SlideShare a Scribd company logo
FITOHORMON PADA
HORTIKULTURA
 1.   AUKSIN
 2.   GIBERELIN
 3.   SITOKININ
 4.   ASAM ABSISIK
 5.   ETILIN
AUKSIN

   Tan. Anggrek , Tan.Hisbiscus + ekstrak
    polen tanaman itu sendiri berpengaruh
    pada perkembangan Ovary (Fitting,
    1910)
   Auksin dapat menstimulasi polinisasi
    pada tan.yang tak menyerbuk, hasilkan
    perkembangan ovary membentuk buah
    (Gustafson, 1936)
   Auksin dari tepung sari mampu
    mengeluarkan enzim yang melepaskan
    auksin dalam jaringan ovary (Muir,
    1947)
   Kesimpulan : Proses pembentukan
    buah distimulir oleh auksin pada ovary
    konsentrasi tinggi.
    Partenokarpi : perkembangan buah
     tanpa penyatuan sel jantan dan sel
     telur.
    Terdapat dua type :
    Partenokarpi vegetatif,
    Buah berkembang tanpa penyerbukan,
     contohnya: Nenas, jeruk, pear, pisang.
Partenokarpi Stimulasi :
     Buah berkembang sebagai hasil stimulasi
     polen tanpa penyatuan sel jantan dan sel
     telur.
    Pada tan. Anggur, jeruk, lemon yang berbiji
     buahnya mengandung auksin sedikit, tapi
     pada buah partenokarpi auksinnya tinggi.
     Oleh karena itu buah tetap berkembang
     sekalipun tanpa pembuahan (Gustafson,
     1950)
   Auksin eksogen banyak dipakai pada buah
    strawberrey, tomat, bunga mawar.
   IAA tidak efektif pada pembentukan buah
    berbiji karena mudah teroksidasi.
   Aplikasi auksin pada buah tertentu dalam
    perkembangannya akan mendorong
    pertumbuhan endosperm dan embrio pada
    biji menhasilkan auksin yang bergerak kearah
    luar menstimulir pertumbuhan endosperm
    pada perkembangan buah.
   Auksin mampu merubah pola pertumbuhan
    buah. Contoh: aplikasi 2,4,5 T pada buah sub
    tropik mempercepat pematangan dari 120
    menjadi 60 hari.
   Pada Apel, auksin endogen dari biji
    diperlukan saat awal pertumbuhan buah,
    selanjut perlu auksin dari sumber lain.
   Pada Anggur, terjadi korelasi antara
    perkembangan biji dengan ukuran dan
    bentuk akhir buah, hal ini tergantung
    dari produksi auksin pada biji
GIBERELIN
   GA terdapat pada pertumbuhan biji
    yang cepat. Contoh : pada buah plum,
    apricut, almond (Miellan, 1961)
   GA juga terdapat biji anggur (Iwahari,
    1968)
   Pada Anggur, GA sabgat aktif sesaat
    setelah pembuahan pada saat buah
    berkembang cepat (buah muda).
   Pada cultivar anggur tanpa biji, GA
    berkurang karena abortus embrio dan
    terhalangnya perkembangan biji.
   Pada Apel, GA diproduksi 5 minggu
    setelah pembungaan. Selanjutnya
    setelah minggu ke 9 GA bertambah
    sampai max konsentrasi, setelah itu
    berkurang sampai menjelang matang.
   Pada buah peach, GA menginduksi
    partenokarpi (Proser dan Jackson,
    1959).
   Ukuran buah partenokarpi yang
    mendapat GA sama besar dengan
    buah normal.
   Pada Anggur, GA merubah ukuran dan
    bentuk buah (Christodoulon, 1969)
   Pada Tomat, aplikasi GA dan Auksin
    menghasikan ukuran buah 2 x lipat
    dibandingkan pemberian hormon
    tumbuh secara tunggal.
   Pada Apel seedless, pemberian GA
    mampu menginduksi pembentukan
    buah dengan ukuran lebih besar dari
    normal.
SITOKININ
   Kehadiran sitokinin pada biji dan buah,
    mempercepat pertumbuhan buah,
    karena sel dan jaringan buah aktif
    membelah.
   Produksi sitokinin pada buah muda
    menunjukkan konsentrasi tinggi,
    terbukti pada apel, pear, plum (Letham,
    1967)
   Sitokinin eksogen, misal PBA 500 ppm
    aplikasi pada buah Pear menghasilkan
    partenokarpi yang sama dengan
    pemberian auksin dan GA (Brane,
    1965)
   Pada Anggur varietas Black Current
    pemberian 1000 ppm mengahasilkan
    ukuran buah menjadi lebih besar
    (Waewer, 1968)
   Aplikasi PBA, BA, Zeatin 100-500 ppm
    pada 4 hari setelah pembungaan apel
    Delicious mampu menstimulir
    pemanjangan buah.
   Pemasakan buah ada ketergantungan
    kandungan GA dan Sitokinin pada buah
    saat usia muda (Letham, 1968).
INHIBITOR (ABA)
   Inhibitor dapat menghambat pertumbuhan
    buah seperti pada apel, anggur, Juga
    mengurangi ukuran buah.
   SADH 1000-5000 ppm pada apel mampu
    mengurangi ukuran buah saat panen. Aplikasi
    pada saat 85-125 hari setelah pembungaan
    diperoleh produksi buah lebih sedikit pada
    musim berikutnya.
    SADH juga menghalangi pematangan
     buah tetapi mempunyai pengaruh
     lain :
1.   Penyempurnaan warna buah
2.   Buah lebih tegar
3.   Jumlah buah gugur lebih sedikit
4.   Mengurangi pengriputan pada saat
     penyimpanan
ETILIN
   Etilin menghambat pertumbuhan awal
    buah, tetapi menstimulir pembesaran
    sel dan kematangan buah.
   Etepon 100 ppm yang disemprotkan
    saat buah tumbuh maksimum,
    menghasilkan buah mengalami
    perubahan warna dalam 8 hari.
   Etepon 250 – 500 ppm menggugurkan
    daun tanaman apel dalam 5 hari.

More Related Content

Similar to Slide 5 kapita hortikultura

Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
f' yagami
 
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Rio Prasetia
 
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhanBab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
greycats_media
 
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
Andi Hafiidh
 
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdfBAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
Aulia Dea
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
MarfaNis
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
PinkPantsu
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
Iseu Pranyoto
 
Hormon tumbuhan
Hormon tumbuhanHormon tumbuhan
Hormon tumbuhan
Pharmacist
 
Faktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternalFaktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternal
muhammad123syafii
 
faktor internal dan eksternal
faktor internal dan eksternal faktor internal dan eksternal
faktor internal dan eksternal
Devri Yogas
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
Afina Luthfi Azmi
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIseu Pranyoto
 
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdfZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
DesirinnawatiSinaga
 
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinhormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
Farida Aryanti
 
BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3
ppghybrid4
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk HidupPertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Septian Muna Barakati
 
Karyailmiahbiologi 121119165659-phpapp02 (2)
Karyailmiahbiologi 121119165659-phpapp02 (2)Karyailmiahbiologi 121119165659-phpapp02 (2)
Karyailmiahbiologi 121119165659-phpapp02 (2)Windha Maysarii
 

Similar to Slide 5 kapita hortikultura (20)

Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
Pertemuan 9 (hormon tumbuhan)
 
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
 
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhanBab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
 
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmu
 
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdfBAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
BAB 1 Pertumbuhan dan Perkembangan.pdf
 
Hormon tumbuhan fistum
Hormon tumbuhan fistumHormon tumbuhan fistum
Hormon tumbuhan fistum
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Hormon tumbuhan
Hormon tumbuhanHormon tumbuhan
Hormon tumbuhan
 
Faktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternalFaktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternal
 
faktor internal dan eksternal
faktor internal dan eksternal faktor internal dan eksternal
faktor internal dan eksternal
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdfZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
ZPT_Hormon tumbuhan_Fitohormon_pakai 2018-2019.pdf
 
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinhormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
 
BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk HidupPertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
 
Karyailmiahbiologi 121119165659-phpapp02 (2)
Karyailmiahbiologi 121119165659-phpapp02 (2)Karyailmiahbiologi 121119165659-phpapp02 (2)
Karyailmiahbiologi 121119165659-phpapp02 (2)
 

More from Issuchii Liescahyani

Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
Issuchii Liescahyani
 
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
Issuchii Liescahyani
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Seminar proposal gue
Seminar proposal gueSeminar proposal gue
Seminar proposal gue
Issuchii Liescahyani
 
Presentasi ttg semi hidroponik puspa
Presentasi ttg semi hidroponik puspaPresentasi ttg semi hidroponik puspa
Presentasi ttg semi hidroponik puspaIssuchii Liescahyani
 
Laporan ttg artikel
Laporan ttg artikelLaporan ttg artikel
Laporan ttg artikel
Issuchii Liescahyani
 
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestriTugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestriIssuchii Liescahyani
 
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologi
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologiTugas pspb resume konsep agroekoteknologi
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologi
Issuchii Liescahyani
 
Tekstur
TeksturTekstur
bagan sifat sifat tanah
bagan sifat sifat tanahbagan sifat sifat tanah
bagan sifat sifat tanah
Issuchii Liescahyani
 
Fakultas pertanian universitas jember
Fakultas pertanian universitas jemberFakultas pertanian universitas jember
Fakultas pertanian universitas jember
Issuchii Liescahyani
 
Tugas artikel ksh jambu
Tugas artikel ksh jambuTugas artikel ksh jambu
Tugas artikel ksh jambu
Issuchii Liescahyani
 
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistemTugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistemIssuchii Liescahyani
 
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutanTugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Issuchii Liescahyani
 

More from Issuchii Liescahyani (20)

Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)03 dormansi (materi analisis mutu benih)
03 dormansi (materi analisis mutu benih)
 
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
02 faktor lingkungan (materi analisis mutu benih)
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
01 faktor genetik 01
01 faktor genetik 0101 faktor genetik 01
01 faktor genetik 01
 
Menyambut ramadhan
Menyambut ramadhanMenyambut ramadhan
Menyambut ramadhan
 
Seminar proposal gue
Seminar proposal gueSeminar proposal gue
Seminar proposal gue
 
Presentasi ttg semi hidroponik puspa
Presentasi ttg semi hidroponik puspaPresentasi ttg semi hidroponik puspa
Presentasi ttg semi hidroponik puspa
 
Laporan ttg artikel
Laporan ttg artikelLaporan ttg artikel
Laporan ttg artikel
 
Berat volume
Berat volumeBerat volume
Berat volume
 
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestriTugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
Tugas pspb sosbud dan ekonomi agroforestri
 
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologi
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologiTugas pspb resume konsep agroekoteknologi
Tugas pspb resume konsep agroekoteknologi
 
Tekstur
TeksturTekstur
Tekstur
 
bagan sifat sifat tanah
bagan sifat sifat tanahbagan sifat sifat tanah
bagan sifat sifat tanah
 
Fakultas pertanian universitas jember
Fakultas pertanian universitas jemberFakultas pertanian universitas jember
Fakultas pertanian universitas jember
 
Tugas artikel ksh apel
Tugas artikel ksh apelTugas artikel ksh apel
Tugas artikel ksh apel
 
Tugas artikel ksh jambu
Tugas artikel ksh jambuTugas artikel ksh jambu
Tugas artikel ksh jambu
 
Kompot Anggrek Bulan
Kompot Anggrek BulanKompot Anggrek Bulan
Kompot Anggrek Bulan
 
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistemTugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
Tugas pspb keanekaragaman dalam ekosistem
 
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutanTugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
Tugas pspb pertanian tradisional, konvensional, dan berkelanjutan
 

Slide 5 kapita hortikultura

  • 1. FITOHORMON PADA HORTIKULTURA 1. AUKSIN 2. GIBERELIN 3. SITOKININ 4. ASAM ABSISIK 5. ETILIN
  • 2. AUKSIN  Tan. Anggrek , Tan.Hisbiscus + ekstrak polen tanaman itu sendiri berpengaruh pada perkembangan Ovary (Fitting, 1910)  Auksin dapat menstimulasi polinisasi pada tan.yang tak menyerbuk, hasilkan perkembangan ovary membentuk buah (Gustafson, 1936)
  • 3. Auksin dari tepung sari mampu mengeluarkan enzim yang melepaskan auksin dalam jaringan ovary (Muir, 1947)  Kesimpulan : Proses pembentukan buah distimulir oleh auksin pada ovary konsentrasi tinggi.
  • 4. Partenokarpi : perkembangan buah tanpa penyatuan sel jantan dan sel telur. Terdapat dua type : Partenokarpi vegetatif, Buah berkembang tanpa penyerbukan, contohnya: Nenas, jeruk, pear, pisang.
  • 5. Partenokarpi Stimulasi : Buah berkembang sebagai hasil stimulasi polen tanpa penyatuan sel jantan dan sel telur.  Pada tan. Anggur, jeruk, lemon yang berbiji buahnya mengandung auksin sedikit, tapi pada buah partenokarpi auksinnya tinggi. Oleh karena itu buah tetap berkembang sekalipun tanpa pembuahan (Gustafson, 1950)
  • 6. Auksin eksogen banyak dipakai pada buah strawberrey, tomat, bunga mawar.  IAA tidak efektif pada pembentukan buah berbiji karena mudah teroksidasi.  Aplikasi auksin pada buah tertentu dalam perkembangannya akan mendorong pertumbuhan endosperm dan embrio pada biji menhasilkan auksin yang bergerak kearah luar menstimulir pertumbuhan endosperm pada perkembangan buah.
  • 7. Auksin mampu merubah pola pertumbuhan buah. Contoh: aplikasi 2,4,5 T pada buah sub tropik mempercepat pematangan dari 120 menjadi 60 hari.  Pada Apel, auksin endogen dari biji diperlukan saat awal pertumbuhan buah, selanjut perlu auksin dari sumber lain.
  • 8. Pada Anggur, terjadi korelasi antara perkembangan biji dengan ukuran dan bentuk akhir buah, hal ini tergantung dari produksi auksin pada biji
  • 9. GIBERELIN  GA terdapat pada pertumbuhan biji yang cepat. Contoh : pada buah plum, apricut, almond (Miellan, 1961)  GA juga terdapat biji anggur (Iwahari, 1968)  Pada Anggur, GA sabgat aktif sesaat setelah pembuahan pada saat buah berkembang cepat (buah muda).
  • 10. Pada cultivar anggur tanpa biji, GA berkurang karena abortus embrio dan terhalangnya perkembangan biji.  Pada Apel, GA diproduksi 5 minggu setelah pembungaan. Selanjutnya setelah minggu ke 9 GA bertambah sampai max konsentrasi, setelah itu berkurang sampai menjelang matang.
  • 11. Pada buah peach, GA menginduksi partenokarpi (Proser dan Jackson, 1959).  Ukuran buah partenokarpi yang mendapat GA sama besar dengan buah normal.  Pada Anggur, GA merubah ukuran dan bentuk buah (Christodoulon, 1969)
  • 12. Pada Tomat, aplikasi GA dan Auksin menghasikan ukuran buah 2 x lipat dibandingkan pemberian hormon tumbuh secara tunggal.  Pada Apel seedless, pemberian GA mampu menginduksi pembentukan buah dengan ukuran lebih besar dari normal.
  • 13. SITOKININ  Kehadiran sitokinin pada biji dan buah, mempercepat pertumbuhan buah, karena sel dan jaringan buah aktif membelah.  Produksi sitokinin pada buah muda menunjukkan konsentrasi tinggi, terbukti pada apel, pear, plum (Letham, 1967)
  • 14. Sitokinin eksogen, misal PBA 500 ppm aplikasi pada buah Pear menghasilkan partenokarpi yang sama dengan pemberian auksin dan GA (Brane, 1965)  Pada Anggur varietas Black Current pemberian 1000 ppm mengahasilkan ukuran buah menjadi lebih besar (Waewer, 1968)
  • 15. Aplikasi PBA, BA, Zeatin 100-500 ppm pada 4 hari setelah pembungaan apel Delicious mampu menstimulir pemanjangan buah.  Pemasakan buah ada ketergantungan kandungan GA dan Sitokinin pada buah saat usia muda (Letham, 1968).
  • 16. INHIBITOR (ABA)  Inhibitor dapat menghambat pertumbuhan buah seperti pada apel, anggur, Juga mengurangi ukuran buah.  SADH 1000-5000 ppm pada apel mampu mengurangi ukuran buah saat panen. Aplikasi pada saat 85-125 hari setelah pembungaan diperoleh produksi buah lebih sedikit pada musim berikutnya.
  • 17. SADH juga menghalangi pematangan buah tetapi mempunyai pengaruh lain : 1. Penyempurnaan warna buah 2. Buah lebih tegar 3. Jumlah buah gugur lebih sedikit 4. Mengurangi pengriputan pada saat penyimpanan
  • 18. ETILIN  Etilin menghambat pertumbuhan awal buah, tetapi menstimulir pembesaran sel dan kematangan buah.  Etepon 100 ppm yang disemprotkan saat buah tumbuh maksimum, menghasilkan buah mengalami perubahan warna dalam 8 hari.
  • 19. Etepon 250 – 500 ppm menggugurkan daun tanaman apel dalam 5 hari.