SlideShare a Scribd company logo
ARTI DAN HAKIKAT PENDIDIKAN
oleh :
Drs. IBNU UBAIDILAH, MA
STKIP ‘BINA MUTIARA’ SUKABUMI
Realitas Pendidikan di Indonesia : Sebuah Renungan
• Masyarakat memiliki indikator keberhasilan sekolah, yaitu
bahwa anak yang berhasil atau berpendidikan adalah anak
yang bukan hanya pintar tetapi baik (berkepribadian dan
bermoral).
• Masyarakat hanya melihat realitas apa yang terjadi, yaitu ;
• mengapa terjadi perampokan di bis oleh anak sekolah
secara berkelompok,
• perkelahian antar pelajar atau antar sekolah,
• perkelahian antar mahasiswa atau antar fakultas,
• anak sekolah dasar melakukan gantung diri karena belum
bayar SPP,
• pelecehan seksual oleh guru kepada muridnya
• dan mengapa terjadi pelecehan seksual oleh murid kelas IV
SD kepada adik kelasnya ?
• Semua petanyaan tersebut ditujukan kepada sekolah atau
guru.
• Apa yang dilakukan guru di sekolah, jika hasilnya demikian ?
• Kembali kepada peranan sekolah, yaitu apakah mereka telah
melakukan pendidikan dengan melalui proses belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang akan
dicapai?
• Pertanyaan selanjutnya adalah apakah guru memahami
hakikat tujuan pendidikan yang dirancang untuk dicapai
setelah kegiatan belajar mengajar selesai?
• Kemudian, apa yang para siswa pelajari di sekolah apakah
mempunyai kontribusi langsung terhadap sikap hidup, tujuan
hidup, dan mencapai kebahagiaan hidup (bukan hedonis)?
• Seberapa besar pengaruh-pengaruh belajar matematika, IPA,
IPS, Agama, PPKn, dan mata-mata pelajaran lain terhadap
kepribadian anak/siswa dalam kehidupannya?
• Pertanyaan-pertanyaan tersebut erat kaitannya dengan
bagaimana guru memahami tujuan pendidikan dari setiap
mata pelajaran yang digunakan sebagai alat pendidikan.
• Perilaku menyimpang para senior mahasiswa STPDN, yang telah
membawa korban meninggalnya beberapa mahasiswa yunior.
• Mahasiswa senior STIP Jakarta juga telah memperlakukan
mahasiswa yuniornya mirip kejadian di STPDN
• Munculnya geng “Nero” (Neko-neko dikeroyok) di Pati Jawa Tengah,
yang sangat memukul hati sanubari orang tua. Dari sudut sosial dan
kultural jawa, aktivitas geng ini sangat bertentangan, apalagi
mereka masih duduk di kelas 1 SMA.
• Demikian pula geng motor di Bandung, juga dilakukan oleh anak-
anak remaja yang masih duduk di SMP dan SMA.
• Permasalahan tersebut, menunjukkan bahwa pendidikan di sekolah
belum mempunyai dampak yang efektif terhadap perubahan
perilaku para siswanya.
• Dalam hal ini, peran guru menjadi sangat penting dalam menata
kehidupan sosial, sehingga apabila terjadi penyimpangan perilaku
pada siswa sekolah, maka gurulah yang menjadi biang keladi
kesalahan.
• Dengan demikian, fakta menunjukkan betapa peran dan fungsi guru
dalam kehidupan masyarakat masih sangat penting dalam rangka
mengembangkan dan memajukan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
• Pernyataan tersebut mempunyai arti bahwa ada faktor
yang bersifat esensial dalam pendidikan sudah banyak
ditinggalkan atau diabaikan dalam proses pendidikan.
• Hal ini berkaitan dengan sistem pendidikan yang
dijalankan guru hanya demi mengejar target selesainya
kurikulum.
• Pengertian kurikulum telah direduksi menjadi sebuah
kegiatan belajar mengajar yang dirancang dalam
mencapai tujuan belajar pada jam, kelas, dan mata
pelajaran tertentu.
• Tujuan pembelajaran sebagai penjabaran dari tujuan
pendidikan, sementara menjadi kabur dan sempit,
sehingga tujuan esensial yang mengkonsepsikan
manusia yang ideal menjadi sangat dangkal.
Sebuah Renungan
• Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan
menyadari bahwa pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami
“sakit”. Dunia pendidikan yang sakit ini disebabkan karena pendidikan
yang seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam
kenyataannya seringkali tidak demikian.
• Masalah pertama adalah bahwa pendidikan di Indonesia menghasilkan
“manusia robot”. Karena pendidikan yang diberikan ternyata berat sebelah
atau tidak seimbang. Pendidikan ternyata mengorbankan keutuhan,
kurang seimbang antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku
belajar yang merasa (afektif). Jadi unsur integrasi cenderung semakin
hilang, yang terjadi adalah disintegrasi.
• Masalah kedua, sistem pendidikan yang top down (dari atas ke bawah)
atau kalau menggunakan istilah Paula Freire (tokoh pendidik Amerika
Latin) adalah pendidikan gaya bank. Sistem pendidikan ini sangat tidak
membebaskan karena peserta didik dianggap sebagai manusia yang tidak
tahu apa-apa.
• Masalah ketiga, model pendidikan yang hanya diorientasikan kepada
manusia yang dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi
kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya.
Arti Pendidikan
• Secara Etimologi
1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI);
pendidikan berasal dari kata dasar “didik” (mendidik), yaitu
“memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran”.
2. Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah
“pedagogik” yaitu ilmu menuntun anak,
3. orang Romawi memandang pendidikan sebagai
“educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan
merealisasikan potensi anak yang dibawa dilahirkan di
dunia.
4. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai
“Erzichung” yang setara dengan educare, yakni
membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan
kekuatan/potensi anak.
Lanjutan arti ….
• Dalam bahasa Jawa pendidikan berarti
panggulawentah (pengolahan), mengolah,
mengubah, kejiwaan, mematangkan perasaan,
pikiran dan watak, mengubah kepribadian sang
anak.
• Dalam bahasa Arab pendidikan disebut Tarbiyah
yang diambil dari Rabba ( ‫ّى‬‫ب‬‫ر‬–‫ّي‬‫ب‬‫ير‬-‫ّة‬‫ي‬‫ترب‬ ) yang
bermakna memelihara , mengurus, merawat,
mendidik.
Dalam definisi di atas tersirat unsur-unsur
pembelajaran yaitu ta’lim dan tadris (Instruction
- pengajaran) tahdib dan ta-adib (penanaman
akhlak mulia) dan tadrib (Taining – pelatihan).
• lanjutan arti ….
• Istilah pendidikan, menurut Carter V. Good dalam “Dictionary of
Education” dijelaskan sebagai berikut:
• a. Pedagogy:
1. The art, practice of profession of teaching (=“seni, praktik atau
profesi sebagai pengajar (pengajaran)
2. The sistematized learning or instruction concerning principles and
methods of teaching and of student control and guidance; lagerly
replaced by the term of education.(= “ilmu yang sistematis atau
pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode-
metode mengajar pengawasan dan bimbingan murid dalam arti
luas diartikan dengan istilah pendidikan”)
• b. Education:
1. proses perkembangan pribadi;
2. proses sosial;
3. profesional cources;
4. seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang
tersusun yang diwarisi/dikembangkan generasi bangsa.
Arti Terminologi
• Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai
upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta
jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan
hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan
alam dan masyarakatnya.
• Lebih lanjut beliau ( Kerja Ki Hajar Dewantara
1962:14)menjelaskan bahwa “Pendidikan umumnya
berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti ( kekuatan batin, karakter),pikiran
(intellect) dan tubuh anak; dalam pengertian tidak
boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu, agar supaya
kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik
selaras dengan dunianya “.
Menurut Para Tokoh Muslim
• Ath-Thabari ; Tarbiyah adalah proses pengembangan dan
bimbingan jasad, akal dan jiwa yang dilakukan secara berkelanjutan
sehingga mutarabbi (anak didik) bisa dewasa dan mandiri untuk
hidup di tengah masyarakat. (Ath-Thabari 67)
• Al-Maraghi ; Tarbiyah adalah kegiatan yang disertai dengan penuh
kasih sayang, kelembutan hati, perhatian bijak dan menyenangkan;
tidak membosankan.( Al-Maraghi, Juz V; 34). Tarbiyah ; adalah
proses yang dilakukan dengan pengaturan yang bijak dan
dilaksanakan secara bertahap dari yang mudah kepada yang sulit.
• Fathul Bari Jilid I; Tarbiyah adalah mendidik anak melalui
penyampaian ilmu, menggunakan metode yang mudah diterima
sehingga ia dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
(Fathul Bari Jilid I; 162 )
• Kesimpulan : Tarbiyah adalah “kegiatan yang mencakup
pengembangan, pemeliharaan, penjagaan, pengurusan,
penyampaian ilmu, pemberian petunjuk, bimbingan,
penyempurnaan dan perasaan memiliki terhadap anak didik.”
Lanjutan arti terminologi ….
• Menurut Prof. Richy dalam buku “Planning for Teaching and
Introduction to Education”: The term “education” refers to the
broad function of preserving and improving the life of the group
through bringing new members into its shared concerns. (=“Istilah
pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan
dan perbaikan kehidupan suatu bangsa (masyarakat) terutama
membawa warga masyarakat yang baru (generasi muda) bagi
penunaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam
masyarakat.”)
• Prof. Lodge dalam buku “Philosophy of Education”: The word
“education” is used, sometimes in a wider, sometimes in a
narrower, sense. In the wider sense, all experiencies said to the
educative and life is education and education is life.
(=“Perkataan pendidikan kadang-kadang dipakai dalam pengertian
yang luas dan pengertian sempit. Dalam pengertian luas pendidikan
adalah semua pengalaman, dapat dikatakan juga bahwa hidup
adalah pendidikan atau pendidikan adalah hidup”.)
Lanjutan arti terminologi ….
• In the narrower sense “education is restricted to that function of the
community which consists in passing in its traditions its background and its
outlook to the members of the rising generation.”
(=“Pengertian pendidikan secara sempit adalah pendidikan dibatasi pada
fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat
(tradisi) dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakat itu
kepada warga masyarakat generasi berikutnya.)”
• Menurut Brubacher dalam bukunya “Modern Philosophies of Education”:
“Education should be thought of as the process of mans reciprocal adjusment
to nature to his follows and to the ultimates nature of the cosmos”.
(=Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia
dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan alam semesta. )
Education is the organized development and equipment of all the power of
human being, moral, intellectual, and physical, by and for their individual and
social uses, directed to word the union of these activities with their creator as
their final end.
(=“Pendidikan merupakan pula perkembangan yang terorganisasi dan
kelengkapan dari semua potensi manusiawi, moral, intelektual dan jasmani
oleh dan untuk kepribadian individunya serta kegunaan masyarakatnya yang
diarahkan demi menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya”.
Hakikat Pendidikan
• Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of
value dan transfer of culture and transfer of religious yang
semua diarahkan pada upaya untuk memanusiakan manusia.
• Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk
mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki
nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat,
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan.
• Menurut pandangan Paulo Freire pendidikan adalah proses
pengkaderan dengan hakikat tujuannya adalah pembebasan.
Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri
sendiri.
• Dalam konteks ajaran Islam hakikat pendidikan adalah
“mengembalikan nilai-nilai ilahiyah pada manusia (fitrah)
dengan bimbingan Alquran dan as-Sunnah (Hadits) sehingga
menjadi manusia berakhlakul karimah (insan kamil)”.
• Dengan demikian hakikat pendidikan adalah sangat
ditentukan oleh nilai-nilai, motivasi dan tujuan dari
pendidikan itu sendiri.
• Maka hakikat pendidikan dapat dirumuskan sebagi
berikut :
1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi
yang ditandai keseimbangan antara kedaulatan subjek
didik dengan kewibawaan pendidik;
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik
menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan
yang semakin pesat;
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
dan masyarakat;
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup
Simpulan
• Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk
mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan
kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang
diharapkan agar memanusiakan manusia atau
menjadikannya sebagai insan kamil, manusia utuh (kaffah).
• Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses
pengajaran, pembelajaran (ta‟lim dan tadris), pembersihan
dan pembiasaan (tahdzib dan ta`dib), dan tadrib (latihan)
dengan memperhatikan kompetensi kompetensi pedagogi
berupa profesi, kepribadian dan sosial.
• Pendidikan menumbuhkan budi pekerti, kekuatan batin ,
karakter, pikiran dan tubuh peserta didik yang dilakukan
secara integral tanpa dipisah-pisahkan antara ranah-ranah
tersebut.

More Related Content

What's hot

KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
Belajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjasBelajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjasikka sukana
 
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)
Ayah Abeeb
 
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetMengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Dina Haya Sufya
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanLhya Baha
 
BK AUD
BK AUDBK AUD
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar DewantaraRefleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
srimaryati49
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar _ARI...
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar _ARI...Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar _ARI...
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar _ARI...
AriefFadlillah
 
Peran orang tua
Peran orang tuaPeran orang tua
Peran orang tua
Eman Syukur
 
PERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARAN
PERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL  ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARANPERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL  ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARAN
PERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARANNur Widianningsih
 
Perkembangan fisik peserta didik
Perkembangan fisik peserta didikPerkembangan fisik peserta didik
Perkembangan fisik peserta didik
Arlin Muzdalifah
 
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran IndividualPenyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
PENDIDIKANADALAHPENT
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
dewisetiyana52
 
Pendidikan karakter dan tantangan guru masa kini
Pendidikan karakter dan tantangan guru masa kiniPendidikan karakter dan tantangan guru masa kini
Pendidikan karakter dan tantangan guru masa kini
NovitaDelimaPutri
 
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
Dadang Solihin
 
Pembelajaran penjas
Pembelajaran penjasPembelajaran penjas
Pembelajaran penjasistana walet
 
Power Point Media dan Sumber Belajar
Power Point Media dan Sumber BelajarPower Point Media dan Sumber Belajar
Power Point Media dan Sumber Belajar
rina afriani
 
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini Mitha Ye Es
 
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahKepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahUniversitas PGRI
 

What's hot (20)

KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
Belajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjasBelajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjas
 
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)
 
Keragaman siswa
Keragaman  siswaKeragaman  siswa
Keragaman siswa
 
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetMengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
BK AUD
BK AUDBK AUD
BK AUD
 
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar DewantaraRefleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar _ARI...
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar _ARI...Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar _ARI...
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar _ARI...
 
Peran orang tua
Peran orang tuaPeran orang tua
Peran orang tua
 
PERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARAN
PERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL  ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARANPERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL  ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARAN
PERLUNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMOSIONAL ANAK DALAM MERANCANG PEMBELAJARAN
 
Perkembangan fisik peserta didik
Perkembangan fisik peserta didikPerkembangan fisik peserta didik
Perkembangan fisik peserta didik
 
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran IndividualPenyusunan Program Pembelajaran Individual
Penyusunan Program Pembelajaran Individual
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
 
Pendidikan karakter dan tantangan guru masa kini
Pendidikan karakter dan tantangan guru masa kiniPendidikan karakter dan tantangan guru masa kini
Pendidikan karakter dan tantangan guru masa kini
 
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
KEPEMIMPINAN MASA DEPAN
 
Pembelajaran penjas
Pembelajaran penjasPembelajaran penjas
Pembelajaran penjas
 
Power Point Media dan Sumber Belajar
Power Point Media dan Sumber BelajarPower Point Media dan Sumber Belajar
Power Point Media dan Sumber Belajar
 
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
 
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahKepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala Sekolah
 

Similar to Arti dan hakikat pendidikan

Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
presetya
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
Nyokap Toto
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiApnia Siterman Antung
 
01. abk
01. abk01. abk
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
rohama07
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
Warnet Raha
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
Yamanto Isa
 
Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill).pptx
Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill).pptxPendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill).pptx
Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill).pptx
Adam Superman
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
Mut Mu3tiah
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Septian Muna Barakati
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
Septian Muna Barakati
 

Similar to Arti dan hakikat pendidikan (20)

Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
 
01. abk
01. abk01. abk
01. abk
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill).pptx
Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill).pptxPendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill).pptx
Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill).pptx
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

Arti dan hakikat pendidikan

  • 1. ARTI DAN HAKIKAT PENDIDIKAN oleh : Drs. IBNU UBAIDILAH, MA STKIP ‘BINA MUTIARA’ SUKABUMI
  • 2. Realitas Pendidikan di Indonesia : Sebuah Renungan • Masyarakat memiliki indikator keberhasilan sekolah, yaitu bahwa anak yang berhasil atau berpendidikan adalah anak yang bukan hanya pintar tetapi baik (berkepribadian dan bermoral). • Masyarakat hanya melihat realitas apa yang terjadi, yaitu ; • mengapa terjadi perampokan di bis oleh anak sekolah secara berkelompok, • perkelahian antar pelajar atau antar sekolah, • perkelahian antar mahasiswa atau antar fakultas, • anak sekolah dasar melakukan gantung diri karena belum bayar SPP, • pelecehan seksual oleh guru kepada muridnya • dan mengapa terjadi pelecehan seksual oleh murid kelas IV SD kepada adik kelasnya ?
  • 3. • Semua petanyaan tersebut ditujukan kepada sekolah atau guru. • Apa yang dilakukan guru di sekolah, jika hasilnya demikian ? • Kembali kepada peranan sekolah, yaitu apakah mereka telah melakukan pendidikan dengan melalui proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai? • Pertanyaan selanjutnya adalah apakah guru memahami hakikat tujuan pendidikan yang dirancang untuk dicapai setelah kegiatan belajar mengajar selesai? • Kemudian, apa yang para siswa pelajari di sekolah apakah mempunyai kontribusi langsung terhadap sikap hidup, tujuan hidup, dan mencapai kebahagiaan hidup (bukan hedonis)? • Seberapa besar pengaruh-pengaruh belajar matematika, IPA, IPS, Agama, PPKn, dan mata-mata pelajaran lain terhadap kepribadian anak/siswa dalam kehidupannya? • Pertanyaan-pertanyaan tersebut erat kaitannya dengan bagaimana guru memahami tujuan pendidikan dari setiap mata pelajaran yang digunakan sebagai alat pendidikan.
  • 4. • Perilaku menyimpang para senior mahasiswa STPDN, yang telah membawa korban meninggalnya beberapa mahasiswa yunior. • Mahasiswa senior STIP Jakarta juga telah memperlakukan mahasiswa yuniornya mirip kejadian di STPDN • Munculnya geng “Nero” (Neko-neko dikeroyok) di Pati Jawa Tengah, yang sangat memukul hati sanubari orang tua. Dari sudut sosial dan kultural jawa, aktivitas geng ini sangat bertentangan, apalagi mereka masih duduk di kelas 1 SMA. • Demikian pula geng motor di Bandung, juga dilakukan oleh anak- anak remaja yang masih duduk di SMP dan SMA. • Permasalahan tersebut, menunjukkan bahwa pendidikan di sekolah belum mempunyai dampak yang efektif terhadap perubahan perilaku para siswanya. • Dalam hal ini, peran guru menjadi sangat penting dalam menata kehidupan sosial, sehingga apabila terjadi penyimpangan perilaku pada siswa sekolah, maka gurulah yang menjadi biang keladi kesalahan. • Dengan demikian, fakta menunjukkan betapa peran dan fungsi guru dalam kehidupan masyarakat masih sangat penting dalam rangka mengembangkan dan memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • 5. • Pernyataan tersebut mempunyai arti bahwa ada faktor yang bersifat esensial dalam pendidikan sudah banyak ditinggalkan atau diabaikan dalam proses pendidikan. • Hal ini berkaitan dengan sistem pendidikan yang dijalankan guru hanya demi mengejar target selesainya kurikulum. • Pengertian kurikulum telah direduksi menjadi sebuah kegiatan belajar mengajar yang dirancang dalam mencapai tujuan belajar pada jam, kelas, dan mata pelajaran tertentu. • Tujuan pembelajaran sebagai penjabaran dari tujuan pendidikan, sementara menjadi kabur dan sempit, sehingga tujuan esensial yang mengkonsepsikan manusia yang ideal menjadi sangat dangkal.
  • 6. Sebuah Renungan • Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan menyadari bahwa pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami “sakit”. Dunia pendidikan yang sakit ini disebabkan karena pendidikan yang seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya seringkali tidak demikian. • Masalah pertama adalah bahwa pendidikan di Indonesia menghasilkan “manusia robot”. Karena pendidikan yang diberikan ternyata berat sebelah atau tidak seimbang. Pendidikan ternyata mengorbankan keutuhan, kurang seimbang antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar yang merasa (afektif). Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah disintegrasi. • Masalah kedua, sistem pendidikan yang top down (dari atas ke bawah) atau kalau menggunakan istilah Paula Freire (tokoh pendidik Amerika Latin) adalah pendidikan gaya bank. Sistem pendidikan ini sangat tidak membebaskan karena peserta didik dianggap sebagai manusia yang tidak tahu apa-apa. • Masalah ketiga, model pendidikan yang hanya diorientasikan kepada manusia yang dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya.
  • 7. Arti Pendidikan • Secara Etimologi 1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); pendidikan berasal dari kata dasar “didik” (mendidik), yaitu “memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran”. 2. Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah “pedagogik” yaitu ilmu menuntun anak, 3. orang Romawi memandang pendidikan sebagai “educare”, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa dilahirkan di dunia. 4. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai “Erzichung” yang setara dengan educare, yakni membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak.
  • 8. Lanjutan arti …. • Dalam bahasa Jawa pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah, kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran dan watak, mengubah kepribadian sang anak. • Dalam bahasa Arab pendidikan disebut Tarbiyah yang diambil dari Rabba ( ‫ّى‬‫ب‬‫ر‬–‫ّي‬‫ب‬‫ير‬-‫ّة‬‫ي‬‫ترب‬ ) yang bermakna memelihara , mengurus, merawat, mendidik. Dalam definisi di atas tersirat unsur-unsur pembelajaran yaitu ta’lim dan tadris (Instruction - pengajaran) tahdib dan ta-adib (penanaman akhlak mulia) dan tadrib (Taining – pelatihan).
  • 9. • lanjutan arti …. • Istilah pendidikan, menurut Carter V. Good dalam “Dictionary of Education” dijelaskan sebagai berikut: • a. Pedagogy: 1. The art, practice of profession of teaching (=“seni, praktik atau profesi sebagai pengajar (pengajaran) 2. The sistematized learning or instruction concerning principles and methods of teaching and of student control and guidance; lagerly replaced by the term of education.(= “ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode- metode mengajar pengawasan dan bimbingan murid dalam arti luas diartikan dengan istilah pendidikan”) • b. Education: 1. proses perkembangan pribadi; 2. proses sosial; 3. profesional cources; 4. seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun yang diwarisi/dikembangkan generasi bangsa.
  • 10. Arti Terminologi • Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. • Lebih lanjut beliau ( Kerja Ki Hajar Dewantara 1962:14)menjelaskan bahwa “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti ( kekuatan batin, karakter),pikiran (intellect) dan tubuh anak; dalam pengertian tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu, agar supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya “.
  • 11. Menurut Para Tokoh Muslim • Ath-Thabari ; Tarbiyah adalah proses pengembangan dan bimbingan jasad, akal dan jiwa yang dilakukan secara berkelanjutan sehingga mutarabbi (anak didik) bisa dewasa dan mandiri untuk hidup di tengah masyarakat. (Ath-Thabari 67) • Al-Maraghi ; Tarbiyah adalah kegiatan yang disertai dengan penuh kasih sayang, kelembutan hati, perhatian bijak dan menyenangkan; tidak membosankan.( Al-Maraghi, Juz V; 34). Tarbiyah ; adalah proses yang dilakukan dengan pengaturan yang bijak dan dilaksanakan secara bertahap dari yang mudah kepada yang sulit. • Fathul Bari Jilid I; Tarbiyah adalah mendidik anak melalui penyampaian ilmu, menggunakan metode yang mudah diterima sehingga ia dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari (Fathul Bari Jilid I; 162 ) • Kesimpulan : Tarbiyah adalah “kegiatan yang mencakup pengembangan, pemeliharaan, penjagaan, pengurusan, penyampaian ilmu, pemberian petunjuk, bimbingan, penyempurnaan dan perasaan memiliki terhadap anak didik.”
  • 12. Lanjutan arti terminologi …. • Menurut Prof. Richy dalam buku “Planning for Teaching and Introduction to Education”: The term “education” refers to the broad function of preserving and improving the life of the group through bringing new members into its shared concerns. (=“Istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu bangsa (masyarakat) terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi muda) bagi penunaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat.”) • Prof. Lodge dalam buku “Philosophy of Education”: The word “education” is used, sometimes in a wider, sometimes in a narrower, sense. In the wider sense, all experiencies said to the educative and life is education and education is life. (=“Perkataan pendidikan kadang-kadang dipakai dalam pengertian yang luas dan pengertian sempit. Dalam pengertian luas pendidikan adalah semua pengalaman, dapat dikatakan juga bahwa hidup adalah pendidikan atau pendidikan adalah hidup”.)
  • 13. Lanjutan arti terminologi …. • In the narrower sense “education is restricted to that function of the community which consists in passing in its traditions its background and its outlook to the members of the rising generation.” (=“Pengertian pendidikan secara sempit adalah pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat (tradisi) dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakat itu kepada warga masyarakat generasi berikutnya.)” • Menurut Brubacher dalam bukunya “Modern Philosophies of Education”: “Education should be thought of as the process of mans reciprocal adjusment to nature to his follows and to the ultimates nature of the cosmos”. (=Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan alam semesta. ) Education is the organized development and equipment of all the power of human being, moral, intellectual, and physical, by and for their individual and social uses, directed to word the union of these activities with their creator as their final end. (=“Pendidikan merupakan pula perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari semua potensi manusiawi, moral, intelektual dan jasmani oleh dan untuk kepribadian individunya serta kegunaan masyarakatnya yang diarahkan demi menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya”.
  • 14. Hakikat Pendidikan • Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan transfer of culture and transfer of religious yang semua diarahkan pada upaya untuk memanusiakan manusia. • Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. • Menurut pandangan Paulo Freire pendidikan adalah proses pengkaderan dengan hakikat tujuannya adalah pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri. • Dalam konteks ajaran Islam hakikat pendidikan adalah “mengembalikan nilai-nilai ilahiyah pada manusia (fitrah) dengan bimbingan Alquran dan as-Sunnah (Hadits) sehingga menjadi manusia berakhlakul karimah (insan kamil)”.
  • 15. • Dengan demikian hakikat pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilai-nilai, motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. • Maka hakikat pendidikan dapat dirumuskan sebagi berikut : 1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik; 2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat; 3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat; 4. Pendidikan berlangsung seumur hidup
  • 16. Simpulan • Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai insan kamil, manusia utuh (kaffah). • Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran (ta‟lim dan tadris), pembersihan dan pembiasaan (tahdzib dan ta`dib), dan tadrib (latihan) dengan memperhatikan kompetensi kompetensi pedagogi berupa profesi, kepribadian dan sosial. • Pendidikan menumbuhkan budi pekerti, kekuatan batin , karakter, pikiran dan tubuh peserta didik yang dilakukan secara integral tanpa dipisah-pisahkan antara ranah-ranah tersebut.