Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
Pendidikan khusus merupakan pendidikan yang diperuntukan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Oleh karena itu, untuk mendorong kemampuan pembelajaran mereka dibutuhkan lingkungan belajar yang kondusif, baik tempat belajar, metoda, sistem penilaian, sarana dan prasarana serta yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya media pendidikan yang memadai sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
SAP IT session on SAP Screen Personas at TechEd 2013Peter Spielvogel
Martin Lang's presentation on how SAP IT is using SAP Screen Personas to make screens more intuitive. He discusses two use cases: Accrual Cockpit and Time Entry for Interns. In both cases, users are more productive as they require fewer keystrokes to get their work done.
Please view the updated version: http://www.slideshare.net/peterspielvogel/sap-screen-personasapril2014
SAP Screen Personas allows companies to improve user productivity through personalization of their SAP ERP screens.
By providing the right information to the right users in the right context, they can get more done in less time with greater accuracy. With more intuitive SAP screens, organizations can enhance user satisfaction, minimize training time, and spend less money on screen modifications.
How varian medical_customized_sap_screens_in_hoursPeter Spielvogel
Presentation from SAPPHIRE NOW 2012 in which Varian Medical Systems discusses their experience with SAP Screen Personas, a new way to personalize SAP GUI screens without programming. They participated in a co-innovation project with SAP Imagineering.
Fisker Automotive presentation from ASUG Annual Conference 2015 (SAPPHIRE NOW) delivered by Ketan Gohil and Nickolas McCall. Topic is how they are making life easier for the engineers and other employees that rely on SAP in their roles through the use of SAP Screen Personas and SAP Fiori.
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
Pendidikan khusus merupakan pendidikan yang diperuntukan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Oleh karena itu, untuk mendorong kemampuan pembelajaran mereka dibutuhkan lingkungan belajar yang kondusif, baik tempat belajar, metoda, sistem penilaian, sarana dan prasarana serta yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya media pendidikan yang memadai sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
SAP IT session on SAP Screen Personas at TechEd 2013Peter Spielvogel
Martin Lang's presentation on how SAP IT is using SAP Screen Personas to make screens more intuitive. He discusses two use cases: Accrual Cockpit and Time Entry for Interns. In both cases, users are more productive as they require fewer keystrokes to get their work done.
Please view the updated version: http://www.slideshare.net/peterspielvogel/sap-screen-personasapril2014
SAP Screen Personas allows companies to improve user productivity through personalization of their SAP ERP screens.
By providing the right information to the right users in the right context, they can get more done in less time with greater accuracy. With more intuitive SAP screens, organizations can enhance user satisfaction, minimize training time, and spend less money on screen modifications.
How varian medical_customized_sap_screens_in_hoursPeter Spielvogel
Presentation from SAPPHIRE NOW 2012 in which Varian Medical Systems discusses their experience with SAP Screen Personas, a new way to personalize SAP GUI screens without programming. They participated in a co-innovation project with SAP Imagineering.
Fisker Automotive presentation from ASUG Annual Conference 2015 (SAPPHIRE NOW) delivered by Ketan Gohil and Nickolas McCall. Topic is how they are making life easier for the engineers and other employees that rely on SAP in their roles through the use of SAP Screen Personas and SAP Fiori.
Please view the updated version: http://www.slideshare.net/peterspielvogel/sap-screen-personasapril2014
Customer-facing slides for SAP Screen Personas.
SAP Screen Personas allows companies to improve user productivity through personalization of their SAP ERP screens.
By providing the right information to the right users in the right context, they can get more done in less time with greater accuracy. With more intuitive SAP screens, organizations can enhance user satisfaction, minimize training time, and spend less money on screen modifications.
SAP TechEd EXP17880 expert session on SAP Screen PersonasPeter Spielvogel
Expert session 17880 from SAP TechEd Berlin. Tamas Hoznek presented on how to learn from his experience with over 20 customer deployments. Original abstract:
Lessons Learned from Customer Implementations of SAP Screen Personas
In this session, we’ll review the challenges that customers faced when implementing SAP Screen Personas software. Learn field-proven tricks that can help streamline deployment, along with troubleshooting techniques. Watch a live demo to see how the software can simplify screens to improve productivity.
SAP Screen Personas and SAP Fiori session from TechEd 2013Peter Spielvogel
SAP TechEd session on how SAP Screen Personas and SAP Fiori work together to enhance usability and make business users more productive. Includes information on how to choose which (or both) solution to choose to meet your specific needs.
SAP Screen Personas allows companies to improve user productivity through personalization of their SAP ERP screens.
By providing the right information to the right users in the right context, they can get more done in less time with greater accuracy. With more intuitive SAP screens, organizations can enhance user satisfaction, minimize training time, and spend less money on screen modifications.
SAP TechEd EXP17583 expert session SAP Screen PersonasPeter Spielvogel
Expert session from SAP TechEd Las Vegas with Ira Feinberg of Return on Intelligence. Original abstract: Rapidly Optimizing the Business Value of SAP Screen Personas Deployment
The upfront work of working with business users on how to streamline business processes will often determine the success of the project. In this session, a partner will discuss several case studies on identifying value at the front end and how SAP Screen Personas can help you Run Simple with SAP.
1. UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK
PAKET IA
Indikator Mendeskripsikan karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI
berkaitan dengan aspek fisik.
Deskriptor Menjelaskan karakteristik perkembangan aspek fisik peserta didik
SD/MI.
Butir Soal 1 Pernyataan di bawah ini merupakan karakteristik perkembangan
peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek fisik, kecuali ....
a. menunjukkan variasi yang besar pada tinggi dan berat badan
b. memiliki keterampilan fisik untuk memainkan permainan
c. penambahan-penambahan dalam kemampuan motorik halus
d. memiliki kemampuan dalam mengangkat beban yang berat
Kunci Jawaban D
Penjelasan Karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek
fisik antara lain: mulai kehilangan gigi bayi, namun tumbuh gigi baru,
memiliki dorongan dan energi secara eksplosif, mengulang kembali
keterampilan-keterampilan secara tuntas, dan menyenangi olahraga
secara kelompok. Jadi memiliki kemampuan dalam mengangkat beban
yang berat, bukan merupakan karakteristik perkembangan aspek fisik
anak usia SD.
Reference Shickedanz, Yudith A, Shickedanz, David A. and Forsyth, Peggy D,
Toward Understanding Children, (19982) Canada: Little ,Brown &
Company.
1
2. Indikator Mendeskripsikan karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI
berkaitan dengan aspek intelektual.
Deskriptor Menjelaskan karakteristik perkembangan aspek intelektual peserta
didik SD/MI.
Butir Soal 2 Kreativitas merupakan salah satu karakteristik perkembangan
intelektual siswa SD, yang artinya kemampuan untuk ….
a. memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang
sering dilakukan dan menghasilkan kepuasan kepada dirinya
sendiri dan orang lain
b. penalaran yang menggunakan logika-logika yang dapat diterima
oleh semua orang dan menghasilkan penyelesaian persoalan untuk
mengambil keputusan
c. berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak
biasa serta menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai
persoalan
d. mengembangkan ide-ide secara cerdas dalam rangka penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan masa sekarang
maupun masa yang akan datang
Kunci Jawaban C
Penjelasan Kreativitas merupakan salah satu karakteristik perkembangan aspek
intelektual siswa SD. Menurut Hurlock, kreativitas adalah kemampuan
untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak
biasa serta menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai
persoalan.
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga
2
3. Indikator Mendeskripsikan karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI
berkaitan dengan aspek sosial
Deskriptor Menjelaskan karakteristik perkembangan aspek sosial peserta didik
SD/MI.
Butir Soal 3 Pernyataan di bawah ini yang merupakan karakteristik perkembangan
peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek sosial adalah ....
a. mulai menyukai teman sebaya sesama jenis
b. berperan serta dalam permainan logika
c. menyukai teman sebaya lawan jenis
d. dapat bekerja dalam durasi waktu yang lama
Kunci Jawaban A
Penjelasan Karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek
sosial antara lain: mulai dapat bekerja sama dalam kelompok,
memiliki keasyikan sendiri, dapat beradu argumentasi, dan menyukai
teman sebaya sesama jenis. Jadi, mulai menyukai teman sebaya
sesama jenis, berperan serta dalam permainan logika, dan menyukai
teman sebaya lawan jenis bukan merupakan karakteristik
perkembangan peserta didik usia SD.
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga
3
4. Indikator Mendeskripsikan karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI
berkaitan dengan aspek emosional.
Deskriptor Menjelaskan karakteristik perkembangan aspek emosional peserta
didik SD/MI.
Butir Soal 4 Pernyataan di bawah ini merupakan karakteristik perkembangan
peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek emosional, kecuali ....
a. kesulitan memulai sesuatu, tetapi jika berhasil akan bertahan
sampai akhir
b. menampakkan marah apabila mengalami kesulitan di sekolah
c. mulai muncul perasaan simpati kepada orang yang lebih dewasa
d. memiliki rasa humor yang diekspresikan dalam lelucon praktis
Kunci Jawaban C
Penjelasan Menurut Hurlock, karakteristik perkembangan emosional anak usia SD
antara lain: kesulitan memulai sesuatu tetapi jika berhasil akan
bertahan sampai akhir, menampakkan marah apabila mengalami
kesulitan di sekolah, memiliki rasa humor yang diekspresikan dalam
lelucon praktis, dan memiliki rasa sensitif dan mudah tersinggung
dalam intensitas yang ringan. Jadi, mulai muncul perasaan simpati
kepada orang yang lebih dewasa bukan merupakan karakteristik
perkembangan emosional anak usia SD
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga
4
5. Indikator Mendeskripsikan karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI
berkaitan dengan aspek moral.
Deskriptor Menjelaskan karakteristik perkembangan aspek moral peserta didik
SD/MI.
Butir Soal 5 Perkembangan perilaku moral dan perkembangan konsep moral
merupakan fase-fase perkembangan moral yang harus dicapai seorang
anak. Pada fase perkembangan perilaku moral, seorang anak belajar
melalui cara-cara berikut, kecuali ….
a. coba-ralat (trial and error)
b. pendidikan langsung,
c. identifikasi
d. observasi
Kunci Jawaban D
Penjelasan Menurut Hurlock, perkembangan moral anak terdiri atas dua fase,
yakni: fase pertama, perkembangan prilaku moral dan fase kedua,
perkembangan konsep moral. Metode-metode yang digunakan agar
anak mengalami fase perkembangan perilaku moral terdiri atas coba-
ralat (trial and error), pendidikan langsung, dan identifikasi.
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga
5
6. Indikator Mendeskripsikan karakteristik perkembangan peserta didik SD/MI
berkaitan dengan latar belakang sosial budaya.
Deskriptor Menjelaskan karakteristik perkembangan berkaitan dengan latar
belakang sosial peserta didik SD/MI.
Butir Soal 6 Pada anak usia sekolah dasar sering disebut ‘usia berkelompok’.
Pernyataan tersebut menunjukkan karakteristik perkembangan anak
dalam aspek ….
a. sosial
b. moral
c. intelektual
d. emosional
Kunci Jawaban A
Penjelasan Hurlock, menyatakan bahwa karakteristik perkembangan aspek sosial
anak usia SD, antara lain: anak berminat dalam kegiatan dengan teman
sebaya, ingin menjadi bagian dari kelompok yang mengharapkan untuk
dapat menyesuaikan diri dengan nilai dan perilaku, serta minat para
anggota kelompok. Berdasarkan karakteristik perkembangan sosial
tersebut, usia ini disebut juga ‘usia berkelompok’
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga.
6
7. Indikator Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
Deskriptor Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran PKn SD/MI.
Butir Soal 7 Pada mata pelajaran PKn, salah satu minat siswa usia sekolah dasar
yang dapat teridentifikasi dalam proses pembelajaran adalah minat
terhadap ….
a. masalah sosial
b. bidang olahraga
c. tubuh manusia
d. kesehatan manusia
Kunci Jawaban A
Penjelasan Menurut Hurlock minat anak usia SD antara lain terdiri atas: minat
terhadap tubuh, minat terhadap kesehatan tubuh, minat terhadap
sekolah, minat terhadap status dan simbol, minat terhadap penampilan,
minat terhadap masalah sosial, dsb. Dalam pembelajaran mata
pelajaran PKn merupakan salah satu cara guru untuk mengidentifikasi
minat siswa terhadap masalah sosial. Substansi kajian dalam mata
pelajaran PKn sangat berhubungan dengan minat-minat siswa terhadap
masalah sosial, bukan bidang olahraga, atau kesehatan/tubuh manusia.
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga
7
8. Indikator Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
Deskriptor Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran Matematika SD/MI.
Butir Soal 8 Dalam proses pembelajaraan Matematika, khususnya ketika guru
mengaitkan materi pelajaran dengan kebutuhan hidup sehari-hari maka
guru telah berupaya agar pembelajaran memungkinkan bagi guru
untuk mengidentifikasi minat siswa terhadap ….
a. kesehatan
b. status
c. penampilan
d. pekerjaan
Kunci Jawaban D
Penjelasan Menurut Hurlock minat siswa antara lain terdiri atas minat terhadap
tubuh, minat terhadap kesehatan, minat terhadap sekolah, minat
terhadap status, minat terhadap pekerjaan di masa depan, minat
terhadap penampilan, minat terhadap masalah sosial, dsb.
Pembelajaran mata pelajaran Matematika, khususnya ketika guru
mengaitkan konsep atau kegunaan matematikan dengan kehidupan
sehari-hari memungkinkan guru untuk mengidentifikasi minat-minat
siswa terhadap pekerjaan di masa datang.
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga
8
9. Indikator Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
Deskriptor Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI.
Butir Soal 9 Ketika dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, ketika ada siswa yang
sangat antusias memerankan tokoh dongeng atau cerita rakyat yang
disukai berarti guru telah menyajikan bahan pelajaran dengan menarik,
dengan demikian guru dapat mengindentifikasi minat siswa terhadap
….
a. penampilan
b. pekerjaan
c. sekolah
d. status
Kunci Jawaban C
Penjelasan Menurut Hurlock minat siswa antara lain terdiri atas minat terhadap
tubuh, minat terhadap kesehatan, minat terhadap sekolah, minat
terhadap pekerjaan di masa depan, minat terhadap status dan simbol,
minat terhadap penampilan, dsb. Dalam proses pembelajaran, Bahasa
Indonesia ketika ada siswa yang sangat antusias memerankan tokoh
dongeng atau cerita rakyat yang disukai, berarti guru telah menyajikan
bahan pelajaran dengan menarik. Dengan demikian, bahan pelajaran
yang menarik tersebut dapat mengindentifikasi minat siswa terhadap
sekolah. Minat anak terhadap sekolah secara positif cenderung
mempengaruhi sikap dan minat anak terhadap sekolah.
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga
9
10. Indikator Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
Deskriptor Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran IPA SD/MI.
Butir Soal 10 Dalam proses pembelajaran tentang kompetensi dasar:
‘mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat
(makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat)’, guru tampak dapat
mengidentifikasi siswa yang selalu bertanya dan mampu membuat
laporan tentang apa saja yang diminatinya dengan sangat baik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa guru dapat
mengidentifikasi minat siswa terhadap …
a. seks
b. penampilan
c. kesehatan
d. pekerjaan
Kunci Jawaban C
Penjelasan Menurut Hurlock minat siswa antara lain terdiri atas minat terhadap
tubuh, minat terhadap kesehatan, minat terhadap sekolah, minat
terhadap pekerjaan di masa depan, minat terhadap status dan simbol,
minat terhadap penampilan, minat siswa terhadap masalah sosial, dsb.
Dalam pembelajaran mata pelajaran IPA, khususnya tentang
kompetensi: ‘mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat
dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat)’, ketika ada
siswa yang yang selalu bertanya, kemudian mampu membuat laporan
tentang apa saja yang diminatinya dengan sangat baik maka guru dapat
mengidentifikasi minat siswa terhadap kesehatan.
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga
10
11. Indikator Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
Deskriptor Mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran IPS SD/MI.
Butir Soal 11 Minat siswa yang dapat teridentifikasi melalui mata pelajaran IPS
adalah ‘minat terhadap lambang status’. Salah satunya adalah ….
a. nama-nama keluarga
b. penampilan diri
c. ikatan kekerabatan
d. jenis pekerjaan orang tua
Kunci Jawaban D
Penjelasan Menurut Hurlock minat siswa antara lain terdiri atas minat terhadap
tubuh, minat terhadap kesehatan, minat terhadap sekolah, minat
terhadap pekerjaan di masa depan, minat terhadap status dan simbol,
minat terhadap penampilan, minat terhadap masalah sosial, dsb.
Melalui pembelajaran IPS, guru dapat mengidentifikasi minat siswa
terhadap jenis pekerjaan urang tua.
Reference Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi kelima, Alihbahasa:
Istiwidayanti dan Soedjarwo, (1980) Jakarta: Erlangga
11
12. Indikator Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran PKn SD/MI.
Deskriptor Menyebutkan penguasaan kompetensi prasyarat peserta didik dalam
mata pelajaran PKn.
Butir Soal 12 Dalam proses pembelajaran PKn, guru kelas I SD mengajarkan tentang
kompetensi dasar: ‘Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat’,
maka kompetensi prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah ….
a. mengenal pentingnya tata tertib di mayarakat
b. melaksanakan hidup rukun di masyarakat
c. mengenal lingkungan rumah dan sekolah
d. mengikuti tata tertib di rumah dan sekolah
Kunci Jawaban D,
Penjelasan Kompetensi awal adalah penguasaan kemampuan prasyarat yang harus
dimiliki siswa sebelum mempelajari materi/topik/kompetensi tertentu.
Jika hal tersebut tidak dilakukan akan menghambat penguasaan materi
yang /topik/kompetensi dipelajari. Dalam pembelajaran PKn,
khususnya kompetensi dasar: ‘Melaksanakan aturan yang berlaku di
masyarakat’, maka kompetensi prasyarat yang harus dimiliki siswa
adalah mengikuti tata tertib di rumah dan sekoalah.
Reference
12
13. Indikator Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran Matematika SD/MI.
Deskriptor Menyebutkan penguasaan kompetensi prasyarat peserta didik dalam
mata pelajaran Matematika SD/MI.
Butir Soal 13 Untuk membelajarkan kompetensi dasar:’Perkalian bilangan’,
kemampuan awal/ prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah
kemampuan ….
a. membagi
b. menjumlah
c. mengurang
d. menghitung
Kunci Jawaban B, b
Penjelasan Kompetensi prasyarat adalah kemampuan awal yang harus dimiliki
siswa sebelum mempelajari materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal
tersebut tidak dilakukan akan menghambat penguasaan materi yang
/topik/kompetensi dipelajari. Dalam pembelajaran Matematika,
khususnya kompetensi dasar: ‘’Perkalian bilangan’, ’, maka
kompetensi prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah mengikuti tata
tertib di rumah dan sekolah, khususnya kompetensi dasar: ‘’, maka
kompetensi prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah menjumlahkan
bilangan
.
Reference
13
14. Indikator Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI.
Deskriptor Menyebutkan penguasaan kompetensi prasyarat peserta didik dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI.
Butir Soal 14 Untuk membelajarkan kompetensi dasar: ‘mendeskripsikan benda-
benda di sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana,
maka kemampuan awal/ prasyarat yang harus dimiliki siswa adalah
kemampuan ….
a. membuat karangan deskriptif
b. melengkapi kalimat belum selesai
c. menyusun kalimat sederhana
d. membaca kalimat sederhana
Kunci Jawaban C
Penjelasan Kompetensi prasyarat adalah kemampuan awal yang harus dimiliki
siswa sebelum mempelajari materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal
tersebut tidak dilakukan akan menghambat penguasaan materi yang
/topik/kompetensi dipelajari. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia:
‘mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan fungsi anggota tubuh
dengan kalimat sederhana’, maka kemampuan awal/prasyarat yang
perlu dimiliki siswa adalah menyusun kalimat sederhana.
Reference
14
15. Indikator Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran IPS SD/MI.
Deskriptor Menyebutkan penguasaan kompetensi prasyarat peserta didik dalam
mata pelajaran IPS SD/MI.
Butir Soal 15 Kemampuan awal/prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum
mempelajari kompetensi dasar: ‘Mendeskripsikan gejala (peristiwa)
alam yang terjadi negara tetangga’, adalah ….
a. mendeskripsikan gejala/peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
b. mendeskripsikan gejala/peristiwa alam yang terjadi di Eropa
c. mendeskripsikan gejala/peristiwa alam yang terjadi di Asia
d. mendeskripsikan gejala/peristiwa alam yang terjadi di Afrika
Kunci Jawaban C
Kompetensi prasyarat adalah kemampuan awal yang harus dimiliki
Penjelasan
siswa sebelum mempelajari materi/topik/kompetensi tertentu. Jika hal
tersebut tidak dilakukan akan menghambat penguasaan materi yang
/topik/kompetensi dipelajari. Dalam pembelajaran IPS SD:
‘‘Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi negara
tetangga’, maka kemampuan awal/prasyarat yang perlu dimiliki siswa
adalah mendeskripsikan gejala/peristiwa alam yang terjadi di
Indonesia.
Reference
15
16. Indikator Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran Matematika
Deskriptor Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata
pelajaran Matematika
Butir Soal 16 Pemahaman simbol merupakan salah satu kesulitan belajar yang sering
muncul pada siswa. Hal tersebut dapat teridentifikasi melalui
pengerjaan soal ….
a. 4 + 3 = …..
b. 9 - 6 = …..
c. 8 - … = ….
d. 5 + 4 = ….
Kunci Jawaban c
Penjelasan Kesulitan belajar Matematika disebut juga diskalkulia (dyscalculis) .
Menurut Lerner dalam Mulyono, karakteristik kesulitan belajar
Matematika meliputi: (1) gangguan dalam hubungan keruangan, (2)
abnomalitas persepsi visual, (3) asosiasi visual–motor, (4) perseverasi,
(5) kesulitan mengenal dan memahami simbol, (6) gangguan
penghayatan tubuh, (7) kesulitan dalam bahasa dan membaca, dan (8)
performance IQ lebih rendah daripada skor Verbal IQ
Kesulitan belajar Matematika disebut juga diskalkulia (dyscalculis) .
Menurut Lerner dalam Mulyono, terdapat beberapa kekeliruan umum
yang sering dilakukan oleh anak berkesulitan belajar Matematika,
yakni kekurangan pemahaman tentang: (1) simbol, (2) nilai tempat, (3)
perhitungan, (4) penggunaan proses yang keliru, dan (5) tulisan yang
tidak terbaca.
Contoh: kesulitan yang sering muncul pada siswa yang belum
memahami simbol = , -, + akan mendapat kesulitan ketika
mengerjakan butir soal 8 - …. = …. atau … + 2 = 8 atau …. - 3 = 5,
atau 7 + … = 10
Reference Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta: Depdikbud dan RinekaCipta
Indikator Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran Matematika.
Deskriptor Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata
pelajaran Matematika.
16
17. Butir Soal 17 Berikut ini karakteristik anak berkesulitan belajar Matematika yang
sering dialami siswa usia sekolah dasar, kecuali ….
a. adanya gangguan hubungan keruangan
b. kesulitan dalam bahasa dan membaca
c. gangguan mengenal dan memahami simbol
d. performance IQ lebih tinggi dari skor Verbal IQ
Kunci Jawaban D
Penjelasan Kesulitan belajar Matematika disebut juga diskalkulia (dyscalculis) .
Menurut Lerner dalam Mulyono, karakteristik kesulitan belajar
Matematika meliputi: (1) gangguan dalam hubungan keruangan, (2)
abnomalitas persepsi visual, (3) asosiasi visual–motor, (4) perseverasi,
(5) kesulitan mengenal dan memahami simbol, (6) gangguan
penghayatan tubuh, (7) kesulitan dalam bahasa dan membaca, dan (8)
performance IQ lebih rendah daripada skor Verbal IQ
Reference Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta: Depdikbud dan RinekaCipta
Indikator Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran Matematika.
Deskriptor Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata
pelajaran Matematika.
Butir Soal 18 Perhatikan soal-soal di bawah ini.
75 68
27 13
_____ _ _____ +
58 71
Jawaban soal di atas menunjukkan salah satu kesalahan umum yang
sering dilakukan oleh anak usia SD yang berkesulitan belajar
Matematika dalam hal ….
a. proses penghitungan
b. memahami simbol
c. nilai tempat
d. bahasa dan membaca
17
18. Kunci Jawaban C
Penjelasan Kesulitan belajar Matematika disebut juga diskalkulia (dyscalculis) .
Menurut Lerner dalam Mulyono, terdapat beberapa kekeliruan umum
yang sering dilakukan oleh anak berkesulitan belajar Matematika,
yakni kekurangan pemahaman tentang: (1) simbol, (2) nilai tempat, (3)
perhitungan, (4) penggunaan proses yang keliru, dan (5) tulisan yang
tidak terbaca.
Contoh: siswa yang belum memahami nilai tempat satuan, puluhan,
ratusan, dst akan semakin mempersulit jika kepada mereka dihadapkan
pada lambang bilangan yang berbasis bukan sepuluh.
Reference Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta: Depdikbud dan RinekaCipta
Indikator Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
Deskriptor Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
Butir Soal 19 Berikut ini kesulitan yang dimungkinkan muncul pada siswa SD
disebabkan adanya kerusakan-kerusakan pada organ wicara, kecuali
….
a. suara
b. kosakata
c. artikulasi
d. kelancaran
Kunci Jawaban B
Penjelasan Bahasa merupakan suatu system komunikasi yang terintegrasi
mencakup bahasa ujaran (ekspresi bahasa dalam bentuk wicara),
membaca, dan menulis. Wicara merupakan bentuk penyampaian
bahasa dengan menggunakan organ wicara. Ada tiga komponen
wicara, yaitu (1) artikulasi, (2) suara), dan (3) kelancaran. Adanya
kerusakan pada organ wicara yang terkait dengan salah satu atau lebih
komponen tersebut dapat menimbulkan kesulitan wicara.
18
19. Reference Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta: Depdikbud dan RinekaCipta
Indikator Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik usia sekolah dasar
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
Deskriptor Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik SD/MI dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
Butir Soal 20 Salah satu contoh kesulitan belajar bahasa ang termasuk dalam
kekurangan kemampuan kognitif adalah ….
a. menangkap makna secara penuh
b. mengingat kembali kata-kata
c. membandingkan informasi yang diterima
d. merumuskan alternatif pemecahan masalah
Kunci Jawaban A
Penjelasan Ada enam komponen bahasa, yaitu (1) fonem, (2) morfem, (3)
sintaksis, (4) semantic, (5) prosodi, dan (6) pragmatik. Adanya
gangguan pada salah satu atau lebih komponen-komponen tersebut
dapat menyebabkan terjadinya kesulitan belajar bahasa. Menurut
Lovitt dalam Mulyono penyebab kesulitan belajar bahasa adalah
kekurangan kognitif, kekurangan dalam memori, kekrangan
kemampuan melakukan evaluasi, kekurangan kemampuan
memproduksi bahasa, dan kekurangan dalam pragmatic atau
penggunaan fungsional bahasa. Contoh kekurangan kognitif:
mengklasifikasi kata, mencari dan menetapkan kata yang ada
hubungannya dengan kata lain (hubungan semantik), menangkap
makna secara penuh, dsb.
Reference Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(1999) Jakarta: Depdikbud dan RinekaCipta
19