Ada dua perbedaan utama antara pandangan Hobbes dan Locke tentang sifat manusia dan pemerintahan negara. Pertama, Hobbes percaya bahwa manusia bersifat egois dan berbahaya secara alami, sementara Locke percaya manusia memiliki akal untuk membedakan baik dan buruk. Kedua, Hobbes mendukung monarki absolut, sedangkan Locke mendukung monarki konstitusional yang memberi jaminan hak-hak dasar warga negara.
Ideologi politik merujuk kepada set keyakinan dan idea yang menjadi asas tindakan seseorang atau kumpulan. Dokumen ini menjelaskan definisi ideologi dan ideologi politik, ciri-ciri ideologi politik, dan fungsi ideologi. Ia juga membincangkan beberapa ideologi politik utama seperti liberalisme, komunisme, dan sosialisme.
Ideologi politik merujuk kepada set keyakinan dan idea yang menjadi asas tindakan seseorang atau kumpulan. Dokumen ini menjelaskan definisi ideologi dan ideologi politik, ciri-ciri ideologi politik, dan fungsi ideologi. Ia juga membincangkan beberapa ideologi politik utama seperti liberalisme, komunisme, dan sosialisme.
Tiga pendekatan dalam penulisan sejarah dijelaskan dalam dokumen ini, yaitu pendekatan objektif, subjektif dan pendekatan gabungan antara objektif dan subjektif. Pendekatan objektif menekankan pentingnya menulis sejarah berdasarkan fakta tanpa prasangka, sementara pendekatan subjektif menyatakan bahwa interpretasi sejarawan mempengaruhi objektivitas sejarah. E.H. Carr berpendapat bahwa kedua pendekatan terse
Teori penting dalam memahami fenomena hubungan antarabangsa. Tiga pendekatan utama ialah realisme (menekankan kuasa negara), liberalisme (menekankan kerjasama antarabangsa), dan konstruktivisme (menekankan pengaruh budaya terhadap identiti negara). Setiap teori memberi perspektif berbeza tetapi fleksibel untuk dipahami.
Dokumen tersebut membahasakan konsep hak asasi manusia dari berbagai perspektif. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) hak asasi manusia merupakan aspirasi setiap individu untuk mencapai kebahagiaan, (2) terdapat berbagai klasifikasi hak seperti hak positif, negatif, individu dan kolektif, dan (3) terdapat tiga generasi hak asasi manusia yaitu hak sipil
Dokumen ini membahas konsep pluralisme agama dari berbagai perspektif. Secara ringkas, pluralisme agama merujuk pada realitas keberagaman agama yang ada di dunia. Ada dua dimensi pluralisme agama yaitu sosial dan filsafat. Perspektif pluralisme agama di Barat muncul karena perubahan sosial menjadi lebih heterogen, sedangkan di dunia Islam pluralisme agama lebih ke arah perkembangan baru di negara-negara multikultural. Islam
Presentasi ini memaparkan tentang esensi pemikiran Thomas Hobbes dalam politik internasional yang tercantum pada karyanya "Leviathan". Presentasi ini merupakan output dari bacaan kelas yang diberikan dari mata kuliah Teori Politik Internasional.
Presentasi ini memaparkan tentang esensi pemikiran Thomas Hobbes dalam politik internasional yang tercantum pada karyanya "Leviathan". Presentasi ini merupakan output dari bacaan kelas yang diberikan dari mata kuliah Teori Politik Internasional.
Tiga pendekatan dalam penulisan sejarah dijelaskan dalam dokumen ini, yaitu pendekatan objektif, subjektif dan pendekatan gabungan antara objektif dan subjektif. Pendekatan objektif menekankan pentingnya menulis sejarah berdasarkan fakta tanpa prasangka, sementara pendekatan subjektif menyatakan bahwa interpretasi sejarawan mempengaruhi objektivitas sejarah. E.H. Carr berpendapat bahwa kedua pendekatan terse
Teori penting dalam memahami fenomena hubungan antarabangsa. Tiga pendekatan utama ialah realisme (menekankan kuasa negara), liberalisme (menekankan kerjasama antarabangsa), dan konstruktivisme (menekankan pengaruh budaya terhadap identiti negara). Setiap teori memberi perspektif berbeza tetapi fleksibel untuk dipahami.
Dokumen tersebut membahasakan konsep hak asasi manusia dari berbagai perspektif. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) hak asasi manusia merupakan aspirasi setiap individu untuk mencapai kebahagiaan, (2) terdapat berbagai klasifikasi hak seperti hak positif, negatif, individu dan kolektif, dan (3) terdapat tiga generasi hak asasi manusia yaitu hak sipil
Dokumen ini membahas konsep pluralisme agama dari berbagai perspektif. Secara ringkas, pluralisme agama merujuk pada realitas keberagaman agama yang ada di dunia. Ada dua dimensi pluralisme agama yaitu sosial dan filsafat. Perspektif pluralisme agama di Barat muncul karena perubahan sosial menjadi lebih heterogen, sedangkan di dunia Islam pluralisme agama lebih ke arah perkembangan baru di negara-negara multikultural. Islam
Presentasi ini memaparkan tentang esensi pemikiran Thomas Hobbes dalam politik internasional yang tercantum pada karyanya "Leviathan". Presentasi ini merupakan output dari bacaan kelas yang diberikan dari mata kuliah Teori Politik Internasional.
Presentasi ini memaparkan tentang esensi pemikiran Thomas Hobbes dalam politik internasional yang tercantum pada karyanya "Leviathan". Presentasi ini merupakan output dari bacaan kelas yang diberikan dari mata kuliah Teori Politik Internasional.
1. Hobbes hidup pada masa perang agama dan sipil di Inggris yang menimbulkan anarki dan ketakutan.
2. Ia membangun teori kontrak sosial dimana manusia menyerahkan hak alamiahnya kepada negara untuk menciptakan perdamaian.
3. Negara harus memiliki kekuasaan absolut agar dapat memaksa rakyat tunduk pada peraturan dan mencegah terjadinya perang.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori politik modern meliputi teori Hobbes, Locke, Montesquieu, serta berbagai teori kekuasaan seperti kekuasaan Tuhan, hukum, negara, rakyat, demokrasi, dan kedaulatan.
Pemerintahan muncul karena adanya kebutuhan akan perlindungan dan ketertiban dalam masyarakat. Keluarga sebagai unit sosial pertama telah menunjukkan bentuk pengaturan terawal yang kemudian berkembang menjadi pemerintahan dalam masyarakat yang lebih besar. Berbagai teori seperti kontrak sosial, ketuhanan, kekuasaan, dan kedaulatan menjelaskan asal usul terbentuknya pemerintahan.
Tinjauan etis mengenai legitimasi kekuasaan negara menurut beberapa filsuf dan ahli kenegaraan. Plato menganjurkan pemerintahan oleh filsuf karena memiliki kebijaksanaan. Aquinas membedakan hukum ilahi, alam, dan manusia yang harus sesuai dengan hukum alam. Machiavelli menekankan pentingnya kekuasaan raja walau dengan cara kejam. Hobbes berpandangan hukum negara harus dipatuhi untuk mencegah
Teks tersebut membahas sejarah dan landasan hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia. Secara historis, perjuangan HAM muncul selama periode perlawanan rakyat terhadap penindasan kolonial. Sementara secara yuridis, HAM di Indonesia memiliki dasar hukum melalui Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM dan Undang-Undang No. 39/2000 tentang HAM.
Teori terbentuknya negara memberikan berbagai pandangan, mulai dari teori kenyataan yang menyatakan negara terbentuk ketika unsur-unsur negara terpenuhi, teori ketuhanan yang menyatakan negara terbentuk atas kehendak Tuhan, teori perjanjian masyarakat yang menyatakan negara terbentuk melalui perjanjian antarmanusia, teori kekuasaan yang menyatakan negara terbentuk berdasarkan kekuasaan, hingga teori modern yang men
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat bangsa dan negara. Secara singkat, bangsa adalah kelompok manusia yang memiliki cita-cita bersama, sejarah hidup bersama, budaya yang sama, wilayah yang sama, dan terorganisir dalam pemerintahan berdaulat. Negara adalah organisasi kekuasaan yang teratur yang mempunyai kekuasaan memaksa dan wilayah tertentu. Terjadinya negara dapat karena pendudukan, peleburan,
1. Dokumen menjelaskan tentang manusia, masyarakat, bangsa, dan negara. 2. Terbentuknya negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. 3. Eksistensi negara diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan kesatuan bangsa Indonesia.
1. BANDINGKAN SIFAT SEMULAJADI
MANUSIA MENURUT THOMAS HOBBES
DAN JOHN LOCKE DALAM
PEMERINTAHAN SESEBUAH KERAJAAN
NURUL IZZAH BINTI GHAZALI A145484
ONG KOI JIN A145
2. LATAR BELAKANG THOMAS
HOBBES
Thomas Hobbes lahir di Wiltshire, Inggeris pada 5 April 1588.
Hobbes dilahirkan dalam keadaan yang tidak cukup matang apabila
ibunya terdengar adanya penaklukan armada Sepanyol dari tentera
Philip II yang kuat terhadap Inggeris
Selepas Hobbes dilahirkan, beliau diserahkan kepada bapa
saudaranya yang mempunyai kehidupan ekonomi yang kukuh
kerana kehidupan keluarga Hobbes sangat miskin.
Hobbes telah mendapat pendidikan di Universiti Oxford dan telah
mempelajari pemikiran politik Aristotle yang kemudian dikritik hebat
olehnya.
Kehidupan Thomas Hobbes penuh dengan ketakutan kerana
terdapat pelbagai perkara yang berlaku semasa hayatnya seperti
peperangan dan konfrontasi.
Oleh sebab itu, Hobbes mengumpamakan dirinya dengan
ungkapan “Fear and I, Hobbes said, were born together”.
3. Thomas Hobbes adalah orang pertama yang cuba membentuk
suatu teori politik yang bercorak saintifik dan sistematik dengan
menggunakan beberapa kaedah penganalisa.
Kaedah pengkajian yang digunapakai semasa zaman politik lama
dinamakan a priori yang bermaksud satu cara penghujahan atau
penentuan ilmu yang mana kebenarannya diandaikan lebih banyak
daripada dibuktikan secara logik, teori atau pemerhatian.
Namun begitu, Thomas Hobbes menolak kaedah itu kerana ingin
menumpukan kepada kaedah empiris. Beliau juga berminat pada
sistem penjelasan yang dipakai dalam bidang geometri dan
mekanikal untuk membentuk teori mengenai hukum dan negara.
Namun, Hobbes bukanlah tertarik pada teori semata-mata tetapi
pada tatacara sistem penjelasannya. Menurut Hobbes, segala alam
semesta ini terdiri daripada benda (matter) dan sifat utama
kebendaan itu adalah ia selalu berada dalam keadaan bergerak
(motion). Oleh itu, Hobbes menggambarkan manusia sebagai suatu
badan kebendaan dan manusia selalu bergerak.
4. • Menurut Hobbes, tindakan manusia boleh dibahagikan kepada dua
iaitu melalui perasaan dan keinginan serta penggunaan akal
(reason).
• Tetapi, satu keistimewaan manusia ialah manusia adalah tunggal
dan unik kerana mereka boleh mengawal gerak-geri dan
menentukan kehidupan mereka samada baik atau buruk. Menurut
Hobbes, tindakan manusia boleh dibahagikan kepada dua iaitu
melalui perasaan dan keinginan serta penggunaan akal (reason).
• Perjalanan masyarakat boleh difahami dan dikawal dengan
mengikuti beberapa prinsip dan rukun yang menjelaskan kewujudan
dan gerakan masyarakat melalui kaedah saintifik seperti yang
berlaku pada badan-badan fizikal dan mekanikal.
• Masalah utama Hobbes adalah untuk menentukan cara hidup
manusia dan formula untuk membentuk sebuah masyarakat yang
stabil daripadanya. Menurut Hobbes, terdapat dua sifat asas
manusia iaitu sifat keinginan dan sifat kebencian.
5. Selain itu, Homo homini lupus’ iaitu manusia adalah serigala bagi
yang lain. Ini bermaksud manusia secara semula jadi saling
mengancam. Oleh itu, konsep pemeliharaan diri ditekankan.
Manusia bukan sahaja ada hak untuk terus hidup malah juga
untuk mengelakkan diri daripada diancam oleh manusia lain.
Keinginan keselamatan itulah yang menjadi asas keperluan
kepada sifat manusia untuk memiliki kuasa dan barangan yang
jelas kerana setiap tahap keselamatan yang diperlukan masih lagi
terjamin.
Sifat semulajadi manusia yang sedia ada mempengaruhi
bagaimana dia bertindak dalam masyarakat. Oleh itu, Hobbes
menyatakan kepentingan memiliki kuasa sivil untuk mengawal
tingkah laku manusia kerana selaras menjadikan negara tersebut
bertamadun.
Hobbes dapat merumuskan keadaan sebelum adanya institusi
masyarakat iaitu keadaan semulajadi manusia yang tidak rasional
dan tidak terurus dalam memulakan dan menjalankan sesebuah
negara.
6. NEGARA SEBAGAI
LEVIATHAN Hobbes mengibaratkan Negara sebagai Leviathan , sejenis
monster (mahkluk raksasa) yang ganas, menakutkan dan
bengis yang terdapat dalam kisah perjanjian lama.
Mahkluk ini selalu mengancam kewujudan mahkluk-mahkluk
lain, dan harus mematuhi segala perintahnya.
Walaupun demikian, Hobbes berpendapat manusia dalam
keadaan semulajadi bukanlah sejenis haiwan sosial ( social
animal ) seperti yang dikemukakan aristotle. Sebaliknya
naluri manusia mendorong seseorang untuk bersaing atau
berperang.Keadaan itulah yang kemudian 'memaksa' akal
manusia untuk mencari kehidupan alternatif yang lebih baik
dimana manusia dapat mengekang hawa nafsunya.
7. Manusia menurut Hobbes dianggap tidak boleh berfikiran
rasional berdasarkan state of nature-nya, maka mereka
perlu menyerahkan kepada satu ‘Leviathan’ atau kuasa
besar untuk mengurus tadbir hidup dan mengekalkan self-
preservation (hidup) mereka.
Hobbes berpendapat bahawa terbentuknya sebuah Negara
atau kedaulatan pada hakikatnya sebuah kontrak atau
perjanjian sosial. dalam perjanjiannya itu manusia atau
individu secara sukarela menyerahkan hak-haknya serta
kebebasannya kepada seorang penguasa Negara atau
seperti dewan rakyat.
Pada intinya, pandangan Hobbes menyatakan bahawa
kekuasaan yang tertib dan kuat dalah kekuasaan yang
berada dibawah satu orang yang diberikan kedaulatan oleh
rakyatnya.
8. Dimana setelah rakyatnya memberikan hak-haknya pada
sang penguasa, rakyat tidak dapat lagi menarik hak tersebut
apalagi mendapatkan hak tersebut kecuali sang penguasa
memberikannya.
Dengan keadaan yang demikian, rakyat akan tertib kerana
takut akan kekuasaan di luar perjanjian yang dijalankan
keranaa rakyat tidak dapat menggugat. Keadaan ini
dipanngil oleh Hobbes sebagai Kontrak Sosial.
Hal ini sangat perlu dijalankan untuk menghindari perang
antara manusia kerana menurutnya manusia sentiasa
berhasrat untuk bebas dengan menguasai yang lain.
Keadaan pemerintahan yang absolut seperti ini, oleh
Hobbes dianggap mampu mengatasi konflik dalaman yang
terjadi di Inggeris.
9. PERBANDINGAN DI ANTARA THOMAS HOBBES
DAN JOHN LOCKE
Persamaan yang terdapat dalam pemikiran tentang teori
kontrak sosial yang digagas oleh Thomas Hobbes, dan John
Locke ialah terdapat kesedaran untuk menghentikan
keadaan alamiah agar dapat mewujudkan sebuah kehidupan
yang teratur dan damai.
Menurut Hobbes, keadaan alamiah itu adalah seperti
berada dalam keadaan perang dan selalu merasa takut
sementara ada manusia lain yang memiliki lebih banyak
kekuasaan daripada dirinya.
Berbanding Locke, kondisi alamiah sudah terdapat undang-
undang dan hukum alamiah yang teratur kerana manusia
mempunyai akal yang dapat menentukan apa yang benar
apa yang salah dalam pergaulan antara sesama mereka.
10. Hobbes memiliki bentuk idealnya sendiri yaitu sebuah “Monarki
Absolut” dimana sebuah negara dipimpin oleh raja yang memiliki
kekuasaan tidak terbatas (absolut). Dalam keadaan ini, rakyat
tunduk kepada negara dan memberikan seluruh hak yang dimilkinya.
Manakala Locke memliki bentuk ideal negara yaitu “Monarki
Konstitusional” negara memberi jaminan mengenai hak-hak dan
kebebasan kebebasan pokok manusia (life, liberty, healthy dan
property).