Tanaman serai wangi memiliki daun hijau panjang dan berbau khas. Ia memiliki akar besar dan mengandung minyak esensial yang bermanfaat sebagai insektisida alami. Kandungan sitronelal dalam minyak esensialnya dapat membunuh nyamuk.
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan bertujuan untuk mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) pada berbagai surfaktan. Prinsip dari tegangan permukaan adalah energi tarik menarik antar partikel, sedangkan prinsip dari turbiditas adalah penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Metode yang digunakan adalah pengukuran tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler dan turbiditas dengan turbidimetri. Hasil yang diperoleh adalah nilai turbiditas surfaktan akan berbanding lurus dengan konsentrasinya, dan nilai tegangan permukaan akan berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
Tiga kalimat:
Laporan ini membahas kinetika reaksi enzim α-amilase dalam menghidrolisis pati menjadi glukosa pada berbagai konsentrasi substrat. Enzim bekerja optimal pada suhu dan pH tertentu, dan kecepatan reaksinya dipengaruhi oleh konsentrasi substrat hingga mencapai kejenuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat glukosa dihasilkan hingga mencap
Fenol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil terikat pada cincin benzena. Metode Folin Ciocalteu digunakan untuk menentukan kandungan fenol total dalam tanaman Kenikir dan Beluntas dengan membandingkannya dengan asam galat sebagai standar. Hasil analisis menunjukkan kandungan fenol tertinggi dalam Kenikir.
Dokumen tersebut membahas tentang glikosida, yaitu senyawa organik yang dapat dihidrolisis menjadi gula dan senyawa non-gula. Terdapat berbagai jenis glikosida antara lain glikosida kardioaktif, antrakinon, saponin, sianogen, tiosianat, flavonoid, alkohol, lakton, aldehid, dan fenol. Setiap jenis glikosida memiliki aglikon dan tanaman yang mengandung glikosida tersebut.
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan bertujuan untuk mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) pada berbagai surfaktan. Prinsip dari tegangan permukaan adalah energi tarik menarik antar partikel, sedangkan prinsip dari turbiditas adalah penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Metode yang digunakan adalah pengukuran tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler dan turbiditas dengan turbidimetri. Hasil yang diperoleh adalah nilai turbiditas surfaktan akan berbanding lurus dengan konsentrasinya, dan nilai tegangan permukaan akan berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
Tiga kalimat:
Laporan ini membahas kinetika reaksi enzim α-amilase dalam menghidrolisis pati menjadi glukosa pada berbagai konsentrasi substrat. Enzim bekerja optimal pada suhu dan pH tertentu, dan kecepatan reaksinya dipengaruhi oleh konsentrasi substrat hingga mencapai kejenuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat glukosa dihasilkan hingga mencap
Fenol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil terikat pada cincin benzena. Metode Folin Ciocalteu digunakan untuk menentukan kandungan fenol total dalam tanaman Kenikir dan Beluntas dengan membandingkannya dengan asam galat sebagai standar. Hasil analisis menunjukkan kandungan fenol tertinggi dalam Kenikir.
Dokumen tersebut membahas tentang glikosida, yaitu senyawa organik yang dapat dihidrolisis menjadi gula dan senyawa non-gula. Terdapat berbagai jenis glikosida antara lain glikosida kardioaktif, antrakinon, saponin, sianogen, tiosianat, flavonoid, alkohol, lakton, aldehid, dan fenol. Setiap jenis glikosida memiliki aglikon dan tanaman yang mengandung glikosida tersebut.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis alkaloid beserta contohnya dari tanaman. Ada 9 jenis alkaloid yang dijelaskan secara singkat yaitu alkaloid tropana, indol, piridin dan piperidin, imidazole, quinolin, isoquinolin, steroid, purin, dan diterpen beserta contoh tanaman dan kegunaannya.
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
Dokumen tersebut membahas tentang dua golongan antibiotik yaitu beta-laktam dan makrolida. Antibiotik beta-laktam bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri melalui cincin beta-laktamnya, sedangkan makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri melalui ikatan dengan situs spesifik pada ribosom. Kedua golongan antibiotik ini memiliki hubungan antara struktur kimia dengan aktivitasnya
Dokumen ini membahas beberapa uji kimia untuk mengidentifikasi asam amino dan protein, termasuk Uji Millon, Uji Hopkins-Cole, Uji Ninhidrin, Uji Belerang, Uji Xantoprotein, dan Uji Biuret. Uji-uji tersebut menunjukkan adanya asam amino tertentu seperti tirosin, triptofan, dan ikatan peptida pada protein melalui pembentukan endapan berwarna.
Identifikasi aldehid dan keton dapat dilakukan melalui beberapa tes kimia seperti oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes Benedict, tes Fehling dan tes iodoform. Hasil percobaan menunjukkan aldehid mudah teroksidasi dan memberi warna coklat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi dan memberi warna ungu.
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat suatu senyawa.
Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Gugus fungsi tersebut merupakan bagian yang paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan senyawa lain.
Dokumen ini membahas tentang pengembangan simplisia rimpang kunyit oleh kelompok tani untuk dijadikan bahan baku minuman herbal. Terdapat informasi tentang identifikasi tanaman kunyit secara makroskopis dan mikroskopis serta Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan dan pengemasan simplisia rimpang kunyit hingga memenuhi standar mutu.
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis alkaloid beserta contohnya dari tanaman. Ada 9 jenis alkaloid yang dijelaskan secara singkat yaitu alkaloid tropana, indol, piridin dan piperidin, imidazole, quinolin, isoquinolin, steroid, purin, dan diterpen beserta contoh tanaman dan kegunaannya.
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
Dokumen tersebut membahas tentang dua golongan antibiotik yaitu beta-laktam dan makrolida. Antibiotik beta-laktam bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri melalui cincin beta-laktamnya, sedangkan makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri melalui ikatan dengan situs spesifik pada ribosom. Kedua golongan antibiotik ini memiliki hubungan antara struktur kimia dengan aktivitasnya
Dokumen ini membahas beberapa uji kimia untuk mengidentifikasi asam amino dan protein, termasuk Uji Millon, Uji Hopkins-Cole, Uji Ninhidrin, Uji Belerang, Uji Xantoprotein, dan Uji Biuret. Uji-uji tersebut menunjukkan adanya asam amino tertentu seperti tirosin, triptofan, dan ikatan peptida pada protein melalui pembentukan endapan berwarna.
Identifikasi aldehid dan keton dapat dilakukan melalui beberapa tes kimia seperti oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes Benedict, tes Fehling dan tes iodoform. Hasil percobaan menunjukkan aldehid mudah teroksidasi dan memberi warna coklat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi dan memberi warna ungu.
Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom dengan susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat suatu senyawa.
Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Gugus fungsi tersebut merupakan bagian yang paling reaktif jika senyawa tersebut bereaksi dengan senyawa lain.
Dokumen ini membahas tentang pengembangan simplisia rimpang kunyit oleh kelompok tani untuk dijadikan bahan baku minuman herbal. Terdapat informasi tentang identifikasi tanaman kunyit secara makroskopis dan mikroskopis serta Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan dan pengemasan simplisia rimpang kunyit hingga memenuhi standar mutu.
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
Metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh tanaman sebagai bentuk pertahanan terhadap lingkungan. Terdiri dari terpenoid, fenolik, dan senyawa yang mengandung nitrogen seperti alkaloid. Metabolit sekunder diproduksi melalui jalur metabolisme seperti asam asetat, asam shikimat, dan asam mevalonat, dan memiliki aktivitas farmakologis seperti antibiotik, antioksidan, dan insektisida.
Dokumen tersebut membahas tentang jahe, mulai dari latar belakang, tujuan, metode penulisan, tinjauan pustaka tentang klasifikasi, deskripsi tanaman jahe, pembahasan kandungan zat kimia jahe termasuk metabolit primer dan sekunder, serta daftar pustaka.
Dokumen tersebut membahas tentang terpenoid dan minyak atsiri. Secara singkat, terpenoid adalah senyawa organik yang berasal dari unit isoprena, sedangkan minyak atsiri merupakan campuran dari lebih dari 20 senyawa terpenoid dan non-terpenoid yang berasal dari berbagai tumbuhan seperti labiateae, myrtaceae, pinaceae, rutaceae dan umbelliferae. Minyak atsiri dapat diisolasi dari tumbuhan melalui proses distilasi u
Salah satu senyawa kimia yang dihasilkan oleh tumbuhan adalah metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan hasil metabolisme yang dikeluarkan tanaman, metabolit sekunder yang diproduksi oleh berbagai organisme memang tidak memiliki peran yang cukup signifikan terhadap keberlangsungan hidup dari organisme penghasilnya. Namun, metabolit sekunder tersebut diketahui memiliki berbagai aktivitas biologi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Berbagai aktivitas biologis dari metabolit sekunder antara lain antikanker, antibakteri, antioksidan dan antifungi.
1. Tanaman serai wangi merupakan tanaman dengan habitus terna perenial
dan disebut dengan suku rumput-rumputan . Tanaman serai wangi memiliki
akar yang besar. daun nya berwarna hijau tidak bertangkai. Daunnya kesat,
panjang, runcing dan berbau khas ,tulang daunnya tersusun sejajar. panjang
daunnya sekitar 50-100 cm sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. daging
daunnya tipis serta pada pemukaan dan di bagian bawah daun terdapat bulu
halus
tanaman serai wangi memiliki kedudukan
taksonomi sebagai berikut.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Poales
Famili : Poaceae
Marga : Cymbopogon
Jenis : Cymbopogon nardus (L.) Randle
2. BAHAN KIMIA DALAM SERAI
Tanaman serai mengandung minyak esensial
atau minyak atsiri yang terdiri dari aldehid
isovalerik, betakariofilen, dipenten, furfural,
geraniol,
limonene, linalool, mircen, metilheptenon, neral,
nerol, sitral dan sitronellal. Serai wangi
mempunyai metabolit sekunder antara lain
saponin, tanin, kuinon dan steroid. Selain itu
tumbuhan ini mengandung
kumarin dan minyak atsiri
3. MANFAAT SERAI
Manfaat dari serai wangi terkait dengan
kandungan senyawa aktif di
dalamnya yaitu minyak atsirinya. Minyak
atsiri serai wangi memiliki banyak
kandungan, salah satunya adalah sitronelal
yang memiliki potensi untuk
membunuh nyamuk
4. SENYAWA KIMIA SERAI
Sitronelal merupakan senyawa monoterpena yang
mempunyai gugus
aldehida ikatan rangkap dan rantai karbon. Sitronelal
(3,7-dimetil-6-oktenal) merupakan monoterpena yang
sebagian besar terbentuk dari metabolisme sekunder
tanaman serai
. Sitronelal yang terkandung
di dalam tanaman serai memiliki peran sebagai
antimikrobia. Sitronelal hasil
isolasi dari minyak atsiri serai terdiri dari sepasang
enasiomer yaitu (R)-sitronelal dan (S)-sitronelal.
5. .
Struktur kimia yang memiliki gugus aldehida ikatan rangkap dan rantai
karbon.
Menurut Mustikowati (2013), sitronelal memiliki klasifikasi sebagai
berikut:
Nama IUPAC : 3,7-dimetil-6-oktenal
Rumus Molekul : C10H18O
Massa Molekul : 154,25 g/mol
Densitas : 0,855 g/cm3
Titik didih : 201-207o C
Sitronelal dihasilkan melalui proses destilasi fraksinasi minyak serai.
Fraksinasi merupakan suatu proses untuk memisahkan minyak atsiri
yang dalam hal ini adalah minyak serai menjadi beberapa fraksi
berdasarkan perbedaan titik didih . Proses destilasi fraksinasi minyak
serai dilakukan pada tekanan di bawah tekanan atmosfer atau tekanan
vakum yaitu 3 mmHg, dan biasanya dilakukan dengan cara penyulingan
minyak tanpa pengisian air dalam ketel suling atau tanpa pemasukan
uap aktif ke dalam minyak