1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara hukum dan injil serta keselamatan yang dijanjikan oleh Yesus Kristus.
2. Dijelaskan bahwa meskipun injil membawa keselamatan, hal itu tidak membebaskan manusia dari kewajiban untuk taat kepada hukum Allah.
3. Ketaatan terhadap hukum Allah dipandang sebagai bukti iman yang sejati bagi mereka yang diselamatkan oleh injil.
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Allah tidak pernah berhenti berurusan dengan dosaEl Roi Sipahelut
Sunday Service 27 Juli 2014 : "Allah Tidak Pernah Berhenti Berurusan Dengan Dosa" Roma 6 : 22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
Theologia Dispensasi Mengajarkan Jika Allah Sudah Memilih Saya Untuk Kekekalan Maka Jika saya berbuat Dosa Allah Tetap Mengasihi Saya, dan Pasti masuk sorga, Kesalahan Fatalisme ini Akan dikupas didalam Ibadah Minggu 27 Juli 2014
All human descendants of Adam and Eve now dwell in sin due to mankind's fall into sin as described in Genesis 3: 1–24. However, a lot of Christians are still unable to comprehend sin's presence in their lives with absolute clarity. It will be exceedingly challenging to deal with sin if every Christian is unaware of his own sin. Because of this, every Christian must understand the nature of sinful people and desire to be set free from the bonds of sin. And the Holy Spirit is the means through which this will materialize. pertaining to human sinfulness in the following order: what sin is, what sin is according to the Bible, where it came from, what sin looks like, what sin causes, and how sin may be avoided.
Paper Dogmatika III tentang "Dosa Warisan"DesmonAdu
Paper ini membahas tentang dosa, terutama dosa warisan..
paper ini juga adalah salah satu tugas dari dosen untuk memenuhi syarat mata kuliah Dogmatika III di STT Mawar Saron Lampung.
Similar to Pelajaran Sekolah SABAT ke-9 Triwulan ke-2 2014 (20)
2. "Sementara kita harus memimpin orang berdosa kepada Yesus
karena Dia-lah satu-satunya yang dapat menghapus dosa, kita juga
harus menjelaskan apa itu dosa dan membuat mereka merasa ia
harus berhenti melanggar hukum Allah... Bertahun-tahun setelah
kematian Kristus, Paulus bertanya, "7:7 Jika demikian, apakah yang
hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali
tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal
dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum
Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!" "(Roma 7:7). Dengan
demikian Paulus meninggikan hukum Allah dan menunjukkan
kebijaksanaan ilahi untuk membantu kita mendeteksi dosa dan
mengungkap cacat karakter moral. Mengingat hukum adalah cacat
yang mengerikan dari dosa " E.G.W. (Review and Herald, September 27, 1881)
3. Kepatuhan terhadap hukum pada
bangsa Israel harus berfungsi sebagai
sarana penginjilan bagi bangsa lain
untuk mengakui Allah yang benar.
4.
5. Mengapa setiap manusia memiliki keinginan
rohani yang melekat (Pengkhotbah 3:11)
meskipun mereka belum pernah mendengar
tentang Yesus atau Injil, orang-orang yang
tulus hatinya dapat:
1. Mengenal Allah melalui alam (Kisah Para
Rasul 17:26-27, Roma 1:20)
2. Melakukan kehendak-Nya, mengikuti
perintah dari hukum tertulis di dalam hati
mereka (Roma 2:14)
Semua ini adalah pekerjaan Roh Kudus bagi
bangsa manapun.
Semua umat manusia bertanggung jawab untuk
kebenaran yang telah mereka terima.
8. Efesus 2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-
pelanggaran dan dosa-dosamu.
.
Lalu, apakah Injil membebaskan kita untuk
tidak mentaati hukum Taurat?
Seseorang yang
hidup dalam dosa
hanyalah mayat
berjalan, dan hanya
menunggu hari
ketika napas terakhir
keluar dari tubuhnya
(Roma 7:24)
Hukum
mengatakan:
"Kau sudah
mati"
Injil
mengatakan:
"Di dalam
Yesus, Anda
memiliki
hidup."
10. “El Evangelio de las buenas nuevas no debía
ser interpretado como algo que permite que
los hombres vivan en continua rebelión
contra Dios, transgrediendo su ley justa y
santa. Los que pretenden entender las
Escrituras, ¿por qué no pueden ver que el
requisito de Dios bajo la gracia es
exactamente el mismo que impuso en el Edén:
perfecta obediencia a su ley? En el juicio Dios
preguntará a los que dicen ser cristianos:
¿por qué afirmasteis creer en mi Hijo pero
continuasteis transgrediendo mi ley?”
E.G.W. (CBA, material suplementario sobre Romanos 3:31)