PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Shalat adalah ibadah yang agung bagi setiap Muslim. Dalam sehari kita semestinya minimal melaksanakan shalat sebanyak lima kali. Betapa shalat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari diri seorang Muslim. Ia merupakan identitas seorang Muslim.
Di sisi lain, ibadah shalat pun banyak memiliki keutamaan. Ia adalah perkara yang pertama kali di hisab di hari kiamat. Ia juga menghapuskan dosa-dosa. Ia juga mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ia juga merupakan sebab terbesar untuk masuk ke surga. Shalat juga merupakan amalan yang paling utama setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Dan keutamaan-keutamaan yang lain. Maka kita bisa melihat ternyata begitu tinggi kedudukan shalat dalam Islam.
Namun sungguh disayangkan, masih banyak di antara kaum Muslimin lalai terhadap ibadah shalat. Baik lalai dalam mengerjakannya ataupun lalai dalam menyempurnakannya. Kita lihat masjid-masjid di negeri kita sekarang, jauh dari kata ramai. Masjid didirikan megah-megah namun hanya terlihat satu-dua shaf yang mengisinya. Sebagian kaum Muslimin, juga masih awam terhadap hukum-hukum terkait ibadah shalat. Bahkan mereka tidak menyempurnakan rukun-rukunnya. Yang ini bisa membuat shalat mereka tidak sah.
Maka marilah kita kembali bersimpuh duduk untuk mempelajari lagi bagaimana cara shalat yang benar. Tentunya cara shalat yang benar bukanlah menurut opini sendiri, bukan menurut kebanyakan orang, atau menurut kakek moyang kita. Shalat yang benar adalah sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: “shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al Bukhari no.631, no.6008).
Shalat adalah ibadah yang agung bagi setiap Muslim. Dalam sehari kita semestinya minimal melaksanakan shalat sebanyak lima kali. Betapa shalat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari diri seorang Muslim. Ia merupakan identitas seorang Muslim.
Di sisi lain, ibadah shalat pun banyak memiliki keutamaan. Ia adalah perkara yang pertama kali di hisab di hari kiamat. Ia juga menghapuskan dosa-dosa. Ia juga mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ia juga merupakan sebab terbesar untuk masuk ke surga. Shalat juga merupakan amalan yang paling utama setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Dan keutamaan-keutamaan yang lain. Maka kita bisa melihat ternyata begitu tinggi kedudukan shalat dalam Islam.
Namun sungguh disayangkan, masih banyak di antara kaum Muslimin lalai terhadap ibadah shalat. Baik lalai dalam mengerjakannya ataupun lalai dalam menyempurnakannya. Kita lihat masjid-masjid di negeri kita sekarang, jauh dari kata ramai. Masjid didirikan megah-megah namun hanya terlihat satu-dua shaf yang mengisinya. Sebagian kaum Muslimin, juga masih awam terhadap hukum-hukum terkait ibadah shalat. Bahkan mereka tidak menyempurnakan rukun-rukunnya. Yang ini bisa membuat shalat mereka tidak sah.
Maka marilah kita kembali bersimpuh duduk untuk mempelajari lagi bagaimana cara shalat yang benar. Tentunya cara shalat yang benar bukanlah menurut opini sendiri, bukan menurut kebanyakan orang, atau menurut kakek moyang kita. Shalat yang benar adalah sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: “shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al Bukhari no.631, no.6008).
3. Daripada Abu Hurairah Abdul Rahman ibn Sokhrin r.a. beliau berkata:
Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Apa-apa yang aku
larang kamu melakukannya, maka hendaklah kamu menjauhinya, dan
apa-apa yang aku perintahkan kamu melakukannya, maka lakukanlah
seberapa daya kamu. Sesungguhnya umat yang terdahulu daripada kamu
telah binasa lantaran banyak persoalan dan banyak perselisihan mereka
terhadap Nabi-nabi mereka."
(Riwayat al-Bukhari, no. 6777 dan Muslim, no. 1337)
4. i) sebab haram - dapat pahala/ buat dapat dosa.
ii) sebab makruh - dapat pahala / buat tak berdosa.
5. i) wajib - dapat pahala/ tinggal dapat dosa.
ii) sunat - dapat pahala/ tinggal tak berdosa.
6. × Siapa yang tidak mampu melakukan perbuatan yang diperintahkan
secara keseluruhan dan dia hanya mampu sebagiannya sahaja maka
dia hendaknya melaksanakan apa yang dia mampu laksanakan.
× Allah tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai
dengan kadar kemampuannya.
× [Surah al-baqarah: 286]
8. Hadis 9 - Larangan banyak bertanya
8
× Sesuatu yang didiamkan itu merupakan rahmat bagi kamu, maka janganlah
bertanyakan lagi seperti firman Allah yang bermaksud “Wahai orang yang
beriman! Janganlah kamu bertanya tentang sesuatu yang jika dijelaskan
kepada kamu, akan menyusahkan kamu.
( Surah al-Mai’dah 5:101)
9. Hadis 9 - Larangan banyak bertanya
9
Kisah Sapi Betina
10. × perkara yang tidak dijelaskan oleh syara’.
× perkara yang tidak mendatangkan faedah/ tidak dihajati.
× pertanyaan berbentuk mempersendakan/ menghina.
× masalah yang tidak berlaku.
10
11. The
Wajibnya menghindari semua apa yang
dilarang oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam dan melakukan sebaik mungkin
oleh apa yang diperintah olehnya.
11