SlideShare a Scribd company logo
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
RSUP Haji Adam Malik-Medan
Stunting Pada Anak : Dampak,
Pencegahan, Deteksi Dini, Diagnosis
dan Tata Laksana
1
09/05/2024
Tujuan
2
1. Memaham pengertian stunting, dan dampaknya
2. Memahami cara pencegahan dan deteksi dini stunting
3. Memahami diagnosis dan tata laksana stunting pada berbagai
tingkat fasilitas layanan kesehatan
4. Memahami peran nutrisi untuk mencegah dan memperbaiki
stunting
09/05/2024 SRI SOFYANI
3
Pengertian Stunting
WHO
2006
Anak dengan
PB atau TB <-2
SD
WHO
dan
UNICEF
Gangguan
pertumbuhan
sehingga tidak
mencapai
pertumbuhan
linier dengan
PB/U <-2 SD
karena masalah
nutrisi
Perlu adanya
evaluasi
terutama 2
tahun pertama
kehidupan
09/05/2024
Jumlah Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia
(hasil SP2020)
Proporsi umur 0-14 th turun dari 44,12 (1970)
menjadi 23,33 (2020)
Penduduk usia kerja (15 -64 th) naik dari 53,39
(1970) menjadi 70,72 (2020)
Proporsi umur >65 th naik dari 2 ,49 (1970)
menjadi 5,95 (2020)
Komposisi Umur Penduduk,
1971-2020 (%)
Dampak Stunting  Lost Generation?
Dampak Kesehatan
 Gagal tumbuh (berat
lahir rendah, kecil,
pendek, kurus)
 Hambatan
perkembangan kognitif
dan motorik
 Gangguan metabolik
pada saat dewasa &
risiko penyakit tidak
menular (diabetes,
obesitas, stroke,
penyakit jantung)
DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK
Sumber:
Proyeksi Penduduk, 2010-2045
2010
Perempuan Laki-laki
2030
Perempuan Laki-laki
Jumlah
Penduduk:
238,5 Juta
Jumlah
Penduduk:
296,4 Juta
Rasio ketergantungan: 46,9
Rasio ketergantungan: 50,5
201,8 juta
penduduk usia
produktif
(15-64 tahun)
Perbaikan kualitas SDM:
• investasi pendidikan dan kesehatan pada anak  pencegahan stunting
• peningkatan kesehatan perempuan
Stunting pada Balita:
• 15 tahun mendatang menjadi generasi penduduk usia produktif
• Menurunkan produktivitas SDM
• Bonus Demografi tidak termanfaatkan dengan baik
2030
Feminization of ageing
Low fertility
Abundant labor force..
Yet, Its quality?
SDM Unggul, Indonesia Maju
Memiliki kecerdasan
yang komprehensif
(produktif dan inovatif)
Damai dalam
interaksi sosialnya
dan berkarakter kuat
Sehat menyehatkan
dalam interaksi
alamnya
Berperadaban
unggul
Visi Indonesia 2045
Pembangunan
yang merata
dan inklusif
Negara yang
demokratis,
kuat dan bersih
Ekonomi yang
maju dan
berkelanjutan
8
Riskesdas 2018 : 30,8% balita dengan TB <-2 SD
Indonesia  angka stunting masih tinggi
Stunting : cerminan tingkat kesehatan dan kesejahteraan
suatu negara
09/05/2024
TREND DAN TARGET PENURUNAN STUNTING DI INDONESIA
Pencegahan dan Deteksi Dini
10
Asupan nutrien dan gaya
hidup remaja
Pentingnya nutrisi 1000 HPK
Pengukuran antropometri
secara benar dan rutin tiap
bulan
Praktik pemberian makan
yang benar
Mencegah selalu
lebih baik dari
mengobati
09/05/2024
PENDEKATAN INTERVENSI GIZI TERPADU
PENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING
Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil
Ibu Pasca Persalinan
Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama Kehidupan
1. Anemia;
2. Umur < 19 Tahun
3. Lila: < 23,5 cm
4. IMT: < 18.4 kg/m2
1. Anemia;
2. KEK;
3. Pertumbuhan janin
terhambat
4. 4 Terlalu
KB Pasca persalinan
1.BBLR;
2.PB<48cm;
3.ASI eksklusif;
4.Imunisasi;
5.MPASI;
6.Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi;
7.Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
KB KB
KB
TIM PENDAMPING KELUARGA
• Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif);
• Pendampingan dan Surveilans:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayan rujukan; dan
c. penerimaan bantuan sosial
Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Th
(Anak 0-2 Th Prioritas)
TUGAS TIM PENDAMPING KELUARGA
KEGIATAN DAN SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA
BIDAN, KADER PKK dan KADER KB
TUGAS/KEG. PENDAMPINGAN
Akan ada Permenkes
identifikasi faktor risiko stunting dan melakukan pelayanan KIE
pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya untuk pencegahan risiko
stunting
14
Deteksi Dini tingkat Posyandu
09/05/2024 SRI SOFYANI
15
Deteksi Dini tingkat Puskesmas
09/05/2024 SRI SOFYANI
16
Diagnosis dan Tatalaksana
Anak dengan stunting  dirujuk ke faskes
dengan Sp.A
Perlu evaluasi apakah masalah nutrisi
menjadi penyebab?
Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisis,
evaluasi status tumbuh kembang dan TPG
09/05/2024
17
09/05/2024
18
Alur
Rujukan Anak pendek dengan laju pertumbuhan <P5 dan
berada diluar rentang TPG harus segera dirujuk
Evaluasi dilakukan dalam 2-4 minggu, jika tidak
ada perubahan, harus dirujuk ke fasilitas lebih
tinggi
Rujukan pasien diutamakan untuk mencari
etiologi terjadinya gangguan pertumbuhan, jika
diketahui dapat dilanjutkan ke tatalaksana optimal
09/05/2024
19
09/05/2024
20
Semua anak pendek  harus ANP
1. Penilaian masalah kesehatan dan masalah
pertumbuhan serta status gizi
2. Perhitungan Kalori
3. Penentuan jalur pemberian
4. Penentuan jalur pemberian
5. Evaluasi dan Pemantauan
09/05/2024
21
1. Penilaian Masalah Kesehatan dan Masalah
Pertumbuhan serta Status Gizi
Kondisi Medis
• Riwayat prematur
• BBLR
• Perkembangan
terlambat
• Dismorfologi tertentu
Masalah psikososial
• Pola pengasuhan tidak
adekuat
• Pemberian makan salah
• Kemiskinan
• Kekerasan
09/05/2024
22
Red Flag pertumbuhan yang terhambat :
Penyebab asupan kalori
tidak adekuat
• Gastroesofagela
refluks
• Bibir sumbing
• Kondisi oromotor
tidak baik
Absorpsi yang tidak
adekuat
• Anemia defisiensi besi
• Atresia bilier
• Alergi susu sapi
• Kolestatis
• Penyakit metabolik
bawaan
Peningkatan
Metabolisme
• Infeksi kronik (HIV/TB)
• PJB
• Penyakit paru kronik
• Keganasan
• Insufisiensi ginjal
• Inflammatory bowel
disease
• Talasemia dan anemia
hemolitik
09/05/2024
23
Interpretasi status pertumbuhan harus
minimal 3 indeks antropometri (BB/U, PB/U,
BB/PB)
Perhitungan TG+PG penting serta
mengetahui riwayat penyakit keluarga
Penting untuk penentuan diagnosis stunting
atau non stunting
09/05/2024
24
2. Perhitungan Kalori
Hal ini sebenarnya sudah memperhitungkan
kebutuhan untuk tumbuh kejar
Perhitungan kalori dengan BBI x RDA
berdasarkan usia tinggi
09/05/2024
25
3. Penentuan Jalur Pemberian
Pada prinsipnya  tidak ada masalah
gastrointestinal dan KI oral/enteral
Enteral : pada anak yang tidak mampu
menghabiskan hingga 75% kalori
09/05/2024
26
4. Pemilihan Jenis Asupan
Anak dengan PJB
 pembatasan
cairan dan formula
khusus tinggi kalori
Anak dengan ASS
 pertimbangkan
formula khusus
Sesuaikan dengan
usia, kesiapan,
maupun kondisi
penyakit dasar
09/05/2024
27
5. Evaluasi dan Pemantauan
Evaluasi toleransi, efek
simpang dan samping
secara berkala
Efektivitas pemberian
asupan
Kenaikan BB dan TB
09/05/2024
28
Peranan Nutrisi dalam Mencegah dan
Memperbaiki Stunting
Perbaiki asupan dan status gizi remaja
Perhatikan kecenderungan angka obesitas akan membawa
dampak terhadap kesulitan kehamilan dan persalinan
ASI dan MPASI berkualitas menjamin tumbuh kembang yang optimal
09/05/2024
29
Peranan Nutrisi dalam Mencegah dan
Memperbaiki Stunting
Protein dan seng
dihubungkan mampu
memperbaiki stunting
Protein hewani 
asam amino untuk
periode pertumbuhan
yang cepat
ASI dan MPASI
berkualitas menjamin
tumbuh kembang
yang optimal
09/05/2024
30
Protein dan seng dapat
memperbaiki stunting
Protein hewani dianjurkan
dikonsumsi sesuai
kebutuhan anak dalam
periode pertumbuhan
cepat
Nutrien tipe 1
yang jika
defisiensi
menghentikan
proses
pertumbuhan
Seng berperan sebagai
koenzim dalam
metabolisme tubuh,
termasuk sintesis asam
nukleat, hormon dan
imunitas tubuh
09/05/2024
31
Penutup
• Dokter spesialis anak  motor penggerak pencegahan dan deteksi
dini stunting
• Praktik pemberian ASI dan MPASI baik  fondasi pencegahan
stunting
• Lakukan tata laksana komprehensif sesuai penyebab stunting serta
lakukan rujukan cepat dan tepat.
09/05/2024
32
09/05/2024 SRI SOFYANI

More Related Content

Similar to Stunting slideshare information final match

2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx
2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx
2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx
ary andarwati
 
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
FakhrotunNisaSsiSpd
 
STUNTING.pptx
STUNTING.pptxSTUNTING.pptx
STUNTING.pptx
LemonGLORYGaming
 
Ppt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fixPpt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fix
Lisa Prihastari
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
YenzaFahera1
 
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPKTIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
NursariAbdulSyukur
 
Pendampingan Calon Pengantin Penyuluh Agama.pptx
Pendampingan Calon Pengantin Penyuluh Agama.pptxPendampingan Calon Pengantin Penyuluh Agama.pptx
Pendampingan Calon Pengantin Penyuluh Agama.pptx
ssuser9075b3
 
STUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxSTUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptx
lilikfatmawati1
 
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
FitriFajriyahTsany
 
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptxMateri_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
RitaSahara12
 
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxDETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
HajrinPajri1
 
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptxTIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
YainPanggalo3
 
STUNTING DAN WASTING PPT.pptx
STUNTING DAN WASTING PPT.pptxSTUNTING DAN WASTING PPT.pptx
STUNTING DAN WASTING PPT.pptx
SahalKhoironi1
 
Stunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptxStunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptx
MeldyMuzadaElfa1
 
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxMATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
ssuser5bd833
 
14302175.ppt
14302175.ppt14302175.ppt
14302175.ppt
FrengkiPenbain1
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdf
MursidTriSusilo2
 
STUNTING ARYA COMPLETE.pptx
STUNTING ARYA COMPLETE.pptxSTUNTING ARYA COMPLETE.pptx
STUNTING ARYA COMPLETE.pptx
Sieningsih
 
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdfpptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
nanakartina
 

Similar to Stunting slideshare information final match (20)

2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx
2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx
2.2. PPT Pendampingan Calon Pengantin.pptx
 
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
 
DRAFF PAPARAN LINSEK.ppt
DRAFF PAPARAN LINSEK.pptDRAFF PAPARAN LINSEK.ppt
DRAFF PAPARAN LINSEK.ppt
 
STUNTING.pptx
STUNTING.pptxSTUNTING.pptx
STUNTING.pptx
 
Ppt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fixPpt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fix
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPKTIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
 
Pendampingan Calon Pengantin Penyuluh Agama.pptx
Pendampingan Calon Pengantin Penyuluh Agama.pptxPendampingan Calon Pengantin Penyuluh Agama.pptx
Pendampingan Calon Pengantin Penyuluh Agama.pptx
 
STUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxSTUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptx
 
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
 
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptxMateri_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
 
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptxDETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
DETEKSI GANGGUAN GIZI PADA BAYI DAN ANAK UNTUK.pptx
 
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptxTIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
TIM PAKAR DR WILMA_Peran Nutrisi.pptx
 
STUNTING DAN WASTING PPT.pptx
STUNTING DAN WASTING PPT.pptxSTUNTING DAN WASTING PPT.pptx
STUNTING DAN WASTING PPT.pptx
 
Stunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptxStunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptx
 
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptxMATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
MATERI Layak Nikah, ANC, Stunting edit.pptx
 
14302175.ppt
14302175.ppt14302175.ppt
14302175.ppt
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdf
 
STUNTING ARYA COMPLETE.pptx
STUNTING ARYA COMPLETE.pptxSTUNTING ARYA COMPLETE.pptx
STUNTING ARYA COMPLETE.pptx
 
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdfpptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
pptstuntingrevisi-230703082107-6c06867a.pdf
 

Recently uploaded

Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptxEpidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
6tp4rv5t9f
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdfManajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Namtan19
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptxBandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
ssuser8d980a
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (9)

Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptxEpidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdfManajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptxBandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 

Stunting slideshare information final match

  • 1. Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Haji Adam Malik-Medan Stunting Pada Anak : Dampak, Pencegahan, Deteksi Dini, Diagnosis dan Tata Laksana 1 09/05/2024
  • 2. Tujuan 2 1. Memaham pengertian stunting, dan dampaknya 2. Memahami cara pencegahan dan deteksi dini stunting 3. Memahami diagnosis dan tata laksana stunting pada berbagai tingkat fasilitas layanan kesehatan 4. Memahami peran nutrisi untuk mencegah dan memperbaiki stunting 09/05/2024 SRI SOFYANI
  • 3. 3 Pengertian Stunting WHO 2006 Anak dengan PB atau TB <-2 SD WHO dan UNICEF Gangguan pertumbuhan sehingga tidak mencapai pertumbuhan linier dengan PB/U <-2 SD karena masalah nutrisi Perlu adanya evaluasi terutama 2 tahun pertama kehidupan 09/05/2024
  • 4. Jumlah Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia (hasil SP2020) Proporsi umur 0-14 th turun dari 44,12 (1970) menjadi 23,33 (2020) Penduduk usia kerja (15 -64 th) naik dari 53,39 (1970) menjadi 70,72 (2020) Proporsi umur >65 th naik dari 2 ,49 (1970) menjadi 5,95 (2020) Komposisi Umur Penduduk, 1971-2020 (%)
  • 5. Dampak Stunting  Lost Generation? Dampak Kesehatan  Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus)  Hambatan perkembangan kognitif dan motorik  Gangguan metabolik pada saat dewasa & risiko penyakit tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung) DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK Sumber: Proyeksi Penduduk, 2010-2045 2010 Perempuan Laki-laki 2030 Perempuan Laki-laki Jumlah Penduduk: 238,5 Juta Jumlah Penduduk: 296,4 Juta Rasio ketergantungan: 46,9 Rasio ketergantungan: 50,5 201,8 juta penduduk usia produktif (15-64 tahun) Perbaikan kualitas SDM: • investasi pendidikan dan kesehatan pada anak  pencegahan stunting • peningkatan kesehatan perempuan Stunting pada Balita: • 15 tahun mendatang menjadi generasi penduduk usia produktif • Menurunkan produktivitas SDM • Bonus Demografi tidak termanfaatkan dengan baik
  • 6. 2030 Feminization of ageing Low fertility Abundant labor force.. Yet, Its quality?
  • 7. SDM Unggul, Indonesia Maju Memiliki kecerdasan yang komprehensif (produktif dan inovatif) Damai dalam interaksi sosialnya dan berkarakter kuat Sehat menyehatkan dalam interaksi alamnya Berperadaban unggul Visi Indonesia 2045 Pembangunan yang merata dan inklusif Negara yang demokratis, kuat dan bersih Ekonomi yang maju dan berkelanjutan
  • 8. 8 Riskesdas 2018 : 30,8% balita dengan TB <-2 SD Indonesia  angka stunting masih tinggi Stunting : cerminan tingkat kesehatan dan kesejahteraan suatu negara 09/05/2024
  • 9. TREND DAN TARGET PENURUNAN STUNTING DI INDONESIA
  • 10. Pencegahan dan Deteksi Dini 10 Asupan nutrien dan gaya hidup remaja Pentingnya nutrisi 1000 HPK Pengukuran antropometri secara benar dan rutin tiap bulan Praktik pemberian makan yang benar Mencegah selalu lebih baik dari mengobati 09/05/2024
  • 12. PENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Ibu Pasca Persalinan Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan PERIODE EMAS 1000 Hari Pertama Kehidupan 1. Anemia; 2. Umur < 19 Tahun 3. Lila: < 23,5 cm 4. IMT: < 18.4 kg/m2 1. Anemia; 2. KEK; 3. Pertumbuhan janin terhambat 4. 4 Terlalu KB Pasca persalinan 1.BBLR; 2.PB<48cm; 3.ASI eksklusif; 4.Imunisasi; 5.MPASI; 6.Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi; 7.Pemantauan pertumbuhan & perkembangan KB KB KB
  • 13. TIM PENDAMPING KELUARGA • Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif); • Pendampingan dan Surveilans: a. penyuluhan; b. fasilitasi pelayan rujukan; dan c. penerimaan bantuan sosial Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Th (Anak 0-2 Th Prioritas) TUGAS TIM PENDAMPING KELUARGA KEGIATAN DAN SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA BIDAN, KADER PKK dan KADER KB TUGAS/KEG. PENDAMPINGAN Akan ada Permenkes identifikasi faktor risiko stunting dan melakukan pelayanan KIE pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya untuk pencegahan risiko stunting
  • 14. 14 Deteksi Dini tingkat Posyandu 09/05/2024 SRI SOFYANI
  • 15. 15 Deteksi Dini tingkat Puskesmas 09/05/2024 SRI SOFYANI
  • 16. 16 Diagnosis dan Tatalaksana Anak dengan stunting  dirujuk ke faskes dengan Sp.A Perlu evaluasi apakah masalah nutrisi menjadi penyebab? Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisis, evaluasi status tumbuh kembang dan TPG 09/05/2024
  • 18. 18 Alur Rujukan Anak pendek dengan laju pertumbuhan <P5 dan berada diluar rentang TPG harus segera dirujuk Evaluasi dilakukan dalam 2-4 minggu, jika tidak ada perubahan, harus dirujuk ke fasilitas lebih tinggi Rujukan pasien diutamakan untuk mencari etiologi terjadinya gangguan pertumbuhan, jika diketahui dapat dilanjutkan ke tatalaksana optimal 09/05/2024
  • 20. 20 Semua anak pendek  harus ANP 1. Penilaian masalah kesehatan dan masalah pertumbuhan serta status gizi 2. Perhitungan Kalori 3. Penentuan jalur pemberian 4. Penentuan jalur pemberian 5. Evaluasi dan Pemantauan 09/05/2024
  • 21. 21 1. Penilaian Masalah Kesehatan dan Masalah Pertumbuhan serta Status Gizi Kondisi Medis • Riwayat prematur • BBLR • Perkembangan terlambat • Dismorfologi tertentu Masalah psikososial • Pola pengasuhan tidak adekuat • Pemberian makan salah • Kemiskinan • Kekerasan 09/05/2024
  • 22. 22 Red Flag pertumbuhan yang terhambat : Penyebab asupan kalori tidak adekuat • Gastroesofagela refluks • Bibir sumbing • Kondisi oromotor tidak baik Absorpsi yang tidak adekuat • Anemia defisiensi besi • Atresia bilier • Alergi susu sapi • Kolestatis • Penyakit metabolik bawaan Peningkatan Metabolisme • Infeksi kronik (HIV/TB) • PJB • Penyakit paru kronik • Keganasan • Insufisiensi ginjal • Inflammatory bowel disease • Talasemia dan anemia hemolitik 09/05/2024
  • 23. 23 Interpretasi status pertumbuhan harus minimal 3 indeks antropometri (BB/U, PB/U, BB/PB) Perhitungan TG+PG penting serta mengetahui riwayat penyakit keluarga Penting untuk penentuan diagnosis stunting atau non stunting 09/05/2024
  • 24. 24 2. Perhitungan Kalori Hal ini sebenarnya sudah memperhitungkan kebutuhan untuk tumbuh kejar Perhitungan kalori dengan BBI x RDA berdasarkan usia tinggi 09/05/2024
  • 25. 25 3. Penentuan Jalur Pemberian Pada prinsipnya  tidak ada masalah gastrointestinal dan KI oral/enteral Enteral : pada anak yang tidak mampu menghabiskan hingga 75% kalori 09/05/2024
  • 26. 26 4. Pemilihan Jenis Asupan Anak dengan PJB  pembatasan cairan dan formula khusus tinggi kalori Anak dengan ASS  pertimbangkan formula khusus Sesuaikan dengan usia, kesiapan, maupun kondisi penyakit dasar 09/05/2024
  • 27. 27 5. Evaluasi dan Pemantauan Evaluasi toleransi, efek simpang dan samping secara berkala Efektivitas pemberian asupan Kenaikan BB dan TB 09/05/2024
  • 28. 28 Peranan Nutrisi dalam Mencegah dan Memperbaiki Stunting Perbaiki asupan dan status gizi remaja Perhatikan kecenderungan angka obesitas akan membawa dampak terhadap kesulitan kehamilan dan persalinan ASI dan MPASI berkualitas menjamin tumbuh kembang yang optimal 09/05/2024
  • 29. 29 Peranan Nutrisi dalam Mencegah dan Memperbaiki Stunting Protein dan seng dihubungkan mampu memperbaiki stunting Protein hewani  asam amino untuk periode pertumbuhan yang cepat ASI dan MPASI berkualitas menjamin tumbuh kembang yang optimal 09/05/2024
  • 30. 30 Protein dan seng dapat memperbaiki stunting Protein hewani dianjurkan dikonsumsi sesuai kebutuhan anak dalam periode pertumbuhan cepat Nutrien tipe 1 yang jika defisiensi menghentikan proses pertumbuhan Seng berperan sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh, termasuk sintesis asam nukleat, hormon dan imunitas tubuh 09/05/2024
  • 31. 31 Penutup • Dokter spesialis anak  motor penggerak pencegahan dan deteksi dini stunting • Praktik pemberian ASI dan MPASI baik  fondasi pencegahan stunting • Lakukan tata laksana komprehensif sesuai penyebab stunting serta lakukan rujukan cepat dan tepat. 09/05/2024

Editor's Notes

  1. Anak pendek tidak selalu stunting. Tetapi anak yang stunting selalu pendek. Berdasarkan kriteria WHO Growth Standard 2006, semua anak yang mempunyai panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) menurut usia di bawah -2 standar deviasi (SD) dikategorikan sebagai stunted atau pendek.3 Menurut WHO dan UNICEF, pengertian stunting menggambarkan adanya gangguan pertumbuhan sehingga tidak dapat mencapai pertumbuhan linier yang normal yang ditandai PB/U atau TB/U di bawah -2 SD berdasarkan WHO Growth Standard 2006 karena adanya masalah nutrisi dan/atau masalah kesehatan serta psikososial lainnya.4,5 Oleh karena itu, jika terdapat anak dengan PB/U atau TB/U berada di bawah -2 SD, harus dievaluasi adanya masalah nutrisi sampai terbukti tidak ada, terutama pada 2 tahun pertama kehidupan.
  2. Prevalensi stunting di Indonesia selalu dihitung berdasarkan jumlah anak yang mengalami panjang badan atau tinggi badan menurut umur < -2 SD (pendek). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mendapatkan 30,8% balita mempunyai panjang badan atau tinggi badan di bawah - 2 SD. Walaupun terjadi penurunan yang cukup berarti dibanding tahun- tahun sebelumnya, yaitu 37,2% pada tahun 2013 dan 36,8% pada tahun 2007, kisaran angka tersebut tetap menjadikan Indonesia sebagai negara dengan angka stunting yang tinggi.1 Oleh karenanya sangat wajar segala daya upaya ditujukan untuk menurunkan angka tersebut. Apalagi stunting sering digunakan sebagai cerminan tingkat kesehatan dan kesejahteraan suatu negara.2
  3. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Pencegahan stunting sesungguhnya dimulai sejak usia remaja. Memperbaiki asupan nutrien dan kebiasaan makan serta gaya hidup remaja merupakan langkah awal yang sangat bermanfaat. Mencegah pernikahaan dini serta kehamilan yang tidak diinginkan serta meningkatkan pengetahuan para calon pengantin terhadap pentingnya nutrisi utamanya pada 1000 hari pertama kehidupan harus selalu dilakukan. Semua kondisi ini tidak lepas dari kondisi ibu yang memengaruhi kondisi bayi nantinya.6,7 Setelah lahir, pencegahan dan deteksi dini dimulai dengan melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala dengan benar sejak awal kehidupan dan dilakukan secara rutin setiap bulan, utamanya pada 2 tahun pertama kehidupan. Pemantauan pertumbuhan merupakan cara yang paling mudah untuk dapat mendeteksi secara dini adanya malnutrisi dan risiko stunting, sehingga upaya pencegahan serta tata laksana yang adekuat dapat dilakukan. Bayi prematur, bayi dengan berat lahir rendah, bayi dengan riwayat pertumbuhan janin terhambat, mempunyai risiko terjadinya masalah nutrisi dan rentan terhadap terjadinya stunting. Demikian pula pada bayi dengan praktik pemberian makan yang tidak benar (baik ASI maupun MPASI), bayi dengan kelainan anatomik (baik bawaan maupun didapat) maupun penyakit lainnya. Merupakan data yang harus digali pada 24 Aspek Nutrisi Stunting: Pencegahan, Deteksi Dini, Diagnosis dan Tata Laksana anamnesis dan pemeriksaan fisis setiap kali berhadapan dengan kecurigaan adanya masalah stunting. Tidak lupa pula masalah psikososial orangtua juga turut memengaruhi kondisi dan tata laksana selanjutnya nantinya8-9
  4. Kegiatan Pendampingan Melakukan pendampingan kepada keluarga dengan cara mengidentifikasi faktor risiko stunting dan melakukan pelayanan komunikasi, informasi, edukasi, pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya untuk pencegahan risiko stunting, meliputi: Melakukan skrining 3 (tiga) bulan pranikah kepada calon pengantin untuk mengetahui faktor risiko stunting, memberikan edukasi serta memfasilitasi catin yang memiliki faktor risiko stunting dalam upaya menghilangkan faktor tersebut. Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan melakukan pemantauan/pemeriksaan kehamilan secara berkala, melakukan KIE KB Pasca Persalinan, dan memfasilitasi rujukan jika diperlukan. Melakukan pendampingan pasca persalinan dengan melakukan promosi dan KIE KB pasca persalinan , memastikan ibu pasca persalinan sudah menggunakan KBPP Melakukan pendampingan pengasuhan dan tumbuh kembang anak dibawah 5 tahun (balita) dengan melakukan skrining penilaian faktor risiko stunting, memastikan bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan, bayi diatas 6 bulan mendapat MPASI dengan gizi cukup, dan mendapat imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal. Memastikan keluarga mendapatkan bantuan sosial dan memastikan program bantuan sosial dimanfaatkan dengan benar.
  5. Gambar 9 memperlihatkan pemantauan pertumbuhan yang dilakukan pada tingkat posyandu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 2 tahun 2020.10 Diharapkan semua posyandu dapat melakukan pengukuran panjang atau tinggi badan secara teratur, tidak saja menimbang berat badan saja. Selain itu juga para kader posyandu harus dapat melakukan pencatatan pada grafik serta mampu melakukan interpretasi sesuai petunjuk pada buku KIA dan Permenkes No. 2 tahun 2020, sehingga dapat merujuk dengan tepat.10
  6. Sedangkan pada tingkat Puskesmas, harus dilakukan evaluasi penimbangan dan pengukuran yang sudah dilakukan pada tingkat komunitas terhadap semua indikator pertumbuhan. Diharapkan bahwa Puskesmas dapat mendeteksi berbagai masalah berdasarkan empat indikator pertumbuhan, tidak saja mampu mendeteksi anak pendek, tetapi juga terjadinya berat badan yang naik tidak adekuat (weight faltering) serta adanya gizi kurang dan gizi buruk serta gizi lebih maupun obesitas (lihat gambar 10).