Dokumen tersebut membahas berbagai jenis ragam dialog antara pengguna dan sistem komputer, termasuk dialog berbasis perintah tunggal, bahasa pemrograman, alami, menu, borang, ikon, penjendelaan, manipulasi langsung, dan grafis. Ragam dialog bertujuan untuk mencapai antarmuka yang ramah pengguna dalam berinteraksi dengan program aplikasi.
Sandi Caesar adalah salah satu teknik enkripsi substitusi terkenal dimana setiap huruf digeser sejauh 3 posisi. Meskipun sederhana, Sandi Caesar masih banyak digunakan dalam sistem enkripsi modern. Modifikasi algoritma Caesar dengan menggunakan modulo selain 3 dapat meningkatkan kerahasiaannya.
User interface merupakan antarmuka pengguna yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sistem komputer. Perancangan user interface yang baik harus mempertimbangkan karakteristik pengguna dan mudah digunakan. Evaluasi desain dilakukan untuk meningkatkan kualitas antarmuka.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dialog antara manusia dan komputer serta berbagai jenis ragam dialog interaktif seperti dialog berbasis perintah, dialog berbasis bahasa pemrograman, dialog berbasis bahasa alami, dialog berbasis menu dan formulir, serta dialog berbasis manipulasi langsung dan antarmuka grafis.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis ragam dialog antara pengguna dan sistem komputer, termasuk dialog berbasis perintah tunggal, bahasa pemrograman, alami, menu, borang, ikon, penjendelaan, manipulasi langsung, dan grafis. Ragam dialog bertujuan untuk mencapai antarmuka yang ramah pengguna dalam berinteraksi dengan program aplikasi.
Sandi Caesar adalah salah satu teknik enkripsi substitusi terkenal dimana setiap huruf digeser sejauh 3 posisi. Meskipun sederhana, Sandi Caesar masih banyak digunakan dalam sistem enkripsi modern. Modifikasi algoritma Caesar dengan menggunakan modulo selain 3 dapat meningkatkan kerahasiaannya.
User interface merupakan antarmuka pengguna yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sistem komputer. Perancangan user interface yang baik harus mempertimbangkan karakteristik pengguna dan mudah digunakan. Evaluasi desain dilakukan untuk meningkatkan kualitas antarmuka.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dialog antara manusia dan komputer serta berbagai jenis ragam dialog interaktif seperti dialog berbasis perintah, dialog berbasis bahasa pemrograman, dialog berbasis bahasa alami, dialog berbasis menu dan formulir, serta dialog berbasis manipulasi langsung dan antarmuka grafis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab 1 membahas latar belakang perkembangan sistem komputer dan sistem operasi. Bab 2 membahas pengertian, sejarah, tujuan, fungsi, dan jenis-jenis sistem operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem terdistribusi yang merupakan sistem dimana komponen perangkat lunak atau perangkat kerasnya tersebar di jaringan komputer dan berkomunikasi menggunakan pesan. Dibahas pula karakteristik, model, keuntungan, tantangan dan permasalahan sistem terdistribusi.
Aplikasi perangkat lunak klinik kecantikan Ultimate Skin Care (USC) dirancang untuk mengelola data pasien, rekam medis, obat, penyakit, dan dokter secara digital. USC dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dengan menggantikan sistem manual di klinik kecantikan skala kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan sejarah sistem operasi serta fungsi-fungsinya. Secara ringkas, sistem operasi berfungsi untuk mengatur sumber daya komputer dan menyediakan layanan untuk pengguna, mulai dari eksekusi program hingga manajemen berkas dan perangkat keras. Sistem operasi telah berkembang dari generasi ke generasi seiring perkembangan komputer.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem file, meliputi konsep dasar file seperti struktur, atribut, operasi-operasi dasar, struktur direktori, metode akses file, proteksi, dan implementasi sistem file pada perangkat penyimpanan sekunder seperti disk.
Dokumen ini membahas strategi perancangan antarmuka dengan banyak window untuk menampilkan informasi secara efisien. Beberapa strategi yang disebutkan adalah penggunaan beberapa monitor, pembelahan tampilan, penumpukan window, dan koordinasi antar-window untuk menavigasi informasi secara terkait. Dokumen ini juga membahas penerapan strategi-strategi tersebut pada penjelajahan gambar dan halaman web.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan pengertian cloud computing. Cloud computing merupakan konsep yang mencakup layanan seperti SaaS, PaaS, dan IaaS di mana sumber daya komputasi disediakan sebagai layanan melalui internet. Dokumen tersebut juga membahas model layanan cloud computing dan kelebihan serta kekurangannya.
Sistem terdistribusi adalah kumpulan komputer otonom yang terhubung melalui jaringan dan berkomunikasi untuk berbagi sumber daya seperti hardware, software, dan data. Sistem terdistribusi memiliki karakteristik seperti akses dan berbagi sumber daya, keterbukaan, konkurensi, skalabilitas, toleransi kesalahan, dan transparansi. Contoh sistem terdistribusi meliputi internet, intranet, sistem multimedia terdistribusi, sistem komputasi seluler dan ubikuit
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab 1 membahas latar belakang perkembangan sistem komputer dan sistem operasi. Bab 2 membahas pengertian, sejarah, tujuan, fungsi, dan jenis-jenis sistem operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem terdistribusi yang merupakan sistem dimana komponen perangkat lunak atau perangkat kerasnya tersebar di jaringan komputer dan berkomunikasi menggunakan pesan. Dibahas pula karakteristik, model, keuntungan, tantangan dan permasalahan sistem terdistribusi.
Aplikasi perangkat lunak klinik kecantikan Ultimate Skin Care (USC) dirancang untuk mengelola data pasien, rekam medis, obat, penyakit, dan dokter secara digital. USC dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dengan menggantikan sistem manual di klinik kecantikan skala kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan sejarah sistem operasi serta fungsi-fungsinya. Secara ringkas, sistem operasi berfungsi untuk mengatur sumber daya komputer dan menyediakan layanan untuk pengguna, mulai dari eksekusi program hingga manajemen berkas dan perangkat keras. Sistem operasi telah berkembang dari generasi ke generasi seiring perkembangan komputer.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem file, meliputi konsep dasar file seperti struktur, atribut, operasi-operasi dasar, struktur direktori, metode akses file, proteksi, dan implementasi sistem file pada perangkat penyimpanan sekunder seperti disk.
Dokumen ini membahas strategi perancangan antarmuka dengan banyak window untuk menampilkan informasi secara efisien. Beberapa strategi yang disebutkan adalah penggunaan beberapa monitor, pembelahan tampilan, penumpukan window, dan koordinasi antar-window untuk menavigasi informasi secara terkait. Dokumen ini juga membahas penerapan strategi-strategi tersebut pada penjelajahan gambar dan halaman web.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan pengertian cloud computing. Cloud computing merupakan konsep yang mencakup layanan seperti SaaS, PaaS, dan IaaS di mana sumber daya komputasi disediakan sebagai layanan melalui internet. Dokumen tersebut juga membahas model layanan cloud computing dan kelebihan serta kekurangannya.
Sistem terdistribusi adalah kumpulan komputer otonom yang terhubung melalui jaringan dan berkomunikasi untuk berbagi sumber daya seperti hardware, software, dan data. Sistem terdistribusi memiliki karakteristik seperti akses dan berbagi sumber daya, keterbukaan, konkurensi, skalabilitas, toleransi kesalahan, dan transparansi. Contoh sistem terdistribusi meliputi internet, intranet, sistem multimedia terdistribusi, sistem komputasi seluler dan ubikuit
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sistem terdistribusi dan jaringan komputer. Ringkasannya adalah sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang terhubung melalui jaringan dan saling berbagi sumber daya, sedangkan jaringan komputer adalah kumpulan komputer yang terhubung untuk bertukar informasi. Perbedaan antara keduanya adalah sistem terdistribusi mencakup layer aplikasi hingga fisik sedangkan jaringan komputer hanya
Dokumen tersebut membahas konsep dasar sistem terdistribusi, yang merupakan kesatuan elemen yang saling berinteraksi secara teratur untuk mendistribusikan data, informasi, proses, objek dan layanan ke pengguna terkait. Dokumen tersebut juga membahas tantangan pengembangan sistem terdistribusi seperti heterogenitas, keterbukaan, keamanan, skalabilitas, penanganan masalah, kebersamaan, dan transparansi.
Sistem Jaringan Terdistribusi adalah sekumpulan komputer otonom yang terhubung ke jaringan untuk berkoordinasi, berbagi sumber daya, dan terlihat sebagai satu komputer oleh pengguna. Sistem ini memiliki keuntungan seperti kinerja yang lebih baik, ketersediaan yang lebih tinggi, dan fleksibilitas pertumbuhan. Akan tetapi, sistem ini juga menghadapi tantangan seperti kesulitan pengembangan perangkat lunak, masalah
Sistem terdistribusi adalah sistem yang komponen-komponennya berada di jaringan komputer dan berkomunikasi melalui pesan. Karakteristiknya antara lain konkurensi komponen, tidak ada jam global, dan kegagalan komponen secara independen. Tantangan utama sistem terdistribusi adalah heterogenitas, keterbukaan, keamanan, skalabilitas, dan penanganan kegagalan.
Dokumen ini membahas tentang sistem komputasi terdistribusi dan framework penemuan layanan. Sistem komputasi terdistribusi terdiri dari prosesor yang tidak berbagi memori atau jam dan terhubung melalui jaringan. Framework penemuan layanan memungkinkan layanan untuk menemukan dan berkomunikasi satu sama lain dengan mengetahui lokasi masing-masing layanan. Contoh framework penemuan layanan adalah Eureka dan Zookeeper.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem terdistribusi, meliputi definisi, alasan diperlukan, contoh-contoh, karakteristik, model, kelebihan dan kelemahan, serta permasalahan sistem terdistribusi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengamanan basis data dan aplikasi basis data. Secara garis besar membahas tentang berbagai bentuk ancaman dan upaya untuk mengamankan basis data, serta pertimbangan dalam pengembangan aplikasi basis data seperti fleksibilitas data, integritas data, dan keamanan data. Selain itu juga membahas alternatif pendekatan dalam membangun basis data untuk sistem yang kompleks.
Sistem operasi terdistribusi adalah sistem yang menghubungkan beberapa komputer dalam jaringan dan mengatur proses-proses di setiap komputer sehingga proses dapat berjalan dengan cepat. Sistem ini memungkinkan berbagi sumber daya dan waktu komputasi serta meningkatkan reliabilitas dan komunikasi antar komputer. Sistem operasi terdistribusi Amoeba menggunakan objek dan prosedur remote untuk berkomunikasi antara klien dan server.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem komputer terdistribusi yang terorganisasi sebagai middleware, memori yang berbeda dalam sistem komputer terdistribusi, organisasi multiprocessor dan jaringan komputer, sistem operasi multicomputer, sistem memori terbagi yang terdistribusi, dan sistem operasi jaringan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Sistem operasi terdistribusi adalah sistem yang mengatur proses-proses pada beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan sehingga proses-proses dapat berjalan dengan cepat;
(2) Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat seperti berbagi sumber daya, waktu komputasi yang lebih efisien, dan reliabilitas yang lebih tinggi karena kegagalan satu komputer tidak akan mem
Sistem terdistribusi memiliki beberapa model seperti sistem client-server yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima layanan, sistem point to point dimana sistem dapat berfungsi sebagai client maupun server, dan sistem terkluster yang menggabungkan beberapa sistem individual untuk berbagi sumber daya dan saling terhubung lewat jaringan lokal. Ada berbagai tantangan dalam sistem terdistribusi seperti heterogenitas, keterbukaan, keamanan, skalabilitas, penangan
2. Sistem terdistribusi adalah kumpulan komputer otonomi yang dihubungkan oleh jaringan dengan
software yang dirancang untuk menghasilkan fasilitas komputerisasi terintegrasi dianggap oleh
pengguna sebagai satu sistem komputer tunggal.
Karakteristik terpenting dalam sistem terdistribusi adalah adanya jenis komputer yang berbeda dan
cara komunikasi yang berbeda juga, tanpa diketahui pengguna. Karakteristik lainnya yaitu bahwa
dalam sistem terdistribusi, pengguna dan aplikasi dapat saling berinteraksi secara konsisten dan
dengan tampilan yang sama, kapanpun dan dimanapun mereka mengaksesnya.
DEFINISI SISTEM TERDISTRIBUSI
3. Aplikasi dapat berjalan secara bersamaan pada prosesor yang berbeda.
Karakteristik lain juga yaitu pengaksesan hardware atau software dapat dilakukan
secara bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mensinkronisasi
semua perangkat yang terlibat (no global clock).
Infrastruktur dalam sistem terdistribusi adalah :
1. Jaringan komputer
2. Berbagai perangkat keras dan perangkat lunak
3. User yang saling terkait dalam jaringan
4. 1. Konkurensi, yang dimaksud dengan konkurensi adalah sistem atau program yang berjalan bersama-
sama, konkurensi pada sistem terdistribusi adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh sistem
terdistribusi dimana sifatnya setiap komputer atau aplikasi dapat melakukan pekerjaan masing-masing
tanpa terjadi konflik pada pekerjaannya.
2. Tidak ada / Keterbatasan Global Clock, yaitu Setiap komputer memiliki clock yang berbeda dalam
sistem terdistribusi. Agar tidak terjadi konflik maka diperlukan koordinasi agar tidak terjadi konflik clock
antar komputer. Saat program membutuhkan koordinasi antar komputer, dilakukan proses pertukaran
pesan antar komputer.
3. Kegagalan Independent, yaitu: komputer atau sistem dapat mengalami kegagalan atau kerusakan akan
sangat merepotkan apabila kerusakan pada 1 komputer atau 1 sistem akan mempengaruhi semua
komputer/sistem. Oleh karena itu apabila terdapat komponen yang rusak atau gagal, kerusakan tidak
meyebar ke komponen lainnya.
KARAKTERISTIK SISTEM TERDISTRIBUSI
5. MODEL SISTEM TEDISTRIBUSI
Sistem terdistribusi memiliki model – model sebagai berikut :
A. Model Arsitektur (Architectural Model)
Di dalam model arsitektur memiliki cara kerja sistem terdistribusi antara komponen – komponen sistem
dana bagaimana komponen tersebut berada pada sistem terdistribusi. Yaitu,
1. Client Server Model
Server merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan – kumpulan proses dan memberikan layanan kepada
pengguna yang disebut client. Model client – server ini biasanya berbasiskan protokol request atau reply.
Contoh, RPC (Remote Procedure Calling) serta RMI (Remote Method Invocation) yaitu, client mengirimkan
request berupa pesan pada server guna mengekses suatu service. Lalu server menerima pesan tersebut dan
mengeksekusi permintaan client tadi dan membalas hasil kepada client.
6. 2. Proxy Server
Model ini menyediakan hasil replikasi (copy) dari resource yang diatur dari server lain. Biasannya,
proxy server digunakan untuk menyimpan hasil copy web resources. Saat client melakukan
permintaan pada server, hal yang pertama dikerjakan adalah mengecek proxy server apakah yang
diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau
dapat juga dipakai bersama oleh beberapa client. Hal ini dilakuakan guna meningkatkan performansi
dan availability dengan mencegah frekuensi akses ke server.
7. 3. Peer Process
Pada model ini, semua objek (proses) memiliki peran yang sama misalnya proses berinteraksi tanpa
adanya perbedaan antara client maupun server. Pola komunikasi yang dipakai berdasarkan aplikasi
yang digunakan, dan merupakan model yang paling umum dan fleksibel.
8. Model Interaksi (Interaction Models)
Sistem terdistribusi dalam model interaksi terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Synchronous Distributed System
Pada batas atas dan batas bawah sistem ini waktu pengeksekusian dapat di atur , pesan yang dikirim
maupun diterima dalam waktu yang sudah ditentukan,serta fluktuasi ukuran antara waktu local berada
dalam suatu batasan. Dalam beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu sistem ini terdapat satu waktu
global, hanya sistem ini yang dapat memprediksi perilaku(waktu), juga sistem ini dimungkinkan dan
aman untuk mengunakan mekanisme timeout untuk mendeteksi kesalahan dalam proses komunikasi.
2. Asynchronous Distributed System
Banyak sistem terdistribusi yang menggunakan model interaksi ini (termasuk Internet)
Tidak ada batasan dalam waktu pengkeksekusian.
Tidak ada batasan dalam delay transmission (penundaan pengiriman)
Tidak ada batasan terhadap fluktuasi waktu local.
Asynchronous system secara praktek lebih banyak digunakan
9. 3. Model Kegagalan (Failure Models)
Dalam model kegagalan dapat terjadi proses atau kanal komunikasi serta dibutuhkan dalam
membangun suatu sistem dengan prediksi terhadap kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi.
Penyebabnya bersal dari hardware ataupun software.
Berikut 3 model kemungkinan kegagalan, yaitu :
a. Omission Failures
Omission failures adalah ketika prosesor dan kanal komunikasi mengalami kegagalan dalam melakukan
hal yang seharusnya dikerjakan. Suatu proses dikatakan tidak memiliki omission failures jika terlambat
tetapi pada akhirnya tetap terseksekusi dan aksi juga tereksekusi walaupun terjadi kesalahan pada hasil.
Dengan menggunanakan synchronous system, omission failures dapat terdeteksi dengan timeouts.
Ketika yakin bahwa pesan yang dikirim akan sampai, timeout menandakan bahwa proses pengiriman
rusak. Contoh, fail – stop behavior pada sistem.
b. Arbitary Failures
Merupakan kegagalan yang paling buruk dalam sebuah sistem. Tahapan proses atau komunikasi
diabaikan karena tidak diharapkan terjadi pengeksekusian. Dengan itu, hasil yang diharapkan tidak
terjadi mengeluarkan hasil yang salah.
c. Timing Failures
Kemungkinan ini dapat terjadi pada synchronous system, ketika batas waktu diatur untuk eksekusi proses
proses , komunikasi dan fluktuasi waktu. Timing failures mungkin terjadi bila waktu yang telah ditentukan
10. CIRI-CIRI SISTEM TERDISTRIBUSI
1. Data disimpan di sejumlah tempat
2. Prosessor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan jaringan computer
3. Sistem basis data terdistribusi bukan terdiri dari sekumpulan file yang berada pada
berbagai tempat tetapi pada sebuah basis data di berbagai tempat
4. Setiap tempat secara mandiri memproses permintaan user yang membutuhkan akses ke
data di tempat tersebut dan juga mampu untuk memproses data yang tersimpan di
tempat lain.
11. TUJUAN SISTEM TERDISTRIBUSI
1. Making resources accesible (membuat sumber daya dapat diakses).
Tujuan utama sistem terdistribusi yaitu untuk memudahkan pengguna dalam mengakses
sumber daya jarak jauh secara bersama-sama dengan terkontrol dan efisien. Dengan semakin
meningkatnya konektivitas dan akses untuk dapat saling berbagi, peningkatan keamanan juga
menjadi hal yang sangat penting.
2. Openness (Keterbukaan).
Sistem distribusi terbuka adalah suatu sistem yang menawarkan layanan sesuai dengan
aturan standar yang menjelaskan sintak dan semantik dari layanan. Dalam sistem terdistribusi,
layanan spesifikasi secara umum dalam tampilan antarmuka, yang sering disebut Interface
Definition Language (IDL). Kunci aspek openness adalah antarmuka standar dan protokol
serta mendukung keberagaman.
12. KEUNTUNGAN DATABASE TERDISTRIBUSI
1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika beberpa site yg berbeda dihubungkan seorang pemakai yg berada pada satu site dapat mengakses
data pada site lain. Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada
salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
2. Reliability dan availability
Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata
rantai komunikasi antar site.
3. Kecepatan pemrosesan query
Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi site lain dapat melanjutkan operasi jika data
telah direplikasi pada beberapa site.
4. Otonomi lokal
Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan utk melatih
pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan
pada pusat pemrosesan.
5. Efisiensi dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dgn titik diman data tersebut dipergunakan. Data dapat
secara dinamik bergerak atau disain atau salinan dapat dihapus.
13. KERUGIAN DATABASE TERDISTRIBUSI
1. Harga software mahal
Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi.
2. Kemungkinan kesalahan lebih besar
Site-site beroperasi secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan algoritma.
Ada kesalahan mungkin tak dapat diketahui.
3. Biaya pemrosesan tinggi
Perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar
site.