2. Sejarah Maritim di Kabupaten Rembang
Jauh sebelum abad ke-16,
Indonesia selalu memainkan
secara integral dalam
perdagangan dengan
angkutan transportasi laut di
Asia yang menggunakan
jalur antara Timur Tengah
dan China.
Perkembangan sosial
ekonomi wilayah Pantai
Utara Jawa Tengah sejak
abad ke-15 ditandai oleh
perkembangan kota-kota
pelabuhan yang semakin
ramai terutama kedatangan
saudagar-saudagar Islam.
Dengan demikian sejak
jaman kuno di wilayah
Pantai Utara dengan
wilayah-wilayah pesisir lain
telah tercipta jaringan
perdagangan laut yang
saling menghubungkan kota
pelabuhan satu dengan yang
lainnya.
Jalur perdagangan laut tradisional dalam negeri dapat
direkonstruksikan dari posisi kerajaan-kerajaan pribumi dan
wilayah ekspansinya, baik Samodra Pasai, Aceh, Banten,
Sunda Kelapa dan lain-lain. Dari pantai barat Sumatra kapalkapal memasuki Selat Sunda menuju pelabuhan-pelabuhan di
Pantai Utara Jawa terutama di Jepara, Lasem, Tuban, dan
Gresik maupun Surabaya. Dari sumber Tradisional, Lasem
disebut-sebut salah satu pelabuhan besar milik Majapahit.
Pelabuhan tersebut berada di Desa Dasun Kecamatan Lasem
yang dikenal dengan Pelabuhan Lasem, dan telah digunakan
kegiatan Ekspor terutama ekspor kayu jati dan komoditi
dagang lainnya. Kapal-kapal yang merapat di Pelabuhan
Lasem diantaranya adalah kapal-kapal dari negeri Tiongkok,
salah satunya kapal yang di pimpin oleh Laksamana Cheng Ho
pada 1413 M. sampai sekarang benda-benda peninggalan dan
bekas-bekas pelabuhan masih ada.
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG
3. Sejarah Maritim di Kabupaten Rembang
Salah satu peninggalan
sejarah maritim Rembang
yaitu jangkar rakssasa yang
terdapat di dalam Taman
Rekreasi Pantai Kartini
(TRPK) “Dampo Awang
Becah” yang oleh
masyarakat dikenal dengan
nama Jangkar Dampo Awang.
Jangkar tersebut dipercaya
milik pelaut Tionghoa yang
bernama Sam Poo Khong.
Diceritakan bahwa pada
waktu Sam Poo Khong
sedang berlayar ke Laut Jawa
dalam rangka ekspedisi ke
selatan, kapal Sam Poo
Khong diterjang gelombang
besar sehingga kapalnya
rusak, rantai jangkar terlepas
dan terdampar di Rembang
dan layarnya tertiup angin
topan yang akhirnya jatuh di
Pantai Bonang yang
sekarang ini terkenal sebagai
Batu Layar.
Pada masa VOC Rembang sudah disebut-sebut sebagai sebuah
pelabuhan dan tempat pembuatan kapal yang cukup terkenal.
De Graff, dengan karyanya senantiasa menyebutkan Rembang
sebagai daerah pelabuhan, yang tentunya mengandung
pengertian tentang adanya aktivitas sebuah pelabuhan yang
terletak di Rembang, baik seabagai daerah kabupaten maupun
kota.
Dengan berkembangnya waktu yang menjadi besar adalah
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya & Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang, namun saat ini kedua pelabuhan tersebut mengalami
kejenuhan baik diwilayah perairan maupun wilayah darat.
Menangkap peluang itu dan melihat potensi wilayah Kabupaten
Rembang maka Bupati Rembang H Moch Salim M Hum pada
tahun 2007 mengusulkan kepada Menteri Perhubungan RI agar
Kabupaten Rembang dibangun Pelabuhan Umum Nasional.
Kemudian ditindaklanjuti oleh Dirjen Perhubungan Laut pada
tahun 2008 mengadakan survay di perairan laut Kabupaten
Rembang , dan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh
Ditjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI pada
tahun 2008 menyebutkan bahwa kondisi laut di pantai
Kecamatan Sluke yang sekarang menjadi lokasi Pelabuhan
Tanjung Bonang mempunyai potensi untuk dikembangkan
menjadi pelabuhan besar atau pelabuhan utama/internasional.
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG
4. Lokasi Pelabuhan
111º32’34’’ BT
6º38’7” LS
Lokasi Pelabuhan berada pada titik koordinat 111º32’34’’ BT
dan 6º38’7” LS di Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke
Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah dan diantara 110
km dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan 201 km dari
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG
5. Peta Lokasi Pelabuhan Tanjung Bonang
di Kawasan Asia Tenggara
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG | 4
6. Peta Lokasi Pelabuhan Tanjung Bonang
di Kepulauan Indonesia
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG | 4
7. Peta Lokasi Pelabuhan Tanjung Bonang
di Pulau Jawa
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG | 4
8. Akses Alur Pelayaran
masih dalam peta
alur laut Kepulauan
Indonesia (ALKI 1)
dan peta alur laut
Kepulauan Indonesia
(ALKI 2) dan berada
di tengah- tengah
Kepulauan Indonesia
Pelabuhan Tanjung Bonang Rembang dalam peta
alur laut Kepulauan Indonesia masih dalam peta alur
laut Kepulauan Indonesia (ALKI 1) dan peta alur laut
Kepulauan Indonesia (ALKI 2) dan berada di tengahtengah Kepulauan Indonesia sehingga mudah
menghubungkan kepelabuhan seluruh Indonesia dan
Pelabuhan di Negara lain.
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG
10. Keunggulan Lokasi Pelabuhan
1. Hampir tidak ada sedimentasi karena kontur pantai yang memanjang dan
tidak ada sungai.
2. Lokasi Pelabuhan jauh dari pemukiman penduduk
3. Wilayah pantai untuk kepentingan pengembangan pelabuhan disediakan
sepanjang 8 Km
4. Berada pada jalan Pantura yang merupakan jalan utama yang
menghubungkan kota besar di Jawa antara Surabaya – Semarang – Jakarta
5. Berada ditengah- tengah antara 2 ( dua ) pelabuhan besar yaitu 110 Km dari
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan 201 Km dari Pelabuhan Tanjung Perak
Surabaya.
6. Bebas dari ranjau laut yang dinyatakan oleh Dinas Hidros TNI AL.
7. Berdampingan dengan Kawasan Industri Rembang (KIR)
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG
11. Rencana Induk Pelabuhan
Rencana Induk
Pelabuhan Tanjung
Bonang Rembang
direncanakan
dilaksanakan secara
bertahap sampai
dengan tahun 2020
Rencana Induk
Pelabuhan tersebut
terdiri dari daerah
untuk kepentingan
pelabuhan ( DLKP ) dan
daerah lingkungan
kerja pelabuhan
( DLKR ) dirancang
dengan 5 ( lima )
terminal yang terdiri
dari VIII dermaga.
1. Dermaga Angkutan Kapal Rakyat ( Dermaga I )
untuk kapal maksimal 1000 DWT
2. Terminal Curah Kering ( Dermaga II, III, dan IV )
kedalaman kolam 6 m sampai dengan 13 m LWS
3. Teminal Peti Kemas / Container ( Dermaga V )
kedalaman dermaga -13 LWS
4. Terminal Log ( Dermaga VI )
kedalaman kolam dermaga -6 LWS sampai dengan
10 LWS
5. Terminal Curah Cair ( Dermaga VII )
Kedalaman kolam -13 LWS untuk kapal tangker
sampai dengan 60.000 DWT
6. Terminal Angkutan Penumpang
Kedalaman -12 LWS.
Pelabuhan Tanjung Bonang Rembang mampu
disinggahi kapal wisata sejenis kapal pesiar sejenis
cruise
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG
13. Kemudahan Investasi
1. Terjaminnya Keamanan karena
kondusifitas daerah
2. Kemudahan Perijinan.
3. Ketersediaan tenaga kerja local
dan upah murah
4. Aksibilitas mudah
PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG
14. TERIMA KASIH
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN REMBANG
WWW.DINHUBKOMINFO.REMBANGKAB.GO.ID EMAIL: DINHUBKOMINFO@REMBANGKAB.GO.ID
2013