Dokumen tersebut membahas dua model struktur organisasi pengelolaan CSR perusahaan, yaitu CSR sebagai bagian dari departemen lain dan CSR sebagai departemen tersendiri. Model pertama menunjukkan komitmen perusahaan yang lemah terhadap CSR, sedangkan model kedua menunjukkan komitmen yang besar karena memberikan otonomi yang lebih besar bagi departemen CSR.
2. • Keseriusan perusahaan dalam melaksanakan
aktivitas CSR bisa ditinjau juga dari struktur
organisasinya.
• Secara umum terdapat dua kategori, yaitu:
a. CSR merupakan bagian dari departemen
atau divisi lain, dan
b. CSR sudah merupakan departemen/ divisi
otonom, pertanggungjawabannya langsung
kepada direktur atau pimpinan perusahaan.
Struktur Organisasi
Pengelola CSR/TJSL
4. CSR merupakan bagian dari
Departemen atau Divisi lain
• Dalam model ini, CSR bukan merupakan sebuah
departemen/ divisi yang sifatnya otonom,
melainkan menjadi bagian departemen/ divisi
lain. Perencanaan dan teknis pelaksanaan
program, dipertanggungjawabkan kepada kepala
depertemen.
• Ada juga program CSR yang sifatnya ad hock,
secara struktur tidak berada dimana-mana,
namun pada saat dibutuhkan bisa tiba-tiba
muncul menjadi bagian program sosial
perusahaan, seperti pada pringatan ulang
tahun, peringatan hari besar agama dan pada
saat ada kejadian luar biasa seperti bencana alam
atau pencemaran akibat dampak operasional
5. CSR merupakan bagian dari
Departemen atau Divisi lain ...
• Tipe ini cenderung menunjukan lemahnya
komitmen perusahaan terhadap program
CSR, karena tidak memiliki kedudukan
strategis.
• Jika dilihat dari produk kebijakan, program
CSR masih lemah, karena belum
mendapatkan tempat dalam struktur
organisasi perusahaan.
• Pada umumnya pengelola program CSR
berada pada level staf, bukan level manager.
6. CSR sudah merupakan Departemen/
Divisi Otonom
• Dalam model ini, CSR merupakan
departemen atau bidang yang
sifatnya mandiri, bukan bagian dari
departemen lain. Sehingga mulai dari
perencanaan program, anggaran,
implementasi, hingga evaluasi dilakukan
secara mandiri.
• Secara struktur, posisi Departemen CSR
dengan departemen lain sebagai mitra
sejajar, dan pertanggungjawaban program
sifatnya langsung kepada Direktur/ pimpinan
perusahaan.
7. CSR sudah merupakan Departemen/
Divisi Otonom ...
• Tipe struktur ini
menunjukkan besarnya komitmen
perusahaan terhadap CSR, dikarenakan
CSR memiliki anggaran sendiri, memiliki
hak menentukan program jangka pendek,
menengah, hingga jangka panjang, selain
itu secara personalia, memiliki team
work yang dipimpin oleh seorang kepala
bidang atau manager.
• Dengan demikian dalam departemen/
divisi CSR terdapat diferensiasi tugas yang
jelas.
8. • Bahkan bagi perusahaan-perusahaan
yang memiliki komitmen
dengan guidance ISO 26000, akan
menempatkan pejabat pengelola CSR
pada posisi Head Of CSR yang setara
dengan Direktur.
CSR sudah merupakan Departemen/
Divisi Otonom ...