Tiga kalimat:
Cerita ini membahas tentang skandal utang bank besar pada masa krisis ekonomi tahun 1990-an di Indonesia, termasuk keterlibatan sejumlah bankir dan direktur bank dalam skema pinjaman besar dan tidak jelas. Salah satu bankir bernama Sadek ditangkap karena bermain spekulasi valuta asing melawan George Soros namun akhirnya dilepaskan.
Dokumen tersebut membahas mekanisme Letter of Credit (L/C) Impor Syariah. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa L/C Syariah dapat dilakukan dengan beberapa akad seperti wakalah, murabahah, atau mudharabah. Dokumen juga menjelaskan pihak-pihak yang terlibat dalam L/C Syariah seperti pemohon, bank penerbit, bank penasehat, penerima L/C, dan bank pengambilali
Dokumen tersebut membahas tentang riba, bank dan asuransi secara Islam. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa riba dilarang dalam Islam karena berbahaya, bank syariah diizinkan asalkan tidak menggunakan bunga, dan terdapat pendapat beragam tentang hukum asuransi dalam Islam.
1. Dokumen menjelaskan pengertian dan landasan syariah dari wakalah serta penerapannya dalam transaksi letter of credit, terutama letter of credit impor dan ekspor.
2. Studi kasus menjelaskan skema wakalah bil ujrah dan alternatifnya seperti qardh atau mudharabah untuk menangani kasus di mana nasabah tidak memiliki dana yang cukup.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, jenis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar dan inflasi. Secara ringkas, uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penimbun nilai. Jumlah uang beredar dipengaruhi oleh defisit anggaran, kredit, dan perdagangan luar negeri. Hubungan antara uang beredar dan inflasi dijelaskan melalui persamaan MV=PT.
Makalah ini membahas tentang konsep jasa dalam perbankan syariah yang mencakup lima prinsip dasar yaitu wakalah, kafalah, hawalah, al-rahn, dan al-qard. Konsep jasa mencakup layanan non-pembiayaan seperti pengiriman uang, letter of credit, dan jaminan bank. Aplikasi jasa dalam perbankan syariah meliputi letters of credit, syariah charge card, dan sharf.
Dokumen tersebut membahas mekanisme Letter of Credit (L/C) Impor Syariah. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa L/C Syariah dapat dilakukan dengan beberapa akad seperti wakalah, murabahah, atau mudharabah. Dokumen juga menjelaskan pihak-pihak yang terlibat dalam L/C Syariah seperti pemohon, bank penerbit, bank penasehat, penerima L/C, dan bank pengambilali
Dokumen tersebut membahas tentang riba, bank dan asuransi secara Islam. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa riba dilarang dalam Islam karena berbahaya, bank syariah diizinkan asalkan tidak menggunakan bunga, dan terdapat pendapat beragam tentang hukum asuransi dalam Islam.
1. Dokumen menjelaskan pengertian dan landasan syariah dari wakalah serta penerapannya dalam transaksi letter of credit, terutama letter of credit impor dan ekspor.
2. Studi kasus menjelaskan skema wakalah bil ujrah dan alternatifnya seperti qardh atau mudharabah untuk menangani kasus di mana nasabah tidak memiliki dana yang cukup.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, jenis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar dan inflasi. Secara ringkas, uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penimbun nilai. Jumlah uang beredar dipengaruhi oleh defisit anggaran, kredit, dan perdagangan luar negeri. Hubungan antara uang beredar dan inflasi dijelaskan melalui persamaan MV=PT.
Makalah ini membahas tentang konsep jasa dalam perbankan syariah yang mencakup lima prinsip dasar yaitu wakalah, kafalah, hawalah, al-rahn, dan al-qard. Konsep jasa mencakup layanan non-pembiayaan seperti pengiriman uang, letter of credit, dan jaminan bank. Aplikasi jasa dalam perbankan syariah meliputi letters of credit, syariah charge card, dan sharf.
Dokumen tersebut membahas tentang uang dan lembaga keuangan. Secara singkat, uang berfungsi sebagai alat tukar yang memudahkan transaksi, satuan hitung nilai barang dan jasa, serta penyimpan nilai. Bank sebagai lembaga keuangan utama yang menghimpun dana masyarakat melalui berbagai rekening dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit.
Dokumen tersebut membahas tentang rumah idaman, waktu yang tepat untuk membeli rumah, cara menghitung anggaran pembelian rumah, dan tips untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah yang disetujui bank.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian, visi, misi, sejarah, budaya perusahaan, produk, prosedur pemberian dan pelunasan pinjaman, serta sumber dana Pegadaian. Pegadaian adalah badan usaha milik negara yang meminjamkan uang dengan menerima barang sebagai jaminan dari peminjam.
Makalah ini membahas tentang pengertian riba dan bunga, persamaan dan perbedaan keduanya, serta tokoh-tokoh yang menyatakan bahwa bunga adalah riba dan bukan riba. Riba didefinisikan sebagai penambahan pada harta pokok secara batil, sedangkan bunga diartikan sebagai harga uang. Ada yang menyamakan riba dengan bunga karena keduanya mengandung unsur penambahan, namun ada pula yang membedakan karena bunga d
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, definisi, peran, dan fungsi uang serta jenis-jenis uang yang pernah berlaku di Indonesia. Uang mulai berkembang sejak masyarakat primitif melakukan pertukaran barang secara langsung (barter) hingga munculnya uang sebagai alat tukar yang lebih praktis.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara mengenai Pegadaian Syariah. Pegadaian Syariah berbeda dengan Pegadaian Konvensional karena menggunakan akad rahn sesuai hukum Islam, sedangkan konvensional menggunakan akad gadai. Produk populer Pegadaian Syariah adalah rahn, dan strategi pemasarannya melalui brosur, pamflet, dan sosial media. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bank, sejarah perkembangan bank, perbedaan bank konvensional dan bank Islam, pengertian rente dan fee, serta hukum bekerja di bank. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, perkembangannya dimulai sejak zaman Mesir Purba, terdapat perbedaan antara bank konvensional yang menggunakan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bank dan jenis-jenisnya, perbedaan antara bank konvensional dan bank Islam, pengertian riba dan jenis-jenisnya serta hukum terkait riba. Dibahas pula cara-cara bank Islam menghindari sistem bunga dan menggantikannya dengan prinsip-prinsip seperti wadiah, mudharabah, dan murabahah.
Dokumen tersebut membahas tentang riba dan bunga bank serta fee dari perspektif hukum Islam. Ada beberapa pendapat ulama tentang hukum bunga bank, antara lain yang mengharamkannya secara mutlak, yang mengharamkan jika bersifat konsumtif, dan yang menghalalkannya. Dokumen juga menjelaskan definisi dan permasalahan hukum terkait fee yang dibebankan bank kepada nasabah.
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasuarvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mh kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mh
Este documento contiene recomendaciones para una práctica espeleológica sostenible que minimice los impactos en las cuevas y garantice la seguridad de los espeleólogos. Recomienda que los grupos tengan un responsable, sigan senderos balizados, establezcan pocos campamentos y los mantengan limpios, y exploren de forma cuidadosa para causar el menor daño posible a las delicadas formaciones subterráneas. Además, propone un sistema de gestión para regular las exploraciones y visitas a las cuevas de
Dokumen tersebut membahas tentang uang dan lembaga keuangan. Secara singkat, uang berfungsi sebagai alat tukar yang memudahkan transaksi, satuan hitung nilai barang dan jasa, serta penyimpan nilai. Bank sebagai lembaga keuangan utama yang menghimpun dana masyarakat melalui berbagai rekening dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit.
Dokumen tersebut membahas tentang rumah idaman, waktu yang tepat untuk membeli rumah, cara menghitung anggaran pembelian rumah, dan tips untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah yang disetujui bank.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian, visi, misi, sejarah, budaya perusahaan, produk, prosedur pemberian dan pelunasan pinjaman, serta sumber dana Pegadaian. Pegadaian adalah badan usaha milik negara yang meminjamkan uang dengan menerima barang sebagai jaminan dari peminjam.
Makalah ini membahas tentang pengertian riba dan bunga, persamaan dan perbedaan keduanya, serta tokoh-tokoh yang menyatakan bahwa bunga adalah riba dan bukan riba. Riba didefinisikan sebagai penambahan pada harta pokok secara batil, sedangkan bunga diartikan sebagai harga uang. Ada yang menyamakan riba dengan bunga karena keduanya mengandung unsur penambahan, namun ada pula yang membedakan karena bunga d
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, definisi, peran, dan fungsi uang serta jenis-jenis uang yang pernah berlaku di Indonesia. Uang mulai berkembang sejak masyarakat primitif melakukan pertukaran barang secara langsung (barter) hingga munculnya uang sebagai alat tukar yang lebih praktis.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara mengenai Pegadaian Syariah. Pegadaian Syariah berbeda dengan Pegadaian Konvensional karena menggunakan akad rahn sesuai hukum Islam, sedangkan konvensional menggunakan akad gadai. Produk populer Pegadaian Syariah adalah rahn, dan strategi pemasarannya melalui brosur, pamflet, dan sosial media. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bank, sejarah perkembangan bank, perbedaan bank konvensional dan bank Islam, pengertian rente dan fee, serta hukum bekerja di bank. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, perkembangannya dimulai sejak zaman Mesir Purba, terdapat perbedaan antara bank konvensional yang menggunakan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bank dan jenis-jenisnya, perbedaan antara bank konvensional dan bank Islam, pengertian riba dan jenis-jenisnya serta hukum terkait riba. Dibahas pula cara-cara bank Islam menghindari sistem bunga dan menggantikannya dengan prinsip-prinsip seperti wadiah, mudharabah, dan murabahah.
Dokumen tersebut membahas tentang riba dan bunga bank serta fee dari perspektif hukum Islam. Ada beberapa pendapat ulama tentang hukum bunga bank, antara lain yang mengharamkannya secara mutlak, yang mengharamkan jika bersifat konsumtif, dan yang menghalalkannya. Dokumen juga menjelaskan definisi dan permasalahan hukum terkait fee yang dibebankan bank kepada nasabah.
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasuarvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mh kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mh
Este documento contiene recomendaciones para una práctica espeleológica sostenible que minimice los impactos en las cuevas y garantice la seguridad de los espeleólogos. Recomienda que los grupos tengan un responsable, sigan senderos balizados, establezcan pocos campamentos y los mantengan limpios, y exploren de forma cuidadosa para causar el menor daño posible a las delicadas formaciones subterráneas. Además, propone un sistema de gestión para regular las exploraciones y visitas a las cuevas de
Cerita ini menceritakan tentang Mbah Muslich, seorang kakek tua yang memiliki kemampuan khusus. Ia memberikan tasbih pemberian dari Gunung Slamet kepada Mbah Ronggo untuk diberikan kepada putranya, Gus Maktum. Setelah mendapat tasbih tersebut, masalah Gus Maktum dengan istrinya selesai. Malam pesta pernikahan Gus Maktum yang kedua, istri pertamanya ditemukan tewas dengan luka di urat
Cerita ini menceritakan seorang pelukis bernama Indrian yang sedang melukis potret kekasihnya, Ira. Ia tidak dapat menyelesaikan lukisan mata Ira karena merasa belum mampu menangkap keindahan mata kekasihnya itu. Suatu hari, Indrian menerima surat yang mengatakan Ira kehilangan penglihatannya akibat kecelakaan. Untuk menunjukkan cintanya, Indrian memutuskan untuk mencongkel kedua matanya
1) Cerita ini menceritakan pertemuan kembali antara Letnan Sardi dengan Asan, mantan teman satu tim sepak bola yang kini menjadi tersangka pembunuhan bandar judi Raman Jereng.
2) Keduanya dulu merupakan ujung tombak tim sepak bola yang terpisah akibat kecelakaan yang menimpa Asan.
3) Sardi mulai mencurigai adanya konspirasi di balik kecelakaan Asan dulu dan menyelidiki kasus pembunuhan
Cerita ini menceritakan tentang perjalanan taksi yang dikemudikan oleh Begjo bersama penumpang misterius yang ingin membuang kepalanya sendiri di jalan tol. Penumpang tersebut memberi uang besar kepada Begjo untuk membantunya membuang kepala. Namun Begjo menolak karena takut dan akhirnya penumpang tersebut malah menembak kepala Begjo.
The BookBuilder portfolios aim at building the children's education fund so they do not leave school burdened like a borax mule with vitality sapping debt. RESPs and 529s are no help just government policy eroding saved wealth, active as lobbyist. The Artful Dodgers are just skilled pick-pockets in suits.
Equities trading above our benchmark Risk Price (SF) are those liked by investors, and two of three continue to price rise due to investors’ preference. These equities are “likeables.” They are revealed by their rise above Risk Price, the metric that investors must know to defend their capital.
Sistem Perbankan Islam menggunakan pelbagai kontrak seperti Wadi'ah, Murabahah, dan Istisna untuk memberikan pembiayaan, namun kontrak-kontrak tersebut sering menyerupai riba kerana bank-bank mendapat keuntungan daripada penggunaan wang pelanggan. Walaupun menggunakan istilah yang berbeza, amalan sebenar bank-bank sering melanggar larangan riba dalam Islam. Sistem ini perlu disemak semula untuk memastikan kepatuhan
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Bank adalah lembaga intermediasi keuangan yang menerima simpanan, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes. Sejarah bank dimulai dari jasa penukaran uang di Eropa dan berkembang menjadi lembaga yang menyimpan dan meminjamkan uang. Bank Central Asia adalah bank swasta terbesar di Indonesia yang didirikan pada 1957 dan telah bertumbuh menjadi bank yang menawarkan berbagai produk simpanan
Tinjauan syariah tentang pegadaian syariah (rahn)An Nisbah
Tinjauan dokumen ini membahas tentang pegadaian konvensional dan syariah di Indonesia. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan bahwa pegadaian telah lama beroperasi di Indonesia dan menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman cepat. Dokumen ini juga membahas perkembangan pegadaian syariah di Indonesia yang mengalami peningkatan omset dari tahun ke tahun. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan konsep rahn dalam
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan pengelolaan bank umum serta jenis dan fungsi bank umum. Bank umum didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat berupa simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Bank umum dikelola dengan mempertimbangkan keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas serta tujuan jangka pendek dan panjang. Fungs
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
arvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh mharvinoor, arvinoor siregar, arvinoor siregar sh, arvinoor siregar sh mh, kasus arvinoor siregar, kasus arvinoor siregar sh, kasus arvinoor siregar sh
1. Republika
Minggu, 24 Juni 2007
Skandal Utang
Cerpen: Nugroho Sukmanto
Ujin orang pintar. Mungkin kelewat pintar, hingga sekarang menjadi buron. Ia sembunyi
entah di mana, seperti juga Samsyul Nursalim, Samadikun Hartono dan Hendra Wijaya,
yang santer diberitakan di surat kabar.
Mereka adalah bagian dari peserta "pesta BLBI" yang membuat miris setiap orang yang
menatap jumlah yang telah dinikmati. Saat krisis, setelah kebijakan penjaminan dikeluarkan
pemerintah, dalam tiga bulan saja, jumlahnya bertambah 300 triliun rupiah. Berarti setiap
dua minggu bertambah lima puluh triliun. Menurut audit Putu Ary Suta, sejumlah 300
triliun dari kira-kira 600 triliun tidak memiliki dokumen pendukung yang memadai.
Angka itu tak akan sirna dengan sendirinya, tanpa keringat rakyat diperas untuk
membayarnya. Bukannya hebat, tapi gila! Pantas kalau di Singapore saja, disinyalir ada
sekitar 50 miliar dolar dana orang-orang Indonesia yang diparkir di lembaga-lembaga
keuangan di sana.
Perusahaanku bukan perusahaan perbankan, dan hutang yang kulakukan semata-mata
pinjam meminjam biasa, walaupun jumlah kewajibannya sangat besar dan akhirnya
melampaui satu triliun rupiah.
Adalah Ujin yang menawarkan hutang itu, setelah anak buahnya mendapat usulan dari
direktur keuangan perusahaanku. Dia yang menganggapku bodoh, karena tidak mau
mengkonversikan hutang rupiah sebesar 150 miliar, berbunga dua puluh dua prosen, ke
hutang dolar menjadi hanya 60 juta, yang hanya berbunga tujuh setengah prosen. Padahal
proyek memiliki tagihan dalam bentuk dolar sebesar enam puluh tujuh juta, yang dengan
sendirinya menjadi hedging.
Aku tetap berpendirian, karena semua hutang dan tagihan sifatnya jangka pendek, maka
selisih bunga hanyalah tambahan biaya semata. Tetapi, begitu dikonversikan ke mata uang
asing, risiko valas terbuka menganga. Dua kali kualami saat bekerja di Pembangunan Jaya.
Tagihan dolar ternyata tidak dapat direalisasikan sepenuhnya. Karena, nilai rupiah yang
terdevaluasi cukup tinggi, mengakibatkan kurs dolar sangat memberatkan untuk dijadikan
patokan.
Alhamdulillah, keseluruhan hutang proyek sebesar 100 juta dolar akhirnya dapat kulunasi
sepenuhnya, walaupun dengan pengorbanan sejumlah harta yang tak terkira besarnya.
Setiap keliling Mega Kuningan, kawasan seluas 54 hektar yang selama 15 tahun
kukembangkan, hanya dapat kupandangani bundaran seluas empat hektar, lahan strategis
yang lepas dari pemilikan perusahaanku. Sebagian dibangun oleh Tan Kian yang juga
pemilik Marriot Hotel, menjadi Ritz Carlton. Tiga perempat sisanya diambil Harjono dan
Abie, yang dibiarkan tergeletak tak terjamah, menunggu bisnis properti menggeliat, baru
akan dibangun.
Mereka tak tergesa mengembalikan investasinya, karena sama sekali tak dibebani hutang.
Sementara, kepemilikan perusahaanku yang tinggal dua puluh prosen, ingin dilalapnya
pula. Belum lagi lahan-lahan melayang, seperti yang sekarang dibangun Gunarso dan
Sujono Barak Rimba menjadi apartemen Bellagio. Itu semua, dulu kuimpikan menjadi
tabungan investasi jangka panjang, untuk mewarisi anak cucu dengan peninggalan berupa
gedung-gedung megah pencakar langit. Yang tinggal sekarang, hanya Menara Anugrah,
2. gedung perkantoran 25 lantai, yang masih dapat kupertahankan untuk disewakan jangka
panjang.
Kalau dihitung-hitung, kerugian proyek akibat selisih kurs saja, tak kurang sebesar 750
miliar rupiah. Penyesalan tak pernah redup dari ingatan, menjadikan sebuah hikmah
sebagai pengembang. Tetapi, aku masih bersyukur, mengamati lebih banyak kawan-kawan
tersungkur.
Perusahaan saya menjadi kerdil, dan kemampuan mengembangkan investasi menyusut.
Karenanya, nafsu ekspansi sementara kutunda, apalagi masih dicekam pengalaman
traumatis dilibat hutang.
Namun, peluang-peluang menggiurkan membuatku terpancing lagi untuk menangani.
Apalagi kalau ditawarkan dengan tanpa menyetor equity. Temanku, Otto, datang membawa
proposal untuk mengambil alih lahan strategis di depan Hotel Aryaduta, milik PT Adhi
Karya, yang sekarang sedang dalam kastodian Bank Mandiri.
Tanahnya, seluas 16.000 m2, dapat dibeli dengan hanya 50 miliar rupiah. Rasanya sangat
menjanjikan. Agus, partnerku lainnya, bersedia menyediakan fasilitas kredit dari Bank BNI.
Wah, kapan lagi dapat peluang seperti ini, pikirku.
Ketika membicarakaan pendanaan, Agus menghadirkan Sadek, teman lamaku, seorang
bankir kawakan, didampingi Rivaldi Mokodompit, seorang fund manager.
"Seluruh fasilitas yang gua punya besarnya 25 juta dolat." Sadek mengawali pembicaraan.
"Elu ambil saja semua. Yang lima juta dolar elu pakai, sisanya transfer ke account bank
gua di Bahama."
"Lu nggak usah khawatir, karena pinjaman itu di-back up dengan Standby LC, instrumen
pembayaran setingkat Bank Garansi." "Kalau LC-nya bolong, gua dong yang akan dikejar
mengembalikan seluruh pinjaman."
"Bank kan ngga bodoh. Mereka punya cara menilai keabsahan instrument pembayaran.
Minimal lewat correspondent bank yang berperan meratifikasi. Kalau bodong, itu tanggung
jawab mereka." "Tapi gua punya pengalaman pahit, Dek. Dulu gua punya tiga Bank
Garansi dari BII dan BDNI yang nggak bisa dicairkan."
"Katakanlah begitu, ganti saja LC-nya dengan asset yang kita miliki. Asal elu jangan
ngemplang saja. Kalau gua, jelas punya asset yang nilainya berlebih, karena dana yang gua
terima akan gua pakai membeli asset di BPPN yang harganya hanya 15 sen. Separuh dari
asset-asset yang akan gua punya saja, sudah cukup untuk meng-cover dana yang gua tarik."
"Tapi gua udah keburu ditangkap polisi, Dek."
"Nggak ada unsur kriminalnya. Ini urusan perdata, Bung! Kalau toh ada, yang mesti
dipersalahkan ya pegawai bank, kenapa mereka teledor melakukan pengecekan. Gue terima
pembayaran dari ekspor barang kok. Cuman dalam bentuk Ussance LC yang pencairannya
enam bulan lagi."
"Kalau Elu takut gua bawa lari itu duit, Elu deh yang kelola duit gua. Tapi, beliin aset-aset
yang gua mau."
"Ah, engga deh. Gua ngeri Standby LC-nya fiktif."
"Ah, chicken, Lu!" Otto menimpali.
Koran-koran memberitakan, Adrian Waworuntu divonis seumur hidup. Dicky dituntut
hukuman mati. Kasus BNI menjadi skandal yang meruntuhkan kredibilitas dan memporak-porandakan
sistim perbankan nasional. Kuingat Sadek, lalu kutelepon dia. Ingin tahu
keterlibatannya dalam perkara di Bank yang sama.
"Elu aman-aman saja, Dek?"
"Memangnya kenapa?"
"Jadi, Lu pakai fasilitas yang 25 juta dolar?!"
3. "Jadi dong. Tapi, di bank lain, bukan BNI."
"Siapa yang pakai?"
"Temen gua, PT Kailan International."
"Nggak bermasalah seperti Adrian dan Dicky?"
"Ah, orang-orang sekitar mereka rakus dan tolol. Duit yang diterima dihamburkan nggak
karuan. Saat LC-nya jatuh tempo, nggak ada back up jadinya."
"Kudengar pakai nyogok polisi segala lagi. Makin ketahuan kalau mau berniat jahat."
"Pantaslah diganjar hukuman yang berat."
Sadek brilian, tetapi ambisinya kelewat besar. Dia pernah mendekam di penjara gara-gara
melawan George Soros. Menggunakan banknya, dia menantang International Hedge Fund
Manager yang mengendalikan nilai mata uang di pasar global. Dia berspekulasi melalui
margin trading dalam permainan valas.
Sadek, dengan dukungan dari bank-bank di Timur Tengah, mengambil posisi
berseberangan dengan pisisi yang diambil oleh Quantum Fund, yang diikuti pemain-pemain
dan pialang-pialang di Wall Street. Tetapi, saat dia mengambil posisi lima persen margin di
tingkat 400 juta dolar, yang berarti penempatan seluruhnya mencapai sebesar delapan
miliar dolar, mengharapkan rebound setelah konjungtur turun terus, transaksi dihentikan
oleh atasannya.
Akibatnya, transaksinya yang semula hanya memunculkan potential loss, berakhir menjadi
realized loss, sebesar margin yang dipertaruhkan. Sadek hanya bisa mendengar berita pesta
pora syeikh, emir dan sultan-sultan emirat, selesai mereguk keuntungan valas bermiliar-miliar
dolar, setelah trend berbalik menohok Soros.
Sadek juga harus bersemayam di hotel prodeo sebagai pesakitan, dan hanya sempat terima
SMS, "When you need fund, you are most welcome. Take from us not from the Jews the
devil Israel!" Friend Indeed, Al Makhtoum.
Aku kenal sangat dekat dengan ibu Dicky. Dia orang terhormat, menantu pahlawan
nasional Otto Iskandar Dinata. Sebagai seorang ibu, tentu dia lebih percaya kepada
anaknya. Untuk meyakinkan bahwa Dicky tidak bersalah, naskah pembelaan anaknya
disampaikan kepadaku. Walaupun aku yakin Dicky tidak sengaja berniat melakukan
kejahatan, tetap saja yang berhak melakukan penilaian adalah Jaksa dan Hakim.
Kalau Dicky sebelumnya bertemu Sadek, mungkin tindakan dan pembelaannya akan
berbeda. Tidak tertutup kemungkinan, dia terlepas dari jerat hukum. Walaupun begitu,
kasusnya tetap saja masuk dalam daftar panjang skandal-skandal utang.***