Job design bertujuan meningkatkan produktivitas dengan memperluas atau memfokuskan deskripsi pekerjaan. Tekniknya meliputi job rotation, job enlargement, dan job enrichment untuk meningkatkan keterampilan dan tanggung jawab pekerja. Brainstorming digunakan untuk mengumpulkan ide kreatif secara kelompok dengan prosedur tertentu. Diagram tulang ikan membantu mengidentifikasi penyebab masalah hingga akar permasalahan untuk menemukan sol
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
B. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia
C. Tujuan dan Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
D. Kondisi Sumber Daya Manusia Indonesia di Era Global
E. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
B. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia
C. Tujuan dan Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
D. Kondisi Sumber Daya Manusia Indonesia di Era Global
E. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Dengan mengucap syukur Alhamdulillahirabbil’alamin atas
karunia Allah, akhirnya buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya
Manusia” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Buku ini penulis
tujukan untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin
mempelajari Manajemen Sumber Daya Manusia yang terdiri dari 14
bab.
Harapan penulis semoga buku ini bisa menambah
perbendaharaan bahan ajar yang mudah untuk dipelajari dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dengan menyumbangkan pikiran dan
tenaga sehingga buku ini bisa selesai dengan lancar, semoga Allah
SWT membalasnya dengan berkah pahala yang berlipat ganda.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan
di sana-sini. Oleh sebab itu saran, kritik, dan koreksi sangat penulis
harapkan untuk menjadikan buku ini lebih baik lagi sehingga bisa
bermanfaat bagi masyarakat.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Dengan mengucap syukur Alhamdulillahirabbil’alamin atas
karunia Allah, akhirnya buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya
Manusia” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Buku ini penulis
tujukan untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin
mempelajari Manajemen Sumber Daya Manusia yang terdiri dari 14
bab.
Harapan penulis semoga buku ini bisa menambah
perbendaharaan bahan ajar yang mudah untuk dipelajari dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dengan menyumbangkan pikiran dan
tenaga sehingga buku ini bisa selesai dengan lancar, semoga Allah
SWT membalasnya dengan berkah pahala yang berlipat ganda.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan
di sana-sini. Oleh sebab itu saran, kritik, dan koreksi sangat penulis
harapkan untuk menjadikan buku ini lebih baik lagi sehingga bisa
bermanfaat bagi masyarakat.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Penawaran Training Creative Thinking using BALE Learning Model.
Riset Charles H. Kepner & Benjamin B. Tragoe sejak tahun 1957 adalah konsultan kinerja di angkatan laut USA. Dalam kegiatanya, mereka menemukan bahwa sebagian marinir yang kinerjanya bagus, ternyata merupakan para problem solver dan mempunyai cara berpikir yang berbeda dengan lainya. Mereka kemudian melakukan riset lebih jauh dan risetnya memperlihatkan bahwa para manajer yang efektif dalam menemukan solusi dari masalah sehari harinya sangat ditentukan oleh proses dan cara mereka mengolah informasi sampai menemukan keseimpulan serta tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah yang ada.
Mereka menemukan setidaknya ada 4 pertanyaan yang para manajer efektif ini lakukan sebelum membuat tindakan :
Apa yang terjadi? (Brightening)
Dimana asal muasal sumber? (Analyzing)
Apa yang diperlukan mengatasi solusi (Linking)
Apa yang diperlukan supaya langkah solusi bisa diterapkan? (Empowering)
Kedua peneiti yang akhirnya mendirikan konsultan dengan nama Kepner-tregoe & associate atau disingkat KT ini terus melanjutkan risetnya sampai merke menemukan sistematika “problem solving” yang sekarang menjadi ciri khas dari metode KT.
Sejak penemuan ini KT sering mengadakan loka karya untuk para ledar diberbagai organisasi dan secara perlahan merekapun merubah cara kerja para leadar diberbagai perusahaan di amerika. Dengan menggunakan metode KT para manajer yang dilatih mempunyai sistematika berpikir rasional dalam menggunakan informasi sehingga memudahkan mereka mengatasi masalah dan melakukan tindakan solusi secara efektif.
Sampai saat ini program yang mereka ajarkan tidak banyak berubah, karena unsur-unsur pemecahan masalah dan pengambilan keputusan tidak banyak berubah, hanya situasi saja yang berubah. Metode KT menekankan pada “How to” bukan pada “what” atau “why”, dengan begini walaupun informasi bertambah rumit dan banyak, namun stabiltas alam proses berpikir bisa melakukan sistematika proses penemuan solusinya.
Metode yang juga kini diadopsi di Indonesia, dan banyak para pemimpin perusahaan termasuk baoak Wakil president kita Yusuf Kala pernah mengikuti pelatihan ini.
Kini setelah lebih dari 50 tahun tehnik ini diajarkan, BALE training memodifikasi tehnik ini dan mengembangkanya menjadi sebuah metode yang lebih mudah diterapkan dengan menggabungkan tehnik creative thinking didalam metode ini.
BALE thinking model yang merupakan singkatan dari :
Brightening
Analyzing
Linking
Empowering
Merupakan sistem berpikir yang memberdayakan serta menggali kreatifitas para praktisinya dalam sebuah pola berpikir yang sistemais dan terstruktur.
Disiplin Kreativitas, 7 Langkah dalam menggali kreativitas yang ditulis oleh Joseph V. Sinfield, Tim Gustafson and Brian Hindo ini sangat relevan untuk membantu kita dalam menyusun langkah yang sistematis dalam membangkitkan ide-ide baru. Dalam rerangka "think out of the box". Dengan metode Focus Group Discussion atau lainnya.
Semoga Bermanfaat,
Salam Pembelajar,
Marzuki
Pengembangan Sistem Informasi - Review Design Sprint
''Apa yang dimaksud Design Sprint?''
''Bagaimana tahapan Design Sprint?''
''Apa yang dihasilkan dalam Design Sprint?''
Nama : Putri Saman
NIM : 18523152
Universitas Islam Indonesia
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Soal manajemen kinerja
1. SOAL
1. Jelaskan apa yang maksud Job Design serta uraikan cakupan dan teknik
dalam Job Design?
Jawab:
Job Design adalah suatu usaha pengelolaan sumber daya manusia untuk
mengurangi ketidakpuasan dan keluhan dari pekerja karena pengelolaan
pekerjaan yang kurang baik dengan melakukan pelebaran atau pemfokusan
deskripsi pekerjaan sehingga produktivitas bisa lebih meningkat..
Cakupan dalam Job Design yaitu:
• Job Specialization yaitu melakukan pembagian – pembagian pekerjaan
menjadi suatu bagian kecil yang dikhususkan bagi para ahli dibidangnya
dengan tujuan agar pekerjaan bisa lebih fokus dan efektif.
• Job Expansion yaitu melakukan penambahan suatu variasi pada pekerjaan
agar pekerjaan lebih variatif sehingga tidak kaku dan membosankan.
Teknik – teknik di dalam job design yaitu:
• Job Rotation adalah metode perancangan kerja dengan meningkatkan
motivasi dan tanggungjawab pekerja dengan melakukan pertukaran posisi
pekerjaan sehingga diharapkan pekerja bisa lebih meningkatkan kemampuan
dan pengalaman kerjanya.
• Job Enlargement adalah metode perancangan kerja dengan memperluas isi
dari pekerjaan tersebut namun tetap dalam tingkat yang sama, sehingga
diharapkan hal ini dapat meningkatkan kemampuan dan tanggungjawab
pekerja.
• Job Enrichment adalah metode perancangan kerja dengan memperkaya
pekerjaan dengan meningkatkan perencanaan dan eksekusi dari pekerjaan
mereka.
2. 2. Apa yang dimaksud dengan Brainstroming dan bagaimana Brainstroming
dilakukan?
Jawab:
Brainstorming adalah sebuah perencanaan atau piranti yang digunakan
untuk menampung kreatifitas kelompok dan biasanya digunakan untuk
menjadikan alat konsensus maupun untuk menjaring ide-ide yang diperlukan.
Adanya brainstorming dimaksudkan untuk mengumpulkan ide-ide
kreatif sebanyak mungkin di dalam suatu kelompok. Ada beberapa macam
model brainstorming yang diterapkan untuk menjaring ide sebanyak mungkin.
Brainstorming itu sendiri adalah proses yang cukup sederhana, namun
itu memerlukan fasilitasi terlatih dan perencanaan yang hati-hati untuk hasil
optimal. Individual tentu saja dapat melakukan brainstorming kapan pun di
lokasi mana pun. Namun bagaimana pun juga untuk kelompok, ada banyak
"variasi" brainstorming. Semuanya mengikuti prosedur dasar yang sama:
a. Rencanakan Sesi Brainstormingmu
Jelaskan fokus sesi brainstorming dengan merumuskan pertanyaan-
pertanyaan terbuka yang akan mengundang solusi. Sebagai contoh,
"Bagaimana kita akan meningkatkan layanan pelanggan" adalah
pertanyaan brainstorming yang lebih baik daripada "Apa yang salah
dengan layanan pelanggan kita".
Pilih kelompok yang sesuai untuk brainstorming. Kelompok ini mungkin
berjumlah besar atau kecil namun hendaklah mencakup individu yang
akan, dalam jangka panjang, terlibat dalam penerapan perubahan atau
project baru.
Pilih waktu dan tempat yang sesuai untuk brainstorming. Dalam
beberapa kasus, sesi brainstorming dilaksanakan di luar tempat kerja
untuk menghindari konflik terkait kerja. Brainstorming mungkin
dilaksanakan selama hari kerja, atau selama weekend atau malam hari.
Pilih fasilitator terlatih yang mampu merumuskan pertanyaan, mengelola
kepribadian, mencatat ide, mendukung proses evaluasi, dan membuat
3. sebuah rencana tindakan yang layak dan sesuai dengan input
kelompok.
Rencanakan proses brainstorming sehingga jadwal yang jelas dapat
disediakan ke kelompok sebelumnya. Rencana ini hendaklah mencakup
konsumsi, transportasi, dan item kritis lainnya.
b. Pilih Sebuah Proses Brainstorming
Brainstorming dapat berupa hal sederhana seperti mengajukan
pertanyaan, mengumpulkan jawaban, dan kemudian mengevaluasinya.
Dalam beberapa kasus, ini menghasilkan kumpulan kemungkinan solusi
yang bagus dan cukup. Namun sering kali, diperlukan dorongan yang
lebih kreatif.
Berdasarkan pada pengetahuan anggota dan dinamika kelompok, oleh
karena itu fasilitator dan perencana mungkin memilih untuk menerapkan
satu jenis prosedur brainstorming. Sebagai contoh:
Brainwriting - Proses brainstorming ini mengijinkan anggota kelompok
untuk menuliskan, membagikan, dan mengomentari ide anggota lainnya
tanpa diminta untuk berdiri atau berbicara. Ketika individu tertentu
cenderung mendominasi kelompok (atau memilih untuk tidak terlibat di
dalam kelompok) pendekatan ini mungkin berguna.
Role Storming - Merupakan proses sangat kreatif yang melibatkan
anggota kelompok dalam tindakan improvisasi berdasarkan peran yang
mereka pilih atau ditunjuk. Peran ini dapat berubah dari realistis
(misalnya sebagai pelanggan yang marah) hingga yang fantastis
(Superman, atau Jin Aladdin).
Brainstorming Terbalik - Pendekatan brainstorming ini meminta anggota
kelompok untuk mencari ide yang tepat berkebalikan dengan apa yang
diajukan. Sebagai contoh, alih-alih bertanya "bagaimana kita dapat
menarik lebih banyak pengguna aplikasi", fasilitator mungkin bertanya
"bagaimana kita dapat memastikan sesedikit mungkin orang yang
menggunakan aplikasi kita?" Pendekatan ini berguna untuk situasi
4. dimana kreatifitas tampaknya mengering; itu seringkali menghasilkan
respon yang lucu namun penuh makna yang membimbing pada solusi
yang positif dan berguna.
Round Robin Brainstorming - Melibatkan fasilitator untuk bertanya
kepada tiap individu, sesuai urutan, terhadap ide mereka. Ini
membuatnya lebih sulit untuk tiap anggota kelompok untuk
mendominasi diskusi atau "menghilang" ke dalam background.
3. Menurut anda apa manfaaat dari diagram Tulang Ikan (diagram Fish Bond)?
Jawab:
Diagram Tulang Ikan (diagram Fish Bond) dapat membantu dan
memampukan setiap orang atau organisasi/perusahaan dalam menyelesaikan
masalah dengan tuntas sampai ke akarnya. Kebiasaan untuk mengumpulkan
beberapa orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian memadai
menyangkut problem yang dihadapi oleh perusahaan Semua anggota tim
memberikan pandangan dan pendapat dalam mengidentifikasi semua
pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaan sangat
diperlukan di sini, juga kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap
individu. Jadi sebenarnya dengan adanya diagram ini sangatlah bermanfaat
bagi perusahaan, tidak hanya dapat menyelesaikan masalah sampai akarnya
namun bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang – orang yang
masuk dalam tim identifikasi masalah perusahaan yang dalam mencari sebab
masalah menggunakan diagram tulang ikan.
Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab
dan Akibat)/ Ishikawa adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi
penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian
memisahkan akar penyebabnya . Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab
yang mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab
untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya
akan memberikan hasil yang diinginkan.
5. Dengan adanya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect
(Sebab dan Akibat)/ Ishikawa ini sebenarnya memberi banyak sekali
keuntungan bagi dunia bisnis. Selain memecahkan masalah kualitas yang
menjadi perhatian penting perusahaan. Masalah-masalah klasik lainnya juga
terselesaikan. Masalah-masalah klasik yang ada di industri manufaktur
khusunya antara lain adalah :
a. keterlambatan proses produksi
b. tingkat defect (cacat) produk yang tinggi
c. mesin produksi yang sering mengalami trouble
d. output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan produksi
e. produktivitas yang tidak mencapai target
f. complain pelanggan yang terus berulang
Pada dasarnya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect
(Sebab dan Akibat)/Ishikawa dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan
berikut :
a. Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah
b. Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah
c. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
d. Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang
diinginkan
e. Membahas issue secara lengkap dan rapi
f. Menghasilkan pemikiran baru
Jadi ditemukannya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect
(Sebab dan Akibat)/ Ishikawa ini memberikan kemudahan dan menjadi bagian
penting bagi penyelesaian masalah yang mucul bagi perusahaan.
Penerapan diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab
dan Akibat)/ Ishikawa ini dapat menolong kita untuk dapat menemukan akar
“penyebab” terjadinya masalah khususnya di industri manufaktur dimana
prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam variabel yang berpotensi
menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila “masalah” dan “penyebab”
6. sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih
mudah dilakukan. Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan
memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan
mencari “akar” permasalahan sebenarnya.
Apabila ingin menggunakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and
Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa, kita terlebih dahulu harus melihat, di
departemen, divisi dan jenis usaha apa diagram ini digunakan. Perbedaan
departemen, divisi dan jenis usaha juga akan mempengaruhi sebab – sebab
yang berpengaruh signifikan terhadap masalah yang mempengaruhi kualitas
yang nantinya akan digunakan.