Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ketaatan kepada pemimpin dan keharusan berada dalam barisan yang teratur seperti bangunan yang kokoh sebagaimana teladan Nabi Muhammad SAW ketika di Hudaibiyah. Dokumen juga menyoroti pentingnya menghindari perselisihan dan selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
2. Mukodimah
Firman Alloh Subhanahu wata ala
ٌوصُصْرَّم ٌنََٰيْنُب مُهَّنَأَك اًَّفص ۦ
ِهِليِب َ
س ىِف َونُلِت ََٰقُي َينِذَّٱل ُّبِحُي َ َّ
ٱَّلل َّنِإ
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh.
ْمُكْنِم ِرْمَ ْ
اْل يِلو
ُ
َأو َلو ُ
سَّرال واُعيِطََأو َ َّ
اَّلل واُعيِطَأ واُنَمَآ َينِذَّال َاهُّيَأ َاي
Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An Nisa’ [4] : 59)
Sabda Rasulullah SAW
َ
س َالَف ٍةَيِصَْعمِب َرِم
ُ
أ اَذِإَف ، ٍةَيِصَْعمِب ْرَمْؤُي ْمَل َام ، َهِرَكَو ََّبحَأ َاميِف ، ِمِل ْ
سُمْال ِءْرَمْال ىَلَع
َعْم
َةَاعَط َاَو
“Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau benci selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila
diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengar dan taat.” (HR. Bukhari no. 7144)
Asar Umar Bin Khotob RA
ٍةَاعَطِب َّاِإ َةَرَامِإ َاَو ، ٍةَرَامِإِب َّاِإ َةََاعمَج َاَو ، ٍةََاعمَجِب َّاِإ َمَال ْ
سِإ َا ُهَّنِإ
"Sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan berjamaah dan tidak ada jamaah kecuali dengan adanya keamiran dan tidak ada keamiran
kecuali dengan taat". [HR. Ad Darami 257, Ibnu ‘Abdil Barr dalam Jaami’u Bayaan 326]
3. Insert
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu, pen) dan tidak pula
melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya
adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. “
Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?”
Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan
mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka.” (HR. Muslim no. 1847. Lihat penjelasan hadits
ini dalam Muroqotul Mafatih Syarh Misykah Al Mashobih, 15/343, Maktabah Syamilah)
“Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau benci selama tidak diperintahkan
untuk bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengar dan taat.” (HR.
Bukhari no. 7144)
4. ‘’Taat kepada pimpinan tidak mutlak karena tidak dimaksum, yang mutlak itu taat kepad Alloh dan
Rosulnya’’
Toxit Mindset
Ibrah Jaman Dulu : Kisah kaum Khowarij Ketika menerjemahkan ayat ilal hukma ilalloh
Ibroh Akhir jaman tentang pemikiran salafi.
5. Dalil Ketaatan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa mentaatiku, maka ia berarti mentaati Allah. Barangsiapa yang tidak mentaatiku berarti ia tidak
mentaati Allah. Barangsiapa yang taat pada pemimpin berarti ia mentaatiku. Barangsiapa yang tidak
mentaatiku berarti ia tidak mentaatiku.” (HR. Bukhari no. 7137 dan Muslim no. 1835).
6. Taatilah baik dalam kedaan paham atau tidak
paham
Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau benci selama tidak
diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada
kewajiban mendengar dan taat.” (HR. Bukhari no. 7144)
10. Perbaiki Bangunan
َ
س ىِف َونُلِت ََٰقُي َينِذَّٱل ُّبِحُي َ َّ
ٱَّلل َّنِإ
ََٰيْنُب مُهَّنَأَك اًَّفص ۦ
ِهِليِب
ٌن
ٌوصُصْرَّم
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang
berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh.
11. Penutup Inti
Masuklah kedalam barisan yang Rapi
Jangan berbantah bantahan
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal (8): 46).
“Apa yang telah aku larang pada kalian, maka jauhilah. Dan apa yang aku perintahkan pada
kalian, maka kerjakanlah sesuai dengan (batas maksimal) kesanggupan kalian. Sesungguhnya,
yang membinasakan umat terdahulu adalah banyaknya pertanyaan mereka terhadap nabi-nabi
mereka.”
12. Ingatlah: Semakin Baik Rakyat, Semakin Baik
Pula Pemimpinnya
Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah mengatakan,
“Sesungguhnya di antara hikmah Allah Ta’ala dalam keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan pelindung
umat manusia adalah sama dengan amalan rakyatnya bahkan perbuatan rakyat seakan-akan adalah cerminan dari
pemimpin dan penguasa mereka. Jika rakyat lurus, maka akan lurus juga penguasa mereka. Jika rakyat adil, maka
akan adil pula penguasa mereka. Namun, jika rakyat berbuat zholim, maka penguasa mereka akan ikut berbuat
zholim. Jika tampak tindak penipuan di tengah-tengah rakyat, maka demikian pula hal ini akan terjadi pada
pemimpin mereka. Jika rakyat menolak hak-hak Allah dan enggan memenuhinya, maka para pemimpin juga enggan
melaksanakan hak-hak rakyat dan enggan menerapkannya. Jika dalam muamalah rakyat mengambil sesuatu dari
orang-orang lemah, maka pemimpin mereka akan mengambil hak yang bukan haknya dari rakyatnya serta akan
membebani mereka dengan tugas yang berat. Setiap yang rakyat ambil dari orang-orang lemah maka akan diambil
pula oleh pemimpin mereka dari mereka dengan paksaan.
Editor's Notes
Ibrah Jaman Dulu : Kisah kaum Khowarij Ketika menerjemahkan ayat ilal hukma ilalloh
Ibroh Akhir jaman tentang pemikiran salafi.