SlideShare a Scribd company logo
Pengertian kesehatan menurut Undang
Undang RI No.36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, spiritual, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis
Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1191/Menkes/Per/VIII/2010
disusun dalam usaha menjamin mutu,
keamanan,dan kemanfaatan alat kesehtan
yang didistribusikan kepada konsumen, yaitu
untuk mengatur penyaluran alat kesehatan.
Dalam peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1191/Menkes/Per/VIII/2010
terdapat beberapa definisi :
1. Alat kesehatan adalah instrumen,
aparatus,mesin, dan atau implan yang tidak
mengandung obat, yang digunakan untuk
mencegah, mendiagnosis, menyembuhan
dan meringankan penyakit, merawat orang
sakit, memulihkan kesehatan pada manusia,
dan atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh
2. Penyalur alat kesehtan( PAK ) adalah
perusahaan berbentuk badan hukum yang
memiliki izin untuk pengadaan,
penyimpanan,dan penyaluran alat kesehatan
dalam jumlah besar sesuai ketentuan
peundang-undangan
3. Cabang penyalur alat kesehatan adalah unit
usaha dari penyalur alat kesehatan yang
telah memiliki pengakuan untuk melakukan
kegiatan pengadaan, penyimpanan, dan
penyaluran alat kesehatan dalam jumlah
besar sesuai peraturan perundang undangan
4. Toko Alat Kesehatan adalah unit usaha yang
diselenggarakan oleh perorangan atau badan
untuk melakukan kegiatan pengadaan,
penyimpanan, dan penyaluran alat kesehatan
tertentu secara eceran sesuai peraturan
perundang undangan
5. Cara Distribusi Alat Kesehatan yg Baik
(CDAKB), adalah pedoman yang digunakan
dalam rangkaian kegiatan distribusi dan
pengendalian mutu yang bertujuan untuk
menjamin agar produk alat kesehatan yang
didistribusikan senantiasa memenuhi
persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan
tujuan penggunaannya
6. Pedagang Eceran Obat adalah orang atau
badan hukum Indonesia yang memiliki izin
untuk menyimpan obat obat bebas dan obat
obat bebas terbatas (daftar W) untuk dijual
secara eceran di tempat tertentu
sebagaimana tercantum dalam surat izin
Berdasarkan tujuan penggunaan yang
dimaksudkan oleh produsen, dan dapat
digunakan sendiri atau kombinasi untuk
manusia alat kesehatan dapat memiliki satu
atau beberapa tujuan berikut :
a. diagnosis,pencegahan,pemantauan,perlak
uan, atau pengurangan penyakit;
b. Diagnosis,pemantauan,perlakuan,pengura
ngan, atau kompensasi kondisi sakit;
c. Penyelidikan,penggantian,pemodifikasian,
mendukung anatomi;
d. Mendukung atau mempertahankan hidup;
e. Menghalangi pembuahan;
f. Disinfeksi alat kesehatan, dan
g. Menyediakan informasi untuk tujuan
medis atau diagnosis melalui pengujian in
vitro terhdap spesinen dari tubuh manusia
Penyaluran alat kesehatan hanya dapat
dilakukan PAK, cabang PAK, dan toko alat
kesehatan.Perusahaan yang memproduksi
alat kesehatan dalam negri dan memiliki
izin edar yang akan menyalurkan alat
kesehatan hasil produksi sendiri harus
memiliki izin PAK. Pedagang besar farmasi
yang akan melakukan usaha sebagai PAK
harus memiliki izin PAK
Setiap PAK, Cabang PAK, dan toko alat
kesehatan wajib memiliki izin.Izin PAK
diberikan oleh Direktur Jendral. Izin
cabang PAK diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi dan hanya berlaku di
provinsi yang mengeluarkan izin tersebut.
Izin toko alat kesehatan diberikan oleh
Kepala dinas kesehatan Kabupaten/Kota
 Berbentuk badan hukum yang telah
memperoleh izin usaha sesuai dengan
peraturan perundang undangan
 Memiliki penanggung jawab teknis yang
bekerja penuh dengan pendidikan yang
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
yang berlaku
 Memiliki sarana dan prasarana berupa
ruangan dan perlengkapan lainnya yang
memadai untuk kantor administrasi dan
gudang dengan status milik sendiri, kontrak,
atau sewa paling singkat dua tahun
Memiliki bengkel atau bekerja sama
dengan perusahaan lain dalam
melaksanankan jaminan purnajual untuk
perusahaan yang mendistribusikan alat
kesehatan yang memerlukan
Memenuhi CDAKB
Pembinaan dan pengawasandiarahkan untuk :
a. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat
kesehatan yang memenuhipersyaratan
mutu, keamanan dan kemanfaatan;
b. Melindungi masyarakat dari bahaya
penggunaan alat kesehatan yang tidak tepat
dan/atau tidak memenuhi persyaratan mutu,
keamanan, dan kemanfaatan; dan
c. Menjamin terpenuhinya atau terpeliharanya
persyaratan mutu, keamanan, dan
kemanfaatan alat Kesehatan yang
didistribusikan.
1. PENDAHULUAN
Contoh alat kesehatan antara lain:
 Peralatan klinik dan toksikologi klinik
 Peralatan hematologi dan patologi
 Peralatan imonologi dan mikrobiologi
 Peralatan anestesi
 Peralatan kardiologi
2. PRODUKSI ALAT KESEHATAN
Produksi alat kesehatan harus
mendapatkan izin. Produksi alat kesehatan
steril sekali pakai harus sesuai dengan
Permenkes RI No.
200/Menkes/SK/11/1995 tentang Cara
Produksi Alat Kesehatan Sekali Pakai (
Steril ) yang baik
3. DISTRIBUSI/ PENYALURAN ALAT
KESEHATAN
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 142/
Menkes/Per/111/1991, Penyalur alat
kesehatan adalah badan hukum Perseroan
Terbatas, Koprasi, atau Perusahaan
perorangan yang memiliki izin untuk
pengadaan, penyimpanan,dan penyaluran
alat kesehatan, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan yang berlaku.
Penyalur alat kesehatan dapat mendirikan
cabangnya diseluruh Wialyah Indonesia,
dengan ketentuan bahwa apabila cabang
yang dibuka merupakan perusahan lain atau
sebagai perwakilan “cabang” tersebut disebut
Sub-Penyalur Alat Kesehatan.
4. PEDOMAN PERIKLANAN ALAT
KESEHATAN
Berdasarkan SK Menkes RI Nomor
386/Menkes/SK/IV/1994, Untuk melindungi
masyarakat terhadap kemungkinan
peredaran alat kesehatan, kosmetik, dan
perbekalan kesehatan rumah tangga yang
tidak memenuhi syarat akibat label dan
periklanan yang tidak benar, pemerintah
melaksanakan pengendaliandan
pengawasan promosi atau periklanan.
Kriteria Periklanan
 Produk hanya boleh diiklankan apabila sudah
memperoleh izin edar/ nomor regristrasi
 Informasi iklan harus sesuai dengan alat
kesehatan pada saat produksi didaftarkan
 Iklan harus obyektif
 Produk tidak boleh diiklankan dengan
menggunakan rekomendasi dari suatu
laboratorium, instansi pemerintah,atau organisasi
profesi kesehatan/ kecantikan
 Tidak boleh diiklankan dengan menggunakan
peragaan tenaga kesehatan atau yang mirip
dengan tenaga kesehatan
 Materi iklan harus mendidik dan sesuai dengan
norma kesehatan yang ada
5 PENGGOLONGAN ALAT KESEHATAN
Fungsi, terdiri dari peralatan medis dan
non medis
Sifat pemakaian, terdiri dari peralatan yang
habis pakai dan peralatan yang dapat
digunakan terus menerus
Kegunaan
Umur peralatan
Macam dan bentuk
Katalog pabrik alat
Keputusan Menkes RI No.116/SK/1979
Kepraktisan penyimpanan
Berdasarkan jenis dan fungsinya, terbagi atas
1. Alat alat pembalut,contohnya ; plester, kasa,
perban
2. Alat alat perawatan, contohnya; warm water
zak, ice bag, borstpomp, tepelhoed,
windring
3. Alat alat penambangan, contohnya; blood
collecting pack, urine bag, colostomy bag,
urinal bag untuk wanita atau pria, pus basin
atau alat penmpung
4. Hospital wares, yaitu alat alat yang
digunakan untuk melayani pasien, tempat
perawatan alat alat lainnya
5. Kateter, terbagi atas kateter IV dan kateter
non IV. Kateter non IV terdiri atas ( nelato
catheter, ballon catheter, oxygen catheter,
stomach tube, feding tube, rectal tube,
suction catheter, condom catheter
6. Alat semprit, terdiri atas silinder berskala,
tutup, piston dan pegangan,
macam macam semprit;
 glycerine syringe
 water syringe
 ear syringe
 wound and bladder syringe
 tuberculin syringe
 insulin syringe
7. Paratus
8. Alat alat bedah ( scalpel, gunting, forsep,
jarum bedah, benang bedah, injection needle)
> scalpel; pointed dan bellied
> gunting; bandange scissor, surgical
scissor, ligature scissor, dissecting
scissor,
untuk keperluan opstetri, terdapat dua
jenis gunting;
umbilical card scissor dan episotomy
scissor
> forsep; pinset, klem, tang, needle holder,
retactor, kuret atau kureter, trocar, ear
forsep
> benang bedah; terdiri benang yang dapat
diasorbsi oleh tubuh dan benang yang tidak
dapat diasorbsi oleh tubuh
9. Alat alat kedokteran umum
a) Alat Diagnostik ; buku tes buta warna,
Reflex hammer, tong spatel, laryngeal
mirror, termometer klinis, stetoskop,
spekulum
b) Alat untuk pemeriksaan laboratorium;
timbangan, anak timbangan
c) Alat alat umum lainnya; tourniquet, asrung
tangan, alat KB, alat bantu dengar,
hempdialysis system, sianr UV, alat pacu
jantung, eye bath glass, infusion set, catgut,
lampu spiritus, tensimeter, reflektor
 PENDAHULUAN
Untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan
peredaran alat kesehatan, kosmetik, dan perbekalan
kesehatan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat
akibat label dan periklanan yang tidak benar, atau
menyesatkan, pemerintah melaksanakan pengendalian dan
pengawasan alat kesehatan, kosmetik, dan perbekalan
keshatan rumah tangga, antara lain melalui penegndalian
dan pengawasan terhadap penyebaran informasi atau
promosi melalui periklanan.
KETENTAUN UMUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
1189/Menkes/Per/VII/2010 tentang
Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) adalah
alat, bahan, atau campuran bahan untuk
pemeliharaan dan perawatan kesehatan
untuk manusia, pengendali kutu hewan
pemeliharaan, rumah tangga, dan tempat-
tempat umum.
PENANDAAN DAN PERIKLANAN PKRT
Penandaan adalah etiket/ label, brosur,
atau bentuk pernyataan lainnyayang
ditulis, dicetak, atau digambar, berisi
informasi penting yang disertakan pada
atau berhubungan dengan alat kesehatan
dan/atau perbekalan kesehatan rumah
tangga.
Etiket/ Label adalah tanda yang berupa
tulisan, dengan atau tanpa gambar yang
dicetak, diukir, dan dicantumkan, dengan
cara apapun pada wadah atau
pembungkus.
Iklan alat kesehatan, kosmetik, dan perbekalan
kesehatan
rumah tangga harus memiliki sifat berikut ;
 Obyektif
 Tidak menyesatkan
 Lengkap
 Tidak boleh diiklankan dengan menggunakan
rekomendasi dari suatu laboratorium, instansi
pemerintah, organisasi profesi kesehatan atau
kecantikan, dan/atau tenaga kesehatan
 Tidak boleh diiklankan dengan menggunakan
peragaan tenaga kesehatan atau mirip dengan itu
 Harus bersifat mendidik atau sesuai dengan norma
susila yang ada
 Ikan PKRT tertentu, seperti sediaan antiseptik/
disinfektan, pestisida rumah tangga, pemutih
cucian,dan pembersih tertentu harus disertai spot
peringatan
Ketentuan yang harus dipenuhi spot
 Untuk media televisi; spot iklan harus
dicantumkan dengan tulisan yang jelas
dan dapat dibaca pada satu screen/
gambar terakhir
 Untuk media radio; spot iklan harus
dibacakan pada akhir iklan dengan jelas
dan dengan nada suara tegas
 Untuk media cetak; spot iklan harus
dengan tulisan yang dapat dibaca dengan
jelas
PERSYARATAN KHUSUS
Pemutih cucian,
Pemutih cucian tidak boleh diiklankan
seolah olah hasil penggunaannya menjadi
bebas kuman sama sekali
Pembersih lantai
Tidak boleh diiklankan seolah olah
menghasilkan lantai bebas kuman dan
aman
Antiseptik dan disinfektan
 Tidak boleh diiklankan seolah olah setelah
digunakan hasilnya dijamin telah bebas
kuman
 tidak boleh menganjurkan penggunaan
yang berlebihan
 tidak boleh diiklankan sebagai lisol
dan/atau kreolin bila tidak memenuhi
persyaratan yang berlaku
Pestisida rumah tangga (termasuk insektisida)
 Tidak boleh bertentangan dengan ketentuan
periklanan pestisida dari Departemen Pertanian
Republik Indonesia
 Tidak boleh diiklankan dengan menyebutkan kata
“aman”, “tidak berbahaya” atau kata kata lain yang
semakna yang dapat disalahtafsirkan tentang
keamanannya
 Tidak boleh diiklankan dengan menyebutkan kata
“ampuh” atau kata lain yang semakna yang dapat
ditafsirkan berlebihan mengenai kegunaannya
 Tiak boleh diiklankan denganmenyebutkan dan/atau
menggambarkan penggunaanya selain yang disetujui
oleh Departemen Pertanian Indonesia
 Tidak boleh diiklankan sebagai produk kosmetik dan
perbekalan kesehatan rumah tangga lain sehingga
dapat disalahtafsirkan mengenai keamannya
 JENIS JENIS PERBEKALAN KESEHATAN
RUMAH TANGGA (PKRT)
1. Sediaan untuk pemeliharaan dan perawatan
kesehatan;
 Kapas pembalut
 Tissu kamar mandi
 Sabun cuci, sabun cuci krim, detergen, dan
sabun cair
 Pembersih alat rumah tangga, seperti
pembersih kamar mandi, pembersih kaca,
dan lainnya
 Alat perawatan bayi, seperti botol susu, dot,
alat sterilisasi, dan perawatan bayi lainnya
 Antiseptik , seperti lisol, kreolin, dan sediaan
pembunuh kuman laiinya
2. Sediaan pestisida Rumah Tangga
 Pembasmi kutu rambut dan kutu binatang
peliharaan
 Pembasmi serangga rumah
 Obat nyamuk bakar, cair, dan aerosol
 Pembasmi tikus
 Pestisida dan insektisida pembasmi hama
manusia dan binatang piaraan lainnya
SOAL UU KESEHATAN
(BAB UU ALAT KESEHATAN)
1. Apakah yang dimaksud dengan alat kesehtan ?
2. Sebutkan tujuan penggunaan alat kesehatan ?
3. Dalam proses distribusi alat kesehatan, sebutkan
siapa saja yang dapat menyalurkan alat
kesehatan?
4. Sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi untuk
menjadi penyalur alat kesehatan (PAK) ?
5. Jelaskan tujuan pembinaan dan pengawasan
alat kesehatan ?

More Related Content

What's hot

Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
Sapan Nada
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
Dokter Tekno
 
Pengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasiPengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasihusnul khotimah
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
Nur Fadillah
 
Panitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi TerapiPanitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi Terapi
Nofa Pipit Anggraeni II
 
Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)
adeputra93
 
PPT DAGUSIBU.ppt
PPT DAGUSIBU.pptPPT DAGUSIBU.ppt
PPT DAGUSIBU.ppt
ssuserb4effd
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
Surya Amal
 
Penulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obatPenulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obat
Stikes BTH Tasikmalaya
 
Produk farmasi dalam perspektif islam
Produk farmasi dalam perspektif islamProduk farmasi dalam perspektif islam
Produk farmasi dalam perspektif islam
Surya Amal
 
ETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptx
ETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptxETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptx
ETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptx
Ptrychi
 
Farmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaanFarmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaan
Muhammad Munandar
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
saninuraeni
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Surya Amal
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
Dewi Kartika
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
Pharmacist
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
Dokter Tekno
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
nisha althaf
 

What's hot (20)

Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Pengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasiPengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasi
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Panitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi TerapiPanitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi Terapi
 
Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)Hormon dan enzim (2)
Hormon dan enzim (2)
 
PPT DAGUSIBU.ppt
PPT DAGUSIBU.pptPPT DAGUSIBU.ppt
PPT DAGUSIBU.ppt
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Penulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obatPenulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obat
 
Produk farmasi dalam perspektif islam
Produk farmasi dalam perspektif islamProduk farmasi dalam perspektif islam
Produk farmasi dalam perspektif islam
 
ETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptx
ETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptxETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptx
ETIKET DAN KEMASAN KEL. 8.pptx
 
Farmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaanFarmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaan
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 

Similar to alkes pkrt.ppt

1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
legalptkhalifi
 
312113076 jaknas-yankestrad
312113076 jaknas-yankestrad312113076 jaknas-yankestrad
312113076 jaknas-yankestrad
Liska Pratiwi
 
UU-stikes pertemuan 1-2.pptx
UU-stikes pertemuan 1-2.pptxUU-stikes pertemuan 1-2.pptx
UU-stikes pertemuan 1-2.pptx
Akhwat83
 
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptxKeutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
IndraMuhammadbaqir
 
Kdtk 1 perkenalan alkes
Kdtk 1 perkenalan alkesKdtk 1 perkenalan alkes
Kdtk 1 perkenalan alkes
SyifaARN
 
2._PerBPOM_16_2023_.pdf
2._PerBPOM_16_2023_.pdf2._PerBPOM_16_2023_.pdf
2._PerBPOM_16_2023_.pdf
tulus14
 
PERKENALAN ALAT KESEHATAN
PERKENALAN ALAT KESEHATANPERKENALAN ALAT KESEHATAN
PERKENALAN ALAT KESEHATAN
SyifaARN
 
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obatBAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
nyenyedok
 
manajemen pengadaan alkes.pptxmanajemn pengadaan alat kesehatan
manajemen pengadaan alkes.pptxmanajemn pengadaan alat kesehatanmanajemen pengadaan alkes.pptxmanajemn pengadaan alat kesehatan
manajemen pengadaan alkes.pptxmanajemn pengadaan alat kesehatan
nyenyedok
 
cdakb terbaru.pdf
cdakb terbaru.pdfcdakb terbaru.pdf
cdakb terbaru.pdf
IhdinaAulia1
 
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
nasrulnasrullah3
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Rini Daud Supu
 
Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1
pjj_kemenkes
 
kaitan antara undang-undang, PP,PMK
kaitan antara undang-undang, PP,PMKkaitan antara undang-undang, PP,PMK
kaitan antara undang-undang, PP,PMK
mataram indonesia
 
Praktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptxPraktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptx
FhadilahChaessarauli
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
DidikLukman
 
Undang undang no 23 tahun 1992
Undang undang no 23 tahun 1992Undang undang no 23 tahun 1992
Undang undang no 23 tahun 1992
Afrizal Christie
 
Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
silfiayurianantika
 

Similar to alkes pkrt.ppt (20)

Penjelasan pkrt
Penjelasan pkrtPenjelasan pkrt
Penjelasan pkrt
 
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
1. MPD 1 Regulasi dan Kebijakan Distribusi Alat Kesehatan Yogya.pdf
 
312113076 jaknas-yankestrad
312113076 jaknas-yankestrad312113076 jaknas-yankestrad
312113076 jaknas-yankestrad
 
UU-stikes pertemuan 1-2.pptx
UU-stikes pertemuan 1-2.pptxUU-stikes pertemuan 1-2.pptx
UU-stikes pertemuan 1-2.pptx
 
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptxKeutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
Keutamaan Izin Toko Alat Kesehatan.pptx
 
Kdtk 1 perkenalan alkes
Kdtk 1 perkenalan alkesKdtk 1 perkenalan alkes
Kdtk 1 perkenalan alkes
 
Uu kesehatan
Uu kesehatanUu kesehatan
Uu kesehatan
 
2._PerBPOM_16_2023_.pdf
2._PerBPOM_16_2023_.pdf2._PerBPOM_16_2023_.pdf
2._PerBPOM_16_2023_.pdf
 
PERKENALAN ALAT KESEHATAN
PERKENALAN ALAT KESEHATANPERKENALAN ALAT KESEHATAN
PERKENALAN ALAT KESEHATAN
 
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obatBAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
BAHAN AJAR.pptxmanajemen pengadaan alat kesehatan dan obat
 
manajemen pengadaan alkes.pptxmanajemn pengadaan alat kesehatan
manajemen pengadaan alkes.pptxmanajemn pengadaan alat kesehatanmanajemen pengadaan alkes.pptxmanajemn pengadaan alat kesehatan
manajemen pengadaan alkes.pptxmanajemn pengadaan alat kesehatan
 
cdakb terbaru.pdf
cdakb terbaru.pdfcdakb terbaru.pdf
cdakb terbaru.pdf
 
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1
 
kaitan antara undang-undang, PP,PMK
kaitan antara undang-undang, PP,PMKkaitan antara undang-undang, PP,PMK
kaitan antara undang-undang, PP,PMK
 
Praktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptxPraktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptx
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
 
Undang undang no 23 tahun 1992
Undang undang no 23 tahun 1992Undang undang no 23 tahun 1992
Undang undang no 23 tahun 1992
 
Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 

alkes pkrt.ppt

  • 1.
  • 2. Pengertian kesehatan menurut Undang Undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
  • 3. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1191/Menkes/Per/VIII/2010 disusun dalam usaha menjamin mutu, keamanan,dan kemanfaatan alat kesehtan yang didistribusikan kepada konsumen, yaitu untuk mengatur penyaluran alat kesehatan. Dalam peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1191/Menkes/Per/VIII/2010 terdapat beberapa definisi :
  • 4. 1. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus,mesin, dan atau implan yang tidak mengandung obat, yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh 2. Penyalur alat kesehtan( PAK ) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan,dan penyaluran alat kesehatan dalam jumlah besar sesuai ketentuan peundang-undangan
  • 5. 3. Cabang penyalur alat kesehatan adalah unit usaha dari penyalur alat kesehatan yang telah memiliki pengakuan untuk melakukan kegiatan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran alat kesehatan dalam jumlah besar sesuai peraturan perundang undangan 4. Toko Alat Kesehatan adalah unit usaha yang diselenggarakan oleh perorangan atau badan untuk melakukan kegiatan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran alat kesehatan tertentu secara eceran sesuai peraturan perundang undangan
  • 6. 5. Cara Distribusi Alat Kesehatan yg Baik (CDAKB), adalah pedoman yang digunakan dalam rangkaian kegiatan distribusi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin agar produk alat kesehatan yang didistribusikan senantiasa memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya 6. Pedagang Eceran Obat adalah orang atau badan hukum Indonesia yang memiliki izin untuk menyimpan obat obat bebas dan obat obat bebas terbatas (daftar W) untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagaimana tercantum dalam surat izin
  • 7. Berdasarkan tujuan penggunaan yang dimaksudkan oleh produsen, dan dapat digunakan sendiri atau kombinasi untuk manusia alat kesehatan dapat memiliki satu atau beberapa tujuan berikut : a. diagnosis,pencegahan,pemantauan,perlak uan, atau pengurangan penyakit; b. Diagnosis,pemantauan,perlakuan,pengura ngan, atau kompensasi kondisi sakit; c. Penyelidikan,penggantian,pemodifikasian, mendukung anatomi;
  • 8. d. Mendukung atau mempertahankan hidup; e. Menghalangi pembuahan; f. Disinfeksi alat kesehatan, dan g. Menyediakan informasi untuk tujuan medis atau diagnosis melalui pengujian in vitro terhdap spesinen dari tubuh manusia
  • 9. Penyaluran alat kesehatan hanya dapat dilakukan PAK, cabang PAK, dan toko alat kesehatan.Perusahaan yang memproduksi alat kesehatan dalam negri dan memiliki izin edar yang akan menyalurkan alat kesehatan hasil produksi sendiri harus memiliki izin PAK. Pedagang besar farmasi yang akan melakukan usaha sebagai PAK harus memiliki izin PAK
  • 10. Setiap PAK, Cabang PAK, dan toko alat kesehatan wajib memiliki izin.Izin PAK diberikan oleh Direktur Jendral. Izin cabang PAK diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan hanya berlaku di provinsi yang mengeluarkan izin tersebut. Izin toko alat kesehatan diberikan oleh Kepala dinas kesehatan Kabupaten/Kota
  • 11.  Berbentuk badan hukum yang telah memperoleh izin usaha sesuai dengan peraturan perundang undangan  Memiliki penanggung jawab teknis yang bekerja penuh dengan pendidikan yang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku  Memiliki sarana dan prasarana berupa ruangan dan perlengkapan lainnya yang memadai untuk kantor administrasi dan gudang dengan status milik sendiri, kontrak, atau sewa paling singkat dua tahun
  • 12. Memiliki bengkel atau bekerja sama dengan perusahaan lain dalam melaksanankan jaminan purnajual untuk perusahaan yang mendistribusikan alat kesehatan yang memerlukan Memenuhi CDAKB
  • 13. Pembinaan dan pengawasandiarahkan untuk : a. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat kesehatan yang memenuhipersyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan; b. Melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan alat kesehatan yang tidak tepat dan/atau tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan; dan c. Menjamin terpenuhinya atau terpeliharanya persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan alat Kesehatan yang didistribusikan.
  • 14. 1. PENDAHULUAN Contoh alat kesehatan antara lain:  Peralatan klinik dan toksikologi klinik  Peralatan hematologi dan patologi  Peralatan imonologi dan mikrobiologi  Peralatan anestesi  Peralatan kardiologi
  • 15. 2. PRODUKSI ALAT KESEHATAN Produksi alat kesehatan harus mendapatkan izin. Produksi alat kesehatan steril sekali pakai harus sesuai dengan Permenkes RI No. 200/Menkes/SK/11/1995 tentang Cara Produksi Alat Kesehatan Sekali Pakai ( Steril ) yang baik
  • 16. 3. DISTRIBUSI/ PENYALURAN ALAT KESEHATAN Berdasarkan Permenkes RI Nomor 142/ Menkes/Per/111/1991, Penyalur alat kesehatan adalah badan hukum Perseroan Terbatas, Koprasi, atau Perusahaan perorangan yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan,dan penyaluran alat kesehatan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. Penyalur alat kesehatan dapat mendirikan cabangnya diseluruh Wialyah Indonesia, dengan ketentuan bahwa apabila cabang yang dibuka merupakan perusahan lain atau sebagai perwakilan “cabang” tersebut disebut Sub-Penyalur Alat Kesehatan.
  • 17. 4. PEDOMAN PERIKLANAN ALAT KESEHATAN Berdasarkan SK Menkes RI Nomor 386/Menkes/SK/IV/1994, Untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan peredaran alat kesehatan, kosmetik, dan perbekalan kesehatan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat akibat label dan periklanan yang tidak benar, pemerintah melaksanakan pengendaliandan pengawasan promosi atau periklanan.
  • 18. Kriteria Periklanan  Produk hanya boleh diiklankan apabila sudah memperoleh izin edar/ nomor regristrasi  Informasi iklan harus sesuai dengan alat kesehatan pada saat produksi didaftarkan  Iklan harus obyektif  Produk tidak boleh diiklankan dengan menggunakan rekomendasi dari suatu laboratorium, instansi pemerintah,atau organisasi profesi kesehatan/ kecantikan  Tidak boleh diiklankan dengan menggunakan peragaan tenaga kesehatan atau yang mirip dengan tenaga kesehatan  Materi iklan harus mendidik dan sesuai dengan norma kesehatan yang ada
  • 19. 5 PENGGOLONGAN ALAT KESEHATAN Fungsi, terdiri dari peralatan medis dan non medis Sifat pemakaian, terdiri dari peralatan yang habis pakai dan peralatan yang dapat digunakan terus menerus Kegunaan Umur peralatan Macam dan bentuk Katalog pabrik alat Keputusan Menkes RI No.116/SK/1979 Kepraktisan penyimpanan
  • 20. Berdasarkan jenis dan fungsinya, terbagi atas 1. Alat alat pembalut,contohnya ; plester, kasa, perban 2. Alat alat perawatan, contohnya; warm water zak, ice bag, borstpomp, tepelhoed, windring 3. Alat alat penambangan, contohnya; blood collecting pack, urine bag, colostomy bag, urinal bag untuk wanita atau pria, pus basin atau alat penmpung 4. Hospital wares, yaitu alat alat yang digunakan untuk melayani pasien, tempat perawatan alat alat lainnya
  • 21. 5. Kateter, terbagi atas kateter IV dan kateter non IV. Kateter non IV terdiri atas ( nelato catheter, ballon catheter, oxygen catheter, stomach tube, feding tube, rectal tube, suction catheter, condom catheter 6. Alat semprit, terdiri atas silinder berskala, tutup, piston dan pegangan, macam macam semprit;  glycerine syringe  water syringe  ear syringe  wound and bladder syringe  tuberculin syringe  insulin syringe
  • 22. 7. Paratus 8. Alat alat bedah ( scalpel, gunting, forsep, jarum bedah, benang bedah, injection needle) > scalpel; pointed dan bellied > gunting; bandange scissor, surgical scissor, ligature scissor, dissecting scissor, untuk keperluan opstetri, terdapat dua jenis gunting; umbilical card scissor dan episotomy scissor > forsep; pinset, klem, tang, needle holder, retactor, kuret atau kureter, trocar, ear forsep
  • 23. > benang bedah; terdiri benang yang dapat diasorbsi oleh tubuh dan benang yang tidak dapat diasorbsi oleh tubuh 9. Alat alat kedokteran umum a) Alat Diagnostik ; buku tes buta warna, Reflex hammer, tong spatel, laryngeal mirror, termometer klinis, stetoskop, spekulum b) Alat untuk pemeriksaan laboratorium; timbangan, anak timbangan c) Alat alat umum lainnya; tourniquet, asrung tangan, alat KB, alat bantu dengar, hempdialysis system, sianr UV, alat pacu jantung, eye bath glass, infusion set, catgut, lampu spiritus, tensimeter, reflektor
  • 24.  PENDAHULUAN Untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan peredaran alat kesehatan, kosmetik, dan perbekalan kesehatan rumah tangga yang tidak memenuhi syarat akibat label dan periklanan yang tidak benar, atau menyesatkan, pemerintah melaksanakan pengendalian dan pengawasan alat kesehatan, kosmetik, dan perbekalan keshatan rumah tangga, antara lain melalui penegndalian dan pengawasan terhadap penyebaran informasi atau promosi melalui periklanan.
  • 25. KETENTAUN UMUM Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1189/Menkes/Per/VII/2010 tentang Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) adalah alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, pengendali kutu hewan pemeliharaan, rumah tangga, dan tempat- tempat umum.
  • 26. PENANDAAN DAN PERIKLANAN PKRT Penandaan adalah etiket/ label, brosur, atau bentuk pernyataan lainnyayang ditulis, dicetak, atau digambar, berisi informasi penting yang disertakan pada atau berhubungan dengan alat kesehatan dan/atau perbekalan kesehatan rumah tangga. Etiket/ Label adalah tanda yang berupa tulisan, dengan atau tanpa gambar yang dicetak, diukir, dan dicantumkan, dengan cara apapun pada wadah atau pembungkus.
  • 27. Iklan alat kesehatan, kosmetik, dan perbekalan kesehatan rumah tangga harus memiliki sifat berikut ;  Obyektif  Tidak menyesatkan  Lengkap  Tidak boleh diiklankan dengan menggunakan rekomendasi dari suatu laboratorium, instansi pemerintah, organisasi profesi kesehatan atau kecantikan, dan/atau tenaga kesehatan  Tidak boleh diiklankan dengan menggunakan peragaan tenaga kesehatan atau mirip dengan itu  Harus bersifat mendidik atau sesuai dengan norma susila yang ada  Ikan PKRT tertentu, seperti sediaan antiseptik/ disinfektan, pestisida rumah tangga, pemutih cucian,dan pembersih tertentu harus disertai spot peringatan
  • 28. Ketentuan yang harus dipenuhi spot  Untuk media televisi; spot iklan harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca pada satu screen/ gambar terakhir  Untuk media radio; spot iklan harus dibacakan pada akhir iklan dengan jelas dan dengan nada suara tegas  Untuk media cetak; spot iklan harus dengan tulisan yang dapat dibaca dengan jelas
  • 29. PERSYARATAN KHUSUS Pemutih cucian, Pemutih cucian tidak boleh diiklankan seolah olah hasil penggunaannya menjadi bebas kuman sama sekali Pembersih lantai Tidak boleh diiklankan seolah olah menghasilkan lantai bebas kuman dan aman
  • 30. Antiseptik dan disinfektan  Tidak boleh diiklankan seolah olah setelah digunakan hasilnya dijamin telah bebas kuman  tidak boleh menganjurkan penggunaan yang berlebihan  tidak boleh diiklankan sebagai lisol dan/atau kreolin bila tidak memenuhi persyaratan yang berlaku
  • 31. Pestisida rumah tangga (termasuk insektisida)  Tidak boleh bertentangan dengan ketentuan periklanan pestisida dari Departemen Pertanian Republik Indonesia  Tidak boleh diiklankan dengan menyebutkan kata “aman”, “tidak berbahaya” atau kata kata lain yang semakna yang dapat disalahtafsirkan tentang keamanannya  Tidak boleh diiklankan dengan menyebutkan kata “ampuh” atau kata lain yang semakna yang dapat ditafsirkan berlebihan mengenai kegunaannya  Tiak boleh diiklankan denganmenyebutkan dan/atau menggambarkan penggunaanya selain yang disetujui oleh Departemen Pertanian Indonesia  Tidak boleh diiklankan sebagai produk kosmetik dan perbekalan kesehatan rumah tangga lain sehingga dapat disalahtafsirkan mengenai keamannya
  • 32.  JENIS JENIS PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT) 1. Sediaan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan;  Kapas pembalut  Tissu kamar mandi  Sabun cuci, sabun cuci krim, detergen, dan sabun cair  Pembersih alat rumah tangga, seperti pembersih kamar mandi, pembersih kaca, dan lainnya  Alat perawatan bayi, seperti botol susu, dot, alat sterilisasi, dan perawatan bayi lainnya  Antiseptik , seperti lisol, kreolin, dan sediaan pembunuh kuman laiinya
  • 33. 2. Sediaan pestisida Rumah Tangga  Pembasmi kutu rambut dan kutu binatang peliharaan  Pembasmi serangga rumah  Obat nyamuk bakar, cair, dan aerosol  Pembasmi tikus  Pestisida dan insektisida pembasmi hama manusia dan binatang piaraan lainnya
  • 34. SOAL UU KESEHATAN (BAB UU ALAT KESEHATAN) 1. Apakah yang dimaksud dengan alat kesehtan ? 2. Sebutkan tujuan penggunaan alat kesehatan ? 3. Dalam proses distribusi alat kesehatan, sebutkan siapa saja yang dapat menyalurkan alat kesehatan? 4. Sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi penyalur alat kesehatan (PAK) ? 5. Jelaskan tujuan pembinaan dan pengawasan alat kesehatan ?