Telusur pasien individual digunakan untuk menilai kepatuhan rumah sakit terhadap standar dengan mengikuti pengalaman pasien di berbagai area pelayanan. Survei dilakukan dengan observasi langsung proses asuhan dan pengobatan serta diskusi tentang pencegahan infeksi, perencanaan asuhan, data yang digunakan, peralatan, lingkungan, dan manajemen keadaan darurat.
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxNaniMulyani17
Dokumen tersebut membahas tentang revisi standar akreditasi klinik berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021. Dokumen menjelaskan unsur-unsur standar yang terdiri atas tata kelola klinik, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta pelayanan kesehatan perseorangan.
1. Dokumen tersebut membahas 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang terkait dengan kepatuhan proses klinis, keselamatan pasien, dan kepuasan pelanggan. Indikator-indikator tersebut digunakan untuk mengukur kualitas layanan dan memastikan pelayanan sesuai standar.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang mencakup kepatuhan penggunaan clinical pathway, kelengkapan assessment keperawatan, angka penundaan operasi elektif, kepatuhan waktu visite dokter spesialis, kepuasan pasien dan keluarga, angka kejadian pasien jatuh, serta angka kejadian infeksi luka operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen penilaian sistem kinerja di rumah sakit yang meliputi aspek maternal, neonatal, tata kelola klinik, dan pencegahan infeksi untuk mengukur kinerja rumah sakit berdasarkan standar dan mengidentifikasi kesenjangan untuk perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxNaniMulyani17
Dokumen tersebut membahas tentang revisi standar akreditasi klinik berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021. Dokumen menjelaskan unsur-unsur standar yang terdiri atas tata kelola klinik, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta pelayanan kesehatan perseorangan.
1. Dokumen tersebut membahas 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang terkait dengan kepatuhan proses klinis, keselamatan pasien, dan kepuasan pelanggan. Indikator-indikator tersebut digunakan untuk mengukur kualitas layanan dan memastikan pelayanan sesuai standar.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang mencakup kepatuhan penggunaan clinical pathway, kelengkapan assessment keperawatan, angka penundaan operasi elektif, kepatuhan waktu visite dokter spesialis, kepuasan pasien dan keluarga, angka kejadian pasien jatuh, serta angka kejadian infeksi luka operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen penilaian sistem kinerja di rumah sakit yang meliputi aspek maternal, neonatal, tata kelola klinik, dan pencegahan infeksi untuk mengukur kinerja rumah sakit berdasarkan standar dan mengidentifikasi kesenjangan untuk perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Dokumen tersebut membahas standar-standar untuk Akses dan Kesinambungan Pelayanan (AKP) di rumah sakit. Standar-standar tersebut mencakup skrining pasien, registrasi dan admisi, kesinambungan pelayanan, transfer pasien internal, pemulangan pasien, rujukan, dan transportasi pasien. Tujuan dari standar-standar ini adalah untuk memastikan kebutuhan pasien terpenuhi sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya rumah sak
Bab 1 membahas enam fokus area akses ke rumah sakit dan kontinuitas pelayanan, yaitu skrining untuk admisi, admisi, kesinambungan pelayanan, pemulangan, rujukan pasien, dan transportasi. Bab ini juga menjelaskan 23 standar dan 100 elemen penilaian yang terkait.
KARS mengatur enam sasaran keselamatan pasien untuk meningkatkan keselamatan di rumah sakit. Sasaran-sasaran ini meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi yang efektif, keamanan obat, kepastian prosedur operasi, mengurangi risiko infeksi, dan mengurangi risiko jatuh pasien.
Dokumen ini memberikan panduan proses evaluasi kinerja staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus untuk menilai pencapaian program, mendeteksi masalah, dan meningkatkan mutu pelayanan. Evaluasi mencakup aspek pelayanan pasien, pengetahuan medis, komunikasi, dan praktik berbasis sistem. Informasi diperoleh dari rekam medis, observasi, monitoring teknik dan kualitas pelayanan, serta diskusi
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan Indonesia yang mencakup standar praktik profesional dan standar kinerja profesional perawat. Standar praktik profesional meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi sedangkan standar kinerja profesional meliputi jaminan mutu, pendidikan, penilaian kerja, kesejawatan, etik, kolaborasi, riset, dan pemanfaatan sumber daya.
3. DR SUTOTO - PERAN PENILAIAN KINERJA STAF KLINIS DLM PENINGKATAN MUTU YAN.pdfShannonReynolds25
Dokumen tersebut membahas tentang peran penilaian kinerja staf klinis dalam peningkatan mutu pelayanan. Penilaian kinerja staf klinis perlu didasarkan pada teknologi informasi untuk mengintegrasikan data dari berbagai indikator mutu, pelaporan insiden, dan hasil monitoring kinerja staf klinis. Evaluasi kinerja staf klinis meliputi penilaian perilaku, pengembangan profesional, dan kinerja klinis untuk meningkatkan praktik yang
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi laboratorium, termasuk definisi, struktur organisasi, manfaat, dan keuntungan serta kelemahan sistem informasi laboratorium. Secara ringkas, sistem informasi laboratorium adalah suatu perangkat lunak yang mengelola informasi yang dihasilkan oleh proses laboratorium medis untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data secara rapi dan tepat waktu guna mendukung pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang 12 indikator mutu pelayanan wajib yang harus dipenuhi oleh Rumah Sakit Aghisna Medika Sidareja. Indikator-indikator tersebut mencakup kepatuhan identifikasi pasien, emergency response time, waktu tunggu rawat jalan, penundaan operasi elektif, kepatuhan jam visite dokter spesialis, waktu pelaporan tes kritis laboratorium, kepatuhan penggunaan formularium, kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien
Kaidah Pelaksanaan Simulasi dalam Akreditasi Rumah Sakit.pptxGalih Endradita M
Dokumen ini membahas tentang simulasi dalam standar akreditasi rumah sakit. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah: (1) simulasi dilakukan oleh surveior untuk menilai kinerja staf, (2) kriteria penilaian simulasi menggunakan 10 staf yang dinilai, (3) simulasi merujuk pada pelatihan yang dilakukan untuk memenuhi standar kebakaran dan bencana, (4) simulasi resusitasi merujuk pada evaluasi pel
Indikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptxGalih Endradita M
Peraturan pemerintah ini mengatur tentang indikator mutu untuk tempat praktik mandiri dokter dan dokter gigi. Regulasi ini mendefinisikan tempat praktik mandiri, menetapkan indikator mutu wajib dan tambahan, serta mekanisme penunjukan penanggung jawab dan pelaporan indikator mutu secara berkala. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa profil indikator mutu seperti kepuasan pasien, kepatuhan kebersihan tangan, ke
More Related Content
Similar to Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Dokumen tersebut membahas standar-standar untuk Akses dan Kesinambungan Pelayanan (AKP) di rumah sakit. Standar-standar tersebut mencakup skrining pasien, registrasi dan admisi, kesinambungan pelayanan, transfer pasien internal, pemulangan pasien, rujukan, dan transportasi pasien. Tujuan dari standar-standar ini adalah untuk memastikan kebutuhan pasien terpenuhi sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya rumah sak
Bab 1 membahas enam fokus area akses ke rumah sakit dan kontinuitas pelayanan, yaitu skrining untuk admisi, admisi, kesinambungan pelayanan, pemulangan, rujukan pasien, dan transportasi. Bab ini juga menjelaskan 23 standar dan 100 elemen penilaian yang terkait.
KARS mengatur enam sasaran keselamatan pasien untuk meningkatkan keselamatan di rumah sakit. Sasaran-sasaran ini meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi yang efektif, keamanan obat, kepastian prosedur operasi, mengurangi risiko infeksi, dan mengurangi risiko jatuh pasien.
Dokumen ini memberikan panduan proses evaluasi kinerja staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus untuk menilai pencapaian program, mendeteksi masalah, dan meningkatkan mutu pelayanan. Evaluasi mencakup aspek pelayanan pasien, pengetahuan medis, komunikasi, dan praktik berbasis sistem. Informasi diperoleh dari rekam medis, observasi, monitoring teknik dan kualitas pelayanan, serta diskusi
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan Indonesia yang mencakup standar praktik profesional dan standar kinerja profesional perawat. Standar praktik profesional meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi sedangkan standar kinerja profesional meliputi jaminan mutu, pendidikan, penilaian kerja, kesejawatan, etik, kolaborasi, riset, dan pemanfaatan sumber daya.
3. DR SUTOTO - PERAN PENILAIAN KINERJA STAF KLINIS DLM PENINGKATAN MUTU YAN.pdfShannonReynolds25
Dokumen tersebut membahas tentang peran penilaian kinerja staf klinis dalam peningkatan mutu pelayanan. Penilaian kinerja staf klinis perlu didasarkan pada teknologi informasi untuk mengintegrasikan data dari berbagai indikator mutu, pelaporan insiden, dan hasil monitoring kinerja staf klinis. Evaluasi kinerja staf klinis meliputi penilaian perilaku, pengembangan profesional, dan kinerja klinis untuk meningkatkan praktik yang
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi laboratorium, termasuk definisi, struktur organisasi, manfaat, dan keuntungan serta kelemahan sistem informasi laboratorium. Secara ringkas, sistem informasi laboratorium adalah suatu perangkat lunak yang mengelola informasi yang dihasilkan oleh proses laboratorium medis untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data secara rapi dan tepat waktu guna mendukung pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang 12 indikator mutu pelayanan wajib yang harus dipenuhi oleh Rumah Sakit Aghisna Medika Sidareja. Indikator-indikator tersebut mencakup kepatuhan identifikasi pasien, emergency response time, waktu tunggu rawat jalan, penundaan operasi elektif, kepatuhan jam visite dokter spesialis, waktu pelaporan tes kritis laboratorium, kepatuhan penggunaan formularium, kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien
Kaidah Pelaksanaan Simulasi dalam Akreditasi Rumah Sakit.pptxGalih Endradita M
Dokumen ini membahas tentang simulasi dalam standar akreditasi rumah sakit. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah: (1) simulasi dilakukan oleh surveior untuk menilai kinerja staf, (2) kriteria penilaian simulasi menggunakan 10 staf yang dinilai, (3) simulasi merujuk pada pelatihan yang dilakukan untuk memenuhi standar kebakaran dan bencana, (4) simulasi resusitasi merujuk pada evaluasi pel
Indikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptxGalih Endradita M
Peraturan pemerintah ini mengatur tentang indikator mutu untuk tempat praktik mandiri dokter dan dokter gigi. Regulasi ini mendefinisikan tempat praktik mandiri, menetapkan indikator mutu wajib dan tambahan, serta mekanisme penunjukan penanggung jawab dan pelaporan indikator mutu secara berkala. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa profil indikator mutu seperti kepuasan pasien, kepatuhan kebersihan tangan, ke
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan akreditasi rumah sakit dan proses penilaian akreditasi rumah sakit melalui peninjauan dokumen, observasi, wawancara, dan simulasi.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan dokumen rumah sakit dalam akreditasi, termasuk konsep akreditasi, peraturan yang berlaku, definisi dokumen akreditasi, jenis dokumen internal rumah sakit seperti regulasi dan bukti pelaksanaan, serta format-format dokumen seperti kebijakan, pedoman, prosedur operasional standar, dan program.
Pelaksanaan Sidang etik dan disiplin Komite Medik.pptxGalih Endradita M
Panduan ini menjelaskan prosedur pelaksanaan sidang/panel sub komite etik dan disiplin di rumah sakit. Terdiri dari 3 sidang, yaitu sidang pemeriksaan aduan, sidang etik dan disiplin, dan sidang pembuatan keputusan. Panel terdiri dari 3 orang staf medis dengan disiplin berbeda. Keputusan ditentukan berdasarkan suara terbanyak dan dapat diajukan keberatan. Sanksi berupa peringatan hingga p
Pelanggaran terhadap standar pelayanan, disiplin profesi keperawatan dan kebidanan hampir selalu dimulai dari pelanggaran nilai moral-etik yang akhirnya akan merugikan pasien dan masyarakat
Dokumen tersebut membahas tentang peran saksi ahli dokter forensik dalam proses hukum, termasuk definisi saksi ahli menurut KUHAP, dasar hukum pemberian keterangan ahli, klasifikasi saksi ahli berdasarkan perannya, serta ancaman bagi saksi ahli yang menolak memberikan keterangan."
2022 Unit Kerja dan Pelayanan dalam Akreditasi.pptxGalih Endradita M
Agar pelayanan klinis dan manajemen Rumah Sakit sehari-hari menjadi efektif dan efisien, Rumah Sakit umumnya dibagi menjadi subkelompok yang kohesif seperti departemen/instalasi/unit, atau jenis layanan tertentu, yang berada di bawah arahan pimpinan pelayanan yang dapat disebut Kepala unit/instalasi/departemen
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Metodologi Telusur
Terdapat beberapa jenis metodologi telusur, diantaranya adalah:
1.Individual Patient tracer (telusur pasien individual): mengikuti
pengalaman pasien di beberapa area pelayanan di rumah sakit.
2.System tracer (telusur sistem): telusur terhadap suatu sistem yang
kompleks di rumah sakit, seperti telusur manajemen penggunaan
obat, telusur pencegahan dan pengendalian infeksi, dan
sebagainya.
3.Telusur unit/departemen: telusur terhadap unit atau departemen
tertentu sesuai kebutuhan.
2
3. Telusur Pasien
Digunakan untuk melakukan analisa sistem yang digunakan rumah sakit
dalam memberikan asuhan, tindakan dan pelayanan untuk menilai
kepatuhan terhadap standar. Selama telusur pasien individual ini surveior
akan melakukan hal-hal dibawah ini:
1. Mengikuti alur asuhan, tindakan, pelayanan yang diberikan kepada
pasien oleh rumah sakit dengan menggunakan catatan rekam medik
terkini, jika memungkinkan.
2. Evaluasi hubungan antar disiplin dan departemen, program, pelayanan,
unit kerja dan fungsi penting dalam asuhan, pelayanan dan pengobatan
yang diberikan.
3. Evaluasi kinerja proses pelayanan dengan fokus pada integrasi dan
koordinasi yang dilakukan pada proses berbeda namun terkait dalam
pelayanan yang diberikan.
4. Identifikasi masalah di berbagai proses.
3
4. Jenis Rekam Medik yang digunakan
Pasien yang dipilih adalah yang menerima layanan kompleks karena
mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam interaksi dengan
berbagai unit di rumah sakit. Surveior akan berusaha menghindari
memilih telusur pada waktu dan tempat yang bersamaan dengan surveior
yang lain
1.Pasien dengan diagnosis 5 (lima) besar.
2.Pasien risiko tinggi atau menerima pelayanan risiko tinggi.
3.Pasien terkait dengan Program Nasional.
4.Pasien terkait sistem telusur, seperti pencegahan dan pengendalian
infeksi dan manajemen dan penggunaan obat.
5.Pasien dengan pelayanan lanjutan/transfer, contoh :
1.Pasien yang direncanakan follow-up/kontrol di rawat jalan; dan/atau
2.Pasien yang dirujuk dari RS lain atau yang akan dirujuk ke RS lain.
4
6. Jumlah Telusur Pasien Individual
No Klasifikasi Rumah Sakit Jumlah
Surveior
Telusur Pasien
Individual
Waktu Total
1 Rumah Sakit Umum Kelas A 4 19 Jadual 29,5 jam
2 Rumah Sakit Umum Kelas B 3 7 Jadual 12 Jam
3 Rumah Sakit Umum Kelas C 2 4 Jadual 7 jam
4 Rumah Sakit Umum Kelas D 2 4 Jadual 7 jam
No Klasifikasi Rumah Sakit Jumlah
Surveior
Telusur Pasien
Individual
Waktu Total
1 Rumah Sakit Khusus Kelas A 3 7 Jadual 12 Jam
2 Rumah Sakit Khusus Kelas B 2 4 Jadual 7 jam
3 Rumah Sakit Khusus Kelas C 2 4 Jadual 7 jam
6
7. 7
surveior
PIC Rumah Sakit
Staf Rumah Sakit
Notulen surveior
TELUSUR PASIEN INDIVIDUAL
Peran dan Fungsi sebagai berikut :
• PIC Rumah Sakit
menjelaskan alur pelayanan
sesuai dengan topik telusur
• Staf Rumah Sakit
menjelaskan pertanyaan yang
diberikan surveyor
• Surveior LIPA menggunakan
ceklist telusur mendapatkan
informasi dalam rangka
penilaian
• Notulensi surveyor mencatat
temuan surveior
Observer Surveior
Observer Rumah Sakit
8. Instalasi Gawat Darurat
8
1
Skrinning Pasien dari luar
2
Skrinning Pasien didalam
3
Verifikasi Pemeriksaan
10
mengobati,
mentransfer atau
merujuk
4
Prioritas Pelayanan
6
Pengkajian Keperawatan
7
Pengkajian Medis
8
Stabilisasi
9
menetapkan pelayanan preventif,
paliatif, kuratif, rehabilitatif,
5
Pemeriksaan Diagnostik
Triase berbasis Bukti
Laboratorium Radiologi Alat Medis
Pelayanan
Kefarmasian dan Obat
Manajemen resiko Mutu dan Keselamatan pasien Keselamatan Kerja
pelayanan khusus/spesialistik
atau pelayanan intensif.
Kriteria
Pendaftaran pasien
gawat darurat
Obat Emergency
Pasien
Skrining Nyeri
Skrining Resiko
Jatuh
Kompetensi
Kompetensi
Kaliberasi
Permintaan
PPI
9. Kegiatan Telusur Pasien Individual
Observasi secara
langsung pada asuhan
pasien.
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi
lokasi telusur menjelaskan proses asuhan
pasien sejak pasien menghubungi rumah
sakit, menyesuaikan kebutuhan pasien dan
kemampuan rumah sakit, dan mampu
memberikan layanan sesuai kebutuhan
pasien.
Observasi pada proses
pengobatan.
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi
lokasi telusur menjelaskan penentuan
kebutuhan pasien berbasis promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif, melalui dokumen
rekam medik dan meminta penjelasan
bagaimana memprioritaskan kebutuhan
rumah sakit 9
10. Kegiatan Telusur Pasien Individual
Observasi pada
masalah pencegahan
dan pengendalian
infeksi.
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi
lokasi telusur menjelaskan proses pelayanan
yang dilakukan menggunakan kaidah PPI,
mulai dari APD, pengelolaan linen, sampah
medis dan non medis.
Observasi pada proses
perencanaan asuhan.
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi
lokasi telusur menjelaskan proses
perencanaan asuhan sesuai kebutuhan pasien
dilakukan dan dipersiapkan, dan menjelaskan
proses asuhan sesuai dengan standar profesi
tenaga kesehatan.
10
11. Kegiatan Telusur Pasien Individual
✓ Diskusi tentang data
yang digunakan
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi lokasi
telusur menjelaskan indikator mutu unit kerja
dilakukan pengambilan data, pengukuran, analisa
data dan penanggungjawab mutu meningkatkan
mutu di unit kerja.
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi lokasi
telusur menjelaskan proses pelaporan mutu kepada
komite PMKP.
✓ Observasi terhadap
peralatan yang akan
digunakan pada kondisi
kedaruratan
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi
lokasi telusur menjelaskan alat kesehatan
yang dimiliki rumah sakit, proses pengajuan
pengadaan dan alasan pengadaan untuk
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien,
proses kaliberasi dan menggunakan alat
secara benar dan aman. 11
12. Kegiatan Telusur Pasien Individual
✓ Observasi dampak
lingkungan terhadap
keamanan dan
keselamatan serta peran
staf untuk mengurangi
risiko terhadap
lingkungan
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi lokasi
telusur menjelaskan tentang identifikasi resiko di
unit kerja, cara mengelola resiko sehingga kontrol
resiko dapat secara optimal di rumah sakit.
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi lokasi
telusur menjelaskan proses pelaporan resiko di
rumah sakit.
✓ Observasi terhadap
pemeliharaan peralatan
medis
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi lokasi
telusur menjelaskan proses pemeliharaan peralatan
medis, proses koordinasi dengan unit pemeliharaan
apabila didapati kerusakan dan mampu menunjukkan
proses administrasi berkaitan dengan pemeliharaan
alat.
12
13. Kegiatan Telusur Pasien Individual
✓ Membahas pengelolaan
kedaruratan dan
masalah alur pasien unit
gawat darurat
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi lokasi
telusur menjelaskan tentang pengelolaan kedarutan
yang mungkin timbul di unit pelayanan.
Kegawatdarurat yang disebabkan oleh resiko tinggi
dari pasien ataupun berasal dari pelayanan berisiko
tinggi.
PIC ditunjuk Rumah sakit di unit/instalasi lokasi
telusur menjelaskan tentang kemampuan rumah
sakit mengenali dan melakukan pertolongan dengan
sarana prasarana tersedia untuk memberikan
pelayanan kegawatdaruratan yang mungkin timbul
di pelayanan.
✓ Wawancara dengan
pasien dan atau dengan
keluarga pasien
Surveior berdiskusi dengan pasien dan
keluarga (bila ada) dan mendiskusikan apakah
pelayanan yang dilakukan sesuai dengan
kebutuhan dan prioritas pelayanan di rumah
sakit 13