Recommended
Recommended
More Related Content
What's hot
What's hot (20)
Similar to Bahan ajar adpim 11122018
Similar to Bahan ajar adpim 11122018 (20)
Recently uploaded
Recently uploaded (7)
Bahan ajar adpim 11122018
- 1. PENGELOLAAN PERSURATAN DAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI Berdasarkan PERMENDAGRI NOMOR 78 TAHUN 2012 sebagaimana telah diubah dengan PERMENDAGRI NOMOR 135 TAHUN 2017 OLEH BIRO UMUM SETJEN KEMENDAGRI
- 2. BIODATA • Nama : Dr. Dra. Hj. ENDANG TRY SETYASIH, M.Si • NIP : 19621208 198503 2001 • Pangkat : Pembina Utama Muda (IV/c) • Instansi : Kepala Biro Umum Setjen Kemendagri • Alamat : Jl. Medan Merdeka Utara No, 7 Jakarta Pusat • Amanah dari lembaga yg pernah diemban a.l: – Kepala Biro Umum Setjen – Sekretaris Ditjen Bina Adm. Kewilayahan – Kepala Biro Adm. Umum dan Keuangan IPDN
- 3. DASAR HUKUM 1. UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN; 2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG 43 TAHUN 2OO9 TENTANG KEARSIPAN; 3. PERATURAN MENTERI NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI DAN PEMDA SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN MENTERI NOMOR 135 TAHUN 2017; 4. PERATURAN MENTERI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI
- 4. TERBAGI 3 SUB SISTEM 1. PENGURUSAN SURAT; DENGAN SARANA KARTU KENDALI 2. PEMBERKASAN; DENGAN SARANA KODE KLASIFIKASI 3. PENYUSUTAN; DENGAN SARANA JADWAL RETENSI ARSIP TATA KEARSIPAN KEMENDAGRI DAN PEMDA
- 5. 1.PENGURUSAN SURAT SURAT MASUK PASAL 6 PENYELENGGARAAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DILAKSANAKAN OLEH BIRO UMUM SEKRETARIAT JENDERAL.
- 6. PASAL 11 (1) PENGURUSAN NASKAH DINAS MASUK DILAKUKAN OLEH KEPALA BIRO UMUM SELAKU KEPALA UNIT KEARSIPAN MELALUI KEPALA BAGIAN PERSURATAN DAN KEARSIPAN; (2) KEPALA BAGIAN PERSURATAN DAN KEARSIPAN MENENTUKAN KLASIFIKASI NASKAH DINAS PENTING DAN NASKAH DINAS BIASA UNTUK DISAMPAIKAN KEPADA KEPALA BIRO UMUM.
- 7. (3) KEPALA BIRO UMUM MELALUI SEKRETARIS JENDERAL MENYAMPAIKAN KEPADA MENTERI, NASKAH DINAS YANG DITUJUKAN KEPADA MENTERI DAN MEMBUTUHKAN KEBIJAKAN MENTERI; (4) MENTERI DALAM NEGERI MELALUI SEKRETARIS JENDERAL MENDISPOSISIKAN NASKAH DINAS; (5) KEPALA BIRO UMUM MENYAMPAIKAN KEPADA SEKRETARIS SATUAN KERJA DAN/ATAU PEJABAT ESELON II DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL SEBAGAI UNIT PENGOLAH NASKAH DINAS YANG TIDAK MEMBUTUHKAN KEBIJAKAN MENTERI SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS.
- 8. Kepala Biro Umum melalui Sekretaris Jenderal Naskah Dinas Penting Naskah Dinas Biasa Menteri Menentukan Klasifikasi Naskah Dinas yang ditujukan kepada Menteri Sekretaris Komponen (Unit Pengolah Naskah Dinas) Disampaikan Sesuai bidang tugas P E N Y E L E N G G A R A A N K E A R S I P A N
- 9. SURAT KELUAR PASAL 12 (1) PENGURUSAN NASKAH DINAS KELUAR DILAKUKAN OLEH SEKRETARIS SATUAN KERJA DAN/ATAU PEJABAT ESELON II DI LINGKUNGAN SEKRETARIATJENDERAL SEBAGAI UNIT PENGOLAH NASKAH DINAS (2) NASKAH DINAS YANG DITANDATANGANI OLEH MENTERI, SEKRETARIS JENDERAL DAN PEJABAT ESELON II ATAS NAMA SEKRETARIS JENDERAL DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DISAMPAIKAN KEPADA KEPALA BIRO UMUM MELALUI KEPALA BAGIAN PERSURATAN DAN KEARSIPAN UNTUK MENDAPATKAN PENOMORAN.
- 10. (3) NASKAH DINAS KELUAR YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT ESELON I DAN SEKRETARIS SATUAN KERJA PENOMORANNYA DILAKUKAN OLEH BAGIAN UMUM PADA MASING- MASING SATUAN KERJA; (4) NASKAH DINAS KELUAR YANG DITANDATANGANI OLEH KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN SDM REGIONAL, KEPALA BALAI BESAR PEMERINTAHAN DESA, KEPALA BALAI PEMERINTAHAN DESA DAN DIREKTUR IPDN DAERAH PENOMORANNYA DILAKUKAN OLEH SUB BAGIAN TATA USAHA
- 11. PASAL 12 A 1. DINAS YANG TELAH DIBERIKAN PENOMORAN DIBUBUHKAN STEMPEL DINAS 2. STEMPEL DINAS DIKOORDINASIKAN OLEH BIRO UMUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI
- 12. Pengurusan Naskah Dinas Keluar ALUR PENGURUSAN NASKAH DINAS KELUAR O L E H Kementerian Dalam Negeri Disampaikan Menteri/ Sekretaris Jenderal Ditandatangani Kepala Biro Umum Penomoran Kepala Bagian Umum Penomoran Dirjen/ Sekretaris Komponen Ditandatangani
- 13. TUJUAN : PENYAMPAIAN SURAT DENGAN CEPAT DAN TEPAT KEPADA MEJA KERJA UNIT PENGOLAH PENGURUSAN SURAT ADALAH : SELURUH PROSES KEGIATAN PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR SAMPAI TAHAP PENYIMPANAN SERTA PENGIRIMANNYA. SURAT : PERNYATAAN TERTULIS YANG DIBUAT DENGAN TUJUAN MENYAMPAIKAN INFORMASI KEPADA PIHAK LAIN DAN MERUPAKAN ALAT KOMUNIKASI TERTULIS YANG MENYANGKUT KEPENTINGAN TUGAS
- 14. PENYIMPANAN DAN DOKUMENTASI MEMBANTU DAN MENYIMPAN SERTA MENDOKUMENTASIKAN SURAT. TRACKING - MEMPERCEPAT PROSES PENCARIAN SURAT BERDASARKAN TANGGAL, TAHUN, NOMOR, TUJUAN, PERIHAL, ASAL SURAT DAN LAIN-LAIN - MENGETAHUI POSISI ATAU KEBERADAAN SURAT SEHINGGA BISA DILACAK KEBERADAAN DAN KENDALANYA APABILA ADA KETERLAMBATAN MANFAAT SISTEM MANAJEMEN SURAT
- 15. DISPOSISI DAN DISTRIBUSI DISPOSISI DAN DISTRIBUSI SURAT BERJALAN LEBIH CEPAT, TERARAH DAN AMAN PENOMORAN PENOMORAN SECARA OTOMATIS, CEPAT DAN AKURAT DATABASE SURAT MEMILIKI DATABASE SURAT DAN MEMPERCEPAT PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT DAN INSTITUSI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI.
- 16. PENINGKATAN KAPASITAS KINERJA PENGELOLA TATA USAHA TERCIPTANYA SUMBER DAYA MANUSIA PENGELOLA PERSURATAN DAN MAMPU DALAM MENGELOLA ARSIP SERTA DAPAT MELAYANI PIMPINAN DENGAN PROFESIONAL DUKUNGAN TATA USAHA PENGIRIMAN SURAT DINAS PROSES PENGADMINISTRASIAN PERSURATAN MERUPAKAN SALAH SATU FAKTOR YANG SANGAT MENENTUKAN DALAM PROSES ADMINISTRASI PERKANTORAN, KETERLAMBATAN PENANGANAN AKAN BERAKIBAT TERSENDATNYA PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI.
- 17. 2. PEMBERKASAN BERKAS ADALAH: KESATUAN HIMPUNAN BEBERAPA ARSIP YANG SALING BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN. SISTIM PEMBERKASAN: PENGATURAN DAN PENYIMPANAN ARSIP SECARA LOGIS DAN SISTEMATIS DENGAN MENGGUNAKAN NOMOR YANG DIGUNAKAN SEBAGAI IDENTITAS ARSIP YANG AKAN DISIMPAN
- 18. PENATAAN BERKAS : CARA MENATA DOKUMEN DALAM BERKAS DAN MENGATUR BERKAS DALAM SUSUNAN YANG SISTEMATIS DAN LOGIS DENGAN MEMPERGUNAKAN KODE KLASIFIKASI, INDEKS TUJUAN : 1. PENYIMPANAN ARSIP SECARA SISTEMATIS DAN LOGIS AGAR DAPAT DIKETAHUI DENGAN CEPAT DAN TEPAT. 2. MENUNJANG TERLAKSANANYA PENYUSUTAN ARSIP YANG BERDAYA GUNA DAN BERHASIL GUNA.
- 19. Pemberkasan L D Disposisi Simpan/ file Digabungkan dengan surat lain yang terkait (jika ada) OT.00.01 STRUKTUR masuk folder File kabinet
- 20. CONTOH SURAT YANG AKAN DIMASUKKAN DALAM FOLDER YANG TERDIRI DARI BERERAPA MASALAH MISALNYA : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR 1. UNDANGAN KODENYA 005 2. PEMBELIAN TANAH 593 3. ANGGARAN 910 4. KONTRAKTOR 602 5. PERESMIAN GEDUNG 011 ARSIP YG TERDIRI DARI BEBERAPA MASALAH INI AKAN DIMASUKKAN KE DALAM SATU FOLDER KARENA SATU SAMA LAIN KETERKAITAN.
- 21. PEMBERKASAN DALAM FOLDER 011 GEDUNG 005 UNDANGAN 010 URUSAN DALAM 000 UMUM
- 22. ARSIP REKAMAN KEGIATAN ATAU PERISTIWA DALAM BERBAGAI BENTUK DAN MEDIA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI YANG DIBUAT DAN DITERIMA OLEH LEMBAGA NEGARA, PEMERINTAHAN DAERAH, LEMBAGA PENDIDIKAN, PERUSAHAAN, ORGANISASI KEMASYARAKATAN, DAN PERSEORANGAN DALAM PELAKSANAAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
- 23. Bentuk dan Media rekam bisa berupa kertas (arsip konvensional), pita, disk (media baru), maupun media elektronik. sedangkan bentuk informasinya dapat berupa tulisan (tekstual), suara (audio), gambar (visual), atau suara dan gambar (audio-visual).
- 24. Arti penting dan manfaat: Kehidupan individu (bukti lahir s.d meninggal) Penyelenggaraan negara (pemerintahan stakeholder)
- 25. PENTINGNYA ARSIP “Pemerintah tanpa arsip ibarat tentara tanpa senjata, dokter tanpa obat, petani tanpa benih, tukang tanpa alat.. Arsip merupakan saksi bisu, tak terpisahkan, handal & abadi, yang memberikan kesaksian terhadap keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan & kejayaan bangsa.” R.J. Alfaro J., Penjabat Presiden Panama 16 Januari 1931 – 5 Juni 1932 Dini S.
- 26. PENTINGNYA ARSIP "Dari semua aset yang dimiliki negara, arsiplah aset yang paling berharga. Arsip merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara & dilestarikan. Tingkat peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan & pelestarian terhadap arsipnya." (Sir Arthur G. Doughty, tokoh pendorong penciptaan arsip Kanada, 1924) Sir Arthur G. Doughty Dini S.
- 27. Pentingnya Pengelolaan Arsip “Dokumen2 negara terserak pada berbagai tempat tanpa adanja suatu mekanisme jang wadjar, jang dapat menundjukkan adanja dokumen2 tersebut, apabila berbagai dokumen negara hilang atau dimusnahkan se-mata2 karena tidak disadari nilai dokumen2 negara tersebut oleh sementara pedjabat, maka tentu pemerintah tentu akan menanggung akibat dari pada hilangnja informasi, jang dapat menjulitkan pemerintah dalam usaha2 nja memberi pelajanan kepada rakjat sebagai pemerintah yang baik.” [Soeharto, Presiden Republik Indonesia pada “Seminar Tropical Archivologi” , 1969]
- 28. 3 ( tiga ) Dimensi Kegunaan MASA YANG AKAN DATANG Menyediakan informasi yang dapat digunakan sebagai referensi untuk perencanaan MASA KINI Menyediakan informasi untuk pelaksanaan kegiatan MASA LAMPAU Rekaman kegiatan dari suatu aktivitas arsip dan pentingnya arsip
- 29. Akibat dari adanya aktivitas kegiatan organisasi/ orang Senantiasa tercipta selama adanya aktivitas & tidak akan tercipta apabila tidak ada aktivitas kegiatan MENGAPA ADA ARSIP ?
- 30. Kementerian dan Lembaga Pemerintah Daerah Perguruan Tinggi Ormas dan Parpol BUMN dan Swasta Perseorangan PENCIPTA ARSIP
- 31. KEGUNAAN ARSIP bukti akuntabilitas kinerja organisasi tulung punggung organisasi bukti akuntabilitas kinerja aparatur aset organisasi identitas organisasi bukti sejarah tulang punggung manajemen memori organisasi bukti sah di pengadilan
- 32. ARSIP TERTATA RAPI Pertanggung - jawaban Perencanaan Pengambilan Keputusan Pelindungan Hak Pelindungan Aset (BUMN/D) Pelindungan Batas Wilayah Pelayanan (Publik) Pengaturan Kerahasiaan Informasi Pelindungan Kekayaan Intelektual
- 33. SIFAT ARSIP AUTENTIK/ ASLI UNIK NETRAL ADIL
- 34. Karakteristik Arsip • Informasi terekam/direkam • Informasinya melekat secara permanen pada wujud aslinya
- 35. Karakteristik Arsip Informasinya, meliputi: • Isi (content) • Struktur (structure) • Konteks (context) • Unik (unique) • Otentik (authentic) • Realibel/kredibel (reliable/credible) • Sah (legal) • Akurat (accurate)
- 37. Karakteristik arsip: PENGERTIAN:PENTING Bahan akuntabilitas dan alat bukti yang sah autentik utuh terpercaya
- 38. Untuk apa arsip dikelola ? Memori Organisasi Memori Kolektif Sumber Informasi Bukti
- 39. Bagaimana arsip yang baik? Asli / autentik Dapat dipercaya Dapat digunakan Utuh / lengkap LENGKAP
- 40. “Apanya” arsip yang harus dipelihara? Konteks Isi Struktur
- 41. FUNGSI ARSIP 1. ARSIP DINAMIS ARSIP YANG DIPERGUNAKAN SECARA LANGSUNG DALAM KEGIATAN PENCIPTA ARSIP DAN DISIMPAN SELAMA JANGKA WAKTU TERTENTU. ARSIP DINAMIS ARSIP AKTIF ARSIP IN-AKTIF
- 42. Arsip Aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus; Arsip Inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun. Arsip Vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbaharui dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang. Arsip Dinamis Arsip Aktif Sering digunakan Berada di Unit Pengolah Arsip Inaktif Jarang digunakan Berada di Unit Kearsipan Arsip Vital
- 43. 2. ARSIP STATIS ARSIP YANG DIHASILKAN OLEH PENCIPTA ARSIP KARENA MEMILIKI NILAI GUNA KESEJARAHAN, TELAH HABIS RETENSINYA, DAN BERKETERANGAN DIPERMANENKAN YANG TELAH DIVERIFIKASI BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG OLEH ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN/ATAU LEMBAGA KEARSIPAN.
- 44. # PRINSIP PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN • PENYIMPANAN ARSIP DIMULAI SEJAK BERKAS KERJA DINYATAKAN SELESAI ATAU SUATU TRANSAKSI DINYATAKAN SELESAI • PENGELOLAAN ARSIP HARUS MAMPU MENJAMIN DIPENUHINYA ASPEK KETERPERCAYAAN, KEOTENTIKAN, KETERGUNAAN DAN KEUTUHAN ARSIP • SISTEM PENYIMPANAN ARSIP DILAKSANAKAN UNTUK MENJAMIN KECEPATAN PENEMUAN KEMBALI DAN MENDUKUNG KEGIATAN PENYUSUTAN • UNTUK MENDUKUNG KECEPATAN PENEMUAN KEMBALI ARSIP, DITATA BERSADARKAN KLASIFIKASI YANG DAPAT DITENTUKAN OLEH MASING-MASING PENCIPTA ARSIP
- 45. . PENGELOLAN ARSIP DILAKSANAKAN UNTUK MELINDUNGI ARSIP DARI AKSES YANG TIDAK SAH, HILANG/RUSAK DARI PENCURIAN DAN BENCANA. • PENGGUNAAN SARANA DAN PRASANA DAN PENYIMPANAN ARSIP HARUS MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR KECEPATAN, KEMUDAHAN PENEMUAN KEMBALI, KEAMANAN BAIK FISIK MAUPUN INFORMASI • ARSIP HANYA DAPAT DILAYANGKAN DAN DIGUNAKAN OLEH PIHAK –PIHAK YANG BERWENANG.
- 46. PENGGUNAAN ARSIP AKTIF - PENGGUNAAN ARSIP AKTIF DILAKSANAKAN BERDASARKAN SISTIM KLASIFIKASI KEAMANAN DAN AKSES ARSIP - PENGGUNAAN ARSIP DIPERUNTUKKAN BAGI KEPENTINGAN PEMERINTAHAN DAN MASYARAKAT - KETERSEDIAAN DAN AUTENTITAS ARSIP DINAMIS MENJADI TANGGUNGJAWAB PENCIPTA ARSIP - PIMPINAN UNIT PENGOLAH TERHADAP KETERSEDIAAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN ARSIP AKTIF
- 47. #. PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF HARUS MEMPERLIHATKAN PRINSIP KECEPATAN DAN KETEPATAN, EFISIENSI DAN KEAMANAN PENENTUAN LOKASI DAN RUANG SIMPAN ARSIP INAKTIF MEMPERHATIKAN FAKTOR KEAMANAN, KEMUDAHAN AKSES, EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF PENATAAN ARSIP INAKTIF HARUS MEMPERHATIKAN PRINSIP ORIGINAL DAN PROVENANCE SISTEM PENYIMPANAN ARSIP INAKTIF DAPAT DILAKUKAN SECARA MANUAL MAUPUN ELEKTRONIK.
- 48. MAKSUD PEMELIHARAAN ARSIP ADALAH: . MENGUSAHAKAN AGAR BAHAN ARSIP TIDAK CEPAT MENGALAMI KERUSAKAN . BAHAN-BAHAN ARSIP DIUSAHAKAN AGAR AWET . BISA DIPAKAI LAMA KALAU MUNGKIN UNTUK SELAMANYA, INFORMASI ARSIP DAPAT DIMANFAATKAN SAMPAI GENERASI YANG AKAN DATANG.
- 49. TUJUAN PEMELIHARAAN ARSIP ADALAH: . MENYELAMATKAN NILAI INFORMASI ARSIP . MENYELAMATKAN FISIK ARSIP . MENGATASI KENDALA KEKURANGAN RUANGAN . MEMPERCEPAT PEROLEHAN INFORMASI
- 50. 3 .PENYUSUTAN ARSIP ADALAH: KEGIATAN PENGURANGAN JUMLAH ARSIP DENGAN CARA PEMINDAHAN ARSIP INAKTIF DARI UNIT PENGOLAH KE UNIT KEARSIPAN, PEMUSNAHAN ARSIP YANG TIDAK MEMILIKI NILAI GUNA, DAN PENYERAHAN ARSIP STATIS KE LEMBAGA KEARSIPAN.
- 51. PENYUSUTAN ARSIP • Permasalahan yang sering muncul dalam pengelolaan arsip in aktif adalah bagaimana cara menemukan arsip dengan cepat, tepat, dan benar. • Cepat berkaitan dengan waktu penemuan kembali. • Tepat yaitu arsip yang diminta sesuai dengan arsip yang tersedia • Benar adalah arsip harus diberikan kepada orang yang berhak, hal ini upaya untuk menjaga keamanan informasi arsip
- 52. LATAR BELAKANG PENYUSUTAN a. AMANAH DALAM PENYELENGGARAAN KEARSIPAN NASIONAL b. ARSIP TERUS BERTAMBAH, KARENA BERTAMBAHNYA PENDUDUK DAN BERTAMBAHNYA KEGIATAN c. JIKA TIDAK DISUSUTKAN MEMBEBANI, BAIK DARI SEGI BIAYA, PERALATAN, TEMPAT DAN SDM
- 55. TUJUAN PENYUSUTAN a. MENGENDALIKAN ARSIP YANG TERCIPTA b. PENDAYAGUNAAN ARSIP DINAMIS c. MEMANTAPKAN PENYELAMATAN ARSIP YANG BERNILAI PERMANEN
- 56. 6 BENTUK KEJAHATAN TERHADAP ARSIP/DOKUMEN 1. PEMALSUAN 2. PEMBOCORAN INFORMASI 3. MENYIMPAN,MEMILIKI DAN MENGGUNAKAN YANG BUKAN HAKNYA 4. MERAHASIAKAN ARSIP/DOKUMEN YANG SEHARUSNYA DIKETAHUI OLEH YANG BERHAK 5. PEMUSNAHAN ARSIP/DOKUMEN TANPA PROSEDUR YANG BENAR 6. PENGHILANGAN ARSIP/DOKUMEN SEBAGAI BARANG BUKTI
- 57. SEHUBUBUNGAN DENGAN HAL TERSEBUT, MAKA PENGELOLAAN ARSIP/DOKUMEN HARUS DILAKSANAKAN SESUAI PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DAN STANDAR KEARSIPAN SEJAK PENCIPTAAN HINGGA PENYUSUTAN. UNDANG-UNDANG 43 TAHUN 2009 PASAL 48, PP 28 TAHUN 2012 MENGAMANATKAN: SETIAP LEMBAGA NEGARA, PEMDA, PERGURUAN TINGGI, BUMN/BUMD WAJIB MEMILIKI JADWAL RETENSI ARSIP.
- 58. KEWAJIBAN KEARSIPAN • Unit Pengolah • Membuat catatan • Mengatur • Menyimpan • Memelihara • Memindahkan • Unit Kearsipan • Menyelamatkan • Menilai • Mengakuisisi • Melestarikan • Merawat • Menyimpan • Melayankan
- 59. RUANG LINGKUP PENYUSUTAN a. PEMINDAHAN ARSIP INAKTIF DARI UNIT PENGOLAH KE UNIT KEARSIPAN b. PEMUSNAHAN ARSIP YANG TELAH HABIS RETENSI DAN YANG TIDAK MEMILIKI NILAI GUNA DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN c. PENYERAHAN ARSIP STATIS OLEH PENCIPTA ARSIP KEPADA LEMBAGA KEARSIPAN
- 60. PEMINDAHAN ARSIP INAKATIF A. MEMINDAHKAN ARSIP INAKTIF DIATUR OLEH PIMPINAN PENCIPTA ARSIP B. MEMBUAT BERITA ACARA PEMINDAHAN C. DILAMPIRKAN DAFTAR ARSIP YANG DIPINDAHKAN
- 61. PEMUSNAHAN ARSIP - PEMUSNAHAN - TAK BERNILAIGUNA - HABIS RETENSI - TAK ADA PERATURAN YANG MELARANG - TAK TERKAIT PERKARA, KASUS - PEMUSNAHAN MENJADI TANGGUNG JAWAB PIMPINAN PENCIPTA ARSIP
- 62. - PIMPINAN LEMBAGA DAPAT MENETAPKAN KEPUTUSAN PEMUSNAHAN SETELAH MENDAPAT PERSETUJUAN KEPALA ARSIP NASIONAL - PEMUSNAHAN ARSIP DILAKSANAKAN SECARA TOTAL - DISAKSIKAN 2 (DUA) PEJABAT DARI BIDANG HUKUM/PERUNDANG- UNDANGAN DAN ATAU BIDANG PENGAWASAN - DIBUAT DAFTAR ARSIP DAN BERITA ACARA PEMUSNAHAN ARSIP
- 63. • KONSULTASI ANRI • PENGESAHAN – DAFTAR ARSIP – BERITA ACARA – SAKSI: – PEJABAT BIDANG HUKUM – PEJABAT BIDANG PENGAWASAN • PELAKSANAAN TOTAL: CACAH, KIMIAWI PEMUSNAHAN ARSIP
- 64. PENYERAHAN ARSIP - PENYERAHAN ARSIP STATIS (BERNILAIGUNA KESEJARAH, HABIS RETENSI DAN DINYATAKAN PERMANEN) - PENYERAHAN ARSIP STATIS (TIDAK DIKENALI PENCIPTANYA, TIDAK ADA JRA, DAN SEBAGAI DPA) - PENCIPTA BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP OTENTITAS, REHABILITAS DAN KEUTUHAN ARSIP STATIS - PENYERAHAN ARSIP STATIS LEMBAGA NEGARA KE ARSIP NASIONAL
- 65. Pengamanan Arsip Pemeliharaa n Arsip Peminjaman Arsip UNIT KEARSIPAN PEMELIHARAAN, PENGAMANAN DAN PEMINJAMAN ARSIP
- 66. Lingkungan Lingkungan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Tata Kearsipan Menteri Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Pemerintah Daerah PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
- 67. A MANKAN R APIHKAN S IMPAN I NFORMASI P ENTING
- 69. Terima Kasih