1. Siklus sel eukariot terdiri dari interfase dan fase mitosis, yang terjadi secara berulang untuk mempertahankan keberlangsungan sel.
2. Interfase terdiri dari fase G1, S, dan G2, dimana sel tumbuh dan mempersiapkan diri untuk pembelahan.
3. Fase mitosis terdiri dari profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase, dimana inti sel membelah untuk membentuk dua sel anak.
Kontinuitas kehidupan didasarkan atas reproduksi sel atau pembelahan sel.Sel bereproduksi dengan cara menggandakan isinya dan kemudian memisahkannya menjadi dua sel anak.
Sebelum melakukan pembelahan, sel harus mempersiapkan diri hingga dimungkinkan untuk membelah.
Dua sel anak yang terbentuk akan tumbuh dewasa dan siap untuk melakukan pembelahan lagi.
Hal tersebut berlangsung kontinyu sehingga dinamakan siklus pembelahan sel atau siklus sel.
Kontinuitas kehidupan didasarkan atas reproduksi sel atau pembelahan sel.Sel bereproduksi dengan cara menggandakan isinya dan kemudian memisahkannya menjadi dua sel anak.
Sebelum melakukan pembelahan, sel harus mempersiapkan diri hingga dimungkinkan untuk membelah.
Dua sel anak yang terbentuk akan tumbuh dewasa dan siap untuk melakukan pembelahan lagi.
Hal tersebut berlangsung kontinyu sehingga dinamakan siklus pembelahan sel atau siklus sel.
Daring 1 pembelahan sel smpi 1 sukorejoZainulHasan13
Pembelajaran Daring mata Pelajaran IPA
Kelas 9 SMP
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Situbondo - Jawa Timur
Zainul Hasan, S. Si
hasan.140692@gmail.com
Telofase adl salah satu masa pada proses pembelahan sel,simak penjelasan lengkapnya di atas. Mohon maaf bila ada salah kata atau pun kekurangan materi.
1. Cell Cycle
(Siklus Sel)
Oleh:
H.B.A Jayawardana, S.Pd.Si.
Ahmad F. Amri, S. Si.
Mata kuliah Biologi Sel dan
Molekuler
This Powerpoint Published by http://heptajayawardana.blogspot.com
2. • Kontinuitas kehidupan didasarkan
atas reproduksi sel atau
pembelahan sel.
• Sel bereproduksi dengan cara
menggandakan isinya dan
kemudian memisahkannya
menjadi dua sel anak.
• Sebelum melakukan pembelahan,
sel harus mempersiapkan diri
hingga dimungkinkan untuk
membelah.
• Dua sel anak yang terbentuk akan
tumbuh dewasa dan siap untuk
melakukan pembelahan lagi.
• Hal tersebut berlangsung kontinyu
sehingga dinamakan siklus
pembelahan sel atau siklus sel.
Pengantar
Siklus Sel
Figure 12.1
4. Pembelahan pada sel somatik yang
menghasilkan sel anakan yang sama dengan
sel induk.
Pembelahan reduksi yang memisahkan
kromosom-kromosom yang homolog. Terjadi
pada proses gametogenesis.
Cara Pembelahan Sel
Disebut juga pembelahan langsung, karena pd
mekanismenya, inti membelah tanpa melibatkan
pembentukan kromosom.
Amitosis
Mitosis
Meiosis
5. Pembelahan Amitosis
• Disebut juga
pembelahan biner
• Pembelahan sel diawali
dengan memanjangnya
sel dan inti, kemudian
diikuti dengan
sitokinesis.
• Amitosis terjadi pada
sel2 prokariotik,
contohnya pd bakteri
dan Archaea
8. Fase-fase dalam Siklus Sel
INTERPHASE
G1
S
(DNA synthesis)
G2
Figure 12.5
• Siklus sel terdiri dari
– Interphase
– Mitotic phase
• Interphase
– G1 phase
– S phase
– G2 phase
• The mitotic phase
– Mitosis
– Cytokinesis
9. • Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel
yang melalui tahap-tahap pembelahan tertentu,
yaitu: profase, prometafase, metafase, anafase, dan
telofase (PRMAT).
• Sebelum melalui tahap pembelahan mitosis, sel
mempunyai fase dalam persiapan pembelahan
yang disebut interfase (G1, S, G2).
• Pembelahan mitosis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis)
- Bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi
- Menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel
induk semula
- Berlangsung dalam satu kali siklus PRMAT
Pembelahan Mitosis
10. Interfase
• Pembelahan mitosis silih berganti
dengan tahap yang jauh lebih
panjang yang disebut Interfase
• Pada saat interfase sel2 tumbuh
dan membuat salinan2
kromosom sebagai persiapan
untuk pembelahan sel.
• Merupakan 90% dari siklus sel
Terdiri dari 3 Sub-Fase:
• Fase G1 (tumbuh) 5 – 6 jam
• Fase S (sintesis) sel bertumbuh
sambil menjalin kromosom2 nya
10 – 12 jam
• Fase G2 tumbuh sambil
mempersiapkan untuk
pembelahan 4 – 6 jam
11. Selaput nukleus
membatasi nukleus
Nukleus
mengandung satu
atau lebih nukleolus
Dua sentrosom
telah terbentuk
melalui replikasi
sentrosom tunggal
Kromosom yang
diduplikasi pd fase S
tidak bisa dilihat
secara individual
karena belum
terkondensasi
Interfase
14. Profase
G2 OF INTERPHASE PROPHASE PROMETAPHASE
Centrosomes
(with centriole pairs) Chromatin
(duplicated)
Early mitotic
spindle
Aster
Centromere
Fragments
of nuclear
envelope
Kinetochore
Nucleolus Nuclear
envelope
Plasma
membrane
Chromosome, consisting
of two sister chromatids
Kinetochore
microtubule
Figure 12.6
Nonkinetochore
microtubules
Serat2 kromatin menjadi
terkumpar lebih rapat,
terkondensasi menjadi kromosom
diskret, yg dapat diamati dengan
mikroskop cahaya
Nukleolus mereduksi/lenyap
Setiap kromosom terduplikasi
tampak sbg dua kromatid saudara
identik yang tersambung pd
sentromernya
Gelendong mitotik mulai
terbentuk
Sentrosom-sentrosom bergerak
saling menjauhi
15. Prometafase
G2 OF INTERPHASE PROPHASE PROMETAPHASE
Centrosomes
(with centriole pairs) Chromatin
(duplicated)
Early mitotic
spindle
Aster
Centromere
Fragments
of nuclear
envelope
Kinetochore
Nucleolus Nuclear
envelope
Plasma
membrane
Chromosome, consisting
of two sister chromatids
Kinetochore
microtubule
Figure 12.6
Nonkinetochore
microtubules
Selaput nukleus terfragmentasi
Mikrotubulus yang menjulur dari
masing-masing sentrosom kini dpt
memasuki nukleus
Kromosom menjadi semakin
terkondensasi
Masing-masing kromosom
memiliki kinetokor
Beberapa tubulus melekat pd
kinetokor dan disebut mikrotubulus
kinetokor
Mikrotubulus yang tidak melekat
pd kinetokor disebut mikrotubulus
non-kinetokor
16. Metafase
Centrosome at
one spindle pole
Daughter
chromosomes
METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS
Spindle
Metaphase
plate
Nucleolus
forming
Cleavage
furrow
Nuclear
envelope
forming
Figure 12.6
Sentrosom kini berada pada kutub-kutub
yang berseberangan
Kromosom berjejer pada lempeng
metafase, yaitu bidang khayal yg ada di
pertengahan jarak antara kedua kutub
gelendong
Sentromer-sentromer kromosom berada di
lempeng metafase
Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid
saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor
yg berasal dari kutub yg berlawanan
Letak kromosom berada di bidang
pembelahan ini menyebabkan pembagian
jumlah informasi DNA yang akan diberikan
kepada sel anakan yang baru, benar-benar
rata dan sama jumlahnya.
17. Anafase
Centrosome at
one spindle pole
Daughter
chromosomes
METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS
Spindle
Metaphase
plate
Nucleolus
forming
Cleavage
furrow
Nuclear
envelope
forming
Figure 12.6
Anafase dimulai ketika protein
kohesin terbelah. Sehingga
memungkinkan kedua kromatid
saudara dari setiap pasangan
memisah secara tiba-tiba.
Kedua kromosom anakan yang
terbebas mulai bergerak menuju
ujung-ujung sel yang berlawanan
saat mikrotubulus kinetokor
memendek.
Sel kemudian memanjang saat
tubulus non-kinetokor memanjang
Pada akhir anafase, kedua
ujung sel memiliki koleksi
kromosom yang sama lengkap
18. Telofase
Centrosome at
one spindle pole
Daughter
chromosomes
METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS
Spindle
Metaphase
plate
Nucleolus
forming
Cleavage
furrow
Nuclear
envelope
forming
Figure 12.6
Dua nukleus terbentuk dalam sel
Selaput nukleus muncul dari
fragment2 selaput nukleus sel
induk dan bagian2 lain dari sistem
endomembran
Nukleolus muncul kembali
Kromosom menjadi kurang
terkondensasi
Mitosis: pembelahan satu
nukleus menjadi dua nukleus yang
identik secara genetik sekarang
sudah selesai
19. Sitokinesis
Cleavage furrow
Contractile ring of
microfilaments
Daughter cells
100 µm
(a) Cleavage of an animal cell (SEM)
Pada sel hewan, sitokinesis
terjadi melalui proses yg disebut
‘penyibakan’ (cleavage)
Tanda awal penyibakan adalah
munculnya lekukan penyibakan
(cleavage furrow)
Di sisi lekukan sitoplasmik
terdapat cincin kontraktil dari
mikrofilamen aktin yang terasosiasi
dengan molekul protein miosin
Mikrofilamen aktin akan
berasosiasi dengan molekul miosin
sehingga cincin kontraktil tersebut
berkontraksi
21. Mitosis Pada Sel Tumbuhan
1 Prophase.
The chromatin
is condensing.
The nucleolus is
beginning to
disappear.
Although not
yet visible
in the micrograph,
the mitotic spindle is
staring to from.
Prometaphase.
We now see discrete
chromosomes; each
consists of two
identical sister
chromatids. Later
in prometaphase, the
nuclear envelop will
fragment.
Metaphase. The
spindle is complete,
and the chromosomes,
attached to microtubules
at their kinetochores,
are all at the metaphase
plate.
Anaphase. The
chromatids of each
chromosome have
separated, and the
daughter chromosomes
are moving to the ends
of cell as their
kinetochore
microtubles shorten.
Telophase. Daughter
nuclei are forming.
Meanwhile, cytokinesis
has started: The cell
plate, which will
divided the cytoplasm
in two, is growing
toward the perimeter
of the parent cell.
2 3 4 5
Nucleus
Nucleolus
Chromosome
Chromatine
condensing
Figure 12.10
Kromatin
brkondensasi
dan nukleolus
mulai lenyap
Gelendong
mitotik mulai
terbentuk,
walau belum
terlihat dlm
mikrograf
Kromosom
diskret kini
terlihat,
masing2
terdiri dari
dua kromatid
saudara
Selaput
nukleus
terfragment
Gelendong
telah lengkap,
dan semua
kromosom yg
melekat pd
mikrotubulus
berada pd
lempeng
metafase
Kromatid
dari masing2
kromosom
terpisah
Kromosom
anakan
bergerak ke
ujung2 sel
Nukleus
anakan
terbentuk
Mulai terjadi
sitokinesis
Profase Prometafase Metafase Anafase Telofase
22. Sitokinesis Pada Sel Tumbuhan
Daughter cells
1 µm
Vesicles
forming
cell plate
Wall of
patent cell Cell plate
New cell wall
(b) Cell plate formation in a plant cell (SEM)
Figure 12.9 B
Sitokinesis pada sel tumbuhan
yang memiliki dinding sel
sangat berbeda dengan
sitokinesis pd sel hewan
Tidak ada lekukan
penyibakan (cleavage furrow)
Sebagai gantinya, vesikel2 dr
aparatus golgi bergerak
disepanjang mikrotubulus
menuju ke tengah sel
Di situ vesikel2 bergabung
membentuk lempeng sel (cell
plate)
Lempeng sel tumbuh,
terbentuk dua sel anakan
Dinding sel yang baru muncul
dari lempeng sel yang telah
terbentuk diantara dua sel
anakan tersebut
24. • Waktu dan laju pertumbuhan sel di bagian tubuh yang
berbeda pada hewan maupun tumbuhan bersifat krusial
bagi pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
tubuh.
• Frekwensi pembelahan sel bervariasi menurut tipe sel.
• Misalnya sel kulit manusia lebih sering membelah
sepanjang hidup, sedangkan pada sel hati membelah jika
dalam kondisi mendesak.
• Beberapa sel yang paling terspesialisasi, misalnya pd sel
syaraf orang dewasa, tidak melakukan pembelahan.
• Perbedaan-perbedaan siklus sel ini merupakan hasil
regulasi di tingkat molekular.
Siklus Sel Eukariot Diregulasi Oleh
Sistem Kontrol Molekular
25. • Sistem kontrol siklus sel bisa dianalogikan dgn sistem
kontrol pada mesin cuci otomatis
• Seperti pengatur waktu mesin cuci, sistem kontrol
siklus sel berjalan sendiri menurut jam internalnya
• Mesin cuci otomatis dipengaruhi oleh faktor internal
(misalnya sensor air) dan faktor eksternal (misalnya
penyalaan saklar on/off)
• Begitu pula pd siklus sel, diregulasi pd titik-titik
pemeriksaan (checkpoint) tertentu oleh sinyal
internal maupun eksternal
• Checkpoint adalah titik kontrol saat sinyal berhenti
dan sinyal maju terus dapat meregulasi siklus
Sistem Kontrol Siklus Sel
26. • Molekul-molekul peregulasi siklus sel
terdiri dari dua protein, yaitu:
protein kinase dan protein siklin.
• Protein kinase adalah enzim yang
mengaktifkan atau menon-aktifkan
protein lain dengan cara
memfosforilasinya.
• Protein kinase memberikan sinyal
maju terus pada checkpoint G1
dan G2.
• Protein siklin adalah protein yang
dapat mengaktifkan protein
kinase, sehingga disebut kinase
bergantung siklin atau cyclin-
dependent kinase (Cdk)
• Siklin dan Kinase Bergantung-Siklin
JamSiklus Sel:
27. • Para ilmuwan saat ini sedang berusaha meneliti jalur2 yg
menautkan sinyal dari dalam dan luar sel, dengan respons
oleh kinase dan bergantung-siklin dan protein2 lain
• Contoh sinyal internal terjadi pada checkpoint fase M,
misalnya pada anafase
• Pemisahan kromatid saudara pada anafase tidak akan
terjadi sebelum semua kromosom melekat dengan benar
pada gelendong (mikrotubulus)
• Baru setelah melekat dengan benar, maka protein peregulasi
akan teraktivasi
• Sehingga terjadilah serangkaian proses molekular yang
memungkinkan kromatid saudara akan memisah pd tahap
anafase
• Sinyal Internal dan Eksternal pada Checkpoint
Tanda berhenti dan Jalan:
28. • Contoh faktor eksternal yang mempengaruhi
siklus sel adalah density-dependent inhibition
(penghambatan bergantung-densitas) dan
anchourage dependence (ketergantungan
tambatan)
• Penghambatan bergantung-densitas dan
ketergantungan tambatan berfungsi dalam
jaringan tubuh maupun kultur sel, yaitu
menghentikan pertumbuhan sel pada
densitas dan lokasi yang optimal.
• Disfungsi dari aktivitas penghambatan ini
dapat menyebabkan sel tumbuh abnormal
(kanker)
• Sinyal Internal dan Eksternal pada Checkpoint
Tanda berhenti dan Jalan:
29. • Sel kanker mengabaikan sinyal-sinyal normal yang
meregulasi siklus sel
• Sel kanker membelah secara berlebihan dan bahkan
menginvasi jaringan lain
• Jika tidak dihentikan, sel kanker dapat membunuh
organisme itu sendiri
• Sel kanker tidak akan berhenti membelah meskipun faktor
pertumbuhan sudah habis
• Hipotesis: sel kanker tidak memerlukan faktor
pertumbuhan, atau sel kanker bisa menghasilkan sendiri
faktor pertumbuhan tersebut, atau terjadi abnormalitas
dalam jalur pensinyalan faktor pertumbuhan, dan bisa jg
karena abnormalitas pada sistem kontrol siklus sel tersebut.
Hilangnya Kontrol Siklus Sel pada
Sel Kanker
30. MEIOSIS
• Meiosis terjadi pd sel gamet (ovum &
spermatozoa)
• Kromosom induk tidak sama dg anak
* bentuk
* jumlah
• Kromosom autosom (tubuh/22 ps)
gonosom (gonad/1ps)
• Gonosom penentu jenis kelamin (X & Y)
31. • Meiosis : Meiosis I dan Meiosis II
• Meiosis I
• Mengurangi jumlah kromosom dari diploid
menjadi haploid
• Meiosis II
• Menghasilkan 4 sel anakan
• Meiosis : Spermatogenesis dan Oogenesis
32. MEIOSIS
• Interfase
MEIOSIS I
• Profase I
• Metafase I
• Anafase I
• Telofase I dan sitokinesis
MEIOSIS II
• Profase II
• Metafase II
• Anafase II
• Telofase II dan sitokinesis
33. Meiosis I
Interphase
• Seperti halnya pembelahan mitosis, sebelum
mengalami pembelahan meiosis, sel kelamin
perlu mempersiapkan diri. Fase persiapan ini
disebut tahap interfase .
• Setiap kromosom diduplikasi terdiri dari dua
kromatid identik yang melekat pada
sentromer mereka.
• Sentrosom bereplikasi menjadi dua (masing-
masing dengan 2 sentriol).
34. PROFASE I
Kromosom mulai memadat
Kromosom homolog membelah bersamaan
membentuk kromatid sebagai pasangannya
Terbentuk 4 kromatid (2 psg), yg saling
menyilang, tetap terikat dlm kromosom
Persilangan yg terikat ini disebut kiasma &
segmen kromosom saling bertukar
Sentriol mulai bergerak kearah yang
berlawanan,
Serat gelendong(spindel) dr mikrotubul mulai
terbentuk yg berikatan dg kinetokor yg berasal
dr kromosom
35. Profase I :
• Leptoten: Pada tahap ini, kromosom terlihat seperti benang – benang
halus yang panjang, sehingga masing – masing kromosom belum
dapat dikenali secara jelas.
• Zigoten: Pada fase ini, mulai terjadi perpasangan antara kromosom
yang homolog, proses saling berpasangan antara kromosom homolog
disebut sinapsis.
• Pakiten: Benang – benang kromosom tampak semakin jelas dan
perpasangan serta sinapsis antara kromosom homolog semakin dekat
dan sempurna. Benang – benang kromosm terlihat double. Hal ini
karena setiap pasang kromosom yang homolog terdiri dari dua buah
kromatid.
• Diploten: Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid –
kromatid yang tadinya berpasangan secara bivalen. Akan tetapi,
pada bagian – bagian tertentu dari kromosom homolog masih tetap
saling berdekatan. Bagian – bagian yang saling berdekatan dan
tampak bersilang ini disebut kiasma
• Diakinesis: Fase ini merupakan fase terakhir pada profase I meiosis.
Kromosom – kromosom mengalami kondensasi maksimum dan kiasma
semakin jelas terlihat. Pada fase ini, nukleolus dan membran nukleus
menghilang, dan benang – benang gelendong mulai terbentuk.
37. METAFASE I
• Kromosom tersusun pada pelat
metafase/bidang ekuator,masih dalam
pasangan homolog
• Mikrotubul kinetokor dari satu kutub sel
melekat pada satu kromosom masing-
masing pasangan,sementara itu
mikrotubul dari kutub yang berlawanan
menempel pada homolognya
38. ANAFASE I
• Serat gelendong menggerakan kromosom
ke arah kutub dengan pasangan kromatid
tetap terikat pada sentromernya dan
bergerak sebagai satu unit tunggal ke arah
kutub yang sama.
• Bedanya dg mitosis:
1. kromosom tetap berpasangan (sendiri²)
2. serat gelendong memisahkan psng
kromatid dr masing² kromosom (kromatid
tdk memisah)
39. Sentrosom
(Dengan pasangan sentriol)
Kromatid saudara
kiasmata
Spindle
Tetrad
Selubung
nukleus
Kromatin
Sentromer
(dengan kinetokor)
Microtubule
Melekat pada
kinetochore
Tertads line up
Pelat Metaphase
Kromosom
Homolog
berpisah
Kromatid saudara tetap
melekat
Pairs of homologous
chromosomes split up
Chromosomes duplicate
Homologous chromosomes
(red and blue) pair and exchange
segments; 2n = 6 in this example
INTERPHASE MEIOSIS I: pemisahan kromosom homolog
PROPHASE I METAPHASE I ANAPHASE I
Interphase dan meiosis I
Figure 13.8
40. TELOFASE I & SITOKINESIS
• Serat gelendong tetap memisahkan
pasangan kromosom sampai ke kutub
sel, setiab kutub mempunyai satu set
kromosom (haploid) tetapi setiap
kromosom tetap memp pasangan
kromatid.
• Sitokinesis terjadi secara simultan(dengan
telofase I) membentuk 2 sel anak.
41. MEIOSIS II
• Dimana masing-masing sel anak
melakukan pempelahan yang sama
dengan mitosis, diakhiri dg terbentuknya
4 sel anak
• Membawa kromosom haploid
• Komposisi kromosom anak tidak sama
dg komposisi kromosom induk (tdk mirip)
42. PROFASE II
• Aparatus gelondong(spindel) terbentuk
dan kromosom bergerak ke arah pelat
metafase II(bidang ekuator)
43. METAFASE II
• Kromosom berada pada pelat
metafase dengan kinetokor kromatid
saudara dari masing-masing saudara
menunjuk ke arah kutub-kutub yang
berlawanan
44. ANAFASE II
• Sentromer kromatid saudara akhirnya
berpisah, dan kromatid saudara dari
masing-masing pasangan, kini
merupakan kromosom individual,
bergerak ke arah kutub yang
berlawanan
45. TELOFASE II & SITOKINESIS
• Nuklei terbentuk pada kutub sel yang
berlawanan, dan sitokonesis, terjadi.
• Pada akhir sitokinesis terdapat 4 sel
anak.
46. TELOPHASE I AND
CYTOKINESIS
PROPHASE II METAPHASE II ANAPHASE II TELOPHASE II AND
CYTOKINESIS
MEIOSIS II: Separates sister chromatids
Alur pembelahan
Kromatid
Saudara berpisah
Haploid sel anak terbentuk
Selama satu putaran pembelahan sel, kromatid saudara akhirnya terpisah;
empat haploid sel, mengandung kromosom tunggal
Two haploid cells
form; chromosomes
are still double
Figure 13.8
Telophase I, cytokinesis, dan meiosis II
47. Pindah Silang
• Menghasilkan kromosom rekombinan yang membawa gen yang berasal
dari dua orang tua yang berbeda
Figure 13.11
Prophase I
of meiosis
Nonsister
chromatids
Tetrad
Chiasma,
site of
crossing
over
Metaphase I
Metaphase II
Daughter
cells
Recombinant
chromosomes
48. Spermatogenesis & Oogenesis
1. Spermatogenesis
Proses ini terjadi di tubulus seminiferus di testis.
Sel-sel induk sperma(spermatogonium)
mengalami mitosis menjadi spermatosit
primer.
Spermatosit primer mengalami meiosis I
menjadi 2 sel spermatosit sekunder (haploid).
Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami
meiosis II sehingga terbentuk 4 sel spermatid
(haploid).
Spermatid tumbuh menjadi sperma.
49. 2. Oogenesis
Proses ini berlangsung di dalam ovarium dan
didahului oleh pembelahan mitosis sel induk ovum
(oogenium) hasil pembelahannya berupa oosit
primer.
Oosit primer mengalami meiosis I kemudian
menghasilkan dua sel yang tidak sama yaitu sel
yang berukuran besar (oosit sekunder) & sel
berukuran kecil (badan kutub pertama).
Pada meiosis II oosit sekunder juga membelah
menjadi 2 sel yang tidak sama besarnya, yaitu sel
yang berukuran besar (ootid) & sel yang berukuran
kecil (badan kutub kedua).
Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II
menghasilkan dua sel kecil badan kutub kedua.
Dengan demikian pada akhir meiosis II terbentuk 4
buah sel,yaitu satu sel ootid dan 3 sel kecil (polosit).
Ootid tumbuh menjadi ovum dewasa.
51. Figure 13.5
Key
Haploid (n)
Diploid (2n)
Haploid gametes (n = 23)
Ovum (n)
Sperm
Cell (n)
MEIOSIS FERTILIZATION
Ovary Testis Diploid
zygote
(2n = 46)
Mitosis and
development
Multicellular diploid
adults (2n = 46)
The human life cycle
52. Figure 13.9
MITOSIS MEIOSIS
Prophase
Duplicated chromosome
(two sister chromatids)
Chromosome
replication
Chromosome
replication
Parent cell
(before chromosome replication)
Chiasma (site of
crossing over)
MEIOSIS I
Prophase I
Tetrad formed by
synapsis of homologous
chromosomes
Metaphase
Chromosomes
positioned at the
metaphase plate
Tetrads
positioned at the
metaphase plate
Metaphase I
Anaphase I
Telophase I
Haploid
n = 3
MEIOSIS II
Daughter
cells of
meiosis I
Homologues
separate
during
anaphase I;
sister
chromatids
remain together
Daughter cells of meiosis II
n n n n
Sister chromatids separate during anaphase II
Anaphase
Telophase
Sister chromatids
separate during
anaphase
2n 2n
Daughter cells
of mitosis
2n = 6
A comparison of mitosis and meiosis
53. Mitosis vs Meiosis
Mitosis Meiosis
Kromosom homolog tidak
bersinapsis
Kromosom homolog bersinapsis
Tidak terjadi pertukaran genetik
antara kromosom-kromosom yang
homolog
terjadi pertukaran genetik (pindah
silang) antara kromosom-kromosom
yang homolog
Dihasilkan 2 sel anakan per siklus Dihasilkan 4 sel anakan per siklus
Jumlah kromosom sel anakan sama
dengan jumlah kromosom sel induk
Jumlah kromosom sel anakan
setengah jumlah kromosom sel
induk
Kandungan genetik sel-sel anakan
identik dengan sel induk
Kandungan genetik sel-sel anakan
berbeda satu sama lain dan
berbeda dengan sel induk
54. • DeRobertis. (1975). Cell Biology_6th Edition.
Philadelphia: Saunders Company
• Fatchiyah. (2011). Biologi Molekular: Prinsip Dasar
Analisis. Jakarta: Erlangga
• Neil A. Campbell and Jane B. Reece. (2008).
Biologi_8th Edition Vol. 1. Jakarta: Erlangga
• Scott F. Gilbert. (1991). Developmental Biology_3st
edition. Massachusetts: Sinauere Associates, Inc.
• Subowo. (2011). Biologi Sel_6th Edition. Jakarta:
Sagung Seto
• Tribowo Yuwono. (2005). Biologi Molekular. Jakarta:
Erlangga
REFERENSI