Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi teknologi informasi dan komunikasi. Isinya meliputi pengertian cybercrime, jenis-jenis cybercrime seperti unauthorized access dan infringement of privacy, penyebab terjadinya infringement of privacy seperti kurangnya kesadaran masyarakat, contoh kasus pelanggaran privasi, dan acuan hukum seperti Undang-Undang ITE serta kesimpulan dan saran terkait perlindungan privasi di dunia maya.
1. NEXTBACK
Personil Kelompok 11 B
Abdul Aziz (12117013)
Raffanda Novemaputra (12117665)
Vikri Iswijaya (12117256)
In Anatul Muslichah (12117892)
Winda Megawati (12117036)
Muhammad Hassan (12114920)
Etika Profesi Tekhnologi Informasi dan
Komunikasi
3. BAB I
Latar Belakang
Komunikasi yang dilakukan di dunia
internet atau sering disebut dunia maya
dikenal dengan sebutan cyberspace.
Cyberspace telah membawa manusia ke
dalam berbagai sisi realitas baru yang
tidak pernah dibayangkan sebelumnya,
yang penuh dengan harapan,
kesenangan, kemudahan. Sebagai salah
satu teknologi, internet juga mewarisi
sifat dialektik yang dimiliki oleh teknologi.
4. PENGERTIAN CYBERCRIME
Tavani (2000) memberikan definisi
cybercrime yang lebih menarik, yaitu:
kejahatan dimana tindakan kriminal hanya
bisa dilakukan dengan menggunakan
teknologi cyber dan terjadi di dunia cyber.
BAB II
PEMBAHASAN
5. Forester dan Morrison mendefinisikan
kejahatan komputer sebagai : aksi
kriminal dimana komputer digunakan
sebagai senjata utama.
Andi Hamzah dalam bukunya “Aspek-aspek
Pidana di Bidang Komputer” (1989)
mengartikan
cybercrime sebagai kejahatan di bidang
komputer secara umum dapat diartikan
sebagai penggunaan komputer secara
illegal.
6. PENGERTIAN CYBER LAW
Definisi cyber law yang diterima semua pihak adalah
milik Pavan Dugal dalam bukunya Cyberlaw The
Indian Perspective (2002).
bahwa Hukum Siber adalah istilah umum yang
menyangkut semua aspek legal dan peraturan
Internet dan juga World Wide Web. Hal apapun yang
berkaitan atau timbul dari aspek legal atau hal-hal
yang berhubungan dengan aktivitas para pengguna
Internet aktif dan juga yang lainnya di dunia siber,
dikendalikan oleh Hukum Siber.
7. Macam – macam Cyber Crime
Unauthorized acces to computer system
and service
Illegal Content
Data Forgery
Cyber Espionage
Cyber Sabotage and Extortion
Offense Against Intellectual Property
Infrengments of Piracy
8. PENGERTIAN INFRINGEMENT OF
PRIVACY
Pengertian Privacy menurut para ahli
Kemampuan seseorang untuk mengatur informasi
mengenai dirinya sendiri.
[Craig van Slyke dan France Bélanger] Hak dari
masing-masing individu untuk menentukan sendiri
kapan, bagaimana, dan untuk apa penggunaan
informasi mengenai mereka dalam hal berhubungan
dengan individu lain.
[Alan Westin] Pengertian Privacy :Kerahasiaan
pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah
kemampuan satu atau sekelompok individu untuk
mempertahankan kehidupan dan urusan
personalnya dari publik, atau untuk mengontrol
9. PENYEBAB INFRINGEMENT of
PRIVACY
Kesadaran Masyarakat :
Masyarakat sampai saat ini dalam
merespon aktivitas cyber crime masih
dirasa kurang. Hal ini disebabkan
antara lain oleh kurangnya pemahaman
dan pengetahuan (lack of information)
masyarakat terhadap jenis
kejahatan cyber crime.
10. Peristiwa-peristiwa
INFRINGEMENT of PRIVACY
Intrusion, yaitu tindakan mendatangi atau
mengintervensi wilayah personal seseorang
tanpa diundang atau tanpa ijin yang
bersangkutan, dan mempublikasikan.
Contoh kasus, Michael Douglas dan istrinya
Catherine Zeta Jones yang
mempermasalahkan photo pesta perkawinan
mereka yang diambil tanpa ijin oleh seorang
Paparazi. Kegusaran Douglas timbul karena
sebenarnya hak eksklusif pengambilan dan
publikasi photo dimaksud telah diserahkan
kepada sebuah majalah ternama.
11. Peristiwa-peristiwa
INFRINGEMENT of PRIVACY
Public disclosure of embarrassing private
facts , yaitu penyebarluasan informasi
atau fakta-fakta yang memalukan
tentang diri seseorang. Penyebarluasan
ini dapat dilakukan dengan tulisan atau
narasi maupun dengan gambar.
Contoh kasus “penyanyi terkenal Prince
vs Out Magazine, Prince menggungat
karena Out Magazine mempublikasi
photo setengah telanjang Prince dalam
sebuah pesta dansa.
12. ACUAN HUKUM
Undang – Undang Informasi Transaksi dan Elektronik.)yang isi nya
sebagai berikut:
UNDANG-UNDANG ITE (INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK)
NOMOR 11 TAHUN 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Bunyi Pasal 27 ayat 3 adalah sebagai berikut :
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan / atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik. Sanksi pelanggaran pasal
disebutkan pada Pasal 45 ayat 1 adalah :Setiap Orang yang
memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/ atau denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Seperti halnya porno dan tidak porno, maka merasa terhina
atau tidak terhina juga berada dalam domain yang sama yaitu
13. BAB III
KESIMPULAN
Pengguna Internet masih jauh dari kesadaran
akan pentingnya melindungi data mereka di
Internet, hal ini akan menjadi obyek yang
berbahaya bagi kejahatan dunia maya.
Pelanggaran privasi bisa terjadi kapan saja
tidak terbatas oleh letak geografis, kejahtan
multi nasional ini sudah selayaknya menjadi
perhatian semua elemen baik pemerintah,
swasta, atau individual, menjadi objek dari
pelaku bahkan korban dari kejahatan di dunia
maya,dan kejadian ini telah menjadi perhatian
dunia international.
14. Saran
Masyarakat agar lebih hati-hati dalam
mempublikasikan data diri mereka, kalau
data itu terlalu privasi jangan dipublikasikan,
karena sering kali banyak oknum-oknum
yang mensalahgunakan data privasi
seseorang dalam kepentingan pribadinya.
Dari segi pandangan hukum, agar
pemerintah membuat undang-undang yang
lebih spesifik di dunia Internet (Cyber Law)
yang tidak mengakibatkan ketidakpastian
akan hukum bagi perlindungan privasi bagi
pengguna internet di Indonesia.