Dokumen tersebut memberikan panduan untuk melepaskan diri dari cara-cara dunia melalui 5 langkah yaitu memikirkan Kristus, belajar Alkitab, berdoa, mencari hikmat Ilahi, dan dituntun oleh Roh Kudus agar tidak terpengaruh oleh gaya hidup duniawi.
Banyak orang yang tidak memahami arti kebenaran. Alkitab mencatat bahwa Pilatus ketika mengadili Tuhan Yesus, ia bertanya kepada Tuhan Yesus: “Apakah kebenaran itu?” (Yoh. 18:38) Artinya, aparat pengadilanpun, tidak memahami arti kebenaran. Tulisan ini akan menguraikan tentang empat hal, yaitu: a) pentingnya kebenaran, b) sumber kebenaran, c) cara memperoleh kebenaran dan d) tantangan yang dihadapi orang-orang yang berjalan dalam kebenaran.
Banyak orang yang tidak memahami arti kebenaran. Alkitab mencatat bahwa Pilatus ketika mengadili Tuhan Yesus, ia bertanya kepada Tuhan Yesus: “Apakah kebenaran itu?” (Yoh. 18:38) Artinya, aparat pengadilanpun, tidak memahami arti kebenaran. Tulisan ini akan menguraikan tentang empat hal, yaitu: a) pentingnya kebenaran, b) sumber kebenaran, c) cara memperoleh kebenaran dan d) tantangan yang dihadapi orang-orang yang berjalan dalam kebenaran.
Eksorsisme dalam sekelumit tradisi Gereja KatolikAlfonsus Widhi
Aku percaya akan Allah, Bapa yang maha kuasa, Pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tidak kelihatan. Materi tentang eksorsisme mencoba memperdalam makna "Allah sebagai Pencipta segala sesuatu yang tidak kelihatan" dan sekaligus menguak tabir kegelapan, yang selama ini ingin dijamah oleh manusia dengan berbagai macam cara. Gereja memiliki ajaran tentang hal ini selama berabad-abad lamanya.
Dibahas dalam topik ini: gambaran secara menyeluruh fenomen-fenomen mistik, penjernihan istilah, verifikasi kasus eksorsisme serta ritusnya di dalam Gereja
Setiap mereka yang telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan sebagai Raja yang memerintah dalam hidupnya, ia diberi kuasa (Kekuatan, Power, Otoritas) oleh Allah untuk pergi dan menjadi saksiNya, saksi mengenai apa yang Allah sudah perbuat baginya dalam hidupnya, bersaksi kepada orang yang lain yang belum mendengar dan belum menikmati kasih Allah yang dinyatakan lewat Pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib.
1. MELEPASKAN DIRI DARI CARA-CARA DUNIA
Pelajaran 4 untuk 27 Januari 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Amsal 11:4,28
“Pada hari kemurkaan harta tidak berguna,
tetapi kebenaran melepaskan orang dari
maut. . . . Siapa mempercayakan diri kepada
kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar
akan tumbuh seperti daun muda"
2. MEMIKIRKAN
KRISTUS
BELAJAR
ALKITAB
DOA
MENCARI
HIKMAT
PEKERJAAN
ROH KUDUS
“Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah
mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan
menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” (Yak. 1:27).
Bagaimana agar kita dapat terhindar dari gaya hidup dunia yang
berbahaya ini? Marilah kita belajar 5 hal yang dapat menolong kita
untuk melakukannya.
3. MEMIKIRKAN
KRISTUS
“Aku hendak memuji TUHAN
pada segala waktu; puji-pujian
kepada-Nya tetap di dalam
mulutku.” (Maz. 34:2)
Alkitab mendorong kita untuk
“menawan segala pikiran dan
menaklukkannya kepada Kristus,”
(2Kor. 10:5) agar kita dapat terhindar
dari kebiasaan dunia yang
mengalihkan kita dari memikirkan
kebenaran.
Filipi 4:8 menolong kita untuk
memahami hal-hal apa sajakah yang
harus senantiasa kita pikirkan.
Hal-hal yang seharusnya selalu kita
pikirkan adalah hal-hal yang …
BENAR
MULIA
ADIL
SUCI
MANIS
SEDAPDIDENGAR
Kristus harus selalu menjadi fokus kita.
Kita harus berserah kepada-Nya setiap
saat maka Ia akan menyelaraskan
pikiran kita dengan-Nya. Ketika kita
memikirkan kasih-Nya, kita akan dapat
membedakan nilai sejati hal-hal rohani
dari nilai-nilai duniawi.
semua yang disebut kebajikan dan
patut dipuji
4. BELAJAR
ALKITAB
Memikirkan Kristus dan hidup dalam
persekutuan dengan-Nya adalah dasar agar
kita dapat terhindar dari keduniawian.
Bagaimana agar kita dapat mengenal
Kristus dengan lebih baik?
Firman ALLAH menyatakan kebenaran
Kristus. Olehnya kita dapat …
Mengenal kebenaran (Yohanes 8:32)
Mengenal Yesus (Yohanes 5:39)
Mengetahui apa yang Ia lakukan bagi kita (1 Kor. 15:3-4)
Memercayakan hidup kita kepada-Nya (Yoh. 17:12)
Mengikuti dan mematuhi perintah-Nya (Maz. 119:11)
Bebas dari dosa (Yohanes 8:36)
Keduniawian mengajar kita untuk
mementingkan diri kita sendiri. Hal ini
bertolak belakang dengan apa yang diajarkan
oleh YESUS dalam firman-Nya.
“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka
bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi
walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang
Aku.” (Yohanes 5:39)
5. DOA
“Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang
kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas
dasar imanmu yang paling suci dan
berdoalah dalam Roh Kudus.” (Yudas 1:20)
Doa adalah hal mendasar dalam
persekutuan kita dengan Kristus.
Tidak ada persekutuan atau
persahabatan tanpa komunikasi. Kita
harus berbicara kepada ALLAH dan
juga mendengarkan-Nya.
“Berdoa adalah membuka hati
kepada ALLAH seperti kepada
seorang sahabat.” (E.G.W. “Steps to
Christ”, cp. 11, p. 93).
Apa sajakah bahan dasar dari berdoa?
Berdoa dalam iman (Ibr. 11:6).
Tetap berdoa (1Tes. 5:17).
Berdoa seturut dengan kehendak
ALLAH (1 Yoh. 5:14).
6. MENCARI
HIKMAT
“Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah.
Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat
dalam kecerdikannya.’” (1 Korintus 3:19)
Hikmat adalah kemampuan untuk
menerapkan pengetahuan dan
pemahaman dengan benar.
Ada banyak orang berhikmat di dunia
ini dan Salomo adalah yang paling
berhikmat. (2Taw. 1:12).
Namunpun demikian, Salomo hampir
saja kehilangan hidup kekal.
Hikmat yang bagaimanakah yang
ALLAH ingin agar kita miliki?
Takut akan ALLAH (Ayub 28:28).
Memelihara hukum (Ulangan 4:6).
Kita memerlukan hikmat yang
demikian agar dapat memahami
dengan benar bahaya-bahaya
keduniawian.
7. PEKERJAAN ROH KUDUS
“Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi
dan dunia mendengarkan mereka. Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal
Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak
mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang
menyesatkan.” (1 Yohanes 4:5-6)
Mereka yang mencari hikmat Ilahi memiliki
“roh/jiwa yang berbeda” seperti Kaleb
(Bilangan 14:24).
Jika kita dituntun oleh ROH KUDUS, Ia akan
mengajar kita untuk membedakan kebenaran
dari kesalahan-kesalahan duniawi.
Ia akan menuntun kita kepada seluruh
kebenaran, ia akan menyatakan YESUS dan
menolong kita membuat keputusan terbaik
dalam kehidupan kita.
Kita tidak akan dikuasai oleh emosi-emosi fana.
Kita akan hidup sebagai duta-duta ALLAH di
dunia ini.
ROH KUDUS mengaruniakan kita kuasa untuk
mengalahkan arus duniawi dan “daya tariknya.”
8. “Hal-hal yang fana jangan sampai
menyita atau memikat pikiran kita
hingga pikiran kita benar-benar
berasal dari dunia dan bersifat
dunia. Kita harus melatih,
mendisiplin dan mendidik pikiran
kita agar kita dapat berpikir dalam
alur surgawi, agar kita dapat
berpaut kepada hal-hal yang tidak
kelihatan dan kekal, yang akan
dapat dibedakan oleh penglihatan
rohani. Adalah oleh memandang
kepada-Nya Yang tidak kelihatanlah
kita dapat memperoleh kekuatan
pikiran dan keteguhan rohani.”
E.G.W. (SDA Bible Commentary, on 2 Corinthians 4:18)