SlideShare a Scribd company logo
Sistem Penghantaran Obat
Rahmasiah, S. Farm., M. Si
SISTEM PENGHANTAR OBAT
MENGOPTIMALKAN
PELEPASAN OBAT
MENGURANGI
TOKSISITAS
MEMPERSINGKAT
PENGOBATAN
KADAR OBAT DALAM
DARAH YANG KONSTAN
LANGSUNG SASARAN
Tujuan
Sistem Penghantaran Obat
Sistem
Penghantaran
Obat
SPO
konvensional
SPO tertarget
SPO
Tertarget aktif
SPO
Tertarget pasif
• Segi farmaseutik : obat konvensional memiliki kelarutan dan
kestabilan yang rendah.
• Segi farmakokinetik : obat konvensional memiliki obsorbsi yang
buruk, waktu paruh lebih rendah dan membutuhkan volume
distribusi yang besar.
• Segi farmakodinamik : obat konvensional memiliki spesifikasi dan
indeks terapi yang rendah.
PENGGOLONGAN SISTEM PENGHANTARAN
OBAT TERTARGET
SISTEM TERTARGET PASIF
• MENINGKATKAN KONSENTRASI
OBAT PADA TEMPAT AKSI
MELALUI PENGURANGAN
INTERAKSI YANG TIDAK SPESIFIK
SISTEM TERTARGET AKTIF
• SISTEM PENGHANTARAN TARGET
PASIF YANG DIBUAT LEBIH
SPESIFIK DENGAN PENAMBAHAN
HOOMING DEVICE
•LIPOSOM
•MIKRO/NANO PARTIKEL
•MISEL
•KONJUGAT POLIMER
•LIPOSOM
•POLIMERMISAL
•NANO PARTIKEL
•DENDRIMERS
KEUNTUNGAN/KEKURANGAN SISTEM
PENGHANTARAN TERTARGET
KEUNTUNGAN KERUGIAN
•FREKUENSI DOSIS KURANG
•OBAT LEBIH SERAGAM
•EFEK SAMPING KURANG
•FLUKTUASI OBAT KURANG
•BIAYA TINGGI
•PRODUKTIVITAS BERKURANG
•PENYESUAIAN DOSIS SULIT
TUJUAN SISTEM PENGHANTARAN OBAT
TERTARGET
KONTROL DOSIS OBAT PADA TEMPAT SPESIFIK
MENGURANGI
FLUKTUASI
TINGKAT OBAT
YANG BEREDAR
MENGURANGI EFEK SAMPING
Tujuan sistem penghantaran tertarget pasif:
• meningkatkan konsentrasi obat pada tempat aksi, meliputi :
1. Ukuran
2. Muatan permukaan
3. Hidrofobisitas permukaan
4. Sensitivitas pada pemicu
5. Aktivitas permukaan sehingga dapat mengatasi barier anatomi,
seluler, dan subseluler dalam penghantaran obat.
Liposom
• merupakan partikel koloid yang dibuat menggunakan molekul,
fosfolipid dan merupakan sistem penghantaran yang paling umum
digunakan untuk penghantaran obat tertarget. Sistem penghantaran
ini menarik banyak minat peneliti karena berperan penting dalam
meningkatkan efek terapi, keamanan, dan efikasi berbagai obat
termasuk antitumor, antiviral, antimikrobial, dan vaksin. Liposom
tidak beracun, nonhemolitik dan non-imunogenik bahkan setelah
suntikan berulang.
Polimer Misel
Misel adalah partikel koloid dengan ukuran dalam kisaran 5-100 nm.
Misel terdiri dari amfifil atau bahan aktif permukaan (surfaktan),
dimana sebagian besar kepala merupakan kelompok-hidrofilik dan ekor
hidrofobik.
Fungsionalisasi misel sebagai penghantar obat dapat ditingkatkan
dengan cara menempelkan ligan pentarget yang secara khusus
mengenali dan mengikat reseptor yang diekspresikan pada sel tumor.
Nanopartikel
• Nanopartikel adalah sistem koloid dengan ukuran submikron (< 1 M)
terbuat dari berbagai macam bahan dalam berbagai komposisi.
Vektor nanopartikel meliputi: liposom, misel, dendrimers,
nanopartikel lipid padat, nanopartikel logam, semikonduktor
nanopartikel dan polimer nanopartikel.
Dendrimer
• Dendrimer merupakan makromolekul dengan struktur bercabang dan
terdiri atas inti, cabang dan gugus ujung 19. Dendrimer yang
didekorasi dengan bioaktif ligan yang terbuat dari peptide dan
sakarida pada gugus perifer, membentuk nanomaterial yang memiliki
sifat mampu berikatan dengan reseptor spesifik.
• Konjugat dendrimer juga banyak dipelajari karena dapat menaikkan
stabilitas, solubilitas, dan absorbsi berbagai jenis tipe bahan aktif
terapetik.
Pertimbangan membentuk sistem
penghantaran obat yang stabil :
1. Sistem tersebut harus memiliki stabilitas fisikakimia yang cukup
sehingga obat tidak terdisosiasi atau terdekomposisi dari sistem
penghantarnya sebelum mencapai tempat aksi.
2. Setelah sampai pada target aksi, sistem penghantar harus
melepaskan obat dalam jumlah yang cukup untuk menimbulkan
efek terapi.
3. sistem penghantar yang digunakan (carrier) harus terdegradasi
dan dapat dieliminasi dari tubuh untuk menghindari toksisitas
jangka panjang atau imunogenisitas.
sistem penghantaran tertarget aktif
• Sistem penghantaran tertarget aktif merupakan sistem penghantaran
tertarget pasif yang dibuat lebih spesifik dengan penambahan
“homing device” yaitu suatu ligan yang dapat dikenali oleh suatu
reseptor spesifik kemudian berinteraksi dengan reseptor tersebut
yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi obat pada tempat
yang diinginkan.
SISTEM PENGHANTARAN TERTARGET AKTIF
• sistem penghantaran tertarget aktif merupakan sistem penghantaran
tertarget pasif yang dibuat lebih spesifik dengan penambahan
“homing device” yaitu suatu ligan yang dapat dikenali oleh suatu
reseptor spesifik kemudian berinteraksi dengan reseptor tersebut
yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi obat pada tempat
yang diinginkan.
• Sistem penghantaran tertarget ini dapat diklasifikasikan menjadi 3,
yaitu target ke organ, target ke sel, dan target subseluler.
Sistem penghantaran yang ditargetkan di
organ
• dimaksudkan agar obat terdeposit dalam organ tersebut dengan
memanfaatkan karakter unik yang dimiliki suatu organ.
• Sebagai contoh liver yang memiliki sifat jaringan mudah ditembus
oleh makromolekul atau mikropartikel, sehingga jaringan lain tidak
terpengaruh oleh obat yang diberikan karena adanya ikatan ketat
“tight junction”.
Target ke sel
• Sistem penghantaran yang targetnya ke sel dilengkapi dengan
material pentarget yang dapat dikenali dan berikatan dengan antigen
komplementer dan reseptor yang ada di permukaan sel.
Sistem penghantaran subseluler
• sistem penghantaran subseluler menghantarkan obat pada tempat
spesifik di dalam sel.
• Sebagai contoh penghantaran gen ke nukleus suatu sel

More Related Content

Similar to sistem penghantran obat.pptx

Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
APOTEKERBAYUPAMUNGKA
 
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
ecky3
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
4nakmans4
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
4nakmans4
 

Similar to sistem penghantran obat.pptx (20)

Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part i
 
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
 
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
2. NASIB OBAT DALAM TUBUH (farmakokinetik).pdf
 
Farmakologi i
Farmakologi iFarmakologi i
Farmakologi i
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
DRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEMDRUGS DELIVERY SYSTEM
DRUGS DELIVERY SYSTEM
 
METABOLISME OBAT.ppt
METABOLISME OBAT.pptMETABOLISME OBAT.ppt
METABOLISME OBAT.ppt
 
P2. Farmakokinetik & dinamik.pptx
P2. Farmakokinetik & dinamik.pptxP2. Farmakokinetik & dinamik.pptx
P2. Farmakokinetik & dinamik.pptx
 
rute obat.pptx
rute obat.pptxrute obat.pptx
rute obat.pptx
 
sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...
sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...
sistem penghanataran obat menjelaskan bagaimana jenis jenis sediaan obat yang...
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Farmakokinetik
FarmakokinetikFarmakokinetik
Farmakokinetik
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar
 
PPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptx
PPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptxPPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptx
PPT KIMED_20005_DINDA STIFANY SAKINAH.pptx
 
C21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja ObatC21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja Obat
 

sistem penghantran obat.pptx

  • 2. SISTEM PENGHANTAR OBAT MENGOPTIMALKAN PELEPASAN OBAT MENGURANGI TOKSISITAS MEMPERSINGKAT PENGOBATAN KADAR OBAT DALAM DARAH YANG KONSTAN LANGSUNG SASARAN Tujuan
  • 3. Sistem Penghantaran Obat Sistem Penghantaran Obat SPO konvensional SPO tertarget SPO Tertarget aktif SPO Tertarget pasif
  • 4. • Segi farmaseutik : obat konvensional memiliki kelarutan dan kestabilan yang rendah. • Segi farmakokinetik : obat konvensional memiliki obsorbsi yang buruk, waktu paruh lebih rendah dan membutuhkan volume distribusi yang besar. • Segi farmakodinamik : obat konvensional memiliki spesifikasi dan indeks terapi yang rendah.
  • 5. PENGGOLONGAN SISTEM PENGHANTARAN OBAT TERTARGET SISTEM TERTARGET PASIF • MENINGKATKAN KONSENTRASI OBAT PADA TEMPAT AKSI MELALUI PENGURANGAN INTERAKSI YANG TIDAK SPESIFIK SISTEM TERTARGET AKTIF • SISTEM PENGHANTARAN TARGET PASIF YANG DIBUAT LEBIH SPESIFIK DENGAN PENAMBAHAN HOOMING DEVICE •LIPOSOM •MIKRO/NANO PARTIKEL •MISEL •KONJUGAT POLIMER •LIPOSOM •POLIMERMISAL •NANO PARTIKEL •DENDRIMERS
  • 6. KEUNTUNGAN/KEKURANGAN SISTEM PENGHANTARAN TERTARGET KEUNTUNGAN KERUGIAN •FREKUENSI DOSIS KURANG •OBAT LEBIH SERAGAM •EFEK SAMPING KURANG •FLUKTUASI OBAT KURANG •BIAYA TINGGI •PRODUKTIVITAS BERKURANG •PENYESUAIAN DOSIS SULIT
  • 7. TUJUAN SISTEM PENGHANTARAN OBAT TERTARGET KONTROL DOSIS OBAT PADA TEMPAT SPESIFIK MENGURANGI FLUKTUASI TINGKAT OBAT YANG BEREDAR MENGURANGI EFEK SAMPING
  • 8. Tujuan sistem penghantaran tertarget pasif: • meningkatkan konsentrasi obat pada tempat aksi, meliputi : 1. Ukuran 2. Muatan permukaan 3. Hidrofobisitas permukaan 4. Sensitivitas pada pemicu 5. Aktivitas permukaan sehingga dapat mengatasi barier anatomi, seluler, dan subseluler dalam penghantaran obat.
  • 9. Liposom • merupakan partikel koloid yang dibuat menggunakan molekul, fosfolipid dan merupakan sistem penghantaran yang paling umum digunakan untuk penghantaran obat tertarget. Sistem penghantaran ini menarik banyak minat peneliti karena berperan penting dalam meningkatkan efek terapi, keamanan, dan efikasi berbagai obat termasuk antitumor, antiviral, antimikrobial, dan vaksin. Liposom tidak beracun, nonhemolitik dan non-imunogenik bahkan setelah suntikan berulang.
  • 10. Polimer Misel Misel adalah partikel koloid dengan ukuran dalam kisaran 5-100 nm. Misel terdiri dari amfifil atau bahan aktif permukaan (surfaktan), dimana sebagian besar kepala merupakan kelompok-hidrofilik dan ekor hidrofobik. Fungsionalisasi misel sebagai penghantar obat dapat ditingkatkan dengan cara menempelkan ligan pentarget yang secara khusus mengenali dan mengikat reseptor yang diekspresikan pada sel tumor.
  • 11. Nanopartikel • Nanopartikel adalah sistem koloid dengan ukuran submikron (< 1 M) terbuat dari berbagai macam bahan dalam berbagai komposisi. Vektor nanopartikel meliputi: liposom, misel, dendrimers, nanopartikel lipid padat, nanopartikel logam, semikonduktor nanopartikel dan polimer nanopartikel.
  • 12. Dendrimer • Dendrimer merupakan makromolekul dengan struktur bercabang dan terdiri atas inti, cabang dan gugus ujung 19. Dendrimer yang didekorasi dengan bioaktif ligan yang terbuat dari peptide dan sakarida pada gugus perifer, membentuk nanomaterial yang memiliki sifat mampu berikatan dengan reseptor spesifik. • Konjugat dendrimer juga banyak dipelajari karena dapat menaikkan stabilitas, solubilitas, dan absorbsi berbagai jenis tipe bahan aktif terapetik.
  • 13. Pertimbangan membentuk sistem penghantaran obat yang stabil : 1. Sistem tersebut harus memiliki stabilitas fisikakimia yang cukup sehingga obat tidak terdisosiasi atau terdekomposisi dari sistem penghantarnya sebelum mencapai tempat aksi. 2. Setelah sampai pada target aksi, sistem penghantar harus melepaskan obat dalam jumlah yang cukup untuk menimbulkan efek terapi. 3. sistem penghantar yang digunakan (carrier) harus terdegradasi dan dapat dieliminasi dari tubuh untuk menghindari toksisitas jangka panjang atau imunogenisitas.
  • 14. sistem penghantaran tertarget aktif • Sistem penghantaran tertarget aktif merupakan sistem penghantaran tertarget pasif yang dibuat lebih spesifik dengan penambahan “homing device” yaitu suatu ligan yang dapat dikenali oleh suatu reseptor spesifik kemudian berinteraksi dengan reseptor tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi obat pada tempat yang diinginkan.
  • 15. SISTEM PENGHANTARAN TERTARGET AKTIF • sistem penghantaran tertarget aktif merupakan sistem penghantaran tertarget pasif yang dibuat lebih spesifik dengan penambahan “homing device” yaitu suatu ligan yang dapat dikenali oleh suatu reseptor spesifik kemudian berinteraksi dengan reseptor tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi obat pada tempat yang diinginkan. • Sistem penghantaran tertarget ini dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu target ke organ, target ke sel, dan target subseluler.
  • 16. Sistem penghantaran yang ditargetkan di organ • dimaksudkan agar obat terdeposit dalam organ tersebut dengan memanfaatkan karakter unik yang dimiliki suatu organ. • Sebagai contoh liver yang memiliki sifat jaringan mudah ditembus oleh makromolekul atau mikropartikel, sehingga jaringan lain tidak terpengaruh oleh obat yang diberikan karena adanya ikatan ketat “tight junction”.
  • 17. Target ke sel • Sistem penghantaran yang targetnya ke sel dilengkapi dengan material pentarget yang dapat dikenali dan berikatan dengan antigen komplementer dan reseptor yang ada di permukaan sel.
  • 18. Sistem penghantaran subseluler • sistem penghantaran subseluler menghantarkan obat pada tempat spesifik di dalam sel. • Sebagai contoh penghantaran gen ke nukleus suatu sel