Dokumen tersebut membahas mengenai Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). RPL digunakan untuk mengakui pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh seseorang dari pengalaman kerja, pendidikan nonformal, atau pendidikan informal. Dokumen tersebut menjelaskan tiga bentuk RPL, proses pengajuan ijin penyelenggaraan RPL oleh perguruan tinggi, serta persyar
Garis panduan telah dibangunkan oleh barisan Panel Penilai Akreditasi Program yang telah dilantik oleh MQA dan kesemua maklumat yang disalurkan di dalam garis
panduan ini adalah bertepatan dengan amalan akreditasi program MQA iaitu Code of Practice for Programme Accreditation (COPPA) dan Code of Practice for Institutional Audit (COPIA). Jawatankuasa Akreditasi Program PSP yang telah dilantik oleh Pengarah Politeknik Seberang Perai (PSP) akan menggunakan buku garis panduan ini bertujuan untuk;
i. Memahami fungsi dan peranan sebagai Juruaudit Dalaman Akreditasi Program Politeknik Seberang Perai.
ii. Memahami 9 kriteria standard kod amalan Akreditasi Program.
iii. Melakukan proses pengauditan akreditasi program untuk kesedaran awal staf akademik dan bukan akademik di PSP.
iv. Menilai dan menganalisis laporan akreditasi setiap program yang ditawarkan di Politeknik Seberang Perai.
v. Membuat keputusan terhadap permohonan samada memperoleh Akreditasi Sementara atau Akreditasi Penuh program dan kelayakan, iaitu memberi, menolak, mengekal atau membatalkan Akreditasi Sementara atau Akreditasi Penuh program dan kelayakan.
vi. Melaporkan perkara-perkara di cadangan penambaikan dan perkara yang perlu
diberi perhatian supaya dapat didedahkan dan langkah penyelesaian dapat
diatasi segera sebelum audit akreditasi program MQA yag sebenar dilakukan.
vii. Membentangkan hasil penemuan kepada umum agar kesemua pemegang kepentingan/unit dapat mengetahui keadaan sebenar proses audit akreditasi program ini yang berlaku dan cuba mengatasi kelemahan yang sedia ada.
viii. Membuat laporan awal dan laporan akhir akreditasi program.
Garis panduan telah dibangunkan oleh barisan Panel Penilai Akreditasi Program yang telah dilantik oleh MQA dan kesemua maklumat yang disalurkan di dalam garis
panduan ini adalah bertepatan dengan amalan akreditasi program MQA iaitu Code of Practice for Programme Accreditation (COPPA) dan Code of Practice for Institutional Audit (COPIA). Jawatankuasa Akreditasi Program PSP yang telah dilantik oleh Pengarah Politeknik Seberang Perai (PSP) akan menggunakan buku garis panduan ini bertujuan untuk;
i. Memahami fungsi dan peranan sebagai Juruaudit Dalaman Akreditasi Program Politeknik Seberang Perai.
ii. Memahami 9 kriteria standard kod amalan Akreditasi Program.
iii. Melakukan proses pengauditan akreditasi program untuk kesedaran awal staf akademik dan bukan akademik di PSP.
iv. Menilai dan menganalisis laporan akreditasi setiap program yang ditawarkan di Politeknik Seberang Perai.
v. Membuat keputusan terhadap permohonan samada memperoleh Akreditasi Sementara atau Akreditasi Penuh program dan kelayakan, iaitu memberi, menolak, mengekal atau membatalkan Akreditasi Sementara atau Akreditasi Penuh program dan kelayakan.
vi. Melaporkan perkara-perkara di cadangan penambaikan dan perkara yang perlu
diberi perhatian supaya dapat didedahkan dan langkah penyelesaian dapat
diatasi segera sebelum audit akreditasi program MQA yag sebenar dilakukan.
vii. Membentangkan hasil penemuan kepada umum agar kesemua pemegang kepentingan/unit dapat mengetahui keadaan sebenar proses audit akreditasi program ini yang berlaku dan cuba mengatasi kelemahan yang sedia ada.
viii. Membuat laporan awal dan laporan akhir akreditasi program.
Atelier emailing newsletters reussies espaces numériques entreprises mars 2014Gilles Gilles
Atelier de formation pour realiser des emailings et newsletters reussies, atelier realise dans le cadre des ENE (Espaces Numeriques Entreprises) a la CCI de Troyes - mars 2014
Atelier emailing newsletters reussies espaces numériques entreprises mars 2014Gilles Gilles
Atelier de formation pour realiser des emailings et newsletters reussies, atelier realise dans le cadre des ENE (Espaces Numeriques Entreprises) a la CCI de Troyes - mars 2014
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE
• IJASAH
• DIPLOMA
SUPPLEMENT
• SERTIFIKAT JENJANG KARIR
• SERTIFIKAT KOMPETENSI
• SERTIFIKAT REKOMENDASI
• SERTIFIKAT PENGHARGAAN
• SERTIFKAT ASOSIASI
• SERTIFIKAT PENGHARGAAN
• SERTIFIKAT KOMPETENSI
• SERTIFIKAT PENGHARGAAN
4. • RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) adalah proses
pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang
dilakukan secara otodidak dari pengalaman hidupnya,
pendidikan nonformal, atau pendidikan informal ke dalam
sektor pendidikan formal.
• Pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang
diperoleh dari pengalaman kerja, pendidikan nonformal, atau
pendidikan informal ke dalam sektor pendidikan formal
dilakukan melalui mekanisme Rekognisi Pembelajaran
Lampau (RPL).
7. MODUS RPL
FORMAL : Transfer Kredit, sertifikat kompetensi,
sertifikat kelulusan, ijasah/diploma supplement
NON-FORMAL : sertifikat training, karir kepangkatan,
Surat rekomendasi, sertifikat penghargaan, karir
kepangkatan, dll
PORTOFOLIO : Pengalaman kerja, pengakuan
terhadap desain/karya/tulisan, surat rekomendasi,
sertifikat penghargaan, pengakuan capaian otodidak
8. Penyetaraan capaian pembelajaran
pendidikan nonformal, pendidikan
informal, dan pengalaman kerja pada
pendidikan diberlakukan mulai dari
jenjang kualifikasi 3 (tiga) sebagai jenjang
paling rendah sampai dengan jenjang
kualifikasi 9 (sembilan) sebagai jenjang
paling tinggi.
9.
10. Tiga Bentuk RPL yang diatur oleh
Permendikbud Nomor 73 Tahun 2013
a. mengakui capaian pembelajaran yang diperoleh
individu melalui pendidikan nonformal, informal,
dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan formal dalam rangka
pembelajaran sepanjang hayat;
b. mengakui capaian pembelajaran yang dilakukan oleh
perguruan tinggi dan/atau lembaga pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan oleh kementerian
dan/atau lembaga di luar pembinaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian
Agama sebagai dasar pemberian gelar yang setara;
dan
c. mengakui tenaga ahli yang kualifikasinya setara
dengan kualifikasi magister atau doktor sebagai
dosen.
11. Butir a (RPL Pembelajar Sepanjang Hayat)
• merupakan RPL yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi untuk
mengakomodasi calon peserta didik yang
telah melakukan proses pembelajaran
mandiri secara non formal
• Calon peserta didik dapat langsung
mengikuti fase pendidikan pada semester
tertentu sesuai dengan kesetaraan
capaian pembelajaran yang diakui melalui
proses RPL yang syah.
• Perguruan tinggi yang dapat
menyelenggakan RPL ini harus telah
mendapatkan ijin penyelenggaraan RPL
dari Dikti.
12. Subspesialis
Spesialis
Profesi umum
SMA/SMK
D4
D3
D2
D1
S3
S2
S1
Pendidikan
Vokasi
Pendidikan
Profesi
Pendidikan
Akademik
D4
D3
D2
D1
SMU/SMK/MA
SMP
RPL
RPL
Peserta RPL
CONTOH
PENGAKUAN
MAKSIMUM
6
4
3
2
1
Melalui assessment
oleh PT penerima dan
harus melewati proses
pendidikan dalam
jangka waktu tertentu
5
13. Butir b (RPL Penyetaraan Gelar)
•Merupakan representasi dari peran aktif
DIkti dalam memfasilitasi dan menghargai
proses pendidikan tinggi yang
diselenggarakan oleh institusi pendidikan
tinggi di luar Kemendikbud dalam
memberikan ijazah maupun gelar yang
sesuai.
•Secara prinsip, ijazah dan gelar hanya dapat
dikeluarkan dari institusi pendidikan tinggi
yang berupa perguruan tinggi.
•Lembaga pendidikan dan pelatihan tersebut
harus berupa lembaga pendidikan tinggi
yang keberadaannya telah dilengkapi dengan
ijin pendirian sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Kemendikbud.
14. Butir 2 (RPL Penyetaraan Gelar)
Lembaga pendidikan tinggi wajib memenuhi kriteria antara lain:
– peserta didik adalah calon pegawai/pegawai di instansi yang membawahi
lembaga pendidikan tinggi tersebut dan memiliki ikatan dinas;
– program pendidikan telah 2 (dua) kali secara berturutan dan pada saat
pengusulan masih terakreditasi atau tersertifikasi dari suatu lembaga
akreditasi atau lembaga sertifikasi nasional atau internasional yang setara;
– penyelenggara dapat membuktikan bahwa capaian pembelajaran lulusannya
sesuai kualifikasi pada jenjang KKNI tertentu berdasar pada uji kompetensi
kerja dan evaluasi kinerja lulusan;
– penyelenggara mempunyai sistem informasi akademik yang dapat diakses oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk keperluan evaluasi akademik;
– sudah memiliki sumber daya untuk menyelenggarakan pendidikan sesuai
dengan rasio dosen dan mahasiwa sebesar 1:12 (satu banding dua belas)
berkualifikasi Magister atau setara dari program studi yang relevan;
– lolos uji portofolio perencanaan penyelenggaraan RPL yang dilakukan oleh tim
pakar yang ditugaskan oleh Direktur Jenderal.
15. Butir c (RPL Penyetaran Dosen)
•merupakan pola RPL yang memberikan
kesempatan kepada pakar yang sangat
dibutuhkan kemampuannya bagi pendidikan
tinggi namun yang bersangkutan tidak memiliki
riwayat pendidikan (ijazah) sesuai dengan
persyaratan sebagai dosen pada perguruan
tinggi.
•Dengan pola RPL ini, perguruan tinggi yang
memenuhi syarat peyelenggaraan dapat
mengangkat pakar tersebut sebagai dosen
pada program studi tertentu sesuai dengan
kualifikasi kepakarannya.
•Dosen yang diangkat melalui proses RPL
memiliki kewajiban dan hak yang khas sesuai
dengan institusi yang mengangkatnya.
•PT yang akan mengangkat dosen menggunakan
mekanisme RPL wajib memeroleh ijin Ditjen
Dikti
PAKAR
CV
EVALUASI
16. SEMUA PT YANG AKAN MENYELENGGARAKAN RPL WAJIB BERIJIN
Pertimbangan dalam memberikan ijin penyelenggaraan RPL :
1. Legalitas perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi
2. Ketersediaan dan kesiapan SDM yang memiliki kualifikasi kemampuan yang sesuai
3. Kelayakan program RPL yang disusun
4. Ketersedian dan kesiapan sarana prasarana
5. Daya dukung dana
6. Keberlanjutan dan keseimbangan program pendidikan lainnya bila RPL
diselenggarakan
7. Adanya kebutuhan RPL yang dibuktikan melalui studi pelacakan
8. Mengajukan proposal ke Dikti
9. Lolos uji verifiksi oleh tim RPL Dikti
17. PT
Mengajukan
ijin
PT melakukan :
a. Persiapan
b. Evaluasi Diri
belum
sudah
a. Dokumen Evaluasi Diri
b. Persyaratan RPL
c. Studi Kelayakan
a. Mendaftar Usulan
b. Cek Kelengkapan Dok
c. Membentuk Tim Eval
sudah
belum
Lengkapi
berkas
a. Tim Evaluator memeriksa dokumen
b. Evaluasi kesesuaian
c. Pertimbangan akademik
Surat
Pemberitahuan
GAGAL
LOLOS
PT Menyeleng-garakan
RPL Sesuai
Ketentuan
Lulus
Gagal
SK Ijin
Penyelenggaran
RPL
LENGKAP
PERGURUAN TINGGI
lengkap Lengkapi data
sesuai syarat
ALUR
PENGAJUAN
IJIN
RPL
18. "This is the beginning of a new day. You have been given this day to use as
you will. You can waste it or use it for good. What you do today is important
because you are exchanging a day of your life for it. When tomorrow comes,
this day will be gone forever; in its place is something that you have left
behind . . .
let it be something good"
[Anonymous]
TERIMA KASIH