1. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang keputihan pada remaja putri, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti lingkungan yang lembab, hormon, dan bakteri. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri usia 14-17 tahun di desa tertentu.
1. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah keputihan pada siswi di Pondok Pesantren Darul Hasanah Kalikondang Demak. Terdapat beberapa faktor risiko keputihan seperti ketidaktahuan tentang merawat organ genitalia dan budaya saling tukar pakaian.
2. Rumusan masalah yang diteliti adalah hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dengan penanganan keputihan pada siswi pondok terse
Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita dalam memilih kontrasepsi pil antara lain usia, paritas (jumlah anak), pekerjaan, pendidikan, ketersediaan sarana kesehatan, dukungan suami, jarak ke fasilitas kesehatan, dan sumber informasi. Usia, paritas, dan pendidikan berpengaruh terhadap pemahaman wanita dalam memilih jenis kontrasepsi.
Ringkasan dokumen ini adalah:
Dokumen ini membahas hubungan antara perilaku pencegahan keputihan dengan kejadian keputihan patologi pada remaja puteri di SMA Negeri 1 Pegandon, Kabupaten Kendal. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku pencegahan keputihan dengan kejadian keputihan patologi, dengan nilai p = 0,003 < 0,05. Remaja puteri yang memiliki perilaku pencegahan baik cenderung lebih bes
Upaya pencegahan masalah kesehatan reproduksi perempuan di lapas melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan pemeriksaan pap smear. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan deteksi dini kanker serviks. Hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan mayoritas abnormal seperti radang sedang dan difus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang menstruasi dengan pelaksanaan kebersihan diri saat menstruasi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Kedondong, Kabupaten Pesawaran tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang menstruasi dan pelaksanaan kebersihan diri saat menstruasi. Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang
1. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah keputihan pada siswi di Pondok Pesantren Darul Hasanah Kalikondang Demak. Terdapat beberapa faktor risiko keputihan seperti ketidaktahuan tentang merawat organ genitalia dan budaya saling tukar pakaian.
2. Rumusan masalah yang diteliti adalah hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dengan penanganan keputihan pada siswi pondok terse
Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita dalam memilih kontrasepsi pil antara lain usia, paritas (jumlah anak), pekerjaan, pendidikan, ketersediaan sarana kesehatan, dukungan suami, jarak ke fasilitas kesehatan, dan sumber informasi. Usia, paritas, dan pendidikan berpengaruh terhadap pemahaman wanita dalam memilih jenis kontrasepsi.
Ringkasan dokumen ini adalah:
Dokumen ini membahas hubungan antara perilaku pencegahan keputihan dengan kejadian keputihan patologi pada remaja puteri di SMA Negeri 1 Pegandon, Kabupaten Kendal. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku pencegahan keputihan dengan kejadian keputihan patologi, dengan nilai p = 0,003 < 0,05. Remaja puteri yang memiliki perilaku pencegahan baik cenderung lebih bes
Upaya pencegahan masalah kesehatan reproduksi perempuan di lapas melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan pemeriksaan pap smear. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan deteksi dini kanker serviks. Hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan mayoritas abnormal seperti radang sedang dan difus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang menstruasi dengan pelaksanaan kebersihan diri saat menstruasi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Kedondong, Kabupaten Pesawaran tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang menstruasi dan pelaksanaan kebersihan diri saat menstruasi. Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang
Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap wanita usia subur melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode pap smear adalah pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan. Wanita dengan pengetahuan kurang tentang kanker serviks berisiko tidak melakukan pap smear dua kali lebih besar dibandingkan wanita yang pengetahuannya baik, sedangkan wanita tanpa dukungan tenaga kesehatan berisiko du
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia 1-3 tahun di Desa Totokarto.
2. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu sebagian besar kurang baik dan pelaksanaan toilet training anak juga sebagian besar kurang baik.
3. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan
Membahas akar masalah apa saja yang dapat menimbulkan kanker payudara yang berhubungan dengan gizi.
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Makalah ini membahas tentang keluarga berencana di Indonesia, termasuk kewajiban warga negara untuk mendukung program keluarga berencana guna menekan pertumbuhan penduduk yang pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi di Desa Pengkol, Kabupaten Sragen.
Selain sarana, diperlukan pendidikan kesehatan yang relevan dengan jenjang pendidikan di sekolah dasar, salah satunya terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekarang ini adalah bagaimana memfasilitasi kegiatan menstruasi. Seiring dengan meningkatnya status gizi, maka peserta didik perempuan di sekolah dasar sudah mengalami menstruasi. Kelompok ini perlu difasilitasi supaya dapat menjalankan periode menstruasinya secara nyaman di sekolah, termasuk dengan memberikan informasi yang tepat dan benar terkait tata laksana atau Manajemen Kebersihan Menstruasi (MHM).
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
1. Pemerintah memiliki program untuk menangani masalah kesehatan reproduksi melalui 6 komponen utama yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, reproduksi usia lanjut, dan pemberdayaan perempuan
2. Program-program tersebut diimplementasikan dengan strategi seperti peningkatan kesadaran masyarakat, integrasi pelayanan, peningkatan akses pelayanan kesehatan, dan pemberday
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja di Indonesia, terutama masalah keputihan. Dibahas penyebab utama keputihan pada remaja, yaitu kurangnya pengetahuan akan kebersihan alat genital dan pengaruh penggunaan sabun antiseptik daun sirih berlebihan."
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen menjelaskan bahwa remaja mengalami masa transisi yang penting ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis besar-besaran serta menghadapi berbagai tantangan seperti seksualitas, penyakit menular seksual, dan kehamilan di luar nikah.
Proposal ini membahas penelitian tentang gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi suntik di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Tujuannya adalah mengetahui pengetahuan pasangan terkait definisi, tujuan, dan kontraindikasi suntik. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan kuesioner kepada sampel pasangan usia subur. Hasilnya diharapkan memberi manfaat bagi program KB, pengembangan ilmu, dan
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CARA MENGURANGI MUAL MUNTAH PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG BEDAH UMUM RSUP PERSAHABATAN JAKARTA TAHUN 2016
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen juga membahas ruang lingkup masalah kesehatan reproduksi, faktor yang mempengaruhinya, serta tujuan dan pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja.
Bab ini membahas perbandingan empiris antara instrumen moneter bebas bunga dan berbunga dalam kegunaan kebijakan oleh otoritas moneter. Analisis ekonometrik dilakukan untuk mengestimasi model kemampuan mengontrol besaran moneter dan hubungannya dengan tujuan kebijakan seperti stabilitas harga. Hasil uji statistik menunjukkan variabel-variabel dalam model terkointegrasi, artinya memiliki hubungan jangka panjang.
1. The document analyzes conventional and Islamic monetary policy models in Indonesia from 1997 to 2003 using error correction models. It finds that changes in monetary aggregates (M1 and M2) are positively correlated with prior changes in the monetary base for both conventional and Islamic models.
2. Monetary aggregates are also found to be correlated with the main objective of monetary policy, inflation. Lags of changes in M1 and M2 are found to influence current inflation in both conventional and Islamic models.
3. Credit instruments are also analyzed, finding that lags of changes in credit are negatively correlated with the current change in credit for both conventional and Islamic models, indicating credit adjusts over time based on prior levels.
Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap wanita usia subur melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode pap smear adalah pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan. Wanita dengan pengetahuan kurang tentang kanker serviks berisiko tidak melakukan pap smear dua kali lebih besar dibandingkan wanita yang pengetahuannya baik, sedangkan wanita tanpa dukungan tenaga kesehatan berisiko du
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia 1-3 tahun di Desa Totokarto.
2. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu sebagian besar kurang baik dan pelaksanaan toilet training anak juga sebagian besar kurang baik.
3. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan
Membahas akar masalah apa saja yang dapat menimbulkan kanker payudara yang berhubungan dengan gizi.
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Makalah ini membahas tentang keluarga berencana di Indonesia, termasuk kewajiban warga negara untuk mendukung program keluarga berencana guna menekan pertumbuhan penduduk yang pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi di Desa Pengkol, Kabupaten Sragen.
Selain sarana, diperlukan pendidikan kesehatan yang relevan dengan jenjang pendidikan di sekolah dasar, salah satunya terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekarang ini adalah bagaimana memfasilitasi kegiatan menstruasi. Seiring dengan meningkatnya status gizi, maka peserta didik perempuan di sekolah dasar sudah mengalami menstruasi. Kelompok ini perlu difasilitasi supaya dapat menjalankan periode menstruasinya secara nyaman di sekolah, termasuk dengan memberikan informasi yang tepat dan benar terkait tata laksana atau Manajemen Kebersihan Menstruasi (MHM).
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
1. Pemerintah memiliki program untuk menangani masalah kesehatan reproduksi melalui 6 komponen utama yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, reproduksi usia lanjut, dan pemberdayaan perempuan
2. Program-program tersebut diimplementasikan dengan strategi seperti peningkatan kesadaran masyarakat, integrasi pelayanan, peningkatan akses pelayanan kesehatan, dan pemberday
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja di Indonesia, terutama masalah keputihan. Dibahas penyebab utama keputihan pada remaja, yaitu kurangnya pengetahuan akan kebersihan alat genital dan pengaruh penggunaan sabun antiseptik daun sirih berlebihan."
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen menjelaskan bahwa remaja mengalami masa transisi yang penting ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis besar-besaran serta menghadapi berbagai tantangan seperti seksualitas, penyakit menular seksual, dan kehamilan di luar nikah.
Proposal ini membahas penelitian tentang gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi suntik di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Tujuannya adalah mengetahui pengetahuan pasangan terkait definisi, tujuan, dan kontraindikasi suntik. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan kuesioner kepada sampel pasangan usia subur. Hasilnya diharapkan memberi manfaat bagi program KB, pengembangan ilmu, dan
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CARA MENGURANGI MUAL MUNTAH PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG BEDAH UMUM RSUP PERSAHABATAN JAKARTA TAHUN 2016
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, tugas perkembangan, dan permasalahan remaja khususnya terkait kesehatan reproduksi. Dokumen juga membahas ruang lingkup masalah kesehatan reproduksi, faktor yang mempengaruhinya, serta tujuan dan pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja.
Bab ini membahas perbandingan empiris antara instrumen moneter bebas bunga dan berbunga dalam kegunaan kebijakan oleh otoritas moneter. Analisis ekonometrik dilakukan untuk mengestimasi model kemampuan mengontrol besaran moneter dan hubungannya dengan tujuan kebijakan seperti stabilitas harga. Hasil uji statistik menunjukkan variabel-variabel dalam model terkointegrasi, artinya memiliki hubungan jangka panjang.
1. The document analyzes conventional and Islamic monetary policy models in Indonesia from 1997 to 2003 using error correction models. It finds that changes in monetary aggregates (M1 and M2) are positively correlated with prior changes in the monetary base for both conventional and Islamic models.
2. Monetary aggregates are also found to be correlated with the main objective of monetary policy, inflation. Lags of changes in M1 and M2 are found to influence current inflation in both conventional and Islamic models.
3. Credit instruments are also analyzed, finding that lags of changes in credit are negatively correlated with the current change in credit for both conventional and Islamic models, indicating credit adjusts over time based on prior levels.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti pengetahuan, hygiene, dan penggunaan produk untuk membersihkan alat genitalia. Dokumen ini juga menyebutkan hasil penelitian tentang angka kejadian keputihan pada remaja di beberapa daerah.
The document summarizes research on teenage girls' knowledge of antiseptic soap made from betel leaves and the occurrence of leukorrhea. It finds that:
1) Most respondents had little knowledge about using betel leaf antiseptic soap, and experienced pathological leukorrhea.
2) Of those who experienced pathological leukorrhea, almost all had little knowledge about using the antiseptic soap.
3) There is a significant relationship between knowledge of using betel leaf antiseptic soap and the occurrence of leukorrhea.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang teknik dan urutan pemijatan bayi, termasuk bagian tubuh mana yang harus dipijat, gerakan dasar yang digunakan, dan waktu yang tepat untuk memberikan pijatan. Pemijatan bayi dijelaskan sebagai kegiatan penting yang dapat membantu bayi tumbuh dengan baik dan nyenyak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Banyak wanita Indonesia yang mengalami keputihan, terutama pada tahun 2009 dimana 75% wanita pernah mengalami keputihan.
2. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu dengan keputihan fisiologis selama seminggu.
3. Hasilnya menunjukkan kondisi ibu membaik setelah menerima asuhan tersebut.
Program Skrining TB_Alfira(124)_Angsoka(125).pdftulus14
Dokumen tersebut membahas mengenai program skrining tuberkulosis (TB) di Indonesia. Prevalensi TB masih tinggi di Indonesia dan terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan skrining TB untuk mendeteksi kasus-kasus baru, khususnya pada kelompok berisiko tinggi seperti kontak erat pasien TB. Beberapa metode skrining yang digunakan antara lain tes Mantoux, pemeriksaan dahak, dan rontgen paru
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut meneliti hubungan antara kebiasaan mencuci tangan anak pra sekolah dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Pajang Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan sampel 81 ibu yang mempunyai anak berusia 3-5 tahun. Hasilnya menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan anak dengan ke
Asuhan kebidanan pada remaja NN. L, usia 19 tahun, dengan flour albus di Klinik Utama Rawat Inap Rahayu Lampung Tengah memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi untuk mencegah keputihan serta memberikan saran pengobatan herbal berupa rebusan daun sirih hijau.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media e-booklet terhadap tingkat pengetahuan siswi SMP tentang kehamilan remaja. Penelitian menggunakan desain pra-eksperimen dengan metode one group pretest-posttest terhadap 69 siswi SMP. Variabel independen adalah penyuluhan dengan e-booklet dan variabel dependennya adalah pengetahuan tentang kehamilan remaja. Analisis data menggunakan u
Penelitian ini menilai hubungan antara pemilihan dokter ahli kebidanan dan kandungan sebagai petugas pelayanan antenatal dengan persalinan sectio caesarea. Hasilnya menunjukkan ada hubungan signifikan antara pemilihan dokter tersebut dengan persalinan sectio caesarea, namun hubungan ini dipengaruhi oleh status sosial ekonomi rumah tangga."
Tulisan ini membahas pentingnya mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum madrasah di Sumatera Selatan. Saat ini, kurikulum tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan di madrasah, terutama karena perbedaan pandangan ulama tentang batasan materi apa saja yang boleh diajarkan. Tulisan ini berargumen bahwa informasi kesehatan reproduksi perlu diberikan sejak dini kepada remaja agar mereka tidak terlibat dalam
Tulisan ini membahas pentingnya mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum madrasah di Sumatera Selatan. Saat ini, kurikulum tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan di madrasah, terutama karena perbedaan pandangan ulama tentang batasan materi apa saja yang boleh diajarkan. Tulisan ini berargumen bahwa informasi kesehatan reproduksi perlu diberikan sejak dini kepada remaja agar mereka tidak terlibat dalam
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...Adil Athilshipate
ABSTRACT
Diarrheal disease is one disease that commonly affects infants and young children, said diarrhea
when frekuensianya more than 3 times a day. PHC Mungkajang in Palopo, diarrheal disease in the
top ten greatest disease which ranks sixth with a proportion of 2.44%. This study aims to
mengenalisis factors most dominant on the incidence of diarrhea in infants in PHC Mungkajang
Palopo. The research method is analytical survey with case control design. Population in this
research are children who live in PHC Mungkajang Palopo. Samples were taken by proportional
random sampling totaling 246 people. Data analysis included univariate, bivariate and multivariate.
The results showed that there is no correlation age, sex, measles immunization, maternal age,
mother's occupation and environmental sanitation with the incidence of diarrhea in infants (p>
0.05) and there is a relationship of nutritional status, exclusive breastfeeding, education, personal
hygiene, water supply Clean and availability toilet with diarrhea (p <0.05). The most predominant
risk factors associated with the incidence of diarrhea in children under five is personal hygiene with
OR = 3,065 (p = 0.001) and Exp (B) = 3,065. Models of logistic regression equations known to
toddlers who are not exclusively breastfed and personal hygiene, provision of clean water and poor
availability of latrines, then have a probability of occurrence of diarrhea by 48%. Advised the
public to raise awareness to behave clean and healthy lifestyle in reducing the frequency of
morbidity of diarrhea in infants.
Jejaring AMPL telah menginsiasi program MKM sejak 2015 melalui berbagai kegiatan seperti penelitian, advokasi, pendampingan, dan edukasi. Upaya ini bertujuan memastikan perempuan dan anak perempuan dapat mengelola menstruasi secara sehat dan berpartisipasi tanpa rasa malu. Buku ini menggambarkan perjalanan program MKM di Indonesia, termasuk tantangan seperti mitos dan kurangnya fasilitas sanitasi di sekolah yang mengh
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja di Indonesia. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain: (1) masalah kesehatan reproduksi merupakan permasalahan besar bagi remaja Indonesia; (2) salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami remaja adalah leukorea yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti penggunaan antiseptik berlebihan; (3) diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja di Indonesia. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain: (1) masalah kesehatan reproduksi merupakan permasalahan besar bagi remaja Indonesia; (2) salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami remaja adalah leukorea yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti penggunaan antiseptik berlebihan; (3) diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan yang rutin untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan persalinan, serta pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi setelah melahirkan. Pemeriksaan kehamilan ideal dilakukan setiap bulan hingga bulan ke-6, lalu 2 kali per bulan hingga bulan ke-9. Ibu hamil perlu waspada akan
Masa nifas adalah masa setelah kelahiran plasenta sampai 6 minggu. Ibu harus waspada akan tanda bahaya seperti perdarahan berlebihan, demam, sakit kepala, atau pembengkakan. Bayi baru lahir dan perinatal juga memiliki tanda bahaya seperti pernafasan kesulitan, suhu tubuh tidak normal, warna kulit aneh, atau aktivitas tidak biasa yang membutuhkan perhatian medis. Ibu dan bayi perlu
Ringkasan singkat dokumen senam nifas adalah:
1. Senam nifas bertujuan untuk mengembalikan otot-otot terutama rahim dan perut ke kondisi semula setelah melahirkan
2. Terdiri dari 12 posisi latihan yang melatih otot-otot perut, panggul, dan pinggang
3. Tujuannya untuk memperkuat otot-otot terkait proses persalinan dan mendapatkan relaksasi tubuh
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang 8 jenis senam hamil yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Senam-senam tersebut adalah duduk bersila, memutar lengan dan mengencangkan payudara, gerakan relaksasi, gerakan pergerakan kaki dan menganyuh, mengangkat panggul, latihan membran, gerakan anti sungsang, dan melenturkan punggung. Setiap senam
Dokumen tersebut memberikan petunjuk cara memandikan bayi dengan benar dan aman, meliputi persiapan, langkah-langkah pemandian, dan perawatan tali pusat bayi. Langkah-langkahnya adalah membersihkan kepala, badan, dan bagian intim bayi dengan sabun dan air hangat, lalu mengeringkan dan memakaikan pakaian bersih. Perawatan tali pusat meliputi mencuci dengan sabun dan menjaganya terbuka untuk menceg
Ringkasan prosedur memandikan bayi dalam 3 kalimat:
1) Siapkan peralatan mandi bayi seperti bak mandi, air hangat, sabun lembut, dan handuk bersih sebelum memandikan.
2) Bersihkan wajah, badan, dan rambut bayi dengan lembut menggunakan kapas dan sabun untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan bayi.
3) Setelah membersihkan, keringkan bayi dengan handuk halus, olesi kulit dengan
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yang dapat mengancam kesehatan ibu dan janin, seperti pendarahan, bengkak di wajah dan tangan, nyeri abdomen hebat, keluarnya air ketuban sebelum waktunya, serta berkurangnya gerakan janin. Ibu hamil disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala tersebut.
Ringkasan dokumen tentang senam hamil menjelaskan manfaat senam hamil untuk mempersiapkan ibu secara fisik dan mental menghadapi persalinan, meliputi latihan peregangan, pernafasan, penguatan otot panggul, dan relaksasi; serta kontraindikasinya bagi ibu hamil berisiko tinggi."
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kehamilan yang perlu dilakukan wanita hamil minimal empat kali selama kehamilan untuk mendeteksi komplikasi dini dan memantau perkembangan janin. Pemeriksaan meliputi pengecekan kondisi ibu dan janin, konseling gizi dan istirahat, serta tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mendeteksi kelainan, memantau perkembangan, dan member
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang manfaat dan teknik memijat bayi yang sehat dan aman, mulai dari manfaatnya untuk perkembangan fisik dan emosi bayi, waktu yang tepat, persiapan, langkah-langkah memijat bagian tubuh tertentu, serta hal-hal yang dianjurkan dan tidak dianjurkan selama pemijatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan seorang ibu, termasuk penjelasan apa itu kehamilan, tanda-tanda kehamilan, apa yang harus dilakukan ibu hamil selama kehamilan seperti memeriksakan kehamilan, menjaga kebersihan, gizi dan kehamilan, mengonsumsi zat besi, istirahat yang cukup, dan aktivitas yang tidak terlalu berat. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa ibu hamil
Persalinan adalah proses keluarnya janin dan plasenta dari uterus yang ditandai dengan kontraksi rahim yang menipis dan membuka serviks serta mengeluarkan lendir darah dari vagina. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya yaitu tenaga, jalan lahir, dan janin. Ada tanda-tanda persalinan seperti rasa sakit di perut bawah dan keluarnya lendir darah, serta tanda bahaya seperti air ketuban keluar dini atau perdar
Dokumen tersebut membahas berbagai ketidaknyamanan yang sering dialami selama kehamilan seperti sakit kepala, sesak nafas, sembelit, keputihan, sering buang air kecil, dan beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Berbagai cara meringankan gejala seperti istirahat, mandi air hangat, mengkonsumsi cairan, dan menghindari beberapa obat farmasi juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode kontrasepsi yaitu pil KB, suntikan, IUD, kondom, natural family planning dan ASI sebagai KB alami. Setiap metode memiliki keuntungan dan kerugian, seperti efektivitas, dampak kesehatan, dan pengaruh terhadap kesuburan. Secara umum dokumen menjelaskan karakteristik berbagai pilihan kontrasepsi serta pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih metode yang sesuai.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tinggal di daerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat.
Keringat ini membuat tubuh lembab, terutama pada organ seksual dan
reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang
biak dan ekosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tidak sedap
serta infeksi. Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina.
Ekosistem ini dipengaruhi dua faktor utama, yaitu hormon estrogen dan bakteri
laktobacillus (flora normal). Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri
laktobacillus akan mati dan bakteri patogen akan tumbuh sehingga tubuh akan
rentan terhadap infeksi (Wijayanti, 2009, p.37).
Keputihan sering dikaitkan dengan kadar keasaman daerah sekitar vagina,
karena keputihan bisa terjadi akibat ph vagina tidak seimbang. Kadar keasaman
vagina di pengaruhi oleh dua hal yaitu, faktor intern dan ekstern. Faktor intern
antara lain di sebabkan oleh pil kontrasepsi yang mengandung hormon
estrogen, IUD yang bisa menyebabkan bakteri, trauma akibat pembedahan,
terlalu lama menggunakan kortikoseroid dan obat imunosupresan pada
penderita asma, kanker atau HIV positif. Sedangkan faktor ekstern antara lain
kurangnya vulva hygiene, kehamilan dan diabetes melitus, pakaian dalam yang
ketat, hubungan seks dengan pria yang membawa bakteri Neisseria Gonorhoea
2. 2
dan menggunakan WC umum yang tercemar bakteri Chlamydia (Prasetyowati,
2009, p.46).
Organ intim wanita, seperti vagina sangat sensitif dengan kondisi
lingkungan. Karena letaknya tersembunyi dan tertutup, vagina memerlukan
suasana kering. Kondisi lembab akan mengundang berkembangbiaknya jamur
dan patogen. Ini adalah salah satu penyebab keputihan (Wijayanti, 2009. p.54).
Jumlah wanita di dunia yang pernah mengalami keputihan sekitar 75%,
sedangkan wanita Eropa yang mengalami keputihan sebesar 25%. Di Indonesia
sebanyak 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam
hidupnya dan 45% di antaranya mengalami keputihan sebanyak dua kali atau
lebih. Kondisi seperti ini bisa dicegah dengan melakukan kebiasaan vulva
hygiene yang baik, sedangkan kebiasaan ini sendiri merupakan perilaku yang
harus dibiasakan oleh setiap individu dan disertai dengan pengetahuan, untuk
itu tenaga kesehatan mempunyai peranan penting untuk mendidik masyarakat
tentang pentingnya hygiene yang baik untuk mencegah keputihan melalui
penyuluhan (Maghfiroh, 2010, p.2).
Berdasarkan data statistik Indonesia tahun 2008 dari 43,3 juta jiwa remaja
berusia 15-24 tahun berperilaku tidak sehat, ini merupakan salah satu penyebab
dari keputihan (Maghfiroh, 2010, p.2).
Berdasarkan data statistik Jawa Tengah tahun 2009 jumlah remaja putri
Jawa Tengah yaitu 2,9 juta jiwa berusia 15-24 tahun 45% pernah mengalami
keputihan. Data RSUP dr Kariadi tahun 2010 menyebutkan bahwa jumlah
penderita kanker mulut rahim (servik) adalah 1.619 jiwa. Penderita yang sakit
3. 3
dalam keadaan stadium lanjut, kanker mulut rahim ini diawali dengan
keputihan yang lama yang tidak diobati (Dinas Kesehatan Semarang, 2010).
Survei kesehatan remaja tahun 2007-2008 yang di lakukan oleh Badan
Pusat Statistik Jepara menyebutkan laki-laki berusia 20-24 tahun belum
menikah pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 57,5% dan yang
berusia 15-19 tahun sebanyak 43,8%. Sedangkan perempuan berusia 20-24
tahun belum menikah pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 63% dan
yang berusia 15-19 tahun pernah melakukan hubungan seksual sebanyak
42,3%, ini merupakan salah satu penyebab dari keputihan (Danniati, 2009,
p.2).
Berdasarkan hasil penelitian Farah (2009) tentang hubungan pengetahuan
dan perilaku vulva hygiene terhadap kejadian keputihan pada siswi kelas XI di
SMA Negeri 1 Jepara didapatkan dari 80 responden terdapat 44 (62,5%)
mengalami keputihan. Sebanyak 36 (52,5%) yang mengalami keputihan karena
tidak tahu cara vulva hygiene dengan baik dan benar.
Desa Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara terdiri
dari 16 Dukuh dengan jumlah penduduk 4.685 jiwa dan remaja putri 312 jiwa
(Badan Pusat Statistik Jepara, 2010).
Berdasarkan data pra survei yang penulis lakukan pada tanggal 11 April
2011 di desa tersebut dengan melakukan wawancara pada 10 remaja putri
berusia 14-17 tahun terdapat 7 remaja putri yang mengalami keputihan, setelah
ditanyakan tentang vulva hygiene 4 orang (40%) selalu menjaga vulva hygiene,
4. 4
3 orang (30%) yang membersihkan vagina dengan sabun sirih dan 3 orang
(30%) lainnya tidak pernah menjaga vulva hygiene dengan baik.
Banyaknya remaja yang belum mengetahui cara vulva hygiene yang baik
dan beranggapan bahwa keputihan yang gatal dan berbau adalah normal,
menyebabkan penulis tergerak untuk mengusulkan suatu penelitian lebih lanjut
mengenai hubungan tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan kejadian
keputihan pada remaja putri usia 14-17 tahun di Desa Pendosawalan
Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka disusun rumusan masalah sebagai
berikut : ”Apakah terdapat hubungan tingkat pengetahuan vulva hygiene
dengan kejadian keputihan pada remaja putri usia 14-17 tahun di Desa
Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara?”
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan
kejadian keputihan pada remaja putri usia 14-17 tahun di Desa
Pendosawalan Kecamatann Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
5. 5
2. Tujuan khusus
a. Untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan remaja putri usia 14-17
tahun di Desa Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara
mengenai vulva hygiene.
b. Untuk mendeskripsikan kejadian keputihan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pembuat kebijakan
Menurunkan kejadian keputihan pada remaja putri di Jepara dengan
meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi dengan memberikan
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi di sertai cara pencegahannya.
2. Bagi institusi
Memberikan masukan dalam pendidikan terutama untuk memberikan materi
perkuliahan sehingga mahasiswa mempunyai gambaran mengenai vulva
hygiene dan keputihan.
3. Bagi peneliti
Meningkatkan pengetahuan dan menambah pengalaman tentang kesehatan
reproduksi khususnya keputihan dan sebagai sumber informasi untuk
penelitian selanjutnya
4. Bagi masyarakat
Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan untuk
mencegah timbulnya penyakit
Keaslian Penelitian
6. 6
1. Penelitian Sebelumnya
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Judul
Nama
Tahun
Sasaran
Variabel
Metode
Hasil
Hubungan pengetahuan
tentang keputihan dengan
penanganan keputihan pada
Siswi Pondok Pesantren
Darul Hasanah Kalikondang
Demak,
MAGHFIROH,
2010
-30 Siswi Pondok
Pesantren.
-Pengetahuan Keputihan
(bebas) dan Penanganan
Keputihan (terikat).
-Explanatory Research,
Cross Sectional, Random
Sampling.
- pengetahuan baik 29 (58%)
- menangani keputihan
dengan baik 31 (62%)
- ada hubungan bermakna
antara pengetahuan
keputihan dengan
penanganan keputihan.
Hubungan, pengetahuan,
sikap dan praktek vulva
hygiene dengan kejadian
keputihan pada siswi kelas
VII SMP Negeri 1 Ungaran,
Semarang , Anggita, 2010.
- 60 siswi SMP Negeri 1
Ungaran.
- Penegetahuan, sikap dan
praktek vulva hygiene
(bebas) dan kejadian
keputihan pada siswi kelas
VII (terikat).
- Explanatory Research,
Cross Sectional
- Pengetahuan cukup dan
baik (40%)
- Sikap baik untuk
pencegahan keputihan
(94,3%).
- Praktek vulva hygiene
(42,9%).
- Hasil uji che square
hubungan. pengetahuan
dengan kejadian keputihan
p=0,615, hubungan sikap
dengan kejadian keputihan
p=0,428, praktek dengan
kejadian keputihan
p=0,521.
- Tidak ada hubungan yang
bermakna sikap dan praktek
dengan derajat keputihan..
Hubungan pengetahuan dan
perilaku vulva hygiene
terhadap keputihan pada
siswi SMA Negeri 1 Jepara,
Farah, 2009.
- 80 sisiwi SMU
Muhammadiyah 1 Metro.
- Vulva hygiene (bebas) dan
kejadian keputihan
(terikat).
- Kuantitatif, Cross
Sectional
- Ada hubungan antara vulva
hygiene daerah kewanitaan
dengan kejadian keputihan
(-Value= 0,033 dan nilai
OR= 3.500).
- Tidak ada hubungan antara
pemilihan pakaian dalam
(-Value= 0,429).
- Pemakaian antiseptik (-
Value= 0,482)
- Menjaga kebersihan saat
menstruasi (-Value=
0,134) dengan kejadian
keputihan..
- Ada hubungan antara vulva
hygiene dengan keputihan.
7. 7
2. Penelitian Sekarang
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu tempat penelitian dan
variabel penelitian. Penelitian sekarang variabelnya yaitu hubungan tingkat
pengetahuan vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri
usia 14-17 tahun.