Dokumen tersebut membahas tentang landasan dan asas-asas pendidikan serta peranannya dalam pembangunan nasional. Landasan pendidikan mencakup aspek filosofis, sosiologis, kultural, psikologis, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta hukum. Sedangkan asas-asas pendidikan meliputi tut wuri handayani, kemandirian belajar, dan belajar sepanjang hayat. Pendidikan berperan dalam pembangunan nasional dengan m
Sebagai Pendidik kita harus mampu menjadi seorang pendidik yang baik dan sesuai dengan kreteria-kreteria yang diperlukan oleh lembaga pendidikan, karena selama ini banyak pendidik yang hanya mementingkan hasil (uang) daripada hasil dari pendidikannya
Sebagai Pendidik kita harus mampu menjadi seorang pendidik yang baik dan sesuai dengan kreteria-kreteria yang diperlukan oleh lembaga pendidikan, karena selama ini banyak pendidik yang hanya mementingkan hasil (uang) daripada hasil dari pendidikannya
Landasan kultural pendidikan membahas mengenai hakikat pendidikan, hakikat kebudayaan, pendidikan dalam kebudayaan, kebudayaan dalam pendidikan serta pendidikan multikultural
Landasan kultural pendidikan membahas mengenai hakikat pendidikan, hakikat kebudayaan, pendidikan dalam kebudayaan, kebudayaan dalam pendidikan serta pendidikan multikultural
2. SRI HARNINGCE
BIODATA PHOTO
Nmp : 11.10.010.745.033
TTL : Solok, 03 Mei 1992
Alamat : Jalan Dr. M.Djamil No110
Lubuk Alung
Riwayat Pendidikan:
SD : SDN 20 MuaraPanas,Solok
SMP : Mtsm Muara Panas, solok
SMA : SMAN 1 Bukit Sundi,Solok
Agama : Islam
Jurusan :Pendidikan Bahasa Inggris
5. Landasan pendidikan
dan asas-asas
pendidikan serta
penerapannya
Landasan pendidikan
indonesia
fisiologis
psikologis
kultural
sosiologis
ipteks
legalistik
Penerapan asas-asas
pendidikan
Pendekatan komunikasi oleh guru
Peran pendidikan
Masalah tujuan belajar
Asas-asas
pokok
pendidikan
Tut wurihandayani
Kemandirian dalam
belajar
Belajar sepanjang hayat
6. A. Landasan Pendidikan Indonesia
Landasan pendidikan secara singkat dapat dikatakan
sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam melakukan
analisis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan tentang
kebijakan dan praktek pendidikan.
Kajian analisis kritis terhadap kaidah dan fakta tersebut
dpat dijadikan titik tumpu atau dasar dalam upaya penemuan
kebijakan dan praktek pendidikan yang tepat guna dan
bernilai guna.
7. 1. Landasan Filosofis
Landasan filososfis merupakan yang berkaitan dengan
makna atau hakeket pendidikan, yang berusaha menelaah
masalah-masalah pokok dalam pendidikan, seperti apa
pendidikan itu, mengapa pendidikan di perlukan, dan apa
yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan.
Landasan filososfis merupakan landasan yang
berdasarkan atau bersifat filsafat. Sesuai dengan sifatnya,
filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh dan
konseptual yang menghasikan konsepsi-konsepsi mngenai
kehidupan dan dunia.
8. Konsepsi-konsepsi tentang kehidupan dan dunia
tersebut bersumber dari religi dan etika serta ilmu
pengetahuan. Religi dan etika bertumpu pada keyakinan,
sedangkan ilmu pngetahuan bertumpu pada penalaran.
Oleh karena filsafat menelaah sesuatu secara radikal,
menyeluruh, dan konseptual berdasarkan religi dan
mengandalkan penalaran. Maka tinjauan filosofis tentang
sesuatu termasuk pendidikan berarti berfikir bebas sejauh-
jauhnya tentang sesuatu, dari berfikir ini diharapkan akan
muncul sesuatu yang dapat dijadikan sebagai landasan
dalam mengambil kebijakan serta pertimbangan dalam
praktek pendidikan.
9. Antara filsafat dengan pendidikan terdapat
kaitan yang sangat erat. Filsafat merumuskan citra
tentang manusia dan masyarakat, sedangkan
pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut.
Pasal 2 undang-undang RI No. 2 tahun 1989
menetapkan bahwa pendidikan nasional
berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar
1945. rincian tentang dasar pendidikan tersebut
tercantum dalam penjelasan undang-undang RI No.
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
yang menegaskan bahwa pembangunan nasional
termasuk pendidikan adalah pengamalan pancasila.
10. Panacasila sebagai sumber dari segala
gagasan mengenai wujud manusia dan
masyarakat yang di anggap baik, sumber dari
segala nilai yang menjadi pangkal serta
muara dari setiap keptusan dan tindakan
dalam pendidikan.
11. 2. Landasan sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang
berlangsung dalam latar interaksi sosial. Karna pendidikan
tidak dapat di lepaskan dari upaya dan proses saling
mempengaruhi antara individu yang terlibat di dalamnya.
Pendidik dan peserta didik adalah dua istilah yang
dilihat dari kedudukannya dalam interaksi sosial. Artinya
siapa yang bertangguang jawab atas perilaku dan siapa yang
memiliki peran penting dalam proses mengubahnya. Proses
pendidikan sering kali sukar untuk menunjukkan siapa yang
menjadi pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik
secara permanen, karna keduanya dapat saling berubah
fungsi dan kedudukan.
12. Suatu hal yang dapat di pastikan adalah bahwa
pendidikan tidak akan pernah terjadi daam
kehampaan sosial, artinya pendidikan tidak akan
pernah terjadi tanpa adanya interaksi antara
individu, antara satu generasi dengan generasi
selanjutnya.
Pendidikan membawa misi normatif maka
keluasan interaksi tersebut di batasi oleh tata nilai
dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Jika lembaga pendidikan bergerak secara dinamis,
maka masyarakat pun akan berkembang dengan
cara yang sama, dan sebaliknya juga dengan
lembaga pendidikan.
13. Berkenaan dengan latar sosiologis bangsa indonesia,
maka dia mempunyai perjalanan sejarah yang sangat
panjang. Ciri yang menonjol dari masyarakat indonesia
adalah sebagai masyarakat majemuk. Dengan
kamajemukannya akhirnya mencapai satu kesatuan politik
untuk mendirikan satu negara serta mewujudkan
masyarakat indonesia sebagai masyarakat yang berbhineka
tunggal ika.
Selain itu indonesia juga memiliki 2 ciri yang unik secara
horizontal di tandai dengan adanya kesatuan sosial dan
komunitas berdasarkan perbedaan suku, agama, adat
istiadat dan kedaerahan. Secara vertikal di tandai dengan
adanya perbedaan pola kehiduan antara lapisa atas,
menengah dan bawah.
14. Landasan sosial merupakan tempat bertumpu dalam
menentukan, mengarahkan, dan mengembangkan kebijakan
serta praktek pendidikan.
Ardhan ( 1986 ) secara sosiolagis mengkaji 4 bidang;
1. Hubungan sistem pendidikan dengan berbagai aspek
kemasyarakatan, yang mencakup:
a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
b. Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol sosial
dengan sistem kekuasaan yang menentukan kebijakan
pendidikan.
c. Fungsi sistem dalam memelihara dan mendorong proses
sosial dan perubahan kebudayaan.
d. Hubungan pendidikan dengan kelas sosial atau sistem
status.
e. Fungsionalisasi sistem pendidikan dalam hubungan ras,
kebudayaan, atau kelompok-kelopmok dalam masyarakat.
15. 2. Hubungan kemanusiaan di sekolah.
Sifat kebudayaan dalam sekolah berbeda dengan
kebudayaan di lur sekolah, hal ini di karnakan peserta didik
yang datang kesekolah berasal dari berbagai ltr sosial
budaya yang masing-masing berbeda, sementara itu,
sekolah mempunyai pola interksi dan struktur sosial sendiri.
16. 3. Pengaruh sekolah terhadap perilaku anggotanya.
Meliputi:
a. Peranan sosial guru
b. Sifat kepribadian guru
c. Pengaruh kepribadian guru terhadap prilaku peserta didik
d. Fungsi sekolah dalam sosialisasi peserta didik.
17. 4. Interaksi antara kelompok sosial sekolah dengan
kelompok lain dalam komunitasnya.
Meliputi:
a. Lukisan tentang komunitas seperti yang tampak
pengaruhnya terhadap organisasi sekolah.
b. Analisis tentang proses pendidikan dalam hubunganya
dengan sistem sosial setempat
c. Faktor demografis dan ekologi dalam hubungannya dengan
organisasi sekolah.
18. 3. Landasan Kultural ( kebudayaan )
Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa
budaya. Hala tersebut di karnakan pendidikan dan
kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik.
Kebudayaan dapat dilestariakan dan di kembangkan dengan
jalan mewariskannya dari satu generasi ke generasi
berikitnya melalui pendidikan, baik pendidikan formal, non
formal maupun formal.
Perancangan, pengambilan kebijakan, dan pelaksanaan
pengenmbangan pendidik harus memperhitungkan faktor
sosial budaya dalam merancang, menganbil kebijakan, dan
melaksanakan pengembangan pendidikan agar segala
kegiatan tidak menimbulkan kegoncangan budaya.
19. Untuk menghindari ke goncangan budaya dalam
penyelenggaraan pendidikan. Dewantara (1977)
memberikan tiga asas yang disebut trikon untuk di
pedomani.
1. Kontinuitet yang berarti bawha kehidupan sekarang harus
merupakan kelanjutan dari hidup yang silam.
2. Konvergensi merupakan keharusan untuk menghindari hidup
menyendiri atau mengisolasi diri.
3. Konsentristet yang berarti bahwa kebudayaan lain boleh saja
digunakan dan diintegrasikan dengan kebudayaan sendiri.
20. Pengembangan pendidikan dalam budaya nsional
difokuska pada:
a. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya bangsa.
b. Pengembangan nilai budaya dan pranata sosial
dalam mnunjang proses pembangunan nasional.
c. Merancang ke gairahan masyarakat untuk
menumbuhkan kreatifitas kearah pembaharuan
dalam usaha pendidikan tanpa mengabaikan
kepribadian bangsa.
21. 4. Landasan Psikologis
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan
manusia.dan karna itu landasan psikologis
merupakan salah satu landasa yang penting dalam
bidang pendidikan terutama tertuju pada
pemahaman manusia hkususnya berkenaan dengan
proses belajar manusia.
Pemahaman terhadap peserta didik merupakan
salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan.
22. Salah satu informasi penting dalam hal
pengembangan kepribadian ialah bahwa kepribdian
itu menakup aspek behavioral dan aspek
motivasional.
Kepribadian harus di pandang sebagai sistem
psikofisik yakni kesatuan antara berbagai aspek fisik
dengan kondisi rohani yang saling mempengaruhi
yang pada gilirannya menghasilkan pribadi yang
utuh.
23. 5. Ladasan ilmiah dan teknologi
Pendidikan dengan IPTEKS mempunyai kaitan
yang sangat erat. Ini dikarnakan ipteks menjadi
bagian utama dalam pendidikan, terutama dalam
bentuk pembelajaran.
Saat ini pengembangan ipteks sangat pesat,
maka setiap pengembangan ipteks harus segera di
akomodasi oleh pendidikan.
24. 6. Landasan legalistik
Pendidikan adalah peristiwa multi dimensi, bersangkut
paut dengan berbagai aspek kehidupan manusia dan
masyarakat. Kebijakan, penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan dalam masyarakat perlu di salurkan oleh titik
tumpu legalistik yang jelas dan syah.
Dengan landasan legalistik dapat dikaji posisi, fungsi dan
permasalahan pendidikan dalam segala aspek kehidupan.
25. B. Asas-asas pokok pendidikan indonesia
Menurut Soedomo, Ttrtarahardja, dan Sulo landasan
pendidikan lebih menekankan kepada kajian kritis terhadap
kaidah-kaidah dan kenyataan tentang kebijakan dan praktek
pendidikan bagi upaya pengembangan praktek pendidikan
berikutnya.
26. 3 asas utama dalam pendidikan
Asas tutwuri handayani
Asas belajar sepanjang hayat
Asas kemandirian dalam belajar
27. Asas tutwuri handayani
Merupakan asas pendidikan indonesia hingga
saat ini, asas tutwuri handayani bermakna bahwa
setiap orang berhak mengatur diri sendiri dengan
berpedoman kepada tata tertib kehidupan yang
umum.
contohnya: anak dibebaskan memilih sendiri apa
yang di inginkannya
28. Asas kemandidrian dalam belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar,
sebaiknya di kembangkan kemandirian dalam
belajar tanpa adanya campur tangan
pendidik, namun pendidik selalu siap untuk
membantu apabila diperlukan.
Contohnya: peserta didik dapat belajar dari
internet atau yang lain
29. Asas belajar sepanjang hayat
Manusia adalah makhluk yang tidak
sempurna, dia selalu berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman.
Dengan kemajuan teknologi maka belajar
tidak hanya learning to know and learning to
do, tapi juga harus learning to be.
30. C. Penerapan asas-asas pendidikan dalam
kegiatan pembelajaran
Ada 3 masalah yang perlu mendapatkan
perhatian
1. Pendekatan komunikasi oleh guru
2. Peran pendidik
3. Masalah tujuan belajar
31. 1. Pendekatan komunikasi oleh guru
Saat ini pendidik masih terikat oleh
hubungan komunikasi satu arah dalam
kegiatan belajar dan menggunakan
metode ceramah.
Dalam kondisi ini pendidik lebih
tinggi kedudukannya, ini mengakibatkan
kurangnya umpan balik dari peserta
didik.
32. 2. Peran pendidik
Dengan hubungan komunikasi satu arah,
sering kali pendidik menempatkan dirinya
sebagai orang yang serba tahu, seolah-olah
apa yang dilakukannya selalu benar dan yang
dilakukan peserta didik salah.
Untuk mencegah hal ini beri kebebasan
kepada peserta didik untu mendapatkan
pelajaran lain di luar.
33. 3. Masalah tujuan belajar
Tujuan belajar yang learning to know
and learning to do ternyata belum
cukup. Oleh karna kemajuan teknologi,
tujuan belajar harus di perluas dengan
menambah learning to life together.
37. A. Konsep pembangunan sebagai usaha
perubahan yang terencana
Pembangunan sering sekali di
asosiasikan dengan pembangunan
ekonomi dan industri, sehingga banyak
bermunculan pabrik, jaln raya serta alat
transportasi.
38. Pembangunan yang berakar dari
peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat indonesia, maka jelas
manusia sebagai objek dan subjek
dalam pembangunan.
Pembangunan harus terarah pada
embangunan manusia itu sendiri
seperti: kemampuan penalaran, sikap
diri, sosial pada lingkungan dan
kemampuan berusha.
39. B. Peran manusia dalam pembangunan
Kunci kemajuan suatu bangsa tertuju
pada peran manusianya, manusia di bangun
sebagai makhluk yang mendambakan
kemajuan materi.
Pembangunan harus di arahkan kepada
pembangunan manusianya sebagai satu-
satunya makhluk di bumi yang di karuniai
potensi untuk menyempurnakan diri, meski
itu tidak akan tercapai.
40. C. Peran pendidikan dalam pembangunan
nasional
Ada 3 peran pendidikkan dalam pembangunan
nasional
1. Peranan pendidikan dalam pembanguanan
perubahan masyarakat pada umumnya.
2. Peran pendidikan dalam pengembangan
sumberdaya manusia.
3. Peran pendidikan dalam pemeliharaan
lingkungan hidup.
41. GBHN hakekat pembangunan
nasional adalah pembangunan manusia
dan masyarakat indoesia, yang
dilakukan secara berkelanjutan,
berlandaskan kemampuan nasional,
dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perubahan
global.
42. 1. Peran pendidikan dalam pembangunan
perubahan masyarakat pada umumnya.
Peran pendidikan terhadap pembangunan
dapat di lihat dari berbagai segi seperti:
sasaran, lingkungan dan jenjang pendidikan.
a. Sasaran pendidikan
tujuan pendidikan adalah terwujudnya citra
manusia yang menjadi sumberdaya
pembangunan.
43. b. Lingkungan keluarga
lingkungan keluarga memiliki peran penting dalam
pembentukan etika dan moral seorang manusia serta
pemberian nilai-nilai agama.
c. Lingkungan sekolah
dalam pendidikan sekolah peserta didik di bekali
keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal masa depan.
d. Lingkungan masyarakat
dalam lingkungan masyarakat peserta didik memperoleh
bekal praktis dalam berbagai jenis pekerjaan.
e. Jenjang pendidikan
jenjang pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi
memberikan bekal bagi peserta didik secara terus menerus
44. 2. Peran pendidikan dalam pengembangan sumber
daya menusia.
Diantaranya:
a. Mencerdaska kehidupan bangsa.
b. Membangun manusia sebagai sarana transformasi.
c. Membina manusia menjadi tenaga produktif.
d. Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada
prestasi.
e. Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia
dalam pengembangan lapngan kerja.
f. Merobah pola pikir masyarakat yang masih pada taraf
rendah.
45. 3. Peran pendidikan dalam pemeliharaan
lingkungan hidup
Diantaranya:
a. Memberi arahan pada manusia bahwa memelihara,
mengelola, dan melestarikan lingkungan hidup adalah
suatu keharusan
b. Memberikan bimbingan bahwa pengendalian alam
harus secara rasional dan tidak merusak tata
lingkungan hidup.
c. Pembangunan yang dilaksanakan dapat menjaga
keseimbangan ekosistem.
d. Membudayakan pola hidup yang serasi dengan
ekosistem.
48. A. Perkiraan masyarakat masa depan
Ciri-ciri masyarakat masa depan:
a. Adanya kecendrungan gloalisasi.
b. Perkembangan IPTEK yang semakin cepat.
c. Perkembangan arus informasi yang semakin
cepat.
d. Pelayanan yang lebih porfesional dalam
segala bidang.
49. • Perkembangan arus komunikasi dan informasi yang
sangat cepat.
Masa sekarang disebut dengan era reformasi.
Ciri-ciri perkembangan era reformasi:
a. Meningkatkan kemampuan dalam mengumpulkan
informasi, menyimpan, dan menyajikan.
b. Meningkatkan kecepatan penyajian informasi.
c. Melimpahnya miniaturisasi perangkat kelas.
d. Keragaman pilihan informasi.
e. Meningkatnya kegunaan informasi.
50. • Kecendrungan globalisasi
Globalisasi mempengaruhi berbagai
segi kehidupan manusia yang paling
menonjol diantaranya:
a. Bidang IPTEK
b. Bidang ekonomi
c. Bidang lingkungan hidup
d. Bidang pendidikan
51. • Perkembangan IPTEK
pekembangan IPTEK memberikan
dampak positif dan negatif. Dampak
positifnya adalah dapat memudahkan
dalam memenuhi
kebutuhanpembangunan. Dampak
negatifnya adalah kondisi sosial budaya
belum siap menerima pengaruh
perkembangan IPTEK tersebut.
52. kegiatan pengembangan dan
pemanfaatan IPTEK
a. Penelitian dasar ( basic research )
b. Penelitian terapan ( applied research )
c. Pengembangan teknologi ( technological
development )
d. Penerapan teknologi
53. Arus Komunikasi yang Semakin Padat
dan Cepat
Salah satu perkembangan IPTEK yang luar
biasa adalah perkembangan informasi dan
komunikasi, utamanya satelit komunikasi,
komputer dan lainnya. Begitu pula yang terjadi
di Indonesia kemajuan itu telah mendorong
perubahan masyarakat dari petani menjadi
masyarakat industri dan informasi. Seiring
dengan itu komunikasi antar manusia yang
berbeda dalam latar kebangsaan dan
kebudayaan makin meluas karena kemajuan
transportasi dan telekomunikasi.
54. faktor yang harus diperhatikan dalam
perkembangan iptek
a. Pengembangan teknologi satelit yang mutakhir.
b. Penggunaan teknologi digital yang mampu
menyalurkan signal yang beragam.
c. Di bidang media cetak antara lain penggunaan VDT (
video display terminal ), surat kabar elektronik, dan
sistem cetak jarak jauh.
d. Di media elektronik antara lain penggunaan DBS (
direct broadcast satelitte ). Kesemua hal itu akan
mempercepat terwujudnya suatu masyarakat
informasi sebagai masyarakat masa depan.
55. • Tuntutan layanan profesional
Layanan profesional ini diberikan
oleh pemegang profesi tertentu. Profesi
adalah suatu lapangan pekerjaan
dengan persyaratan tertntu yaitu
pekerjaan khusus yang ditandai dengan
keahlian dan tanggung jawab
56. B. Upaya pendidikan dalam mengantisipasi
masa depan
Untuk menghadapi tantangan globalisasi dan kemajuan IPTEK
pendidikan harus mengalami pembaharuan di bidang
sistemik dan sistematik, dalam hal hal ini ada dua hal yang
perlu dikaji,
1. Tuntutan bagi manusia masa depan:
• Tanggap terhadap berbagai permasalahan sosial, politik,
cultural dal lingkungan
• Kreatif dalam menemukan alternatf pemecahan masalah
• Memilki etos kerja yang tinggi dan efisien
57. 2. Upaya mengantisipasi masa depan
• Pembentukan atau perubahan nilai dan
sikap
• Pengembangan budaya
• Pengembangan sarana pendidikan
58. a.Perubahan Nilai dan Sikap
Nilai dan sikap memang memegang peranan
penting dalam membentuk wawasan dan perilaku
manusia. Nilai merupakan norma atau kaidah yang
menjadi rujukan atas perilaku. Nilai-nilai tersebut
bersumber dari nilai agama, hukum, adat istiadat,
kesopanan, moral dan lainnya baik yang tertulis
ataupun tidak tertulis. Salah satu pengaruh nilai –
nilai tersebut akan tampak dalam sikap seseorang.
Kalau nilai masih bersifat umum maka sikap selalu
terkait dengan objek tertentu dan disertai dengan
kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap
terhadap objek tersebut.
59. b. Pengembangan Budaya dan Sarana
Kehidupan
Kebudayaan adalah hasil karya manusia melalui cipta dan karsa
yang berkaitan dengan religi, kesenian, bahasa, pengetahuan sampai
sisem teknologi dan peralatan. Berkaitan dengan hal itu UNESCO telah
menetapkan konsep Dasawarsa Kebudayaan Sedunia yang menekankan
bahwa pengembangan kebudayaan dunia masa kini harus meliputi
empat dimensi yakni :
1. Afirmasi atau penegasan dimensi budaya dalam proses pembangunan,
karena pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan
masyarakat / bangsa yang bersangkutan.
2. Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya, dan setiap
kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
3. Partisipasi, yakni dalam pengembangan suatu bangsa dan negara maka
partisipasi yang optimal dari masyarakat adalah mutlak diperlukan.
4. Memajukan kerja sama budaya antarbangsa yang merupakan tuntutan
mutlak era globalisasi.
60. c. Pengembangan Sarana
Pendidikan
Dalam menyongsong era globalisasi
yang makin tidak terbendung, terdapat
beberapa hal yang secara khusus
memerlukan perhatian dalam bidang
pendidikan.
61. lima strategi dasar dalam era
globalisasi
1. Pendidikan untuk mengembangkan iptek,
dipilih terutama dalam bidang-bidang yang vital,
seperti manufakturing pertanian, sebagai modal
utama menghadapi globalisasi.
2. Pendidikan untuk mengembangkan
keterampilan manajemen, termasuk bahasa-
bahasa asing yang relevan untuk hubungan
perdagangan dan politik, sebagai instrumen
operasional untuk berkiprah dalam globalisasi.
62. 3. Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan,
lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan
sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas
hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan
manusia.
4. Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai,
termasuk filsafat, agama, ideologi demi ketahanan
sosial-budaya termasuk persatuan dan kesatuan
bangsa.
5. Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga
kependidikan dan pelatihan, terhadap pengelola
sistem pendidikan formal dan non-formal, demi
penggalakan peningkatan pemerataan mutu,
relevansi, dan efesiensi sumber daya manusia serta
keseluruhan.