SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1




               Undang - U n d a n g N o . 1 2 T a h u n 1 9 5 6
                                Tentang
PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN DAERAH
                PROPINSI SUMATERA TENGAH
               Nomor:12 TAHUN 1956 (12/1956)
              Tanggal:19 MARET 1956 (JAKARTA)

                       Presiden Republik Indonesia,

Menimbang:
bahwa berhubung dengan perkembangan ketata-negaraan dan untuk melancarkan
Pemerintahan Daerah-daerah Otonom dalam lingkungan Propinsi Sumatera Tengah,
perlu segera dibentuk Daerah-daerah Kabupaten yang berhak mengatur dan
mengurus rumah-tangganya sendiri, berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia No. 22 tahun 1948 tentang Pemerintahan Daerah;

Mengingat:
a. Pasal-pasal 89, 131 dan 142 Undang-undang Dasar Sementara Republik
   Indonesia;
b. Undang-undang No. 22 tahun 1948 Republik Indonesia;

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat:

Memutuskan:
Menetapkan:
Undang-undang tentang pembentukan Daerah            Otonom    Kabupaten   dalam
lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

                                     BAB I.
                             PERATURAN UMUM.
                                    Pasal 1.
Daerah-daerah seperti tersebut di bawah ini No. 1 sampai dengan 14 masing-
masing dibentuk menjadi daerah Kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus
rumah-tangganya sendiri, dengan nama dan watas-watas seperti berikut :
1. Agam, dengan nama Kabupaten Agam, dengan watas-watas sebagai dimaksud
   dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9
   Nopember 1949 No. 10/G.M./S.T.G./49, setelah dikeluarkan sebagian dari
   Daerah itu untuk memperluas daerah Kota Bukittinggi, yang dimaksud dalam
   surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 17 Desember 1949
   No. 167/G.M./S.T.G./49 jo. ketetapan Gubernur Sumatera tanggal 9 Juni 1947
   No. 391;
2. Padang/Pariaman, dengan nama Kabupaten Padang/Pariaman, dengan watas-
   watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer
   Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No. 10/G.M./S.T.G./49, dikurangi
   dengan daerah Kampung-kampung Ulak Karang, Gunung Pangilun, Marapalam,
   Teluk Bajur, Seberang Padang dan Air Manis dari Kawedanaan Padang Kota
   yang telah dimasukkan ke dalam daerah Kota Padang, sebagai dimaksud dalam
2




    surat ketetapan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah tanggal 15
    Agustus 1950 No. 65/G.P./50.
3. Solok, dengan nama Kabupaten Solok, dengan watas-watas sebagai dimaksud
    dalam pasal 1 dari surat ketetapan, Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9
    Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49;
4. Pasaman, dengan nama Kabupaten Pasaman, dengan watas-watas sebagai
    dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer.Sumatera Tengah
    tanggal 9 Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49;
5. Sawah Lunto/Sijunjung, dengan nama Kabupaten Sawah Lunto/Sijunjung, dengan
    watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal I dari surat ketetapan Gubernur
    Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1940 No. 10/G.M./S.T.G./49
6. Lima Puluh Kota, dengan nama Kabupaten Lima Puluh Kota, dengan watas-watas
    sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera
    Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49;
7. Pesisir Selatan/Kerinci, dengan nama Kabupaten Pesisir Selatan/Kerinci, dengan
    watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur
    Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No. 10/G.M./S.T.G./49;
8. Tanah Datar, dengan nama Kabupaten Tanah Datar, dengan watas-watas sebagai
    dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah
    tanggal 9 Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49;
9. Kampar, dengan nama Kabupaten Kampar, dengan watas-watas sebagai
    dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah
    tanggal 9 Nopember 1949 No. 10/G.M./S.T.G./49, dan ditambah dengan
    Kawedanaan Palalawan dari Kabupaten Bengkalis;
10. Inderagiri, dengan nama Kabupaten Inderagiri, dengan watas-watas sebagai
    dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah
    tanggal 9 Nopember 1949 No 10/G.M./S.T.G./49;
11. Bengkalis, dengan nama Kabupaten Bengkalis, dengan watas-watas sebagai
    dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah
    tanggal 9 Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49, tidak termasuk Kawedanaan
    Palalawan;
12. Kepulauan Riau, dengan nama Kabupaten Kepulauan Riau, dengan watas-watas
    sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Delegasi Republik
    Indonesia Propinsi Sumatera Tengah tanggal 8 Mei 1950 No. 9/dper/ket/50;
13. Merangin, dengan nama Kabupaten Merangin, dengan watas, yaitu sebagian
    dari bekas Keresidenan Jambi, terdiri dari kewedanaan-kewedanaan Muara
    Tebo, Muara Bungo, Bangko dan Sarolangun sebagai dimaksud dalam pasal 1
    dari surat ketetapan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah tanggal
    5 Januari 1951 No. 2 dan
14. Batang Hari, dengan nama Kabupaten Batang Hari, dengan watas-watas, yaitu
    bagian lainnya dari bekas Keresidenan Jambi, yang tidak termasuk dalam
    wilayah tersebut angka 13 di atas.

                                    Pasal 2.
1. Pemerintah Daerah:
      1. Kabupaten Agam berkedudukan di Bukittinggi,
      2. Kabupaten Padang/Pariaman berkedudukan di Pariaman,
3




       3. Kabupaten Solok berkedudukan di Solok,
       4. Kabupaten Pasaman berkedudukan di Lubuk Sikaping,
       5. Kabupaten Sawah Lunto/Sijunjung berkedudukan di Sijunjung,
       6. Kabupaten Lima Puluh Kota berkedudukan di Payakumbuh,
       7. Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci berkedudukan di Sungai Penuh,
       8. Kabupaten Tanah Datar berkedudukan di Batu Sangkar,
       9. Kabupaten Kampar berkedudukan di Bangkinang,
       10. Kabupaten Inderagiri berkedudukan di Rengat
       11. Kabupaten Bengkalis berkedudukan di Bengkalis,
       12. Kabupaten Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjung Pinang,
       13. Kabupaten Merangin berkedudukan di Muara Bungo dan
       14. Kabupaten Batang Hari berkedudukan di Jambi.
2. Jika perkembangan keadaan di Daerah menghendakinya, maka tempat
   kedudukan Pemerintah daerah Kabupaten, atas usul Dewan Perwakilan Rakyat
   Daerah Kabupaten yang bersangkutan, setelah mendengar pertimbangan
   Dewan Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Tengah dengan keputusan Menteri
   Dalam Negeri dapat dipindahkan ke satu tempat lain dalam lingkungan Daerah
   yang bersangkutan.
3. Dalam keadaan luar biasa tempat kedudukan Pemerintah Daerah seperti
   tersebut dalam ayat 1 di atas, untuk sementara waktu dapat dipindahkan ke lain
   tempat oleh Gubernur Propinsi Sumatera Tengah.

                                      Pasal 3.
1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah:
   1. Kabupaten Agam terdiri dari 23 orang,
   2. Kabupaten Padang/Pariaman terdiri dari 28 orang,
   3. Kabupaten Solok terdiri dari 20 orang,
   4. Kabupaten Pasaman terdiri dari 20 orang,
   5. Kabupaten Sawah Lunto/Sijunjung terdiri dari 20 orang,
   6. Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari 20 orang,
   7. Kabupaten Pesisir Selatan/Merinci terdiri dari 20 orang,
   8. Kabupaten Tanah Datar terdiri dari 20 orang,
   9. Kabupaten Kampar terdiri dari 20 orang,
   10. Kabupaten Inderagiri terdiri dari 20 orang,
   11. Kabupaten Bengkalis terdiri dari 20 orang,
   12. Kabupaten Kepulauan Riau terdiri dari 20 orang,
   13. Kabupaten Merangin terdiri dari 20 orang,
   14. Kabupaten Batang Hari terdiri dari 20 orang,
2. Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tersebut dalam ayat 1, yang
   untuk pertama kali dipilih menurut undang-undang pemilihan, meletakkan
   keanggotaannya serentak pada suatu ketika yang akan ditetapkan oleh
   penguasa yang ditentukan dalam peraturan-perundangan yang bersangkutan.
3. Jumlah anggota Dewan Pemerintah Daerah Kabupaten termaksud dalam pasal 1,
   adalah sekurang-kurangnya 3 dan sebanyak-banyaknya 5 orang, dengan
   ketentuan bahwa dalam jumlah tersebut tidak termasuk Anggota-Ketua Kepala
   Daerah.
4




                                      BAB II.
  Tentang Urusan Rumah - Tangga Dan Kewajiban Daerah Kabupaten.
                                     Pasal 4.
Pemerintah daerah Kabupaten menyelenggarakan segala sesuatu yang dipandang
perlu untuk melancarkan jalannya Pemerintahan Daerahnya, antara lain:
a. menyusun dan menyelenggarakan sekretariat daerah Kabupaten serta bagian-
   bagian (dinas-dinas dan urusan-urusan);
b. b.menyelenggarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan
   kepegawaian, perbendaharaan, pemeliharaan harta dan milik serta lain-lain hal
   yang dipandang masih perlu.

                                        Pasal 5.
1. Kabupaten-kabupaten otonom sebagai dimaksud dalam pasal 1 undang-undang
   ini mengatur dan mengurus urusan-urusan:
           1. pekerjaan umum,
           2. kesehatan,
           3. kehewanan,
           4. pertanian,
           5. perikanan darat,
           6. sosial, dan 7. perindustrian kecil,
   1 sampai dengan 7 yang oleh Propinsi Sumatera Tengah diserahkan kepadanya
   baik sebagian maupun seluruhnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
   Peraturan-peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan penyerahan sebagian
   urusan yang bersangkutan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom.
2. Bilamana timbul kesulitan tentang pelaksanaan otonomi seperti dimaksud dalam
   ayat 1 di atas Pemerintah Pusat mengambil tindakan-tindakan seperlunya.

                                   Pasal 6.
Penyerahan urusan-urusan yang termasuk dalam rumah-tangga dan kewajiban
daerah kabupaten, yang berkenaan dengan:
a. [1] urusan agraria, [2] urusan perburuhan, [3] urusan penerangan, [4] urusan
   pendidikan, pengajaran dan kebudayaan, [5] lain-lain urusan yang belum
   disebut dalam pasal 5,
b. bagian-bagian lain dari urusan yang sudah sebagian diserahkan berdasarkan
   ketentuan dalam pasal 5 di atas, yang mengingat pertumbuhan dan
   kesanggupan Kabupaten dapat diserahkan pula sebagai hal-hal yang termasuk
   urusan rumah-tangga dan kewajiban Kabupaten, a dan b diatur dengan
   Peraturan Pemerintah.

                                   Pasal 7.
1. Semua peraturan mengenai hal-hal yang mengingat sifatnya dapat dipandang
   sebagai urusan rumah-tangga daerah Kabupaten, termasuk pula quot;keuren en
   reglementen van politiequot; sebagaimana dimaksud dalam Staatsblad 1938 No. 618
   jo. No. 652, yang berlaku sebelum saat mulai berlakunya undang-undang ini,
   terus berlaku dalam daerah hukumnya semua sebagai Peraturan Kabupaten
   yang bersangkutan dan dapat diubah, ditambah atau dicabut oleh Kabupaten itu.
5




2. Peraturan-peraturan yang dimaksud dalam ayat 1 di atas, sepanjang belum
   diubah atau ditambah oleh Kabupaten yang bersangkutan yang berlaku sebagai
   peraturan kabupaten tidak berlaku lagi 5 (lima) tahun sesudah tanggal
   berlakunya undang-undang ini.

                                      Pasal 8.
Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan tersebut dalam pasal 5, 6 dan 7 di
atas, maka Pemerintah Daerah Kabupaten berhak pula mengatur dan mengurus hal-
hal, yang tidak diatur dan diurus oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
Propinsi Sumatera Tengah, kecuali apabila kemudian oleh peraturan perundangan
yang lebih tinggi tingkatannya diadakan ketentuan lain.

                                   Pasal 9
Peraturan-peraturan daerah Kabupaten, yang mengandung penetapan dan
pemungutan pajak dan retribusi daerah tidak dapat berlaku sebelum disahkan oleh
Dewan Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Tengah, terkecuali apabila undang-
undang tentang peraturan umum pajak dan retribusi daerah seperti dimaksud
dalam pasal 32 Undang-undang No. 22 tahun 1948, menunjuk penguasa lain untuk
mengesahkannya.

                                     Pasal 10.
Selain daripada hal-hal yang ditentukan dalam pasal 5 sampai dengan pasal 9, maka
Pemerintah Daerah Kabupaten diwajibkan pula menjalankan kekuasaan, hak, tugas
dan kewajiban yang menurut ketentuan-ketentuan dalam peraturan lain ditugaskan
kepada Pemerintah Daerah Otonom yang setingkat dengan Kabupaten.

                                    BAB III.
Tentang Hal-hal Yang Bersangkutan Dengan Penyerahan Kekuasaan, Campur
Tangan Dan Pekerjaan-Pekerjaan Yang Diserahkan Kepada Daerah Kabupaten.

                                  Pasal 11.
                   Tentang pegawai daerah Kabupaten.
1. Dengan tidak mengurangi hak untuk mengangkat pegawai daerah Kabupaten
   yang termaksud dalam pasal 21 Undang-undang No. 22 tahun 1948, maka untuk
   menyelenggarakan hal-hal yang termasuk urusan rumah-tangga dan kewajiban
   daerah Kabupaten tersebut, dengan keputusan Menteri yang bersangkutan
   dapat:
      a. diserahkan pegawai Negara untuk diangkat menjadi pegawai daerah
          Kabupaten yang bersangkutan;
      b. diperbantukan pegawai Negara untuk dipekerjakan kepada daerah
          Kabupaten yang bersangkutan.
2. Dengan tidak mengurangi peraturan-peraturan yang ada tentang pegawai
   Negara, maka dengan Peraturan Pemerintah atau dengan keputusan Menteri
   yang bersangkutan dapat diadakan ketentuan-ketentuan tentang kedudukan
   pegawai Negara yang diangkat menjadi pegawai daerah Kabupaten atau yang
   diperbantukan, kepada daerah Kabupaten.
6




3. Penempatan pegawai yang diperbantukan kepada daerah Kabupaten di dalam
   lingkungan daerahnya masing-masing diselenggarakan oleh Dewan Pemerintah
   Daerah yang bersangkutan, dengan memberitahukan hal itu kepada
   Kementerian yang berkepentingan, melalui Dewan Pemerintah Daerah Propinsi
   Sumatera Tengah.
4. Pemindahan pegawai yang diperbantukan kepada Kabupaten dari sesuatu
   daerah Kabupaten tersebut ke Daerah Otonom lain, diselenggarakan oleh
   Kementerian yang bersangkutan, setelah mendengar pertimbangan Dewan-
   dewan Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
5. Penetapan dan kenaikan pangkat dan gaji dari pegawai yang diperbantukan
   menurut ayat 1 sub b di atas, diselenggarakan oleh Kementerian yang berwajib,
   dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Pemerintah Daerah yang
   berkepentingan, dengan tidak mengurangi peraturan-peraturan tentang
   pegawai Negara yang ada.

                                    Pasal 12.
Tentang tanah, bangunan, gedung dan lain-lain sebagainya.
1. Tanah, bangunan, gedung dan barang-barang tidak bergerak lainnya milik
   Pemerintah yang dibutuhkan oleh daerah Kabupaten untuk memenuhi tugas
   kewajibannya menurut undang-undang ini, diserahkan kepada daerah
   Kabupaten dalam hak milik atau diserahkan untuk dipakai atau diserahkan
   dalam pengelolaan guna keperluannya.
2. Barang-barang inventaris dan barang bergerak lainnya, yang dibutuhkan untuk
   menyelenggarakan urusan rumah-tangga dan kewajiban -daerah Kabupaten,
   diserahkan kepada daerah Kabupaten tersebut dalam hak milik.
3. Segala utang-piutang yang bersangkutan dengan hal-hal yang diserahkan
   kepada daerah Kabupaten, pada waktu penyerahan menjadi tanggungan daerah
   Kabupaten tersebut, dengan ketentuan bahwa penyelesaian soal-soal yang
   timbul mengenai hal itu dapat diminta pada Pemerintah Pusat.
4. Untuk penyelenggaraan tugas kewajiban daerah Kabupaten, Kementerian yang
   bersangkutan c.q. Propinsi Otonom Sumatera Tengah menyerahkan kepada
   daerah Kabupaten tersebut, uang sejumlah yang ditetapkan dalam ketetapan
   Menteri yang bersangkutan atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi
   Sumatera Tengah, sekedar perbelanjaannya yang dimaksud sebelum
   diselenggarakan oleh daerah Kabupaten tersebut, termasuk dalam Anggaran
   Belanja Kementerian yang bersangkutan atau dalam Anggaran Belanja
   Sementara Propinsi Sumatera Tengah.

                                  BAB IV.
                            Ketentuan Peralihan
                                 Pasal 13.
Semua pegawai Daerah yang diangkat oleh Pemerintah daerah Kabupaten, yang
ada pada saat mulai berlakunya undang-undang ini, menjadi pegawai dari daerah
Kabupaten.
7




                                   Pasal 14.
Segala milik berupa barang bergerak, barang tidak bergerak, perusahaan-
perusahaan dan utang-piutang yang ada dari Kabupaten yang sebelum dibentuk
menjadi daerah Kabupaten menurut undang-undang ini telah menjalankan hak-hak
kekuasaan mengurus dan mengatur rumah-tangganya sendiriquot;, menjadi milik dan
tanggungan dari daerah Kabupaten yang dibentuk menurut pasal 1 di atas.

                                   Pasal 15.
1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Pemerintah Daerah Kabupaten
   yang ada pada waktu mulai berlakunya undang-undang ini, untuk sementara
   waktu menjalankan segala hak wewenang, tugas dan kewajiban dari Dewan
   Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Pemerintah Daerah dimaksud dalam
   undang-undang ini sampai dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
   Kabupaten menurut peraturan pemilihan yang sah.
2. Apabila pada waktu mulai berlakunya undang-undang ini Dewan Perwakilan
   Rakyat Daerah Kabupaten seperti dimaksud dalam ayat 1 itu belum ada, maka
   segala hak wewenang, tugas dan kewajiban dari Dewan Perwakilan Rakyat
   Daerah dan Dewan Pemerintah Daerah Kabupaten seperti dimaksud dalam
   undang-undang ini untuk sementara waktu dijalankan oleh Bupati Kepala Daerah
   Kabupaten sampai dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
   menurut peraturan pemilihan yang sah.
3. Anggota-anggota Dewan yang dimaksud dalam ayat (1) di atas, meletakkan
   keanggotaannya serentak pada waktu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
   pertama, yang tersusun menurut peraturan pemilihan yang dimaksud itu, mulai
   menjalankan hak, wewenang, tugas dan kewajibannya.

                                      BAB V
                                Ketentuan Penutup.
                                     Pasal 16.
Pada waktu mulai berlakunya undang-undang ini, maka segala ketentuan dalam
peraturan-peraturan atau ketentuan tata-usaha yang bertentangan dengan undang-
undang ini, tidak berlaku lagi.

                                    Pasal 17.
Undang-undang ini dinamakan quot;Undang-undang pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten di Propinsi Sumatera Tengah.quot;

                                   Pasal 18.
Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
8




Disahkan di Jakarta
pada tanggal 19 Maret 1956.
Presiden Republik Indonesia,
ttd.
SOEKARNO.

Diundangkan pada tanggal 29 Maret 1956.
Menteri Kehakiman,
ttd.
MOELJATNO

Menteri Dalam Negeri a.i.,
ttd.
SUROSO
--------------------------------
CATATAN : Disetujui D.P.R. dalam rapat pleno terbuka ke-26 pada hari Jumat
tanggal 24 Pebruari 1956 P. 32/1955-1956.

More Related Content

What's hot (20)

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG...PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG...
 
Uu 09 2003
Uu 09 2003Uu 09 2003
Uu 09 2003
 
PAKAIAN PNS
PAKAIAN PNS PAKAIAN PNS
PAKAIAN PNS
 
Uu 03 2003
Uu 03 2003Uu 03 2003
Uu 03 2003
 
Uu 11 2002
Uu 11 2002Uu 11 2002
Uu 11 2002
 
Uu 06 2002
Uu 06 2002Uu 06 2002
Uu 06 2002
 
Uu 10 2002
Uu 10 2002Uu 10 2002
Uu 10 2002
 
Uu 01 2003
Uu 01 2003Uu 01 2003
Uu 01 2003
 
Uu 04 2003
Uu 04 2003Uu 04 2003
Uu 04 2003
 
Uu 25 2002
Uu 25 2002Uu 25 2002
Uu 25 2002
 
Perpres 71 2013_new
Perpres 71 2013_newPerpres 71 2013_new
Perpres 71 2013_new
 
Uu 11 2000
Uu 11 2000Uu 11 2000
Uu 11 2000
 
Uu 05 2003
Uu 05 2003Uu 05 2003
Uu 05 2003
 
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumPp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
 
Uu 08 2003
Uu 08 2003Uu 08 2003
Uu 08 2003
 
Uu 38 2000
Uu 38 2000Uu 38 2000
Uu 38 2000
 
Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012
Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012
Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012
 
Uu 12 2002
Uu 12 2002Uu 12 2002
Uu 12 2002
 
Uu 36 2003
Uu 36 2003Uu 36 2003
Uu 36 2003
 
Uu 35 2003
Uu 35 2003Uu 35 2003
Uu 35 2003
 

Viewers also liked

Presentazione IDP
Presentazione IDPPresentazione IDP
Presentazione IDPtpcjoin
 
Goglio - Learning&Learning, Enipg
Goglio - Learning&Learning, EnipgGoglio - Learning&Learning, Enipg
Goglio - Learning&Learning, EnipgMedia and More
 
Bloglab 2008 Savona - marketing e web 2.0
Bloglab 2008   Savona - marketing e web 2.0Bloglab 2008   Savona - marketing e web 2.0
Bloglab 2008 Savona - marketing e web 2.0Roberta Milano
 
Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950guest150909
 
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenibleresumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sosteniblesaioa
 
2008 Sichuan Earthquake Casualties 052908
2008 Sichuan Earthquake Casualties 0529082008 Sichuan Earthquake Casualties 052908
2008 Sichuan Earthquake Casualties 052908Oliver Ding
 
8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Final8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Finalachamness
 
Redes Informáticas
Redes InformáticasRedes Informáticas
Redes Informáticasjavitoy
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950guest150909
 
Las Coplas Del Ingeniero
Las Coplas Del IngenieroLas Coplas Del Ingeniero
Las Coplas Del Ingenierohome
 
Sea Kayak Expedition To San Blas Archipelago
Sea Kayak Expedition To San Blas ArchipelagoSea Kayak Expedition To San Blas Archipelago
Sea Kayak Expedition To San Blas ArchipelagoAventuras Panama
 
期貨籌碼表0530
期貨籌碼表0530期貨籌碼表0530
期貨籌碼表0530tsu0716
 

Viewers also liked (20)

Presentazione IDP
Presentazione IDPPresentazione IDP
Presentazione IDP
 
Day
DayDay
Day
 
Goglio - Learning&Learning, Enipg
Goglio - Learning&Learning, EnipgGoglio - Learning&Learning, Enipg
Goglio - Learning&Learning, Enipg
 
Uu 03 1952
Uu 03 1952Uu 03 1952
Uu 03 1952
 
Bloglab 2008 Savona - marketing e web 2.0
Bloglab 2008   Savona - marketing e web 2.0Bloglab 2008   Savona - marketing e web 2.0
Bloglab 2008 Savona - marketing e web 2.0
 
Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950
 
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenibleresumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
resumen del curso y proyecto final: por una ciudad mas sostenible
 
2008 Sichuan Earthquake Casualties 052908
2008 Sichuan Earthquake Casualties 0529082008 Sichuan Earthquake Casualties 052908
2008 Sichuan Earthquake Casualties 052908
 
Perpu 17 1962
Perpu 17 1962Perpu 17 1962
Perpu 17 1962
 
8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Final8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Final
 
Uu 16 1952
Uu 16 1952Uu 16 1952
Uu 16 1952
 
Redes Informáticas
Redes InformáticasRedes Informáticas
Redes Informáticas
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950
 
Uu 34 1953
Uu 34 1953Uu 34 1953
Uu 34 1953
 
Las Coplas Del Ingeniero
Las Coplas Del IngenieroLas Coplas Del Ingeniero
Las Coplas Del Ingeniero
 
Perpu 01 1950
Perpu 01 1950Perpu 01 1950
Perpu 01 1950
 
Uu 07 1952
Uu 07 1952Uu 07 1952
Uu 07 1952
 
Sea Kayak Expedition To San Blas Archipelago
Sea Kayak Expedition To San Blas ArchipelagoSea Kayak Expedition To San Blas Archipelago
Sea Kayak Expedition To San Blas Archipelago
 
Uudrt 01 1951
Uudrt 01 1951Uudrt 01 1951
Uudrt 01 1951
 
期貨籌碼表0530
期貨籌碼表0530期貨籌碼表0530
期貨籌碼表0530
 

Similar to UUD12-1956

Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003Hema Tama
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008adi-adp
 
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)DesaSrimulyo
 
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatanPp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatanapotek agam farma
 
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatanPp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatanapotek agam farma
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalAde Suerani
 

Similar to UUD12-1956 (20)

146273320
146273320146273320
146273320
 
Uudrt 07 1956
Uudrt 07 1956Uudrt 07 1956
Uudrt 07 1956
 
Uu 07 2002
Uu 07 2002Uu 07 2002
Uu 07 2002
 
Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003Undang undang-nomor-3-tahun-2003
Undang undang-nomor-3-tahun-2003
 
Uu 38 2003
Uu 38 2003Uu 38 2003
Uu 38 2003
 
Uu 08 2002
Uu 08 2002Uu 08 2002
Uu 08 2002
 
Uu 06 2001
Uu 06 2001Uu 06 2001
Uu 06 2001
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008
 
Uu 32 2003
Uu 32 2003Uu 32 2003
Uu 32 2003
 
Uu 34 2003
Uu 34 2003Uu 34 2003
Uu 34 2003
 
Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)
Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)
Pp nomor 72 tahun 2005 (desa)
 
Uu 05 2002
Uu 05 2002Uu 05 2002
Uu 05 2002
 
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
 
Uu 04 2001
Uu 04 2001Uu 04 2001
Uu 04 2001
 
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatanPp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatan
 
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatanPp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatan
 
Uu 29 2003
Uu 29 2003Uu 29 2003
Uu 29 2003
 
Uu 09 2002
Uu 09 2002Uu 09 2002
Uu 09 2002
 
No 6-thn-2007
No 6-thn-2007No 6-thn-2007
No 6-thn-2007
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
 

More from guest150909

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kamparguest150909
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaranguest150909
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4guest150909
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950guest150909
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950guest150909
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950guest150909
 
Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950guest150909
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950guest150909
 
Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950guest150909
 
Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950guest150909
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950guest150909
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasiguest150909
 

More from guest150909 (20)

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kampar
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4
 
Keppres 32 1990
Keppres 32 1990Keppres 32 1990
Keppres 32 1990
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950
 
Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950
 
Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950
 
Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950
 
Uu 08 1950
Uu 08 1950Uu 08 1950
Uu 08 1950
 
Uu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 UudsUu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 Uuds
 
Uu 06 1950
Uu 06 1950Uu 06 1950
Uu 06 1950
 
Uu 01 1950
Uu 01 1950Uu 01 1950
Uu 01 1950
 
Uu 04 1950
Uu 04 1950Uu 04 1950
Uu 04 1950
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasi
 
Uu 02 1950
Uu 02 1950Uu 02 1950
Uu 02 1950
 

UUD12-1956

  • 1. 1 Undang - U n d a n g N o . 1 2 T a h u n 1 9 5 6 Tentang PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN DAERAH PROPINSI SUMATERA TENGAH Nomor:12 TAHUN 1956 (12/1956) Tanggal:19 MARET 1956 (JAKARTA) Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa berhubung dengan perkembangan ketata-negaraan dan untuk melancarkan Pemerintahan Daerah-daerah Otonom dalam lingkungan Propinsi Sumatera Tengah, perlu segera dibentuk Daerah-daerah Kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah-tangganya sendiri, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 22 tahun 1948 tentang Pemerintahan Daerah; Mengingat: a. Pasal-pasal 89, 131 dan 142 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; b. Undang-undang No. 22 tahun 1948 Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat: Memutuskan: Menetapkan: Undang-undang tentang pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah. BAB I. PERATURAN UMUM. Pasal 1. Daerah-daerah seperti tersebut di bawah ini No. 1 sampai dengan 14 masing- masing dibentuk menjadi daerah Kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah-tangganya sendiri, dengan nama dan watas-watas seperti berikut : 1. Agam, dengan nama Kabupaten Agam, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No. 10/G.M./S.T.G./49, setelah dikeluarkan sebagian dari Daerah itu untuk memperluas daerah Kota Bukittinggi, yang dimaksud dalam surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 17 Desember 1949 No. 167/G.M./S.T.G./49 jo. ketetapan Gubernur Sumatera tanggal 9 Juni 1947 No. 391; 2. Padang/Pariaman, dengan nama Kabupaten Padang/Pariaman, dengan watas- watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No. 10/G.M./S.T.G./49, dikurangi dengan daerah Kampung-kampung Ulak Karang, Gunung Pangilun, Marapalam, Teluk Bajur, Seberang Padang dan Air Manis dari Kawedanaan Padang Kota yang telah dimasukkan ke dalam daerah Kota Padang, sebagai dimaksud dalam
  • 2. 2 surat ketetapan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah tanggal 15 Agustus 1950 No. 65/G.P./50. 3. Solok, dengan nama Kabupaten Solok, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan, Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49; 4. Pasaman, dengan nama Kabupaten Pasaman, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer.Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49; 5. Sawah Lunto/Sijunjung, dengan nama Kabupaten Sawah Lunto/Sijunjung, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal I dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1940 No. 10/G.M./S.T.G./49 6. Lima Puluh Kota, dengan nama Kabupaten Lima Puluh Kota, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49; 7. Pesisir Selatan/Kerinci, dengan nama Kabupaten Pesisir Selatan/Kerinci, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No. 10/G.M./S.T.G./49; 8. Tanah Datar, dengan nama Kabupaten Tanah Datar, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49; 9. Kampar, dengan nama Kabupaten Kampar, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No. 10/G.M./S.T.G./49, dan ditambah dengan Kawedanaan Palalawan dari Kabupaten Bengkalis; 10. Inderagiri, dengan nama Kabupaten Inderagiri, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No 10/G.M./S.T.G./49; 11. Bengkalis, dengan nama Kabupaten Bengkalis, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No.10/G.M./S.T.G./49, tidak termasuk Kawedanaan Palalawan; 12. Kepulauan Riau, dengan nama Kabupaten Kepulauan Riau, dengan watas-watas sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Delegasi Republik Indonesia Propinsi Sumatera Tengah tanggal 8 Mei 1950 No. 9/dper/ket/50; 13. Merangin, dengan nama Kabupaten Merangin, dengan watas, yaitu sebagian dari bekas Keresidenan Jambi, terdiri dari kewedanaan-kewedanaan Muara Tebo, Muara Bungo, Bangko dan Sarolangun sebagai dimaksud dalam pasal 1 dari surat ketetapan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah tanggal 5 Januari 1951 No. 2 dan 14. Batang Hari, dengan nama Kabupaten Batang Hari, dengan watas-watas, yaitu bagian lainnya dari bekas Keresidenan Jambi, yang tidak termasuk dalam wilayah tersebut angka 13 di atas. Pasal 2. 1. Pemerintah Daerah: 1. Kabupaten Agam berkedudukan di Bukittinggi, 2. Kabupaten Padang/Pariaman berkedudukan di Pariaman,
  • 3. 3 3. Kabupaten Solok berkedudukan di Solok, 4. Kabupaten Pasaman berkedudukan di Lubuk Sikaping, 5. Kabupaten Sawah Lunto/Sijunjung berkedudukan di Sijunjung, 6. Kabupaten Lima Puluh Kota berkedudukan di Payakumbuh, 7. Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci berkedudukan di Sungai Penuh, 8. Kabupaten Tanah Datar berkedudukan di Batu Sangkar, 9. Kabupaten Kampar berkedudukan di Bangkinang, 10. Kabupaten Inderagiri berkedudukan di Rengat 11. Kabupaten Bengkalis berkedudukan di Bengkalis, 12. Kabupaten Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjung Pinang, 13. Kabupaten Merangin berkedudukan di Muara Bungo dan 14. Kabupaten Batang Hari berkedudukan di Jambi. 2. Jika perkembangan keadaan di Daerah menghendakinya, maka tempat kedudukan Pemerintah daerah Kabupaten, atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten yang bersangkutan, setelah mendengar pertimbangan Dewan Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Tengah dengan keputusan Menteri Dalam Negeri dapat dipindahkan ke satu tempat lain dalam lingkungan Daerah yang bersangkutan. 3. Dalam keadaan luar biasa tempat kedudukan Pemerintah Daerah seperti tersebut dalam ayat 1 di atas, untuk sementara waktu dapat dipindahkan ke lain tempat oleh Gubernur Propinsi Sumatera Tengah. Pasal 3. 1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah: 1. Kabupaten Agam terdiri dari 23 orang, 2. Kabupaten Padang/Pariaman terdiri dari 28 orang, 3. Kabupaten Solok terdiri dari 20 orang, 4. Kabupaten Pasaman terdiri dari 20 orang, 5. Kabupaten Sawah Lunto/Sijunjung terdiri dari 20 orang, 6. Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari 20 orang, 7. Kabupaten Pesisir Selatan/Merinci terdiri dari 20 orang, 8. Kabupaten Tanah Datar terdiri dari 20 orang, 9. Kabupaten Kampar terdiri dari 20 orang, 10. Kabupaten Inderagiri terdiri dari 20 orang, 11. Kabupaten Bengkalis terdiri dari 20 orang, 12. Kabupaten Kepulauan Riau terdiri dari 20 orang, 13. Kabupaten Merangin terdiri dari 20 orang, 14. Kabupaten Batang Hari terdiri dari 20 orang, 2. Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tersebut dalam ayat 1, yang untuk pertama kali dipilih menurut undang-undang pemilihan, meletakkan keanggotaannya serentak pada suatu ketika yang akan ditetapkan oleh penguasa yang ditentukan dalam peraturan-perundangan yang bersangkutan. 3. Jumlah anggota Dewan Pemerintah Daerah Kabupaten termaksud dalam pasal 1, adalah sekurang-kurangnya 3 dan sebanyak-banyaknya 5 orang, dengan ketentuan bahwa dalam jumlah tersebut tidak termasuk Anggota-Ketua Kepala Daerah.
  • 4. 4 BAB II. Tentang Urusan Rumah - Tangga Dan Kewajiban Daerah Kabupaten. Pasal 4. Pemerintah daerah Kabupaten menyelenggarakan segala sesuatu yang dipandang perlu untuk melancarkan jalannya Pemerintahan Daerahnya, antara lain: a. menyusun dan menyelenggarakan sekretariat daerah Kabupaten serta bagian- bagian (dinas-dinas dan urusan-urusan); b. b.menyelenggarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan kepegawaian, perbendaharaan, pemeliharaan harta dan milik serta lain-lain hal yang dipandang masih perlu. Pasal 5. 1. Kabupaten-kabupaten otonom sebagai dimaksud dalam pasal 1 undang-undang ini mengatur dan mengurus urusan-urusan: 1. pekerjaan umum, 2. kesehatan, 3. kehewanan, 4. pertanian, 5. perikanan darat, 6. sosial, dan 7. perindustrian kecil, 1 sampai dengan 7 yang oleh Propinsi Sumatera Tengah diserahkan kepadanya baik sebagian maupun seluruhnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan-peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan penyerahan sebagian urusan yang bersangkutan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom. 2. Bilamana timbul kesulitan tentang pelaksanaan otonomi seperti dimaksud dalam ayat 1 di atas Pemerintah Pusat mengambil tindakan-tindakan seperlunya. Pasal 6. Penyerahan urusan-urusan yang termasuk dalam rumah-tangga dan kewajiban daerah kabupaten, yang berkenaan dengan: a. [1] urusan agraria, [2] urusan perburuhan, [3] urusan penerangan, [4] urusan pendidikan, pengajaran dan kebudayaan, [5] lain-lain urusan yang belum disebut dalam pasal 5, b. bagian-bagian lain dari urusan yang sudah sebagian diserahkan berdasarkan ketentuan dalam pasal 5 di atas, yang mengingat pertumbuhan dan kesanggupan Kabupaten dapat diserahkan pula sebagai hal-hal yang termasuk urusan rumah-tangga dan kewajiban Kabupaten, a dan b diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 7. 1. Semua peraturan mengenai hal-hal yang mengingat sifatnya dapat dipandang sebagai urusan rumah-tangga daerah Kabupaten, termasuk pula quot;keuren en reglementen van politiequot; sebagaimana dimaksud dalam Staatsblad 1938 No. 618 jo. No. 652, yang berlaku sebelum saat mulai berlakunya undang-undang ini, terus berlaku dalam daerah hukumnya semua sebagai Peraturan Kabupaten yang bersangkutan dan dapat diubah, ditambah atau dicabut oleh Kabupaten itu.
  • 5. 5 2. Peraturan-peraturan yang dimaksud dalam ayat 1 di atas, sepanjang belum diubah atau ditambah oleh Kabupaten yang bersangkutan yang berlaku sebagai peraturan kabupaten tidak berlaku lagi 5 (lima) tahun sesudah tanggal berlakunya undang-undang ini. Pasal 8. Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan tersebut dalam pasal 5, 6 dan 7 di atas, maka Pemerintah Daerah Kabupaten berhak pula mengatur dan mengurus hal- hal, yang tidak diatur dan diurus oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Tengah, kecuali apabila kemudian oleh peraturan perundangan yang lebih tinggi tingkatannya diadakan ketentuan lain. Pasal 9 Peraturan-peraturan daerah Kabupaten, yang mengandung penetapan dan pemungutan pajak dan retribusi daerah tidak dapat berlaku sebelum disahkan oleh Dewan Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Tengah, terkecuali apabila undang- undang tentang peraturan umum pajak dan retribusi daerah seperti dimaksud dalam pasal 32 Undang-undang No. 22 tahun 1948, menunjuk penguasa lain untuk mengesahkannya. Pasal 10. Selain daripada hal-hal yang ditentukan dalam pasal 5 sampai dengan pasal 9, maka Pemerintah Daerah Kabupaten diwajibkan pula menjalankan kekuasaan, hak, tugas dan kewajiban yang menurut ketentuan-ketentuan dalam peraturan lain ditugaskan kepada Pemerintah Daerah Otonom yang setingkat dengan Kabupaten. BAB III. Tentang Hal-hal Yang Bersangkutan Dengan Penyerahan Kekuasaan, Campur Tangan Dan Pekerjaan-Pekerjaan Yang Diserahkan Kepada Daerah Kabupaten. Pasal 11. Tentang pegawai daerah Kabupaten. 1. Dengan tidak mengurangi hak untuk mengangkat pegawai daerah Kabupaten yang termaksud dalam pasal 21 Undang-undang No. 22 tahun 1948, maka untuk menyelenggarakan hal-hal yang termasuk urusan rumah-tangga dan kewajiban daerah Kabupaten tersebut, dengan keputusan Menteri yang bersangkutan dapat: a. diserahkan pegawai Negara untuk diangkat menjadi pegawai daerah Kabupaten yang bersangkutan; b. diperbantukan pegawai Negara untuk dipekerjakan kepada daerah Kabupaten yang bersangkutan. 2. Dengan tidak mengurangi peraturan-peraturan yang ada tentang pegawai Negara, maka dengan Peraturan Pemerintah atau dengan keputusan Menteri yang bersangkutan dapat diadakan ketentuan-ketentuan tentang kedudukan pegawai Negara yang diangkat menjadi pegawai daerah Kabupaten atau yang diperbantukan, kepada daerah Kabupaten.
  • 6. 6 3. Penempatan pegawai yang diperbantukan kepada daerah Kabupaten di dalam lingkungan daerahnya masing-masing diselenggarakan oleh Dewan Pemerintah Daerah yang bersangkutan, dengan memberitahukan hal itu kepada Kementerian yang berkepentingan, melalui Dewan Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Tengah. 4. Pemindahan pegawai yang diperbantukan kepada Kabupaten dari sesuatu daerah Kabupaten tersebut ke Daerah Otonom lain, diselenggarakan oleh Kementerian yang bersangkutan, setelah mendengar pertimbangan Dewan- dewan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. 5. Penetapan dan kenaikan pangkat dan gaji dari pegawai yang diperbantukan menurut ayat 1 sub b di atas, diselenggarakan oleh Kementerian yang berwajib, dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Pemerintah Daerah yang berkepentingan, dengan tidak mengurangi peraturan-peraturan tentang pegawai Negara yang ada. Pasal 12. Tentang tanah, bangunan, gedung dan lain-lain sebagainya. 1. Tanah, bangunan, gedung dan barang-barang tidak bergerak lainnya milik Pemerintah yang dibutuhkan oleh daerah Kabupaten untuk memenuhi tugas kewajibannya menurut undang-undang ini, diserahkan kepada daerah Kabupaten dalam hak milik atau diserahkan untuk dipakai atau diserahkan dalam pengelolaan guna keperluannya. 2. Barang-barang inventaris dan barang bergerak lainnya, yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan urusan rumah-tangga dan kewajiban -daerah Kabupaten, diserahkan kepada daerah Kabupaten tersebut dalam hak milik. 3. Segala utang-piutang yang bersangkutan dengan hal-hal yang diserahkan kepada daerah Kabupaten, pada waktu penyerahan menjadi tanggungan daerah Kabupaten tersebut, dengan ketentuan bahwa penyelesaian soal-soal yang timbul mengenai hal itu dapat diminta pada Pemerintah Pusat. 4. Untuk penyelenggaraan tugas kewajiban daerah Kabupaten, Kementerian yang bersangkutan c.q. Propinsi Otonom Sumatera Tengah menyerahkan kepada daerah Kabupaten tersebut, uang sejumlah yang ditetapkan dalam ketetapan Menteri yang bersangkutan atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Sumatera Tengah, sekedar perbelanjaannya yang dimaksud sebelum diselenggarakan oleh daerah Kabupaten tersebut, termasuk dalam Anggaran Belanja Kementerian yang bersangkutan atau dalam Anggaran Belanja Sementara Propinsi Sumatera Tengah. BAB IV. Ketentuan Peralihan Pasal 13. Semua pegawai Daerah yang diangkat oleh Pemerintah daerah Kabupaten, yang ada pada saat mulai berlakunya undang-undang ini, menjadi pegawai dari daerah Kabupaten.
  • 7. 7 Pasal 14. Segala milik berupa barang bergerak, barang tidak bergerak, perusahaan- perusahaan dan utang-piutang yang ada dari Kabupaten yang sebelum dibentuk menjadi daerah Kabupaten menurut undang-undang ini telah menjalankan hak-hak kekuasaan mengurus dan mengatur rumah-tangganya sendiriquot;, menjadi milik dan tanggungan dari daerah Kabupaten yang dibentuk menurut pasal 1 di atas. Pasal 15. 1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Pemerintah Daerah Kabupaten yang ada pada waktu mulai berlakunya undang-undang ini, untuk sementara waktu menjalankan segala hak wewenang, tugas dan kewajiban dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Pemerintah Daerah dimaksud dalam undang-undang ini sampai dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten menurut peraturan pemilihan yang sah. 2. Apabila pada waktu mulai berlakunya undang-undang ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten seperti dimaksud dalam ayat 1 itu belum ada, maka segala hak wewenang, tugas dan kewajiban dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Pemerintah Daerah Kabupaten seperti dimaksud dalam undang-undang ini untuk sementara waktu dijalankan oleh Bupati Kepala Daerah Kabupaten sampai dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten menurut peraturan pemilihan yang sah. 3. Anggota-anggota Dewan yang dimaksud dalam ayat (1) di atas, meletakkan keanggotaannya serentak pada waktu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang pertama, yang tersusun menurut peraturan pemilihan yang dimaksud itu, mulai menjalankan hak, wewenang, tugas dan kewajibannya. BAB V Ketentuan Penutup. Pasal 16. Pada waktu mulai berlakunya undang-undang ini, maka segala ketentuan dalam peraturan-peraturan atau ketentuan tata-usaha yang bertentangan dengan undang- undang ini, tidak berlaku lagi. Pasal 17. Undang-undang ini dinamakan quot;Undang-undang pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Propinsi Sumatera Tengah.quot; Pasal 18. Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
  • 8. 8 Disahkan di Jakarta pada tanggal 19 Maret 1956. Presiden Republik Indonesia, ttd. SOEKARNO. Diundangkan pada tanggal 29 Maret 1956. Menteri Kehakiman, ttd. MOELJATNO Menteri Dalam Negeri a.i., ttd. SUROSO -------------------------------- CATATAN : Disetujui D.P.R. dalam rapat pleno terbuka ke-26 pada hari Jumat tanggal 24 Pebruari 1956 P. 32/1955-1956.