Dokumen tersebut membahas tentang supervisi klinis yang merupakan bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan keterampilan mengajar guru melalui siklus observasi, analisis, dan umpan balik untuk perbaikan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, karakteristik, prinsip, prosedur, sasaran, kriteria, peranan supervisor, dan faktor-faktor penghambat pelaksanaan supervisi klinis.
Bahan ajar adalah informasi dan materi yang digunakan guru untuk membantu proses pembelajaran, yang dapat berupa tertulis atau tidak tertulis. Bahan ajar disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendukung siswa belajar, meliputi rencana pelajaran, indikator, materi, dan penilaian. Lembar kerja siswa adalah contoh bahan ajar tertulis yang berisi tugas untuk siswa.
Dokumen tersebut membahas landasan-landasan pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan & teknologi. Landasan-landasan tersebut digunakan sebagai acuan dalam merancang kurikulum agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
RPP merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang menggambarkan prosedur pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu. Dokumen menjelaskan pentingnya perencanaan pembelajaran yang baik, komponen-komponen RPP, dan prinsip-prinsip penyusunan RPP agar proses pembelajaran berjalan efektif dan tujuan pembelajaran tercapai.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar sibernetik melihat belajar sebagai pengolahan informasi di mana siswa memproses stimulus dari luar melalui memori mereka.
2. Ada beberapa model pemrosesan informasi seperti sensory receptor, working memory, dan long term memory yang menjelaskan bagaimana informasi diterima, diolah, dan disimpan.
3. Teori ini menekankan pentingnya mengorganisasi pembelajaran dengan mempertimbangkan ke
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses supervisi klinis yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru. Supervisi klinis bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada guru, meningkatkan keterampilan mengajar, memecahkan masalah pengajaran, dan mengembangkan sikap profesional. Proses supervisi klinis meliputi observasi mengajar, analisis hasil observasi, dan pertemuan untuk merencanakan tindak lanjut.
Dokumen tersebut merangkum prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menurut beberapa ahli, yaitu prinsip berorientasi pada tujuan, kontinuitas, fleksibilitas, efisiensi dan efektivitas, relevansi, keseimbangan, dan keterpaduan. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan tujuan pendidikan nasional dan kebutuhan masyarakat serta peserta didik.
Bahan ajar adalah informasi dan materi yang digunakan guru untuk membantu proses pembelajaran, yang dapat berupa tertulis atau tidak tertulis. Bahan ajar disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendukung siswa belajar, meliputi rencana pelajaran, indikator, materi, dan penilaian. Lembar kerja siswa adalah contoh bahan ajar tertulis yang berisi tugas untuk siswa.
Dokumen tersebut membahas landasan-landasan pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan & teknologi. Landasan-landasan tersebut digunakan sebagai acuan dalam merancang kurikulum agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
RPP merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang menggambarkan prosedur pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu. Dokumen menjelaskan pentingnya perencanaan pembelajaran yang baik, komponen-komponen RPP, dan prinsip-prinsip penyusunan RPP agar proses pembelajaran berjalan efektif dan tujuan pembelajaran tercapai.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar sibernetik melihat belajar sebagai pengolahan informasi di mana siswa memproses stimulus dari luar melalui memori mereka.
2. Ada beberapa model pemrosesan informasi seperti sensory receptor, working memory, dan long term memory yang menjelaskan bagaimana informasi diterima, diolah, dan disimpan.
3. Teori ini menekankan pentingnya mengorganisasi pembelajaran dengan mempertimbangkan ke
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses supervisi klinis yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru. Supervisi klinis bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada guru, meningkatkan keterampilan mengajar, memecahkan masalah pengajaran, dan mengembangkan sikap profesional. Proses supervisi klinis meliputi observasi mengajar, analisis hasil observasi, dan pertemuan untuk merencanakan tindak lanjut.
Dokumen tersebut merangkum prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menurut beberapa ahli, yaitu prinsip berorientasi pada tujuan, kontinuitas, fleksibilitas, efisiensi dan efektivitas, relevansi, keseimbangan, dan keterpaduan. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan tujuan pendidikan nasional dan kebutuhan masyarakat serta peserta didik.
Kurikulum interdisipliner dirancang untuk mengintegrasikan berbagai mata pelajaran agar peserta didik dapat memecahkan masalah secara holistik dan merumuskan disiplin baru. Kurikulum ini dipengaruhi oleh pandangan John Dewey tentang pembelajaran terpadu dan teori Jean Piaget tentang konstruktivisme. Implementasinya diyakini dapat meningkatkan keterampilan abad ke-21 siswa.
Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...RIZKIANTORIZKIANTO
Dokumen ini membahas prosedur pengembangan kurikulum yang sesuai. Prosedur tersebut meliputi analisis kebutuhan, penelitian dan kajian pustaka, perencanaan kurikulum, peninjauan ulang oleh tim ahli, implementasi dan uji coba, serta evaluasi dan pembaruan secara berkala untuk memastikan kesesuaian kurikulum dengan perkembangan zaman. Prosedur ini melibatkan berbagai pihak seperti praktisi pendidikan, akademisi
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan belajar abad 21 dan peran teknologi serta media dalam pembelajaran, mencakup penggunaan perangkat digital oleh guru dan siswa, serta standar yang harus dipenuhi.
Teks tersebut membahas pengalaman belajar di lingkungan pendidikan abad 21 yang fleksibel dan terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, dari hanya menggunakan papan tulis menjadi menggunakan berbagai teknologi canggih untuk memudahkan proses pembelajaran. Teks tersebut juga menyatakan pentingnya terus belajar dan menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan di Indonesia, mulai dari definisi kurikulum, landasan hukum dan perkembangannya. Secara ringkas:
1) Kurikulum didefinisikan sebagai rencana pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
2) Landasan hukumnya meliputi UU Sisdiknas dan peraturan terkait standar pendidikan.
3) Perkembangan kurikulum di Indonesia sejak 1968 berfokus pada berbagai as
Model pembelajaran berbasis STEM (ilmu pengetahuan, teknologi, matematika dan rekayasa) yang dijelaskan dalam dokumen tersebut melibatkan kegiatan diskusi forum, penugasan dan simulasi untuk membantu siswa memahami hubungan antara sains dan proses rekayasa serta menerapkan pendekatan ini dalam pembelajaran fisika tentang pemanasan global dengan melakukan proyek kelompok untuk menganalisis gejala dan dampak pemanasan global serta
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaransukani
Peraturan Menteri ini mengatur tentang pedoman pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah. Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas dengan pendekatan saintifik/berbasis proses keilmuan dan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pembelajaran bertujuan membangun karakteristik peserta didik yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan memberi ruang kreativitas.
Teks tersebut membahas karakteristik pembelajaran, guru, dan siswa abad 21 dengan menjelaskan beberapa hal:
1. Pembelajaran abad 21 didasarkan pada revolusi industri 4.0 dan masyarakat informasi
2. Guru abad 21 harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi digital
3. Siswa abad 21 perlu memiliki keterampilan untuk belajar secara mandiri dengan memanfaatkan teknologi
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan ciri kurikulum serta perkembangan kurikulum di Indonesia mulai dari tahun 1947 hingga 2013. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurikulum, jenis-jenis kurikulum dari berbagai sudut pandang, dan ciri-ciri kurikulum yang berlaku di Indonesia pada masing-masing periode.
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikDedy Wiranto
Makalah ini membahas teori belajar behavioristik dengan menjelaskan pandangan behaviorisme tentang belajar sebagai perubahan perilaku, prinsip-prinsip belajar seperti penguatan dan hukuman, serta teori-teori belajar behavioristik seperti classical conditioning, operant conditioning, dan observational learning. Makalah ini bertujuan memahami konsep pembelajaran menurut perspektif behaviorisme.
Modul ini membahas konsep dan tujuan penyeliaan instruksional yang efektif untuk meningkatkan kualitas pengajaran guru dan pembelajaran siswa. Modul ini menjelaskan proses penyeliaan klinikal yang meliputi perencanaan pra-observasi, observasi di kelas, analisis data, dan diskusi pasca-observasi untuk memberikan umpan balik kepada guru. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan keterampilan teknis, klinis,
Supervisi pendidikan adalah usaha untuk membantu guru meningkatkan kompetensi dan etos kerja profesional melalui tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut supervisi. Perencanaan meliputi penetapan tujuan, instrumen, dan jadwal. Pelaksanaan meliputi observasi persiapan pembelajaran, proses, dan penilaian pembelajaran. Tindak lanjut berupa analisis hasil, rencana tindakan, dan laporan.
Kurikulum interdisipliner dirancang untuk mengintegrasikan berbagai mata pelajaran agar peserta didik dapat memecahkan masalah secara holistik dan merumuskan disiplin baru. Kurikulum ini dipengaruhi oleh pandangan John Dewey tentang pembelajaran terpadu dan teori Jean Piaget tentang konstruktivisme. Implementasinya diyakini dapat meningkatkan keterampilan abad ke-21 siswa.
Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...RIZKIANTORIZKIANTO
Dokumen ini membahas prosedur pengembangan kurikulum yang sesuai. Prosedur tersebut meliputi analisis kebutuhan, penelitian dan kajian pustaka, perencanaan kurikulum, peninjauan ulang oleh tim ahli, implementasi dan uji coba, serta evaluasi dan pembaruan secara berkala untuk memastikan kesesuaian kurikulum dengan perkembangan zaman. Prosedur ini melibatkan berbagai pihak seperti praktisi pendidikan, akademisi
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan belajar abad 21 dan peran teknologi serta media dalam pembelajaran, mencakup penggunaan perangkat digital oleh guru dan siswa, serta standar yang harus dipenuhi.
Teks tersebut membahas pengalaman belajar di lingkungan pendidikan abad 21 yang fleksibel dan terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, dari hanya menggunakan papan tulis menjadi menggunakan berbagai teknologi canggih untuk memudahkan proses pembelajaran. Teks tersebut juga menyatakan pentingnya terus belajar dan menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan di Indonesia, mulai dari definisi kurikulum, landasan hukum dan perkembangannya. Secara ringkas:
1) Kurikulum didefinisikan sebagai rencana pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
2) Landasan hukumnya meliputi UU Sisdiknas dan peraturan terkait standar pendidikan.
3) Perkembangan kurikulum di Indonesia sejak 1968 berfokus pada berbagai as
Model pembelajaran berbasis STEM (ilmu pengetahuan, teknologi, matematika dan rekayasa) yang dijelaskan dalam dokumen tersebut melibatkan kegiatan diskusi forum, penugasan dan simulasi untuk membantu siswa memahami hubungan antara sains dan proses rekayasa serta menerapkan pendekatan ini dalam pembelajaran fisika tentang pemanasan global dengan melakukan proyek kelompok untuk menganalisis gejala dan dampak pemanasan global serta
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaransukani
Peraturan Menteri ini mengatur tentang pedoman pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah. Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas dengan pendekatan saintifik/berbasis proses keilmuan dan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pembelajaran bertujuan membangun karakteristik peserta didik yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan memberi ruang kreativitas.
Teks tersebut membahas karakteristik pembelajaran, guru, dan siswa abad 21 dengan menjelaskan beberapa hal:
1. Pembelajaran abad 21 didasarkan pada revolusi industri 4.0 dan masyarakat informasi
2. Guru abad 21 harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi digital
3. Siswa abad 21 perlu memiliki keterampilan untuk belajar secara mandiri dengan memanfaatkan teknologi
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan ciri kurikulum serta perkembangan kurikulum di Indonesia mulai dari tahun 1947 hingga 2013. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurikulum, jenis-jenis kurikulum dari berbagai sudut pandang, dan ciri-ciri kurikulum yang berlaku di Indonesia pada masing-masing periode.
Makalah Psikologi Pendidikan - Teori Belajar dan Pembelajaran BehavioristikDedy Wiranto
Makalah ini membahas teori belajar behavioristik dengan menjelaskan pandangan behaviorisme tentang belajar sebagai perubahan perilaku, prinsip-prinsip belajar seperti penguatan dan hukuman, serta teori-teori belajar behavioristik seperti classical conditioning, operant conditioning, dan observational learning. Makalah ini bertujuan memahami konsep pembelajaran menurut perspektif behaviorisme.
Modul ini membahas konsep dan tujuan penyeliaan instruksional yang efektif untuk meningkatkan kualitas pengajaran guru dan pembelajaran siswa. Modul ini menjelaskan proses penyeliaan klinikal yang meliputi perencanaan pra-observasi, observasi di kelas, analisis data, dan diskusi pasca-observasi untuk memberikan umpan balik kepada guru. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan keterampilan teknis, klinis,
Supervisi pendidikan adalah usaha untuk membantu guru meningkatkan kompetensi dan etos kerja profesional melalui tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut supervisi. Perencanaan meliputi penetapan tujuan, instrumen, dan jadwal. Pelaksanaan meliputi observasi persiapan pembelajaran, proses, dan penilaian pembelajaran. Tindak lanjut berupa analisis hasil, rencana tindakan, dan laporan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan dan tindak lanjut supervisi akademik di madrasah. Tujuannya adalah memastikan mutu pembelajaran dan mencapai pembelajaran yang kreatif sesuai kebutuhan abad 21. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik mulai dari perencanaan, observasi kelas, hingga tindak lanjut hasil supervisi.
Dokumen tersebut membahas konsep dan langkah-langkah supervisi pembelajaran secara klinis bagi pengawas sekolah untuk mendukung implementasi kurikulum 2013. Supervisi klinis dilakukan melalui tiga tahap yaitu pertemuan awal, observasi pembelajaran, dan pertemuan balikan guna meningkatkan kinerja guru. Tahapan tersebut bertujuan memberikan masukan untuk perbaikan proses pembelajaran di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan hubungan antara konsep-konsep manajemen, organisasi, kepemimpinan, administrasi, evaluasi, supervisi, inspeksi dan pengambilan keputusan dalam konteks pendidikan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) manajemen berkaitan dengan pengorganisasian sumber daya untuk mencapai tujuan, (2) organisasi adalah pola hubungan antar orang untuk mencap
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Panduan pelaksanaan PPL membahas tujuan, prosedur, jadwal, tugas dan tanggung jawab para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PPL, serta kriteria keberhasilan dan supervisi klinis yang diberikan kepada mahasiswa selama menjalani PPL.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi pendidikan, meliputi pengertian, fungsi, tujuan, prinsip, teknik, mekanisme, dan jenis supervisi pendidikan seperti supervisi akademik, administrasi, dan lembaga. Supervisi bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kinerja guru.
Supervisi klinis adalah proses pembinaan dan bimbingan oleh supervisor untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan melakukan observasi langsung di kelas. Tujuannya adalah memberikan umpan balik objektif untuk meningkatkan keterampilan mengajar guru dan membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Supervisor berperan menganalisis dan mengevaluasi praktik mengajar guru secara objektif serta membangun kepercayaan dalam proses supervisi.
Teknik dan proses supervisi pendidikan merupakan alat penting bagi supervisor untuk membantu guru meningkatkan kualitas pembelajaran. Ada beberapa teknik supervisi individual seperti kunjungan kelas, observasi, percakapan pribadi dan kelompok, serta intervisitasi. Proses supervisi meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut untuk perbaikan berkelanjutan.
Modul ini membahas tentang kompetensi supervisi akademik untuk kepala madrasah dan guru. Terdapat tiga target kompetensi yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut supervisi akademik guna meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan. Modul ini juga menjelaskan alokasi waktu dan tahapan pembelajaran serta indikator pencapaian kompetensi melalui supervisi.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi pengajaran dalam implementasi kurikulum KTSP dengan tujuan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa. Supervisi pengajaran melibatkan kegiatan observasi, bimbingan, dan tindak lanjut untuk meningkatkan keterampilan mengajar guru.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan supervisi akademik. Supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan memberikan bantuan kepada guru agar siswa dapat belajar lebih banyak, lebih cepat, lebih mudah, lebih menyenangkan, dan lebih efektif. Supervisi akademik dilaksanakan melalui berbagai pendekatan, metode, dan teknik untuk m
membahas terkait definis, lingkup dan sasarannya, tujuan perbedaan, tahapan mengenai monitorng, sasaran pokok supervisi dan evaluasi dan pembelajran anak usai dini,
Implementasi coaching dalam kegiatan supervisi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui proses pembinaan. Kegiatan pelatihan meliputi diskusi mengenai model coaching dan strategi GROW serta praktik merencanakan program supervisi dan pelaksanaan coaching.
Buku ini memberikan panduan tentang perangkat penilaian kinerja guru (PKG) yang digunakan untuk menilai kompetensi guru. Buku ini menjelaskan tiga instrumen utama yang digunakan untuk menilai kinerja mengajar guru, kinerja bimbingan, dan tugas tambahan guru. Instrumen tersebut terdiri dari lembar kompetensi, indikator, dan cara penilaian untuk setiap kompetensi.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Supervisi klinis
1. COMPANY
L O G O
Supervisi Klinis
Oleh Kelompok 2:
Nuryanto (0402513113)
Fahri Hakim (0402513078)
Gita Indriyani (0402513012)
Priyo Agung N (0402513144)
3. Pendahuluan
Dalam perkembangannya tugas
supervisi hanya mengawasi sekolah dan
guru. Guru secara diam-diam
menentang supervisi karena:
1.Supervisi disamakan dengan evaluasi
2.Supervisi dilakukan untuk menjalankan tugas
bukan atas dasar kebutuhan.
3.Supervisi dilakukan secara tradisional
4.Supervisor kurang menguasai tugas-tugas dan
teknik-teknik supervisi.
4. Selanjutnya kegiatan supervisi mulai
beralih dari yang dilakukan orang
“awam” kepada orang yang
berkompeten
Supervisi klinis muncul dengan tujuan
membantu guru memperbaiki
penampilan mengajar mereka
5. Pengertian Supervisi Klinis
Richard Waller
Supervisi klinis adalah
bentuk supervisi yang
difokuskan pada
peningkatan mengajar
dengan melalui sarana
siklus yang sistematis
dalam perencanaan,
pengamatan, serta
analisis yang intelektual
dan intensif mengenai
penampilan mengajar
yang nyata, di dalam
mengadakan perubahan
dengan cara yang rasional
Supervisi
Klinis
Cogan
Clinical supervision may
therefore be defined as the
rationale and practice designed
to improve the teacher’s
classroom performance. It take
its principal data from the
events of the classroom. The
analysis of these data and the
relationship between teacher
and supervisor from the basis
of the program, procedures,
and strategies designed to
improve the student’s learning.
7. Karakteristik Supervisi Klinis
11
Mengharuskan guru memperbaiki
keterampilan intelektual dan
bertingkah laku
22
Fungsi supervisor mengajarkan
kepada guru keterampilan dalam:
-Mengamati dan memahami proses
pengajaran
-Menganalisis proses pengajaran
-Pembaharuan kurikulum
-Mengajar
33
Perbaikan cara mengajar bukan
mengubah kepribadian guru
8. Karakteristik Supervisi Klinis
44
Perencanaan dan analisis
merupakan pegangan dalam
pembuatan dan pengujian
hipotesis mengajar
55
Instrumen disusun berdasarkan
kesepakatan antara supervisor
dengan guru
66
Feedback yang diberikan harus
secepat mungkin dan sifatnya
oyektif
9. Prinsip Supervisi Klinis
Berdasarkan inisiatif dari para guru,
perilaku supervisor harus demikian teknis
11
Hubungan guru dengan supervisor lebih interaktif22
Demokratik ketimbang otoritatif33
Objek kajian adalah kebutuhan
profesional guru yang riil
Objek kajian adalah kebutuhan
profesional guru yang riil44
10. Prinsip Supervisi Klinis
Perhatian pada unsur-unsur
yang spesifik untuk diperbaiki.
Perhatian pada unsur-unsur
yang spesifik untuk diperbaiki.
55
Umpan balik diberikan dengan segera66
11. Prosedur Supervisi Klinis
Membangun dan
Memantapkan hubungan
guru dan supervisor
Analisis
Proses KBM
Penjajakan
Rencana
pertemuan
Perencanaan
Strategi observasi
Observasi
pengajaran
Pertemuan
Perencanaan
Strategi
pertemuan
Siklus
Perencanaan
bersama
Menurut
Cogan
Menurut
Cogan
13. Tahap 1
a) Menciptakan suasana akrab antara
supervisor dengan guru
b) Mereview rencana pelajaran serta
tujuan pelajaran
c) Mereview komponen keterampilan
d) Memilih atau mengembangkan instrumen
observasi
e) Membicarakan Instrumen observasi
yang dipilih atau yang dikembangkan
a) Menciptakan suasana akrab antara
supervisor dengan guru
b) Mereview rencana pelajaran serta
tujuan pelajaran
c) Mereview komponen keterampilan
d) Memilih atau mengembangkan instrumen
observasi
e) Membicarakan Instrumen observasi
yang dipilih atau yang dikembangkan
Back
14. Tahap 2
Guru melatih tingkah laku mengajar
komponen keterampilan yang telah
disepakati dalam pertemuan
pendahuluan. Di pihak lain,
supervisor mengamati dan mencatat
atau merekam secara objektif,
keterampilan guru maupun tingkah
laku siswa
Guru melatih tingkah laku mengajar
komponen keterampilan yang telah
disepakati dalam pertemuan
pendahuluan. Di pihak lain,
supervisor mengamati dan mencatat
atau merekam secara objektif,
keterampilan guru maupun tingkah
laku siswa
Back
15. Tahap 3
a) Menanyakan perasaan guru secara umum
b) Mereview target keterampilan
serta perhatian utama guru
c) Menanyakan perasaan guru tentang jalannya
pengajaran
d) Menunjukkan data hasil rekaman
dan guru menafsirkan data tersebut.
e) Bersama menginterpretasi data rekaman
f) Menanyakan perasaan guru setelah
melihat rekaman
g) Menyimpulkan hasil
h) Menentukan bersama-sama dan mendorong
guru untuk merencanakan hal –hal yang
perlu dilatih pada kesempatan berikutnya
a) Menanyakan perasaan guru secara umum
b) Mereview target keterampilan
serta perhatian utama guru
c) Menanyakan perasaan guru tentang jalannya
pengajaran
d) Menunjukkan data hasil rekaman
dan guru menafsirkan data tersebut.
e) Bersama menginterpretasi data rekaman
f) Menanyakan perasaan guru setelah
melihat rekaman
g) Menyimpulkan hasil
h) Menentukan bersama-sama dan mendorong
guru untuk merencanakan hal –hal yang
perlu dilatih pada kesempatan berikutnya
Next
16. Sasaran Supervisi Klinis
Guru yang kurang mampu dalam mengelola
pengajaran secara professional
Guru yang ingin meningkatkan kemampuan
dan keterampilan mengajarnya menuju guru
yang professional
17. Kesadaran dan kepercayaan diri
Keterampilan dasar dalam mengajar
Keterampilan variasi dalam mengajar
Keterampilan melibatkan siswa belajar
Keterampilan dalam mengelola kelas
Perhatian
Utama
Kebutuhan
Guru
18. Kriteria dan Teknik Supervisi
Mengadakan pertemuan dengan guru
dalam suasana yang menyenangkan
Menentukan hal yang harus diamati
selama pelajaran berlangsung dan cara
mencatat hasil observasi
Supervisor menanyakan pengalaman
penampilan masa lalu untuk melihat hal-
hal yang harus diperbaiki atau
disempurnakan
1. Kriteria dan Teknik Pertemuan Pendahuluan
19. 2. Kriteria dan dan teknik observasi
Menangkap segala yang terjadi selama
pelajaran berlangsung
Kelengkapan catatan
Fokus, kepada hal yang diamati
Menyesuaikan observasi dengan periode
perkembangan mengajar guru
Pola mengajar
Tidak membuat guru gelisah
20. 3. Kriteria dan dan teknik balikan
Menolong guru mempertimbangkan
perubahan atau peningkatan dalam tingkah
laku dalam mengajar.
Syarat-syarat teknik balikan:
Lebih bersifat deskriptif dari pada evaluatif
Bersifat spesifik.
Berkomunikasi secara jelas kepada guru
Menolong guru memperhatikan kelebihan-
kelebihan untuk mengembangkan gaya
mengajarnya sendiri
21. Peranan dan Kualifikasi supervisor
Peranan utama supervisor adalah
menciptakan kerjasama yang dapat
menumbuhkan keahlian dan kepribadian
orang yang diajak kerjasama.
Peranan supervisor
• Mendiagnosis dan menilai
• Merencanakan
• Memberi motivasi
• Memberi penghargaan dan melaporkan
kemajuan
22. Kualifikasi supervisor
Keyakinan memecahkan masalah
Kebebasan memilih dan bertindak
Berkomitmen membuat rekan gurunya merasa penting
Mempunyai kemampuan membina hubungan yang akrab
Kemampuan mendengarkan dan memanfaatkan pengalaman-
pengalaman guru
Keyakinan bahwa supervisi sebagai proses kegiatan yang terus
menerus melayani pertumbuhan dan perkembangan pribadi
serta profesi guru
Terampil berkomunikasi, mengobservasi, dan menganalisis
tingkah laku guru ketika mengajar
Berkeinginan memperdalam bidang supervisi
23. J. Penerapan Supervisi Klinis
Dalam Proses
Pembelajaran
Mengadakan latihan mengajar ulang (reteach) dlm bentuk
pengajaran mikro apabila dianggap perlu
Menggunakan keterampilan tersebut dalam praktek
mengajar disekolah
Proses
kegiatan
calon guru
untuk
menunjang
pengalaman
lapangan
Proses
kegiatan
calon guru
untuk
menunjang
pengalaman
lapangan
24. • Mengadakan diskusi dengan Supervisor
• Mempelajari literatur tentangg keterampilan
mengajar yang lain, sehingga proses tersebut
merupakan siklus kegiatan yang pada akhirnya
calon guru dapat melaksanakan keterampilan-
keterampilan mikro secara terpadu dalam
kegiatan belajar mengajar.
• Mengadakan diskusi dengan Supervisor
• Mempelajari literatur tentangg keterampilan
mengajar yang lain, sehingga proses tersebut
merupakan siklus kegiatan yang pada akhirnya
calon guru dapat melaksanakan keterampilan-
keterampilan mikro secara terpadu dalam
kegiatan belajar mengajar.
J. Penerapan Supervisi Klinis
Dalam Proses Pembelajaran
Lanjutan
25. • Kurangnya lembaga pembimbing dilembaga pendidikan
tenaga pendidikan dan disekolah latihan yang mempunyai
pengetahuan serta keterampilan dalam supervisi klinis.
• Terbatasnya sarana yang tersedia untuk dapat menunjang
pelaksanaan pengajaran mikro, ataupun jika ada,
pemanfaatannya belum teratur.
• Kurang tersedianya tenaga teknisi untuk melayani dan
memelihara piranti keras (hardware) seperti alat perekam
video, kamera film serta perlengkapan lainnya.
• Terbatasnya dana untuk pengadaan dan pemeliharaan suku
cadang yang terus-menerus diperlakukan, bagi keperluan
sarana yang ada dipusat sumber belajar.
• Kurangnya lembaga pembimbing dilembaga pendidikan
tenaga pendidikan dan disekolah latihan yang mempunyai
pengetahuan serta keterampilan dalam supervisi klinis.
• Terbatasnya sarana yang tersedia untuk dapat menunjang
pelaksanaan pengajaran mikro, ataupun jika ada,
pemanfaatannya belum teratur.
• Kurang tersedianya tenaga teknisi untuk melayani dan
memelihara piranti keras (hardware) seperti alat perekam
video, kamera film serta perlengkapan lainnya.
• Terbatasnya dana untuk pengadaan dan pemeliharaan suku
cadang yang terus-menerus diperlakukan, bagi keperluan
sarana yang ada dipusat sumber belajar.
K. Faktor-faktor Penghambat
Pelaksanaan Supervisi Klinis
26. Sistem pelaksanaan pengalaman lapangan yang masih
menempatkan kegiatan praktek kependidikan disekolah pada
akhir-akhir tahun menjelang tamatnya calon guru (end on
programs) yang tidak sesuai dengan kalender pendidikan.
Angka perbandingan (rasio) yang tinggi antara calon guru dengan
supervisor mengakibatkan pembimbing kurang intensif dan
bersifat “sambil lalu”. Keadaan ini ditambahi pula dengan beban
tugas dosen ataupun guru yang sudah cukup berat.
Labilnya system organisasi kelembagaan serta tata aturannya
termasuk organisasi kurikulum pada saat ini, dengan akibat suatu
perencanaan yang telah disusun terpaksa dihentikan karena
sudah ada system yang baru lagi.
Sistem pelaksanaan pengalaman lapangan yang masih
menempatkan kegiatan praktek kependidikan disekolah pada
akhir-akhir tahun menjelang tamatnya calon guru (end on
programs) yang tidak sesuai dengan kalender pendidikan.
Angka perbandingan (rasio) yang tinggi antara calon guru dengan
supervisor mengakibatkan pembimbing kurang intensif dan
bersifat “sambil lalu”. Keadaan ini ditambahi pula dengan beban
tugas dosen ataupun guru yang sudah cukup berat.
Labilnya system organisasi kelembagaan serta tata aturannya
termasuk organisasi kurikulum pada saat ini, dengan akibat suatu
perencanaan yang telah disusun terpaksa dihentikan karena
sudah ada system yang baru lagi.
Faktor-faktor Penghambat
Pelaksanaan Supervisi Klinis
Lanjutan