4. Komponen-komponen Ikhlas
1. Medan ikhlas
2. Tujuan aktivitas
3. Perusak ikhlas
4. Tentara ikhlas
5. Tentara yang tidak ikhlas
6. Semboyan ikhlas
5. Medan Ikhlas
• Medan ikhlas adalah seluruh aktivitas kita
• Ada tiga aktivitas utama kita
1. Perkataan
2. Perbuatan
3. Jihad
6. • Buah pikiran yang bisa keluar dalam bentuk
– Ucapan, atau
– Tulisan
• Keduanya bisa dalam bentuk
– Ucapan/tulisan secara umum
– Dakwah dengan lisan/tulisan
– Nasihat
– Pendapat dalam musyawarah
– Berdebat
• Semuanya itu harus dilandasi oleh keikhlasan
8. • Rincian amal akan dibahas di rukun
AMAL
• Amal: dari memperbaiki individu
sampai ustadziyatul alam
• Semuanya juga harus dilandasi oleh
keikhlasan
9. • Rincian jihad akan dibahas di rukun
JIHAD
• JIHAD: dari ingkar dengan hati sampai
berperang di jalan Allah
• Semuanya juga harus dilandasi oleh
keikhlasan
11. Tujuan Aktivitas
• Keikhlasan itu tercapai kalau
perkataan, perbuatan dan jihad itu
–Hanya diorientasikan kepada Allah
–Mencari ridho Allah
–Mengharapkan pahala yang baik dari Allah
12. 6 Perusak Ikhlas
1. Keuntungan duniawi ( )
2. Prestise ( )
3. Pangkat ( )
4. Gelar ( )
5. Kemajuan ( ), dan
6. Kemunduran ( )
• Ikhlas berarti TIDAK MELIRIK kepada keenam
perusak ikhlas itu, apalagi TERGODA dan
TERSERET olehnya
13. Perkembangan Dakwah
• Ketika dakwah masih sirriyyah, keikhlasan belum banyak
perusaknya, kecuali syaitan jin
• Tapi ketika dakwah sudah berkembang, dan dalam
perkembangannya juga dunia makin terbuka kepada para
aktivisnya, makin banyak perusak-perusak ikhlas
• Dalam kondisi dakwah seperti ini, mulailah para aktivisnya
memperhatikan keuntungan dunia saat sebagai qiyadah
dakwah
• Peluang menjadi pejabat publik terbuka
– Anggota legislatif (DPR, DPRD, DPD)
– Kepala-kepala daerah
– Menteri, dll
14. Tidak Masuk Daftar Calon
• Saat pencalonan suatu posisi, baik internal
(pengurus partai) apalagi yang eksternal, mulai
ada kasak-kusuk, politicking, kampanye positif
atau kampanye negatif, meskipun semua itu
dilarang secara jelas
• Kalau tidak masuk daftar calon atau di urutan
buntut, mulailah ada yang
ngambek, mutung, protes: “Tidak fair!”, “Tidak
mencerminkan rasa keadilan!”, “Tidak ada
gunanya ikut milih dalam pemilu internal; nggak
ngaruh!”
• Masuk daftar calon berarti prestise atau terbayang
keuntungan duniawi yang bakal didapat
15. Kemunduran Dakwah
• Ini ujian yang sangat berat bagi para aktivis
• Kalau kemajuan dakwah akan menyeret kita kepada ghurur
(terpesona dengan hasil-hasil dakwah), maka kemunduran
dakwah biasanya akan muncul beberapa fenomena
– Berbantah-bantahan, saling menyalahkan
– Yang benci kepada Jama’ah makin punya pembenaran akan
KEKELIRUAN LANGKAH YANG TELAH DIAMBIL JAMAAH (mereka
lupa bahwa Perang Uhud pernah terjadi)
• Jika mundur dari Jamaah ketika Jamaah mundur, maka
berarti tidak ikhlas
16. Sukses Dipecat
• Ini kisah yang masyhur
• Ini tentang Khalid bin Walid yang menjadi Panglima
Tertinggi tentara muslimin di Perang Yarmuk (13 H)
• Tentara kaum Muslimin 30.000 – 40.000
• Tentara Romawi 240.000
– 80.000 pasukan diikat dengan rantai besi
– 80.000 pasukan berkuda
– 80.000 pasukan infantri
• Akhir peperangan:
– 120.000 tentara Romawi terbunuh
– Hanya 3.000 tentara kaum Muslimin yang syahid
• Akan tetapi, Khalid bin Walid menerima surat pemecatan
dari Khalifah yang baru: Umar bin Khattab
• Bagaimana kalau kita yang dipecat?
17. Tentara yang Ikhlas
• Jika orientasi kita benar, maka kita akan menjadi
JUNDI AQIDAH WA FIKRAH
(tentara akidah dan fikrah)
• Ia seperti ini, maka tidak akan surut dari medan dakwah
karena kematian seseorang atau keluarnya seseorang dari
Jamaah atau lainnya, meskipun seseorang tersebut adalah
salah satu QIYADAH Jamaah
• Karena yang dibela bukan orang, tapi idealisme (fikrah)
dan akidah
18. Tentara yang Tidak Ikhlas
• Jika orientasi kita tidak benar, maka kita akan
Menjadi JUNDI GHARADH WA MANFA’AH
(tentara kepentingan dan kemanfaatan)
• Padahal seharusnya tidak demikian
• Semangatnya kalau kepentingannya ada di situ
atau ada keuntungan
• Begitulah sifat munafikin (9:42)
20. Kejernihan Langkah Pertama
• Sesungguhnya berbagai keluhan itu muncul
karena kerusakan sejak permulaan. Barangsiapa
yang benar permulaannya maka benar pula
kesudahannya dan barangsiapa yang salah
permulaannya maka bisa jadi dia binasa
21. Karena Tidak Ikhlas
Kelesuan sesudah mujahadah
(bersemangat) timbul karena
adanya kerusakan pada langkah
pertama
23. Niat yang Bersih
• Seorang da’i yang tidak pandai berorasi, berkat ketulusan
niatnya, lisannya akan dapat mengeluarkan kata-kata
mutiara yang menawan hati banyak orang
• Abdul Qadir al-Kailani:
Jadilah kamu orang yang benar dalam rahasiamu niscaya
engkau menjadi orang yang fasih di tengah keramaian
24. Cita-cita Tinggi Menghindari Bencana
• Ibnul Qayyim Al-Jauziyah:
Perumpamaan hati sama dengan burung yang
terbang, semakin tinggi terbang semakin terhindar dari
bencana, semakin rendah terbang semakin terancam
bencana
• Al-Maududi: “Sungguh merupakan suatu keharusan bagi kamu untuk
memiliki api semangat yang selalu menyala, minimal seperti
menyalanya perasaan yang terdapat dalam hati seseorang di antara
kamu bila menjumpai anaknya dalam keadaan sakit”
25. Pesan Imam Syahid dalam Risalah Muktamar
Keenam: IKHLAS
• Bukan untuk kesombongan dan bermegah-
megahan, tetapi untuk disadari bahwa Allah telah
menetapkan dakwah kalian ini berpangkal dari
1. Keimanan
2. Keikhlasan
3. Pemahaman
4. Kesatuan
5. dukungan, dan
6. pengorbanan.
• Ini adalah karunia yang tidak dimiliki oleh berbagai
gerakan dakwah yang ada di lapangan.
• Sifat-sifat di atas merupakan PILAR-PILAR
DAKWAH YANG BENAR
26. Pesan Imam Syahid dalam Risalah Muktamar
Keenam: IKHLAS
• Oleh karena itu, berjuanglah dan jagalah
baik-baik sifat itu, serta teguhkanlah jiwa
kalian.
• Ketahuilah, sesungguhnya dalam hal itu
bukan kalian sendiri yang memiliki
kelebihan dan keutamaan, "Sebenarnya
Allahlah yang melimpahkan nikmat
kepadamu dengan menunjuki kamu kepada
keimanan, jika kamu adalah orang-orang
yang benar" (Al-Hujurat: 17)
Editor's Notes
Pernyataan Imam Syahid dalam risalah “Mu’tamar Khamis” bagian مَتَي تكونُ خُطُوَتُنا التنفيذية؟