Dokumen tersebut membahas tentang berbagai simbol dalam Alkitab yang menggambarkan kebenaran rohani, seperti baptisan, penebusan dosa, dan perhentian. Para penulis Perjanjian Baru menggunakan kisah-kisah Perjanjian Lama sebagai simbol untuk mengajarkan ajaran Kristen. Dokumen ini menjelaskan makna simbol-simbol tersebut dan mengajak pembaca untuk mempercayai janji-janji Allah demi memasuki perhentian
Pelayanan Anak: Melayankan Injil secara KreatifSABDA
Judul: SABDA Live -- Pelayanan Anak: Melayankan Injil secara Kreatif
Pembicara: Yeny Krismawati
Anak adalah gereja masa kini, sekaligus gereja masa depan. Melayankan injil kepada anak merupakan upaya menjaga keberlangsungan gereja. Itu sebabnya panggilan utama gereja melalui orangtua maupun komisi pelayanan anak adalah membimbing anak mengenal Tuhan Yesus dan karya penyelamatan-Nya. Agar berita terpenting tersebut dapat dipahami anak, diperlukan strategi serta media pembelajaran yang kreatif.
---
Presentasi:
Arsip: https://live.sabda.org/fun-talks.php?id=melayankan_injil_secara_kteatif
Full live-stream video: https://youtu.be/us8Id6jpkfY
---
Audio:
Spotify: SABDA Live
Google Podcast: SABDA Live
Daftar video dalam seri ini:
Untuk info lebih lanjut seputar SABDA Live, kunjungi kami di https://live.sabda.org?
Kontak kami di:
Email: ylsa@sabda.org | live@sabda.org
Instagram: https://www.instagram.com/sabda_ylsa?
Twitter: https://twitter.com/_ylsa_?
Facebook: https://www.facebook.com/fb.sabda?
Website: https://ylsa.org/? | https://sabda.org?
Pelayanan Anak: Melayankan Injil secara KreatifSABDA
Judul: SABDA Live -- Pelayanan Anak: Melayankan Injil secara Kreatif
Pembicara: Yeny Krismawati
Anak adalah gereja masa kini, sekaligus gereja masa depan. Melayankan injil kepada anak merupakan upaya menjaga keberlangsungan gereja. Itu sebabnya panggilan utama gereja melalui orangtua maupun komisi pelayanan anak adalah membimbing anak mengenal Tuhan Yesus dan karya penyelamatan-Nya. Agar berita terpenting tersebut dapat dipahami anak, diperlukan strategi serta media pembelajaran yang kreatif.
---
Presentasi:
Arsip: https://live.sabda.org/fun-talks.php?id=melayankan_injil_secara_kteatif
Full live-stream video: https://youtu.be/us8Id6jpkfY
---
Audio:
Spotify: SABDA Live
Google Podcast: SABDA Live
Daftar video dalam seri ini:
Untuk info lebih lanjut seputar SABDA Live, kunjungi kami di https://live.sabda.org?
Kontak kami di:
Email: ylsa@sabda.org | live@sabda.org
Instagram: https://www.instagram.com/sabda_ylsa?
Twitter: https://twitter.com/_ylsa_?
Facebook: https://www.facebook.com/fb.sabda?
Website: https://ylsa.org/? | https://sabda.org?
Seminar rohani diskusi alkitab apakah roh kudus bukan suatu oknum berkepribad...David Syahputra
Sebuah pelajaran yang membahas tentang kepercayaan umat Saksi YEHUWA.
Menurut Ajaran Umat Saksi YEHUWA, Roh Kudus tidak ada, Ia hanyalah sebuah kekuatan aktif yang keluar dari Bapa, tetapi apakah ajaran ini sesuai dengan Alkitab?
Seharusnya semua orang Kristen lahir baru pernah mendengar kata Rapture. Kata ini bukan dari bahasa Indonesia dan juga bukan dari bahasa Inggris melainkan bahasa Latin Raptura atau Raptus, yang artinya terangkat. Dan itu merujuk pada I Thessalonika 4:17 dari kata kerjanya ἁρπαγησόμεθα (harpagesometha), yang dalam bahasa Indonesia “kita akan terangkat” dan bahasa Inggrisnya "we shall be caught up" or "taken away".
Seminar rohani diskusi alkitab apakah roh kudus bukan suatu oknum berkepribad...David Syahputra
Sebuah pelajaran yang membahas tentang kepercayaan umat Saksi YEHUWA.
Menurut Ajaran Umat Saksi YEHUWA, Roh Kudus tidak ada, Ia hanyalah sebuah kekuatan aktif yang keluar dari Bapa, tetapi apakah ajaran ini sesuai dengan Alkitab?
Seharusnya semua orang Kristen lahir baru pernah mendengar kata Rapture. Kata ini bukan dari bahasa Indonesia dan juga bukan dari bahasa Inggris melainkan bahasa Latin Raptura atau Raptus, yang artinya terangkat. Dan itu merujuk pada I Thessalonika 4:17 dari kata kerjanya ἁρπαγησόμεθα (harpagesometha), yang dalam bahasa Indonesia “kita akan terangkat” dan bahasa Inggrisnya "we shall be caught up" or "taken away".
Berbicara mengenai Bunda Maria maka tidak bisa dipisahkan dari Yesus, Adam dan Hawa. Dan untuk mengenal hal tersebut maka kita harus memahami konsep Typology = tipelogi (Typus) adalah sebutan bagi pribadi-pribadi dan atau kejadian-kejadian yang memiliki hubungan parallel antara PL dan PB atau telah diantisipasikan dalam PL dan ditemukan jawabannya di dalam PB. Dengan menggunakan istilah yang mungkin sudah sering kita dengar: “PB tersembunyi di dalam PL dan PL menjadi nyata dan diterangkan di dalam PB”. Ini adalah Tradisi umat Kristen (Katolik) memandang KS sejak awal lahirnya gereja. Penjelasan dari Katekismus Gereja Katolik no 129 (Catechism of The Catholic Church/CCC 129 dan 130. Semoga melalui penjelasan yang terdapat dalam buku ini memberikan wawasan mendalam mengenai pesan dibalik kehadiran Bunda Maria. Ingat alkitab bukan buku sejarah yang menjelaskan usia tanggal kelahiran dan kematian namaun alkitab merupakan kitab iman untuk memudahkan jalan mengarahkan kita kepada kehadiran Allah.
Pengakuan IMAN RASULI dan LATAR BELAKANG PEMAHAMANBowoTrahutomo1
Sebuah presentasi mengenai latar belakang Pemahaman Iman Rasuli di Gereja dan pemahaman pemahaman dasar yang harus di miliki para murid Katekisasi dalam mempersiapkan diri untuk diteguhkan sebagai Warga Sidi Jemaat Gereja
2. Suatu simbol baptisan. 1 Korintus 10:1-4
Suatu simbol penebusan. Yohanes 1:36
Suatu simbol perhentian:
Memasuk perhentian. Ibrani 3:7-4:3
Tidak memasuk perhentian. Ibrani 4:3-7
Perhentian masa depan. Ibrani 4:8-11
Para penulis Perjanjian Baru menyajikan kisah-kisah Perjanjian Lama
sebagai simbol kebenaran rohani.
Paulus menampilkan penyeberangan Laut Merah sebagai simbol
baptisan. Yohanes Pembaptis mempersembahkan hewan korban di
Bait Allah sebagai simbol Yesus menebus kita. Dalam kitab Ibrani, hari
Sabat dalam Penciptaan dan penaklukan Kanaan disajikan sebagai
simbol perhentian yang Allah berikan kepada umat-Nya.
3. “Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua
telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.”
(1 Korintus 10:2)
Simbol adalah contoh yang membantu kita
untuk memahami berbagai hal atau gagasan
lain. Ada banyak simbol dalam kisah eksodus
Israel. Simbol-simbol ini membantu kita
memahami kebenaran rohani.
Misalnya, Paulus mengatakan bahwa Bait
Suci “kiasan masa sekarang.” (Ibrani 9:9)
SIMBOL
Di Laut Merah, orang-
orang Israel
meninggalkan
perbudakan Mesir dan
memasuki kebebasan
kehidupan baru di
bawah naungan awan
Tuhan memberi
mereka makan
manna
Mereka meminum air
yang mengalir dari batu
REALITA
Baptisan kita
menandai akhir
dari perbudakan
dosa dalam hidup
kita, dan awal dari
kehidupan baru di
dalam Kristus (Rom
6:4, 11)
Yesus adalah “roti
hidup” (Yoh 6:48)
Yesus adalah “air
hidup” (Yoh 4:10)
4. “Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!’” (Yohanes 1:36)
Apa yang dapat kita
pelajari dari pengorbanan
yang digambarkan dalam
Imamat 4:32-35 yang
merupakan simbol Yesus?
Ingatlah bahwa darah
adalah simbol kehidupan
(lihat Im 17:11).
SIMBOL
Pelanggar meletakkan tangan
mereka di atas domba
Mereka menyembelih hewan
itu
Imam mengoleskan sedikit
darah di tanduk mezbah dan
menumpahkan sisanya
Lemaknya dibakar di altar
Imam membuat penebusan
dosa
REALITA
Kita mengaku dosa kita
kepada Yesus
Kita mengakui bahwa Yesus
mati untuk dosa-dosa kita
Darah yang ditumpahkan
Yesus di kayu salib dapat
menebus kita
Kita serahkan hidup kita
kepada Yesus
Yesus membuat penebusan
atas dosa-dosa kita
5. MEMASUKI PERHENTIAN
Dalam Ibrani 3 dan 4, Paulus menggunakan
simbol dari Perjanjian Lama untuk
membahas topik istirahat.
Tuhan berjanji kepada Israel bahwa mereka
akan menemukan istirahat setelah mereka
memiliki Kanaan. Namun, hanya mereka
yang percaya dan bertekun yang dapat
memasuki perhentian itu (Ibr 4:2).
Kita harus sepenuhnya percaya dan beriman pada janji Kristus
untuk memasuki perhentian-Nya. Ketekunan adalah kunci
untuk bersekutu dengan-Nya setiap hari.
Di mana kita dapat menemukan janji-janji ini? Bagaimana kita
dapat mempercayainya? Bagaimana kita dapat bertahan?
Dengan membaca Firman dengan iman (Ibr 4:2, 12).
6. “Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Ku.’” (Mazmur 95:11)
Alasan Paulus dalam Ibr 4:3-7 mungkin pada awalnya tampak membingungkan.
Bagaimana sumpah Tuhan terkait dengan hari Sabat dan Penciptaan?
Kita berbicara tentang simbol. Paulus menampilkan ketidaktaatan orang Israel –
yang mencegah mereka memasuki Kanaan – sebagai simbol penolakan mereka
terhadap Yesus sebagai suatu bangsa. Sejak awal Penciptaan, Tuhan
memutuskan untuk memberikan istirahat kepada semua anak-Nya, tetapi tidak
semua dari mereka mendapatkannya.
Tuhan menjanjikan istirahat bagi jiwa. Kita mendapatkannya
ketika kita sepenuhnya berserah kepada Kristus. Kemudian
hidup kita secara bertahap dihubungkan dengan tujuan kekal
Allah (Yes 30:15; Yer 6:16; Mat 11:29).
Kita masih bisa memasuki pehentian ini, tetapi sangat penting
bagi kita untuk membuat keputusan. Saat yang tepat untuk
memasuki perhentian-Nya adalah HARI INI (ay 6-7).
7. Baca Ibrani 4:8. Bukankah Yosua memimpin umat Israel ke
tempat perhentian ketika mereka memasuki Kanaan?
Bukankah yang sisa disebutkan dalam Mazmur 95 yang juga
dikutip Paulus? Apa yang Paulus bicarakan?
Mari kembali ke simbol. Ada perhentian di masa depan yang
terkait dengan Kanaan Surgawi dan Sabat (ay 10-11).
Perhentian ini mencerminkan perhentian Tuhan di hari Sabat pertama. Itu
berarti bahwa kita dapat berhenti dari pekerjaan kita dan percaya pada
keselamatan-Nya.
“Persiapan terbaik yang dapat Anda miliki untuk kedatangan Kristus yang
kedua [dan karena itu memasuki Kanaan Surgawi] adalah perhentian
dengan iman yang teguh pada keselamatan besar yang dibawa kepada
kita pada kedatangan-Nya yang pertama. Anda harus percaya kepada
Kristus sebagai Juruselamat pribadi.” (E.G.W., “Our High Calling”, December 28)
8. “Kita akan diselamatkan selamanya ketika kita masuk melalui
gerbang ke dalam kota. Kemudian kita dapat bersukacita
bahwa kita diselamatkan, diselamatkan selamanya. Tapi
sampai saat itu kita perlu memperhatian pengajaran rasul
[Ibrani 4:1 dikutip]. Memiliki pengetahuan tentang Kanaan,
menyanyikan lagu-lagu Kanaan, bersukacita dalam
pengharapan memasuki Kanaan, tidak membawa anak-anak
Israel ke kebun anggur dan kebun zaitun di Tanah Perjanjian.
Mereka dapat menjadikannya milik mereka dalam kebenaran
hanya dengan berusaha, dengan memenuhi persyaratan,
dengan menjalankan iman yang hidup kepada Tuhan, dengan
menerapkan janji-janji-Nya kepada diri mereka sendiri.”
E. G. W. (That I May Know Him, June 5)