Dokumen menjelaskan tentang reaksi redoks dan cara menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi. Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa elektron yang dilepaskan pada setengah reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi. Langkah-langkah penyetaraan reaksi meliputi penentuan kerangka reaksi, penyetaraan unsur dan oksigen, penyetaraan muatan dengan elektron
Dokumen tersebut membahas tentang definisi asam dan basa menurut beberapa teori kimia, yaitu:
1) Teori Arrhenius yang mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- ketika larut dalam air.
2) Teori Bronsted-Lowry yang mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton.
3) Teori Lewis yang mendefinisikan asam sebagai ak
Dokumen tersebut merangkum konsep asam basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- dalam larutan. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai
Dokumen menjelaskan tentang reaksi redoks dan cara menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi. Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa elektron yang dilepaskan pada setengah reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi. Langkah-langkah penyetaraan reaksi meliputi penentuan kerangka reaksi, penyetaraan unsur dan oksigen, penyetaraan muatan dengan elektron
Dokumen tersebut membahas tentang definisi asam dan basa menurut beberapa teori kimia, yaitu:
1) Teori Arrhenius yang mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- ketika larut dalam air.
2) Teori Bronsted-Lowry yang mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton.
3) Teori Lewis yang mendefinisikan asam sebagai ak
Dokumen tersebut merangkum konsep asam basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- dalam larutan. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH-. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai donor pasangan elektron
Isomer hidrokarbon adalah senyawa dengan rumus molekul yang sama tetapi memiliki rumus struktur yang berbeda. Terdapat beberapa jenis isomer hidrokarbon seperti isomer kerangka, posisi, geometri, dan optik. Alkana dapat memiliki isomer kerangka dan posisi, sedangkan alkena dapat memiliki isomer kerangka, posisi, dan geometri. Sifat fisik hidrokarbon dipengaruhi oleh jumlah atom karbon dan jumlah cabang pada
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, meliputi:
1. Teori Arrhenius yang menjelaskan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai senyawa yang melepaskan ion OH- dalam air.
2. Teori Bronsted-Lowry yang memperluas definisi asam dan basa tidak hanya dalam larutan air.
3. Konsep pasangan asam-basa konjugasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis isomer pada senyawa karbon. Terdapat beberapa jenis isomer seperti isomer struktur, isomer posisi, isomer fungsional, dan isomer geometri. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh senyawa karbon yang memiliki isomer beserta penjelasannya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, dimana asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima proton. Juga dibahas tentang reaksi antara asam dan basa baik tanpa pelarut air maupun dengan pelarut air, serta konsep pasangan asam basa konjugasi, asam konjugasi, dan basa konjugasi.
1. Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang bersifat asam dan basa
2. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam basa, yaitu teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
3. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH- dalam larutan air
Teori asam-basa menjelaskan tiga definisi tentang asam dan basa, yaitu menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH- dalam larutan. Bronsted-Lowry memperluas definisi dengan menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai penerima proton. Lewis melihat asam sebagai akseptor pasangan elektron dan
(1) Larutan penyangga adalah larutan nomor 4 karena mampu mempertahankan pHnya setelah ditambah asam atau basa;
(2) Ion HCN dari NH4CN bertindak sebagai asam lemah yang dapat terhidrolisis, sehingga NH4CN termasuk garam dari asam lemah dan basa kuat;
(3) Ion HS- bertindak sebagai basa konjugat karena mampu menerima proton H+ sesuai teori asam-basa Br
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas sifat-sifat larutan asam basa dan tujuan pembelajaran tentang konsep teori asam basa serta sifat-sifat asam basa.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon sebagai dasar untuk mempelajari minyak dan gas bumi. Senyawa hidrokarbon dikelompokkan menjadi alifatik, siklik, dan aromatik. Senyawa alifatik jenuh dinamakan alkana dan memiliki rumus umum CnH2n+2. Alkana memiliki sifat fisik seperti titik didih yang naik dengan bertambahnya berat molekul, dan sifat kimia sepert
The document provides personal details about an individual who lives in Florencia Caquetá, Colombia. They are 30 years old, married, and live with their daughter and husband. Their telephone number is provided. They are employed and enjoy athletics and the singer Enrique Iglesias. The document also mentions including descriptions of their house, daily routine, and activities they like and dislike doing alone or with family and friends.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH-. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai donor pasangan elektron
Isomer hidrokarbon adalah senyawa dengan rumus molekul yang sama tetapi memiliki rumus struktur yang berbeda. Terdapat beberapa jenis isomer hidrokarbon seperti isomer kerangka, posisi, geometri, dan optik. Alkana dapat memiliki isomer kerangka dan posisi, sedangkan alkena dapat memiliki isomer kerangka, posisi, dan geometri. Sifat fisik hidrokarbon dipengaruhi oleh jumlah atom karbon dan jumlah cabang pada
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, meliputi:
1. Teori Arrhenius yang menjelaskan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai senyawa yang melepaskan ion OH- dalam air.
2. Teori Bronsted-Lowry yang memperluas definisi asam dan basa tidak hanya dalam larutan air.
3. Konsep pasangan asam-basa konjugasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis isomer pada senyawa karbon. Terdapat beberapa jenis isomer seperti isomer struktur, isomer posisi, isomer fungsional, dan isomer geometri. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh senyawa karbon yang memiliki isomer beserta penjelasannya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, dimana asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima proton. Juga dibahas tentang reaksi antara asam dan basa baik tanpa pelarut air maupun dengan pelarut air, serta konsep pasangan asam basa konjugasi, asam konjugasi, dan basa konjugasi.
1. Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang bersifat asam dan basa
2. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam basa, yaitu teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
3. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH- dalam larutan air
Teori asam-basa menjelaskan tiga definisi tentang asam dan basa, yaitu menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH- dalam larutan. Bronsted-Lowry memperluas definisi dengan menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai penerima proton. Lewis melihat asam sebagai akseptor pasangan elektron dan
(1) Larutan penyangga adalah larutan nomor 4 karena mampu mempertahankan pHnya setelah ditambah asam atau basa;
(2) Ion HCN dari NH4CN bertindak sebagai asam lemah yang dapat terhidrolisis, sehingga NH4CN termasuk garam dari asam lemah dan basa kuat;
(3) Ion HS- bertindak sebagai basa konjugat karena mampu menerima proton H+ sesuai teori asam-basa Br
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa menurut beberapa pendekatan seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas tentang konstanta kesetimbangan asam dan basa serta pengukuran pH.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Juga membahas sifat-sifat larutan asam basa dan tujuan pembelajaran tentang konsep teori asam basa serta sifat-sifat asam basa.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon sebagai dasar untuk mempelajari minyak dan gas bumi. Senyawa hidrokarbon dikelompokkan menjadi alifatik, siklik, dan aromatik. Senyawa alifatik jenuh dinamakan alkana dan memiliki rumus umum CnH2n+2. Alkana memiliki sifat fisik seperti titik didih yang naik dengan bertambahnya berat molekul, dan sifat kimia sepert
The document provides personal details about an individual who lives in Florencia Caquetá, Colombia. They are 30 years old, married, and live with their daughter and husband. Their telephone number is provided. They are employed and enjoy athletics and the singer Enrique Iglesias. The document also mentions including descriptions of their house, daily routine, and activities they like and dislike doing alone or with family and friends.
The document provides recommendations for engaging youth, such as having a cool factor, meeting them in their preferred spaces, incorporating food, working with youth workers, keeping activities fun and relatable, using hands-on experiential learning like photography, video, and murals, and ensuring youth can reflect on and apply what they learn. It emphasizes attracting and keeping youth involved by meeting them where they are.
The document discusses corporate identity and marketing strategies. It outlines different types of corporate identities such as leader, follower, offensive, and defensive. It also discusses promoting products through appropriate advertising spending, media selection, frequency, and messaging. The document also covers marketing channels, goals beyond just marketing that consider human resources, finance, production, societal concerns and more. It provides examples of basic marketing strategies and product strategies including market penetration, product development, market development, and diversification.
This document discusses research-based instructional practices for teaching reading comprehension. It covers explicit instruction techniques like modeling, guided practice, and gradual release of responsibility. It also discusses the role of teachers in teaching comprehension strategies in depth over time using various texts. Some strategies discussed include comprehension monitoring, questioning, visualizing, making connections, inferring, predicting, determining importance, and summarizing. Sample lesson ideas are provided for teaching comprehension monitoring strategies.
The document summarizes findings from two large Australian population studies on health and relationships. The studies collected data on sexual practices, pleasure, and satisfaction from over 19,000 participants. Key findings included that women were less likely than men to orgasm during sex, especially intercourse-only sex. Women were more likely to orgasm with manual or oral sex. Men reported more partners, masturbation, pornography use, and infidelity. The studies found no evidence that men only want sex while women only want relationships. Critics argue that some evolutionary theories of sex focus too much on male reproduction and ignore factors like child survival and nurturing.
This document describes an event planning service that offers full in-house expertise across all aspects of event planning and production. This includes locating venues, concept design, hospitality, catering, entertainment, marketing, and ensuring all elements tell the brand's story. The service aims to create immersive experiences through sensory engagement and a 360-degree marketing approach to give the brand or product the spotlight.
This document discusses equivariant estimation, which involves finding estimators that are invariant or equivariant under transformations of the data. Specifically:
- A statistical model is invariant under a transformation if applying the transformation to the data results in a model with the same form. This induces a transformation on the parameter space.
- For a model to be invariant, the loss function should also be invariant under a corresponding transformation of the decisions. This induces a transformation on the decision space.
- A decision problem is invariant under a transformation if the model and loss are invariant under the induced transformations on the parameter and decision spaces.
- Often a problem will be invariant under not just one transformation but a group of related transformations
This document outlines the steps for conducting user experience research: 1) Define objectives and narrow the focus, 2) Generate hypotheses based on background research, 3) Find appropriate research methods like surveys, usability studies, and A/B testing, 4) Conduct research through information gathering, experimentation, and observation, 5) Collect and analyze both qualitative and quantitative data using multiple sources, 6) Generate new theories if results differ from hypotheses, and 7) Report results through a written report including methodology, findings, and recommendations. The goal is to deliver high-quality user experiences through an in-depth research process.
Yoni Donner discusses his company Quantified Mind, which offers a cognitive testing platform designed to repeatedly assess the same person over time. Unlike standard tests that measure a person once, Quantified Mind aims to see how performance varies with different conditions and times. The platform includes over 30 tests across domains like processing speed, memory, and executive function. Donner has found some surprising results from user data, like effects of sleep, diet, supplements and caffeine. The platform also allows users to design their own experiments. Donner believes the most important factor for productivity is optimizing priorities at a high level, and also maintaining self-care and low stress.
Electronic Grant Management & Research AdministrationPeter Chanda
This document discusses electronic grant management and research administration. It covers finding grants, preparing proposals, setting up grant awards, project planning, vendor analysis and selection, faculty and student portfolios, intellectual property management, calendar management, and financial compliance. The goal is to help researchers and administrators efficiently manage all aspects of the grant lifecycle from an online, integrated system.
Teori asam basa telah berkembang untuk menjelaskan tingkah laku asam dan basa dengan lebih realistik. Teori Arrhenius memiliki kelemahan karena tidak mempertimbangkan pengaruh pelarut. Teori Brønsted-Lowry melengkapi ini dengan menekankan peran pelarut dan transfer proton. Teori Lewis juga menjelaskan reaksi tanpa transfer proton melalui donor-penerima elektron. Kekuatan suatu asam diukur dengan konstanta kesetimb
Teori asam-basa utama meliputi teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam air. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi ini dengan menyatakan bahwa asam adalah zat yang mendonorkan proton (H+) dan basa adalah zat yang menerima proton. Teori
Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang dapat melepaskan atau menerima proton. Terdapat beberapa teori seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion hidrogen dan basa sebagai senyawa yang melepaskan ion hidroksida. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi dengan menyatakan bahwa asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi definisi, jenis, kekuatan, dan cara pengukuran derajat keasaman dan kebasaan melalui konsep pH. Secara ringkas, asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion hidrogen ketika terlarut dalam air, sedangkan basa dapat melepaskan ion hidroksida. Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh seberapa mudah senyawa terurai menghasilkan ion tersebut. Penguk
Asam dapat dijelaskan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan nilai pHnya, dengan larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dan larutan basa lebih dari 7.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam dan basa, contoh-contoh asam dan basa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis, serta identifikasi asam dan basa menggunakan indikator.
Dokumen tersebut membahas konsep asam dan basa, termasuk teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis tentang asam dan basa. Juga dibahas sifat larutan asam dan basa, penentuan pH larutan asam dan basa kuat maupun lemah, serta konsep derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan asam dan basa lemah.
Dokumen tersebut merangkum 3 teori utama tentang konsep asam basa, yaitu teori Arrhenius yang mendefinisikan asam sebagai zat pembebas ion H+ dan basa sebagai zat pembebas ion OH- , teori Bronsted-Lowry yang menjelaskan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton, serta teori Lewis yang menyatakan asam sebagai penerima pasangan elektron dan basa sebagai pemberi pasangan elektron.
1. 1. Zat berikut ini termasuk asam menurut Arrhenius, kecuali ......
A. HCl
B. CH3COOH
C. NH4OH
D. HCOOH
E. CH3OH
2. Di antara spesi berikut yang tidak mungkin sebagai asam Bronsted – Lowry
adalah ......
A. NH4
+
B. H2O
C. HCO3
-
D. CO3
2-
E. H2CO3
3. Asam konjugasi dari HF adalah …...
A. HF
B. H2F
C. H+
D. HF2
+
E. F-
4. Zat berikut tergolong asam, kecuali ....
A. HCl
B. CH3COOH
C. NH4OH
D. HCOOH
E. CH3OH
5. Basa konjugasi dari H2PO4
-
adalah ......
A. H3PO4
B. HPO4
=
2. C. PO4
3-
D. H3O+
E. P2O5
6. Ikatan antara boron triflourida dengan ammonia merupakan ikatan kovalen.
Boron trifluorida sebagai penerima pasangan elektron, sehingga dikatakan
asam menurut teori ......
A. Arrhenius
B. Brosted – lowry
C. Lewis
D. Bronsted
E. Raoult
7. Diantara spesi berikut yang tidak mungkin sebagai basa Bronsted-Lowry
adalah ….
A. NH4
+
B. H3O+
C. H2CO3
D. H3PO4
E. H2S
8. Dalam reaksi : 2 NH3 → NH4
+
+ NH2
-
, maka pernyataan yang benar adalah
......
A. NH3 hanya sebagai asam Bronsted – Lowry
B. NH3 hanya sebagai basa Bronsted – Lowry
C. NH3 hanya sebagai penerima proton
D. NH3 hanya sebagai pemberi proton
E. NH3 sebagai asam dan basa Bronsted – Lowry
Pembahasan :
Menurut teori asam basa Bronsted – Lowry, asam adalah zat yang dapat
memberikan proton (donor proton), dan basa adalah zat yang dapat
menerima proton (akseptor proton). Pada reaksi di atas NH3 memberikan
3. proton sehingga menjadi ion NH2
-
(sebagai asam) sekaligus menerima proton
menjadi NH4
+
(sebagai basa).
Kunci jawaban : E
9. Teori asam – basa Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted – Lowry karena
memiliki kelemahan, yaitu ......
A. tidak berlaku umum untuk semua zat
B. tidak dapat menjelaskan perbedaan asam basa secara jelas
C. hanya berlaku untuk zat yang larut dalam air
D. tidak dapat memberikan contoh asam basa secara pasti
E. ada satu zat yang dapat bersifat asam sekaligus basa
Pembahasan :
Teori asam – basa Arrhenius hanya terbatas untuk menentukan asam dan
basa dari suatu zat yang larut dalam air. Meskipun sampai saat ini teori asam
basa Arrhenius ini tetap berlaku, tetapi memiliki keterbatasan penentuan
asam – basa ketika menjumpai senyawa yang tidak mengandung ion H+
maupun OH-
.
Kunci jawaban : C