Pemaparan dalam rangka press workshop dan sosialisasi kurikulum nasional 2013 oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Musliar Kasim
Materi Seminar yang disampaikan oleh Drs. Parjito, MP. Sebagai bahan referensi bagi Sekolah, Guru, Masyarakat, Praktisi pendidikan, Siswa agar lebih mendalami Detail tentang Kurikulm 2013. Semoga bermanfaat!
Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com/
Pemaparan dalam rangka press workshop dan sosialisasi kurikulum nasional 2013 oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Musliar Kasim
Materi Seminar yang disampaikan oleh Drs. Parjito, MP. Sebagai bahan referensi bagi Sekolah, Guru, Masyarakat, Praktisi pendidikan, Siswa agar lebih mendalami Detail tentang Kurikulm 2013. Semoga bermanfaat!
Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com/
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
KURIKULUM 2013
Mendikbud telah menandatangani satu set perangkat Kurikulum 2013 yang terdiri atas:
1. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
2. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
3. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
4. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
KURIKULUM 2013
Mendikbud telah menandatangani satu set perangkat Kurikulum 2013 yang terdiri atas:
1. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
2. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
3. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
4. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SDDimas Yudistira
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Materi pelatihan ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon Narasumber Nasional, instruktur Nasional, dan Guru Sasaran untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam proses pembelajaran di sekolah.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Disusun Oleh :
YENI EKA WIANTI (1308036071)
SULISTIANINGSIH (1308036062)
DWI INDARWATI (1308036013)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Kurikulum
Dosen : Dr. Hj. Connie Chairunnisa, MM
2. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali
diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya
sudah tentu untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan
kemajuan zaman. Yang paling dekat yaitu perubahan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) kemudian beralih lagi menjadi kurikulum 2013
yang saat ini sedang kita bahas.
Sejak bergulirnya wacana implementasi kurikulum 2013 pada
awal tahun pelajaran 2013/1014, berbagai kritik dan saran telah
dilontarkan dari berbagai kalangan khususnya praktisi
pendidikan. Namun pemerintah tetap memutuskan untuk
melaksanakan kurikulum 2013 pada pertengahan Juli 2013.
Salah satu alasan pengembangan kurikulum 2013 adalah hasil
Programme for International Student Assessment (PISA) yang
ditahun 2009 menempatkan Indonesia diperingkat 55 dari 65
negara peserta PISA. Kriteria penilaian mencakup kemampuan
kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains.
Hampir semua Indonesia hanya menguasai materi pelajaran
sampai level 3 saja dari 6 level.
3. Sementara siswa di negara maju maupun berkembang lainnya dapat menguasai pelajaran
sampai level 4, 5, bahkan 6. Rendahnya kemampuan siswa dibidang matematika tersebut
dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kualitas guru matematika. Tidak
dipungkiri bahwa kualitas guru matematika di Indonesia masih rendah. Hal itu dibuktikan
dengan rendahnya rata-rata nilai UKG guru matematika tingkat SMP secara nasional yaitu
53,58
Selain itu ketidaksiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2006 juga
merupakan faktor gagalnya implementasi kurikulum 2006. Hal tersebut dibuktikan
dengan fenomena guru yang belum mampu membuat silabus dan RPP sesuai dengan
kondisi sekolah. Banyak guru yang mengunduh silabus dan RPP dari internet tanpa
dianalisis lebih lanjut. Akibatnya silabus dan RPP di berbagai sekolah sama padahal
karakter peserta didik di berbagai sekolah berbeda-beda
Dengan adanya fenomena diatas maka pemerintah menggulirkan kurikulum 2013 dengan
harapan untuk memperbaiki kondisi pendidikan Indonesia yang semakin terpuruk dan
tertinggal dari negara-negara lain, bahkan dari negara yang kecil sekalipun. Kurikulum
2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajarannya, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
pembelajaran sebagai mana dimaksud yang meliputi mengamati (observing), menanya
(questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), dan membentuk jejaring
(networking) untuk semua mata pelajaran
Dengan demikian implementasi kurikulum 2013 disekolah SMA/SMK yang benar-benar
murni menggunakan kurikulum 2013 hanya tiga mata pelajaran yaitu matematika,
sejarah Indonesia, dan bahasa Indonesia. Selain ketiga mata pelajaran tersebut sekolah
masih tetap menggunakan KTSP namun dengan pendekatan ilmiah (scientific approach)
dan terintegrasi ketiga ranah tersebut
4. Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut
:
Bagaimana perkembangan dunia yang
berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia?
Apa saja masalah pendidikan nasional yang ada
di Indonesia terkait dengan sering terjadinya
perubahan kurikulum pendidikan?
Apa urgensi dari perubahan kurikulum yang ada
di Indonesia?
Bagaimana implementasi kurikulum 2013 yang
sedang kita laksanakan saat ini?
Apa saja yang perlu dievaluasi dari kurikulum
2013 kedepannya?
5. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas, penelitian ini dibatasi
pada upaya untuk menganalisis evaluasi
implementasi kurikulum 2013 yaitu:
Bagaimana implementasi pengembangan
kurikulum 2013 di SMA Perguruan Rakyat
Jakarta Timur?
Apa saja yang perlu dievaluasi dari
implementasi pengembangan kurikulum 2013
di SMA Perguruan Rakyat Jakarta Timur?
6. Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi
dan batasan masalah maka makalah ini akan
membahas implementasi Kurikulum 2013 di
SMA Perguruan Rakyat Jakarta Timur
7. Untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata
kuliah pengembangan kurikulum
Memperluas wawasan pengetahuan tentang
kurikulum 2013.
Untuk mengetahui sejauh mana implementasi
kurikulum 2013 di SMA Perguruan Rakyat Jakarta
Timur.
Untuk mengetahui kendala atau hambatan
implementasi kurikulum 2013 di SMA Perguruan
Rakyat Jakarta Timur.
Untuk memberikan solusi atau pemecahan
masalah dari kendala atau hambatan yang
dihadapi pada implementasi kurikulum 2013 di
SMA Perguruan Rakyat Jakarta Timur.
8. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam
pendidikan memiliki posisi yang strategis
karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara
kepada kurikulum. Begitu pentingnya
kurikulum sebagaimana sentra kegiatan
pendidikan, maka di dalam penyusunannya
memerlukan landasan atau pondasi yang kuat
melalui pemikiran dan penelitian secara
mendalam
9. 9
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1984
Kurikulum 1984
1994
Kurikulum 1994
1997
Revisi Kurikulum 1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013
Kurikulum 2013
10. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya
matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya
melampaui tingkat perkembangan usia anak.
Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft
skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional, maupun global.
Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru.
Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses
dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir.
10
11. Pada tahun ajaran baru 2013/2014 pemerintah
menetapkan diberlakukannya kurikulum baru yaitu
kurikulum 2013 mengganikan KTSP
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap
mulai tahun ajaran 2013/2014 melalui pelaksanan
terbatas, khususnya bagi sekolah sekolah yang sudah
siap melaksanakannya. Pada tahun ajaran 2013/2014,
kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk
kelas I dan kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtida’iyah (SD/MI), kelas VII Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan kelas
X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada
tahun ajaran 2015/2016 diharapkan kurikulum 2013
telah dilaksanakan diseluruh kelas I sampa kelas XII
12. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern
dalam pembelajarannya, yaitu menggunakan pendekatan
ilmiah. Dimana gambaran konsep inti kurikulum 2013
diantaranya:
Bahwa proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
Dan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahu mengapa”
Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”
Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu apa”
Dimana hasil akhirnya adalah peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia
yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki
kecakapan serta pengetahuan untuk hidup secara layak
(hard skills)
13. KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Mapel tertentu mendu-
kung kompetensi
tertentu
Tiap mapel mendukung semua kompetensi
(sikap, keterampilan, pengetahuan)
Semua
Jenjang
Mapel dirancang
berdiri sendiri dan
memiliki kompetensi
dasar sendiri
Mapel dirancang terkait satu dgn yang lain
dan memiliki kompetensi dasar yang diikat
oleh kompetensi inti tiap kelas
Semua
Jenjang
Bahasa Indonesia
sejajar dgn mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel
lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
SD
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan berbeda
Semua mapel diajarkan dengan pendekatan
yang sama [saintifik] melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar,....
Semua
Jenjang
Tiap jenis konten
pembelajaran
diajarkan terpisah
[separated
curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran dia-
jarkan terkait dan terpadu satu sama lain
(cross curriculum/integrated curriculum)
SD
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan
dan dijadikan penggerak konten
pembelajaran lainnya
SD
14. KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Tematik untuk kelas I
– III (blm integratif)
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI SD
TIK adalah mata
pelajaran sendiri
TIK mrpk sarana pembelajaran, diperguna-
kan sebagai media pembelajaran mapel lain
SMP
Bahasa Indonesia
sbg` pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
dan carrier of knowledge
SMP/
SMA/SMK
Untuk SMA, ada
penjurusan sejak
kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata
pelajaran wajib, peminatan, antar minat,
dan pendalaman minat
SMA/SMK
SMA dan SMK tanpa
kesamaan
kompetensi
SMA dan SMK memiliki mapel wajib yang
sama terkait dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
SMA/SMK
Penjurusan di SMK
sangat detil (sampai
keahlian)
Penjurusan di SMK tdk terlalu detil (sampai
bidang studi), di dlmnya tdpt pengelompok-
kan peminatan dan pendalaman
SMA/SMK
15. N
o
Implementasi
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1
Materi disusun
untuk memberikan
pengetahuan
kepada siswa
Materi disusun seimbang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
2
Pendekatan
pembelajaran
adalah siswa
diberitahu tentang
materi yang harus
dihafal (siswa diberi
tahu).
Pendekatan pembelajaran berdasarkan
pengamatan, pertanyaan, pengumpulan
data, penalaran, dan penyajian hasilnya
melalui pemanfaatan berbagai sumber-
sumber belajar (siswa mencari tahu)
3
Penilaian pada
pengetahuan
melalui ulangan
dan ujian
Penilaian otentik pada aspek kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
berdasarkan portofolio.
16. Elemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Proses
pembelajar
an
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan
terpadu
• IPA dan IPS
masing-
masing
diajarkan
secara
terpadu
• Adanya mata
pelajaran
wajib dan
pilihan sesuai
dengan bakat
dan minatnya
• Kompetensi
keterampilan yang
sesuai dengan
standar industri
16
17. Elemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian hasil
belajar
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi
pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik
[mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil
belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap
skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti
dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai
instrumen utama penilaian
Ekstrakuri-kuler • Pramuka
(wajib)
• UKS
• PMR
• Bahasa
Inggris
• Pramuka
(wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
• Dll
• Pramuka
(wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
• Dll
• Pramuka (wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
• Dll
17
18. MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Peminatan Matematika dan IPA
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 60 72 72
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per
42 44 44
Struktur Kurikulum Peminatan SMA
18
19. MATA PELAJARAN
KELAS
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Buadaya 2 2 2
8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Jumlah kelompok A dan B 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 24 24 24
TOTAL 48 48 48
21. Dibawah ini beberapa kendala umum yang dihadapi SMA Perguruan
Rakyat terkait dengan penerapan kurikulum 2013, diantaranya adalah:
Buku pelajaran yang terbatas
Sebagian guru masih kesulitan mencari buku untuk digunakan pada
kurikulum 2013. Itu karena mereka hanya mengandalkan silabus yang
diberikan pemerintah. Sedangkan belum semua buku pelajaran
mereka terima
Belum siapnya seluruh guru dalam menerapkan kurikulum baru ini.
Terutama dikarenakan karena pemahaman guru tentang konten
kurikulum. Hal ini dikarenakan pada kurikulum ini metode
pembelajarannya agak berbeda dengan kurikulum sebelumnya, yaitu
tematik-integratif yang mengharuskan siswa untuk berfikir kritis
dalam menanggapi pelajaran. Fungsi guru di kurikulum ini hanya
sebagai fasilitator
22. Pelatihan yang dilaksanakan pemerintah baru meliputi tiga
mata pelajaran, yang merupakan ranah inti dari
pendidikan berbasis karakter ini dengan pendekatan ilmiah
yaitu, matematika, bahasa indonesia dan sejarah indonesia
Sedangkan pelatihan untuk mata pelajaran lainnya belum
dilaksanakan, padahal pelatihan ini sangat besar
manfaatnya bagi guru untuk penyamaan persepsi dalam
penerapan kurikulum 2013 yang terintegrasi kedalam tiga
ranah utama tersebut
Belum cukup dan memadainya sarana dan prasarana yang
dapat mendukung implementasi kurikulum 2013
23. Dibawah ini beberapa upaya dalam menghadapi kendala
yang dihadapi SMA Perguruan Rakyat terkait dengan
penerapan kurikulum 2013, diantaranya adalah:
Guru-guru yang terkait mempersiapkan hal-hal
administrasi penunjang kurikulum baru seperti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
assessment yang berbentuk ulangan harian
Para guru membuat strategi mengajar. Misalnya dari
empat orang guru, tiga diantaranya mengajar materi
dan satu orang berfungsi memperdalam materi
dengan memberikan latihan soal, seperti yang ia
lakukan bersama tiga orang guru lainnya (untuk
bidang studi matematika)
Untuk final project setiap siswa hanya dibebankan
membuat satu proyek sendiri secara pribadi untuk
menjadi bagian dari beberapa mata pelajaran yang
saling terkait
24. KESIMPULAN
Kurikulum 2013 memang masih baru
dilaksanakan, kehadirannya dirasa mampu
meningkatkan efektifitas pendidikan,
sehingga mampu memberikan bekal yang
cukup bagi generasi masa depan.
Memang tidak ada yang benar-benar
sempurna. Maka dalam pelaksanaannya harus
terus dievaluasi kekurangannya agar dapat
lebih ditingkatkan lagi di kemudian hari.
25. SARAN
Dengan banyaknya opini yang merasa keberatan
dengan perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum
2013 yang dinilai sangat cepat, sebaiknya pemerintah
meninjau kembali kurikulum ini untuk kedepannya.
Agar sosialisasi dan uji coba dapat dilakukan dengan
penuh kematangan dan dengan penuh pertimbangan
Indonesia bukanlah sebuah negara yang sebesar
taplak meja. Dengan keadaan geografis Indonesia dan
letak antar pulau yang lumayan jauh alangkah lebih
bijaknya jika pelaksanaan kurikulum 2013 ditinjau
kembali. Banyak daerah di pesisir pantai dan di
pelosok-pelosok yang tenaga pengajarnya masih
kurang. Rasanya pemerintah harus lebih banyak
memikirkan bagaimana caranya agar daerah pesisir
dan pedalaman dapat mencicipi pendidikan yang
lebih layak
26.
27. Landasan Pengembangan Kurikulum
Aspek
Filosofis
• Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai
akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat
• Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi
Aspek
Yuridis
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi pembelajaran
• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
• Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-Nilai Budaya bangsa Untuk Membentuk Daya
Saing Karakter Bangsa
Aspek
Konseptual
• Relevansi
• Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
• Kurikulum lebih dari sekedar dokumen
• Proses pembelajaran
Aktivitas belajar
Output belajar
Outcome belajar
• Penilaian
Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi
Penjenjangan penilaian 27