Pemberontakan Hukbalahap terjadi akibat ketidakpuasan petani di Filipina terhadap eksploitasi tanah dan upah rendah oleh penjajah dan tuan tanah. Organisasi petani Hukbalahap dibentuk untuk melawan penindasan tersebut. Pemberontakan berlanjut hingga 1953 meskipun Filipina merdeka.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan sejarah sistem ekonomi di Indonesia mulai dari zaman kolonial hingga masa kemerdekaan
2. Sistem ekonomi yang diterapkan berubah sesuai dengan kondisi politik dan ekonomi pada masing-masing periode
3. Perekonomian Indonesia mengalami berbagai tantangan sejak dari masa kolonial hingga pasca kemerdekaan
Ekonomi Indonesia telah berkembang sejak zaman prasejarah hingga masa kini. Pada zaman prakolonial, berbagai kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit hidup dari perdagangan dan pertanian. Belanda kemudian menerapkan sistem monopoli perdagangan melalui VOC. Pada masa pendudukan Jepang, persiapan kemerdekaan mulai dirintis. Pascakemerdekaan, cita-cita ekonomi Indonesia tercantum dalam UUD 1945 pasal 33.
Tidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma AgrariaPeople Power
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya reforma agraria dan kedaulatan pangan untuk mencapai ekonomi kerakyatan, dan mengkritik kebijakan neoliberalisme pasca Orde Baru yang bertentangan dengan UUD 1945 dan UUPA.
La Liga Filipina was an organization created by Jose Rizal in 1892 in Manila to unite the Filipino people and promote reforms. It had Ambrosio Salvador as its president and aims to protect Filipinos from injustice and encourage education. However, the group split with radicals like Bonifacio forming a new secret society. Rizal was then exiled to Dapitan where he worked as a teacher and doctor, helping the community with infrastructure projects. While in exile, he continued his writings and formed a relationship with Josephine Bracken, but objected to the revolutionary plans of the Katipunan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan sejarah sistem ekonomi di Indonesia mulai dari zaman kolonial hingga masa kemerdekaan
2. Sistem ekonomi yang diterapkan berubah sesuai dengan kondisi politik dan ekonomi pada masing-masing periode
3. Perekonomian Indonesia mengalami berbagai tantangan sejak dari masa kolonial hingga pasca kemerdekaan
Ekonomi Indonesia telah berkembang sejak zaman prasejarah hingga masa kini. Pada zaman prakolonial, berbagai kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapahit hidup dari perdagangan dan pertanian. Belanda kemudian menerapkan sistem monopoli perdagangan melalui VOC. Pada masa pendudukan Jepang, persiapan kemerdekaan mulai dirintis. Pascakemerdekaan, cita-cita ekonomi Indonesia tercantum dalam UUD 1945 pasal 33.
Tidak Ada Ekonomi Kerakyatan Tanpa Reforma AgrariaPeople Power
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya reforma agraria dan kedaulatan pangan untuk mencapai ekonomi kerakyatan, dan mengkritik kebijakan neoliberalisme pasca Orde Baru yang bertentangan dengan UUD 1945 dan UUPA.
La Liga Filipina was an organization created by Jose Rizal in 1892 in Manila to unite the Filipino people and promote reforms. It had Ambrosio Salvador as its president and aims to protect Filipinos from injustice and encourage education. However, the group split with radicals like Bonifacio forming a new secret society. Rizal was then exiled to Dapitan where he worked as a teacher and doctor, helping the community with infrastructure projects. While in exile, he continued his writings and formed a relationship with Josephine Bracken, but objected to the revolutionary plans of the Katipunan.
Dokumen tersebut membahas pergerakan nasionalisme di beberapa negara Asia seperti Cina, Turki, Filipina, dan India. Di Cina, nasionalisme muncul setelah kekalahan dinasti Manchu dan pendudukan asing, yang memunculkan tokoh seperti Sun Yat Sen. Di Turki, nasionalisme bangkit setelah kekalahan Perang Dunia I dan pendudukan wilayah oleh sekutu, dipimpin Mustafa Kemal. Sedangkan di Filipina, nasionalisme lahir
Dokumen ini membahas tentang sebab-sebab munculnya nasionalisme di Filipina pada abad ke-19, yaitu imperialisme Spanyol yang kejam, lahirnya kaum intelektual, pengaruh gereja Katolik, dan pengaruh revolusi kemerdekaan Amerika Latin. Dokumen ini juga menjelaskan periode kekuasaan Amerika di Filipina dari 1898 hingga kemerdekaannya pada 1946.
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAZulfira Farah Nubua
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Gerakan nasionalisme di Mesir, Turki, India, dan Filipina muncul sebagai reaksi terhadap imperialisme dan ketidakadilan yang dilakukan oleh penjajah masing-masing negara.
2. Peristiwa penting yang memicu munculnya nasionalisme antara lain pemberontakan rakyat, timbulnya kaum intelektual, dan pengaruh paham-paham baru seperti liberalisme dan
1. Dokumen tersebut merupakan ringkasan sejarah organisasi Pemuda Muslimin Indonesia dari tahun 1928 hingga 2014, mencakup latar belakang berdirinya organisasi tersebut dan perjuangan melawan kolonialisme.
2. Masyarakat kolonal di Indonesia dicirikan oleh dominasi ekonomi, politik, dan diskriminasi serta terbentuknya kelas atas, menengah, dan rendah.
3. Bangsa Indonesia melakukan berbagai perlawanan terhadap penjajahan
Dokumen ini menjelaskan berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang selama Perang Dunia 2, mulai dari perlawanan bersenjata di Aceh, Singaparna, Indramayu, Kalimantan, Irian hingga gerakan bawah tanah oleh kelompok Sutan Syahrir. Perlawanan ini timbul akibat penindasan dan penderitaan ekonomi rakyat di bawah kekuasaan Jepang.
Sejarah perjuangan kemerdekaan negara di afrikaAndri Pradinata
Dokumen tersebut membahas sejarah kolonialisme Barat di Afrika dan perjuangan kemerdekaan negara-negara Afrika. Bangsa Barat mulai menjajah Afrika pada abad ke-16 dan mendominasi benua itu hingga Perang Dunia I. Setelah Perang Dunia II, gerakan nasionalisme meluas di Afrika dan negara-negara merdekanya satu persatu melalui perjuangan kemerdekaan atau pemberian kemerdekaan secara damai.
Dokumen tersebut membahas pergerakan nasionalisme di beberapa negara Asia seperti Cina, Turki, Filipina, dan India. Di Cina, nasionalisme muncul setelah kekalahan dinasti Manchu dan pendudukan asing, yang memunculkan tokoh seperti Sun Yat Sen. Di Turki, nasionalisme bangkit setelah kekalahan Perang Dunia I dan pendudukan wilayah oleh sekutu, dipimpin Mustafa Kemal. Sedangkan di Filipina, nasionalisme lahir
Dokumen ini membahas tentang sebab-sebab munculnya nasionalisme di Filipina pada abad ke-19, yaitu imperialisme Spanyol yang kejam, lahirnya kaum intelektual, pengaruh gereja Katolik, dan pengaruh revolusi kemerdekaan Amerika Latin. Dokumen ini juga menjelaskan periode kekuasaan Amerika di Filipina dari 1898 hingga kemerdekaannya pada 1946.
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAZulfira Farah Nubua
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Gerakan nasionalisme di Mesir, Turki, India, dan Filipina muncul sebagai reaksi terhadap imperialisme dan ketidakadilan yang dilakukan oleh penjajah masing-masing negara.
2. Peristiwa penting yang memicu munculnya nasionalisme antara lain pemberontakan rakyat, timbulnya kaum intelektual, dan pengaruh paham-paham baru seperti liberalisme dan
1. Dokumen tersebut merupakan ringkasan sejarah organisasi Pemuda Muslimin Indonesia dari tahun 1928 hingga 2014, mencakup latar belakang berdirinya organisasi tersebut dan perjuangan melawan kolonialisme.
2. Masyarakat kolonal di Indonesia dicirikan oleh dominasi ekonomi, politik, dan diskriminasi serta terbentuknya kelas atas, menengah, dan rendah.
3. Bangsa Indonesia melakukan berbagai perlawanan terhadap penjajahan
Dokumen ini menjelaskan berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang selama Perang Dunia 2, mulai dari perlawanan bersenjata di Aceh, Singaparna, Indramayu, Kalimantan, Irian hingga gerakan bawah tanah oleh kelompok Sutan Syahrir. Perlawanan ini timbul akibat penindasan dan penderitaan ekonomi rakyat di bawah kekuasaan Jepang.
Sejarah perjuangan kemerdekaan negara di afrikaAndri Pradinata
Dokumen tersebut membahas sejarah kolonialisme Barat di Afrika dan perjuangan kemerdekaan negara-negara Afrika. Bangsa Barat mulai menjajah Afrika pada abad ke-16 dan mendominasi benua itu hingga Perang Dunia I. Setelah Perang Dunia II, gerakan nasionalisme meluas di Afrika dan negara-negara merdekanya satu persatu melalui perjuangan kemerdekaan atau pemberian kemerdekaan secara damai.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
S sej 993141_chapter1
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang
panjang. Perjuangan rakyat Filipina dalam melepaskan diri dari penjajahan tidak lepas dari
peranan rakyatnya yang bahu-membahu berjuang membela tanah airnya dari tangan para
penjajah. Politik penjajah barat biasanya hanya “menghisap” kekayaan alam daerah jajahannya
tanpa memberi kemakmuran bagi rakyat yang dijajahnya. Penindasan ini telah membangkitkan
rakyat Filipina untuk melawan ketidakadilan tersebut. Perlawanan rakyat Filipina tidak hanya
dilakukan oleh para kaum cendekiawan saja atau-pun orang-orang terpelajar, tetapi juga oleh
orang-orang lapisan bawah terutama kaum petani yang merasa tersiksa dengan pajak-pajak yang
ditarik oleh pihak kolonial.
Para petani di Filipina juga merasa sangat tertekan ketika tanah yang mereka miliki harus
diserahkan kepada pihak kolonial untuk digunakan kepentingan pemerintah kolonial.
Penguasaan tanah ini telah membangkitkan semangat perlawanan dari para petani di Filipina.
Mereka menentang kebijakan pemerintah Spanyol yang menerapkan sistem perekonomian
economienda yang salah dalam penerapannya di lapangan. Sistem ini sebenarnya adalah adanya
pembagian bagi hasil yang cukup rata yaitu 50 : 50 dari hasil panen (Agoncillo,1990 : 441).
Namun seiring dengan kekuasaan Spanyol di Filipina yang cukup lama membuat para tuan tanah
yang terdiri dari orang-orang Spanyol dan orang pribumi pemilik modal melanggar sistem
economienda yang telah ditetapkan. Tidak ada tindakan apapun yang diambil oleh pemerintah
Spanyol di Filipina, karena kebanyakan para pejabat pemerintah juga merupakan para tuan tanah.
2. Pemerintah Spanyol menerapkan sistem pemerintahannya di Filipina secara tidak langsung
(indirect rule) dengan mengangkat orang orang pribumi sebagai pegawai pemerintahannya.
Orang-orang yang diangkat sebagai pegawai pemerintahan biasanya adalah orang-orang yang
mempunyai kedudukan yang cukup tinggi dalam masyarakatnya seperti pemuka desa dan
pendeta ( Bresnan, 1988:53).
Kenyataan yang terjadi dalam masyarakat Filipina pada masa itu, yang menjadi objek
ekploitasi pemerintah kolonial adalah para petani menengah dan para petani miskin yang
menggantungkan hidupnya menjadi petani penggarap. Agoncillo (1990:442) menegaskan bahwa
tuntutan mereka adalah adanya perbaikan dalam bidang upah yang mereka terima. Para tuan
tanah biasanya memberi upah tidak sesuai dengan tingkat kerja mereka yang selalu dituntut
bekerja secara penuh dari pagi sampai sore hari. Dengan diberi upah sebesar 1 peso tiap harinya
para petani miskin ini juga diwajibkan untuk membayar pajak pula terhadap pemerintah kolonial.
Begitu juga dengan para petani menengah yang dituntut untuk membayar sewa lahan pertanian
kepada para tuan tanah dengan harga yang cukup tinggi dan juga pajak kepada pemerintah
kolonial. Selain itu adanya perubahan dalam bidang pertanian dimana biasanya masyarakat
Filipina menanam padi untuk kebutuhan sehari-harinya dialihkan menjadi menanam tebu, bit dan
kelapa yang pada saat itu laku dipasaran Eropa dan Amerika. Akibatnya, Filipina tidak dapat
berswasembada beras dan untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut Filipina tergantung dari
Indonesia
( Bresnan, 1988 : 55).
Kondisi masyarakat di Filipina khususnya di daerah Luzon Tengah yang sebagian besar
penduduknya menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian telah membentuk pola hubungan
antara para tuan tanah dan para petani (Patron Klien) secara struktural (Bresnan, 1988 : 56).
3. Hubungan ini berubah menjadi ketidakselarasan ketika terjadi perubahan-perubahan dalam
kehidupan masyarakat petani yang diakibatkan adanya ekploitasi oleh tuan tanah ( Halimah,
2002 : 27-28). Ketidakselarasan ini telah menumbuhkan suatu bibit-bibit perlawanan dari para
petani.
Perkembangan zaman yang semakin modern dan ditunjang pula dengan semakin
meluasnya ilmu pengetahuan. Para petani di Filipina membentuk suatu organisasi petani yang
dinamakan dengan KPMP (Katipunan Pambansang mga Makbubukid sa Philipina atau The
National Union of Peasant in the Philipines). KPMP merupakan suatu organisasi yang didirikan
oleh para petani dan buruh. Tujuan utama organisasi ini adalah untuk menuntut adanya reformasi
dalam hal pertanian dan perburuhan (Agoncillo, 1990 : 445).
KPMP yang awalnya merupakan organisasi Buruh dan tani biasa menjadi organisasi yang
mulai mengadakan perlawanan terhadap kepentingan pemerintah kolonial di Filipina. KPMP
juga menjadi penyokong berdirinya organisasi Hukbalahap di daerah Luzon Tengah. Hukbalahap
(Hukhbong Bayan Laban Sahapon) merupakan organisasi para petani yang anti Jepang yang
dipimpin oleh Luis Taruc, yang berdiri pada tanggal 29 Maret 1942 ( Elisabeth, 1989 : 77).
Berdirinya Hukbalahap merupakan akumulasi dari kekecewaan para petani di Luzon Tengah
terhadap pemerintahan yang berkuasa, dimana mereka selalu ditekan oleh para penjajah yang
pernah berkuasa di Filipina, mereka ( para petani ) mengaharapkan suatu perubahan yang sangat
signifikan khususnya mengenai kepemilikan lahan-lahan yang luas oleh para tuan tanah dan juga
sistem penarikan pajak oleh pemerintah yang selalu memberatkan beban mereka. Tuntutan yang
selalu mereka dengungkan adalah land reform, atau reformasi agraria. Para petani yang
tergabung dalam keanggotaan Hukbalahap meminta kepada pemerintah yang berkuasa saat itu
untuk meninjau kembali kepemilikan tanah yang luas oleh para tuan tanah, namun tidak ada
4. tanggapan yang diberikan oleh pemerintah Jepang yang saat itu sedang berkuasa di Filipina, ini
disebabkan karena para tuan tanah menjadi kolaborator dengan pemerintah Jepang. Para tuan
tanah yang bekerjasama dengan pemerintah Jepang selalu memberikan apa yang mereka minta,
hal ini juga tidak lepas dari persiapan pemerintah Jepang untuk menghadapi perang Timur Raya
setelah Jepang menyerang pangkalan militer Amerika di Pasifik persisnya di Pearl Harbaour.
Faktor tersebutlah yang menyebabkan rasa tidak senang dari kalangan para petani miskin
terhadap pemerintah Jepang yang selalu menganak tirikan mereka, padahal merekalah sebagai
ujung tombak dari persediaan logistik Jepang.
Keanggotaan Huk ini tidak hanya dari anggota dari KPMP tetapi juga berasal dari
berbagai organisasi yang anti Jepang, maka pada waktu itu gerakan Huk dipuji karena
militansinya yang luar biasa. Pada masa pendudukan Jepang keadaan perekonomian Filipina
sangat morat-marit, para tuan tanah dan para pejabat sebelumnya malah ikut berkolaborasi
dengan Pemerintahan Jepang. Orang-orang ini menurut Bresnan (1988 : 58) disebut Ilustrados.
Ilustrados adalah orang-orang yang terpelajar yang menerima pendidikan dari Barat. Bukti
dominan kalangan Ilustrados adalah bekerja sama dengan Jepang dalam Perang Dunia II yang
tidak sejalan dengan mayoritas penduduk Filipina yang menuntut ingin merdeka (Bresnan, 1988
: 62). Maka muncullah perjuangan dari bawah yang dipelopori oleh para petani untuk melawan
Jepang.
Adapun hal-hal yang menarik penulis untuk meneliti Pemberontakan Hukbalahap 1942-
1953 adalah Pemberontakan Hukbalahap ini dianggap sebagai cikal bakal dari rasa nasionalisme
rakyat Filipina yang muncul dari kalangan bawah (petani dan buruh tani) untuk lepas dari segala
bentuk penjajahan yang sangat menyengsarakan rakyat. Namun pada akhirnya pasca
5. kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 Hukbalahap dianggap sebagai ancaman serius bagi
pemerintah Filipina.
Dari permasalahan yang dipaparkan di atas, penulis berusaha mengangkat masalah
tersebut sebagai bahan penulisan skripsi dengan judul Pemberontakan Hukbalahap 1942-1953.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan utama dalam penulisan skripsi ini adalah “mengapa terjadi
Pemberontakan Hukbalahap?”. Untuk memfokuskan penulisan skripsi ini, maka penulis
merincinya dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi sosial-ekonomi masyarakat Filipina pada masa pendudukan Jepang?
2. Bagaimanakah jalannya peristiwa pemberontakan Hukbalahap?
3. Bagaimana dampak politik, sosial dan ekonomi pemberontakan Hukbalahap terhadap
Pemerintah Filipina?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Filipina pada masa pendudukan Jepang,
dengan uraian mengenai kondisi geografis, struktur sosial masyarakat Filipina, dan
karakteristik perekonomian Filipina.
2. Mendeskripsikan jalannya peristiwa pemberontakan Hukbalahap, dengan uraian mengenai
latar belakang peristiwa, toikoh-tokoh yang terlibat, dan proses terjadinya peristiwa
pemberontakan itu sendiri.
6. 3. Mendeskripsikan dampak politik yang diakibatkan dari peristiwa pemberontakan
Hukbalahap terhadap pemerintahan Filipina, dengan uraian mengenai kondisi pemerintahan
Filipina dan kondisi kaum komunis setelah terjadinya pemberontakan.
1.4 Penjelasan Judul
Untuk menjelaskan maksud yang terkandung di dalam judul, maka akan diungkapkan
dengan beberapa istilah yang dianggap perlu mendapat penjelasan. Definisi judul ini akan
menjelaskan mengenai maksud yang terkandung dalam judul.
Pemberontakan diartikan sebagai suatu reaksi yang dilakukan oleh seseorang atau-pun
kelompok yang menginginkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik menurut pandangan
mereka. Di sisi lain, pemberontakan juga sering diartikan sebagai suatu proses penentangan
terhadap kekuasaan yang sah.
Hukbalahap (Hukhbong Bayan Laban Sahapon) atau Tentara Rakyat Anti Jepang adalah
suatu organisasi para petani dan buruh yang berada di Luzon Tengah Filipina yang menentang
pemerintahan Jepang. Mereka menentang pemerintah yang semena-mena terhadap mereka,
khususnya mengenai lahan pertanian mereka yang ingin dikuasainya.
Pemberontakan Hukbalahap adalah suatu gerakan protes para petani di Luzon Tengah
terhadap pemerintahan Jepang pada awalnya dan berlanjut sampai pada pemerintahan Filipina
setelah merdeka. Pemberontakan ini boleh dikatakan suatu gerakan sosial karena melibatkan
seluruh para petani dan buruh yang ada di Luzon Tengah.
Tahun 1942 merupakan awal terjadinya perlawanan Hukbalahap terhadap Pemerintah
Jepang yang menuntut kemerdekaan. Perkembangan Hukbalahap ini sangat pesat daerah-daerah
di Luzon Tengah para petani dan buruh tani di daerah seperti Balucan. Pampanga, Nueva Ejica
7. bergabung dalam Hukbalahap untuk berjuang melawan pemerintah Jepang guna merebut
kemerdekaan.
Tahun 1953 ketika Filipina diperintah oleh Ramon Magasaysay sebagai presiden adanya
suatu kebijakan Land Reform yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengakhiri
pemberontakan tersebut.
1.5 Metoda dan Teknik Penelitian
Metode Penelitian yang penulis pergunakan dalam studi ini adalah Metode Historis,
metode historis ini lazim digunakan dalam penelitian sejarah. Metode historis mengandung
pengertian sebagai suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan
masa lampau (Gottschalk, 1986 : 32). Langkah-langkah tersebut terdiri dari heuristik, kritik atau
verifikasi, aufassung atau intepretasi, dan darstellung (historiografi) yang digunakan oleh
penulis dalam melakukan penulisannya yaitu:
Pertama heuristik (pengumpulan sumber-sumber sejarah), merupakan suatu teknik, suatu
seni dan bukannnya suatu ilmu, serta lebih merupakan keterampilan dalam menemukan,
menangani dan merinci bibliografi. Dalam hal ini penulis menghimpun dan mengumpulkan
sumber-sumber yang relevan yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi yang berjudul
Pemberontakan Hukbalahap 1942-1953, sumber yang banyak digunakan dalam mengkaji tentang
bahasan tersebut ialah sumber sekunder, yaitu sumber/bahan bacaan yang sudah diolah
berdasarkan hasil rekonstruksi pemikiran orang lain (Gottschalk, 1986 :35-40). Sumber primer
yang tadinya menjadi prioritas utama yang penulis coba cari, ternyata tidak didapatkan. Untuk
sumber-sumber sekunder ini penulis dapatkan di perpustakaan UPI, perpustakaan Jurusan,
perpustakaan daerah, Perpustakaan Asia-Afrika. Perpustakaan Asia-Afrika untuk saat ini
8. menjadi tempat yang banyak memberikan bahan-bahan tulisan, baik berupa buku maupun Jurnal
Ilmu politik.
Kedua kritik internal dan eksternal atau analisis (menilai sumber), penulis melakukan
kritik eksternal yang mencoba menguji otentitas serta integritas sumber sejarah yang telah
dikumpulkan. Kritik internal mencoba melihat dan menguji sumber sejarah dari dalam mengenai
realibilitas serta kredibilitas isi sumber-sumber yang telah dikumpulkan tersebut.
Ketiga interpretasi (menafsirkan sumber sejarah), penulis berusaha memberikan
penafsiran terhadap sumber yang diperoleh selama penelitian berlangsung dengan cara
menghubungkan fakta-fakta yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah teruji melalui proses
kritik internal dan eksternal.
Keempat historiografi (penulisan sejarah), penulis akan menyajikan hasil temuannya pada
tiga tahap sebelumnya dengan cara menyusun dalam bentuk tulisan yang jelas dalam gaya
bahasa yang sederhana dan menggunakan tata bahasa penulisan yang baik dan benar.
Dalam mengumpulkan sumber-sumber yang diperlukan untuk bahan pengkajian
penelitian ini penulis menggunakan teknik studi literatur. Studi literatur ini digunakan oleh
penulis untuk mengumpulkan fakta dari berbagai sumber yang relevan terhadap penelitian yang
dikaji, terutama literatur-literatur asing dan juga melakukan penelusuran melalui Internet untuk
mencari sumber-sumber yang relevan..
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan, dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penulisan, penjelasan judul, tinjauan pustaka, metoda dan teknik
penelitian serta sistematika penulisan. Bab II tinjauan pustaka, dalam bab ini akan diuraikan
mengenai beberapa literatur yang relevan serta memiliki kontribusi baik secara langsung maupun
9. tidak langsung terhadap ide dasar yang akan ditulis. Bab III metode dan teknik penelitian, bab ini
menjelaskan kegiatan serta cara-cara yang penulis tempuh dalam melakukan penelitian guna
mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji, mencakup
rancangan penelitian serta pelaksanaannya. Bab IV pembahasan, bab ini berisi uraian mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang diperoleh oleh penulis mencakup
; kondisi-kondisi sebelum terjadinya peristiwa, jalannya peristiwa, akhir peristiwa serta
dampaknya terhadap kondisi politik di Filipina. Bab V kesimpulan, bab ini berisi tentang
pandangan kesimpulan terhadap hasil penelitian yang sudah diperoleh penulis dan juga
merupakan jawaban singkat dari masalah yang menjadi objek penelitian penulis