Dengan mengadakan penilaian, guru dapat mengetahui kelemahan siswa dan mengetahui sebab kelemahan tersebut. Dengan mengadakan penilaian maka mempermudah mencari cara untuk mengatasi kelemahan tersebut
Dalam menyusun Pengembangan Silabus Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Mataram penyusun dapat menggunakan salah satu format yang sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan. Pada dasarnya ada dua jenis, yaitu jenis kolom (format 1) dan jenis uraian (format 2). Dalam menyusun format urutan KD, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator dan seterusnya dapat ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan, sejauh tidak mengurangi komponen-komponen dalam silabus.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. PROGRAM IPA, IPS & BAHASA
Kelas XII, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam
teks percakapan
transaksional dan
interpersonal resmi dan
berlanjut dalam konteks
kehidupan sehari-hari
1.1. Merespon makna dalam percakapan
transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut
(sustained) secara akurat, lancar dan berterima
dalam konteks kehidupan sehari-hari dan
melibatkan tindak tutur: mengusulkan,
memohon, mengeluh, membahas kemungkinan
atau untuk melakukan sesuatu, dan memerintah
1.2. Merespon makna dalam percakapan
transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut
(sustained) secara akurat, lancar dan berterima
dalam konteks kehidupan sehari-hari dan
melibatkan tindak tutur: mengakui kesalahan,
berjanji, menyalahkan, menuduh,
mengungkapkan keingintahuan dan hasrat, dan
menyatakan berbagai sikap
2. Memahami makna dalam
teks fungsional pendek
dan monolog berbentuk
narrative, explanation,
dan discussion dalam
konteks kehidupan
sehari-hari
2.1. Merespon makna dalam teks fungsional pendek
resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam
bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima
dalam konteks kehidupan sehari-hari
2.2. Merespon makna dalam teks monolog yang
menggunakan ragam bahasa lisan secara
akurat, lancar dan berterima dalam konteks
kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk:
narrative, explanation, dan discussion
Berbicara
3. Mengungkapkan makna
dalam teks percakapan
transaksional dan
interpersonal resmi dan
berlanjut dalam konteks
kehidupan sehari-hari
3.1. Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut
(sustained) secara akurat, lancar dan berterima
dalam konteks kehidupan sehari-hari dan
melibatkan tindak tutur: mengusulkan,
memohon, mengeluh, membahas kemungkinan
atau untuk melakukan sesuatu, dan memerintah
3.2. Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut
(sustained) secara akurat, lancar dan berterima
dalam konteks kehidupan sehari-hari dan
melibatkan tindak tutur: mengakui kesalahan,
berjanji, menyalahkan, menuduh,
2. mengungkapkan keingintahuan dan hasrat, dan
menyatakan berbagai sikap
4. Mengungkapkan makna
dalam teks fungsional
pendek dan monolog
berbentuk narrative,
explanation, dan
discussion dalam konteks
kehidupan sehari-hari
4.1. Mengungkapkan makna dalam teks fungsional
pendek resmi dan tak resmi dengan
menggunakan ragam bahasa lisan secara
akurat, lancar dan berterima dalam konteks
kehidupan sehari-hari
4.2. Mengungkapkan makna dalam teks monolog
dengan menggunakan ragam bahasa lisan
secara akurat, lancar dan berterima dalam
konteks kehidupan sehari-hari dalam teks
berbentuk: narrative, explanation, dan
discussion
Membaca
5. Memahami makna teks
fungsional pendek dan
teks tulis esai berbentuk
narrative, explanation,
dan discussion dalam
konteks kehidupan
sehari-hari dan untuk
mengakses ilmu
pengetahuan
5.1. Merespon makna dalam teks fungsional
pendek resmi dan tak resmi yang
menggunakan ragam bahasa tulis secara
akurat, lancar dan berterima dalam konteks
kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses
ilmu pengetahuan
5.2. Merespon makna dan langkah retorika dalam
esai yang menggunakan ragam bahasa tulis
secara akurat, lancar dan berterima dalam
konteks kehidupan sehari-hari dan untuk
mengakses ilmu pengetahuan dalam teks
berbentuk: narrative, explanation, dan
discussion
Menulis
6. Mengungkapkan makna
dalam teks tulis monolog
yang berbentuk
narrative, explanation,
dan discussion secara
akurat, lancar dan
berterima dalam konteks
kehidupan sehari-hari
6.1. Mengungkapkan makna dalam teks fungsional
pendek resmi dan tak resmi dengan
menggunakan ragam bahasa tulis secara
akurat, lancar dan berterima dalam konteks
kehidupan sehari-hari
6.2. Mengungkapkan makna dan langkah retorika
dalam teks monolog dengan menggunakan
ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan
berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
dalam teks berbentuk: narrative,
explanation, dan discussion