Makalah ini membahas tentang Pertempuran Medan Area yang terjadi antara pasukan Republik Indonesia melawan tentara Inggris dan Belanda mulai Oktober 1945 hingga 1947. Pertempuran ini dipicu oleh insiden penginjakan bendera merah putih oleh tentara NICA pada 13 Oktober 1945. Pertempuran berlanjut dengan dikeluarkannya ultimatum oleh Inggris dan serangan militer besar-besaran pada Desember 1945. Meskipun terdesak, pasukan Indonesia tetap melaw
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANSMK Negeri 1 Palopo
Hello Guys Kali Ini saya Mengupload Tugas Sejarah Disintegrasi yang berkepentingan Pribadi
Jika Ingin Download File Ini Tinggal Download Aja Dan Ini Gratis Untuk Kalian
Jangan Lupa LIke And Share Follow
Mari Bersama-sama Kita Bertukar Pikiran...
Hidup Itu Harus Berbagi...
materi presentasi sejarah indonesia kelas xi ( semester 2).
berisikan tentang perjalanan bangsa indonesia menuju proklamasi, dari peristiwa rengasdengklok hingga pegangsaan timur.
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Presentasi ini adalah sejarah dari BPUPKI, pembentukan BPUPKI, tujuan BPUPKI, sidang pertama, sidang kedua, lima prinsip dasar negara, gagasan Ir. Soekarno, BPUPKI membentuk panitia sembilan, pembentukam panitia pada sidang kedua hingga rumusan dari tiga panitia tersebut diterima oleh BPUPKI.
Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...Shieni Rahmadani Amalia
C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamasi Kemerdekaan.
D : Sistem Pemerintahan di Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan
Sejarah Indonesia
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANSMK Negeri 1 Palopo
Hello Guys Kali Ini saya Mengupload Tugas Sejarah Disintegrasi yang berkepentingan Pribadi
Jika Ingin Download File Ini Tinggal Download Aja Dan Ini Gratis Untuk Kalian
Jangan Lupa LIke And Share Follow
Mari Bersama-sama Kita Bertukar Pikiran...
Hidup Itu Harus Berbagi...
materi presentasi sejarah indonesia kelas xi ( semester 2).
berisikan tentang perjalanan bangsa indonesia menuju proklamasi, dari peristiwa rengasdengklok hingga pegangsaan timur.
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Presentasi ini adalah sejarah dari BPUPKI, pembentukan BPUPKI, tujuan BPUPKI, sidang pertama, sidang kedua, lima prinsip dasar negara, gagasan Ir. Soekarno, BPUPKI membentuk panitia sembilan, pembentukam panitia pada sidang kedua hingga rumusan dari tiga panitia tersebut diterima oleh BPUPKI.
Sejarah Indonesia C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamas...Shieni Rahmadani Amalia
C : Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamasi Kemerdekaan.
D : Sistem Pemerintahan di Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan
Sejarah Indonesia
Dampak kebijakan pemerintah pada Masa Orde Baru Tita Rosita
Berisi garis-garis besar dampak positif dan negatif pemerintahan orge baru. gunakan gambar yang tersedia dan catatan kecil untuk mengembangkan materi presentasi.
semoga bermanfaat ;)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. 1
MAKALAH SEJARAH MINAT TENTANG
“PERTEMPURAN MEDAN AREA”
CREATED BY: KELOMPOK III
XII IPS 5
SMA NEGERI 5 BATAM
Tahun Ajaran 2017/2018
Jl. Kavling Lama Kelurahan Sagulung Kota Kecamatan Sagulung
TELP (0778) 7368359 Fax (0778)396769
Email: sman5_batam@yahoo.com
2. 2
ANGGOTA KELOMPOK III
BETTI CLAUDIA
DHEA RAUDHATUL
HIDAYATUL ATIKAH
JULIA HAIDA
KEVIN ALVANDI
MARTHA ARIA
RAHAYU SEPRIANTI
TITA ROSITA
3. 3
Halaman Pengesahan Makalah
“Pertempuran Medan Area”
Makalah ini telah disahkan dan disetujui
pada tanggal….. November 2017 di Batam oleh:
Guru Mata Pelajaran, Ketua Kelompok III,
Jodi, S.Pd Tita Rosita
4. 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkat dan
kasih karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Pertempuran Medan Area “ ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari makalah
ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya pertempuran medan area.
Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah. Saya tahu makalah ini memang
jauh dari kesempurnaan maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak agar menjadi panduan dalam penyusunan makalah saya berikutnya.
Batam, 10 November 2017
Kelompok III
5. 5
DAFTAR ISI
Halaman sampul……………………………………………………………………………..…i
Halaman nama anggota kelompok III……………………………………………………........ii
Halaman pengesahan makalah……………………………………………………………......iii
Kata pengantar…………………………………………………………………………..…….iv
Daftar isi…………………………………………………………………………………….....v
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang………………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..1
C. Tujuan Penulisan…………………………………...………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………2
A. Sejarah Pertempuran Medan Area……………………...………………………….3
B. Jalan Pertempuran Medan Area………………………………………………...…6
BAB III PENUTUP..…………………………………………………………………………..7
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….....7
B. Saran…………………………………………………………………………………...7
6. 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertempuran Medan Area merupakan salah satu dari rangkaian pertempuran di Indonesia
yang terjadi setelah Indonesia merdeka. Pertempuran ini berlangsung dari tanggal 13 Oktober
1945 dan seharusnya terjadi gencatan senjata pada tanggal 3 November 1946. Pada tanggal
15 November, pendudukkan Inggris atas Indonesia diserahkan sepenuhnya kepada Belanda
secara resmi, dan tak butuh waktu lama untuk Belanda melanggar gencatan senjata yang
sudah ditentukan karena pada tanggal 21 November, Belanda sudah mulai melakukan
perampasan akan harta-harta milik penduduk dan menembaki pos pasukan di Stasiun Mabar
dan Padang Bulan keesokan harinya. Perang yang terjadi ini merupakan perang antara rakyat
Indonesia di Sumatera Barat melawan tentara Inggris dan Sekutu.
Pada tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Jenderal
T.E.D. Kelly mendarat di Sumatera Utara yang dikuti oleh pasukan NICA. Brigadir ini
menyatakan kepada pemerintah RI akan melaksanakan tugas kemanusiaan, mengevakuasi
tawanan dari beberapa kamp di luar Kota Medan. Dengah dalih menjaga keamanan, para
bekas tawanan diaktifkan kembali dan dipersenjatai.
Latar belakang pertempuran Medan Area, antara lain:
1. Bekas tawanan yang menjadi arogan dan sewenang-wenang.
2. Ulah seorang penghuni hotel yang merampas dan menginjak-injak lencana merah
putih. Insiden ini terjadi di hotel di Jalan bali, Medan pada tanggal 13 Oktober 1945. Saat
itu seorang penghuni hotel (Pasukan NICA) merampas dan menginjak-injak lecana Merah
Putih yang dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para pemuda.
Akibatnya, terjadi perusaka dan penyerangan terhadap hotel yang banyak dihuni pasikan
NICA..
3. Ultimatum agar pemuda Medan menyerahkan senjata kepada Sekutu.
4. Pemberian batas daerah Medan secara sepihak oleh Sekutu dengan memasang papan
pembatas yang bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area (Batas Resmi Medan Area)” di
sudut-sudut pinggiran Kota Medan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pertempuran medan area?
2. Bagaimana jalan pertempuran medan area?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah pertempuran medan area.
2. Untuk mengetahui bagaimana jalan pertempuran medan area.
D. Manfaat Penulisan
1. Supaya pembaca memahami peristiwa yang terjadi pada Pertempuran Medan Area
2. Sebagai cerminan kepada pembaca bagaimana para pejuang mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dengan sungguh-sungguh dan penuh perjuangan.
7. 7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pertempuran Medan Area
Sepuluh hari setelah memproklamirkan kemerdekaan di Jakarta, baru pada tanggal 27
Agustus 1945, Medan mendengarkan secara langsung proklamasi kemerdekaan Indonesia
yang dibacakan oleh Muhammad Hasan yang saat itu ditunjuk sebagai gubernur Sumatera
pada kabinet presidensial milik Soekarno. Untuk merespon berita proklamasi ini, Ahmad
Tahir kemudian membentuk Pemuda Indonesia. Pada tanggal 29 September, koran Medan
yang bernama “Pewarta Deli” memberi kabar bahwa Republik Indonesia telah runtuh, dan
mengikuti pemberitaan ini, nasionalis lokal kemudian mengadakan sebuah pertemuan dimana
T.M. Hassan menyatakan bahwa berita ini bohong. Hal ini disusul dengan sebuah pidato oleh
Abdoel’karim M.S. yang membuat orang-orang yang hadir menjadi bersemangat. Pada saat
ini, tidak ada yang menyangka bahwa akan terjadi sebuah perang yang tercatat sebagai
sejarah pertempuran Medan Area di buku sejarah anak cucu mereka.
Pada tanggal 7 Oktober 1945, Presiden Soekarno membubarkan Badan Keamanan
Rakyat. Dua hari setelah itu, Presiden Soekarno memerintahkan pembentukan sebuah badan
baru yang mampu membantu pengamanan daerah Sumatera, sehingga dibentuklah Tentara
Keamanan Rakyat yang merupakan hasil peningkatan fungsi BKR sebelumnya, dan tentara-
tentara inti dalam TKR ini juga adalah bekas prajurit-prajurit PETA. Hal ini disebabkan
karena Soekarno mulai merasa bahwa daerah Indonesia agak sedikit tidak aman, terlebih
dengan kedatangan lagi tentara Sekutu setelah Jepang menyerah.
Prediksi Soekarno tepat, dimana pada tanggal 10 Oktober 1945 tentara Sekutu brigade-4
Divisi India ke-26 mendarat di Sumatera Utara dengan Jenderal T. E. D. Kelly sebagai
pemimpin mereka. Hal ini menjadi coretan pertama dalam sejarah pertempuran Medan Area,
dan seperti di tempat lain, kedatangan Kelly juga bersamaan dengan pasukan Netherlands-
Indies Civil Administration (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda, disingkat NICA). Begitu
para tentara Sekutu ini tiba, mereka disambut oleh pemerintah provinsi Sumatera Utara yang
membolehkan mereka untuk berlama-lama di beberapa hotel Medan yang sudah disiapkan
yang antara lain adalah Hotel de Boer, Astoria, dan Gedung NHM. Kelly menyatakan bahwa
tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk mengambil kembali tawanan dari kamp-kamp
yang ada dan memulangkan mereka.
Esoknya, tim Relief of Allied Prisoners of War and Interness (RAPWI) mulai bekerja dan
mendatangi beberapa kamp tawanan untuk membawa mereka ke Medan. Hal ini tentu saja
disetujui oleh Teuku Muhammad Hasan yang saat itu adalah Gubernur Sumatera, karena
tujuannya baik. Meski telah mendapat kepercayaan, tentara Inggris nampaknya tidak bisa
menjaga kepercayaan dengan baik, sehingga mereka malah mempersenjatai tentara-tentara
yang baru saja dibebaskan, dan membentuk Medan Batalyon Koninklijk Nederlands-Indische
8. 8
Leger (Tentara Kerajaan Hindia Belanda, disingkat KNIL) dimana pasukan KNIL ini terdiri
dari bekas tawanan yang tadi dipersenjatai.
Awalnya, rakyat masih bisa bersabar terhadap sifat sombong yang ditunjukkan oleh
anggota KNIL. Hal ini bisa mereka pahami, karena para anggota KNIL tadinya sempat
ditawan dan kini diberikan senjata, membuat diri mereka merasa menjadi lebih kuat. Namun
amarah para pejuang tak lagi bisa terbendung ketika pada 13 Oktober 1945, satu tentara
NICA merampas lencana Merah Putih dan menginjak-injaknya ditanah. Hal ini menjadi
bensin bagi api yang masih membara di jiwa para prajurit, menuntun kepada dimulainya
sejarah pertempuran Medan Area. Lima hari setelah insiden lencana yang seakan
memprovokasi, Kelly mengeluarkan sebuah ultimatum yang melarang bangsa Indonesia
membawa senjata, dan senjata-senjata yang sudah dimiliki harus diserahkan kepada tentara
sekutu, dan hal ini juga berlaku untuk komandan pasukan Jepang yang saat itu masih berada
di Indonesia agar mereka tak bisa meminjamkan atau memberikan senjata mereka pada TKR.
Sebenarnya yang menjadi pemicu utama perang mulai pecah adalah tragedi lencana pada
tanggal 13 Oktober. Seusai penginjak-injakkan lencana, tentara yang merampas lencana itu
segera diserang dengan berbagai senjata yang sedang dipegang oleh tentara pemuda.
Peristiwa tadi menyebabkan meninggalnya opsir dan 7 serdadu NICA. Pada 16 Oktober,
salah satu pemimpin Laskar Rakyat menyerang gudang persenjataan Jepang demi
memperkuat tenaga api mereka sendiri. Setelah berhasil, serangan dilanjutkan dengan markas
Belanda di Glugur Hong dan Halvetia yang menjadi sasara berikutnya. Serangan malam ini
berhasil mengambil nyawa 5 orang tentara KNIL.
Setelah pemindahan lokasi pemerintahan menjadi ke Pematan Siantar, Pertempuran
Medan Area terus berlanjut bahkan hingga akhir bulan Juli 1946. Pada 3 November, pihak
Inggris mengusulkan untuk mengadakan gencatan senjata dan pada tanggl 15 November
memberikan kontrol penuh kepada pihak Belanda untuk melanjutkan pendudukkan. Tak
butuh waktu lama bagi Belanda untuk melanggar gencatan senjata, dan lanjut merampas
harta-harta milik warga. Hal ini terus berlanjut hingga pada 1 Desember, Belanda meminta
penghentian tembak-menembak karena mulai terdesak. Karena tahu akan kalah, Belanda
mulai menggunakan segala taktik curang yang bisa mereka gunakan. Melihat hal ini dan
untuk mencegah adanya konflik yang lebih luas, Soekarno memerintahkan penggabungan
pasukan bersenjata kedalam Tentara Nasional Indonesia pada 3 Mei 1947.
Pada tanggal 9 Oktober 1945, pasukan AFNEI dibawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly
mendarat di Belawan. Kedatangan pasukan AFNEI ini diboncengi oleh pasukan NICA yang
dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan.
Kedatangan pasukan AFNEI disambut baik oleh pemerintah RI karena pemerintah RI
menghormati tugas AFNEI di Indonesia.
Namun dibalik itu, sehari setelah AFNEI mendarat di Belawan, pasukan AFNEI mendatangi
kamp-kamp tawanan untuk membebaskan tawanan perang yang kebanyakan orang Belanda.
Tawanan yang dibebaskan itu, kemudian dipersenjatai dan dibentuk menjadi Batalyon KNIL
di Medan.
9. 9
B. Jalannya Pertempuran
Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden di sebuah hotel di Jalan Bali, Medan.
Seorang anggota NICA menginjak-injak bendera merah putih yang dirampas dari seorang
pemuda. Pemuda-pemuda Indonesia marah. Hotel tersebut dikepung dan diserang oleh para
pemuda dan TRI (Tentara Republik Indonesia). Terjadilah pertempuran. Dalam peristiwa itu
banyak orang Belanda terluka. Peperangan pun menjalar ke Pematang Siantar dan Brastagi.
Karena peristiwa tersebut, pada tanggal 18 Oktober 1945 mengeluarkan ultimatum yang
isinya :
1) Melarang rakyat membawa senjata
2) Semua senjata harus diserahkan kepada pasukan Sekutu
Karena ultimatumnya tidak dihiraukan oleh rakyat Medan, Pasukan Sekutu mengerahkan
kekuatannya untuk menggempur kota Medan dan sekitarnya. Serangan Sekutu ini dihadapi
dengan gagah berani oleh pejuang RI dibawah koordinasi kolonel Ahmad Tahir.
Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan
Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota Medan. Dengan cara itu, Inggris
menetapkan secara sepihak batas-batas kekuasaan mereka. Sejak saat itulah Medan Area
menjadi terkenal. Jenderal T.E.D Kelly kembali mengancam para pemuda agar
menyerahkan senjata. Siapa yang melanggar akan ditembak mati. Bagaimana sikap para
pemuda kita? Mereka dengan gigih membalas setiap aksi yang dilakukan pihak Inggris dan
NICA.
Pada tanggal 10 Desember 1945 pasukan Sekutu melancarkan serangan militer secara
besar-besaran dengan menggunakan pesawat-pesawat tempur.
Pada bulan April 1946 pasukan Inggris berhasil mendesak pemerintah RI ke luar Medan.
Gubernur, Markas Divisi TKR, Walikota RI pindah ke Pematang Siantar. Walaupun belum
berhasil menghalau pasukan Sekutu, rakyat Medan terus berjuang dengan membentuk
Lasykar Rakyat Medan Area.
Para pemuda dan TKR bereaksi cepat untuk melawan kekuatan asing yang mencoba
berkuasa kembali. Pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi diadakan pertemuan
antara komandan-komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Pertemuan tersebut
memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat
Medan Area. Komando resimen itu terdiri atas empat sektor, dan tiap sektor terdiri dari
empat subsektor. Tiap-tiap sektor berkekuatan satu batalyon. Markas komando resimen
berkedudukan di sudi mengerti, Trepes. Di bawah komando itulah mereka meneruskan
perjuangan di Medan Area.
Operasi-operasi militer sekutu semakin intensif dilaksanakan dan kantor gubernur
terpaksa dipindahkan ke kantor walikota. Markas Divisi II TKR dipindahkan pula ke
Pematang Siantar. Demikian pula laskar-laskar pemuda memindahkan markasnya masing-
masing ke luar Kota Medan untuk mengadakan konsolidasi. Pasukan laskar masih
10. 10
bertempur tanpa adanya kesatuan komando, maupun koordinasi. Lambat laun mereka
menyadari kelemahan ini setelah beberapa kali menderita kerugian.
Atas perakasa dewan pertahanan daerah, maka diundang para komandan laskar untuk
berunding di Tebing Tinggi selama 2 hari pada tanggal 8-10 Agustus 1946 untuk membahas
masalah perjuangan. Akhirnya mereka sepakat membentuk Komando Resimen Laskar
Rakyat Medan Area (KRLMA). Konsekuensinya dari pembentukan komando ini, laskar-
laskar dibebaskan dari organisasi induknya masing-masing. Kapten Nip Karim dipilih
sebagai Komandan dan Marzuki Lubis sebagai Kepala Staf. Markas Komando berada di
Two Rivers. KRLMA terdiri dari 5 batalyon dan 1 kompi istimewa dengan pembagian
wilayah dan tanggung jawab pasti.
Komando ini terus mengadakan serangan terhadap Sekutu diwilayah Medan. Hampir di
seluruh wilayah Sumatera terjadi perlawanan rakayat terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda.
Pertempuran itu terjadi, antara lian di Pandang, Bukit tinggi dan Aceh.
Hari "H" ditentukan tanggal 27 Oktober 1946 pada jam 20.00 WIB, sasaran pertama
Medan Timur dan Medan Selatan. Tepat pada hari "H", batalyon A resimen laskar rakyat di
bawah Bahar bergerak menduduki Pasar Tiga bagian Kampung Sukarame, sedangkan
batalyon B menuju ke Kota Matsum dan menduduki Jalan Mahkamah dan Jalan Utama. Di
Medan Barat batalyon 2 resimen laskar rakyat dan pasukan Ilyas Malik bergerak menduduki
Jalan Pringgan, kuburan China dan Jalan Binjei.
Patut diketahui, bahwa beberapa waktu yang lalu, pihak Inggris telah menyerahkan
sebagian kekuasaannya kepada Belanda. Pada saat sebagian pasukan Inggris bersiap-siap
untuk ditarik dan digantikan oleh pasukan Belanda, pasukan kita menyerang mereka.
Gerakan-gerakan batalyon-batalyon resimen Laskar Rakyat Medan Area rupanya tercium
oleh pihak Inggris/Belanda. Daerah Medan Selatan dihujani dengan tembakan mortir.
Pasukan kita membalas tembakan dan berhasil menghentikannya.
Sementara itu Inggris menyerang seluruh Medan Selatan. Pertempuran jarak dekat
berkobar di dalam kota. Pada keesokan harinya Kota Matsum bagian timur diserang
kembali. Pasukan Inggris yang berada di Jalan Ismailiah berhasil dipukul mundur.
Sementara pertempuran berlangsung, keluar perintah pada 3 November 1946, gencatan
senjata diadakan dalam rangka penarikan pasukan Inggris dan pada gencatan senjata itu
dilakukan, digunakan untuk berunding menentukan garis demarkasi. Pendudukan Inggris
secara resmi diserahkan kepada Belanda pada tanggal 15 November 1946.
Tiga hari setelah Inggris meninggalkan Kota Medan, Belanda mulai melanggar gencatan
senjata. Di Pulau Brayan pada tanggal 21 November, Belanda merampas harta benda
penduduk dan pada hari berikutnya Belanda membuat persoalan lagi dengan menembaki
pos-pos pasukan laskar di Stasiun Mabar, juga Padang Bulan ditembaki.
Pihak laskar membalas. Kolonel Schalten ditembak ketika lewat di depan pos Laskar.
Belanda membalas dengan serangan besar-besaran di pelosok kota. Angkatan Udara
Belanda melakukan pengeboman, sementara itu di front Medan Selatan di Jalan Mahkamah
kita mendapat tekanan berat, tapi di Sukarame gerakan pasukan Belanda dapat dihentikan.
11. 11
Pada tanggal 1 Desember 1946, pasukan kita mulai menembakkan mortir ke sasaran
Pangkalan Udara Polonia dan Sungai Mati. Keesokan harinya Belanda menyerang kembali
daerah belakang kota. Kampung Besar, Mabar, Deli Tua, Pancur Bata dan Padang Bulan
ditembaki dan dibom. Tentu tujuannya adalah memotong bantuan logistik bagi pasukan
yang berada di kota. Tapi walaupun demikian, moral pasukan kita makin tinggi berkat
kemenangan yang dicapai.
Karena merasa terdesak, Belanda meminta kepada pimpinan RI agar tembak-menembak
dihentikan dengan dalih untuk memastikan garis demarkasi yang membatasi wilayah
kekuasaan masing-masing. Dengan adanya demarkasi baru, pasukan-pasukan yang berhasil
merebut tempat-tempat di dalam kota, terpaksa ditarik mundur.
Selagi kita akan mengadakan konsolidasi di Two Rivers, Tanjung Morawa, Binjai dan
Tembung, mereka diserang oleh Belanda. Pertempuran berjalan sepanjang malam. Serangan
Belanda pada tanggal 30 Desember 1946 ini benar-benar melumpuhkan kekuatan laskar
kita. Daerah kedudukan laskar satu demi satu jatuh ke tangan Belanda. Dalam serangan
Belanda berhasil menguasai Sungai Sikambing, sehingga dapat menerobos ke segala arah.
Perkembangan perjuangan di Medan menarik perhatian Panglima Komandemen
Sumatera. Ia menilai bahwa perjuangan yang dilakukan oleh Resimen Laskar Rakyat Medan
Area ialah karena kebijakan sendiri. Komandemen memutuskan membentuk komando baru,
yang dipimpin oleh Letkol Sucipto. Serah terima komando dilakukan pada tanggal 24
Januari 1947 di Tanjung Morawa. Sejak itu pasukan-pasukan TRI memasuki Front Medan
Area, termasuk bantuan dari Aceh yang bergabung dalam Resimen Istimewa Medan Area.
Dalam waktu 3 minggu Komando Medan Area (KMA) mengadakan konsolidasi, disusun
rencana serangan baru terhadap Kota Medan. Kekuatannya sekitar 5 batalyon dengan
pembagian sasaran yang tepat. Hari "H" ditentukan 15 Februari 1947 pukul 06.00 WIB.
Sayang karena kesalahan komunikasi serangan ini tidak dilakukan secara serentak, tapi
walaupun demikian serangan umum ini berhasil membuat Belanda kalang kabut sepanjang
malam. Karena tidak memiliki senjata berat, jalannya pertempuran tidak berubah.
Menjelang Subuh, pasukan kita mundur ke Mariendal. Serangan umum 15 Februari 1947 ini
adalah serangan besar terakhir yang dilancarkan oleh pejuang-pejuang di Medan Area.
Sampai menjelang Agresi Militer ke I Belanda, yang mana pasukan RI di Medan Area
berjumlah 7 batalyon dan tetap pada kedudukan semula yang membagi Front Medan Area
atas beberapa sektor, ialah Medan Timur, Medan Selatan, Medan Barat dan Medan Utara.
Begitu pula membagi Medan atas 4 sektor yang sama, dan dengan demikian mereka
langsung berhadapan dengan pasukan kita.
Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda ke I, Belanda melancarkan serangannya terhadap
pasukan RI ke semua sektor. Perlawanan terhadap Belanda hampir 1 minggu dan setelah itu
pasukan-pasukan RI mengundurkan diri dari Medan Area.
12. 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertempuran di Medan Area merupakan perlawanan yang paling sengit dan panjang di
Sumatera Timur, yang berlangsung hampir 2 tahun. Peristiwa Medan Area bermula dari
kedatangan tentara Inggris (Sekutu) yang membonceng NICA dengan tujuan meninjau
tawanan perang Jepang, namun kemudian beralih untuk membebaskan tawanan. Selanjutnya
tentara sekutu juga membangun kekuatan untuk mengembalikan kekuasaannya yang pernah
dirampas oleh Jepang. Pihak Inggris yang seharusnya menjadi penertib malah lebih berpihak
kepada Belanda. Peristiwa ini merupakan motivasi rakyat dan Pemuda Pejuang yang tidak
mau dijajah dengan disertai sikap ulet dan pantang menyerah. Tapi walaupun demikian
bagaimana pun kuatnya motivasi, tanpa dilandasi kerjasama dan koordinasi yang baik, maka
setiap kegiatan dapat mengalami kegagalan. Sejarah telah membuktikan betapa pahitnya
keadaan ini.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami dan mengapresiasi
perjuangan para pejuang yang tak kenal lelah berjuang mempertahankan kemerdekaan
kemerdekaan dari Negara-negara sekutu yang mencoba untuk menjajah kembali Negara
Indonesia.