yang terdapat di dalam Al Quran maupun Al
Hadits. Amin. Wallahua’lam. 3/3