1. Dokumen tersebut merupakan ringkasan sejarah organisasi Pemuda Muslimin Indonesia dari tahun 1928 hingga 2014, mencakup latar belakang berdirinya organisasi tersebut dan perjuangan melawan kolonialisme.
2. Masyarakat kolonal di Indonesia dicirikan oleh dominasi ekonomi, politik, dan diskriminasi serta terbentuknya kelas atas, menengah, dan rendah.
3. Bangsa Indonesia melakukan berbagai perlawanan terhadap penjajahan
Dokumen tersebut membahas respons bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme Barat di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan. Bangsa Eropa yang datang ke Indonesia antara lain Portugis, Spanyol, dan Belanda dengan tujuan perdagangan rempah-rempah dan menguasai wilayah. Respons bangsa Indonesia antara lain melalui organisasi pergerakan nasional, perlawanan terhadap sistem monopoli, karya sastra dan seni, s
1. Dokumen tersebut merupakan ringkasan sejarah organisasi Pemuda Muslimin Indonesia dari tahun 1928 hingga 2014, mencakup latar belakang berdirinya organisasi tersebut dan perjuangan melawan kolonialisme.
2. Masyarakat kolonal di Indonesia dicirikan oleh dominasi ekonomi, politik, dan diskriminasi serta terbentuknya kelas atas, menengah, dan rendah.
3. Bangsa Indonesia melakukan berbagai perlawanan terhadap penjajahan
Dokumen tersebut membahas respons bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme Barat di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan. Bangsa Eropa yang datang ke Indonesia antara lain Portugis, Spanyol, dan Belanda dengan tujuan perdagangan rempah-rempah dan menguasai wilayah. Respons bangsa Indonesia antara lain melalui organisasi pergerakan nasional, perlawanan terhadap sistem monopoli, karya sastra dan seni, s
Kekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesiaFajar Fajar
Kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia timbul setelah kekalahan Prancis dalam Perang Koalisi dan penyerahan kembali Indonesia kepada Belanda melalui Konvensi London 1814. Belanda menerapkan kebijakan seperti sistem tanam paksa, politik pintu terbuka, dan politik etis yang menyebabkan penduduk Indonesia menderita akibat eksploitasi dan diskriminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang masuknya pengaruh Barat khususnya Portugis, Spanyol, dan Perancis di Asia Tenggara. Portugis berhasil menaklukan Malaka pada 1511 dan menguasai perdagangan rempah-rempah. Spanyol menaklukan Filipina pada 1565 dan berhasil menyebarkan agama Katolik. Perancis berusaha menanamkan pengaruhnya di Asia Tenggara melalui perdagangan dan misionaris Katolik, terutama di Vietnam dan Thailand.
433498151-5-Kolonialisme-dan-imperialisme-barat-di-Indonesia-ppt.pptLilin Kecil
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran sejarah mengenai proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa di Indonesia, meliputi tujuan pembelajaran, faktor yang mendorong penjelajahan Eropa, masuknya bangsa Eropa ke Nusantara, kolonialisme dan imperialisme, serta pengaruh kolonialisme dan imperialisme terhadap bangsa Indonesia."
Dokumen tersebut merangkum sejarah kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia sejak abad ke-7 Masehi, tumbuhnya kesultanan-kesultanan di berbagai wilayah, dinamika sejarah mereka, dan upaya melestarikan citra kejayaan Islam di masa kini.
Teks tersebut membahas pengertian sejarah dan geografi. Sejarah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau untuk mencontoh hal positif. Geografi mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan serta penyebaran gejala di permukaan bumi. Kedua ilmu ini mempelajari objek material dengan sudut pandang tersendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia pada abad ke-16, mencakup proses masuknya berbagai bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pemerintahan kolonial Eropa di Indonesia, termasuk pemerintahan VOC Belanda dan Hindia Belanda, serta kebijakan pemerintahan kolonial pada abad ke-19 dan 20 di bawah pimpinan gubernur seperti
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Masa kolonial di Indonesia dimulai dengan kedatangan bangsa Eropa pada abad ke-15 untuk berdagang dan menyebarkan agama, (2) Belanda mendirikan VOC untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah dan menjajah Indonesia hingga abad ke-19, (3) Jepang menduduki Indonesia pada 1942 untuk memperluas wilayah pengaruhnya di Asia Tenggara.
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Abdul Fauzan
Paragraf pertama membahas latar belakang penyebaran Islam di Indonesia sejak abad ke-7 hingga menggantikan agama Hindu dan Buddha. Paragraf berikutnya membahas perkembangan peradaban Islam di Indonesia selama masa penjajahan Belanda dan Jepang, termasuk pemberontakan melawan penjajah. Tulisan ini juga membahas upaya Belanda untuk melemahkan pengaruh ulama dan Islam di Indonesia.
Imperialisme dan kolonialisme barat di indonesiaGusti Arianzana
Dokumen tersebut membahas tentang imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia, mulai dari definisi imperialisme dan kolonialisme, penjelajahan bangsa Eropa ke wilayah Indonesia, aktivitas Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), dan respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme melalui perlawanan politik, dampak ekonomi, serta perkembangan sastra kritik.
Perkembangan pendidikan dan pers pada masa Hindia Belanda memberi pengaruh besar terhadap munculnya nasionalisme di Indonesia. Politik etis Belanda memperkenankan pendidikan bagi golongan tertentu, sehingga muncul golongan terpelajar yang menyadari pentingnya kemerdekaan. Mereka memanfaatkan pers untuk menyebarkan gagasan nasionalisme. Surat kabar seperti Darmo Kondo dan Hindia Poetra menjadi sarana organisasi pergerakan se
Kekuasaan pemerintah hinda belanda di indonesiaFajar Fajar
Kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia timbul setelah kekalahan Prancis dalam Perang Koalisi dan penyerahan kembali Indonesia kepada Belanda melalui Konvensi London 1814. Belanda menerapkan kebijakan seperti sistem tanam paksa, politik pintu terbuka, dan politik etis yang menyebabkan penduduk Indonesia menderita akibat eksploitasi dan diskriminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang masuknya pengaruh Barat khususnya Portugis, Spanyol, dan Perancis di Asia Tenggara. Portugis berhasil menaklukan Malaka pada 1511 dan menguasai perdagangan rempah-rempah. Spanyol menaklukan Filipina pada 1565 dan berhasil menyebarkan agama Katolik. Perancis berusaha menanamkan pengaruhnya di Asia Tenggara melalui perdagangan dan misionaris Katolik, terutama di Vietnam dan Thailand.
433498151-5-Kolonialisme-dan-imperialisme-barat-di-Indonesia-ppt.pptLilin Kecil
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran sejarah mengenai proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa di Indonesia, meliputi tujuan pembelajaran, faktor yang mendorong penjelajahan Eropa, masuknya bangsa Eropa ke Nusantara, kolonialisme dan imperialisme, serta pengaruh kolonialisme dan imperialisme terhadap bangsa Indonesia."
Dokumen tersebut merangkum sejarah kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia sejak abad ke-7 Masehi, tumbuhnya kesultanan-kesultanan di berbagai wilayah, dinamika sejarah mereka, dan upaya melestarikan citra kejayaan Islam di masa kini.
Teks tersebut membahas pengertian sejarah dan geografi. Sejarah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau untuk mencontoh hal positif. Geografi mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan serta penyebaran gejala di permukaan bumi. Kedua ilmu ini mempelajari objek material dengan sudut pandang tersendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia pada abad ke-16, mencakup proses masuknya berbagai bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pemerintahan kolonial Eropa di Indonesia, termasuk pemerintahan VOC Belanda dan Hindia Belanda, serta kebijakan pemerintahan kolonial pada abad ke-19 dan 20 di bawah pimpinan gubernur seperti
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Masa kolonial di Indonesia dimulai dengan kedatangan bangsa Eropa pada abad ke-15 untuk berdagang dan menyebarkan agama, (2) Belanda mendirikan VOC untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah dan menjajah Indonesia hingga abad ke-19, (3) Jepang menduduki Indonesia pada 1942 untuk memperluas wilayah pengaruhnya di Asia Tenggara.
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Abdul Fauzan
Paragraf pertama membahas latar belakang penyebaran Islam di Indonesia sejak abad ke-7 hingga menggantikan agama Hindu dan Buddha. Paragraf berikutnya membahas perkembangan peradaban Islam di Indonesia selama masa penjajahan Belanda dan Jepang, termasuk pemberontakan melawan penjajah. Tulisan ini juga membahas upaya Belanda untuk melemahkan pengaruh ulama dan Islam di Indonesia.
Imperialisme dan kolonialisme barat di indonesiaGusti Arianzana
Dokumen tersebut membahas tentang imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia, mulai dari definisi imperialisme dan kolonialisme, penjelajahan bangsa Eropa ke wilayah Indonesia, aktivitas Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), dan respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme melalui perlawanan politik, dampak ekonomi, serta perkembangan sastra kritik.
Perkembangan pendidikan dan pers pada masa Hindia Belanda memberi pengaruh besar terhadap munculnya nasionalisme di Indonesia. Politik etis Belanda memperkenankan pendidikan bagi golongan tertentu, sehingga muncul golongan terpelajar yang menyadari pentingnya kemerdekaan. Mereka memanfaatkan pers untuk menyebarkan gagasan nasionalisme. Surat kabar seperti Darmo Kondo dan Hindia Poetra menjadi sarana organisasi pergerakan se
Similar to Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
5. Masa penjajahan bangsa-bangsa Eropa diwarnai kehidupan sosial yang kompleks. Kondisi
tersebut tidak dapat dilepaskan dari berbagai kebijakan yang diterapkan bangsa-bangsa Eropa
di Indonesia. Dampak penjajahan bangsa-bangsa Eropa bagi kehidupan sosial bangsa Indonesia
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Lunturnya Feodalisme
Berakhirnya kekuasaan VOC pada 1799 menjadi fase
penting dalam perubahan kehidupan sosial bangsa
Indonesia. Perubahan tersebut terjadi sejak kekuasaan
politik pemerintah kolonial Belanda di Indonesia pada awal
abad XIX. Kolonialisme pada awal abad XIX ditunjukkan
dengan mencerminkan semakin kuatnya pengaruh
kekuasaan feodal para pejabat pribumi.
6. Di Indonesia sistem feodal telah dikenal sejak masa Hindu-Buddha. Sistem feodal ditandal
dengan adanya tanah-tanah luas yang dikuasai para bangsawan atau tuan tanah,
sedangkan rakyat biasa berperan sebagai budak. Para budak bekerja menggarap tanah
milik para bangsawan. Sebagai balas jasa, para bangsawan atau tuan tanah
memberikan perlindungan dan bahan-bahan pokok kebutuhan hidup bagi para budak
Pada masa penjajahan bangsa-bangsa Eropa, sistem feodal dalam masyarakat Indonesia
semakin luntur. Kondisi tersebut terjadi karena bangsa-bangsa Eropa melakukan
praktik kolonialisme dan imperialisme di Indonesia. Secara bertahap penguasa kolonial
berhasil menggeser hak-hak istimewa para penguasa pribumi.
7. b. Berkembangnya Stratifikasi Sosial
Pada abad XIX masyarakat di pedesaan Jawa terbagi dalam kelas-kelas sosial yang sangat
kaku. Meskipun di setiap daerah memiliki istilah berbeda dalam menyebut stratifikasi
sosialnya, masyarakat di pedesaan terbagi dalam dua kelas yang kontras. Kedua kelas
sosial tersebut yaitu pemilik tanah dan masyarakat yang tidak memiliki tanah. Kondisi
tersebut terjadi karena stratifikasi sosial masyarakat di pedesaan Jawa ditentukan oleh
pola penguasaan terhadap tanah.
8. Hubungan antara kalangan elite pribumi dan orang-orang Eropa mengubah karakter kalangan elite pribumi,
terutama dalam status sosial Status sosial para elite pribumi tersebut diwujudkan dalam bentuk gaya hidup yang
mewakili prestise diri terhadap lingkungan sekitar. Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang
mengharuskan para penguasa bergaya hidup menggunakan ciri-ciri serta lambang yang berbeda dari rakyat
pada umumnya.
Pada masa kolonial Belanda pembagian status sosial masyarakat diatur menurut hukum ketatanegaraan tahun
1927. Berdasarkan hukum tersebut kelompok masyarakat dikategorikan sebagai berikut.
1) Golongan atas yang terdiri atas orang-orang Eropa.
2) Golongan Timur Asing (Tionghoa, Arab, dan India).
3) Golongan pribumi yang terdiri atas bangsa Indonesia asli.
9. Golongan pribumi dibagi lagi menjadi tiga golongan berikut:
1) Lapisan atas yang terdiri atas para bangsa wan dan kerabat istana.
2) Lapisan menengah, yaitu para petani kaya, pedagang kecil dan menengah, serta pegawai.
3) Lapisan bawah, yaitu rakyat jelata yang hidup di pedesaan dan merupakan penduduk
mayoritas.
Stratifikasi sosial pada masa kolonial menempatkan bangsa-bangsa Eropa sebagai golongan
teratas. Oleh karena itu, muncul anggapan bahwa golongan bangsa-bangsa Eropa merupakan kelas
yang paling modern. Pada masa itu gaya hidup bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam gaya
berpakaian menjadi trendsetter bagi golongan lainnya.
10. c. Pertumbuhan dan Perpindahan Penduduk
Pertumbuhan penduduk paling pesat terjadi di Pulau Jawa. Kepadatan penduduk Jawa pada
periode tersebut mencapai 4,5 juta jiwa. Pada 1930 jumlah penduduk Pulau Jawa meningkat
menjadi 40 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk di Pulau Jawa terjadi karena Pulau Jawa menjadi
pusat administrasi dan kegiatan industri pemerintah kolonial Untuk mengatasi ledakan penduduk di
Pulau Jawa, pemerintah kolonial menerapkan program migrasi. Pemerintah kolonial Belanda
berusaha memperlancar program migrasi dengan membujuk petani-petani miskin di perdesaan
Jawa untuk bekerja di perkebunan-perkebunan di Sumatera Timur.
Perpindahan penduduk juga disebabkan oleh kebijakan tanam paksa yang diterapkan pemerintah
kolonial. Masyarakat berpindah tempat tinggal untuk menghindari berbagai kewajiban kerja paksa
dan tanam paksa. Mereka berpindah ke daerah-daerah yang tidak terdapat kewajiban tanam
paksanya. Selain itu, perpindahan penduduk disebabkan oleh pengalihfungsian lahan-lahan
pertanian untuk industri dan perkebunan besar. Masyarakat di pedesaan meninggalkan desanya
menuju tempat-tempat industri dan beralih profesi menjadi buruh.
12. Dampak Kolonialisme Bidang Budaya
Pengaruh bangsa-bangsa Eropa di Indonesia dalam bidang kebudayaan memberikan nuansa
baru bagi perkembangan budaya di Indonesia. Budaya Eropa dipadukan dengan kebudayaan
lokal menghasilkan kebudayaan baru yang disebut kebudayaan Indis. Pada awalnya
kebudayaan Indis muncul secara alami, yaitu melalui perkawinan laki-laki berkulit putih
(Eropa) dengan wanita pribumi. Orang-orang Eropa mengadopsi kebiasaan pribumi, begitu
pula sebaliknya. Kebudayaan Indis dapat dianggap sebagai kreativitas segolongan masyarakat
pada masa kekuasaan bangsa-bangsa Eropa dalam menghadapi tantangan kehidupan di
sekeliling mereka. Dampak penjajahan bangsa-bangsa Eropa dalam bidang budaya dijelaskan
sebagai berikut.
13. Dampak penjajahan bangsa-bangsa Eropa dalam bidang budaya dijelaskan sebagai
berikut:
a. Perkembangan Agama Nasrani
Penyebaran agama Katolik di Indonesia dilakukan oleh bangsa Portugis. Bangsa Portugis pertama kali
menyebarkan agama Katolik di Maluku. Selain di Maluku, penyebaran agama Katolik dilakukan di daerah Nusa
Tenggara Timur. Selain menyebarkan agama Katolik, para misionaris mengorganisasikan pembangunan gereja,
rumah sakit dan sekolah.
Bangsa Belanda menyebarkan agama Kristen Protestan di Indonesia. Tidak seperti bangsa Portugis dan Spanyol,
bangsa Belanda tidak terlalu mementingkan misi gospel. Bagi bangsa Belanda, kegiatan perdagangan
merupakan kegiatan utama untuk mencapai kemakmuran (glory). Kegiatan penyebaran agama boleh dilakukan
selama tidak mendatangkan kerugian bagi kegiatan perdagangan. Seperti halnya penyebaran agama lainnya
(Hindu, Budha, dan Islam), dalam penyebaran agama Kristen juga terjadi sinkretisme (praktik percampuran
antara agama Kristen dan kepercayaan lokal).
14. Pada awal kedatangannya, bangsa Eropa membangun kantor dagang (feitoria) dan
memiliki pemukiman disekitar benteng (intra-muros) yang merupakan tempar
pelabuhan dan pusat perdagangan.Pada abada ke XIX arsitektur bergaya Eropa
mengalami perubahan Signifikan diIndonesia, yaitu dengan adanya gaya Indis yang
memiliki struktur bangunan kukuh.contohnya pada gereja Blenduk diHonesia
SUMU 2020 Semarang. Kemudian, pada akhir abad XIX sampai awal abad XX
arsitektur yang berkembang di Indonesia adalah gaya Napolen Klasik serta Gaya
neogotik dan rasionalisme Belanda. Contohnya pada bangunan kantor-kantor
besar Javasche bank dikota besar seperti diBandung.
b. Perkembangan Seni Arsitektur
15. c. Perkembangan Seni Sastra d. Perkembangan Seni Musik
Penjajahan bangsa-bangsa Eropa juga memengaruhi
perkembangan seni musik di Indonesia. Bangsa-
bangsa Eropa memper kenalkan berbagai alat musik
seperti biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan
ukulele. Mereka juga memperkenalkan sistem
solmisasi dalam berbagai karya lagu. Pada masa ini
para musisi Indonesia memadukan musik barat
dengan musik yang ada di Indonesia. Contohnya yaitu
musik keroncong yang diperkenalkan oleh bangsa
Portugis pada abad XVI yang sekarang menjadi "musik
rakyat" khas Indonesia.
Pada masa pemerintahan Rafless,ilmu pengetahuan,
sejarah,dan budaya mendapat perhatian khusus dari
pemerintah. Pada masa itu, Rafless menulis buku
berjudul Hostory of Java yang diterbitkan pada tahun
1827. Selain karya sastra berupa buku, ada juga
karya sastra lain yang berkembang pada masa itu
yaitu artikel yang diterbitkan melalui surat kabar dan
majalah. Contohnya pada 1899 Van Deventer
menulis artikel berjudul Een
Eereschuld.Perkembangan karya sastra pada masa
kolonial juga berdampak pada penyerapan kosakata
Portugis dan Belanda dalam bahasa Indonesia.
16. e. Perkembangan Surat Kabar
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia membawa pengaruh positif dalam perkembangan
surat kabar. Pada 1744 pemerintah Belanda melakukan percobaan pertama untuk menerbitkan
surat kabar dengan nama Bataviasche Nouvelles. Tujuan pers official ini adalah memenuhi
kebutuhan informasi politik dan ekonomi, terutama berita dari Eropa bagi kelas pedagang. Selain
memuat iklan, surat kabar memuat berbagai pengumuman resmi dari pemerintah. Pada 1809
Gubernur Jenderal Daendels membuat regulasi percetakan dan penerbitan surat kabar milik
pemerintah. Satu tahun setelah pemerintahan Daendels mengumumkan regulasi ini, Daendels
menerbitkan Bataviasche Koloniale Courant.
Surat kabar ini adalah corong resmi pemerintahan Daendels dalam memublikasikan berita-berita
mengenai reformasi administrasi kolonial.Dalam perkembangannya, muncul berbagai surat kabar
di Indonesia, bahkan surat kabar tersebut tidak hanya menggunakan bahasa Belanda sebagai
bahasa pengantar tetapi juga bahasa Jawa dan Melayu.