Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPPAstika Rahayu
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran 5E untuk mata pelajaran kimia tentang materi koloid pada kelas XI. Pembelajaran akan dilaksanakan dalam 2 pertemuan dengan menggunakan video dan diskusi kelompok untuk mengamati fenomena koloid di lingkungan, diikuti dengan praktikum untuk menguji efek Tyndall. Tujuannya agar siswa dapat mengidentifikasi jenis koloid dan memahami sifat-sif
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docxmonggaviranita
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang ikatan kimia, terutama membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam. Dokumen tersebut menjelaskan proses pembentukan masing-masing ikatan, contoh senyawa yang dihasilkan, serta menginstruksikan siswa untuk mengerjakan soal-soal yang terkait.
Bahan ajar ini membahas tentang kimia hijau dan pengolahan sampah di sekolah melalui pembelajaran berbasis proyek. Materi ini mencakup pengertian kimia hijau, penerapannya dalam pembangunan berkelanjutan dan kehidupan sehari-hari, serta jenis dan pengolahan sampah di lingkungan sekolah beserta contoh produk hasil olahannya. Peserta didik diajak untuk menyelesaikan proyek pengolahan sampah sekolah se
Senyawa koordinasi adalah senyawa yang mengandung satu atau lebih ion kompleks dengan sejumlah kecil ion atau molekul (ligan) yang mengelilingi atom logam pusat. Terdapat berbagai jenis isomer pada senyawa koordinasi seperti isomer struktur, koordinasi, tautan, geometri, optikal, dan ikatan yang disebabkan oleh perbedaan koneksi atau pengaturan spasial atom-atom dalam senyawa tersebut.
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPPAstika Rahayu
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran 5E untuk mata pelajaran kimia tentang materi koloid pada kelas XI. Pembelajaran akan dilaksanakan dalam 2 pertemuan dengan menggunakan video dan diskusi kelompok untuk mengamati fenomena koloid di lingkungan, diikuti dengan praktikum untuk menguji efek Tyndall. Tujuannya agar siswa dapat mengidentifikasi jenis koloid dan memahami sifat-sif
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docxmonggaviranita
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang ikatan kimia, terutama membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam. Dokumen tersebut menjelaskan proses pembentukan masing-masing ikatan, contoh senyawa yang dihasilkan, serta menginstruksikan siswa untuk mengerjakan soal-soal yang terkait.
Bahan ajar ini membahas tentang kimia hijau dan pengolahan sampah di sekolah melalui pembelajaran berbasis proyek. Materi ini mencakup pengertian kimia hijau, penerapannya dalam pembangunan berkelanjutan dan kehidupan sehari-hari, serta jenis dan pengolahan sampah di lingkungan sekolah beserta contoh produk hasil olahannya. Peserta didik diajak untuk menyelesaikan proyek pengolahan sampah sekolah se
Senyawa koordinasi adalah senyawa yang mengandung satu atau lebih ion kompleks dengan sejumlah kecil ion atau molekul (ligan) yang mengelilingi atom logam pusat. Terdapat berbagai jenis isomer pada senyawa koordinasi seperti isomer struktur, koordinasi, tautan, geometri, optikal, dan ikatan yang disebabkan oleh perbedaan koneksi atau pengaturan spasial atom-atom dalam senyawa tersebut.
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
Struktur kristal ionik terdiri dari kation dan anion yang teratur dalam susunan tiga dimensi, dengan ion berlawanan muatan berselingan untuk mencapai interaksi elektrostatik maksimal. Struktur dipengaruhi oleh muatan dan ukuran ion, serta kestabilan dicapai melalui koordinasi antar ion. Beberapa struktur umum meliputi kemasan rapat kubus, heksagonal, dan variasi lainnya.
RPP ini membahas pembelajaran tentang gaya antar molekul pada pelajaran Kimia kelas X. Materi akan diajarkan dalam 3 pertemuan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning. Peserta didik akan belajar tentang jenis interaksi antar molekul seperti ikatan hidrogen dan gaya Van der Waals serta pengaruhnya terhadap sifat fisik zat. Mereka diharapkan mampu menjelaskan konsep-konsep tersebut
Reaksi eliminasi adalah reaksi di mana atom-atom tertentu dihilangkan dari senyawa, mengubah ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap. Terdapat beberapa jenis reaksi eliminasi seperti dehidrogenasi, dehidrasi, dan dehidrohalogenasi. Reaksi eliminasi dapat berlangsung secara bimolekuler (E2) atau unimolekuler (E1) melalui pembentukan karbokation sebagai zat antara. Faktor-fak
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga jenis ikatan kimia utama (ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan hidrogen) beserta contoh-contohnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan indikator pencapaian kompetensi inti dalam pelajaran ikatan kimia.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas konsep mol sebagai satuan jumlah zat dalam kimia. Pembelajaran akan menjelaskan hubungan antara mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume suatu zat serta menerapkannya dalam perhitungan kimia melalui contoh soal. Tujuannya agar siswa memahami penggunaan mol sebagai alat untuk menghitung zat dalam reaksi kimia.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran membahas konsep sel volta dan reaksi redoks melalui kuis lisan dan diskusi kelas.
2. Siswa akan belajar tentang susunan dan proses kerja sel volta, serta notasi sel volta.
3. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan penugasan mandiri.
Makalah ini membahas tentang sintesis asetanilida dari anilin dan asam asetat glasial melalui reaksi substitusi nukleofilik. Reaksi ini melibatkan anilin sebagai nukleofil dan asam asetat glasial sebagai elektrofil. Mekanisme reaksinya terdiri atas dua tahap yaitu adisi nukleofil pada gugus asam karboksilat dan terbentuknya keadaan zat antara.
Pemisahan Kimia - Pembentukan Senyawa Kompleks KoordinasiIkhwan To
Dokumen ini membahas tentang pemisahan senyawa menggunakan reaksi pembentukan senyawa kompleks. Metode ini meliputi pengkompleksan dengan ligan pengkelat untuk membentuk senyawa kompleks yang lebih stabil dan dapat larut, serta penggunaan agen penopeng untuk mengurangi gangguan dari senyawa pengganggu selain target. Contohnya adalah pemisahan campuran dua senyawa dengan mengkompleksasi satu senyawa dan men
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang Teori Orbital Molekul (TOM) yang menjelaskan pembentukan ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul. TOM menjelaskan bagaimana orbital-orbital atom tumpang tindih dan membentuk orbital-orbital molekul ikatan dan antiikatan, serta urutan pengisian elektron pada orbital-orbital tersebut. Contoh penerapan TOM pada beberapa molekul diatomik seperti H2, O2, dan
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi koloid pada mata pelajaran kimia untuk siswa kelas XI. RPP ini menjelaskan tentang standar kompetensi, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran, proses belajar mengajar, media dan sumber, serta evaluasi. Materi pembelajaran meliputi jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Metode pembelajaran yang digun
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang koloid, termasuk jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Materi akan disampaikan melalui diskusi kelompok dan praktikum untuk meningkatkan pemahaman siswa. Evaluasi belajar akan digunakan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konsep koloid.
Struktur kristal ionik terdiri dari kation dan anion yang teratur dalam susunan tiga dimensi, dengan ion berlawanan muatan berselingan untuk mencapai interaksi elektrostatik maksimal. Struktur dipengaruhi oleh muatan dan ukuran ion, serta kestabilan dicapai melalui koordinasi antar ion. Beberapa struktur umum meliputi kemasan rapat kubus, heksagonal, dan variasi lainnya.
RPP ini membahas pembelajaran tentang gaya antar molekul pada pelajaran Kimia kelas X. Materi akan diajarkan dalam 3 pertemuan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning. Peserta didik akan belajar tentang jenis interaksi antar molekul seperti ikatan hidrogen dan gaya Van der Waals serta pengaruhnya terhadap sifat fisik zat. Mereka diharapkan mampu menjelaskan konsep-konsep tersebut
Reaksi eliminasi adalah reaksi di mana atom-atom tertentu dihilangkan dari senyawa, mengubah ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap. Terdapat beberapa jenis reaksi eliminasi seperti dehidrogenasi, dehidrasi, dan dehidrohalogenasi. Reaksi eliminasi dapat berlangsung secara bimolekuler (E2) atau unimolekuler (E1) melalui pembentukan karbokation sebagai zat antara. Faktor-fak
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga jenis ikatan kimia utama (ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan hidrogen) beserta contoh-contohnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan indikator pencapaian kompetensi inti dalam pelajaran ikatan kimia.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas konsep mol sebagai satuan jumlah zat dalam kimia. Pembelajaran akan menjelaskan hubungan antara mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume suatu zat serta menerapkannya dalam perhitungan kimia melalui contoh soal. Tujuannya agar siswa memahami penggunaan mol sebagai alat untuk menghitung zat dalam reaksi kimia.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran membahas konsep sel volta dan reaksi redoks melalui kuis lisan dan diskusi kelas.
2. Siswa akan belajar tentang susunan dan proses kerja sel volta, serta notasi sel volta.
3. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan penugasan mandiri.
Makalah ini membahas tentang sintesis asetanilida dari anilin dan asam asetat glasial melalui reaksi substitusi nukleofilik. Reaksi ini melibatkan anilin sebagai nukleofil dan asam asetat glasial sebagai elektrofil. Mekanisme reaksinya terdiri atas dua tahap yaitu adisi nukleofil pada gugus asam karboksilat dan terbentuknya keadaan zat antara.
Pemisahan Kimia - Pembentukan Senyawa Kompleks KoordinasiIkhwan To
Dokumen ini membahas tentang pemisahan senyawa menggunakan reaksi pembentukan senyawa kompleks. Metode ini meliputi pengkompleksan dengan ligan pengkelat untuk membentuk senyawa kompleks yang lebih stabil dan dapat larut, serta penggunaan agen penopeng untuk mengurangi gangguan dari senyawa pengganggu selain target. Contohnya adalah pemisahan campuran dua senyawa dengan mengkompleksasi satu senyawa dan men
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang Teori Orbital Molekul (TOM) yang menjelaskan pembentukan ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul. TOM menjelaskan bagaimana orbital-orbital atom tumpang tindih dan membentuk orbital-orbital molekul ikatan dan antiikatan, serta urutan pengisian elektron pada orbital-orbital tersebut. Contoh penerapan TOM pada beberapa molekul diatomik seperti H2, O2, dan
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi koloid pada mata pelajaran kimia untuk siswa kelas XI. RPP ini menjelaskan tentang standar kompetensi, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran, proses belajar mengajar, media dan sumber, serta evaluasi. Materi pembelajaran meliputi jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Metode pembelajaran yang digun
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang koloid, termasuk jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Materi akan disampaikan melalui diskusi kelompok dan praktikum untuk meningkatkan pemahaman siswa. Evaluasi belajar akan digunakan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konsep koloid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Hairspray merupakan contoh koloid yang terdiri atas fase terdispersi cair dan medium pendispersi gas, sehingga termasuk dalam emulsi gas atau aerosol cair.
2) Hairspray memiliki sifat seperti sol liofob dan menghasilkan efek Tyndall serta gerak Brown pada partikelnya.
3) Penggunaan hairspray dapat memberikan manfaat seperti memperkuat
Panduan ini memberikan petunjuk tentang pembelajaran IPA berbasis proyek mengenai transformasi energi pada tumbuhan melalui fotosintesis. Siswa diajak melakukan percobaan untuk mengamati pengaruh intensitas cahaya dan warna cahaya terhadap laju fotosintesis dengan menghitung gelembung gas yang dihasilkan tumbuhan air dalam berbagai kondisi cahaya.
Model atom terus berkembang dari model Dalton, Thomson, Rutherford, hingga Bohr dan mekanika kuantum. Setiap model memiliki kelemahan dan kelebihan dalam menjelaskan struktur atom.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kimia membahas tentang sistem koloid dan aplikasinya. Terdapat empat tujuan pembelajaran yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor untuk menjelaskan konsep koloid, melakukan percobaan, serta menyadari manfaat koloid dalam kehidupan sehari-hari. Materi pembelajaran mencakup pengertian, jenis, sifat, dan contoh penerapan koloid
Modul ini membahas tentang capaian pembelajaran materi keanekaragaman makhluk hidup dan perannya pada fase E/kelas X yang mencakup kemampuan proses sains dan sikap ilmiah serta profil pelajar pancasila. Modul ini juga menjelaskan penyebab, dampak, dan solusi perubahan lingkungan akibat faktor alam, buatan, dan pencemaran serta jenis-jenis pencemaran lingkungan.
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)eli priyatna laidan
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran membahas materi pemanasan global dan efek rumah kaca di SMA Negeri 1 Cikembar.
2. Materi akan diajarkan melalui diskusi, demonstrasi, dan percobaan model rumah kaca untuk menjelaskan proses pemanasan global.
3. Siswa diharapkan memahami penyebab dan dampak pemanasan global serta menyajikan solusi untuk menguranginya.
1. Hubungan antara farmasi dan fisika terlihat dari sifat fisika zat kimia obat seperti kelarutan, titik leleh, dan berat molekul yang mempengaruhi bentuk sediaan farmasi.
2. Sistem koloid banyak digunakan dalam farmasi seperti perak koloid untuk membunuh mikroorganisme dan plasma protein yang mengikat obat di darah.
3. Stabilitas koloid dipengaruhi oleh muatan listrik dan viskositas medium, sehingga
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembuatan koloid dan prosesnya melalui percobaan kelompok dengan bahan yang tersedia di sekolah. Guru akan menjelaskan proses pembuatan koloid secara kondensasi dan dispersi, kemudian membagi siswa menjadi kelompok untuk melakukan praktikum pembuatan koloid feri hidroksida dan belerang. Setelah itu, guru akan mengevaluasi hasil percobaan kelompok siswa
Materi ini sangat penting sebagai kita pendidik di smk untuk apa untuk memberikan motifasi kepada kita sebagai pendidik di smk bahwa tujuan akhir kita tidak hanya transfer ilmu saja melainkan juga mengantar peserta didik menuju du di
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
1. Dalamkehidupansehari-hari kitaseringbersinggungandengansistemkoloidsehinggasangatpenting
untukdikaji.Sebagai contoh,hampirsemuabahanpanganmengandungpartikeldenganukurankoloid,
seperti protein,karbohidrat,danlemak.Emulsi seperti susujugatermasukkoloid.Dalambidangfarmasi,
kebanyakanproduknyajugaberupakoloid,misalnyakrim, dansalepyangtermasukemulsi.Dalam
industri cat,semen,danindustri karetuntukmembuatbansemuanyamelibatkansistemkoloid.Semua
bentukseperti sprayuntukserangga,cat,hairspray,dan sebagainyaadalah jugakoloid.Dalambidang
pertanian,tanahjugadapat digolongkansebagaikoloid.Jadi sistemkoloidsangatbergunabagi
kehidupanmanusia
Makna Koloid
Selama ini Anda memahami bahwa campuran ada dua macam,yaitu campuran homogen (larutan sejati)
dan campuran heterogen (suspensi). Di antara dua keadaan ini, ada satu jenis campuran yang menyerupai
larutan sejati, tetapi sifat-sifat yang dimilikinya berbeda sehingga tidak dapat digolongkan sebagai larutan
sejati maupun suspensi. Berdasarkan ukuran partikel, sistem koloid berada di antara suspense kasar dan
larutan sejati. Ukuran partikel koloid lebih kecil dari suspense kasar sehingga tidak membentuk fasa
terpisah, tetapi tidak cukup kecil jika dibandingkan larutan sejati. Dalam larutan sejati, molekul, atom,
atau ion terlarut secara homogen di dalam pelarut. Dalam sistem koloid, partikel-partikel koloid
terdispersi secara homogen dalam mediumnya. Oleh karena itu, partikel koloid disebut sebagai fasa
terdispersi danmediumnyadisebutsebagai mediumpendispersi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KIMIA
SISTEM KOLOID
Status Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Pokok Bahasan : Sistem Koloid
Sub Pokok Bahasan : Sifat – sifat koloid
Pertemuan Ke- : 7 (Tujuh)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
2. fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuwan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 : Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia,
larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator :
Mengagungkan Tuhan YME
Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah terbaik untuk kita.
2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator :
Rasa ingin tahu
Jujur dalam menggunakan data pengamatan
Teliti dalam mengolah dan menganalisis data
Ulet dalam mencari pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah.
2.3 : Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat – sifatnya
Indikator :
Menjelaskan sifat - sifat koloid efek Tyndall
Menjelaskan sifat - sifat koloid efek gerak Brown
Menjelaskan sifat - sifat koloid efek elektroforesis
Menjelaskan sifat - sifat koloid efek absorbsi
Menjelaskan sifat - sifat koloid efek koagulasi
Melakukan percobaan tentang efek tyndall
Menyimpulkan dari percobaan tentang efek tyndall
Mengemukakan hasil percobaan tentang efek tyndall
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan sifat - sifat koloid efek Tyndall
Siswa dapat menjelaskan sifat - sifat koloid efek gerak Brown
Siswa dapat menjelaskan sifat - sifat koloid efek elektroforesis
Siswa dapat menjelaskan sifat - sifat koloid efek absorbsi
Siswa dapat menjelaskan sifat - sifat koloid efek koagulasi
Siswa dapat melakukan percobaan tentang efek tyndall
3. Siswa dapat menyimpulkan dari percobaan tentang efek tyndall
Siswa dapat mengemukakan hasil percobaan tentang efek tyndall
D. MATERI PEMBELAJARAN
Sifat – sifat koloid
1. Efek tyndall
Efek tyndall adalah peristiwa menghamburkan cahaya bila dipancarkan melalui sistem koloid.
Dalam kehidupan sehari – hari, efek tyndall dijumpai pada peristiwa sebagai berikut :
Terlihatnya cahaya lampu kendaraan yang berdebu.
Cahaya proyektor di gedung bioskop.
2. Gerak brown
Gerak brown adalah gerakan dari partikel terdispensi dalam sistem koloid yang terjadi karena
adanya tumbukan antar partikel tersebut. Gerakan ini sifatnya acak dan tidak berhenti.
Jika suatu sol diperiksa dengan mikroskop ultra maka akan terlihat bahwa partikel – partikel sol
tersebut mengalami pergerakan yang cepat membentuk garis – garis lurus yang pendek dan
mengubah arah geraknya secara mendadak (zig - zag).
3. Elektroforesis
Elektroforesis adalah suatu proses pengamatan imigrasi atau berpindahnya. Partikel – partikel
dalam sistem koloid karena berpengaruh medan listrik.
4. Adsorbsi
Adsorbsi adalah proses penyerapan bagian permukaan benda atau ion yang dilakukan sistem
koloid sehingga mempunyai muatan listrik.
5. Koagulasi
Koagulasi adalah suatu keadaan dimana partikel – partikel koloid membentuk suatu kumpulan
yang lebih besar. Penggumpalan ini dikarenakan oleh penambahan, zat kimia suatu enzim tertentu.
Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu :
a. Fase terdispersi : zat yang terdispersikan
b. Medium pendispersi : medium yang digunakan untuk mendispersikan.
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Model : Discovery Learning
Pendekatan : scientific
Metode : Percobaan dan Diskusi
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Power Point
LKS dan Hand Out
4. Animasi Flash
Buku Kimia SMA Kurikulum 2013
Alat dan Bahan (gelas plastik, sendok,senter, akuades, gula, santan kelapa)
G. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Rincian Kegiatan
Alokasi
Waktu
Indikator
Guru Siswa
A. Kegiatan Awal
1. Pendahuluan
- Guru menjawab salam
”selamat pagi anak-anak”.
- Guru mempersilahkan
seluruh siswa untuk berdoa
dan dipimpin oleh ketua
kelas.
- Guru menanyakan
kehadiran siswa
2. Apersepsi
- Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
“minggu lalu, kita sudah
belajar tentang definisi
koloid beserta jenis –
jenisnya.
Ada yang masih ingat, apa
yang dimaksud dengan
koloid?
3. Motivasi
- Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
“minggu lalu, kalian
diberikan tugas untuk
membaca materi tentang
sifat – sifat koloid.
Ada yang tahu sifat – sifat
koloid dalam sistem
koloid?
- Siswa mengucapkan
salam “selamat pagi Bu”
- Ketua kelas memimpin
do’a
- Siswa menjawab
pertanyaan guru
- Siswa menjawab
pertanyaan dari guru
“ saya bu, Koloid
merupakan campuran
beberapa zat yang sifatnya
terletak antara sifat larutan
dan suspensi (suspensi
kasar).
- Siswa menjawab
pertanyaan dari guru
“ ada bu, sifat – sifat
koloid itu ada 5 bu yaitu
efek tyndall, gerak brown,
elektroforesis, adsorbsi
dan koagulasi.
10 Menit
5. - Guru menyampaikan judul
tujuan pembelajaran
- Guru mengarahkan siswa
dalam berbagi kelompok
- Siswa mendengarkan
penyampaian mengenai
tujuan pembelajaran dan
judul.
- siswa membagi kelompok
sesuai dengan arahan dari
guru
B.
Kegiatan Inti
1. Mengamati
Guru memaparkan suatu
fenomena yang berkaitan
dengan materi
pembelajaran yaitu sifat
koloid ada 5 efek tyndall,,
gerak brown,
elektroforesis, adsorbsi,
dan koagulaasi. pada efek
tyndall juga terjadi pada
kehidupan sehari – hari
dapat kita amati seperti
dibioskop jika ada asap
mengepul maka cahaya
dari cahaya proyektor
akan terlihat lebih terang,
yang kedua terjadi
didaerah berkabut, sorot
lampu mobil terlihat lebih
jelas.
2. Menanya
Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk
Siswa mengamati
fenomena yang berkaitan
dengan
Siswa mengidentifikasi
masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran,
70 menit
6. mengidentifikasi masalah
(berdasarkan fenomena
tersebut) yang relevan
dengan bahan pelajaran,
kemudian dirumuskan
dalam bentuk rumusan
masalah/pertanyaan dan
jawabannya bersifat
hipotesis.
3. Mengumpulkan Data
Guru membimbing siswa
untuk mengumpulkan data
dan sebagai fasititator.
4. Mengasosiasi
Guru membimbing siswa
dan sebagai fasilitator.
kemudian dirumuskan
dalam bentuk rumusan
masalah/pertanyaan dan
jawabannya bersifat
hipotesis.
- Siswa dikondisikan untuk
berkelompok sesuai
dengan pembagian
kelompok yang telah
diatur oleh guru.
- Setiap kelompok siswa
menerima LKS yang
dibagikan oleh guru.
- Siswa mengerjakan LKS
sesuai dengan sumber
informasi yang dimiliki .
- Siswa menganalisis data
hasil percobaan untuk
mengetahui apa yang
terjadi ketika larutan gula
dan air santan kelapa
dilihat dengan sorotan
cahaya yang dipancarkan
oleh senter.
7. 5. Pembuktian
Guru membimbing siswa
dan sebagai fasilitator.
6. Mengkomunikasikan
Guru membimbing siswa
dan sebagai fasilitator.
- Siswa melakukan
pemeriksaan terhadap data
hasil percobaan yang
didapat untuk
membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang
ditetapkan dengan temuan
yang diperoleh.
- Siswa menarik
kesimpulan dan
menyampaikan hasil
diskusinya tentang
penurunan titik beku
berdasarkan hasil
verifikasi (pembuktian)
C
Penutup
1. Guru memberi pertanyaan
untuk menguji
pemahaman siswa dari
materi yang telah
dipelajari.
S
- Siswa menjawab
pertanyaan guru
10 menit
8. 2. Guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini
3. Guru memberi tugas
kepada siswa untuk
membaca dan
mengumpulkan materi
pada pertemuan
berikutnya mengenai jenis
jenis koloid.
4. Guru mengucapkan salam
- Siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran dari
pengalaman percobaan
dan penjelasan dari guru
- Siswa mencatat tugas
yang diberikan oleh guru,
dan mendengarkan
penyampaian dari guru
- Siswa menjawab salam
dari guru
J. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Prosedur Penilaian
Penilaian pembelajaran dilakukan melalui dua jenis penilaian :
a. Penilaian proses belajar : Penilaian Sikap, Penilaian Keterampilan
b. Penilaian hasil belajar : Tes Tertulis
2. Jenis Penilaian
a. Penilaian Sikap
Melihat sikap siswa selama pelajaran berlangsung.
b. Penilaian Keterampilan
9. Melihat kemampuan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Penilaian Pengetahuan
Jawaban siswa dalam mengerjakan soal dalam LKS.
1. Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian Kognitif
Instrumen Penilaian Kognitif
Tujuan Pembelajaran Soal Sko
r
1. Peserta didik dapat
menjelaskan tentang
sifat – sifat koloid yiatu
efek tyndall, gerak
brown, elektroforesis,,
adsorbsi dan koagulasi
Berdasarkan fenomena di atas, permasalahan apa yang
kalian temukan ? Rumusan masalah yang anda
temukan (dalam bentuk pertanyaan)
Perkirakan jawaban sementara dari masalah yang telah
kalian rumuskan !
20
2. Peserta didik dapat
melakukan percobaan
tentang sifat koloid
yaitu efek tyndall
1. Dari percobaan yang telah dilakukan apa yang
membedakan larutan gula dan air santan kelapa?
2. Dari percobaan yang dilakukan apa yang terjadi pada
larutan gula disaat disorot dengan cahaya dari senter
3. Dari percobaan yang dilakukan apa yang terjadi pada
air santan kelapa disaat disorot dengan cahaya dari
senter
4. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan,
menurut pengetahuan yang kalian punya mengapa
terjadi penurunan titik beku ? (hubungkan dengan
penurunan tekanan uap Larutan.
15
15
15
15
3. Peserta didik dapat
menyimpulkan hasil
percobaan tentang
penurunan titik beku
5. Dari percobaan dan pertanyaan yang telah dijawab
kesimpulan apa yang dapat ditarik mengenai
penurunan titik beku ?
20
Penilaian Pengetahuan
Tabel penilaian hasil tes
No Nama Siswa
Nomor Soal
Skor
1
2
3
4
5
6
7
1
2
10. 3
Nilai = ×100
Penilaian Afektif
Tujuan Afektif:
a. Siswa mampu menunjukkan perilaku ilmiah dalam memecahkan masalah pad diskusi kelompok.
Rubrik:
0 : jika tidak teliti dalam menjalankan praktikum, tidak bertanggung jawab atas
kebersihan dan keutuhan alat, serta tidak jujur dalam menuliskan hasil praktikum dalam diskusi
kelompok.
1 : jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas kebersihan dan
keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil praktikum dalam diskusi kelompok, namun
lamban dan tidak tegas ketika bekerja di dalam laboratorium.
2 : jika teliti dalam menjalankan praktikum, bertanggung jawab atas kebersihan dan
keutuhan alat, serta jujur dalam menuliskan hasil praktikum dalam diskusi kelompok.
Tujuan Afektif:
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor
Total
Teliti
Bertanggung
Jawab
Jujur
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
11. b. Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan terkait
materi penurunan titik beku.
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor
Total
Aktif Bertanya Aktif Menjawab
0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
Rubrik:
0 : jika tidak aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan.
1 : jika bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan, namun tidak
sistematis dalam menyampaikan pertanyaan dan salah konsepnya ketika menjawab.
2 : jika bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan, serta sistematis
dalam menyampaikan pertanyaan dan benar konsepnya ketika menjawab.
Tujuan Afektif:
c. Siswa mampu menunjukkan sikap kritis dalam menanggapi penjelasan maupun pendapat
mengenai peristiwa yang terjadi dalam mempelajari penurunan titik beku.
Rubrik:
0 : jika tidak bertanya, tidak berpendapat, dan tidak menjawab.
1 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, namun kurang sesuai dengan materi.
2 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, dan isinya sesuai dengan materi.
Penilaian Psikomotor
Tujuan Psikomotor:
a. Siswa terampil dalam menyajikan data hasil diskusi kelompok mengenai materi penurunan titik
beku secara sistematis menggunakan bahasa yang sesuai.
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor
Total
Penggunaan
Bahasa
Kecakapan dalam
Berbicara
0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor
Total
Bertanya Berpendapat Menjawab
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
12. Rubrik:
0 : jika tidak menggunakan bahasa yang sopan atau tidak mahir dalam
menyampaikan informasi hasil diskusi kelompok.
1 : jika menggunakan bahasa yang sopan namun tidak percaya diri dalam
berbicara atau kurang mahir dalam menyampaikan informasi hasil diskusi kelompok secara
sistematis.
2 : jika menggunakan bahasa yang sopan atau mahir dalam menyampaikan
informasi hasil diskusi kelompok secara sistemati