Fitohormon seperti auksin, giberelin, sitokinin, asam absisik, dan etilin memainkan peran penting dalam proses pembentukan dan pertumbuhan buah. Auksin dapat menstimulasi pembentukan buah dan mempengaruhi ukuran akhir buah, sedangkan giberelin dan sitokinin mendukung pertumbuhan selama tahap awal perkembangan buah. Asam absisik dan etilin pada gilirannya dapat menghambat pertum
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, struktur, komposisi, kandungan gizi, karakteristik, dan beberapa jenis buah-buahan seperti anggur, apel, pisang, salak, pepaya, durian, jeruk, dan alpukat.
Dokumen tersebut membahas peran pupuk D.I. Grow dalam meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Pupuk ini mengandung unsur hara, hormon, dan asam humat yang mendukung aktivitas mikroorganisme tanah dan pertumbuhan tanaman secara holistik. Pupuk ini dapat meningkatkan pertumbuhan akar, daun, buah/umbi, serta daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Program keluarga berencana bertujuan membentuk keluarga yang sehat dengan membatasi ukuran keluarga melalui alat kontrasepsi. Ledakan penduduk di Indonesia disebabkan tingginya tingkat fertilitas dan mortalitas serta distribusi penduduk yang tidak merata. Dampaknya meliputi pengangguran yang meningkat, kekurangan pangan, dan peningkatan kemiskinan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan buah pada tumbuhan, jenis-jenis buah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan buah. Terdapat tiga jenis buah berdasarkan proses terbentuknya yaitu buah tunggal, ganda, dan majemuk. Perkembangan buah dipengaruhi oleh hormon seperti sitokinin dan asam giberelat yang dihasilkan oleh biji. Buah dan biji berperan sebagai tempat penyimp
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, struktur, komposisi, kandungan gizi, karakteristik, dan beberapa jenis buah-buahan seperti anggur, apel, pisang, salak, pepaya, durian, jeruk, dan alpukat.
Dokumen tersebut membahas peran pupuk D.I. Grow dalam meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Pupuk ini mengandung unsur hara, hormon, dan asam humat yang mendukung aktivitas mikroorganisme tanah dan pertumbuhan tanaman secara holistik. Pupuk ini dapat meningkatkan pertumbuhan akar, daun, buah/umbi, serta daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Program keluarga berencana bertujuan membentuk keluarga yang sehat dengan membatasi ukuran keluarga melalui alat kontrasepsi. Ledakan penduduk di Indonesia disebabkan tingginya tingkat fertilitas dan mortalitas serta distribusi penduduk yang tidak merata. Dampaknya meliputi pengangguran yang meningkat, kekurangan pangan, dan peningkatan kemiskinan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan buah pada tumbuhan, jenis-jenis buah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan buah. Terdapat tiga jenis buah berdasarkan proses terbentuknya yaitu buah tunggal, ganda, dan majemuk. Perkembangan buah dipengaruhi oleh hormon seperti sitokinin dan asam giberelat yang dihasilkan oleh biji. Buah dan biji berperan sebagai tempat penyimp
Hormon tumbuhan berperan dalam berbagai proses fisiologis tanaman melalui regulasi ekspresi gen. Jenis hormon tumbuhan utama meliputi auksin, sitokinin, giberelin, etilena, asam absisat, dan lainnya, yang masing-masing memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhangreycats_media
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hormon, vitamin, dan kondisi lingkungan seperti air, suhu, dan oksigen.
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmuAndi Hafiidh
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hormon, vitamin, dan kondisi lingkungan seperti air, suhu, dan oksigen.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, jenis-jenis perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan seperti faktor lingkungan, keadaan biji, dan hormon tumbuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar, perbedaan pertumbuhan dan perkembangan, auksanometer, struktur biji, proses perkecambahan biji, jenis pertumbuhan, teori titik tumbuh, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, jenis dan fungsi fitohormon, dan beberapa istilah terkait tumbuhan.
Kelompok 2 terdiri atas 6 anggota. Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang dapat mendukung atau menghambat pertumbuhan tanaman dalam konsentrasi rendah. Terdapat hormon pertumbuhan seperti auksin, giberelin, dan sitokinin, serta hormon penghambat pertumbuhan seperti etilen dan asam absisat.
Faktor internal dan eksternal mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, kelembapan, dan nutrisi. Kedua faktor tersebut berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinFarida Aryanti
Hormon yang berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka adalah hormon asam traumalin. Jaringan akan membentuk kalus pada bagian yang rusak untuk memperbaiki luka.
Hormon dan faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Beberapa hormon penting adalah auksin, gibberelin, etilen dan sitokinin yang memengaruhi proses seperti pemanjangan sel, pematangan buah, dan pertumbuhan tunas. Faktor lingkungan seperti cahaya, nutrisi, suhu dan kelembaban juga berperan dalam proses tersebut.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dimulai dari pertumbuhan organ reproduksi hingga kematangan untuk menghasilkan keturunan. Waktu yang dibutuhkan bervariasi antara jenis yang cepat dewasa dengan jenis yang lambat. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, dipengaruhi faktor internal seperti hormon dan faktor eksternal seperti lingkungan. Pada manusia,
Makalah ini membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau melalui eksperimen. Eksperimen menanam kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, kemudian mengukur panjangnya setiap hari. Hasilnya, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat daripada di tempat terang, diduga karena pengaruh hormon auksin yang lebih optimal di tempat gelap.
Dokumen tersebut membahas mengenai dormansi benih yang dapat dikendalikan oleh keseimbangan asam abscisic (ABA) dan giberelin. Dormansi benih dapat diatasi dengan teknik pemarutan, stratifikasi dengan suhu rendah atau tinggi, perubahan suhu secara beralternatif, serta penggunaan zat kimia seperti KNO3, giberelin, sitokinin, dan 2,4-D.
Hormon tumbuhan berperan dalam berbagai proses fisiologis tanaman melalui regulasi ekspresi gen. Jenis hormon tumbuhan utama meliputi auksin, sitokinin, giberelin, etilena, asam absisat, dan lainnya, yang masing-masing memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhangreycats_media
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hormon, vitamin, dan kondisi lingkungan seperti air, suhu, dan oksigen.
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmuAndi Hafiidh
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hormon, vitamin, dan kondisi lingkungan seperti air, suhu, dan oksigen.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, jenis-jenis perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan seperti faktor lingkungan, keadaan biji, dan hormon tumbuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar, perbedaan pertumbuhan dan perkembangan, auksanometer, struktur biji, proses perkecambahan biji, jenis pertumbuhan, teori titik tumbuh, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, jenis dan fungsi fitohormon, dan beberapa istilah terkait tumbuhan.
Kelompok 2 terdiri atas 6 anggota. Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang dapat mendukung atau menghambat pertumbuhan tanaman dalam konsentrasi rendah. Terdapat hormon pertumbuhan seperti auksin, giberelin, dan sitokinin, serta hormon penghambat pertumbuhan seperti etilen dan asam absisat.
Faktor internal dan eksternal mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, kelembapan, dan nutrisi. Kedua faktor tersebut berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinFarida Aryanti
Hormon yang berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka adalah hormon asam traumalin. Jaringan akan membentuk kalus pada bagian yang rusak untuk memperbaiki luka.
Hormon dan faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Beberapa hormon penting adalah auksin, gibberelin, etilen dan sitokinin yang memengaruhi proses seperti pemanjangan sel, pematangan buah, dan pertumbuhan tunas. Faktor lingkungan seperti cahaya, nutrisi, suhu dan kelembaban juga berperan dalam proses tersebut.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dimulai dari pertumbuhan organ reproduksi hingga kematangan untuk menghasilkan keturunan. Waktu yang dibutuhkan bervariasi antara jenis yang cepat dewasa dengan jenis yang lambat. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, dipengaruhi faktor internal seperti hormon dan faktor eksternal seperti lingkungan. Pada manusia,
Makalah ini membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau melalui eksperimen. Eksperimen menanam kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, kemudian mengukur panjangnya setiap hari. Hasilnya, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat daripada di tempat terang, diduga karena pengaruh hormon auksin yang lebih optimal di tempat gelap.
Dokumen tersebut membahas mengenai dormansi benih yang dapat dikendalikan oleh keseimbangan asam abscisic (ABA) dan giberelin. Dormansi benih dapat diatasi dengan teknik pemarutan, stratifikasi dengan suhu rendah atau tinggi, perubahan suhu secara beralternatif, serta penggunaan zat kimia seperti KNO3, giberelin, sitokinin, dan 2,4-D.
Dokumen ini membahas faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi produksi benih tanaman, termasuk tanah, iklim, dan faktor biologis. Tanah harus subur, berdrainase baik, dan mengandung mikroorganisme yang dibutuhkan tanaman. Iklim seperti suhu, kelembaban, dan curah hujan harus sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Faktor biologis seperti serangga penyerbuk, hama penyakit, dan gulma juga berpengar
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kombinasi bahan baku dan ukuran partikel biochar terhadap perubahan sifat fisika tanah pasiran dan pertumbuhan tanaman sawi. Biochar dibuat dari 4 bahan baku dengan 3 ukuran partikel yang diaplikasikan pada tanah pasiran. Parameter tanah yang diamati meliputi kandungan organik, berat jenis, porositas, WHC, dan distribusi pori. Hasil penelitian diharapkan memberikan penget
Dokumen ini membahas tentang teknik hidroponik sederhana untuk budidaya tanaman di rumah dengan pekarangan kecil, menggunakan botol plastik dan gelas plastik sebagai wadah tanam. Teknik ini menunjukkan pertumbuhan tanaman melon yang baik, dengan tinggi rata-rata mencapai 5,36 cm pada hari ke-30. Dokumen ini juga menjelaskan proses budidaya tanaman melon secara konvensional mulai dari persiapan ben
Dokumen ini membahas konsep agroekoteknologi yang merupakan teknologi pertanian yang bertujuan untuk mengoptimalkan produksi tanaman dengan memperhatikan pelestarian lingkungan. Agroekoteknologi menerapkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan tidak bertentangan dengan teknologi pertanian modern. Teknologi ini diarahkan untuk mencapai keseimbangan ekosistem dan meningkatkan produktivitas pertanian dengan menj
Dokumen ini membahas tentang analisis tekstur tanah yang dilakukan untuk mengetahui jenis tanah. Berdasarkan analisis, tekstur tanah yang digunakan adalah sandy loam dengan kandungan fraksi lempung 20%, debu 40%, dan pasir 40%. Tekstur tanah berkaitan dengan pergerakan air, udara, dan zat terlarut di dalamnya. Tekstur tanah juga sulit diubah karena dipengaruhi komposisi mineral tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Sifat-sifat fisik seperti tekstur, struktur, dan kerapatan tanah mempengaruhi penyerapan air dan nutrisi oleh akar tanaman. Sifat kimia seperti kandungan unsur hara dan pH tanah menentukan kesuburan tanah. Sifat biologi seperti flora dan fauna tanah turut
Dokumen tersebut memberikan gambaran singkat tentang Fakultas Pertanian Universitas Jember. Mencakup beberapa foto gedung dan lingkungan kampus serta penjelasan singkat mengenai jurusan dan kegiatan mahasiswa di fakultas tersebut. Disebutkan pula saran untuk mempertimbangkan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Jember karena memiliki dosen berkualitas dan lulusannya banyak diminta di luar negeri.
Dokumen tersebut membahas tentang buah jambu air, termasuk asal usulnya dari Asia Tenggara, manfaat kesehatan dan kecantikannya. Buah ini kaya akan vitamin A, serat, mineral, dan vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas, kesehatan mata, dan kulit.
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutanIssuchii Liescahyani
Ringkasan dokumen tersebut membahas perbedaan antara pertanian tradisional, konvensional (modern), dan berkelanjutan berdasarkan 3 fungsi dasar pembangunan pertanian yaitu ekonomi, ekologi, dan sosial. Pertanian tradisional lebih menitikberatkan pada konsumsi sendiri, sedikit pencemaran lingkungan, tetapi kurang memenuhi gizi jangka panjang. Pertanian konvensional fokus pada penjualan hasil panen
2. AUKSIN
Tan. Anggrek , Tan.Hisbiscus + ekstrak
polen tanaman itu sendiri berpengaruh
pada perkembangan Ovary (Fitting,
1910)
Auksin dapat menstimulasi polinisasi
pada tan.yang tak menyerbuk, hasilkan
perkembangan ovary membentuk buah
(Gustafson, 1936)
3. Auksin dari tepung sari mampu
mengeluarkan enzim yang melepaskan
auksin dalam jaringan ovary (Muir,
1947)
Kesimpulan : Proses pembentukan
buah distimulir oleh auksin pada ovary
konsentrasi tinggi.
4. Partenokarpi : perkembangan buah
tanpa penyatuan sel jantan dan sel
telur.
Terdapat dua type :
Partenokarpi vegetatif,
Buah berkembang tanpa penyerbukan,
contohnya: Nenas, jeruk, pear, pisang.
5. Partenokarpi Stimulasi :
Buah berkembang sebagai hasil stimulasi
polen tanpa penyatuan sel jantan dan sel
telur.
Pada tan. Anggur, jeruk, lemon yang berbiji
buahnya mengandung auksin sedikit, tapi
pada buah partenokarpi auksinnya tinggi.
Oleh karena itu buah tetap berkembang
sekalipun tanpa pembuahan (Gustafson,
1950)
6. Auksin eksogen banyak dipakai pada buah
strawberrey, tomat, bunga mawar.
IAA tidak efektif pada pembentukan buah
berbiji karena mudah teroksidasi.
Aplikasi auksin pada buah tertentu dalam
perkembangannya akan mendorong
pertumbuhan endosperm dan embrio pada
biji menhasilkan auksin yang bergerak kearah
luar menstimulir pertumbuhan endosperm
pada perkembangan buah.
7. Auksin mampu merubah pola pertumbuhan
buah. Contoh: aplikasi 2,4,5 T pada buah sub
tropik mempercepat pematangan dari 120
menjadi 60 hari.
Pada Apel, auksin endogen dari biji
diperlukan saat awal pertumbuhan buah,
selanjut perlu auksin dari sumber lain.
8. Pada Anggur, terjadi korelasi antara
perkembangan biji dengan ukuran dan
bentuk akhir buah, hal ini tergantung
dari produksi auksin pada biji
9. GIBERELIN
GA terdapat pada pertumbuhan biji
yang cepat. Contoh : pada buah plum,
apricut, almond (Miellan, 1961)
GA juga terdapat biji anggur (Iwahari,
1968)
Pada Anggur, GA sabgat aktif sesaat
setelah pembuahan pada saat buah
berkembang cepat (buah muda).
10. Pada cultivar anggur tanpa biji, GA
berkurang karena abortus embrio dan
terhalangnya perkembangan biji.
Pada Apel, GA diproduksi 5 minggu
setelah pembungaan. Selanjutnya
setelah minggu ke 9 GA bertambah
sampai max konsentrasi, setelah itu
berkurang sampai menjelang matang.
11. Pada buah peach, GA menginduksi
partenokarpi (Proser dan Jackson,
1959).
Ukuran buah partenokarpi yang
mendapat GA sama besar dengan
buah normal.
Pada Anggur, GA merubah ukuran dan
bentuk buah (Christodoulon, 1969)
12. Pada Tomat, aplikasi GA dan Auksin
menghasikan ukuran buah 2 x lipat
dibandingkan pemberian hormon
tumbuh secara tunggal.
Pada Apel seedless, pemberian GA
mampu menginduksi pembentukan
buah dengan ukuran lebih besar dari
normal.
13. SITOKININ
Kehadiran sitokinin pada biji dan buah,
mempercepat pertumbuhan buah,
karena sel dan jaringan buah aktif
membelah.
Produksi sitokinin pada buah muda
menunjukkan konsentrasi tinggi,
terbukti pada apel, pear, plum (Letham,
1967)
14. Sitokinin eksogen, misal PBA 500 ppm
aplikasi pada buah Pear menghasilkan
partenokarpi yang sama dengan
pemberian auksin dan GA (Brane,
1965)
Pada Anggur varietas Black Current
pemberian 1000 ppm mengahasilkan
ukuran buah menjadi lebih besar
(Waewer, 1968)
15. Aplikasi PBA, BA, Zeatin 100-500 ppm
pada 4 hari setelah pembungaan apel
Delicious mampu menstimulir
pemanjangan buah.
Pemasakan buah ada ketergantungan
kandungan GA dan Sitokinin pada buah
saat usia muda (Letham, 1968).
16. INHIBITOR (ABA)
Inhibitor dapat menghambat pertumbuhan
buah seperti pada apel, anggur, Juga
mengurangi ukuran buah.
SADH 1000-5000 ppm pada apel mampu
mengurangi ukuran buah saat panen. Aplikasi
pada saat 85-125 hari setelah pembungaan
diperoleh produksi buah lebih sedikit pada
musim berikutnya.
17. SADH juga menghalangi pematangan
buah tetapi mempunyai pengaruh
lain :
1. Penyempurnaan warna buah
2. Buah lebih tegar
3. Jumlah buah gugur lebih sedikit
4. Mengurangi pengriputan pada saat
penyimpanan
18. ETILIN
Etilin menghambat pertumbuhan awal
buah, tetapi menstimulir pembesaran
sel dan kematangan buah.
Etepon 100 ppm yang disemprotkan
saat buah tumbuh maksimum,
menghasilkan buah mengalami
perubahan warna dalam 8 hari.
19. Etepon 250 – 500 ppm menggugurkan
daun tanaman apel dalam 5 hari.