SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
I SALINAN I 
MENTER! 
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 
DAN REFORMASI BIROKRASI 
REPUBLIK INDONESIA 
yth. 
1. Para Menteri Kabinet Kexja; 
2. Panglima Tentara Nasional Republik Indonesia; 
3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 
4. Jaksa Agung Republik Indonesia; 
5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 
6. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara; 
7. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Non Struktural; 
8. Para Gubemur; dan 
9. Para BupatijWalikota. 
di 
Tempat 
SURATEDARAN 
NOMOR 13 TAHUN2014 
TENTANG 
GERAKANHlDUP SEDERHANA 
Menindaklanjuti perintah Presiden pada Sidang Kabinet kedua pada 
hari Senin, tanggal 3 November Tahun 2014, bahwa dalam rangka 
mendorong kesederhanaan hidup bagi seluruh penyelenggara negara 
guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), 
agar dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 
1. Membatasi jumlah undangan resepsi penyelenggaraan acara seperti 
pernikahan, tasyakuran dan acara sejenis lainnya maksimal 400 
undangan dan membatasi jumlah peserta yang hadir tidak lebih dari 
1000 orang. 
2. Tidak memperlihatkan kemewahan danjatau sikap hidup yang 
berlebihan serta memperhatikan prinsip-prinsip kepatutan dan 
kepantasan sebagai rasa empati kepada masyarakat.
- 2 - 
3. Tidak memberikan karangan bunga kepada atasan atau sesama 
pejabat pemerintahan. 
4. Membatasi publikasi advertorial yang menggunakan biaya tinggi. 
5. Meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran instansi di 
bawahnya sampai dengan unit organisasi terkecil untuk 
melaksanakan dan mematuhi ketentuan dalam Surat Edaran ini 
secara konsisten dan sungguh-sungguh. 
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh 
tanggung jawab. 
Ditetapkan di Jakarta 
Pada tanggal 20 November 2014 
Menteri 
Pendayagunaan Aparatur Negara 
dan Reformasi Birokrasi, 
ttd 
Yuddy Chrisnandi 
Tembusan: 
1. Presiden Republik Indonesia; 
2. Wakil Presiden Republik Indonesia.
-. 
.,. -"'. M~NTERI' 
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 
DAN REFORMASI BIROKRASI 
REPUBLIK INDONESIA 
 SALINAN I 
yth. 
1. Para Menteri Kabinet Kerja; 
2. Panglima Tentara Nasional Republik Indonesia; 
3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 
4. Jaksa Agung Republik Indonesia; 
5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 
6. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara; 
7. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Non Struktural; 
8. Para Gubemur; dan 
9. Para Bupati/Walikota. 
di 
Tempat 
SURATEDARAN 
NOMOR 12 TAHUN2014 
TENTANG 
PEMASANGANGAMBARRESMI PRESIDEN DANWAKILPRESIDEN 
REPUBLIK INDONESIAPERIODE 2014-2019 
Sehubungan dengan telah diIantiknya Presiden dan Wakil Presiden 
Republik Indonesia periode 2014-2019 pada tanggal 20 Oktober 2014 serta 
melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang 
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, agar 
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 
1. Melakukan pemasangan gambar resmi Presiden dan Waki1 Presiden 
Republik Indonesia periode 2014-2019 di lingkungan Instansi masing-masing. 
2. Pemasangan gambar resmi Presiden dan WakiI Presiden Republik 
Indonesia periode 2014-2019 tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan 
Pasal 55 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, 
sebagai berikut :
"(I) Dalam hal Lambang Negara ditempatkan bersama-sama dengan 
Bendera Negara, gambar Presiden danfatau gambar Wakil Presiden, 
penggunaannya diatur dengan ketentuan: 
a. Lambang Negara ditempatkan di sebelah kiri dan lebih tinggi 
daripada Bendera Negara; dan 
b. gambar resmi Presiden danfatau gambar Wakil Presiden 
ditempatkan sejajar dan dipasang lebih rendah daripada Lambang 
Negara. 
(2) Dalam hal Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf 
a dipasang di dinding, Lambang Negara diletakkan di tengah atas 
antara gambar resmi Presiden danfatau gambar Wakil Presiden". 
3. Meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran instansi di 
bawahnya sampai dengan unit organisasi terkecil untuk melaksanakan 
dan mematuhi ketentuan dalam Surat Edaran ini secara konsisten dan 
sungguh-sungguh. 
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh 
tanggung jawab. 
Ditetapkan di Jakarta 
Pada tanggal 17 November 2014 
Menteri 
Pendayagunaan Aparatur Negara 
dan Reformasi Birokrasi, 
ttd 
Yuddy Chrisnandi 
Tembusan: 
1. Presiden Republik Indonesia; 
2. Wakil Presiden Republik Indonesia.
"p: . 
, " 
t. 
MENTER! 
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 
DAN REFORMASI BIROKRASI 
REPUBLIK INDONESIA 
. , 
" 
" .:~, 
' .. . ";" 
.~....~ 
,t'" 
, '" 
.. ;..':' 
Yth. 
1. Para Menteri Kabinet Kerja; 
2. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 
3. Jaksa Agung Republik Indonesia; 
4. Kepala Kepolisian Republik Indonesia; 
5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 
6. Para Sekretaris Jenderal Lembaga Tinggi Negara; 
7. Para Pimpinan Sekretariat Dewan/Komisi/Badan; 
8. Para Gubernur; 
9. Para Bupati/Walikota 
di 
Tempat 
SURATEDARAN 
NOMORII TAHUN2014 
TENTANG 
PEMBATASANKEGIATANPERTEMUAN/RAPATDI LUARKANTOR 
Menindaklanjuti perintah Presiden pada Sidang Kabinet kedua pada 
hari Senin, tanggal .1 November Tahun 2014 dan S).lratMaran Menteri 
PAN RB Nomor 10 Tahun 2014 ten tang Peningkatan Efektivitas dan 
Efisiensi Kerja Aparatur Negara tanggal 4 November 2014. bahwa dalarn 
rangka penghematan terhadap anggaran belanja barang dan bclanju 
pegawai khususnya yang terkait dcngan pembutasan kcgiatan 
pertemuan/rapat di luar kantor, agar dilakukan langkah-langkah sebagai 
berikut: 
1. MenyeIcnggarakan scluruh kegiatan instansi pcmerintah di 
lingkungan masing-masing alau di lingkungan instarisi pemerintah 
lainnya, kecuali rnelibatkan jumlah pcscrta kegiatan yang 
kapasitasnya tidak mungkin ditampung untuk dilaksanakan di 
lingkungan instansi masing-masing atau instansi pemerintah lainnya . 
",~, . 
".~ ."~ 
. ..~;-( 
';:' ..' 
". ,". ;'.; .,
, 
I 
! 
(:.", 
~.~.J" :.::~ ,r,.. ...•. 
- 2 - 
2. Menghentikan rcneana kegiatan konsinycring/ Focus Group Discussion 
(FOD), dan rapat-rapat teknis lainnya di luar kantor, scperti.: di 
,potcl/villa/eottage/resort, selama tersedia fasilitas ruang pertcrnuan' 
cli Iinglrungan instansi pemerintah masing-masing atau instansi 
pemcrintah di wilayahnya yang memadai. 
3. Penyelenggaraan seluruh kegiatan instansi pe,mcrintah dengan 
menggunakan fasilitas di luar kantor, agar berakhir pada tanggaJ 30 
November 2014. 
4. Melakukan evaJuasi terhadap pelaksanaan pembatasan kegiatan 
pertemuan/rapat di luar kantor di lingkungan lnstansi masing-masing 
secara berkaJa setiap 6 bulan dan melaporkan kcpada Kementerian 
PANRB. 
5. Meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran instansi di 
bawahnya sampai dengan unit organisasi terkeeil untuk 
melaksanakan dan mematuhi ketentuan dalam 'Surat Edaran ini 
seeara konsisten dan sungguh-sungguh. 
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh 
tanggung jawab. 
Ditetapkan di Jakarta 
Pada tanggal 17 November 2014 
Menteri 
Pendayagunaan Aparatur Negara 
dan Reformasi Birokrasi, 
ttd 
Yuddy Chrisnandi 
Tembusan: 
1. Presiden Republik Indonesia; 
2. Waki1Pre;;iden Republik Indonesia . 
;"., 
:,'.. ", 
l 
,,-;..,"j~.~, ~
.... 
...• 
MENTER! 
PENDAYAGUNMN APARATUR NEGARA 
DAN REFORMASJ BJROKRASI 
REPUBLIK INDONESIA 
yth, 
1. Para Menteri Kabinet Kerja; 
2. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 
3. Jalcsa Agung RepubIik Indonesia; 
4. KepaIa Kepollsian Republik'Indonesia; 
5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 
6. Para Sekretarls Jenderal Lembaga Tinggi Negara; 
7. Para Pimpinan Sekretariat Dewan/Komisi/Badan; 
8. Para Gubcmur; 
9. Para Bupati/Walikota 
eli 
Tempat 
~::''- 
SURAT EDARAN 
NOMOR 10 TAHUN 2014 
" TENTANG 
PENlNOKATAN EFEICfIVlTAS DAN EFISIENSI KERJA 
APARATURNEGARA 
Menindaklanjuti perintah Presiden pad a Sidang Kabinet kedua pada 
hari Senin, tanggaJ 3 November Tahun 2014, bahwa daIam rangka 
meIalcsananakan Gerakan Penghematan NasionaI dan untuk mcndorong 
peningkatan efektivitas dan elisiensi kerja aparatur negara, agar 
dilakukan langkah-Iangkah sebagai berikut: 
1. Melaksanakan secara konsisten ketentuan mengenai peningkatan 
efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan sarana prasarana 
kerja di lingkungan instansi pcmerintah yang meliputi: . 
a. Instruksi Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 tentang Penghematan 
Energi; 
., 
),- 
-:' . ." 
.' ..~., . 
/ 
~. _.. , .. ._-------_ ... ---~., . 
, .:~t., " .:' 
"
, ,/ . 
". ,. 
,. ,, " 
. ;.,' 
.' 
.. 
b. Surat Edaran MENPAN RB Nomar 7 Tahu.l.l 20 I2 Tentang 
Peningkatan Pengawasan Dalam Rangka Penghematan Penggunaan 
Belanja Sarang dan Selanja Pegawai di Lingkungan AparatuT 
Negara; dan 
, n e, Surat Edaran MENPAN RS Nomor 18 Tahun 2012 tentang 
, Peningkatan Efisiensi. Penghematan, dan Keseder~anaan Hidup. 
2, Melaksanakan penghematan terhadap penggunaan sarana dan 
prasarana kerja di Iingkungan Instasi masing-masi,ng melalui: 
a, Penghematan penggunaan Iistrik dan tata ruang. antara lain 
dengan eara: 
1) menggunakan lampu dan peralatan Iistrik hemat energi; 
2) mematikan/mengurangi penggunaan lanlpu dan peralatan 
Iistrik dalam ruangan yang tidak digunakan; 
3) menata ruangan tempat keIja agar tidak menghalangi eahaya 
masuk. 
b. Penghematan penggunaan pendingin ruangan dengan mengatur 
suhu pendingin ruangan pada suhu paling rendah 24 derajat 
eelcius. • 
e. Penghematan penggunaan telepon sesuai dengan kebutuhan. 
d. Penghematan penggunaan air sesuai dengan kebutuhan. 
e. Penghematan penggunaan ATK dan sediaan sesuai dengan 
kebutuhan. 
f. Pengaturan penpgunaan kendaraan dinas hanya untllk 
kepentingan kedinasan . 
3. Melakukan penghematan terhadap anggaran belanja barang dan 
belanja pegawai. dengan eara: 
a. membatasi peJjalanan dinas; . 
b. membatasi kegiatan rapat di luar kantor dengan memaksimalkan 
penggunaan ruang rapat kantor; 
c. membatasi pengadaan barangfjasa baru sesuai dengan kebuluhan; 
d. mendayagunakan fasilitas kantor alau memanfaatkan fasilitas 
kantor Instansi lain. 
...•.. 
:t.", 
.~'~..j; . 
4, Melakukan langkah-Iangkah penghematan lainnya sesuai dengan 
situasi dan kondisi masing~masing Instansi. 
5, Untuk. mendorong peningkatan produksi dalam negeri dan 
kedaulatan pangan, agar menyajikan menu makanan tradisional yang 
sehat dan/atau buah-buaban produksi dalam negeri pada setiap 
penyelenggaraan perteinuanl rapat. 
,------------.,-----------_._---_.----_ .._._-_.__ ._.- _..-- 
".:', 
. 
• 
f _. 
'?i ~,.' ,.
" .•, .', 
..,. 
'.:~ 
}. 
,.' 
-. 
6. Melakukan evaluasi terhadap pcJaksanaan penghematan di 
lingkungan Instansinya masing-masing sceara berkala setiap 6 bulan 
• sekali dan melaporkan kepada Kementerian PAN RB. 
'" 7~ Meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran instansi di 
• bawahnya sampai dengan unit organisasi terkecil untuk 
melaksanakan dan mematuhi kctentuan dalam Surat Edaran ini 
secara konsisten dan sungguh-sungguh. 
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilnksanakan dengan penuh 
tanggungjawab. ' 
Ditetapkan di Jakarta 
Pada tanggaJ 4 November 2014 
Menteri 
Pendayagunaan Aparatur 
dan Refonnasi Birokrasi, 
Tembusa.n: 
1. Presiden Republi.ll: Indonesia; 
2. WalcHPresiden Republik Indonesia. 
.... -.';i' • . .. ':.. , . 
.._._------. __.__.._-_._ ... _.~..- .. -"---,-,

More Related Content

What's hot

PP Nomor 2 Tahun 2021
PP Nomor 2 Tahun 2021PP Nomor 2 Tahun 2021
PP Nomor 2 Tahun 2021CIkumparan
 
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maretPaparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maretmaspayjoe
 
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Rizki Malinda
 
Perka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipanPerka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipanPra Bowo
 
Pemendagri nomor 77 tahun 2007 tentang pemberian cuti alasan penting keluar n...
Pemendagri nomor 77 tahun 2007 tentang pemberian cuti alasan penting keluar n...Pemendagri nomor 77 tahun 2007 tentang pemberian cuti alasan penting keluar n...
Pemendagri nomor 77 tahun 2007 tentang pemberian cuti alasan penting keluar n...bangsad
 
1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokoler1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokolerDOEL ROKHIM
 
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011Hanumarta Seto
 
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran AsingPP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran AsingEnjang Muhaemin
 

What's hot (17)

PP Nomor 2 Tahun 2021
PP Nomor 2 Tahun 2021PP Nomor 2 Tahun 2021
PP Nomor 2 Tahun 2021
 
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maretPaparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maret
 
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
 
Uu 06 2000
Uu 06 2000Uu 06 2000
Uu 06 2000
 
Uu 12 1956
Uu 12 1956Uu 12 1956
Uu 12 1956
 
Uu 12 1969
Uu 12 1969Uu 12 1969
Uu 12 1969
 
Perka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipanPerka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipan
 
Uu 11 2000
Uu 11 2000Uu 11 2000
Uu 11 2000
 
Itoh
Itoh Itoh
Itoh
 
Carsum
Carsum Carsum
Carsum
 
Uu 09 2002
Uu 09 2002Uu 09 2002
Uu 09 2002
 
Pemendagri nomor 77 tahun 2007 tentang pemberian cuti alasan penting keluar n...
Pemendagri nomor 77 tahun 2007 tentang pemberian cuti alasan penting keluar n...Pemendagri nomor 77 tahun 2007 tentang pemberian cuti alasan penting keluar n...
Pemendagri nomor 77 tahun 2007 tentang pemberian cuti alasan penting keluar n...
 
TATA NASKAH DINAS 2014
TATA NASKAH DINAS 2014TATA NASKAH DINAS 2014
TATA NASKAH DINAS 2014
 
1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokoler1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokoler
 
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
Skb 3 menteri-cuti-bersama-2011
 
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran AsingPP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
PP No 49 th_2005_Pedoman Peliputan Lembaga Penyiaran Asing
 
Pp 13 2002
Pp 13 2002Pp 13 2002
Pp 13 2002
 

Similar to Surat edaran men pan rb tahun 2014

Semenpanrb2014 13rev
Semenpanrb2014 13revSemenpanrb2014 13rev
Semenpanrb2014 13revAhmad Toriq
 
Semenpanrb2014 13rev tentang Gerakan Hidup Sederhana
Semenpanrb2014 13rev tentang Gerakan Hidup SederhanaSemenpanrb2014 13rev tentang Gerakan Hidup Sederhana
Semenpanrb2014 13rev tentang Gerakan Hidup SederhanaKang Heri Setiawan
 
20120511 semenpan2012 005
20120511 semenpan2012 00520120511 semenpan2012 005
20120511 semenpan2012 005Arif Budiman
 
Kepmen Panitia HUT ke-76 RI
Kepmen Panitia HUT ke-76 RIKepmen Panitia HUT ke-76 RI
Kepmen Panitia HUT ke-76 RICIkumparan
 
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinasPerka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinasTadha Doank
 
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dnPmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dnchooliq
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasrazitakhalyla
 
Bahan ajar adpim 11122018
Bahan ajar adpim 11122018Bahan ajar adpim 11122018
Bahan ajar adpim 11122018PipitSuwandari
 
2018 inpres nomor 4 tahun 2018
2018 inpres nomor 4 tahun 20182018 inpres nomor 4 tahun 2018
2018 inpres nomor 4 tahun 2018tije67
 
Analisis perbuatan pemerintah
Analisis perbuatan pemerintahAnalisis perbuatan pemerintah
Analisis perbuatan pemerintahLisa SYP
 
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...Dudi Aprillianto
 
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218PipitSuwandari
 
Tata cara protokoler
Tata cara protokolerTata cara protokoler
Tata cara protokolerInstansi
 
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Rizki Malinda
 
Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan Uswatun Nisa
 
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021CIkumparan
 

Similar to Surat edaran men pan rb tahun 2014 (20)

Semenpanrb2014 13rev
Semenpanrb2014 13revSemenpanrb2014 13rev
Semenpanrb2014 13rev
 
Semenpanrb2014 13rev tentang Gerakan Hidup Sederhana
Semenpanrb2014 13rev tentang Gerakan Hidup SederhanaSemenpanrb2014 13rev tentang Gerakan Hidup Sederhana
Semenpanrb2014 13rev tentang Gerakan Hidup Sederhana
 
20120511 semenpan2012 005
20120511 semenpan2012 00520120511 semenpan2012 005
20120511 semenpan2012 005
 
Kepmen Panitia HUT ke-76 RI
Kepmen Panitia HUT ke-76 RIKepmen Panitia HUT ke-76 RI
Kepmen Panitia HUT ke-76 RI
 
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinasPerka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
Perka anri no 02 tahun 2014 tentang pedoman tata naskah dinas
 
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dnPmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
 
Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
 
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Pedoman Tek...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019  Tentang  Pedoman Tek...Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019  Tentang  Pedoman Tek...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Pedoman Tek...
 
Bahan ajar adpim 11122018
Bahan ajar adpim 11122018Bahan ajar adpim 11122018
Bahan ajar adpim 11122018
 
2018 inpres nomor 4 tahun 2018
2018 inpres nomor 4 tahun 20182018 inpres nomor 4 tahun 2018
2018 inpres nomor 4 tahun 2018
 
Analisis perbuatan pemerintah
Analisis perbuatan pemerintahAnalisis perbuatan pemerintah
Analisis perbuatan pemerintah
 
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
Peraturan pemerintah republik indonesia no. 43 tahun 1958 tentang pengguanaan...
 
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
Pengelolaan persuratan dan kearsipan biro adpim 111218
 
Tata cara protokoler
Tata cara protokolerTata cara protokoler
Tata cara protokoler
 
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
 
Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan
 
Inpres10tahun2005
Inpres10tahun2005Inpres10tahun2005
Inpres10tahun2005
 
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
Salinan perpres nomor 114 tahun 2021
 
Otk bpnb
Otk bpnbOtk bpnb
Otk bpnb
 

More from cahpelok

S 07357 pb3_2014 setuju buka rek hibah
S 07357 pb3_2014 setuju buka rek hibahS 07357 pb3_2014 setuju buka rek hibah
S 07357 pb3_2014 setuju buka rek hibahcahpelok
 
Pm keu 2014_41
Pm keu 2014_41Pm keu 2014_41
Pm keu 2014_41cahpelok
 
Pmk1942014 3
Pmk1942014 3Pmk1942014 3
Pmk1942014 3cahpelok
 
Kep 256 pb_2014
Kep 256 pb_2014Kep 256 pb_2014
Kep 256 pb_2014cahpelok
 
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014cahpelok
 
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir taPembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir tacahpelok
 
Persiapan irjen
Persiapan irjenPersiapan irjen
Persiapan irjencahpelok
 
Jurnal who
Jurnal whoJurnal who
Jurnal whocahpelok
 
Kaos pneumonia
Kaos pneumoniaKaos pneumonia
Kaos pneumoniacahpelok
 
Kaos pneumonia
Kaos pneumoniaKaos pneumonia
Kaos pneumoniacahpelok
 

More from cahpelok (10)

S 07357 pb3_2014 setuju buka rek hibah
S 07357 pb3_2014 setuju buka rek hibahS 07357 pb3_2014 setuju buka rek hibah
S 07357 pb3_2014 setuju buka rek hibah
 
Pm keu 2014_41
Pm keu 2014_41Pm keu 2014_41
Pm keu 2014_41
 
Pmk1942014 3
Pmk1942014 3Pmk1942014 3
Pmk1942014 3
 
Kep 256 pb_2014
Kep 256 pb_2014Kep 256 pb_2014
Kep 256 pb_2014
 
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
Pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara akhir ta 2014
 
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir taPembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
Pembayaran dan penyelesaian sisa pekerjaan pada akhir ta
 
Persiapan irjen
Persiapan irjenPersiapan irjen
Persiapan irjen
 
Jurnal who
Jurnal whoJurnal who
Jurnal who
 
Kaos pneumonia
Kaos pneumoniaKaos pneumonia
Kaos pneumonia
 
Kaos pneumonia
Kaos pneumoniaKaos pneumonia
Kaos pneumonia
 

Surat edaran men pan rb tahun 2014

  • 1. I SALINAN I MENTER! PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA yth. 1. Para Menteri Kabinet Kexja; 2. Panglima Tentara Nasional Republik Indonesia; 3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 4. Jaksa Agung Republik Indonesia; 5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 6. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara; 7. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Non Struktural; 8. Para Gubemur; dan 9. Para BupatijWalikota. di Tempat SURATEDARAN NOMOR 13 TAHUN2014 TENTANG GERAKANHlDUP SEDERHANA Menindaklanjuti perintah Presiden pada Sidang Kabinet kedua pada hari Senin, tanggal 3 November Tahun 2014, bahwa dalam rangka mendorong kesederhanaan hidup bagi seluruh penyelenggara negara guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), agar dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membatasi jumlah undangan resepsi penyelenggaraan acara seperti pernikahan, tasyakuran dan acara sejenis lainnya maksimal 400 undangan dan membatasi jumlah peserta yang hadir tidak lebih dari 1000 orang. 2. Tidak memperlihatkan kemewahan danjatau sikap hidup yang berlebihan serta memperhatikan prinsip-prinsip kepatutan dan kepantasan sebagai rasa empati kepada masyarakat.
  • 2. - 2 - 3. Tidak memberikan karangan bunga kepada atasan atau sesama pejabat pemerintahan. 4. Membatasi publikasi advertorial yang menggunakan biaya tinggi. 5. Meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran instansi di bawahnya sampai dengan unit organisasi terkecil untuk melaksanakan dan mematuhi ketentuan dalam Surat Edaran ini secara konsisten dan sungguh-sungguh. Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 20 November 2014 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, ttd Yuddy Chrisnandi Tembusan: 1. Presiden Republik Indonesia; 2. Wakil Presiden Republik Indonesia.
  • 3. -. .,. -"'. M~NTERI' PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN I yth. 1. Para Menteri Kabinet Kerja; 2. Panglima Tentara Nasional Republik Indonesia; 3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 4. Jaksa Agung Republik Indonesia; 5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 6. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara; 7. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Non Struktural; 8. Para Gubemur; dan 9. Para Bupati/Walikota. di Tempat SURATEDARAN NOMOR 12 TAHUN2014 TENTANG PEMASANGANGAMBARRESMI PRESIDEN DANWAKILPRESIDEN REPUBLIK INDONESIAPERIODE 2014-2019 Sehubungan dengan telah diIantiknya Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 pada tanggal 20 Oktober 2014 serta melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, agar dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan pemasangan gambar resmi Presiden dan Waki1 Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 di lingkungan Instansi masing-masing. 2. Pemasangan gambar resmi Presiden dan WakiI Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 55 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, sebagai berikut :
  • 4. "(I) Dalam hal Lambang Negara ditempatkan bersama-sama dengan Bendera Negara, gambar Presiden danfatau gambar Wakil Presiden, penggunaannya diatur dengan ketentuan: a. Lambang Negara ditempatkan di sebelah kiri dan lebih tinggi daripada Bendera Negara; dan b. gambar resmi Presiden danfatau gambar Wakil Presiden ditempatkan sejajar dan dipasang lebih rendah daripada Lambang Negara. (2) Dalam hal Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dipasang di dinding, Lambang Negara diletakkan di tengah atas antara gambar resmi Presiden danfatau gambar Wakil Presiden". 3. Meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran instansi di bawahnya sampai dengan unit organisasi terkecil untuk melaksanakan dan mematuhi ketentuan dalam Surat Edaran ini secara konsisten dan sungguh-sungguh. Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 November 2014 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, ttd Yuddy Chrisnandi Tembusan: 1. Presiden Republik Indonesia; 2. Wakil Presiden Republik Indonesia.
  • 5. "p: . , " t. MENTER! PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA . , " " .:~, ' .. . ";" .~....~ ,t'" , '" .. ;..':' Yth. 1. Para Menteri Kabinet Kerja; 2. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 3. Jaksa Agung Republik Indonesia; 4. Kepala Kepolisian Republik Indonesia; 5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 6. Para Sekretaris Jenderal Lembaga Tinggi Negara; 7. Para Pimpinan Sekretariat Dewan/Komisi/Badan; 8. Para Gubernur; 9. Para Bupati/Walikota di Tempat SURATEDARAN NOMORII TAHUN2014 TENTANG PEMBATASANKEGIATANPERTEMUAN/RAPATDI LUARKANTOR Menindaklanjuti perintah Presiden pada Sidang Kabinet kedua pada hari Senin, tanggal .1 November Tahun 2014 dan S).lratMaran Menteri PAN RB Nomor 10 Tahun 2014 ten tang Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara tanggal 4 November 2014. bahwa dalarn rangka penghematan terhadap anggaran belanja barang dan bclanju pegawai khususnya yang terkait dcngan pembutasan kcgiatan pertemuan/rapat di luar kantor, agar dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. MenyeIcnggarakan scluruh kegiatan instansi pcmerintah di lingkungan masing-masing alau di lingkungan instarisi pemerintah lainnya, kecuali rnelibatkan jumlah pcscrta kegiatan yang kapasitasnya tidak mungkin ditampung untuk dilaksanakan di lingkungan instansi masing-masing atau instansi pemerintah lainnya . ",~, . ".~ ."~ . ..~;-( ';:' ..' ". ,". ;'.; .,
  • 6. , I ! (:.", ~.~.J" :.::~ ,r,.. ...•. - 2 - 2. Menghentikan rcneana kegiatan konsinycring/ Focus Group Discussion (FOD), dan rapat-rapat teknis lainnya di luar kantor, scperti.: di ,potcl/villa/eottage/resort, selama tersedia fasilitas ruang pertcrnuan' cli Iinglrungan instansi pemerintah masing-masing atau instansi pemcrintah di wilayahnya yang memadai. 3. Penyelenggaraan seluruh kegiatan instansi pe,mcrintah dengan menggunakan fasilitas di luar kantor, agar berakhir pada tanggaJ 30 November 2014. 4. Melakukan evaJuasi terhadap pelaksanaan pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar kantor di lingkungan lnstansi masing-masing secara berkaJa setiap 6 bulan dan melaporkan kcpada Kementerian PANRB. 5. Meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran instansi di bawahnya sampai dengan unit organisasi terkeeil untuk melaksanakan dan mematuhi ketentuan dalam 'Surat Edaran ini seeara konsisten dan sungguh-sungguh. Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 November 2014 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, ttd Yuddy Chrisnandi Tembusan: 1. Presiden Republik Indonesia; 2. Waki1Pre;;iden Republik Indonesia . ;"., :,'.. ", l ,,-;..,"j~.~, ~
  • 7. .... ...• MENTER! PENDAYAGUNMN APARATUR NEGARA DAN REFORMASJ BJROKRASI REPUBLIK INDONESIA yth, 1. Para Menteri Kabinet Kerja; 2. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 3. Jalcsa Agung RepubIik Indonesia; 4. KepaIa Kepollsian Republik'Indonesia; 5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 6. Para Sekretarls Jenderal Lembaga Tinggi Negara; 7. Para Pimpinan Sekretariat Dewan/Komisi/Badan; 8. Para Gubcmur; 9. Para Bupati/Walikota eli Tempat ~::''- SURAT EDARAN NOMOR 10 TAHUN 2014 " TENTANG PENlNOKATAN EFEICfIVlTAS DAN EFISIENSI KERJA APARATURNEGARA Menindaklanjuti perintah Presiden pad a Sidang Kabinet kedua pada hari Senin, tanggaJ 3 November Tahun 2014, bahwa daIam rangka meIalcsananakan Gerakan Penghematan NasionaI dan untuk mcndorong peningkatan efektivitas dan elisiensi kerja aparatur negara, agar dilakukan langkah-Iangkah sebagai berikut: 1. Melaksanakan secara konsisten ketentuan mengenai peningkatan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan sarana prasarana kerja di lingkungan instansi pcmerintah yang meliputi: . a. Instruksi Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 tentang Penghematan Energi; ., ),- -:' . ." .' ..~., . / ~. _.. , .. ._-------_ ... ---~., . , .:~t., " .:' "
  • 8. , ,/ . ". ,. ,. ,, " . ;.,' .' .. b. Surat Edaran MENPAN RB Nomar 7 Tahu.l.l 20 I2 Tentang Peningkatan Pengawasan Dalam Rangka Penghematan Penggunaan Belanja Sarang dan Selanja Pegawai di Lingkungan AparatuT Negara; dan , n e, Surat Edaran MENPAN RS Nomor 18 Tahun 2012 tentang , Peningkatan Efisiensi. Penghematan, dan Keseder~anaan Hidup. 2, Melaksanakan penghematan terhadap penggunaan sarana dan prasarana kerja di Iingkungan Instasi masing-masi,ng melalui: a, Penghematan penggunaan Iistrik dan tata ruang. antara lain dengan eara: 1) menggunakan lampu dan peralatan Iistrik hemat energi; 2) mematikan/mengurangi penggunaan lanlpu dan peralatan Iistrik dalam ruangan yang tidak digunakan; 3) menata ruangan tempat keIja agar tidak menghalangi eahaya masuk. b. Penghematan penggunaan pendingin ruangan dengan mengatur suhu pendingin ruangan pada suhu paling rendah 24 derajat eelcius. • e. Penghematan penggunaan telepon sesuai dengan kebutuhan. d. Penghematan penggunaan air sesuai dengan kebutuhan. e. Penghematan penggunaan ATK dan sediaan sesuai dengan kebutuhan. f. Pengaturan penpgunaan kendaraan dinas hanya untllk kepentingan kedinasan . 3. Melakukan penghematan terhadap anggaran belanja barang dan belanja pegawai. dengan eara: a. membatasi peJjalanan dinas; . b. membatasi kegiatan rapat di luar kantor dengan memaksimalkan penggunaan ruang rapat kantor; c. membatasi pengadaan barangfjasa baru sesuai dengan kebuluhan; d. mendayagunakan fasilitas kantor alau memanfaatkan fasilitas kantor Instansi lain. ...•.. :t.", .~'~..j; . 4, Melakukan langkah-Iangkah penghematan lainnya sesuai dengan situasi dan kondisi masing~masing Instansi. 5, Untuk. mendorong peningkatan produksi dalam negeri dan kedaulatan pangan, agar menyajikan menu makanan tradisional yang sehat dan/atau buah-buaban produksi dalam negeri pada setiap penyelenggaraan perteinuanl rapat. ,------------.,-----------_._---_.----_ .._._-_.__ ._.- _..-- ".:', . • f _. '?i ~,.' ,.
  • 9. " .•, .', ..,. '.:~ }. ,.' -. 6. Melakukan evaluasi terhadap pcJaksanaan penghematan di lingkungan Instansinya masing-masing sceara berkala setiap 6 bulan • sekali dan melaporkan kepada Kementerian PAN RB. '" 7~ Meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran instansi di • bawahnya sampai dengan unit organisasi terkecil untuk melaksanakan dan mematuhi kctentuan dalam Surat Edaran ini secara konsisten dan sungguh-sungguh. Demikian untuk menjadi perhatian dan dilnksanakan dengan penuh tanggungjawab. ' Ditetapkan di Jakarta Pada tanggaJ 4 November 2014 Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Refonnasi Birokrasi, Tembusa.n: 1. Presiden Republi.ll: Indonesia; 2. WalcHPresiden Republik Indonesia. .... -.';i' • . .. ':.. , . .._._------. __.__.._-_._ ... _.~..- .. -"---,-,