Dokumen tersebut membahas konsep kelestarian program LINUS 2.0 yang bertujuan memastikan seluruh murid dapat menguasai literasi bahasa Malaysia terlepas dari tingkat kemampuan mereka. Program ini dilaksanakan secara modular dengan menekankan pertautan, pengulangan, dan penggabungan kemahiran untuk memudahkan pembelajaran murid dari berbagai tingkat kemampuan.
Dokumen tersebut membahas konsep kelestarian program LINUS 2.0 yang bertujuan memastikan seluruh murid dapat menguasai literasi bahasa Malaysia terlepas dari tingkat kemampuan mereka. Program ini dilaksanakan secara modular dengan menekankan pertautan, pengulangan, dan penggabungan kemahiran untuk memudahkan pembelajaran murid dari berbagai tingkat kemampuan.
Tapak dialog pelaksanaan intervensi program linus 2016 sekolah (terkini)elangkumaran
Dokumen tersebut berisi ringkasan hasil saringan dan tinjauan pasca pelaksanaan program LINUS 2.0 tahun 2016 untuk mata pelajaran Literasi Bahasa Melayu, Numerasi, dan Literasi Bahasa Inggeris untuk murid tahun 3 di sebuah sekolah. Dokumen ini juga memuatkan strategi untuk meningkatkan kemahiran murid yang lemah dan rancangan tindakan untuk meningkatkan kadar kehadiran murid.
Dokumen ini membahas tentang kursus pendedahan modul literasi asas 3 dan kelestarian program literasi. Kursus ini bertujuan untuk membantu murid-murid yang lambat menguasai literasi agar dapat menyesuaikan diri di Aras Perdana. Task analisys melibatkan penggabungan kemahiran dengan standar kurikulum, sedangkan bridging memastikan kesinambungan pembelajaran bagi murid yang belum dan sudah menguasai konsep. Murid yang belum menguas
Program LINUS dirangka untuk memastikan murid Tahap 1 menguasai asas literasi dan numerasi menjelang 2012. Ia melibatkan saringan murid, intervensi intensif, latihan guru, dan pemantauan pelaksanaan. Program ini menggunakan modul khas dan diselia oleh pegawai sekolah dan daerah.
Kajian tindakan ini bertujuan meningkatkan kemahiran mengeja suku kata terbuka dan perkataan berkaitan murid-murid Tahun 1 yang lemah dalam literasi. Beberapa program dilaksanakan seperti program kerjasama ibu bapa, aktiviti peningkatan motivasi, dan latihan pengukuhan untuk meningkatkan kemahiran tersebut. Hasilnya, prestasi membaca dan menulis murid-murid mulai menunjukkan peningkatan.
Program LINUS bertujuan meningkatkan kemahiran asas literasi dan numerasi murid-murid. Rangkaian strategik ini menetapkan matlamat, objektif dan pelan untuk memastikan semua murid mampu menguasai asas literasi dan numerasi menjelang 2012. Pelan ini meliputi aktiviti seperti program Cakna 48 dan bengkel pembinaan bahan pengajaran untuk mencapai sasaran tersebut.
Program Kem LINUS Numerasi Tahun 3 diadakan untuk membantu meningkatkan penguasaan murid dalam numerasi berdasarkan keputusan saringan 2013. Program ini diadakan selama sehari penuh di Dewan SK Taman Kota Jaya dan diikuti oleh murid-murid tahun 3 yang kurang menguasai numerasi beserta guru-guru mereka. Aktiviti seperti ujian pra dan pasca, demonstrasi, latihan dan bimbingan dijalankan untuk membantu mening
Guru mengajar murid-murid kelas 6 cara menulis catatan peristiwa Hari Sukan Sekolah dengan format yang betul. Murid diajar mengenai format catatan dan diberi contoh aktiviti Hari Sukan untuk di catatkan. Murid kemudiannya menulis catatan peristiwa Hari Sukan Sekolah berdasarkan aktiviti yang telah dibincangkan.
Manual ini memberikan panduan tentang administrasi saringan literasi tahun ke-5 untuk murid-murid tahun ke-2 di Malaysia. Saringan ini bertujuan mengukur 12 konstruk literasi untuk menentukan tahap penguasaan murid dan menempatkan mereka dalam program pembelajaran yang sesuai. Manual ini menjelaskan proses, instrumen, dan tindakan yang diambil berdasarkan hasil saringan untuk memastikan seluruh murid mencapai standar literasi yang ditetapkan
Program Prodistik di MAN Sidoarjo bertujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam teknologi komputer selain ilmu agama. Program ini merupakan kerjasama antara MAN Sidoarjo dengan ITS Surabaya dimana siswa kelas X diajarkan materi setara D1 selama 5 semester untuk mendapatkan sertifikat setelah lulus.
This document provides information about guided reading lessons. It explains that guided reading involves teachers working with small groups of students at similar reading levels, using texts matched to their needs. The goal is to help students practice reading strategies with teacher guidance to build independence. Typical lessons are 20 minutes, 3-4 times per week, and involve pre-reading, independent reading with teacher listening, and post-reading discussion. While students have guided reading, other students work independently on activities like reading, writing, or partner reading.
Tapak dialog pelaksanaan intervensi program linus 2016 sekolah (terkini)elangkumaran
Dokumen tersebut berisi ringkasan hasil saringan dan tinjauan pasca pelaksanaan program LINUS 2.0 tahun 2016 untuk mata pelajaran Literasi Bahasa Melayu, Numerasi, dan Literasi Bahasa Inggeris untuk murid tahun 3 di sebuah sekolah. Dokumen ini juga memuatkan strategi untuk meningkatkan kemahiran murid yang lemah dan rancangan tindakan untuk meningkatkan kadar kehadiran murid.
Dokumen ini membahas tentang kursus pendedahan modul literasi asas 3 dan kelestarian program literasi. Kursus ini bertujuan untuk membantu murid-murid yang lambat menguasai literasi agar dapat menyesuaikan diri di Aras Perdana. Task analisys melibatkan penggabungan kemahiran dengan standar kurikulum, sedangkan bridging memastikan kesinambungan pembelajaran bagi murid yang belum dan sudah menguasai konsep. Murid yang belum menguas
Program LINUS dirangka untuk memastikan murid Tahap 1 menguasai asas literasi dan numerasi menjelang 2012. Ia melibatkan saringan murid, intervensi intensif, latihan guru, dan pemantauan pelaksanaan. Program ini menggunakan modul khas dan diselia oleh pegawai sekolah dan daerah.
Kajian tindakan ini bertujuan meningkatkan kemahiran mengeja suku kata terbuka dan perkataan berkaitan murid-murid Tahun 1 yang lemah dalam literasi. Beberapa program dilaksanakan seperti program kerjasama ibu bapa, aktiviti peningkatan motivasi, dan latihan pengukuhan untuk meningkatkan kemahiran tersebut. Hasilnya, prestasi membaca dan menulis murid-murid mulai menunjukkan peningkatan.
Program LINUS bertujuan meningkatkan kemahiran asas literasi dan numerasi murid-murid. Rangkaian strategik ini menetapkan matlamat, objektif dan pelan untuk memastikan semua murid mampu menguasai asas literasi dan numerasi menjelang 2012. Pelan ini meliputi aktiviti seperti program Cakna 48 dan bengkel pembinaan bahan pengajaran untuk mencapai sasaran tersebut.
Program Kem LINUS Numerasi Tahun 3 diadakan untuk membantu meningkatkan penguasaan murid dalam numerasi berdasarkan keputusan saringan 2013. Program ini diadakan selama sehari penuh di Dewan SK Taman Kota Jaya dan diikuti oleh murid-murid tahun 3 yang kurang menguasai numerasi beserta guru-guru mereka. Aktiviti seperti ujian pra dan pasca, demonstrasi, latihan dan bimbingan dijalankan untuk membantu mening
Guru mengajar murid-murid kelas 6 cara menulis catatan peristiwa Hari Sukan Sekolah dengan format yang betul. Murid diajar mengenai format catatan dan diberi contoh aktiviti Hari Sukan untuk di catatkan. Murid kemudiannya menulis catatan peristiwa Hari Sukan Sekolah berdasarkan aktiviti yang telah dibincangkan.
Manual ini memberikan panduan tentang administrasi saringan literasi tahun ke-5 untuk murid-murid tahun ke-2 di Malaysia. Saringan ini bertujuan mengukur 12 konstruk literasi untuk menentukan tahap penguasaan murid dan menempatkan mereka dalam program pembelajaran yang sesuai. Manual ini menjelaskan proses, instrumen, dan tindakan yang diambil berdasarkan hasil saringan untuk memastikan seluruh murid mencapai standar literasi yang ditetapkan
Program Prodistik di MAN Sidoarjo bertujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam teknologi komputer selain ilmu agama. Program ini merupakan kerjasama antara MAN Sidoarjo dengan ITS Surabaya dimana siswa kelas X diajarkan materi setara D1 selama 5 semester untuk mendapatkan sertifikat setelah lulus.
This document provides information about guided reading lessons. It explains that guided reading involves teachers working with small groups of students at similar reading levels, using texts matched to their needs. The goal is to help students practice reading strategies with teacher guidance to build independence. Typical lessons are 20 minutes, 3-4 times per week, and involve pre-reading, independent reading with teacher listening, and post-reading discussion. While students have guided reading, other students work independently on activities like reading, writing, or partner reading.
Teks tersebut membahasakan berbagai isu kontemporer yang berkaitan dengan pengaruh Barat dan Amerika Serikat secara global melalui penguasaan ekonomi, budaya, politik, dan teknologi. Ditekankan pentingnya memperkukuh integrasi nasional dan pendidikan untuk menghadapi cabaran-cabaran tersebut.
This document discusses remote sensing techniques for monitoring crop health and stress. It includes figures showing RGB vs NDVI maps, the absorption spectrum of chlorophyll, Landsat satellites, analyzing NDVI data in software, converting a camera to near infrared, thermal images of cotton, an agricultural drone, intercept and slope values for correlating NDVI to crop yield in various crops, examples of vapor pressure deficit for soybeans, a thermal imaging camera, and an NDVI image indicating drainage issues. References are provided for the topics discussed.
Dokumen tersebut membahas tentang Standard Prestasi Matematik Tahun 2. Ringkasannya adalah:
1) Dokumen tersebut menjelaskan kerangka Standard Prestasi untuk Matematik Tahun 2 yang terdiri dari 6 band utama.
2) Band 1-3 menjelaskan deskriptor dan evidens untuk pengetahuan matematik dasar seperti bilangan bulat, operasi dasar, dan pecahan.
3) Band 4-6 menjelaskan tahapan lebih lanjut seperti kema
Dokumen ini membahas tentang kerangka Standard Prestasi Matematika Tahun 4. Ringkasannya adalah:
1. Dokumen ini menjelaskan kerangka Standard Prestasi untuk mata pelajaran Matematika Tahun 4 sebagai panduan untuk guru dalam penaksiran.
2. Terdapat 6 band Standard Prestasi yang menjelaskan tingkat penguasaan siswa dari Tahu hingga Tahu, Faham dan Boleh Lakukan dengan Beradab Mithali.
3. Dokumen ini memberikan con
Dokumen ini merupakan draf Dokumen Standard Prestasi (DSP) untuk mata pelajaran Matematik Tahun 3. Ia menjelaskan falsafah pendidikan kebangsaan, matlamat, objektif dan kerangka standard prestasi untuk matematik tahun 3. Dokumen ini juga menyediakan deskriptor dan contoh evidens untuk menilai pencapaian murid di setiap band standard.
Dokumen ini membahasikan Standard Prestasi Matematik Tahun 3. Ia menjelaskan kerangka standard prestasi yang terdiri daripada enam band, mulai dari "Tahu" hingga "Tahu, Faham dan Boleh Buat dengan Beradab Mithali". Dokumen ini juga menyediakan deskriptor dan contoh bukti untuk setiap pernyataan standard pada setiap band.
Dokumen ini berisi tentang Dokumen Standard Prestasi (DSP) mata pelajaran Matematik Tahun 1. DSP ini memberikan kerangka
standard prestasi yang terdiri dari 6 band, deskriptor untuk setiap band, dan contoh bukti pencapaian murid. DSP ini bertujuan
untuk membantu guru menilai pencapaian murid sesuai dengan matlamat kurikulum matematik tahun 1.
Dokumen ini membahasikan Standard Prestasi mata pelajaran Matematik Tahun 3. Ia menjelaskan konsep dan komponen penting Standard Prestasi seperti band, standard, deskriptor dan bukti. Dokumen ini juga menyediakan rangka kerja Standard Prestasi Matematik Tahun 3 yang merangkumi 6 band standard beserta deskriptor dan contoh bukti untuk setiap band.
1. Lapan ribu enam ratus dua puluh tiga
2. Sepuluh ribu lima ratus
3. Duapuluh empat ribu tiga ratus lima puluh lima
4. Lapan puluh sembilan ribu tujuh ratus enam puluh empat
5. Lima puluh satu ribu tiga ratus dua puluh sembilan
1. Lapan ribu enam ratus dua puluh tiga
2. Sepuluh ribu lima ratus
3. Duapuluh empat ribu tiga ratus lima puluh lima
4
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
2. LATAR BELAKANG
Satu daripada National Key Result Area (NKRA)
“semua murid yang tidak mempunyai masalah pembelajaran
berkeupayaan untuk menguasai asas literasi dan numerasi selepas
tiga tahun mengikuti pendidikan rendah menjelang 2012”.
LP menyediakan instrumen saringan untuk menyaring, mengesan
dan mengenalpasti penguasaan murid Tahun 1, 2 dan 3
LP telah mengadakan beberapa siri mesyuarat dan mengadakan
wacana intelek dengan pelbagai pihak dalam usaha pengkonsepsian
dan perekaan bentuk instrumen
2
3. REKA BENTUK
INSTRUMEN SARINGAN
Berdasarkan 12 konstruk (perkara) asas literasi dan
numerasi yang merangkumi definisi literasi dan numerasi
Kesemuanya tergolong dalam asas literasi dan numerasi
sejajar dengan definisi yang telah ditetapkan oleh pihak
Bahagian Pembangunan Kurikulum (BPK)
Murid yang menguasai kesemua 12 konstruk itu
dianggap telah menguasai asas literasi dan numerasi.
Murid yang tidak menguasai kesemua 12 konstruk itu
akan melalui kelas pemulihan program LINUS atau kelas
khas murid bermasalah pembelajaran.
3
4. SARINGAN 3
MURID
ARUS
PERDANAKelas
Pendidikan
Khas
SARINGAN 1
IKUT PROGRAM LINUS
Pemulihan
Masalah
Pembelajaran atau
Keperluan Khas
Pemeriksaan Doktor
Tidak / Ya
MURID
TAHUN
1
MURID
TAHUN
2
SARINGAN 2
IKUT PROGRAM LINUS
Pemulihan
IKUT PROGRAM LINUS
Pemulihan
SARINGAN 1
(Tahun 2)
Bermasalah Pembelajaran
Murid
Biasa
Murid
Tegar
Guru
Pemulihan
Guru
BM/Matematik
Petunjuk
Tidak / Ya
Tidak / Ya
5. PENGENDALIAN
INSTRUMEN SARINGAN
• Tiga saringan mulai tahun 2010
• Saringan 1
Untuk semua murid Tahun 1 - bulan Mac 2010
• Saringan 2
Untuk murid Tahun 1 yang tidak melepasi Saringan 1 - Jun 2010
• Saringan 3
Untuk murid Tahun 1 yang tidak melepasi Saringan 2 – September 2010
• Keputusan Saringan 3 (Tahun 3) dalam bulan September 2012 akan
dijadikan ukuran pencapaian MKPI.
4
6. INSTRUMEN SARINGAN
Instrumen Saringan 1, Saringan 2 dan Saringan 3
mengukur konstruk yang sama
Item bagi setiap instrumen dibina berdasarkan
kedalaman kandungan (depth of the content) yang
akur dengan perkara yang dipelajari murid dalam
tahun berkenaan.
3
7. Definisi Numerasi
Keupayaan untuk melakukan operasi asas matematik dan memahami idea matematik
yang mudah serta mengaplikasikan pengetahuan serta kemahiran matematik dalam
kehidupan harian mengikut bahasa pengantar di sekolah
Konstruk 1 Keupayaan mengenal pra nombor dan angka
Konstruk 2 Keupayaan membilang
Konstruk 3 Keupayaan memahami nilai nombor
Konstruk 4 Keupayaan membuat seriasi
Konstruk 5 Keupayaan mengenal mata wang Malaysia
Konstruk 6 Keupayaan menyatakan waktu
Konstruk 7 Keupayaan mengendalikan operasi asas
Konstruk 8 Keupayaan mengendalikan operasi asas melibatkan mata wang Malaysia
Konstruk 9 Keupayaan mengukur panjang objek, jisim objek dan isipadu
Konstruk 10
Keupayaan menterjemah ayat biasa kepada ayat matematik dan
sebaliknya
Konstruk 11
Keupayaan mengaplikasi pengetahuan dan kemahiran dalam kehidupan
harian terhad kepada nombor bulat
Konstruk 12
Keupayaan mengaplikasi pengetahuan dan kemahiran dalam kehidupan
harian melibatkan mata wang, masa dan ukuran panjang
8. Definisi Literasi
Keupayaan untuk membaca, menulis dan memahami perkataan, ayat tunggal dan ayat
majmuk yang mudah serta mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam pembelajaran
serta komunikasi harian dalam Bahasa Malaysia
Konstruk 1 Keupayaan membunyi dan menulis huruf vokal dan konsonan
Konstruk 2 Keupayaan membunyi dan menulis suku kata terbuka dan tertutup
Konstruk 3 Keupayaan membaca dan menulis perkataan suku kata terbuka dan tertutup
Konstruk 4 Keupayaan membaca dan menulis perkataan membezakan vokal e taling, e pepet dan o
Konstruk 5 Keupayaan membaca dan menulis perkataan suku kata tertutup ’ng’
Konstruk 6 Keupayaan membaca dan menulis perkataan yang mengandungi diftong dan vokal
berganding
Konstruk 7 Keupayaan membaca dan menulis perkataan yang mengandungi digraf ’ng’, ’ny’, ’sy’
Konstruk 8 Keupayaan membaca dan menulis perkataan dengan imbuhan awalan atau akhiran
Konstruk 9 Keupayaan membaca dan menulis ayat tunggal
Konstruk 10 Keupayaan membaca dan menulis ayat majmuk yang mudah
Konstruk 11 Keupayaan membaca dan memahami perenggan
Konstruk 12 Keupayaan menceritakan bahan ransangan secara lisan atau penulisan