Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)dasi anto
File ini berisi pengembangan pembelajaran kimia pada topik bentuk molekul berbasis pembelajaran HOTS. pendekatan sangat menarik, dan dapat diterapkan di sekolah manapun. silahkan dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan di Indonesia
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKMdasi anto
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKM
berisi soal-soal bab berkenalan dengan kimia (metode ilmiah), simbol atom, konfigurasi elektron, bilangan kuantum, elektron valensi, menentukan letak unsur di golongan dan periode, notasi ion, isotop, isobar, isoton dan isoelektron,
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir Skripsi. LKPD dipublikasikan agar dapat diketahui, digunakan, dan dimanfaatkan oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran.
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitdasi anto
File ini berisi modul tentang larutan elektrolit dan non elektrolit, materi kimia kelas X SMA/MA. Silahkan dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, demi kemajuan pendidikan di Indonesia
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
Bentuk Molekul (Pegembangan Pembelajaran HOTS: RPP, LKS)dasi anto
File ini berisi pengembangan pembelajaran kimia pada topik bentuk molekul berbasis pembelajaran HOTS. pendekatan sangat menarik, dan dapat diterapkan di sekolah manapun. silahkan dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan di Indonesia
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKMdasi anto
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKM
berisi soal-soal bab berkenalan dengan kimia (metode ilmiah), simbol atom, konfigurasi elektron, bilangan kuantum, elektron valensi, menentukan letak unsur di golongan dan periode, notasi ion, isotop, isobar, isoton dan isoelektron,
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir Skripsi. LKPD dipublikasikan agar dapat diketahui, digunakan, dan dimanfaatkan oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran.
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitdasi anto
File ini berisi modul tentang larutan elektrolit dan non elektrolit, materi kimia kelas X SMA/MA. Silahkan dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, demi kemajuan pendidikan di Indonesia
Silabus ini di peroleh dari OHT imlplimentasi Kurikulum 2013 di SMAN 8 Pekanbaru Juni 2014. Mudah- mudahan bermanfaat bagi rekan guru Mata Pelajaran Kimia
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.4
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMAN 1 Samatiga
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X PMS/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Periodik Unsur
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (2 pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1.
2.1.
3.4.
Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan
letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator:
Pertemuan 1
2. • Membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan.
• Menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.
• Mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
Pertemuan 2
• Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam, dan metaloid.
• Menunjukkan massa atom relatif dari tabel periodik.
• Menentukan hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegatifan)
• Membandingkan besaran nilai jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegtifan unsur satu dengan yang lain berdasarkan nomor atomnya atau
letaknya dalam SPU
4.4. Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator:
Pertemuan 1
• Mempresentasikan peta konsep mengenai perkembangan tabel periodik
• Menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.
• Mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
Pertemuan 2
• Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam, dan metaloid.
• Menunjukkan massa atom relatif dari tabel periodik.
• Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan1
1. Setelah melakukan studi kepustakaan, peserta didik mampu mengetahui kelebihan dan
kekurangan perkembangan sistem keperiodikan mulai dari Dobereiner sampai Meyer
2. Setelah memahami sistem periodik modern, peserta didik mampu membedakan periode dan
golongan
3. 3. Melalui analisis konfigurasi elektron unsur, peserta didik mampu mengaitkan periode dan
golongan unsur-unsur dalam tabel periodik
Pertemuan 2
4. Setelah memahami sifat keperiodikan, peserta didik mampu mengklasifikasikan unsur ke
dalam logam, non logam dan metaloid
5. Peserta didik dapat memahami penentuan massa atom relatif berdasarkan kelimpahan unsur
di alam dan berdasarkan perbandingan terhadap massa atom C-12
6. Peserta didik mampu menjelaskan grafik sifat keperiodikan unsur
D. Materi Pembelajaran
1) Materi fakta
• Keberadaan Unsur di alam
• Sistem Periodik Unsur
• Sifat Unsur
2) Materi konsep
• Nomor atom dan nomor massa
3) Materi prinsip
• Azas Aufbau
• Kaidah hund
• Larangan Pauli
4) Materi Prosedural
• Konfigurasi elektron
E. Model dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Scientific Approach
b. Model Pembelajaran: Discovery Learning (Inquiry)
c. Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan dan persentasi
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media & Sumber Belajar :
4. • Tabel periodik unsur (Dobereiner sampai Meyer)
2. Alat/Bahan:
• In Focus
• Laptop
• Whiteboard dan Spidol
3. Sumber Belajar:
• Buku pegangan guru
• Buku pegangan siswa
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 1
No. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
1 Pendahuluan • Memberi salam
• Mengecek kehadiran siswa
• Mengkondisikan siswa untuk belajar materi
“Perkembangan Sistem Periodik Unsur dan
Penentuan Periode dan Golongan Unsur”
• Tanya jawab mengenai nama-nama unsur
Contoh: “Coba sebutkan 5 nama unsur di alam
yang kamu ketahui?”
• Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
2 Inti • Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok
• Siswa menyimak tampilan tabel sistem periodik
unsur berdasarkan: Dobereiner, Newlands,
Mendelev dan Meyer
• Secara berkelompok siswa dibimbing untuk:
Mengamati perbedaan dari keempat tabel
periodik unsur yang ditampilkan
Menanya dasar penyusunan keempat sistem
periodik unsur tersebut
110 menit
5. No. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Mencari dan mengumpulkan informasi dasar
pengelompokkan unsur berdasarkan
perkembangan sistem keperiodikan
Menyimpulkan dasar pengelompokkan
unsur-unsur yang dilakukan oleh
Dobereiner, Newlands, Mendelev dan Meyer
• Siswa menyimak sistem periodik unsur modern
yang ditampilkan guru
• Secara berkelompok, siswa dibimbing untuk:
Mengamati susunan unsur dalam SPU
modern
Menanya perbedaan periode dan golongan
Menanya syarat pengelompokkan unsur
menjadi satu golongan dan satu periode
Mencari dan mengumpulkan informasi
mengenai syarat pengelompokkan unsur ke
dalam satu golongan dan periode
berdasarkan konfigurasi elektron
Menyimpulkan hubungan antara konfigurasi
elektron dengan golongan dan periode unsur
• Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
temuannya di depan kelas dan diberikan
penguatan oleh guru
• Siswa mengerjakan latihan soal penentuan
golongan dan periode unsur sebanyak 5 soal
3 Penutup • Guru memberikan penugasan kepada siswa
untuk dikerjakan di rumah
• Siswa membuat kesimpulan hasil belajar pada
pertemuan pertama
• Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan
• Guru menyampaikan rencana kegiatan
15 menit
6. No. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
pembelajaran yang akan disampaikan pada
pertemuan berikutnya
Pertemuan 2
No. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
1 Pendahuluan • Memberi salam
• Mengecek kehadiran siswa
• Mengkondisikan siswa untuk belajar materi
“Sifat fisika unsur dan keperiodikan unsur”
• Tanya jawab mengenai contoh dan sifat
logam
Contoh:
“Coba sebutkan 1 jenis logam yang kamu
ketahui?”
“Sebutkan 2 buah ciri logam yang kamu
ketahui?”
“Coba sebutkan 2 jenis unsur non logam
yang kamu ketahui?”
“Sebutkan 2 buah ciri non logam yang kamu
ketahui?”
• Menyampaikan tujuan pembelajaran
15 menit
2 Inti • Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok
• Secara berkelompok, siswa dibimbing untuk:
Mengamati sifat fisik logam dan non
logam
Menanya kriteria unsur yang tergolong ke
dalam logam dan non logam
Mencari dan mengumpulkan informasi
mengenai sifat kimia logam dan non
logam
Mengkategorikan beberapa contoh unsur
105 menit
7. No. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
yang tidak tergolong logam atau non
logam (metaloid)
Menyimpulkan krikteria unsur yang
tergolong logam, non logam dan metaloid
Menyampaikan hasil temuan di depan
kelas, secara perwakilan
• Siswa menyimak lambang beberapa isotop
unsur Cl yang ditampilkan oleh guru (Cl – 35
dan Cl – 37)
• Secara berkelompok, siswa dibimbing untuk:
Mengamati massa isotop Cl dan massa
unsur Cl yang tertera pada SPU
Menanya cara penentuan massa unsur Cl
yang dicantumkan dalam SPU
Mencari dan mengumpulkan informasi
cara penentuan massa atom relatif unsur
Menyimpulkan cara penentuan massa
atom relatif unsur
Menyampaikan hasil temuan di depan
kelas secara perwakilan kelompok
• Siswa diberikan grafik keperiodikan unsur
• Siswa dibimbing untuk:
Mengamati grafik keperiodikan unsur
Menanya pengertian sifat-sifat
keperiodikan unsur
Mencari dan mengumpulkan informasi
pengertian sifat-sifat keperiodikan unsur
Memahami cara menafsirkan grafik
keperiodikan unsur
Menyimpulkan kecenderungan sifat-sifat
keperiodikan unsur
Menyampaikan hasil temuan di depan
8. No. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
kelas
3 Penutup • Guru memberikan penugasan kepada siswa
• Siswa membuat kesimpulan hasil belajar
pada pertemuan pertama
• Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan
• Guru menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran yang akan disampaikan pada
pertemuan berikutnya
15 menit
H. Penilaian
1. Bentuk Instrumen dan Jenis/Teknik Penilaian:
a. Bentuk Instrumen berupa Tes:
No
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen
1. Membandingkan perkembangan
sistem periodik melalui studi
kepustakaan.
Tes Tertulis Uraian Terlampir
2. Menentukan periode dan
golongan unsur-unsur dalam
tabel periodik
Tes Tertulis Uraian Terlampir
3. Mengaitkan konfigurasi
elektron suatu unsur dengan
letaknya dalam sistem periodik
Tes Tertulis Uraian Terlampir
4. Setelah memahami sifat
keperiodikan, peserta didik
mampu mengklasifikasikan
unsur ke dalam logam, non
logam dan metaloid
Tes Tertulis Uraian Terlampir
5 Peserta didik dapat memahami
penentuan massa atom relatif
berdasarkan kelimpahan unsur
Tes Tertulis Uraian Terlampir
9. di alam dan berdasarkan
perbandingan terhadap massa
atom C-12
6 Peserta didik mampu
menjelaskan grafik sifat
keperiodikan unsur
Tes Tertulis Uraian Terlampir
b. Bentuk Instrumen berupa Non Tes:
• Rubrik dan Pedoman Penilaian Sikap
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek Sikap Yang Dinilai
NP NM NA KetIngin
Tahu
Kerjasama Komunikasi
1 (NP/NM)x10
0
2
3
Deskripsi penilaian sikap
Ingin Tahu (curiosity)
5 = tidak pernah menunjukkan
sikap tidak ingin tahu
4 = pernah menunjukkan sikap
tidak ingin tahu
3 = beberapa kali menunjukkan
sikap tidak ingin tahu
2 = sering menunjukkan sikap
tidak ingin tahu
1 = sangat sering menunjukkan
sikap tidak ingin tahu
Kerja sama (team work)
5 = selalu bekerjasama
4 = sering bekerjasama
3 = beberapa kali melakukan
kerjasama
2 = pernah bekerjasama
1 = tidak pernah bekerjasama
Berkomunikasi Baik
(communicative)
5 = tidak pernah menunjukkan
sikap tidak komunikatif
4 = pernah menunjukkan sikap
tidak komunikatif
3 = beberapa kali menunjukkan
sikap tidak komunikatif
2 = sering tidak menunjukkan
sikap tidak komunikatif
1 = sangat sering menunjukkan
sikap tidak komunikatif
10. No
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Instrumen Kunci Jawaban Skor Rubrik
1. Membandingkan
perkembangan
sistem periodik
melalui studi
kepustakaan.
Jelaskan perbedaan
prinsip
penggolongan unsur
yang dilakukan oleh
Dobereiner,
Newlands, Mendelev
dan Meyer?
• Dobereiner
mengelompokkan
unsur berdasarkan
kenaikkan nomor
massa, dimana per
kelompok terdiri
dari 3 unsur dan
massa unsur ke 2
merupakan rata-
rata massa unsur ke
1 dan ke 3
• Newlands
mengelompokkan
unsur menurut
kenaikan nomor
massa unsur,
dimana unsur ke 8
diletakkan di
bawah unsur
pertama karena
memiliki kemiripan
sifat
• Mendelev
mengelompokkan
unsur berdasarkan
kenaikkan massa
unsur dan
kemiripan sifat
unsur.
Kelebihannya,
beliau berani
mengosongkan
beberapa tempat
dalam tabel karena
yakin ada unsur
lain yang pada saat
itu belum
ditemukan namun
karakternya telah
dapat diprediksi
• Newlands
mengelompokkan
unsur berdasarkan
kenaikkan nomor
atom dan
kemiripan sifat
20 • Siswa mampu
menjelaskan 4
prinsip
penggolongan,
skor = 20
• Siswa mampu
menjelaskan 3
prinsip
penggolongan,
skor = 15
• Siswa mampu
menjelaskan 2
prinsip
penggolongan,
skor = 10
• Siswa mampu
menjelaskan 1
prinsip
penggolongan,
skor = 5
• Siswa tidak
mampu
menjelaskan
satu pun prinsip
penggolongan,
skor = 0