Laporan self-assessment akreditasi Puskesmas Pucanglaban bulan Mei mengevaluasi pelaksanaan layanan kesehatan berdasarkan standar kriteria. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar elemen penilaian telah terpenuhi berdasarkan dokumen, bukti, dan observasi. Beberapa aspek seperti penyuluhan, kualifikasi tenaga anestesi, dan penataan obat darurat masih memerlukan perbaikan. Secara keseluruhan, tingkat keses
1. Laporan evaluasi indikator mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat bulan November 2022 menunjukkan peningkatan kinerja beberapa indikator mutu seperti kepatuhan mencuci tangan, identifikasi pengguna layanan, dan kelengkapan pengisian e-Puskesmas.
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
1. Laporan evaluasi indikator mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat bulan November 2022 menunjukkan peningkatan kinerja beberapa indikator mutu seperti kepatuhan mencuci tangan, identifikasi pengguna layanan, dan kelengkapan pengisian e-Puskesmas.
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
Laporan meninjau capaian target berbagai layanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bintang pada bulan September 2021. Sebagian besar target belum tercapai karena dampak pandemi Covid-19 seperti keterbatasan kunjungan pasien dan kendala pelaksanaan program. Dinas Kesehatan merencanakan tindak lanjut melalui advokasi, sosialisasi, dan peningkatan kualitas pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman manajemen Puskesmas yang meliputi (1) perencanaan program kesehatan jangka pendek dan panjang, (2) pelaksanaan program kesehatan secara terintegrasi dan berkelanjutan, (3) pengawasan dan evaluasi kinerja Puskesmas secara berkala.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Keputusan ini menetapkan hak dan kewajiban pasien untuk memilih tenaga kesehatan di Puskesmas Picung. Pasien berhak memilih dokter atau perawat yang akan memberikan pelayanan asalkan tenaga kesehatan tersebut sedang piket. Petugas kesehatan wajib menginformasikan hak pasien untuk memilih dan alasan pemilihan dapat didasarkan pada faktor medis, etika, atau agama.
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docxAuliaNi7
Hasil Indikator Mutu Klinis Puskesmas Binong selama 4 bulan berturut-turut menunjukkan capaian yang baik dengan semua indikator mencapai target. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Binong terus berjalan dengan baik sesuai standar yang ditetapkan.
Buku panduan ini membahas sistem rujukan berjenjang dalam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sistem rujukan berjenjang merupakan pengaturan pelayanan kesehatan secara bertingkat dari fasilitas kesehatan primer hingga lanjutan sesuai kebutuhan medis pasien. Panduan ini menjelaskan definisi, ketentuan umum, tata cara pelaksanaan, forum komunikasi antar fasilitas kesehatan, pem
Dokumen tersebut merupakan panduan pengelolaan kontrak di Rumah Sakit Umum Hati Mulia yang membahas tentang latar belakang, pengertian istilah, tujuan, kebijakan, ruang lingkup dan tata laksana pengelolaan kontrak meliputi kontrak/perjanjian, evaluasi dan review kontrak serta dokumentasi.
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 46 Tahun 2016 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi
Dokumen ini membahas pengendalian dokumen di Puskesmas Muara Aman. Mencakup pengertian dokumen dan pengendalian dokumen, tujuan pengendalian dokumen, kebijakan pengendalian dokumen, dan langkah-langkah pengendalian dokumen meliputi penomoran, penerbitan, revisi, penarikan, dan peninjauan ulang dokumen. Pengendalian dokumen bertujuan mengatur tata cara pengelolaan dokumen sesuai persyar
Pedoman ini memberikan panduan bagi apoteker rumah sakit dalam melakukan kegiatan visite pasien. Visite bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan hasil terapi pasien dengan mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait penggunaan obat. Pedoman ini menjelaskan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi visite serta dokumentasinya.
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
Dokumen tersebut membahas tentang akreditasi rumah sakit, termasuk dasar hukum dan regulasi yang mendukung pelaksanaan akreditasi rumah sakit, proses akreditasi, persyaratan pengajuan survey akreditasi, dan persiapan survey akreditasi rumah sakit."
Rekomendasi KPK untuk JKN - Primer
A. MONITORING EVALUASI
1. Membangun perangkat yang digunakan oleh FKTP agar indikator kinerja yang ditetapkan oleh Kemenkes dapat diukur secara periodik
2. Menyusun database kinerja FKTP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan menyerahkannya kepada Kemenkes untuk dijadikan bahan pendukung untuk pelaksanaan monev dan penetapan kebijakan JKN di masa yang akan datang.
3. BPJSK menetapkan indikator kinerja bagi BPJS di daerah dalam memonitoring FKTP di wilayahnya. Indikator kinerja bagi BPJSK di daerah untuk segera memasang aplikasi P-care di seluruh FKTP termasuk memonitoring penggunaannya.
B. MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KOMPETENSI PETUGAS KESEHATAN DI DAERAH
1. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada Dinkes dan petugas puskesmas yang melibatkan semua pemangku kepentingan
2. Menjadikan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis yang dilakukan sebagai indikator kinerja tiap kantor cabang
3. Menyediakan ruang konsultasi dengan FKTP dan Dinkes setempat
4. Melakukan pengukuran terhadap tingkat pemahaman FKTP dan kepuasan FKTP ke BPJS Kesehatan
C. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN YANG LEBIH HANDAL
1. Memastikan bahwa mekanisme kontrol yang dibangun BPJS di tingkat FKTP berjalan
2. BPJS di tiap daerah membangun saluran pengaduan masyarakat terkait pelayanan di FKTP dan mensosialisasikannya
Dokumen tersebut mengatur tentang Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang mencakup 6 standar dan elemen-elemen penilaiannya. Standar-standar tersebut meliputi identifikasi pasien yang benar, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat yang perlu diwaspadai, proses verifikasi sebelum tindakan medis, hygiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien.
Dokumen tersebut berisi standar-standar keselamatan pasien yang meliputi identifikasi pasien, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat-obat berbahaya, proses sebelum tindakan medis, higiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien. Standar-standar tersebut ditujukan untuk meningkatkan keamanan pasien selama perawatan di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman manajemen Puskesmas yang meliputi (1) perencanaan program kesehatan jangka pendek dan panjang, (2) pelaksanaan program kesehatan secara terintegrasi dan berkelanjutan, (3) pengawasan dan evaluasi kinerja Puskesmas secara berkala.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Keputusan ini menetapkan hak dan kewajiban pasien untuk memilih tenaga kesehatan di Puskesmas Picung. Pasien berhak memilih dokter atau perawat yang akan memberikan pelayanan asalkan tenaga kesehatan tersebut sedang piket. Petugas kesehatan wajib menginformasikan hak pasien untuk memilih dan alasan pemilihan dapat didasarkan pada faktor medis, etika, atau agama.
Hasil Analisis Indikator Mutu Klinis UKP Puskesmas.docxAuliaNi7
Hasil Indikator Mutu Klinis Puskesmas Binong selama 4 bulan berturut-turut menunjukkan capaian yang baik dengan semua indikator mencapai target. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Binong terus berjalan dengan baik sesuai standar yang ditetapkan.
Buku panduan ini membahas sistem rujukan berjenjang dalam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sistem rujukan berjenjang merupakan pengaturan pelayanan kesehatan secara bertingkat dari fasilitas kesehatan primer hingga lanjutan sesuai kebutuhan medis pasien. Panduan ini menjelaskan definisi, ketentuan umum, tata cara pelaksanaan, forum komunikasi antar fasilitas kesehatan, pem
Dokumen tersebut merupakan panduan pengelolaan kontrak di Rumah Sakit Umum Hati Mulia yang membahas tentang latar belakang, pengertian istilah, tujuan, kebijakan, ruang lingkup dan tata laksana pengelolaan kontrak meliputi kontrak/perjanjian, evaluasi dan review kontrak serta dokumentasi.
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 46 Tahun 2016 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi
Dokumen ini membahas pengendalian dokumen di Puskesmas Muara Aman. Mencakup pengertian dokumen dan pengendalian dokumen, tujuan pengendalian dokumen, kebijakan pengendalian dokumen, dan langkah-langkah pengendalian dokumen meliputi penomoran, penerbitan, revisi, penarikan, dan peninjauan ulang dokumen. Pengendalian dokumen bertujuan mengatur tata cara pengelolaan dokumen sesuai persyar
Pedoman ini memberikan panduan bagi apoteker rumah sakit dalam melakukan kegiatan visite pasien. Visite bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan hasil terapi pasien dengan mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait penggunaan obat. Pedoman ini menjelaskan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi visite serta dokumentasinya.
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
Dokumen tersebut membahas tentang akreditasi rumah sakit, termasuk dasar hukum dan regulasi yang mendukung pelaksanaan akreditasi rumah sakit, proses akreditasi, persyaratan pengajuan survey akreditasi, dan persiapan survey akreditasi rumah sakit."
Rekomendasi KPK untuk JKN - Primer
A. MONITORING EVALUASI
1. Membangun perangkat yang digunakan oleh FKTP agar indikator kinerja yang ditetapkan oleh Kemenkes dapat diukur secara periodik
2. Menyusun database kinerja FKTP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan menyerahkannya kepada Kemenkes untuk dijadikan bahan pendukung untuk pelaksanaan monev dan penetapan kebijakan JKN di masa yang akan datang.
3. BPJSK menetapkan indikator kinerja bagi BPJS di daerah dalam memonitoring FKTP di wilayahnya. Indikator kinerja bagi BPJSK di daerah untuk segera memasang aplikasi P-care di seluruh FKTP termasuk memonitoring penggunaannya.
B. MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KOMPETENSI PETUGAS KESEHATAN DI DAERAH
1. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada Dinkes dan petugas puskesmas yang melibatkan semua pemangku kepentingan
2. Menjadikan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis yang dilakukan sebagai indikator kinerja tiap kantor cabang
3. Menyediakan ruang konsultasi dengan FKTP dan Dinkes setempat
4. Melakukan pengukuran terhadap tingkat pemahaman FKTP dan kepuasan FKTP ke BPJS Kesehatan
C. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN YANG LEBIH HANDAL
1. Memastikan bahwa mekanisme kontrol yang dibangun BPJS di tingkat FKTP berjalan
2. BPJS di tiap daerah membangun saluran pengaduan masyarakat terkait pelayanan di FKTP dan mensosialisasikannya
Dokumen tersebut mengatur tentang Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang mencakup 6 standar dan elemen-elemen penilaiannya. Standar-standar tersebut meliputi identifikasi pasien yang benar, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat yang perlu diwaspadai, proses verifikasi sebelum tindakan medis, hygiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien.
Dokumen tersebut berisi standar-standar keselamatan pasien yang meliputi identifikasi pasien, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat-obat berbahaya, proses sebelum tindakan medis, higiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien. Standar-standar tersebut ditujukan untuk meningkatkan keamanan pasien selama perawatan di rumah sakit.
Dokumen tersebut berisi standar-standar keselamatan pasien yang meliputi identifikasi pasien yang benar, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat-obat berbahaya, proses verifikasi sebelum tindakan medis, hygiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien. Standar-standar tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien selama perawatan di rumah sakit.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari instrumen akreditasi rumah sakit yang mencakup standar-standar pelayanan berfokus pada pasien. Bagian ini membahas standar-standar terkait akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan, meliputi proses penerimaan pasien, pendaftaran, skrining, dan prioritas pelayanan pasien darurat.
Model dokumentasi keperawatan terdiri dari beberapa model utama yaitu SOR, POR, dan PIE yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan."
INSTRUMEN STANDAR AKREDITASI 2023 - Copy.pptxEdwarRevno
Standar 1.1 mengatur tentang pengorganisasian klinik meliputi visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan uraian tugas yang ditetapkan secara resmi. Standar 1.2 mengenai tata kelola SDM yang mencakup perencanaan kebutuhan tenaga, file pegawai, dan evaluasi kinerja secara berkala. Standar 1.3 mengatur tata kelola fasilitas dan keselamatan yang mencakup perizinan, manajemen fasilitas, inventaris
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxGalih Endradita M
Telusur pasien individual digunakan untuk menilai kepatuhan rumah sakit terhadap standar dengan mengikuti pengalaman pasien di berbagai area pelayanan. Survei dilakukan dengan observasi langsung proses asuhan dan pengobatan serta diskusi tentang pencegahan infeksi, perencanaan asuhan, data yang digunakan, peralatan, lingkungan, dan manajemen keadaan darurat.
Model dokumentasi keperawatan memberikan gambaran lengkap dan akurat tentang pemberian perawatan melalui pencatatan sesuai prosedur dan format. Terdapat beberapa model seperti SOR, POR, CBE, dan PIE yang berorientasi pada sumber informasi, masalah pasien, pengecualian, dan proses perawatan.
Dokumen tersebut membahas standar dan elemen penilaian akreditasi bidang rekam medis di rumah sakit. Terdiri dari kebijakan, pedoman, dan standar prosedur operasional rekam medis, serta standar-standar terkait seperti asesmen pasien, hak pasien, dan pelayanan anestesi dan bedah. Dokumen akreditasi puskesmas juga dibahas, termasuk jenis-jenis dokumen internal dan eksternal yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang model dokumentasi keperawatan. Terdapat beberapa model dokumentasi keperawatan yang dijelaskan yaitu model SOR, POR, dan PIE. Model-model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien.
1. Dokumen tersebut membahas 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang terkait dengan kepatuhan proses klinis, keselamatan pasien, dan kepuasan pelanggan. Indikator-indikator tersebut digunakan untuk mengukur kualitas layanan dan memastikan pelayanan sesuai standar.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang mencakup kepatuhan penggunaan clinical pathway, kelengkapan assessment keperawatan, angka penundaan operasi elektif, kepatuhan waktu visite dokter spesialis, kepuasan pasien dan keluarga, angka kejadian pasien jatuh, serta angka kejadian infeksi luka operasi.
Similar to SELF ASSISMENT AKREDITASI - BAB III.docx (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
SELF ASSISMENT AKREDITASI - BAB III.docx
1. SELF ASSISMENT AKREDITASI
PUSKESMAS : Pucanglaban_________________
BULAN : Mei________________
Bab III : PenyelenggaraanUkp,Labdan Farmasi
Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
3.1.
Penyelenggaraan
pelayananklinis
mulai dari proses
penerimaanpasien
sampai dengan
pemulangan
dilaksanakan
dengan
memperhatikan
kebutuhanmutu
pelayanan.
3.1.1.
Penerimaan,hakdan
kewajibanpasiendankeluarga
1. Informasi :jenis,alur
dan proses,rujukan
dan TT (DW)
ada SK layananklinis
dan SOPalur
pelayanandanalur
pendaftaran
ada brosur tentang
jenispelayanandan
jadwal pelayanan,
alur pendaftaran,
alur pelayanan,
kerjasamarujukan,
hak dankewajiban
pasien
Ada - - - 10
2. Pendaftarandilakukan
sesuai pedoman:HAK,
KEWAJIBAN ,KP(ROWS)
Ada SOP
penyampaianhak
dan kewajiban
Ada 10
3. Persetujuanumum
(DW)
Ada form
persetujuanumum
Ada 10
4. Informconcern(D) Ada forminformed
consent
Ada 10
5. Identifikasi px
berkebutuhankusus
(R)
Ada sopidentifikasi
px berkebutuhan
khusus
Ada 5
3.2.
Kajian,ren.Asuhan,
pemberianasuhan
paripurna
3.2.1.
Penapisan:
Kebutuhandanharapan
Cegahpenularan
Asuhanmediskepklinislain
1. Skriningdankajian
awal paripurna
termasukpenanganan
nyeri- RM(RDOW)
Ada panduan
skrinningdankajian
awal klinis,panduan
tatalaksanannyeri
Prosespembuatan 5
2. Pelimpahan
wewenang(RD)
Surat pendelegasian
wewenangdrdokter
ke perawat,bidan
ada 10
2. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
3. RenAsdimonitordan
di update
(DW)
Rekammedisterisi
lengkap
ada 10
4. Asuhan( kolaboratif)-
RM (DW)
Rekammedisterisi
lengkapa
ada 10
5. Penyuluhan,evaluasi
dan tindaklanjut(DO)
Kak penyuluhansdh,
jadwal penyuluhan,
evaluasi penyuluhan
blm
Evaluasi penyuluhan
masihproses
5
3.3.
Pelayanan gawat
darurat
dilaksanakan
dengan segera
sebagai prioritas
pelayanan.
3.3.1.
Px Gadar Assesmendan
penanganansesegeramungkin
1. Px Diprioritaskan
berdasar
kegawatannya(WOS)
Panduantriase,sop
triase
Ada 10
2. Rujuk: Stabilisasi
Komunikasi FKRTL
(DO)
Form monitoring
rujukan
Ada 10
3.4. Anastesi lokal 3.4.1.
Yan Anestesi sesuaistandar
1. Kwalifikasi tenaga
(DOW)
Panduananestesi Masih proses 5
2. Jenis,dosisdan
tehnik, pemantauan
statusfisiologis –RM
Form pemantauan
anestesi
ada 10
3.5.
Terapi GIZI
3.5.1.
Tx makanandan gizi sesuai
statusgizi dan konsistendg
asklin
1. RenASGIZIsesuai
kebutuhan(D)
rekammedisrenas
gizi terisi lengkap
ada 10
2. Penyimpanan
makanan(DW)
Sop penyimpanan
makanan
ada 10
3. Pemberianmakan
sesuai jadwal (DW)
Ada jadwal
pemberianmakanan
ada 10
4. Makanan kolaboratif :
pembatasanmakanan
(D)
Bukti kie ahli gizi
mengenai
pembatasan
makanan
ada 10
3. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
5. Proseskolaboratif :
rencanapemberian
dan pemantauantx
gizi (DW)
Form pemantauan
dan evaluasi gizi
ada 10
6. RespondicatatRM (D) RM asuhangizi terisi
lengkap
ada 10
3.6.
Pemulangandan
tindaklanjut
3.6.1.
Pemulangandantindaklanjut –
kelangsunganlayanan
1. Pemulanganrujukan
sesuai rencanadan
criteria(D)
Ada form
pemulanganrujukan
yang terisi lengkap
ada 10
2. Resume mediske px /
yg berkepentingan
(DOW)
Resum medis terisi
lengkap
ada 10
3.7.
Rujukan
3.7.1.
Rujukansesuai kebijakandan
prosedur
1. Informasi rujukan
(DW)
Tersediainformasi
rujukan
ada 10
2. Komunikasi ke tujuan
rujukan(DW)
Bukurujukan ada 10
3. Serahterimdengan
SBAR(D)
Form sbar rujukan
terisi lengkap
ada 5
3.7.2.
Tindaklanjutrujuk
1. Kajianulangkondisi
medissblmtindak
lanjutrujukbalik
sesuai prosedur(DO)
RekammedisPRB ada 5
2. Tindaklanjutrekom
umpanbaliksesuai
prosedur(DOW)
Tindaklanjutrujuk
balik
ada 10
3. Monitoring– form
monitor(D)
RekammedisPRB
terisi lengkap
Ada 10
3.8.
Penyelenggaraan
rekammedis
3.8.1.
Tata kelolapenyelenggaranRM
sesuai ketentuan
1. PenyelenggaranRM
dilakukansecara
berurutan mulai px
masuksampai keluar/
meninggal.
Registrasi pasien
Pendistribusianrekam
medis
Ada SOPrekam
medis
Ada 10
4. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
Isi rekammedisdan
pengisianinformasi
klinis
Pengolahandatadan
pengkodean
Klaimpembiayaan
Penyimpananrekam
medis
Penjaminanmutu
Pelepasaninformasi
kesehatan
Pemusnahanrekam
medis DOW)
2. Rm diisi lengkapjelas
(DOW)
Ceklistpengisian
rekammedis
proses 5
3.9.
Pelayanan
Laboratorium
3.9.1.
Dikelolasesuaikebijakandan
prosedurygditetapkan
1. Regulasi tentangnilai
normal,nilai rujukan
semuapemeriksaan
dan nilai kritis (R)
SK danSOP nilai
normal dan nilai
rujukansertanilai
kritis
Ada 10
2. TersediaReagen
esensial dnbahanlain
sesuai jenis
pemeriksaan.
pernyataanreagen
tidaktersedia(DW)
Sk dan SOP tentang
reagenesensial
Ada 10
3. Ditetapkankebijakan
dan prosedur
PenyelenggaraanLab
meliputi a– i (DOW)
SK danSOP
laboratorium
Ada 10
4. DilakukanPMIdan
PME dankoreksinya
(DOW)
Surat usulandan
kalibrasi
Proses 5
5. Dilakukanevaluasi
dan tindaklanjut
waktupelaporanhasil
pemeriksaan (DW)
Laporan monev
bulanan
Ada 10
5. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
3.10.
Penyelenggaraan
pelayanan
kefarmasian
3.10.1.
Dikelolasesuaikebijakandan
prosedurygditetapkan
1. Tersediadaftar
formulariumobat
puskesmas.(D)
Tersediaformularium
obat puskesmas
Ada 10
2. Dilakukanpengelolaan
sediaanfarmasi dan
bahan medishabis
pakai olehtenaga
kefarmasiansesuai
denganpedomandan
proseduryangtelah
ditetapkan.(D,O,W)
SK danSOP farmasi Ada 10
3. Dilakukanrekonsiliasi
obat,dan pelayanan
farmasi klinikoleh
tenagakefarmasian
sesuai dengan
proseduryangtelah
ditetapkan.(D,O,W)
ada bukti telah
dilakukanrekonsiliasi
obat
Ada 10
4. Dilakukankajianresep
dan pemberianobat
denganbenarpada
setiappelayanan
pemberianobat(D,O,
W)
Hasil kajianresep
dan pemberianobat
dg benar
Ada 10
5. Dilakukanedukasi
pada setiappasien
tentangindikasi dan
cara penggunaan
obat.(D,O,W)
Bukti edukasi ke
pasien
Ada 10
6. Obat emergensi
tersediapadaunit-
unitdimana
diperlukan,dandapat
diaksesuntuk
memenuhi kebutuhan
yang bersifat
Masih proses
penataan
5
6. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
emergensi,dipantau
dan diganti tepat
waktusetelah
digunakanataubila
kadaluarsa.(O,D, W)
7. Dilakukanevaluasi
dan tindaklanjut
ketersediaanobat,
kesesuaianperesepan
dengan formularium.
(D,W)
Hasil monevdanrtl
ketersediaanobat,
kesesuaianresepdgn
formularium
daa 10
EP 420 375
89,2 %
7. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
8. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
9. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
10. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
11. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
12. Standart Kriteria Elemen penilaian
HASIL SELF ASSISMENT
Keterangan
Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi