3. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik adalah sebuah asesmen yang dilakukan secara spesifik
untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa, sehingga
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi siswa.
Ada beberapa tujuan asesmen diagnostik diadakan, yaitu:
1. Untuk memetakan kemampuan siswa-siswa di kelas secara cepat.
2. Mengidentifikasi siswa yang sudah paham, setengah paham, dan belum
paham pelajaran yang diajarkan.
4. Asesmen Diagnostik atau penilaian diagnostik yang sering dilaksanakan ada
dua jenis, yaitu asesmen non kognitif dan asesmen kognitif. Kedua jenis
asesmen diagnostik ini memiliki tujuan asesmen yang berbeda.
Asesmen non kognitif bertujuan untuk mengetahui dan memahami kondisi
kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa, aktivitas siswa selama
belajar dirumah, gaya belajar siswa, pergaulan siswa, dan juga kondisi
keluarga siswa. Sedangkan asesmen kognitif memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi capaian kompetensi siswa, menyesuaikan pembelajaran
dikelas dengan kompetensi rata-rata siswa, memberikan kelas remedial atau
pelajaran tambahan pada siswa yang nilainya dibawah rata-rata.
5. Langkah-Langkah Asesmen Diagnostik
Baik asesmen non kognitif dan kognitif memiliki tiga tahapan
pelaksanaan yang sama yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Meskipun demikian, tetap ada hal yang membedakan mengingat tujuan yang
ingin dicapai juga berbeda. Berikut ini langkah-langkah melaksanakan
pembelajaran non kognitif dan kognitif.
6. a. Persiapan
1. Guru Pintar harus menyiapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi.
2. Guru Pintar membuat daftar pertanyaan kunci, seperti:
• Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama belajar dari rumah?
• Adakah hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan yang kamu alami
selama belajar dari rumah?
• Apakah harapan kamu?
b. Pelaksanaan
1. Guru Pintar memberikan gambar emosi kepada siswa.
2. Guru Pintar meminta siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama
belajar di rumah melalui cerita secara lisan, tulisan, atau gambar
c. Tindak Lanjut
1. Mengidentifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif , kemudian
mengajaknya untuk berdiskusi secara personal.
2. Menentukan tindak lanjut atau treatment untuk membantu siswa, dan
mengkomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan.
3. Mengulangi pelaksanaan asesmen non kognitif di awal pembelajaran.
Pelaksanaan asesmen non kognitif dapat dilakukan dengan cara tanya jawab.
Yang harus Guru Pintar ingat dalam melakukan tanya jawab adalah: memastikan
pertanyaan jelas dan mudah dipahami oleh siswa, menyertakan acuan atau
stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya, dan
memberikan waktu berpikir kepada siswa sebelum menjawab pertanyaan.
8. Tujuan Asesmen Diagnostik
Non-kognitif Kognitif
Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial
emosi siswa
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
• Mengetahui kondisi keluarga siswa
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat
siswa
• Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
kompetensi rata-rata siswa
Memberikan kelas remedial atau pelajaran
tambahan kepada siswa yang kompetensinya di
bawah rata-rata
9. Tips:
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk meggali hal-hal seperti berikut:
Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
• Aktivitas siswa selama belajar di rumah
Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
• Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Ketrampilan bertanya dan membuat pertanyaan penting
pada asesmen ini!Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
. Persiapan
Pelaksanaan
Tindak Lanjut
K KETERAMPILAN BERTANYA DAN
MEMBUAT PERTANYAAN PENTING
PADA ASESMEN INI
10. Contoh kegiatan persiapan
1. Siapkan alat bantu berupa
gambar-gambar yang mewakili
emosi
2. Buat daftar pertanyaan kunci
mengenai aktivitas siswa
Siapkan pertanyaan panduan
seperti berikut:
Siapkan pertanyaan kunci seperti
berikut:
1. Apa yang sedang kamu rasakan
saat ini?
2. Bagaimana perasaanmu saat
belajar di rumah?
1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di
rumah?
2. Apa hal yang paling menyenangkan
dan tidak menyenangkan ketika
belajar di rumah?
3. Apa harapanmu?
12. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu
siswa menemukan jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab
pertanyaan
Strategi tanya jawab
Saat siswa
menjawab pertanyaan
Saat siswa
balik bertanya
Saat siswa
menjawab pertanyaan
•
•
• •
Berikan penguatan
Berikan pertanyaan lanjutan
untuk menggali lebih dalam
Mengembalikan fokus jika
jawaban mulai menyimpang
Langsung menjawab
pertanyaan siswa
Membantu siswa untuk
dapat menjawab
pertanyaannya sendiri
Mencoba mengarahkan
kembali pertanyaan
Memparafrasekan
pertanyaan agar lebih mudah
dipahami
Menunggu beberapa saat
• •
•
•
13. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Tindak Lanjut
1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi
empat mata
2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta
orang tua bila diperlukan
3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran
15. Penting
!
Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal
pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan
Penting!
Guru melakukan asesmen
membahas topik, dan waktu lain.
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun
Asesmen Sumatif.
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
diagnosis kognitif untuk
menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan
kemampuan siswa, bukan untuk
bukan untuk
mengejar target kurikulum
16. Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan
1.
2.
Buat jadwal pelaksanaan asesmen
Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
3.
•
•
•
2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di
rumah
17. paham”
Penting!
Contoh kegiatan tindak lanjut
1. Lakukan pengolahan hasil asesmen
•
•
Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak
Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai
fasenya
Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan
pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
•
•
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan
siswa
Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi
yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
4.
ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
19. Jawaban Skor Tindak Lanjut
A Paham utuh
Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD
berikutnya tentang Hubungan Antarsatuan Baku
Panjang, Berat, dan Waktu, serta Data dan
Penyajiannya dalam Diagram Gambar di Kelas III.
B Paham Sebagian
Memberikan pembelajaran remedial dengan
menekankan pada cara mengukur panjang benda
dengan menggunakan alat ukur baku panjang,
seperti mistar, meteran, dll.
C Tidak paham
Contoh perencanaan soal hingga tindak lanjut
20. A
B
C
D
E
F
Tahapan penyusunan
asesmen diagnostik kurikulum
merdeka
Menganalisis laporan
hasil belajar (rapor)
peserta didik tahun sebelumnya.
Mengidentifikasi
kompetensi yang akan
diajarkan.
Menyusun instrumen asesmen untuk
mengukur kompetensi peserta didik.
Instrumen asesmen yang dapat digunakan
Bila diperlukan menggali
informasi peserta didik dalam
aspek: Latar belakang keluarga,
motivasi, minat, sarana dan
prasarana belajar, serta aspek
lain sesuai kebutuhan peserta
didik/sekolah.
Pelaksanaan Asesmen dan
pengolahan hasil.
Hasil diagnosis menjadi data/informasi
untuk merencanakan pembelajaran
sesuai tahap capaian dan karakteristik
peserta didik.
23. Formatif
Sumatif
digunakan untuk
memberikan umpan balik
(keterkaitan) peserta
didik dan digunakan
sebagai dasar untuk
meningkatkan proses
pembelajaran. Selain itu,
siswa dapat mengalami
proses peningkatan
standar pembelajaran.
digunakan menentukan
kelulusan peserta didik
dalam suatu subjek dan
digunakan sebagai bahan
pembuatan laporan dan
menjadi dasar
pengambilan keputusan.
Assessment formatif
&
Assessment Sumatif