masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia menyebabkan perubahan yang besar sekali pada buda asli Indonesia. perubahan terpenting yaitu mulai bermunculannya kerajaan-kerajaan bercorak Hidnu-Buddha di Indonesia. di dalam pemerintahan kerajaan, rajalah yang paling berkuasa
masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia menyebabkan perubahan yang besar sekali pada buda asli Indonesia. perubahan terpenting yaitu mulai bermunculannya kerajaan-kerajaan bercorak Hidnu-Buddha di Indonesia. di dalam pemerintahan kerajaan, rajalah yang paling berkuasa
4. LOKASI KERAJAAN SRIWIJAYA
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada akhir abad ke-7 M.
ada 4 versi tentang lokasi kerajaan Sriwijaya,
yakni :
1. Pusat kerajaan Sriwijaya di Palembang karena
banyak di temukan prasasti Sriwijaya dan adanya
sungai Musi yang strategis untuk perdagangan.
2. Letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu
daerah pertemuan sungai Kampar kiri dan Kampar
kanan yang di perkirakan daerah Binanga yaitu terletak
di Jambi juga strategis untuk perdagangan.
3. Sekitar Aceh
4. Riau, dengan di temukannya peninggalan kerajaan
Sriwijaya yaitu candi Muara Takus.
5. SUMBER SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA
Adapun sumber sejarah kerajaan Sriwijaya antara lain :
1. Berita China
Dinasti Tang disebutkan bahwa di pantai timur Sumatra selatan telah berdiri sebuah
kerajaan yang disebut She-li-fo-she.Pendeta Buddha dari China, I-Tsing juga pernah singgah
di Sriwijaya pada tahun 685 M untuk menerjemahkan kitab suci agama Buddha selama 4
tahun di bawah bimbingan Sakyakirti.
2. Berita Arab
dikatakan oleh Ibh Hordadbeh bahwa raja Zabag banyak menghasilkan emas setiap
tahunnya seberat 206 kg emas.
3. Berita India
Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerajaan yang ada di
India seperti dengan Kerajaan Nalanda, dan Kerajaan Chola
4. Berita Dalam Negeri
Dari dalam negeri, terdapat sumber sejarah berupa prasasti-prasasti.
6. Struktur Pemerintahan
Kekuasaan tertinggi di Kerajaan Sriwijaya dipegang oleh raja. Untuk
menjadi raja, ada tiga persyaratan yaitu:
1.Samraj, artinya berdaulat atas rakyatnya.
2.Indratvam, artinya memerintah seperti Dewa Indra yang selalu memberikan
kesejahteraan pada rakyatnya.
3.Ekachattra. Eka berarti satu dan chattra berarti payung. Kata ini bermakna
mampu memayungi (melindungi) seluruh rakyatnya.
senapati yang bertugas sebagai panglima perang (pemimpin tentara).
7. Silsilah Para Raja Kerajaan Sriwijaya
1. Dapunta Hyang Sri Jayanaga (Prasasti Kedukan Bukit 683 M,
Prasasti Talangtuo 684 M)
2. Sri Indrawarman (berita Cina, 724 M)
3. Rudrawikrama (berita Cina, 728 M)
4. Wishnu (Prasasti Ligor, 775 M)
5. Maharaja (berita Arab, 851 M)
6. Balaputradewa (Prasasti Nalanda, 860 M)
7. Sri Udayadityawarman (berita Cina, 960 M)
8. Sri Udayaditya (Berita Cina, 962 M)
9. Sri Cudamaniwarmadewa (Berita Cina, 1003. Prasasti
Leiden, 1044 M)
10. Maraviyatunggawarman (Prasasti Leiden, 1044 M)
11. Sri SanggramaWijayatunggawarman (Prasasti Chola, 1004
M)
8. Keadaan Sosial Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang
strategis dalam lalu lintas perdagangan
internasional menyebabkan masyarakatnya lebih
terbuka dalam menerima berbagai pengaruh
asing. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu
mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia
perdagangannya,Masyarakatnya ramah dan
terbuka.
10. Faktor Pendorong Berkembangnya
Kerajaan Sriwijaya
• Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang
merupakan jalur pelayaran dan perdagangan
internasional.
• Kemajuan kegiatan perdagangan antara India
dan Cina melintasi selat Malaka.
• Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam
Selatan memberikan kesempatan bagi
perkembangan Sriwijaya sebagai negara
maritim (sarwajala) yang selama abad ke-6
dipegang oleh kerajaan Funan.
11. 3. Aspek kehidupan social
Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang
strategis dalam lalu lintas perdagangan
internasional menyebabkan masyarakatnya
lebih terbuka dalam menerima berbagai
pengaruh asing.
12. SRIWIJAYA PUSAT AGAMA
BUDDHA DI ASIA TENGGARA
• Seorang bhiksu Buddha dari Cina, I-tsing pada
abad ke-7 singgah di Sriwijaya untuk belajar
bahasa Sansekerta.
• Tahun 717 seorang pendeta Tantris, Wajrabodhi
dan Amoghawajra datang ke Sriwijaya.
• Tahun 1011 - 1023 M datang pendeta dari Tibet,
Attisa untuk belajar agama Budha kepada Guru
Besar Sriwijaya, Dharmakirti.
• Seorang guru agama Buddha yang terkenal di
Sriwijaya adalah Sakyakirti yang menulis buku
berjudul Hastadandasastra.
13. PRASASTI-PRASASTI SRIWIJAYA
1. Prasasti Kedukan Bukit
2. Prasasti Talang Tuwo
3. Prasasti Kota Kapur
4. Prasasti Telaga Batu
5. Prasasti Karang Birahi
6. Prasasti Nalada
14. Prasasti berangka tahun 683 M itu
menyebutkan bahwa raja Sriwijaya
bernama Dapunta Hyang yang
membawa tentara sebanyak 20.000
orang berhasil menundukan
Minangatamwan. Dengan kemenangan
itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi
makmur. Daerah yang dimaksud
Minangatamwan itu kemungkinan
adalah daerah Binaga yang terletak di
Jambi. Daerah itu sangat strategis
untuk perdagangan.
15.
16.
17. • Berangka tahun sama yaitu 686
Masehi.
• Isi kedua prasasti itu juga
hampir sama, yaitu permintaan
kepada dewa yang menjaga
Sriwijaya dan untuk
menghukum setiap orang yang
bermaksud jahat terhadap
Sriwijaya.
• Berdasarkan kedua prasasti itu
dapat disimpulkan bahwa
daerah Bangka dan daerah
Maringin (Melayu) telah
ditaklukkan oleh Sriwijaya.
• Sementara itu sang raja juga
berusaha menaklukkan “bhumi
jawa” atau Tarumanegara.
18.
19. Ditemukan di India dan
berangka tahun 1006 M.
Prasasti ini dikeluarkan oleh
raja kerajaan Cola yang
bernama Rajakesariwarman
yang dikenal dengan Raja
raja I. Isinya menyebutkan
bahwa pada tahun 1006 M,
Marawijayatunggawarman
meresmikan wihara di India
yang diberi nama
Cudamaniwarmavihara atas
ijin dari Rajakesariwarman,
raja-raja I dari Cola.
Piagam
Leinden
20. PRASASTI NALANDA
Prasasti itu menyebutkan Raja
Balaputra Dewa sebagai Raja terakhir
dari Dinasti Syailendra yang terusir dari
Jawa Tengah akibat kekalahannya
melawan Kerajaan Mataram dari Dinasti
Sanjaya. Dalam prasasti itu, Balaputra
Dewa meminta kepada Raja Nalanda
agar mengakui haknya atas Kerajaan
Syailendra. Di samping itu, prasasti ini
juga menyebutkan bahwa Raja Dewa
Paladewa berkenan membebaskan 5
buah desa dari pajak untuk membiayai
para mahasiswa Sriwijaya yang belajar
di Nalanda.
23. FAKTOR PENYEBAB KEMUNDURAN
DAN KERUNTUHAN
a) Berulang kali diserang kerajaan Colomandala dari India.
b) Kerajaan taklukan Sriwijaya banyak yang melepaskan diri dari
kekuasaannya.
Misalnya Ligor, Tanah Kra, Kelantan, Pahang, Jambi dan
Sunda.
c) Terdesak perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan
pengaruhnya ke arah selatan (semenanjung Malaya).
d) Terdesak pengaruh kerajaan Singosari yang menjalin
hubungan dengan kerajaan Melayu ( di Jambi).
e) Mundurnya perekonomian dan perdagangan Sriwijaya karena
Bandar-bandar pentingnya sudah melepaskan diri dari
Sriwijaya.
f) Kemungkinan juga tidak adanya raja yang cakap dan
berwibawa untuk memimpin kerajaan sebagai akibat dari
kurangnya pengaderan.
g) Serangan Majapahit dalam upaya penyatuan nusantara tahun
1337 M.